Nukleotida merupakan struktur pembentuk inti sel – DNA dan RNA yang penting
untuk perkembangan sel, fungsi-fungsi tubuh dan penggantian jaringan yang rusak.
Nukleotida tersebut terdapat di semua sel tubuh. Nukleotida adalah molekul yang
tersusun dari gugus basa heterosiklik, gula, dan satu atau lebih gugus fosfat. Basa
penyusun nukleotida biasanya adalah berupa purina atau pirimidina sementara
gulanya adalah pentosa (ribosa), baik berupa deoksiribosa maupun
ribosa.Nukleotida juga berperan dalam metabolisme sel. Contohnya saja nukleotida
jenis Adenosin triposphat, yang merupakan pembawa energi utama ke dalam sel
tubuh. Sel tubuh tidak akan berfungsi tanpa nukleotida ini. Nukleotida juga berfungsi
untuk membantu sintesa lemak, karbohidrat, dan protein.
Nukleotida secara alami terbentuk didalam tubuh kita. Nuleotida khususnya terdapat
di dalam jaringan tubuh yang berganti secara cepat, misalnya: jaringan kulit, sel
darah merah dan putih, dan juga dalam sistem kekebalan tubuh.Tubuh kita dapat
membentuk nukleotida ini di dalam hati. Selain itu, kita juga bisa mendapatkannya
dari luar tubuh melalui makanan yang kita konsumsi.
Nukleotida tersedia di dalam ASI, zat ini terbukti memberikan banyak manfaat bagi
anak anda.
1. Sitidin
2. Adenosin
3. Uridin
4. Guanosin
5. Inosin
Hal tersebut merupakan salah satu alasan mengapa anak yang diberikan ASI jarang
terkena batuk, pilek, dan berbagai penyakit lain.
1
Nukleotida mencegah infeksi saluran pencernaan
Terjadinya diare pada anak-anak biasanya disebabkan oleh infeksi virus di saluran
perncernaan (gastroenteritis). Terkadang diare juga disebabkan oleh bakteri atau
parasit. Nukleotida tidak hanya dapat melindungi anak anda dari infeksi saluran
cerna yang parah, tapi juga membantu pencegahan dan penyembuhan diare.
DNA
Molekul DNA merupakan molekul double-helix yang memiliki dua untai polinukleutida
(double-stranded). Setiap polinukleutida dari DNA terdiri atas nukletida-nukleutida
yang dihubungkan oleh ikatan phospodiester. Nukleutida pada molekul DNA
mengandung tiga komponen penting, yaitu :
Gula pentosa yang disebut deoxyribose (gula ribosa yang kehilangan atom oksigen
pada atom C nomor 2)
Basa nitrogen berupa basa purin (adenine dan guanin) dan basa pirimidin (timin dan
sitosin). Basa adenine dari untai yang satu akan berpasangan dengan basa timin dari
untai yang lainnya. Sedangkan basa guanine dari untai yang satu akan berpasangan
dengan basa sitosin dari untai lainnya.
Struktur DNA
Struktur nukleutida dapat juga dikatakan tersusun atas gugus fosfat dan nukleusida
(gabungan antara gula pentose dan basa nitrogen). Nukleusida-nukleusida tersebut
dihubungkan dengan gugus fosfat melalui ikatan glikosidik. Macam-macam
nukleusida berdasarkan kandungan basa nitrogen yang menyusunnya dibedakan
atas Adenosine (A), Guanosine (G), Cytidine (C), Thymidine (T) dan Uridine (U).
2
Model Struktur DNA Watson-Crick
Struktur DNA yang sangat kecil dan rumit dapat digambarkan dengan model struktur
DNA yang diusulkan oleh Watson James dan Crick Francis. Model struktur DNA
tersebut dikenal dengan nama model tangga berpilin (double helix).
kedua untai polinukleutida satu sama lain arahnya sejajar tetapi berlawanan arah
(antiparalel)
jumlah iktana hidrogen antara basa nitrogen Adenin dan Timin sebanyak rangkap
dua, sedangkan antara basa nitrogen guanosin dan sitosin sebanyak rangkap tiga.
oleh karena itu nisbah G+C yang tinggi maka semakin tinggi pula stabilitas molekul
DNA
Atom C nomor 3′ di salah satu ujung untai polinukleutida tidak lagi memiliki ikatan
fosfodiester, tetapi mengikat gugus OH sehingga ujung 3′ disebut ujung OH.
sedangakn di ujung lainnya, yaitu atom C nomor 5′ akan mengikat gugus fosfat,
sehingga ujung 5′ disebut ujung P.
3
arah antiparalel kedua ujung dilihat dari arah ujung 3′ dan ujung 5′. Jika untai yang
satu memiliki arah dari ujung 5′ ke 3′, maka untai yang lain (untai komplementernya)
memiliki arah dari ujung 3′ ke 5′.
