A. Filum Porifera
1. Hyrtios ecreta
2. Trididemnum solidum
3. Callyspongia sp.
Tubuh Demospongia bertulang lunak karena tidak memiliki rangka, jika
ada yang memiliki rangka terdiri atas serabut spongin dengan spikula dari
silikat atau spongia. Sponge ini berwarna cerah seperti kuning terang,
orange, merah, ungu, atau hijau karena mengandung pigmen yang terdapat
pada amoebosit, fungsi warna diduga untuk melindungi tubuhnya dari sinar
matahari.
Demospongia merupakan kelas terbesar yang tersebar luas di alam.
Contohnya Callyspongia sp., Cilonia sp., Phyllospongia sp., Clathria sp.,
Xestospongia sp.
4. Luffoariella variabilis
5. Oceanapia fistilosa
Oceanapia fistilosa adalah spesies spons yang tergolong dalam kelas
Demospongiae.Seperti spons pada umumnya, spesies ini memiliki tubuh
yang berpori dan permukaan yang keras seperti batu. Selain itu,
Oceanapia fistilosa juga dapat menyerap oksigen dari air melalui proses
difusi.
6. Spongia officinalis
Hewan ini berpori banyak pada permukaan tubuhnya yang merupakan
awal dari sistem kanal (saluran air) yang menghubungkan daerah eksternal
dan daerah internal. Tubuhnya dilengkapi dengan apendiks dan bagian
yang dapat digerakkan. Bentuk tubuh menyerupai batang dengan ada
beberapa cabang yang bentuknya lebih kecil dari batang utamanya. Warna
tubuhnya putih keruh coklat . Hewan ini memiliki spikula yang bersifat
monoaxon dan denganserabut spongia. Pada ujung cabangnya terdapat
oskulum dan di daerah badannya terdapatostium.
B. Filum Coelenterata
1. Ubur-Ubur (Aurelia aurita)
Bagian tubuh Cnidaria: abu-abu adalah mesoglea yang dikelilingi warna merah
(eksoderm) dan biru (gastroderm), bagian dalam adalah rongga tubuh yang
terhubung dengan mulut/anus
Ubur-ubur memiliki dua bentuk tubuh dasar, yaitu medusa yang berenang
serta polip yang sesil atau menetap dan menempel pada suatu medium,
keduanya memiliki bentuk simetris radial dengan mulut dikelilingi oleh
tentakel berknidosit. Kedua bentuk tersebut mempunyai satu lubang
jalan masuk yang berfungsi sebagai mulut maupun anus yang disebut
manus serta rongga tubuh yang digunakan untuk mencerna makanan
dan bernapas.
3. Erythropodium caribaeorum
4. Sinularia gibberosa
5. Muricea austere
C. Filum Platyhelminthes
1. Planaria
Planaria tubuhnya pipih, lonjong dan lunak dengan panjang tubuh kira-
kira antara 5-25 mm. Bagian anterior (kepala) berbentuk segitiga tumpul,
berpigmen gelap kearah belakang, mempunyai 2 titik mata di dorsal. Titik
mata hanya berfungsi untuk membedakan intensitas cahaya dan belum
merupakan alat penglihat yang dapat menghasilkan bayangan. Lubang
mulut berada di ventral tubuh agak kearah ekor, berhubungan dengan
pharink (proboscis) berbentuk tubuler dengan dinding berotot, dapat ditarik
dan dijulurkan untuk menangkap makanan. Di bagian kepala, yaitu bagian
samping kanan dan kiri terdapat tonjolan menyerupai telinga disebut
aurikel. 8 Tepat di bawah bagian kepala terdapat tubuh menyempit,
menghubungkan bagian badan dan bagian kepala, disebut bagian leher. Di
sepanjang tubuh bagian ventral diketemukan zona adesif. Zona adesif
menghasilkan lendir liat yang berfungsi untuk melekatkan tubuh planaria ke
permukaan benda yang ditempelinya. Di permukaan ventral tubuh planaria
ditutupi oleh rambut-rambut getar halus, berfungsi dalam pergerakan (Jasin,
1984). Morfologi planaria dapat dilihat pada gambar berikut
D. Filum Annelida
1. Lintah ( Hirudo medicinalis )
Hirudo medicinalis berbentuk pipih dan tidak memiliki setae pada
tubuhnya, Pada morfologinya ditemukan segmen–segmen yang berjumlah
89. Terjadi modifikasi segment membentuk alat pengisap (batil pengisap).
Di mana alat pengisap tersebut terdapat pada kedua ujung tubuh lintah,
satu di ujung anterior terletak di sekitar mulut dan satu lagi di ujung
posterior. Batil pengisap ini berguna untuk melekatkan diri pada
permukaan tubuh hewan atau manusia, yang akan diisap darahnya.
