Anda di halaman 1dari 3

Morfologi dan Anatomi pada Ikan Cyprinidae

Faizal Akbar (L1A020058)

Ridho Adi Mulyono (L1A020060)

Triana Sri Wulan (L1B020033)

Elysheva Myrella (L1B020048)

Chania Gias Salsabila (L1B020066)

Erma Dwi Khasanah (L1C020057)

Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan


Universitas Jenderal Soedirman Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah
Dibuat 15 Juni 2021

Ikan merupakan organisme akuatik yang memiliki organ kompleks, bernafas dengan
insang (beberapa jenis ikan bernafas dengan gelembung renang) dan ikan adalah anggota
vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) (Radiopoetro, 1991). Ikan memiliki jumlah famili
maupun spesies yang sangat besar, terutama dari famili Cyprinidae yang merupakan famili ikan
air tawar terbesar dan keberadaannya tersebar luas hampir diseluruh penjuru dunia kecuali
Madagaskar, Australia, Amerika Serikat, dan Selandia Baru (Kottelat et al., 1993). Habitat
utama bagi ikan air tawar yaitu berada di perairan sungai, rawa-rawa, maupun danau yang
secara umum merupakan ekosistem alami dengan faktor abiotik yang berbeda-beda ( Adjie,
2011 ). Famili Cyprinidae secara umum dapat dikenali dengan melihat tonjolan tunggal di
kepala atau disekitar mata, terdapat kulit di pinggir rongga mata, posisi mulut berada agak ke
bawah serta memiliki sungut di sekitar mulut yang jumlahnya tidak lebih dari empat helai. Sirip
punggung umumnya berjari-jari keras letaknya tepat sejajar dengan sirip perut, serta memiliki
sambungan tulang rahang yang tidak berbonggol (Saanin, 1995).
Ikan famili Cyprinidae adalah famili ikan air tawar dengan genus terbesar, yaitu
sebanyak 220 genus dan 2.420 spesies (Karahan, 2010 dalam J Putri, 2014). Beberapa potensi
yang menonjol dari famili Cyprinidae yaitu sebagai ikan hias, misalnya Barbichthys armafus
(Valenciennes, 1842). Selain itu juga berpotensi sebagai konsumsi komersial yang bernilai
tinggi, misalnya Hampala macrolepidota (Kuhl & Van Hasselt, 1823). Famili Cyprinidae
umumnya ditemui di sungai yang berair jernih dan berbatu, dan dapat ditemui dibagian hulu
sungai (Sukmono, 2017). Salah satu contoh ikan dalam keluarga Cyprinidae adalah ikan mas
(Cyprinus carpio L). Ikan mas merupakan ikan air tawar dan omnivora, bentuk badan
memanjang dan sedikit pipih ke samping (compressed). Mulutnya terletak di ujung tengah
(terminal) dan memiliki 2 pasang sungut. Sirip punggungya berbentuk memanjang yang letak
bagian permukaannya bersebrangan dengan permukaan sirip perut (Susanto, 2000). Ikan mas
berhabitat di perairan yang memiliki arus deras, dapat hidup di ketinggian 150-600 meter diatas
permukaan laut (dpl) dan pada suhu 25-30 derajat celcius.
Klasifikasi ikan mas menurut Saanin (1984)
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Osteichthyes

Ordo : Cypriniformes
Family : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio L.

