Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

LAPANGAN
BOTANI TUMBUHAN RENDAH dan
zoologi invertebrata

Disusun oleh:
Mariska D. A. S Ngole
1314141002

Biologi sains JURUSAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA dan ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2013/2014

HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktikum Lapangan Zoologi Invertebrata yang dilaksanakan
di desa Bababullo, kecamatan Pamboang kabupaten Majene Provinsi Sulawesi
Barat, dengan spesies yang ditemukan :

Linckia laevigata
Ophiothris sp
Chalina oculata
Thyone briarcus
Arbacia sp
Scylla serrata
Chaetoderma nitidulum
Asterina gibbosa
Diadema saxatile
Blatella germanica
Chondrus crispus
Halimeda micronesica
Chalina oculata

telah diperiksa oleh asisten pendamping maka dinyatakan diterima.


Makassar,

November 2014
Asisten

Botani Tumbuhan Rendah

Rusdianto Nurman
NIM : 121 404 1002

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada

Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan

rahmat-Nya sehingga Laporan Praktikum Lapangan Zoologi Invertebrata dan


Botani Tumbuhan Rendah mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar ini dapat diselesaikan
dengan sebaik-baiknya.
Laporan praktikum lapangan ini dibuat sebagai pedoman dalam
melakukan kegiatan praktikum lapangan yang merupakan kegiatan penunjang
mata kuliah Zoologi Invertebrata dan Botani Tumbuhan Rendah pada Jurusan
Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Makassar. Laporan praktikum lapangan ini diharapkan dapat membantu
mahasiswa dalam mempersiapkan dan melaksanakan praktikum lapangan dengan
lebih baik, terarah, dan terencana.
Penyusun

menyakini bahwa dalam pembuatan Laporan Praktikum

Lapangan Zoologi Invertebrata dan Botani Tumbuhan Rendah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, Penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna penyempurnaan laporan praktikum lapangan ini dimasa yang
akan datang.
Akhir kata, Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.
Makassar, 24 November 2014
Penyusun

Mariska D. A. S Ngole

Linckia laevigata

KLASIFIKASI
Kingdom

: Animalia

Phylum

: Echinodermata

Class

: Asteroidea

Ordo

: Paxillosida

Family

: Ophidlasteridae

Genus

: Linckia

Spesies

: Linckia laevigata

Sumber:
DESKRIPSI
Morfologi
Pada bintang laut, tubuhnya berbentuk seperti bintang dengan mempunyai
5 lengan. Warnanya biru dan termasuk dalam kelas Asteroidea. Permukaan
tubuh pada bagian dorsal atau aboral terdapat duri duri. Pada sekitar duri
terdapat modifikasi duri berupa penjepit yaitu pedicelleria, yang berfungsi
melindungi insang dermal, mencegah serpihan serpihan dan organisme kecil
agar tidak tertimbun di permukaan tubuh dan unuk menangkap mangsa. Pada
bagian lengan memiliki madreporit sebagai tempat masuknya air dalam sistem
vascular air. Ditengah tengah tubuh sebelah dorsal terdapat lubang anus,
pada bagian ventral terdapat mulut.(sumber
Anatomi
Permukaan tubuh b intang laut, tidak halus karena bertaburan duri duri,
papula (dermal branchia) dan pedicellaria. Epidermis dilindungi oleh lapisan
kutikula

tipis.

Lapisan

epidermis

mengandung

sel

kelenjar

lendir

menghasilkan lender untuk melindungi tubuh. Di bawah epidermis terdapat


lapisan tebal jaringan penghubung dimana terdapat susunan rangka dalam
(endoskleleton). Saluran pencernaan terdiri dari mulut, perut berhubungan
dengan pangkal pyloric caecum pada masing masing tangan, usus dan anus.
Anus terletak dipermukaan atas tubuh. Makanan bintang laut berupa sampah,
ikan kecil siput dan kerang. Bintang laut bernapas dengan menggunakan paru
paru kulit atau dermal branchea (papulae) yaitu penonjolon dinding rongga

tubuh (coelom) yang tipis. Pada bagian ini, terjadi pertukaran oksigen dan
karbon dioksida. (sumber
Reproduksi
Reproduksinya yaitu secara terpisah yakni ada yang jantan dan ada yang
betina. Alat reproduksi strukturnya bercabang cabang yang berada di bagian
dasar permukaan lengan
Habitat
Spesies ini hidup di daerah pantai atau di dasar laut yang tidak terlalu
dalam. (sumber..