Mulutnya lebar, dan mempunyai 3 buah rahang dari kitin yang tersusun
dalam segitiga dan dapat dijiulurkan. Tiap rahang t ertutup dengan sersi
(gigi kecil seperti pada gergaji). Lintah mempunyai zat anestetik
(penghilang rasa sakit) yaitu hirudinatauzat anti pembekuan darah yang
digunakan lintah untuk dapa tmenghisap darah mangsanya sebanayak
mungkin.
2. Cacing tanah ( Lubicus rubellus.Lumbricus sp )
E. Filum Mollusca
1. Lendir bekicot
Bekicot (Achatina fulica) merupakan hewan invertebrata dengan tubuh
lunak dari kelas Gastropoda. Bekicot mempunyai cangkang yang besar
runcing berwarna coklat dan mempunyai pola garis, padat berbentuk
pyramid (seperti kerucut) dengan pola spiral (lilitan seperti sekrup) dan
dasar cangkang yang membulat. Cangkang bekicot dewasa mempunyai
panjang sekitar 10 cm sampai 12 cm, lebar 4-5 cm dan berat 100-120 gr.
Fungsi cangkang selain sebagai rumah juga untuk mempertahankan diri dari
musuh dan untuk memperkecil penguapan tubuhnya.
Bekicot menggunakan bagian bawah tubuhnya (perut) untuk berjalan,
menggunakan paru-paru untuk bernafas sehingga dimasukkan ke dalam
ordo Pulmonata. Bekicot dapat hidup di air laut, air tawar dan di darat, umur
bekicot dapat mencapai 10 tahun, dengan rata-rata usia hidup 5-7 tahun.
Seperti tampak pada gambar, bagian tubuh bekicot terdiri dari mulut,
lidah, lambung, hati, anus, kaki, penutup cangkang, alat peraba dan paru-
paru. Kepala bekicot terdapat di bagian depan tubuh, pada bagian kepala ada
sebuah mulut yang dilengkapi dengan gigi parur (radula). Bekicot
mempunyai sepasang tentakel sebagai indera peraba dan perasa yang
bergerak dengan perut, tentakel berguna untuk merasakan perubahan suhu
tubuhnya, sebagai petunjuk jalan dan sebagai petunjuk adanya makanan.
dua tanduk yang lain mempunyai dua bintik hitam yang berfungsi sebagai
mata untuk membedakan keadaan gelap terang.
2. Spisula polynyma
3. Dolabella auricularia
Ciri-ciri dari hewan ini adalah memiliki sepasang tentakel yang terdapat
pada bagian dorsal. Pada bagian ventral kelinci laut terdapat cangkang yang
menutupi kelenjar tinta. Kelenjar tinta pada kelinci laut digunakan pada saat
dalam keadaan bahaya. Gambar kelinci laut dapat dilihat pada gambar
berikut.
4. Kepah (Atactoda striata)
F. Filum Echinodermata
2. Bintang laut
Bintang laut mempunyai kulit yang ditutupi oleh duri-duri halus
sehingga tergolong ke dalam filum Echinodermata (echinos = duri, derma
= kulit). Bintang laut sering ditemukan mempunyai lima lengan, kadang
juga terlihat hanya empat bahkan enam lengan. Jika salah satu lengan
terputus maka lengan baru akan terbentuk dengan segera karena adanya
daya regenerasi hewan ini. Secara umum, hewan ini mempunyai badan
relatif tipis. Jika pada bagian dorsal ditemukan madreporit dan anus maka
pada ventral ditemukan mulut serta kaki tabung (kaki ambulakral) pada
setiap lengannya. Madreporit adalah sejenis lubang yang mempunyai
saringan dalam menghubungkan air laut dengan sistem pembuluh air dan
lubang kelamin. Kondisi lengan yang kaku serta menyukai habitat dengan
substrat yang berpasir membuatnya mudah dibedakan dengan bintang ular
laut. Hewan ini sering ditemukan hidup dalam kelompok kecil dengan
membenamkan diri di dalam pasir. Jika air laut surut, seringkali biota ini
terjebak di genangan air yang dangkal.
3. Colocirous anceps
4. Pentacta quadrangularis
I. Filum Arthropoda
1. Bactronophorus horacte