Anda di halaman 1dari 36

1.

DNA (Deoxyribonucleic Acid = Asam Deoksiribo Nukleat)


DNA memiliki beberapa fungsi di antaranya membawa informasi genetik, membentuk
RNA, dan mengontrol aktivitas sel baik secara langsung maupun tidak langsung. DNA
juga berperan penting dalam proses sintesis protein.

Rumus Bangun Deoksiribosa dan Fosfat


a. Struktur DNA
Molekul DNA pertama kali diisolasi oleh F. Miescher pada tahun 1869 dari sel
spermatozoa. Ia tidak dapat mengenali sifat zat kimia tersebut secara pasti, kemudian
menyebutnya sebagai nuklein. Nuklein ini berupa senyawa kompleks yang mengandung
unsur fosfor sangat tinggi. Nuklein selanjutnya dikenal sebagai gabungan asam nukleat
dan protein sehingga sering disebut nukleoprotein.
Dalam kedua jenis asam nukleat ini (DNA dan RNA) terdapat dua basa nitrogen yaitu
purin dan pirimidin. Keduanya ditemukan oleh Fischer pada tahun 1880.

Rumus bangun purin


Pada penelitian selanjutnya, Kossel menemukan dua jenis pirimidin, yaitu sitosin dan
timin serta dua jenis purin, yaitu adenin dan guanin. Selain basa purin dan pirimidin,
dalam asam nukleat Levine (1910) mengenali gula berkarbon lima, yaitu ribosa dan
deoksiribosa. Ia juga menyatakan adanya asam fosfat dalam asam nukleat.
W.T. Atsbury merupakan orang pertama yang mengemukakan gagasan tentang struktur
tiga dimensi DNA. Ia menyimpulkan bahwa DNA sangat padat, polinukleotida
penyusunnya berupa timbunan nukleosida pipih yang teratur tegak lurus terhadap
sumbu memanjang. Apakah nukleotida dan nukleosida itu? Uraian berikut akan
membahas kedua hal tersebut.

Rumus bangun pirimidin


James Watson dan Francis Crick (1953) mengemukakan suatu model struktur DNA
yaitu double helix (tangga berpilin). Menurut mereka, DNA memiliki struktur sebagai
berikut.
1) Gula dan fosfat sebagai rantai atau tangga utama.
2) Basa nitrogen sebagai anak tangga dengan pasangan tetap, yaitu:
a) guanin dengan sitosin (dihubungkan oleh tiga atom H),
b) timin dan adenin (dihubungkan oleh dua atom H).
Berdasarkan hasil penelitian Watson dan Crick dapat disimpulkan bahwa DNA terdiri
atas gula pentosa (deoksiribosa), fosfat (PO 4), dan basa nitrogen yaitu purin meliputi
guanin (G) dan adenin (A) serta pirimidin yang meliputi timin (T) dan sitosin (C =
Cytosin).

Struktur DNA
Rangkaian kimia antara deoksiribosa dengan purin dan pirimidin disebut nukleosida
(deoksiribonukleosida). Nukleosida tersebut akan berikatan dengan fosfat membentuk
nukleotida (deoksiribonukleotida). Gabungan dari nukleotidanukleotida akan

membentuk suatu DNA. Jadi, molekul DNA merupakan polimer panjang dari
nukleotida yang dinamakan polinukleotida. Perhatikan Gambar di samping.
DNA dapat menentukan sifat genetik suatu individu karena setiap makhluk hidup
mempunyai urutan pasangan basa yang spesifik dan berbeda dengan yang lain.
Perbedaan urutan pasangan basa antarindividu dapat dilihat pada saat sequence
(proses pengurutan basa) dalam analisis DNA. DNA dapat berfungsi sebagai
heterokatalitik (mensintesis molekul lain seperti RNA) dan otokatalitik (replikasi
diri). Berikut ini Anda akan mempelajari fungsi DNA sebagai otokatalitik.
b. Replikasi DNA
Replikasi DNA akan menghasilkan DNA baru. Ada tiga hipotesis yang menjelaskan
terjadinya replikasi DNA. Hipotesis pertama menyatakan bahwa bentuk double helix
DNA yang lama tetap dan langsung menghasilkan double helix yang baru disebut
konservatif.
Hipotesis kedua menyatakan double helix akan terputus-putus, selanjutnya segmensegmen tersebut akan membentuk segmen-segmen baru yang bergabung dengan
segmen lama membentuk DNA baru. Hipotesis ini disebut dispersif. Hipotesis ketiga
menyatakan dua pita spiral dari double helix memisahkan diri dan setiap pita tunggal
mencetak pita pasangannya disebut semikonservatif.
Teori replikasi DNA oleh Watson dan Crick menyatakan bahwa proses replikasi terjadi
secara semikonservatif. Hipotesis ini mendapat dukungan kuat dari M.S. Meselson dan
F.W. Stahl. Mereka menggunakan bakteri Escherichia coli sebagai organisme
percobaan.

