Anda di halaman 1dari 6

KARAKTERISTIK IKAN BUNTAL (Lagocephalus sp.

Oleh :

Nissavira (B1A018138)

TUGAS TERSTRUKTUR SISTEMATIKA HEWAN I

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2019
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Taksonomi adalah suatu langkah pengelompokan jasad hidup di dalam


kelompok yang sesuai. Pertama kali, pengelompokkan ini hanya dilakukan dalam
lingkungan tumbuh-tumbuhan dan hewan, namun ternyata bahwa mikroba pun dapat
digunakan. Karakter taksonomi adalah atribut unik yang dipakai untuk mengenali suatu
taksa yang membedakannya dengan taksa yang lain. Atribut tersebut berfungsi sebagai
dasar pengelompokan organisme ke dalam taksa- taksa tertentu. Karakter dapat berupa
warna, bentuk dan struktur organ tertentu dari suatu taksa (Wahid, 2012).
Karakter taksonomi meliputi karakter morfologi, etiologi, ekologi, fisiologi dan
biogeografi. Contoh dari karakter taksonomi, yaitu karakter morfologi yang merupakan
bentuk luar dari organisme dan salah satu ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam
mempelajari organisme, bentuk luar yang dimaksud adalah bentuk tubuh serta yang
termasuk di dalamnya warna tubuh yang kelihatan dari luar. Selain itu, contoh dari
karakter taksonomi meliputi karakter fisiologi karakter anatomi, karakter ekologi,
karakter tingkah laku, dan karakter molekuler (Simpson, 1961).
Karakter taksonomi meliputi karakter kualitatif (diekspresikan dengan gambar
atau kata-kata), misalnya warna dan bentuk, dan karakter kuantitatif (dapat dihitung
atau diukur), misalnya jumlah kaki dan jari. Karakter taksonomi meliputi karakter
morfologi, etiologi, ekologi, fisiologi dan biogeografi. Contoh dari karakter taksonomi,
yaitu karakter morfologi yang merupakan bentuk luar dari organisme dan salah satu ciri
yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari organisme, bentuk luar yang
dimaksud adalah bentuk tubuh serta yang termasuk di dalamnya warna tubuh yang
kelihatan dari luar (Radiopoetro, 1991).
Ikan buntal kuning (Tetraodon lunaris) adalah salah satu ikan yang memiliki
kandungan racun tetrodotoksin yang berasal dari makanannya. Kandungan racun ikan
buntal pisang ditemukan di beberapa negara yaitu Kamboja Thailand Taiwan Florida
dan sebagainya. Kandungan racun yang ditemukan di berbagai negara tersebut memiliki
kandungan toksisitas yang berbeda-beda Ikan ini memiliki adaptasi yang tinggi karena
bisa ditemukan di perairan laut, tawar dan payau. Daerah sebaran ikan ini meliputi
perairan Atlantik seperti Samudera Hindia dan Pasifik. Ikan ini menyebar di berbagai
negara antara lain India, Ceylon, Andaman, Thailand, Singapuran dan lain sebagainya.
(Abidin & Bintoro, 2015).
II. DISKUSI

Gambar 2.1 Lagocephalus sp.

