Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam Peratuan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas berfungsi enyelenggarakan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama.
Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dinas kesehatan
kabupaten/kota, sehingga dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, akan mengacu pada
kebijakan pembangunan kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bersangkutan,
yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan
Rencana Lima Tahunan dinas kesehatan kabupaten/kota.

Pembangunan kesehatan adalah bagian terpadu dari pembangunan nasional yang


antara lain mempunyai tujuan untuk mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta
sejahtera lahir dan batin. Salah satu ciri bangsa yang maju adalah bangsa yang
mempunyai derajat kesehatan yang tinggi dengan mutu kehidupan yang tinggi pula serta
mempunyai sikap kejiwaan yang menopang dan mendorong kreativitas. Oleh karena itu,
maka pembangunan manusia seutuhnya harus mencakup aspek jasmani dan kejiwaan,
disamping aspek spiritual dan sosial, termasuk kepribadian dan kejuangan yang ditujukan
untuk mewujudkan manusia yang sehat, cerdas, dan produktif, serta mempunyai daya
juang yang tinggi (Anonim.Depkes RI,2004)

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016


tentang Standar Pelayanan dan Kefarmasian Di Puskesmas. Upaya kesehatan adalah
setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang optimal bagi
masyarakat. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang
menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif),
pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan
kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan. Konsep kesatuan upaya kesehatan ini menjadi pedoman dan pegangan
bagi semua fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia termasuk Puskesmas.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat ditarik rumusan masalah bagaimana
gambaran kepuasan pasien rawat jalan terhadap pelayanan kefarmasian Di Puskesmas Kebon
Kopi Kota Jambi pada tahun 2019?

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan secara umum adalah untuk memperoleh gambaran kepuasan pasien rawat
jalan terhadap pelayanan kefarmasian Di Puskesmas Kebon Kopi Kota Jambi pada tahun
2019.

1.3.2 Tujuan Khusus


1.3.2.1 Diketahuinya kepuasan pasien rawat jalan terhadap dimensi keandalan
(Reliability) yang mencakup pemberian informasi obat di Puskesmas Kebon Kopi
Kota Jambi tahun 2019.
1.3.2.2 Diketahuinya kepuasan pasien rawat jalan terhadap dimensi ketanggapan
(Responsiveness) yang mencakup ketanggapan melayani di Puskesmas Kebon
Kopi Kota Jambi tahun 2019.
1.3.2.3 Diketahuinya kepuasan pasien rawat jalan terhadap dimensi jaminan (Assurance)
yang mencakup petugas menjamin mutu keamanan obat di Puskesmas Kebon
Kopi Kota Jambi tahun 2019.
1.3.2.4 Diketahuinya kepuasan pasien rawat jalan terhadap dimensi empati (Emphaty)
yang mencakup kepedulian petugas terhadap pasien di Puskesmas Kebon Kopi
Kota Jambi tahun 2019.
1.3.2.5 Diketahuinya kepuasan pasien rawat jalan terhadap dimensi bukti fisik
(Tangibless) yang mencakup kerapian, kebersihan, dan kenyamanan pasien di
Puskesmas Kebon Kopi Kota Jambi tahun 2019.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis


Hasil penelitian ini diharapkan sebagai sumber informasi dalam pengembangan
ilmu pengetahuan khususnya gambaran kepuasan pasien rawat jalan terhadap pelayanan
kefarmasian Di Puskesmas Kebon Kopi Kota Jambi pada tahun 2019.

1.4.2 Manfaat Praktis


Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi Puskesmas Kebon Kopi Jambi
untuk meningkatkan pelayanan farmasi yang bermutu di Puskesmas tahun 2019.

1.5 Ruang Lingkup


Ruang lingkup penelitian ini adalah pasien rawat jalan yang mencakup dalam farmasi
klinis Di Puskesmas Kebon Kopi Kota Jambi. Dengan menggunakan metode 5 dimensi yaitu
keandalan (Reliability), ketanggapan (Responsiveness), jaminan (Assurance), empati
(Emphaty), bukti fisik (Tangibless).

Anda mungkin juga menyukai