Anda di halaman 1dari 15

TUGAS BIOLOGI BAHAN FARMASI

“MORFOLOGI HEWAN INVERTEBRATA YANG BERPERAN


DALAM BIDANG FARMASI”
Dosen : Nisa Naspiah, M.Farm., Apt.

Nama/NIM : Kiki Nur Azizah Hidayatul Fitria (1813015019)


Rizki Noor Amelia (1813015069)
Kelas : D-2018

A. Filum Porifera
1. Hyrtios ecreta

2. Trididemnum solidum

3. Callyspongia sp.
Tubuh Demospongia bertulang lunak karena tidak memiliki rangka, jika
ada yang memiliki rangka terdiri atas serabut spongin dengan spikula dari
silikat atau spongia. Sponge ini berwarna cerah seperti kuning terang,
orange, merah, ungu, atau hijau karena mengandung pigmen yang terdapat
pada amoebosit, fungsi warna diduga untuk melindungi tubuhnya dari sinar
matahari.
Demospongia merupakan kelas terbesar yang tersebar luas di alam.
Contohnya Callyspongia sp., Cilonia sp., Phyllospongia sp., Clathria sp.,
Xestospongia sp.

4. Luffoariella variabilis

Memiliki tubuh yang berpori (ostium) dan susunannya porifera asimetri


(tidak beraturan) meskipun ada yang simetri radial, multiseluler, berbentuk
seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau tumbuhan, memiliki warna yang
bervariasi, dan hidup tidak berpindah tempat.

5. Oceanapia fistilosa
Oceanapia fistilosa adalah spesies spons yang tergolong dalam kelas
Demospongiae.Seperti spons pada umumnya, spesies ini memiliki tubuh
yang berpori dan permukaan yang keras seperti batu. Selain itu,
Oceanapia fistilosa juga dapat menyerap oksigen dari air melalui proses
difusi.
6. Spongia officinalis
Hewan ini berpori banyak pada permukaan tubuhnya yang merupakan
awal dari sistem kanal (saluran air) yang menghubungkan daerah eksternal
dan daerah internal. Tubuhnya dilengkapi dengan apendiks dan bagian
yang dapat digerakkan. Bentuk tubuh menyerupai batang dengan ada
beberapa cabang yang bentuknya lebih kecil dari batang utamanya. Warna
tubuhnya putih keruh coklat . Hewan ini memiliki spikula yang bersifat
monoaxon dan denganserabut spongia. Pada ujung cabangnya terdapat
oskulum dan di daerah badannya terdapatostium.

B. Filum Coelenterata
1. Ubur-Ubur (Aurelia aurita)

Ubur-ubur termasuk dalam filum Cnidaria kelas Scyphozoa yang


tubuhnya terdiri atas mesoglea, suatu bahan tak hidup yang mirip jeli,
terletak di antara dua lapisan
epitelium yang biasanya setebal
satu sel.

Bagian tubuh Cnidaria: abu-abu adalah mesoglea yang dikelilingi warna merah
(eksoderm) dan biru (gastroderm), bagian dalam adalah rongga tubuh yang
terhubung dengan mulut/anus

Ubur-ubur memiliki dua bentuk tubuh dasar, yaitu medusa yang berenang
serta polip yang sesil atau menetap dan menempel pada suatu medium,
keduanya memiliki bentuk simetris radial dengan mulut dikelilingi oleh
tentakel berknidosit. Kedua bentuk tersebut mempunyai satu lubang
jalan masuk yang berfungsi sebagai mulut maupun anus yang disebut
manus serta rongga tubuh yang digunakan untuk mencerna makanan
dan bernapas.

Tubuh ubur-ubur dikenal juga dengan nama medusa, yaitu


hewan air lunak yang menyerupai payung atau lonceng, dengan sisi
cembung dibagian atas atau aboral dan mulut terdapat disisi tengah
cekung yang berada dibagian bawah. Medusa merupakan bentuk yang
berenang bebas, telah terjadi penyusutan poros oral aboral, berkembang
menjadi simetri radial, pembentukan masoglea lebih banyak, perubahan
menghasilkan tubuh yang bergelatin dan berbentuk seperti lonceng yang
dikelilingi oleh tentakel.

2. Anemon (Stichodactyla gigantea)

Tubuh anemone laut umumnya silinder dengan mulut yang dikelilingi


tentakel – tentakel berisi udara yang berwarna – warni menyerupai mahkota
bunga. Karena bentuknya yang menyerupai bunga inilah, masyarakat sering
menyebutnya Mawar Laut. Tentakel yang mengelilingi mulut anemon
umumnya berjumlah kelipatan enam, tersusun dua deret melingkar secara
radial. Tentakel yang letaknya di tengah biasanya berukuran paling besar,
dan berturut-turut semakin mengecil ke arah luar. Panjang tubuhnya tidak
begitu besar, hanya sekitar 5-7 cm. Tubuh anemon terbagi menjadi 3 bagian
utama, yaitu: bagian diskus pedal, koluma atau batang tubuh, dan diskus
oral. Diskus pedal merupakan alat yang digunakan untuk menempel pada
bebatuan atau pasir.