RNA
Molekul RNA merupakan hasil instruksi DNA yang disintesis melalui mekanisme
transkripsi DNA untuk selanjutnya ditransfer keluar dari inti sel masuk ke dalam
sitoplasma. Molekul RNA memiliki perbedaan yang mendasar dengan molekul DNA,
yaitu :
Gula pentosa penyusun nukleutida bukan deoxyribosa seperti yang dimiliki DNA,
tetapi berupa gula ribosa.
RNA tidak memiliki basa nitrogen jenis timin, tetapi digantikan dengan basa urasil
(U). Ketika suatu untai tunggal RNA akan disintesis melalui mekanisme transkripsi
DNA, basa urasil akan dimunculkan sebagai hasil transkripsi (penyalinan) dari basa
adenine untai DNA.
Struktur RNA
– 5 karbon
– basa nitrogen yang terdiri dari golongan purin (yang sama dengan DNA) dan
golongan pirimidin yang berbeda yaitu sitosin (C) dan Urasil (U)
– gugus fosfat
Purin dan pirimidin yang berkaitan dengan ribosa membentuk suatu molekul yang
dinamakan nukleosida atau ribonukleosida, yang merupakan prekursor dasar untuk
sintesis DNA.Ribonukleosida yang berkaitan dengan gugus fosfat membentuk suatu
4
nukleotida atau ribonukleotida.RNA merupakan hasil transkripsi dari suatu fragmen
DNA, sehingga RNA merupakan polimer yang jauh lebih pendek dibandingkan DNA.
Tipe RNA
RNA terdiri dari tiga tipe, yaitu mRNA ( messenger RNA ) atau RNAd ( RNA duta ),
tRNA ( transfer RNA ) atau RNAt ( RNA transfer ), dan rRNA ( ribosomal RNA ) atau
RNAr ( RNA ribosomal ).
RNAd
RNAd merupakan RNA yang urutan basanya komplementer dengan salah satu
urutan basa rantai DNA.RNAd membawa pesan atau kode genetik (kodon) dari
kromosom (di dalam inti sel) ke ribosom (di sitoplasma).Kode genetik RNAd tersebut
kemudian menjadi cetakan utnuk menetukan spesifitas urutan asam amino pada
rantai polipeptida.RNAd berupa rantai tunggal yang relatif panjang.Berikut
gambarnya :
RNAr
RNAt
RNAt merupakan RNA yang membawa asam amino satu per satu ke ribosom.Pada
salah satu ujung RNAt terdapat tiga rangkaian baa pendek ( disebut antikodon
).Suatu asam amino akan melekat pada ujung RNAt yang berseberangan dengan
ujung antikodon.Pelekatan ini merupakan cara berfungsinya RNAt, yaitu membawa
asam amino spesifik yang nantinya berguna dalam sintesis protein yaitu pengurutan
asam amino sesuai urutan kodonnya pada RNAd.
5
Asam nukleat adalah senyawa kimia yang terdapat di dalam inti sel (Nukleus).
Asam nukleat merupakan suatu polimer nukleotida yg berperanan dlm penyimpanan
serta pemindahan informasi genetik yang berhubungan dengan pewarisan sifat
turunan. Fungsi asam nukleat adalah sebagai pembawa informasi genetik yang
mengatur pemunculan sifat suatu makhluk hidup. Asam nukleat ditemukan di segala
jenis sel makhluk hidup. Disamping sebagai penyimpan informasi genetik, asam
nukleat juga berperan dalam peyampai pesan kedua, serta pembentuk molekul dasar
dalam pembentukan adenosin trifosfat.
Di alam, asam nukleat di temukan dalam 2 bentuk, yaitu:
Kedua jenis asam nukleat di atas merupakan polimer linier, tidak bercabang dan
tersusun dari unit- unit struktural yang disebut nukleotida. Karena itu asam nukleat di
sebut juga sebagai polimer nukleotida (Polinukleotida). Nukleutida adalah molekul
yang tersusun dari gugus basa herosiklik, gula pentosa dan gugus fosfat. Asam
Nukleat terdapat dalam semua sel dan mempunyai peranan yang sangat penting
dalam biosintesis protein. Senyawa gabungan antara asam nukleat dengan protein
ini disebut nukleoprotein. Molekul asam nukleat merupakan suatu polimer seperti
protein, tetapi yang menjadi monomer bukan asam amino, melainkan nukleotida.
Setiap nukleotida yang menjadi penyusun asam nukleat terdiri dari tiga komponen,
yaitu sebuah basa nitrogen heterosiklik yang berupa purin dan pirimidin, sebuah gula
pentosa, dan sebuah gugus fosfat. Kedua jenis asam nukleat yang tersebut diatas,
yaitu DNA dan RNA dibedakan oleh jenis gula, jenis basa nitrogen dan bentuk
molekulnya. Pada DNA, gula pentosa yang menjadi penyusunnya adalah
deoksiribosa yaitu gula ribosa yang kehilangan atom oksigen pada atom C nomor 2.