Ophiothrix sp
KLASIFIKASI
Kingdom

: Animalia

Phylum

: Echinodermata

Class

: Ophiuroidea

Ordo

: Ophiurae

Family

: Ophiothridae

Genus

: Ophiothrix

Spesies

:Ophiothrix sp

DESKRIPSI
Morfologi
Ophiothrix sp umumnya memiliki lima lengan berbentuk seperti cambuk
yang panjangnya bisa mencapai 60cm (2 kaki) pada spesimen terbesar.
Ophiothrix memiliki rangka dari kalsium karbonat. Bentuk tubuh bintang ular
mirip dengan Asteroidea. Kelima lengan Ophiothrix menempel pada cakram
pusat yang disebut calyx. Ophiothrixmemiliki lima rahang ada kerongkongan
pendek dan perut besar, serta buntu yang menempati setengah cakram.
Anatomi
Ophiothrix sp menggunakan lengan merekauntuk bergerak. Mereka tidak
seperti bintang laut,bergantung pada kaki tabung. Bintang laut bergerak
dengan menggerakkan lengan mereka yang sangat fleksibel dan membuat
mereka bergerak seperti ular. Pergerakan mereka mirip dengan hewan simetri
bilateral. Pernapasan dilakukan oleh 5 pasang kantong kecil yang bercelah di
sekitar mulut. Alat ini berhubungan saluran alat reproduksi (gonad). Alat alat
pencernaan makanan terdapat dalam bola cakram, dimulai dari mulut yang
terletak di pusat tubuh kemudian lambung yang berbentuk kantong. Hewan ini
tidak memiliki anus. Di sekeliling mulut terdapat rahang yang berupa 5
kelompok lempeng kapur. Makanan dipegang dengan satu atau lebih
lengannya, kemudian dihentakkan dan dengan bantuan tentakel dimasukkan
ke mulut. Sesudah dicerna, bahan bahan yang tidak tercerna dibuang keluar
melalui mulut.
Habitat
Spesies ini dapat ditemukan pada perairan besar, dari kutub sampai tropis
dan biasanya berada pada kedalaman lebih dari 500 meter.
Reproduksi
Jenis kelamin hewan ini terpisah.hewan ini melepaskan sel kelamin ke air
dan hasil pembuahannya akan tumbuh menjadi larva mikroskopis yang
lengannya

bersilia

disebut

pluteus.

Pluteus

kemudianmengalami

metamorphosis menjadi bentuk seperti bintang laut dan akhirnya menjadi


bintang ular.

Thyone briareus
KLASIFIKASI
Kingdom

: Animalia

Phylum

: Echinodermata

Class

: Holothuroidea

Ordo

: Aspidochirota

Famili

: Thyonedae

Genus

: Thyone

Species

: Thyone briareus

DESKRIPSI
Morfologi
Teripang umumnya berbentuk bulat panjang atau silindris sekitar 10-30cm.
Mulutnya dikelilingi oleh tentakel tentakel atau lengan peraba yang kadang
kadang bercabang cabang. Mulut terdapat pada salah satu ujungnya dan
dubur pada ujung lainnya. Tubuhnya berotot dan tipis serta tebal, lembek atau
licin serta kulitnya dapat kasar atau berbintil bintil.