Replikasi DNA menurut Meselson dan Stahl


E. coli dapat hidup pada garam anorganik jika dalam garam tersebut terdapat sumber
atom nitrogen untuk pembuatan protein dan asam nukleat. Meselson dan Stahl
memakai ion amonium (NH4+) dalam penelitiannya.
Meskipun isotop nitrogen yang paling lazim 14N, tetapi mereka menggunakan ion
amonium yang mengandung isotop nitrogen yang lebih berat, yaitu 15N. Perhatikan
Gambar disamping.
Pertama-tama Meselson dan Stahl memelihara E. coli selama beberapa generasi dalam
media yang mengandung 15NH4+.

Pada akhir periode ini, mereka menemukan DNA sel lebih berat dari normal.
Selanjutnya, mereka memindahkan sel-sel itu ke media yang mengandung ion amonium
normal (14NH4+) dan membiarkan sel tersebut hanya sekali membelah diri. DNA pada
generasi baru ini memiliki berat di antara berat DNA normal dari DNA generasi
sebelumnya. Hal ini menggambarkan bahwa pengaruh dari atom nitrogen dalam DNA
baru yaitu 14N dan separuh 15N.
Namun, apabila bakteri itu dibiarkan membelah diri lagi dalam ion amonium normal
(14NH4+) maka terbentuklah dua jenis DNA dengan berat yang berbeda. Separuh dari
DNA mempunyai berat normal dan separuh DNA lainnya mempunyai berat di tengahtengah. Hal tersebut membuktikan bahwa molekul DNA tidak mengalami pemecahan
dan penyusunan kembali di antara pembelahan sel-sel, tetapi tiap pita induk tidak
mengalami perubahan saat ia membentuk pita komplementer. Berdasarkan uraian di
atas maka hipotesis yang paling tepat yaitu hipotesis semikonservatif.
Selain memerlukan deoksiribonukleotida,
memerlukan beberapa enzim berikut.

dalam

proses

replikasi

DNA

juga

1) Helikase, enzim ini berfungsi menghidrolisis rantai ganda polinukleotida menjadi dua
rantai tunggal polinukleotida.
2) Polimerase, berfungsi merangkai rantai-rantai mononukleotida membentuk DNA
baru.
3) Ligase, berfungsi menyambung nukleotida ulir tunggal DNA yang baru terbentuk.
Fungsi DNA sebagai heterokatalitik yaitu mensintesis molekul lain seperti RNA. RNA
merupakan hasil transkripsi DNA. Sel prokariotik dan eukariotik mengandung asam inti
yang disebut asam ribonukleat (RNA).
2. RNA (Ribonucleic Acid = Asam Ribonukleat)

Struktur RNA
RNA tersusun seperti DNA, yaitu molekul-molekul gula D-ribosa, gugus fosfat, tetapi
basa nitrogennya terdiri atas basa purin (meliputi adenin (A) dan guanin (G)) serta
pirimidin (meliputi urasil (U) dan sitosin (C)). Perhatikan disamping
a. Struktur RNA
Berbeda dengan DNA yang memiliki rantai ganda, RNA hanya memiliki rantai tunggal.
Setiap pita RNA merupakan polinukleotida dari RNA.
b. Tipe-Tipe RNA
Berbeda halnya dengan DNA yang terletak dalam nukleus, RNA banyak terdapat dalam
sitoplasma terutama ribosom walaupun ada pula beberapa di antaranya dalam nukleus.
Dalam sitoplasma, kadar RNA berubah-ubah. Hal ini dipengaruhi oleh aktivitas sintetis
protein.
Ketika suatu protein akan disintetis, kandungan RNA dalam sel meningkat begitu pula
sebaliknya. RNA memiliki komponen gula berupa D-ribosa (pentosa). RNA juga
memiliki basa nitrogen yang serupa dengan DNA, hanya saja basa timin pada pirimidin
diganti dengan urasil.
RNA mempunyai tiga tipe berikut.