Sedangkan pada RNA, gula pentosa yang menjadi penyusunnya adalah gula
Ribosa. Selain itu, basa nitrogen yang menjadi penyusun kedua jenis asam nukleat
tersebut juga berbeda. Pada DNA, basa nitrogen penyusunnya terdiri dari adenin,
sitosin, guanin dan timin. Sementara pada RNA, basa nitrogen timin di gantikan
oleh urasil sehingga menjadi adenin, sitosin, guanin dan urasil. Perbedaan DNA
dan RNA juga ada pada bentuk milekulnya. DNA merupakan molekul double
helix (untai ganda) sendangkan RNA merupakan untai tunggal (single stranded).
6
1. Komponen Nukleotida dan Asam Nukleat
Ada tiga komponen utama penyusun nukleotida dan asam nukleat, yaitu
a. basa nitrogen, terdiri dari dua senyawa induk yaltu purin (adenin dan
guanin) dan pirimidin (timin, sitosin dan urasil)
b. gula pentosa, dapat berupa ribosa dan deoksiribosa, atom C-1 mengikat
basa nitrogen dengan ikatan glikosil
7
Tabel 1. Nomenklatur nukleotida dan asam nukleat
Purin
Pirimidin
Rangkaian nukleotida pada DNA dan RNA dihubungkan dengan jembatan gugus tat
(ikatan fosfodiester). Jembatan tersebut menghubungkan gugus hidroksi C-5 (5’)
pentosa suatu nukleotida dengan gugus hidroksi pada C-3 (3’) pentosa nukleotida
8
yang lain. Aturan menuliskan rantai tunggal asam nukleat dimulai dari gugus akhir 5’
di sebelah kiri dan gugus akhir 3’ disebelah kanan.
Contoh : 5’-ACTGTAAATGCC-3’
9
Berdasarkan jumlah nukeotidanya, asam nukleat dapat berupa oligonukleotida (kurang
dari 50 nukleotida) dan polinukleotida (Iebih dari 50 nukleotida)
2. Semua basa N pada asam nukleat menyerap cahaya pada panjang gelombang
sekitar 260 nm.
3. Basa purin dan pirimidin bersifat hidrofobik dan relatif tidak larut dalam air pada
pH sel (mendekati netral). Pada pH alkalis atau asam, basa N tersebut
bermuatan dan kelarutannya dalam air akan meningkat.
5. Adanya ikatan antara basa N dari asam nukleat akan menyebabkan absorbsi
panjang gelombang relatif lebih rendah dan pada larutan nukleotida bebas
dengan konsentrasi yang sama. Sifat ini disebut sebagai efek hipokromik.
6. Gugus fungsional yang terpenting pada basa N adalah cincin N, gugus karbonil
dan gugus eksosiklik amino.
7. Ikatan hydrogen yang melibatkan gugus amino dan karbonil juga merupakan
interaksi basa N yang penting. Pola ikatan yang penting yang ditemukan oleh
10
Watson dan Crick (1953) yakni Adenin akan berikatan dengan Timin atau Urasil,
sedangkan Guanin akan berikatan dengan Sitosin. Ikatan yang membentuk
pasarigan basa yang spesifik tersebut memungk/nkan terjadfnya proses
dupilkasi informasi genetik melaui sintesis rarital asam nukleat baru yang
komplemenn dengan rantai asam nukleat yang lama.
11
KESIMPULAN
Nukleotida merupakan struktur pembentuk inti sel – DNA dan RNA yang penting untuk
perkembangan sel, fungsi-fungsi tubuh dan penggantian jaringan yang rusak
Nukleotida berperan penting dalan membangun kekebalan tubuh terhadap infeksi dan
Nukleotida juga dapat mencegah infeksi saluran pencernaan.
Asam nukleat adalah senyawa kimia yang terdapat di dalam inti sel (Nukleus). Asam
nukleat merupakan suatu polimer nukleotida yg berperanan dlm penyimpanan serta
pemindahan informasi genetik yang berhubungan dengan pewarisan sifat turunan.
Fungsi asam nukleat adalah sebagai pembawa informasi genetik yang mengatur
pemunculan sifat suatu makhluk hidup.
Ada tiga komponen utama penyusun nukleotida dan asam nukleat, yaitu :
a. basa nitrogen, terdiri dari dua senyawa induk yaltu purin (adenin dan
guanin) dan pirimidin (timin, sitosin dan urasil)
b. gula pentosa, dapat berupa ribosa dan deoksiribosa, atom C-1 mengikat
basa nitrogen dengan ikatan glikosil
12