Anatomi
Hewan ini tidak berlengan dan anus terdapat pada kutub yang berlawanan
dari tubuhnya. Daerah ambulakral tertutup, madreporit terdapat di rongga
tubuhnya. Sebagian kaki ambulakral termodifikasi menjadi tentakel oral.
Sistem respirasinya disebut pohon respirasi., karena sistem tersebut terdiri dari
2 saluran utama yang bercabang pada rongga tubuhnya. Keluar dan masuknya
air melalui anus.
Habitat
Teripang umumnya menyukai hidup secara bergerombol. Kebanyakan
teripang jenis ini hidup dengan berkelompok dengan anggota antara 3-5 ekor.
Teripang yang banyak di jumpai di daerah pasang surut hingga laut dalam
lebih menyukai hidup pada habitat habitat tertentu. Beberapa kelompok
hidup di daerah barat yang dapat digunakan untuk bersembunyi. Sedangkan
lain yang hidup pada ganggang /rumput laut dan ada juga yang membuat
lubang, lumpur atau pasir.
Reproduksi
Teripang dapat berkembangbiak secara aseksual dan seksual. Pembuahan
pada reproduksi seksual terjadi secara eksternal (diluar tubuh induk).

Arbacia sp
KLASIFIKASI
Kingdom

: Animalia

Phylum

: Echinodermata

Class

: Echinoidea

Ordo

:Arbacioida

Family

: Arbacioadeae

Genus

: Arbacia

Spesies

: Arbacia sp

DESKRIPSI
Morfologi
Arbacia sp termasuk ke dalam filum Echinodermata yaitu merupakan
hewan berduri. Hal ini sesuai dengan morfologi tubuhnya, yaitu pada
permukaan tubuh dipenuhi duri yang tersusun oleh kalsium. Landak laut
tergolong hewan tripoblastik badan tubuhnya bertipe simetri radial, tetapi
ketika masih menjadi larva bertipe simetri bilateral. Rangka tubuhnya tersusun
oleh zat kapur yang terdapat di permukaan bawah kulit.
Anatomi
Alat gerak pada Arbacia sp berupa kaki ambulakral (kaki pembuluh) atau
sistem pembuluh air. Air laut yang masuk ke dalam saluran ini digunakan
untuk menjulurkan kaki tabung yang berjumlah banyak. Kaki tabung terdapat
pada saluran latera. Pada ujung luarnya terdapat kaki (cakram) penghisap,
sedangkan bagian dalamnyaberupa ampulayang berbentuk mirip bola. Cakram
penghisap berfungsi untuk melekatkan ke substat dan memegang makanan.
Landak laut berjalan dengan cara merayap. Sistem saraf landak laut terdiri atas

cincin dan tali saraf., cincin saraf terdapat di sekeliling mulut sedangkan tali
ssraf mengarah ke tiap kaki ambrurakral. Sistem pernapasan landak laut
berlangsung melalui permukaan tubuh. Di antara duri dan insangnya, terdapat
tonjolan seperti catut (pediselaria) yang berguna untuk membersihkan benda
benda yang menutup lubang pernafasan, untuk menangkap makanan dan
sebagai pertahanan tubuh. Pediselaria terbentuk dari hasil modifikasi
duriSistem pembuluh air dan susunan alat tubuh yang berkelipatan lima.
Sistem pencernaan landak laut memiliki saluran pencernaan yang sederhana.
Sistem reproduksi bersifat gonokorsis.
Habitat
Arbacia sp banyak ditemukan pada kedalaman 300 meter dibawah laut dan
biasa sampai ke pantai.
Reproduksi
Reproduksi dilakukan dengan cara seksual dan terjadi pembuahan
eksternal (diluar tubuh). Pembuahan tersebut menghasilakan zigot yang
berkembang menjadi larva bipinaria yang dapat berenang bebas.