3. Erythropodium caribaeorum
4. Sinularia gibberosa

5. Muricea austere

C. Filum Platyhelminthes
1. Planaria

Planaria tubuhnya pipih, lonjong dan lunak dengan panjang tubuh kira-
kira antara 5-25 mm. Bagian anterior (kepala) berbentuk segitiga tumpul,
berpigmen gelap kearah belakang, mempunyai 2 titik mata di dorsal. Titik
mata hanya berfungsi untuk membedakan intensitas cahaya dan belum
merupakan alat penglihat yang dapat menghasilkan bayangan. Lubang
mulut berada di ventral tubuh agak kearah ekor, berhubungan dengan
pharink (proboscis) berbentuk tubuler dengan dinding berotot, dapat ditarik
dan dijulurkan untuk menangkap makanan. Di bagian kepala, yaitu bagian
samping kanan dan kiri terdapat tonjolan menyerupai telinga disebut
aurikel. 8 Tepat di bawah bagian kepala terdapat tubuh menyempit,
menghubungkan bagian badan dan bagian kepala, disebut bagian leher. Di
sepanjang tubuh bagian ventral diketemukan zona adesif. Zona adesif
menghasilkan lendir liat yang berfungsi untuk melekatkan tubuh planaria ke
permukaan benda yang ditempelinya. Di permukaan ventral tubuh planaria
ditutupi oleh rambut-rambut getar halus, berfungsi dalam pergerakan (Jasin,
1984). Morfologi planaria dapat dilihat pada gambar berikut

Gambar 1. Morfologi planaria (Radiopoetro, 1990). Keterangan: A = anterior 1. titik mata


P = posterior 2. auricula D = dorsal 3. lubang mulut V = ventral 4. pharynx C = caput 5.
porus genitalis

D. Filum Annelida
1. Lintah ( Hirudo medicinalis )
Hirudo medicinalis berbentuk pipih dan tidak memiliki setae pada
tubuhnya, Pada morfologinya ditemukan segmen–segmen yang berjumlah
89. Terjadi modifikasi segment membentuk alat pengisap (batil pengisap).
Di mana alat pengisap tersebut terdapat pada kedua ujung tubuh lintah,
satu di ujung anterior terletak di sekitar mulut dan satu lagi di ujung
posterior. Batil pengisap ini berguna untuk melekatkan diri pada
permukaan tubuh hewan atau manusia, yang akan diisap darahnya.
Mulutnya lebar, dan mempunyai 3 buah rahang dari kitin yang tersusun
dalam segitiga dan dapat dijiulurkan. Tiap rahang t ertutup dengan sersi
(gigi kecil seperti pada gergaji). Lintah mempunyai zat anestetik
(penghilang rasa sakit) yaitu hirudinatauzat anti pembekuan darah yang
digunakan lintah untuk dapa tmenghisap darah mangsanya sebanayak
mungkin.
2. Cacing tanah ( Lubicus rubellus.Lumbricus sp )

Cacing tanah termasuk hewan tingkat rendah karena tidak mempunyai


tulang belakang (invertebrata) yang digolongkan dalam filum Annelida
dan klas Clitellata, Ordo Oligochaeta. Pengolongan ini didasarkan pada
bentuk morfologi, karena tubuhnya tersusun atas segmen-segmen yang
berbentuk cincin (chaeta), yaitu struktur berbentuk rambut yang berguna
untuk memegang substrat dan bergerak. Tubuh dibedakan atas bagian
anterior dan posterior. Pada bagian anteriornya terdapat mulut dan
beberapa segmen yang agak menebal membentuk klitelium.

E. Filum Mollusca
1. Lendir bekicot
Bekicot (Achatina fulica) merupakan hewan invertebrata dengan tubuh
lunak dari kelas Gastropoda. Bekicot mempunyai cangkang yang besar
runcing berwarna coklat dan mempunyai pola garis, padat berbentuk
pyramid (seperti kerucut) dengan pola spiral (lilitan seperti sekrup) dan
dasar cangkang yang membulat. Cangkang bekicot dewasa mempunyai
panjang sekitar 10 cm sampai 12 cm, lebar 4-5 cm dan berat 100-120 gr.
Fungsi cangkang selain sebagai rumah juga untuk mempertahankan diri dari
musuh dan untuk memperkecil penguapan tubuhnya.
Bekicot menggunakan bagian bawah tubuhnya (perut) untuk berjalan,
menggunakan paru-paru untuk bernafas sehingga dimasukkan ke dalam
ordo Pulmonata. Bekicot dapat hidup di air laut, air tawar dan di darat, umur
bekicot dapat mencapai 10 tahun, dengan rata-rata usia hidup 5-7 tahun.

