Anda di halaman 1dari 4

Analisis sisik ikan Gabus (Canna striata) dewasa guna materi sistem

integumen Struktur Dan perkemmbangan Hewan

Muhammad Noval Riandi (A1C422028)

Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Jambi
novalriandi80@gmail.com

Abstrak
ikan gabus (Channa striata) merupakan jenis ikan air tawar yang persebarannya di indonesia
ada di pulau sumatera, jawa, kalimantan, sulawesi dan papua. Spesies ini memiliki tekstur
daging yang tebal dan daginnya berwarna putih, ikan ini juga termasuk ikan karnivora yang
memangsa ikan kecil sebagai pakannya. Teknik analisis pada pembuatan artikel ini
menggunakan pendekatan kualitatif. Sisik ikan gabus berjeniskan sisik stenoid dimana ia
berbentuk hampir bulat di bagian depan dan pipih di bagian belakang. Sisik ikan gabus
tersusun atas garam kalsium dan lapisan fibrous atau serat

Keyword: Ctenoid, Ikan, Sisik

Pendahuluan

Pisces atau ikan adalah jenis-jenis ikan, baik yang mempunyai atau tidak mempunyai
rahang, tulang rawa, dan bertulang sejjati. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang
bervariasi dengan jumlah spesies lebih dari 27.000 di seluruh dunia. Sebagian besar struktur
tubuh ikan terbentuk Kerangka, tulang yang menyusun tubuh adalah tulang rawan, dan ada
tulang asli. Insang dan ekor yang mereka miliki membantu mereka bergerak dengan cepat
dalam air. Ikan gabus atau snakehead fish merupakan salah satu jenis ikan air tawar terdiri dari
2 jenis yaitu jenis Channa, ada 26 jenis di Asia, terutama Malaysia dan Indonesia dan
Parachanna dengan 3 spesies hidup di Afrika tropis. Beberapa kepala ular bertubuh kecil, kira-
kira 17 sentimeter. Namun banyak juga yang memiliki tubuh besar dan selalu memilikinya
dilaporkan mencapai panjang 1,8 meter. Beberapa spesies ikan Gabus digunakan sebagai
makanan terutama di India, Asia Tenggara, Cina dan dataran kecil di Afrika. (Irmawati,
Tresnati, Nadiarti, Fachruddin, & Rahmawaty, 2017)

Ikan gabus (Channa striata) bertubuh bulat, punggung berwarna hitam kecokelatan dan
perut berwarna putih kecokelatan, kepala agak pipih, dan hidup di air tawar. Dan ikan gabus
(Channa striata) memiliki ciri-ciri punggung berwarna hitam dan perut berwarna putih, seluruh
tubuhnya ditutupi sisik, tubuhnya agak membulat, dan ekornya menjadi lebih rata. Ikan kepala
ular (Channa striata) memiliki ciri-ciri di bagian samping tubuhnya, ia memiliki pita penunjuk
ke depan dalam bentuk '<'; bagian atas sebagian besar tidak jelas pada spesies dewasa; tidak
ada gigi taring di vomer dan langit-langit mulut; 4-5 sisik antara gurat sisi dan pangkal sinar
sirip punggung. Ikan dalam filum ini memiliki bentuk tubuh yang hampir bulat di depan dan
pipih vertikal di belakang, kadang disebut snakehead karena kepalanya lebar dan sisiknya
besar, mulutnya bersudut lancip, sirip punggung dan ekornya panjang, serta ukurannya hampir
sama. dan merampok. (Pariyanto, Hidayat, & Sulaiman, 2021)

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan ialah metode kualitatif dengan bantuan literatur
jurnal-jurnal terkait, dengan tujuan mengidentifikasi dan menganalisi sisik ikan gabus,. Sampel
yang digunakan adalah satu ikan gabus dan beberapa referensi atau jurnal untuk melengkapi
penelitian ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang telah diilakukan diperoleh hasil berikut;

(Gambar Literatur Sisik pada ikan gabus)

Secara morfologis, bentuk tubuh ikan memanjang, permukaan tubuh dan kepala
ditutupi oleh sisik tebal dan permukaannya kasar. Sirip punggung panjang yang dasarnya
mencapai pangkal ekor, permulaan sirip ini di atas atau sedikit di belakang sisip dada. Kepala
berbentuk seperti kepala ular. Antara dasar sirip 8 punggung dan linea lateralis terdapat 4 - 5
baris sisik, Dorsal 38 - 43, Anal 23 - 27, Linea lateralis (Lt) 52 - 57. Pada sisi badan mempunyai
pita warna berbentuk > mengarah ke depan. Sirip dada lebih pendek dari pada bagian kepala
di belakang mata. Umumnya bagian punggung tubuh berwarna gelap dan bagian perut
(abdominal) berwarna putih. Sirip ekor berbentuk bundar (rounded). Komposisi kimia dari ikan
gabus menurut Sayuti dalam Rizki (2005) adalah kadar air sebanyak 75,01%, protein 17,06%,
lemak 0,44% dan abu 1,43%., ikan gabus mempunyai kandungan protein yang tinggi (17%),
kandungan lemak yang rendah (1%) dan memiliki daging yang putih.