Scylla serrata
KLASIFIKASI
Kingdom

: Animalia

Phylum

: Arthropoda

Class`

: Malacostraca

Ordo

: Decapoda

Famili

: Portunidae

Genus

:Scylla

Spesies

: Scylla serrata

DESKRIPSI
Morfologi
Mempunyai 5 pasang kaki. Pasangan kaki kelima berbentuk pipi dan
melebar pada ruas terakhir. Scylla serrata memiliki bentuk yang bergerigi
serta memiliki karapas dengan empat gigi depan tumpul dan setiap margin
anterolateral memiliki Sembilan gigi yang berukuran sama. Scylla serrata
memiliki capid yang kuat dan terdapat beberapa duri.
Anatomi
Berdasarkan anatomi tubuh bagian dalam, mulut kepiting terbuka dan
terletak pada bagian bawah tubuh. Beberapa bagian yang terdapat di sekitar
mulut berfungsi dalam memegang makanan dan juga memompakan air dari
mulut ke insang. Kepiting memiliki rangka luar yang keras sehingga mulutnya
tidak dapat dibukalebar. Hal ini menyebabkan kepiting lebih banyak
menggunakan sapit dalam memperoleh makanan. Makanan yang diperoleh
dihancurkan dengan menggunakan sapit kemudian baru dimakan.
Habitat
Scylla serrata hidup di air tawar, payau, dan laut.
Reproduksi
Reproduksi Scylla serrata terjadi di luar tubuh hanya saja sebagian
kepiting meletakkan telur telurnya pada tubuh betina. Kepiting betina
melepaskan telur sesaat setelah kawin, tetapi sang betina memiliki
kemampuan untuk menyimpan sperma sang jantan hingga beberapa bulan.
Telur yang akan dibuahi selanjutnya dimasukkan pada tempat (hbagian tubuh)
penyimpan sperma. Setelah telur dibuahi, telur telur ini akan ditempatkan
pada bagian bawah perut (abdomen). Jumlah telur yang dibawa tergantung
pada ukuran kepiting. Beberapa spesies dapat membawa puluhan hingga
ribuan telur ketika terjadi pemijahan. Telur ini akan menetas setelah beberapa

hari kemudian menjadi larva (individu baru) yang dikenal dengan zoea.
Ketika melepaskan zoea ke perairan, sang induk menggerakkan perutnya
untuk membantu zoea agar dapat dengan mudah lepasdari abdomen. Larva
kepiting selanjutnya hidup sebagai plankton dan melakukan moulting
beberapa kali hingga mencapai ukuran tertentu agar dapat tinggal di dasar
perairan sebagai hewan dasar.

Chaetoderma nitidulum
KLASIFIKASI
Kingdom

:Animalia

Divisio

: Molusca

Class

: Amphineura

Ordo

: Aplacophora

Family

: Chaetodermatidae

Genus

: Chaetoderma

Spesies

: Chaetoderma nitidulum

DESKRIPSI
Morfologi

Bentuknya mirip cacing karena tidak mempunyai kepala, cangkang dan


kakinya rudimeter atau hilang sama sekali. Radula juga mengalami banyak
kemunduran. Insang terletak di bagian cloaca. Tidak mempunyai tentakel.
Permukaan dorsal mempunyai suatu mantel yang dilengkapi dengan kepingan
kepingan kapur. Kadang kadang kepingan terbungkus oleh lapisan chitine.
Kakinya pipih dan biasanya mempunyai lidah perut (radula).
Habitat
Spesies ini ada yang hidup di antara karang dan hydrozoaria yang lain dan
memangsa polip.
Reproduksi
Berkembangbiak secara seksual. Dari telur akan tumbuh trochophore.

Asterina gibbosa
KLASIFIKASI
Kingdom

: Animalia

Phylum

: Echinodermata

Class

: Asteroidea

Ordo

: Valvatida

Family

: Asterinidae

Genus

: Asterina

Spesies

: Asterina gibbosa

DESKRIPSI
Morfologi
Asterina gibbosa merupakan spesies Echinodermata yang paling banyak
jumlahnya. Asterina gibbosa berbentuk pentagonal dengan lima lengan
pendek dan diameter hingga 6 cm. lengan tersebut kecil tumpul bersenjata.
Warnanya kehijauan abu-abu, kekuningan hijau dan coklat kemerahan.