Seperti tampak pada gambar, bagian tubuh bekicot terdiri dari mulut,
lidah, lambung, hati, anus, kaki, penutup cangkang, alat peraba dan paru-
paru. Kepala bekicot terdapat di bagian depan tubuh, pada bagian kepala ada
sebuah mulut yang dilengkapi dengan gigi parur (radula). Bekicot
mempunyai sepasang tentakel sebagai indera peraba dan perasa yang
bergerak dengan perut, tentakel berguna untuk merasakan perubahan suhu
tubuhnya, sebagai petunjuk jalan dan sebagai petunjuk adanya makanan.
dua tanduk yang lain mempunyai dua bintik hitam yang berfungsi sebagai
mata untuk membedakan keadaan gelap terang.

Bekicot bergerak menggunakan bagian bawah perut yang berfungsi


sebagai kaki yang melebar yang terdapat dibawah badan berupa gerak
kontraksi berurutan. Pada tubuh bekicot memiliki kelenjar mucus yang
berfungsi mengeluarkan lendir saat berjalan bekicot yang disekresikan oleh
granulagranula yang terdapat dalam tubuh bekicot dan terletak di
permukaan luar. Kandungan kimiawi pada lendir bekicot antara lain
proteoglikan berupa Achasin, glikosaminoglikan berupa Acharan sulfat,
enzim glikoprotein, asam hyaluronic, peptida tembaga , peptida antibikroba
dan ion logam. Kandungan lendir bekicot yang dapat digunakan untuk
membantu penyembuhan luka adalah karena adanya kandungan Achasin dan
Acharan sulfat. Komponen lendir bekicot sebagian besar adalah air, air
merupakan kunci dari kelembapan yang dapat meningkatkan epitelisasi
sehingga menyebabkan luka sembuh lebih cepat

2. Spisula polynyma

3. Dolabella auricularia
Ciri-ciri dari hewan ini adalah memiliki sepasang tentakel yang terdapat
pada bagian dorsal. Pada bagian ventral kelinci laut terdapat cangkang yang
menutupi kelenjar tinta. Kelenjar tinta pada kelinci laut digunakan pada saat
dalam keadaan bahaya. Gambar kelinci laut dapat dilihat pada gambar
berikut.
4. Kepah (Atactoda striata)

5. Kerang pisau ( solen.sp )


Kelompok kerang ini mempunyai katup yang membuka satu sama lain,
biasanya memanjang. Kerang ini tersebar di dasar substrat hampir di semua
perairan laut dan jenis dari famili ini dapat dimakan. Spesies kerang pisau
(Solen spp) disebut juga short razor, mempunyai panjang hanya 2 atau 3 inchi
(5-7,5 cm) pada pertumbuhan maksimal.
Kerang jenis ini berbentuk tipis, memanjang, dan tutupnya terbuka satu
sama lain. Permukaannya halus dan agak mengkilap dengan kerutan
konsentris sangat redup.

F. Filum Echinodermata

1. Teripang (Holothuria Scabra)


Morfologi teripang pasir (Holothuria scabra, Jaeger) menurut
Skewes et al.(2004) adalah bulat panjang (Elongated cylindrical)
sepanjang sumbu oral–aboral. Mulut dan anus terletak di ujung poros
berlawanan, yaitu mulut di anterior dan anus di posterior. Di sekitar mulut
teripang terdapat tentakel yang dapat dijulurkan dan ditarik dengan cepat.
Tentakel merupakan modifikasi kaki tabung yang berfungsi untuk
menangkap pakan. Warna teripang berbeda–beda, yaitu putih, hitam,
coklat kehijauan, kuning, abu–abu, jingga, ungu, bahkan ada yang berpola
garis. Teripang pasir mempunyai dorsal berwarna abu–abu kehitaman
dengan bintik putih atau kuning.
Permukaan tubuh teripang tidak bersilia dan diselimuti lapisan
kapur, yang ketebalannya dipengaruhi umur. Dari mulut membujur ke anus
terdapat lima deret kaki tabung (ambulaceral), tiga deret kaki tabung
berpenghisap (trivium) terdapat di perut berperan dalam pergerakan dan
perlekatan. Dua deret kaki tabung terdapat di punggung (bivium) sebagai
alat respirasi. Di bawah lapisan kulit terdapat satu lapis otot melingkar dan
lima lapis otot memanjang. Di bawah lapisan otot terdapat rongga tubuh
yang berisi organ tubuh seperti gonad dan usus.
Menurut James et al. (1994) teripang pasir mempunyai panjang maksimal
40 cm dan bobot saat kondisi hidup adalah 500 g, serta matang gonad saat
usia 18 bulan. Ukuran saat matang gonad pertama diperkirakan 20 cm, dan
usia teripang bisa mencapai 10 tahun. Pergerakan teripang hanya
mengandalkan bantuan kaki tabung yang tergabung dalam sistem kaki
ambulakral sehingga hampir seluruh hidupnya selalu bergerak di dasar
laut. Secara alami teripang hidup berkelompok. Seperti Teripang Pasir
yang senang hidup secara bergerombol antara 3 sampai 5 ekor. Teripang
yang banyak dijumpai di daerah pasang surut hingga laut dalam lebih
menyukai hidup pada habitat tertentu.

