Anda di halaman 1dari 5

Kerang Tiram (Hippopus Pocellanus)

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Moluska
Kelas : Bivalvia
Ordo : Anisomyaira
Famili : Pteridae
Genus : Pinctada
Spesies : Hippopus Pocellanus

Kerang Tiram (Hippopus Pocellanus) memiliki cangkang dengan bentuk lonjong, bentuknya
warna putih dengan rib-rib agak besar di bagian radial. Kerang ini tumbuh di batuan dengan
menggunakan bysuss atau pecahan karang yang sudah mati dan juga mengendap di dalam
tanah yang berpasir. Memiliki panjang sekitar 8-12 cm, dengan lebar 5-10 cm. Habitatnya
berada di terumbu karang, pasir, dan pecahan karang, tedapat di zona neritik atau perairan
dangka yang bisa ditembus matahari. Tiram melekatkan diri dengan menggunakan benang
byssus yang kuat. Dengan kedalaman sekitar 30-70 cm. Menurut (Baron,2006), menyatakan
Cangkang Tiram tersebut tidak sama bentuknya, kulit atau cangkang sebelah kanan memiliki
bentuk agak pipih, dan sebelah kiri berbentuk lebih cembung. Kedua cangkang tersebut
bersatu pada bagian punggung (dorsal) dan dihubungkan oleh sepasang engsel (hinge line)
yang berfungsi untuk membuka dan menutup cangkang. Tiram muda mempunyai warna
cangkang bervariasi dengan warna dasar kuning pucat, atau agak keputi-putihan. Pada
cangkang bagian luar terdapat garis-garis radier yang menonjol dan menimbulkan kesan
seperti sisik yang memiliki warna lebih terang daripada warna cangkang, memiliki ukuran
jauh lebih besar dibandingkan dengan spesies lain. kerang tiram yang ditemukan saat
penelitian yaitu berada pada daerah berlumpur dan berpasir. Kerang tiram terdiri dari tiga
lapisan utama yaitu mantel, insang, dan organ dalam. Mantel menggantung diseluruh tubuh
dan membentuk lembaran yang luas dijaringan yang berada dibawah cangkang. Tepi mantel
menghasilkan tiga lipatan yaitu dalam, tengah dan luar. Otot radial dan sirkular terdapat pada
lapisan dalam. lapisan tengah berfungsi sebagai sensori, dan lapisan luar terdapat cangkang.
Seluruh permukaan mantel mensekresi zat kapur(Nurjanah dkk, 2012).
Tiram memakan partikel dan materi organik, serta makhluk hidup yang tersuspensi
diperairan. Tiram mengambil air laut akan berlanjut menuju ke insang dan bibir dimana pada
bagian tersebut akan melalui beberapa proses penyaringan dengan ciliayang terletak disekitar
mulut. Partikel makanan yang berukuran kecil akan lolos masuk kemulut, sementara yang
berukuran besar akan dikeluarkan kembali melalui alat penyedot (enhalant siphon) dalam
bentuk pseudofeces(Jumiati, 2017). Menurut (Ningsih, 2009), daging Tiram mengandung
asam lemak tak jenuh eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic (DHA) yang dapat
meningkatkan kecerdasan otak. Daging Tiram juga mengandung protein hewani yang kaya
akan asam amino esensial (arginin, leusin dan lisin). Tiram kaya akan asam amino esensial
terutama leusin dan lisin.
Kerang Kipas
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Moluska
Kelas : Bivalvia
Ordo : Ostreoida
Famili : Pectinidae
Genus : Amusium
Spesies : Amusium pleuronectes