Asteroid dianggap spesies yang bergerak lambat dengan bintang bantal


menjadi yang paling lambat diantara semua, bergerak sekitar 2,5cm/menit.
Anatomi
Tubuhnya memiliki duri tumpul dan pendek. Duri tersebut ada yang
termodifikasi seperti catutyang disebut pediselaria. Pediselaria berfungsi untuk
menangkap makanan serta melindungi permukaan tubuh dengan mulut disebut
bagian oral sedangkan bagian tubuh dengan lubang anus disebut aboral. Kaki
ambulakralselain untuk bergerak juga merupakan alat penghisap sehingga
dapat melekat kuat pada suatu dasar. Sistem ambulakral Asterina gibbosa
terdiri dari dreporit (cakram pusat dibagian dorsal tubuh), luran radial (cabang
saluran cincin ke setiap lengan) dan kaki ambulakral (juluran saluran radial
yang keluar).
Habitat
Habitat Asterina gibbosa pada umumnya adalah pantai, dasar laut, bawah
batu, batu besar dan wajah tebing. Distribusi asterina secara vertikal diantara
kedalaman permukaan laut dan daerah pasang surut hingga 130 meter, namun
asterina pesisir hanya ditemukan dikolam batu dan relatif lembab. Pada
umumnya echinodermata merupakan benthic animal. Echinodermata bergerak
lambat ada yang berkelompok, tetapi tidak berkoloni, ada yang sesil (beberapa
crinodea), sebagian pelagic dan tidak ada yang parasit.
Reproduksi
Perkembangan tubuhnya mengalami 2 tahap larva, yaitu bilpinaria (tahap
larva pertama) dan brachiolaria (tahap larva yang menunjukkan perkembangan
tangan). Asterina gibbosa adalah salah satu dari beberapa echinodermata
hermafrodit sekuensial. Individu yang lebih muda dan lebih kecil adalah lakilaki, berkembang menjadi betina saat mereka bertambah besar dan usia.
Gamet jantan dan betina tidak mudah dibedakan dengan mata telanjang.
Gonad pada Asterina gibbosa yang terletak di setiap lengan. Gonad ini
melepaskan gamet melalui gonaducts yang terletak pada badan pusat antara
lengan. Gamet jantan diproduksi pertama dan kemudian hanya gamet betina
yang dihasilkan. Asterina gibbosa betina memproduksi hingga 1000 telur di
lokasi tertentu (biasanya batu bawah) ke dasar laut dalam proses reproduksi.

Pada awal reproduksi, Asterina gibbosa banyak memiliki agregasi bentuk


spesies asteroid. Dalam Asterina gibbosa, beberapa jantan berkumpul
mengelilingi atau sekitar satu betina selama reproduksi.

Diadema saxatile
KLASIFIKASI
Kingdom

: Animalia

Filum

: Echinodermata

Kelas

: Echinodea

Ordo

: Cidaroidea

Family

: Diadematidae

Genus

: Diadema

Spesies

: Diadema saxatille

DESKRIPSI
Morfologi
Tubuhnya bulat setengah lingkaran dengan duri duri yang dapat
digerakkan. Duri pada Diadema saxatille agak pendek tetapi tajam dan
beracun. Bagian tubuhnya terdiri atas amburakral dan memiliki kaki tabung
yang berfungsi untuk bergerak dan respirasi.
Anatomi
Tubuh bulu babi sendiri terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian oral, aboral,
dan bagian diantara oral dan aboral. Pada bagian tengah sisi aboral terdapat
sistem apikal dan pada bagian tengah sisi oral terdapat sistem peristomial.
Lempeng-lempeng ambulakral dan interambulakral berada diantara sistem
apikal dan sistem peristomial. Di tengah-tengah sistem apikal dan sistem
peristomial termasuk lubang anus yang dikelilingi oleh sejumlah keping anal