2. Bintang laut
Bintang laut mempunyai kulit yang ditutupi oleh duri-duri halus
sehingga tergolong ke dalam filum Echinodermata (echinos = duri, derma
= kulit). Bintang laut sering ditemukan mempunyai lima lengan, kadang
juga terlihat hanya empat bahkan enam lengan. Jika salah satu lengan
terputus maka lengan baru akan terbentuk dengan segera karena adanya
daya regenerasi hewan ini. Secara umum, hewan ini mempunyai badan
relatif tipis. Jika pada bagian dorsal ditemukan madreporit dan anus maka
pada ventral ditemukan mulut serta kaki tabung (kaki ambulakral) pada
setiap lengannya. Madreporit adalah sejenis lubang yang mempunyai
saringan dalam menghubungkan air laut dengan sistem pembuluh air dan
lubang kelamin. Kondisi lengan yang kaku serta menyukai habitat dengan
substrat yang berpasir membuatnya mudah dibedakan dengan bintang ular
laut. Hewan ini sering ditemukan hidup dalam kelompok kecil dengan
membenamkan diri di dalam pasir. Jika air laut surut, seringkali biota ini
terjebak di genangan air yang dangkal.
3. Colocirous anceps

4. Pentacta quadrangularis

I. Filum Arthropoda
1. Bactronophorus horacte

2. Cangkang kepiting (Scylla sp.)


Menurut Hutabarat (1983), genus scylla termasuk dalam sub
family portunidae dengan ciri-ciri panjang pasangan kaki jalan lebih
pendek dari pada capit, pasangan kaki terakhir berbentuk dayung.
Karapas berbentuk lebar, dilengkapi dengan 3-9 buah gigi anterolateral.
Ruas dari sungut (antena) biasanya lebar, sudut anteroexternal kerap kali
berlobi, flagel kadang-kadang berada pada orbit mata.
Kepiting bakau merupakan salah satu kelompok Crustacea. Tubuh
kepiting ditutupi dengan karapas, yang merupakan kulit keras atau
exoskeleton (kulit luar) dan berfungsi untuk melindungi organ bagian
dalam kepiting. Kulit yang keras tersebut berkaitan dengan fase hidupnya
(pertumbuhan) yang selalu terjadi proses pergantian kuit (moulting).
Kepiting bakau genus Scylla ditandai dengan bentuk karapas yang oval
bagian depan pada sisi panjangnya terdapat 9 duri di sisi kiri dan kanan
serta 4 yang lainnya diantara ke dua matanya. Spesies-spesies di bawah
genus ini dapat dibedakan dari penampilan morfologi maupun
genetiknya. Seluruh organ tubuh yang penting tersembunyi di bawah
karapas. Anggota badan berpangkal pada bagian cephalus (dada) tampak
mencuat keluar di kiri dan kanan karapas, yaitu 5 (lima) pasang kaki.
Pasangan kaki pertama disebut cheliped (capit) yang berperan
sebagai alat memegang dan membawa makanan, menggali, membuka
kulit kerang dan juga sebagai senjata dalam menghadapi musuh,
pasangan kaki kelima berbentuk seperti kipas (pipih) berfungsi sebagai
kaki renang yang berpola poligon dan pasangan kaki selebihnya sebagai
kaki jalan. Pada dada terdapat organ pencernaan, organ reproduksi
(gonad pada betina dan testis pada jantan). Bagian tubuh (abdomen)
melipat rapat dibawah (ventral) dari dada. Pada ujung abdomen itu
bermuara saluran pencernaan (dubur).
3. Undur-undur (Myrmeleontidae)

Anda mungkin juga menyukai