Nama lain Tetraodon lunaris adalah Gastrophysus lunaris dan Lagocephalus


lunaris. Ikan buntal pisang memiliki bentuk badan membulat. Mulut kecil dengan
moncongnya yang tumpul. Ikan buntal pisang memiliki bentuk badan membulat. Mulut
kecil dengan moncongnya yang tumpul. Ikan ini memiliki 4 buah gigi seri yaitu 2 buah
gigi di rahang atas menyatu dan 2 buah berada di rahang bawah menyatu. Gigi tersebut
menyerupai paruh burung kakak tua. Ikan buntal pisang berwarna kuning kecokelatan
dari ujung kepala, bagian punggung (dorsal) sampai sirip ekor dan berwarna putih di
bagian perut (ventral) serta ujung sirip ekor. Ikan buntal pisang memiliki satu sirip
punggung, satu sirip ekor, satu sirip dubur, dan sepasang sirip dada. Sirip punggung
memiliki 12-13 jari-jari lemah. Sirip dubur memiliki 10-11 jari-jari lemah dan sirip dada
memiliki 16 jari-jari lemah. Gurat sisinya terlihat dari bagian anterior mata sampai ke
dorsal dan berakhir di pangkal ekor (Kottelat et al., 1993).
Ikan buntal pisang memiliki kantung lambung yang dapat membesar dengan
cara memasukkan air atau udara ke dalam lambungnya. Kemampuan menggelembung
ini disebabkan oleh bekerjanya otot esofagika-kardia dan otot sfingter pilorik. Air atau
udara yang mengisi lambung pada saat pengosongan kantung Ikan buntal pisang
termasuk ke dalam Ordo Tetraodontiformes. Nama Tetraodontiformes berasal dari
morfologi ikan ini, yaitu memiliki empat gigi besar pada rahang atas dan bawahnya.
Klasifikasi ikan buntal pisang menurut Saanin (1984) adalah Filum Chordata, Sub
Filum Vertebrata, Kelas Pisces, Subkelas Teleostei, Ordo Pleognathi
(Tetraodontiformes), Famili Tetraodontidae, Genus Tetraodon dan Spesies Tetraodon
lunaris (buntal pisang) (Pratama, et al., 2018). Lagocephalus spadiceus adalah salah
satu ikan lessepsian yang paling awal. Melewati Suez selama bertahun-tahun sebelum
Danau Bitter mengalami pengurangan salinitas. (Kiparissis et al., 2018).
Lagocephalus inermis yang berasal dari Samudra India dan Samudra Pasifik
memiliki punggung yang halus. Permukaan punggungnya halus dan area perutnya
ditutupi oleh duri. Tubuh yang hijau kegelapan di atas area punggung dan di bagian
bawah berwarna putih perak. Insang membuka secara internalnya hitam. Sirip ekor
(caudal) yang gelap dan sisi berwarna putih. Ikan buntal kuning (Lagocephalus lunaris)
dilaporkan berasal Samudra Hindia khususnya dari Laut Cina Selatan ke Jepang. Tubuh
memanjang dan punggung permukaannya cembung. Duri berduri tersebar pada
permukaan dorsal yang memanjang dari ruang interorbital ke asal sirip punggung. Mata
besar dan bulat hadir dengan orbital gratis batas. Ruang antar-orbital luas dengan organ
hidung datar. Papilla pendek hadir dengan dua bukaan besar. Permukaan punggung
berwarna hijau kekuning-kuningan di sisi atas dan kuning keperakan pita berjalan
memanjang sepanjang sisi lateral dari ujung mulut ke pangkal ekor (Nath et al., 2016).
Kebiasaan makanan alami ikan buntal kuning dari berbagai ukuran makanan
utamanya adalah jenis-jenis ikan (Sciaenidae dan Sillaginedae), makanan pelengkap
adalah udang-udangan (Penaeus), makanan tambahan adalah siput (Phasianella),
makanan pengganti adalah kepiting (Charybdis sp.), sedangkan pasir yang terdapat di
dalam organ pencernaan diduga terbawa pada saat menangkap makanan Ikan buntal
kuning memakan hewan-hewan yang terdapat di lingkungannya (Abidin & Bintoro,
2015).
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil review jurnal ini dapat disimpulkan bahwa ikan buntal
(Lagocephalus sp.) memiliki kantung lambung yang dapat membesar dengan cara
memasukkan air atau udara ke dalam lambungnya. Kemampuan menggelembung ini
disebabkan oleh bekerjanya otot esofagika-kardia dan otot sfingter pilorik. Ikan ini
memiliki adaptasi yang tinggi karena bisa ditemukan di perairan laut, tawar dan payau.
Daerah sebaran ikan ini meliputi perairan Atlantik seperti Samudera Hindia dan Pasifik.
Ikan ini menyebar di berbagai negara antara lain India, Ceylon, Andaman, Thailand,
Singapuran dan lain sebagainya
DAFTAR REFERENSI

Abidin, M. & Bintoro, A., 2015. Kebiasaan Makanan Alami Ikan Buntal Kuning
(Chonerhinos naritus) di Estuari Sungai Indragiri, Riau. BTL, 13(1), PP. 11-14

Kottelat, M., Whitten, A. J., Kartikasari, S. R. & Wirjoatmodjo, S., 1993. Freshwater
Fish of Western Indoesian and Sulawesi. Jakarta: Perplus Editions Limited.

Kiparissis, S., Peristeraki, P., Tampakakis, K., Kosoglou, I., Doudoumis, V. &
Batargias, C., 2018. Range Expansion of A Restricted Lessepsian: Westbound
Expansion Breakthrough of Lagocephalus spadiceus. BioInvasions Records, 7(2),
pp. 197–203

Nath, R. P., Pratihar, S. & Kundu, J. K., 2016. Morphometric Analysis Confirm
Disparity Between Two Related Toxic Fish Species Among Genus Lagocephalus,
Along Digha Coast, West Bengal, East Coast of India. International Journal of
Fauna and Biological Studies, 3(4), pp.82-83.

Pratama, G., Nurjanah., Suswandi, R., Jacoeb, A. M., 2018. Hubungan Panjang Bobot
dan Kebiasaan Makan Ikan Buntal Pisang (Tetraodon lunaris) di Perairan
Kabupaten Cirebon. Dinamika Maritim, 6(2), pp. 1-4.

Radiopoetro, 1991. Zoologi . Jakarta: Erlangga.

Simpson, G. G., 1961. Principles of Animal Taxonomy. New York: Columbia


University Press.

Wahid, A., 2012. Analisis Karakteristik Sedimentasi di Waduk PLTA Bakaru. Jurnal
Hutan dan Masyarakat. 2(2), pp. 229-236.

Anda mungkin juga menyukai