(periproct) termasuk diantaranya adalah keping-keping genital. Salah satu


diantara keping genital yang berukuran paling besar merupakan tempat
bermuaranya sistem pembuluh air (waste vascular system). Sistem ini menjadi
cirri khas Filum Echinodermata, berfungsi dalam pergerakan, makan,
respirasi, dan ekskresi. Sedangkan pada sistem peristomial terdapat pada
selaput kulit tempat menempelnya organ lentera aristotle, yakni semacam
rahang yang berfungsi sebagai alat pemotong dan penghancur makanan.
Organ ini juga mampu memotong cangkang teritip, molusca ataupun jenis
bulu babi lainnya. Di sekitar mulut bulu babi beraturan kecuali ordo
Cidaroidea terdapat lima pasang insang yang kecil dan berdinding tipis
Tubuh bulu babi memiliki satu rongga utama yang berisi lentera aristoteles
dan organ pencernaan. Lentera aristoteles terdiri dari lima buah gigi yang
disatukan oleh suatu substansi berkampur dan dikelilingi oleh otot pengulur
dan penarik. otot ini berperan mengatur pergerakan gigi. Lentera aristoteles
berfungsi seperti mulut dan gigi yang bertugas mengambil, memotong dan
menghaluskan makanan, Esophagus, usus halus, usus besar dan anus tersusun
melingkari lentera aristoteles membentuk suatu sistem pencernaan.
Reproduksi
Pembuahan eksternal. Bulu Babi betina melepaskan beberapa juta telor
kecil yang dibungkus cairan gel pada waktu yang sama. Telor atau sperma
dilepaskan melalui lima gonopores. Perkembangan, larva kecil (disebut
pluteus, mempunyai bi-lateral simetri) berenang di laut dan sperti komponen
zooplankton. Setelah beberapa bulan bulu babi muda terbentuk. Waktu dari
pembuahan sampai usia dewasa reproduktif adalah dari 2 sampai 5 tahun.
Pada umumnya bulu babi berkelamin terpisah, dimana jantan dan betina
merupakan individu-individu tersendiri (gonochorik/dioecious). Sedangakan
bulu babi yang bersifat hermaprodit adalah Triepneustes graatilla. Sedangkan
Pembelahan bulu babi terjadi secara eksternal, dimana sel telur dan sel sperma
di lepas ke dalam air laut di sekitarnya

Blatella germanica

KLASIFIKASI
Kingdom

: Animalia

Phylum

: Arthropoda

Class

: Insecta

Ordo

: Blattodea

Family

: Blattellidae

Genus

: Blattella

Spesies

: Blattella germanica

DESKRIPSI
Spesies ini hidup di semua tempat kecuali di laut. Spesies ini menyukai
makanan yang manis. Memiliki 2 ekor, memiliki sepasang sayap, mempunyai 6
pasang kaki.

Chondrus crispus
KLASIFIKASI
Kingdom

: Plantae

Divisi

: Rhodophyta

Kelas

: Rhodophyaceae

Ordo

: Gigartinales

Family

: Gigartinaceae

Genus

: Chondrus

Spesies

: Chondrus crispus

DESKRIPSI
Spesies ini memiliki thallus yang lebar dengan sedikit bergelombang
dengan warna kemerahan, sebelum direndam larutan untuk herbarium basah.
Rhodophyta Sebagian besar hidup di laut, terutama dalam lapisan-lapisan air yang
dalam, yang hanya dapat dicapai oleh cahaya gelombang pendek. Hidupnya
sebagai bentos, melekat pada suatu substrat dengan benang-benang pelekat atau
cakram pelekat. Hanya beberapa jenis saja yang hidup di air tawar, ada juga yang
hidup di atas tanah atau di dalam tanah (ini hanya bentuk yang uniseluler). Jenisjenis yang ada di laut jumlahnya banyak sekali dan melimpah di laut tropis.
Banyak juga yang mengandung kalsium. Mereka dapat hidup seperti epifit pada
alga yang lainnya, dapat juga hidup pada hewan laut (epozoik).