1) rRNA (ribosom RNA)


rRNA yaitu RNA yang terdapat dalam sitoplasma tepatnya di ribosom dan berfungsi
mengatur dalam proses sintesis protein. rRNA dapat mencapai 80% dari jumlah RNA
sel. Molekul rRNA berupa pita tunggal tidak bercabang dan fleksibel.
2) mRNA (messenger RNA)
mRNA dibentuk dalam nukleus, merupakan RNA terbesar dan terpanjang. mRNA
berfungsi membawa kode genetik dari DNA ke ribosom. mRNA sering disebut kodon
karena urutan basa N penyusunnya merupakan kode genetik untuk sintesis protein.
mRNA dicetak oleh DNA dalam inti, kemudian dikirim ke ribosom. Sintesis mRNA
dicetak oleh DNA saat diperlukan saja dan tidak terus-menerus dicetak melainkan
tergantung pada macam protein yang akan disintesis dalam sitoplasma.
3) tRNA (transfer RNA)
tRNA merupakan RNA yang terdapat dalam sitoplasma dengan rantai terpendek yang
bertugas menerjemahkan kodon dari mRNA. rRNA berfungsi mengangkut asam amino
ke tempat sintesis protein, yaitu ribosom melalui penerjemahan kode-kode yang dibawa
mRNA. DNA dan RNA memiliki komponen yang hampir sama tetapi keduanya
memiliki perbedaan struktur, fungsi, dan beberapa materi penyusun. Perhatikan tabel
berikut.
Tabel Perbandingan Struktur, Fungsi, dan Materi Penyusun DNA dan RNA

DNA
1. Ditemukan dalam nukleus yaitu dalam
kromosom, mitokondria, dan kloroplas.
2. Berupa rantai panjang dan ganda (double helix).
3. Fungsinya berhubungan erat dengan penurunan
sifat dan sintesis protein.
4. Kadarnya tidak dipengaruhi oleh aktivitas
sintesis protein.
5. Basa nitrogen terdiri atas purin: adenin (A) dan
guanine (G), pirimidin: timin (T) dan sitosin (C).
6. Komponen gulanya deoksiribosa, yaitu ribose
yang kehilangan satu atom oksigen pada atom C
nomor 2.

RNA
1. Ditemukan dalam sitoplasma, terutama dalam
ribosom, dan juga dalam nukleus.
2. Berupa rantai pendek dan tunggal.
3. Fungsinya berhubungan erat dengan sintesis
protein.
4. Kadarnya dipengaruhi oleh aktivitas sintesis
protein
5. Basa nitrogen terdiri atas purin: adenin (A) dan
guanin (G), pirimidin: urasil (U) dan sitosin (C).
6. Komponen gulanya D-ribosa (pentosa).

3. Sintesis Protein
Pada uraian mengeni DNA telah disebutkan bahwa DNA berfungsi sebagai heterokatalis
(mensintesis molekul lain). Uraian berikut merupakan salah satu contoh fungsi DNA
tersebut. DNA yang terletak di dalam nukleus merupakan suatu cetakan kode genetik
yang menghasilkan informasi genetik. Kode genetik disusun oleh urutan basa nitrogen
(A, T, G, dan C). Dalam sintesis protein, kode-kode genetik dalam DNA disalin menjadi
mRNA.
Proses
ini
disebut
transkripsi.
Proses ini diawali dengan melekatnya RNA polimerase pada molekul DNA sehingga
sebagian rantai double helix DNA membuka. Akibatnya, salah satu rantai DNA yang
membuka tersebut mencetak RNA. Rantai DNA yang mengandung kode-kode genetik

(kodon) dan dapat mencetak mRNA disebut rantai sense. Rantai DNA yang tidak
mencetak mRNA disebut rantai antisense. Misalnya urutan basa N pada rantai DNA
terdiri atas TAC, GCT, CGA, dan CTA maka urutan basa N pada rantai mRNA yaitu
AUG, CGA, GCU, dan GAU. Perhatikan susunan DNA dan RNA berikut.

