Anda di halaman 1dari 2

Morfologi Ikan Nilem

Ikan nilem atau Silver Shark minnow Familia Cyprinidae, Genus Osteochilus, Species Osteochilus hasselti
(Val) mempunyai ciri morfologi antara lain bentuk tubuh hampir serupa dengan ikan mas. Bedanya, kepala ikan
nilem relatif lebih kecil. Pada sudut-sudut mulutnya, terdapat dua pasang sungut peraba. Warna tubuhnya hijau
abu-abu. Sirip punggung memiliki 3 jari-jari keras dan 12-18 jari-jari lunak. Sirip ekor berbentuk cagak dan
simetris. Sirip dubur disokong oleh 3 jari-jari keras dan 5 jari-jari lunak. Sirip perut disokong oleh 1 jari-jari
keras dan 8 jari-jari lunak. Sirip dada terdiri dari 1 jari-jari keras dan 13-15 jari-jari lunak. Jumlah sisik pada
gurat sisi ada 33-36 keping. Dekat sudut rahang atas ada 2 pasang sungut peraba

Ikan ini terdapat di Jawa, Sumatera dan Kalimantan, Malaysia, dan Thailand. Pada umumnya, ikan nilem dapat
dipelihara pada daerah dengan ketinggian sekitar 150-800 m dpl.

Klasifikasi ikan nilem (Osteochilus hasselti) menurut Saanin (1987) adalah sebagai berikut :

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Classis : Pisces

Subclassis : Teleostei

Ordo : Ostariophysi

Sub Ordo : Cyprinoidae

Familia : Cyprinidae

Sub familia : Cyprininae

Genus : Ostechilus

Spesies : Osteochilus hasselti

Sistem pencernaan pada ikan di mulai dari oesophagus yang sangat pendek, karena hampir ronga mulut
langsung menuju ke lambung atau intestine ventriculus melengkung seperti huruf U, dan dibedakan menjadi 2
yaitu pars cardiaca yang lebar dan pars pylorica yang sempit. Pada bangsa ikan sangat berliku dan hampir
memenuhi rongga perut, dan bermuara ke anus. Hepar terdiri atas dua lobi, vesca fellea dari hepar menuju
ductus hepaicus kemudian bersatu dengan ductus cyticus menjadi ductus choledocus yang bermuara ke
duodenum. Adapun yang dihubungkan dengan peritoneum ke tundus ventriculli. Osteochilus hasselti
mempunyai hati dan pankreas yang sulit dibedakan sehingga disebut hepatopankreas (Radiopoetro, 1988).Ginjal
yang gilik yang terletak antara vesica pneumatica dengan tulang vertebrae. Cairan yang mengandung sisa-sisa
persenyawaan nitrogen dan hidrogen diambil dari darah dalam ginjal akan ditampung ke dalam vesica urinaria
melalui ureter (Jasin,1989).

Sistem pernapasan dilakukan oleh insang yang terdapat dalam 4 pasang kantong insang yang terletak disebelah
pharynk di bawah operculum. Waktu bernapas operculum menutup lelekat pada dinding tubuh, arcus branchialis
mengembang ke arah lateral. Air masuk melalui mulut kemudian kelep mulut menutup, sedangkan arcus
branchialis berkontraksi, dengan demikian operculum terangkat terbuka. Air mengalir keluar filamen sehingga
darah mengambil oksigen dan mengeluarkan karbondioksida (Jasin,1989).

Menurut Djuhanda (1982), lengkung insang pada ikan nilem berupa tulang rawan yang sedikit membulat dan
merupakan tempat melekatnya filamen-filamen insang. Arteri branchialis dan arteri epibranchialis terdapat pada
lengkung insang di bagian basal pada kedua filamen insang pada bagian basalnya. Tapis insang berupa sepasang
deretan batang-batang rawan yang pendek dan sedikit bergerigi, melejat pada bagian depan dari lengkung
insang. Ikan nilem memiliki gelembung renang untuk menjaga keseimbangan di dalam air.

Sirip adalah suatu perluasan integument (pembungkus tubuh) yang tipis yang disokong oleh jari-jari sirip.
Fungsi sirip adalah untuk mempertahankan kesetimbangan dalam air dan untuk berenang. Sirip-sirip pada ikan
umumnya ada yang berpasangan dan ada yang tidak. Sirip punggung (dorsal fin), sirip ekor(caudal fin), dan
sirip dubur (anal fin) disebut sirip tunggal atau sirip tidak berpasangan. Sirip dada (pectoral fin) dan sirip perut
(abdominal fin) disebut sirip berpasangan (Jasin, 1989). Ikan jantan dan ikan betina dapat dibedakan dengan
cara memijit bagian perut ke arah anus. Ikan jantan akan mengeluarkan cairan putih susu dari lubang genitalnya.
Induk betina yang sudah matang telurnya dicirikan dengan perut yang relatif besar dan lunak bila diraba
(Sumantadinata, 1981).

Sumantadinata, Komar, 1981. Pengembangan Ikan-Ikan Peliharaan di Indonesia, Sastra


Hudaya, Bogor.

Judul: Pengantar anatomi perbandingan vertebrata I / Tatang Djuhanda Penulis: Djuhanda, Tatang
Tahun: 1982. Label: 596 DJU p. Penerbit: Bandung : Armico

Jasin, M., 1989. Biologi Umum. Bina Aksara Utama, Surabaya

Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan, Bina Cipta. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai