Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Clara Sukma Wardani MATA KULIAH :

NIM : 1811101234 Strategi Pembelajaran PAI

FAKULTAS/PRODI : FTIK / PAI 7 DOSEN PENGAMPU : Saparun S.Pd, MM

SEMESTER : 4 (Empat)

Merancang Model Pembelajaran Peneladanan melalui pengalaman Agama Islam


dalam hal (Wudhu, Shalat, Taddarus, Dzikir, dan Do’a)

Pembelajaran Pengalaman (Experiental Learning) merupakan model pembelajaran


yang dikembangkan oleh David A. Kolb. David A. Kolb berpendapat bahwa Pengetahuan
adalah hasil kombinasi menyerap pengalaman dan mentranformasinya. Dengan Kata lain
Pengetahuan adalah hasil dari akumulasi proses pengalaman langsung dengan pemahaman
peserta didik. Konsep ini dapat diterapkan dengan berbagai bentuk, misalnya dengan
melakukan pengamatan, melakukan percobaan, melakukan penyelidikan, dan melakukan
wawancara. Bentuk kegiatan seperti itu akan membuat peserta didik banyak belajar melalui
pengalaman langsung dengan cara mengaktifkan seluruh panca indra. Berikut adalah ciri
khas Experiental Learning menurut David A. Kolb :

1. Pembelajaran paling baik merupakan suatu proses, bukan hasil belajar (Outcomes)
2. Belajar merupakan proses berkesinambungan berdasarkan pengalaman.
3. Belajar menuntut resolusi konflik antara dua cara adaptasi terhadap dunia yang
bertentangan secata dialektika.
4. Belajar adalah suatu proses holistik (Berpikir secara menyeluruh) adaptasi terhadap
dunia.
5. Belajar yang melibatkan transaksi pribadi dengan lingkungan.
6. Belajar sebagai proses menciptakan pengetahuan yang merupakan hasil transaksi
antara pengetahuan sosial danpengetahuan personal.

Untuk penerapannya dalam Pendidikan Agama Islam, Model Experiental Learning


ini cukup mudah namun membutuhkan waktu ekstra untuk merealisasikannya. Pendidikan
Agama Islam mengajarkan Akhak dan Kebiasaan baik sesuai dengan yang telah di contohkan
oleh Rasulullah. Termasuk bagaimana cara umat Islam beribadah, mulai dari Wudhu, Shalat,
Taddarus, Dzikir, dan Berdo’a. Penerapan Motode Pembelajaran Pengalaman sendiri dapat di
kombinasikan dengan motode Pembiasaan. Setelah pemberian contoh, Peserta didik diminta
untuk mempraktekkannya serta menjalankannya setiap hari karena itu merupakan suatu
kewajiban dalam Agama Islam. Lalu, Selai mempraktekkannya, Pendidik dapat memberikan
penjelasan tambahan tentang dampak baiknya dari prakteknya seperti berwudhu yang mampu
menjaga kebersihan diri, Gerakan shalat yang menyehatkan, Taddarus yang menguatkan
ingatan, serta do’a sebagai terapi kejiwaan yang mampu meringankan stress.

Metode pengalaman dapat pula dilakukan dengan mengadakan kegiatan tersebut


secara bersama-sama. Seperti shalat berjamaah, Taddarus bersama, dan do’a bersama agar
peserta didik termotivasi untuk melakukannya karena dilakukan bersama-sama. Penambahan
materi ajar dengan manyampaikan kisah rasululah pada zaman dahulu dimana beliau saat
pertama kali di ajarakan oleh Malaikat Jibril mengaji, hingga beliau lah yang mengajarkan
keluarga dan kerabatnya untuk melakukannya.

Untuk berhasil mancapai tujuan utama PAI, Metode Pengalaman saja tidak akan
mampu. Harus di sertai metode-metode lain agar penerapannya Optimal.Metode Pengalaman
bisa dijadikan contoh untuk memulai pembelajaran, namun untuk kelanjutannya metode lain
juga harus diterapkan agar : 1.) Peserta didik tidak bosan atau jenuh dengan metode dan cara
yang begitu-begitu saja ; 2.) Penyamaian ilmu lebih optimal dan menyeluruh sehingga
peserta didik dapat memahaminya secara utuh ; 3.) Pendidik mudah untuk menerapkan dan
menyampaikannya pada peserta didik ; 4.) Ilmu yang didapat lebih luas dengan berbagai
sudut pandang dan selalu Update.

Anda mungkin juga menyukai