susunan DNA dan RNA


Setelah disalin, mRNA keluar dari nukleus menuju sitoplasma. mRNA tidak dapat
mengenali suatu asam amino secara langsung. Oleh karena itu, diperlukan tRNA untuk
dapat membaca kode-kode yang dibawa mRNA. Di dalam sitoplasma banyak terdapat
tRNA, asam amino dan enzim amino asil sintetase. Asam amino tersebut diaktifkan
menggunakan ATP (Adenosin Trifosfat) dan enzim amino asil sintetase sehingga
dihasilkan Amino asil Adenosin monofasfat (AA-AMP) dan fosfat organik.
Selanjutnya Aminoasil Adenosin monofosfat diikat oleh t-RNA dan dibawa ke ribosom.
Setiap tRNA memiliki tiga basa N dan asam amino, tiga basa N tRNA akan berpasangan
dengan tiga basa N mRNA yang sesuai. mRNA merupakan susunan kodon yang
panjang. Setiap tRNA akan menerjemahkan tiga basa.
Setelah tRNA pertama melepaskan diri, datang tRNA selanjutnya, begitu terus-menerus
sampai kodon pada mRNA habis. Asam amino yang terbentuk selama penerjemahan
oleh tRNA akan membentuk suatu ikatan. Bagian basa N pada tRNA yang
menerjemahkan kode yang dibawa mRNA disebut antikodon.
Sementara itu, tiga bagian basa N pada mRNA tersebut di atas yang memiliki kode
untuk menspesifikasikan asam amino disebut kodon. Proses penerjemahan kode yang
dibawa mRNA oleh tRNA disebut translasi. Asam amino-asam amino akan berjajar
membentuk urutan sesuai dengan kode yang dibawa mRNA sehingga terbentuklah
protein. Protein tersebut merupakan enzim yang berfungsi mengatur metabolisme sel.
4. Kode Genetik
Anda telah mengetahui bahwa dalam DNA terdapat empat basa nitrogen meliputi
adenin (A), timin (T), sitosin (C), dan guanin (G). Anda juga telah mengetahui RNA
mengandung 4 basa nitrogen tersebut, tetapi urasil (U) menggantikan timin (T).
Nirenberg dan Matthaei (1960) mengadakan percobaan untuk memecahkan masalah
kode genetik dengan mencampurkan urasil dengan enzim pembentuk RNA. Dari
percampuran ini dihasilkan RNA yang hanya terdiri atas urasil dan dinamakan poliUrasil (poli-U). Apabila poli-U dimasukkan ke dalam campuran berbagai asam amino,
akan terbentuk rangkaian fenilalanin, yaitu protein yang terdiri atas satu macam asam
amino.

Hal ini merupakan cara manusia pertama kali mampu memecahkan peristiwa
kehidupan melalui tabung reaksi kimia. Sampai saat ini pun manusia terus melakukan
penelitian untuk mengetahui proses-proses yang terjadi dalam sel makhluk hidup.
Rumitnya susunan tubuh makhluk hidup menunjukkan betapa pandainya sang
Pencipta. Kita
hendaknya
Basa
Pertam
a
U

U = Urasil
Ileu = Isoleusin
BasaMet
Kedua
G = Guanin
= Methionin kodon start
Ala =U
Alanin
Ser
=
Serin
C
A
G
Cys = Cystein
Tyr = Tyrosin
UUU
Phe
UCU
Ser A =
UAU
UGU
Cys
His = Histidin
Adenin Tyr
UUC
Phe
UCC
Ser
UAC
Tyr
UGC
Cys
Lys = Lysin
AspN = Aspargin
UUA
Leu
UCA
Ser GlyUAA
Term
UGA
Term
Pro = Prolin
= Glycine
UUG
Leu
UCG
Ser Leu
UAG
Term
UGG
Tryp
Tryp = Tryptofan
= Leusin
CUU
Leu
CCU
Pro Phe
CAU
His
CGU
Arg
C = Sitosin
= Phenylalanin
CUC
Leu terminasi
CCC
Pro ThrCAC
His
CGC
Arg
Term = Kodon
= Threonin
CUA
Leu
CCA
Pro ValCAA
CGA
Arg
Arg = Arginin
= ValinGluN
CUG
Leu
CCG
Pro Glu
CAG
GluNacidCGG
Arg
GluN = Glutamin
= Glutamat
AUU
Ileu
ACU
Thr
AAU
AspN
AGU
Ser
AUC
Ileu
ACC
Thr
AAC
AspN
AGC
Ser
AUA
Ileu
ACA
Thr
AAA
Lys
AGA
Arg
AUG
Met
ACG
Thr
AAG
Lys
AGG
Arg
GUU
Val
GCU
Ala
GAU
Asp
GGU
Gly
GUC
Val
GCC
Ala
GAC
Asp
GGC
Gly
GUA
Val
GCA
Ala
GAA
Glu
GGA
Gly
GUG
Val
GCG
Ala
GAG
Glu
GGG
Gly