Kerang kipas memiliki tempurung kulit yang tipis, umumnya memiliki panjang mencapai 8
cm, lateral dikompresi, bentuk tempurungnya hampir melingkar secara garis besar, kedua
katupnya agak cembung, kanan (bawah) katup hanya sedikit lebih meningkat dan besar
dibandingkan kiri (atas ) katup. Tubuhnya terdiri atas bagian anterior, posterior, dorsal, dan
ventral. Tempurung kulit tersusun atas tiga lapisan yaitu peilostracum (luar), prismatic
(tengah), dan nakse (dalam). ubuh Kerang Kipas-kipas mengandung zat kapur. Terdapat gigi
atau tonjolan pada keping yang satu dan lekukan atau alur pada keping yang lain untuk
mempererat sambungan kedua keping cangkang pada pelecypoda. Mantel pada pelecypoda
menutup seluruh tubuh dan terletak di bawah cangkang. Pada tepi mantel terdapat tiga lipatan
dalam, lipatan tengah, dan lipatan luar. Lapisan luar berfungsi sebagai penghasil cangkang.
Puncak cangkang disebut umbo. Garis-garis disekitar umbo menunjukkan pertumbuhan
cangkang.
Sistem reproduksi dari kerang kipas-kipas yaitu Diesious (unisex), terdiri dari dua
gonad yang berbentuk banyak percabangan yang dilanjutkan pada sebuah ductus atau
posusgenetalia. Kebanyakaan bivalve diocious, kedua gonad menyelubungi usus dan saling
berdekatan sehingga keadaan pasangan sulit diketahui saluran gonad sederhana karena tidak
ada kopulasi. (Wijarni 1990). Kerang Kipas-kipas memiliki warna coklat kemerahan pada
luar katup kiri, terdapat nuansa yang berbeda-beda sepanjang tanda pertumbuhan konsentris,
dan memiliki garis radial yang lebih gelap dan titik-titik putih kecil di daerah umbo. Interior
katup kiri keputihan, sering dengan rona merah muda pada marjin dan daerah pusat, dan
bercak berwarna cokelat di bawah engsel. Habitat dari kerang kipas-kipas yaitu didaerah
perairan laut dasar dengan kedalaman 10-80 m dan merupakan hasil tangkap sampingan dari
para nelayan. Hidup didaerah beriklim tropis (Poutiers JM 1998).
Kerang Darah
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Moluska
Kelas : Bivalvia
Ordo : Taxodonta
Famili : Arcidae
Genus : Anadara
Spesies : Anadara granosa L.
Kerang darah memiliki cangkang yang tebal, lebih kasar, lebih bulat dan bergerigi di
bagiaN puncaknya serta tidak ditumbuhi oleh rambut-rambut. Bentuk cangkang bulat kipas,
agak lonjong, terdiri dari dua belahan yang sama (simetris), mempunyai garis palial pada
cangkang sebelah dalam yang lengkap dan garis palial bagian luar beralur. Bagian dalam halus
dengan warna putih mengkilat. Warna dasar kerang putih kemerahan (merah darah) dan bagian
dagingnya merah (Umbara dan Suseno 2006 dalam Sahara 2011). Cangkang kerang darah
tertutup dua keping cangkang yang berhubungan di bagian dorsal dengan adanya hinge ligamen,
yaitu semacam pita elastik yang terdiri dari bahan organik seperti zat tanduk. Kedua keping
cangkang pada bagian dalam juga ditautkan oleh satu atau dua buah otot aduktor yang bekerja
secara antagonis dengan hinge ligamen. Bila otot dalam keadaan istirahat, kedua keping
cangkang akan terbuka oleh ligamen yang terdapat pada belakang umbo. Kerang darah adalah
mempunyai 2 keping cangkang yang tebal, elips dan kedua sisi sama, kurang lebih 20 rib,
cangkang berwarna putih ditutupi periostrakum yang berwarna kuning kecoklatan sampai coklat
kehitaman. Ukuran kerang dewasa 6-9 cm (Nurjanah, dkk, 2005). Seperti kerang pada
umumnya, A.granosa memiliki tiga lapisan pada cangkangnya, yaitu lapisan periostrakum yang
tersusun atas kalsium karbonat berfungsi sebagai pelindung. Lapisan perismatik atau lapisan
palisade, lapisan paling dalam yang disebut lapisan nakreas atau hypostracum yang sering
disebut sebagai lapisan mutiara (Pelu, 2011).
Tubuh A.granosa terdiri atas tiga bagian utama yaitu bagian kaki, mantel dan massa
visceral. Mantel adalah bagian yang membungkus massa visceral, yang menggantung dan
menempel pada bagian cangkag sebelah dalam. Kaki merupakan organ yang aktif dan berbentuk
silindris yang dapat digerakkan memendek dengan menariknya ke dalam oleh sepasang otot
retractor anterior dan posterior, dapat pula dijulurkan keluar dengan kombinasi antara tekanan
darah dan kontraksi otot protraktor anterior dan posterior. Pada bagian dalam tubuh terdapat
saluran pencernaan, gonad, jantung, hati, aorta, otot daging penutup yang berfungsi untuk
mengatupkan cangkang, dan otot daging penarik yang berfungsi untuk menarik kaki ke dalam
tubuh (Niswari, 2004). A.granosa hidup dengan cara membenamkan diri di pantai pantai yang
berpasir. A.granosa merupakan salah satu jenis kerang yang berpotensi dan bernilai ekonomis
untuk dikembangkan sebagai sumber protein dan mineral untuk memenuhi kebutuhan pangan
masyarakat Indonesia. Kerang darah banyak ditemukan pada substrat yang berlumpur di muara
sungai dengan topografi pantai yang landai sampai kedalaman 20 m. Kerang darah bersifat
infauna yaitu hidup dengan cara membenamkan diri di bawah permukaan lumpur di perairan
dangkal (Nurjanah dkk, 2005).

Baron, J. 2006. Reproductive Cycles of the Bivalvia Molluscs Atactodeastriata (Gmelin),


Gafarium tumidum Roding and Anadarascapha(L.) in New Caledonia, Australian
Journal of Marine and Freshwater Research,43(2) p. 393-401.
http://bivalvia/klarasa.com. Di akses Tanggal 26 November 2020.

Jumiati. Akumulasi logam timbal (Pb) pada tiram Crassostrea sp. dan hubungannya dengan
parameter lingkungan laut di perairan Kecamatan Barru Kabupaten Barru.
Skripsi,UniversitasHasanuddin Makassar. 2017.
Ningsih, Purwati. Karakteristik Protein dan Asam Amino Kijing Lokal (Pilsbryoconcha
exilix) Dari Situ Gede Bogor Akibat Proses Pengukusan. Skripsi. Bogor: IPB.
2009.
Nurjanah, dkk. Analisis Kandungan Logam Berat Hg, Cd dan Pb Daging Kijing Lokal
(Pilsbryoconcha exilis) Dari Perairan Situ Gede, Bogor.Jurnal No. 1. IPB. 2012.
Sahara 2011. Karakteristik Kerang DarahA.granosa. Departemen Teknologi Hasil Perairan,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.
Pelu, R., 2011. Anadara granosa (Kerang Darah).Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Universitas Khairun. Ternate.
Nurjanah, Zulhamsyah dan Kustiyariyah.2005. Kandungan Mineral dan Proksimat Kerang
DarahA.granosayang diambil dari Kabupaten Boalemo, Gorontalo.Buletin
Teknologi Hasil Perairan. Vol VIII. Nomor 2 hal.16.
Niswari, A.P., 2004. Studi Morfometri Kerang Hijau (Perna viridis L) di Perairan Cilincing
Jakarta Utara. Skripsi. Program Studi Ilmu Kelautan. Departemen Ilmu dan
Teknologi Kelautan.Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian
Bogor.Hal.5-7 dan 13.

Anda mungkin juga menyukai