Jenis sisik yang ada pada gabus ialah sisik Ctenoid, karakteristik dari sisik ctenoid
memiliki sel bernama ctenii, dimana sisik ctenoid berfungsi sebagai perlindungan dari
pemangsa dan lingkungan. Sisik ctenoid memiliki dua zona fungsional yang padat dimana
bagian pendukung utamanya keras, sedangkan bagian posterior mudah rusak oleh struktur
tulang belakang yang cacat (ctenii). Perpaduan dua ciri sisik yang saling bertentangan tentu
membuat ikan sulit menghindari predator dan lingkungannya, namun cukup fleksibel untuk
memungkinkan pergerakan ikan yang fleksibel. Ctenii terdiri dari sel-sel yang tersusun dari
dalam ke luar menuju bagian belakang, berbentuk sel persegi panjang di bagian bawah dan
segitiga sama kaki (menyempit ke satu titik) di bagian luar. ctenii berbentuk paku-paku kecil
dan banyak ditemukan pada kelompok ikan teleost (Pramono, As'ari, & Rohmawati,
2022). Menurut Roberts (1993) menjelaskan bahwa secara umum dapat dibedakan tiga jenis
sisik ctenoid, yaitu 1) berlekuk: lekukan marjinal sederhana dengan proyeksi, 2) Spinoid: Duri
yang terkait dengan bagian utama perisai, dan 3) ctenoid: Paku dipisahkan dari bagian utama
timbangan dalam dua konfigurasi umum, yaitu; ctenoid yang diubah secara perifer dan
konfigurasi langka dari seluruh ctenoid.
Menurut Brager (2016) secara umum dapat dibedakan tiga jenis sisik ctenoid, yaitu 1)
berlekuk: lekukan marjinal sederhana dengan proyeksi, 2) Spinoid: Duri yang terkait dengan
bagian utama perisai, dan 3) ctenoid: Paku dipisahkan dari bagian utama timbangan dalam dua
konfigurasi umum, yaitu; ctenoid yang diubah secara perifer dan konfigurasi langka dari
seluruh ctenoid.

KESIMPULAN
berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa tipe sisik pada ikan Gabus (Channa
striata) bertipe ctenoid berbentuk square (persegi), dimana bagian tepi posterior selnya terdapat
duri – duri kecil (ctenii) yang tersusun rapat.
DAFTAR PUSTAKA
Bräger, Zsuzsanna. 2016. “Scale Analysis of Mediterranean Teleosts.” University of PÉC.
http://biologia.ttk.pte.hu/pages/do ktoriiskola/doc/dolg/BragerZs_DI.pdf.
Irmawati, Tresnati, J., Nadiarti, Fachruddin, L., & Rahmawaty, N. (2017). Identifikasi ikan
gabus, Channa sp. (Scopoli 1777) stok liar dan generasi I hasil domestikasi
berdasarkan gen Cyochrome C Oxidase Subunit I (COI). Jurnal Iktiologi Indonesia,
165-173.
Pariyanto, Hidayat, T., & Sulaiman, E. (2021). STUDI POPULASI IKAN GABUS (Channa
striata) DI SUNGAI AIR MANNA DESA LEMBAK KEMANG KABUPATEN
BENGKULU SELATAN. Jurnal Ilmiah Pendidikan Sains, 53-60.
Pramono, Y. B., As'ari, H., & Rohmawati, S. (2022). IDENTIFIKASI BENTUK DAN
UKURAN SEL CTENII PADA SISIK IKAN MULLET MERAH (Parupeneus
heptacanthus). Seminar Nasional MIPA UNIBA (pp. 254-258). Banyuwangi:
FAKULTAS MIPA, UNIVERSITAS PGRI BANYUWANGI.
Roberts, Clive. 1993. “Comparative Morphology of Spined Scales and Their Phylogenetic
Significance in the Teleostei.” Bulletin of Marine Science 52 (1): 60–113

Anda mungkin juga menyukai