Ikan mas (Cyprinus carpio) memiliki tubuh agak memanjang dan memipih tegak
(compressed). Secara umum, tubuh ikan mas dibagi menjadi 3 bagian, yaitu kepala (caput),
badan (trunkus), dan ekor (cauda). Menurut Suryadi (2018) pada bagian kepala ikan mas
(Cyprinus carpio) terdapat rongga mulut yang diselaputi oleh sel-sel penghasil lendir untuk
mempermudah jalan masuknya makanan dan terdapat organ pengecap yang berfungsi untuk
menyeleksi makanan serta sungut ikan yang terletak di bagian anterior mulut sebagai alat
peraba atau pendeteksi makanan. Sungut tidak terlalu dibutuhkan, sebab ikan mas aktif di siang
hari sehingga lebih mengandalkan sepasang mata sebagai penglihatan daripada sensor sungut.
Sepasang lubang hidung pada ikan mas (Cyprinus carpio) berfungsi sebagai alat untuk
mencium bau. Ikan mas memiliki tutup insang (operculum) berfungsi untuk melindungi insang
ikan dan membantu dalam proses respirasi untuk mengalirkan air pada permukaan insang
(Sumarmin, 2011).
Ikan mas (Cyprinus carpio) memiliki 4 buah sirip dibagian badan dan 1 sirip di ekor.
Berdasarkan letaknya, sirip ikan memiliki fungsi yang berbeda-beda, seperti sirip perut (pelvic
atau ventral fins) yang berperan sebagai alat penyeimbang ketika berenang, membantu
menempatkan posisi ikan pada kedalaman, dan untuk bergerak maju dan ke bawah saat
berenang. Sirip dada (pectoral fins) untuk pergerakan maju, ke samping, dan diam, dan
membantu ikan untuk membelok ketika berenang. Ada juga sirip punggung (dorsal fin) yang
berfungsi dalam kestabilan saat berenang. Serta sirip dubur (anal fin) yang berfungsi membantu
ikan dalam stabilitas dan mengontrol gerakan ikan saat bergerak memutar. Yang terakhir yaitu
sirip ekor (caudal fin) yang berperan sebagai pendorong ketika maju dan sebagai kemudi untuk
berbelok. Dasar sirip caudal disebut sebagai batang ekor (caudal peduncle) yang dilengkapi
dengan otot renang yang kuat dan berfungsi sebagai penggerak ibaratnya motor pada kapal
(Rahardjo, 2020).
Ikan mas memiliki organ tubuh bagian dalam yang sama dengan jenis ikan lainnya. Ikan
mas menggunaan faring untuk mengunyah makanan. Kemudian, menuju ke keronkongan dan
saluran usus. Ikan mas tidak memiliki lambung. Namun ikan mas memiliki lambung palsu
untuk tempat pencernaan makanan sebelum sampai diusus. Ikan mas memiliki hati yang
berfungsi untuk menghasilkan empedu yang digunakan untuk membantu proses pencernaan
lemak. Ikan mas memiliki kantung empedu yang berfungsi untuk menyimpan empedu dan
disalurkan ke usus apabila dibutuhkan. Selain itu, ikan mas juga memiliki pangkreas untuk
menghasilkan enzim - enzim untuk pencernaan dan hormon insulin (Rianto, 2002). Ginjal pada
ikan mas berjumlah 2 yang berfungsi untuk memproduksi urin dan membuang limbah. Gonad
ikan berfungsi sebagai alat untuk mengasilkan sel telur. Jantung berfungsi untuk memompa
darah agar sirkulasi darah dapat ke seluruh tubuh ikan. Ikan mas juga memiliki pembuluh
darah untuk mengalirkan darah baik keluar atau kembali ke jantung. Swim bladder atau
gelembung renang adalah organ yang sangat penting bagi ikan karena membantu mereka agar
seimbang dan tetap mengapung di dalam air (Bagus, 2014).

DAFTAR PUSTAKA
Beamish, F. W. H., Sa-ardrit, P., & Tongnunui, S. (2006). Habitat characteristics of the
Cyprinidae in small rivers in central Thailand. Environmental Biology of Fishes, 76(2-
4), 237.
Karahan, A., & Ergenen, S. (2010). Cytogenetic analysis of Garra variabilis (Heckel, 1843)
(Pisces, Cyprinidae) from Savur Stream (Mardin), Turkey. Turkish Journal of Fisheries
and Aquatic Sciences, 10(4): 483–489.
J Putri S.K dkk. 2014. Studi Kekerabatan Ikan Familia Cyprinidae yang Tertangkap di Sungai
Serayu Kbupaten Bayumas. 1(2): 129-135.
Karahan, A., & Ergenen, S. (2010). Cytogenetic analysis of Garra variabilis (Heckel, 1843)
(Pisces, Cyprinidae) from Savur Stream (Mardin), Turkey. Turkish Journal of Fisheries
and Aquatic Sciences, 10(4): 483–489. DOI: 10.4194/trjfas.2010.0407.
Sukmono, T dan Margaretha, M. 2017. Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tiga Puluh.Yayasan
Konservasi Ekosistem Hutan Sumatera dan Frankfurt Zoological Society. ISBN: 978-
602-51102-0-7.
Rahardjo, M. Fadjar. (2020). Aneka Ragam Bentuk Sirip Ikan (Various Fin of Fish). Warta
Iktiologi, 4(2).
Sumarmin, R. (2011). Pengaruh Linear Alkilbenzen Sulfonat Terhadap Gerakan Operkulum
Dan Frekuensi Batuk Ikan Mas. Eksakta, 1(1).
Suryadi, I. B. B. (2018). Laju Pengosongan Lambung Ikan Mas (Cyprinus carpio) dan Ikan
Nila (Oreochoromis niloticus). Jurnal Perikanan Kelautan, 9(2).
Firmansyah, Bagus Arif (2014) Penggunaan Pelet Kombinasi Ampas Tahu, Dedak Halus, Dan
Rucah Ikan Teri Terhadap Pertumbuhan Ikan Mas (Cyprinus ca r p io L . ). Bachelor
thesis, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Anda mungkin juga menyukai