Halimeda micronesica
KLASIFIKASI
Kingdom

: Plantae

Divisio

: Cholophyta

Ordo

: Bryopsidales

Family

: Halimedaceae

Genus

: Halimeda

Species

: Halimeda micronesica

DESKRIPSI
Thallus berbentuk rumpun. Percabangan pada thallus dichotomous atau
tricothomous. Substansinya calcareous.Holdfast berbentuk umbi. Tapi bagian
thallusnya bergelombang, bulat atau bongkol. Habitanya biasanya ditemukan pada
wilayah yang bersubstrat pasir atau lumpur.
Pertumbuhan thalli kompak, menjalar tinggi mencapai 10 cm.
Percabangan utama trichotomus, segment lebar 7 mm, panjang 5 mm, berbentuk
subcuneate atau discoidal. Basal segment lebar 7 mm, panjang 5 mm, berbentuk
ginjal, kadang-kadang berbentuk silinder. Sebaran : Tumbuh pada substrat karang
batu menempel diantara sela-sela karang hidup> Keberadaannya di daerah tubir
dengan kedalaman 5-50 m terutama pantai erkarang dapat dijumpai di perairan
laut Indonesia kawasan tengah dan timur.

Chalina oculata
KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae
Divisio

: Porifera

Kelas

: Demospongiae

Ordo

: Haplocerida

Family

: Chalinadeae

Genus

: Chalina

Spesies

: Chalina oculata

DESKRIPSI
Morfologi
Bentuk tubuh spons bermacam-macam, ada yang simetri radial dan ada yang
berbentuk tidak beraturan dengan pola bervariasi. Pada porifera sebagian
tubuhnya menghubungkan lingkungan luar dan dalam tubuh dan terletak pada
bagian distal dinamakan osculum, ruangan ini berhubungan dengan spongcoel
yang terletak ditengah-tengah tubuh dan merupakan ruangan yang besar.
Tubuh bagian luarnya terdiri atas pori-pori atau ousita.
Reproduksi
Reproduksi pada Chalina oculata yaitu terjadi melalui dua cara yaitu
secara aseksual dan dengan cara seksual. Reproduksi aseksual dilakukan
dengan cara pembentukan tunas (budding). Sedangkan reproduksi secara
seksual dilakukan dengan cara peleburan sel kelamin jantan (sperma) dan sel
telur (ovum).
Habitat
Pada umumnya phylum porifera hidup di air laut, yaitu tersebar atau
terbentang dari sejak daerah perairan pantai yang dangkal hingga daerah
dalam.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim ,2012. http/: Wikipedia hospopogia cummuni. Di akses pada Tanggal 25


November 2014
Hanger ,1996. Invertebrata. Jakarta : Erlangga.
Jasin, Maskoeri. 1992. Zoology Invertebrata. Surabaya : Sinar Wijaya.
Kurnia, 2011. http/: kurnia geografi,rumput laut. Diakses pada Tanggal 25
November 2014.
Radopeotro, 1991. Zoology Invertebrata. Jakarta : Erlangga.
Rachmawaty, 2009. Zoology invertebrate. Makassar : Universitas Negeri
Makassar.

BIOGRAFI PENULIS
Mariska Dwi Anggelina Satinah Ngole lahir di Ujung Pandang,22 Maret 1995.
Anak dari pasangan Yakobus Ata . Anak pertama dari 2 bersaudara. Telah
menyelesaikan sekolah di SD. ST. Joseph Rajawali Makassar, SMP Katolik

Rajawali Makassar, SMA Katolik Cendrawasih Makassar dan sekarang sedan


menempuh Pendidikan di Universitas Negeri Makassar Jurusan Biologi.

Anda mungkin juga menyukai