Basa
Ketiga
U
C
A
G
U
C
A
G
U
C
A
G
U
C
A
G

bersyukur kepada Tuhan karena diberi akal sehingga mampu mengungkap rahasia
kehidupan.
Kode genetik yang dipakai saat ini yaitu kode yang tersusun oleh 3 basa N yang disebut
kodon triplet. Kodon triplet ini merupakan bagian 3 basa N yang terdapat pada mRNA.
Apabila suatu urutan tiga basa memberikan kode untuk satu asam amino, akan terjadi
43= 64 kemungkinan kombinasi dari basa sehingga dapat memperinci 64 macam kode
genetika.
Asam amino yang dikenal sampai saat ini sebanyak 20 macam. Adanya 64 macam
kodon dan 20 macam asam amino menyebabkan satu asam amino dapat memiliki lebih
dari satu kodon. Kodon yang sesuai untuk setiap asam amino dapat dilihat dalam tabel
berikut.
Tabel

Kodon

Beberapa

Asam

Amino

Keterangan :
Kode genetik berlaku universal, artinya kode yang sama berlaku untuk semua
organisme. Bila terjadi kesalahan penerjemahan, protein yang disusun juga keliru
sehingga enzim yang dihasilkan tidak sesuai. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya
gangguan metabolisme. Kekeliruan tRNA menafsirkan kode-kode genetik yang diterima
dari DNA juga merupakan salah satu mekanisme mutasi gen.

Latar Belakang
Sintesis protein terjadi di dalam sel, yaitu di dalam ribosom. Struktur dan aktivitas
protein ditentukan oleh urutan asam amino yang menyusunnya. Setiap macam protein
mempunyai urutan asam-asam amino yang spesifik.
Emil Fisher merupakan orang yang pertama berhasil menyusun molekul protein dengan
cara menggandeng-gandengkan 15 molekul glisin dengan molekul leusin sehingga diperoleh
suatu polipeptida. Asam amino yang satu dengan asam amino yang lain dihubungkan dengan
suatu ikatan yang disebut ikatan peptida.
Potein adalah bagian dari sel makhluk hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh
sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, setengahnya ada dalam otot, seperlima ada
dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluhnya ada di dalam kulit, selebihnya ada di dalam
cairan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat zat gizi dan darah,
matriks intraselular dan sebagainya adalah protein. Di samping itu asam amino yang membentuk
protein bertindak sebagai prekursor (senyawa yang mendahului senyawa laindalam jalur
metabolisme) sebagian besar koenzim hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang

esensial untuk kehidupan. Protein memiliki fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi
lain, yaitu pembangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.
Potein merupakan satu-satunya makronutrien yang mengandung unsur nitrogen (N).
Selain itu apabila dibandingkan dengan makronutrien lain seperti lemak dan karbohidrat, protein
jauh lebih kompleks karena selain mengandung karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O)
adapula sebagian protein yang mengandung S. Bahkan terkadang ada pula yang mengandung
P,Fe, dan Cu.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa pengertian sintesa protein dan tahap-tahap sintesa protein
2. Apa maksud dari Replikasi DNA dan proses replikasi DNA
3. Apa pengertian transkripsi, tahap-tahap transkripsi dan proses transkripsi
4. Apa pengertian Translasi, tahap-tahap translasi dan proses translasi
C. T ujuan Penulisan
Tujuan makalah ini adalah :
1. Mengethui pengertian sintesa protein dan tahap-tahap sintesa protein
2. Mengetahui maksud dari Replikasi DNA dan proses replikasi DNA
3. Mengetahui pengertian transkripsi, tahap-tahap transkripsi dan proses transkripsi.
4. Mengetahui pengertian Translasi, tahap-tahap translasi dan proses translasi.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sintesis protein
Sebagian besar pada akhirnya diekspresikan sebagai protein. Proses pengerjaannya
disebut ekspresi gen. pertama-tama sekuens deoksinukleotida ditranskripsi dari DNA kedalam
sekuens ribonukleotida (RNA kurir atau mRNA). Kemudian sekuens ini ditranslasi kedalam

sekuens asam amino untuk membentuk polipeptida. Sekuens asam amino menentukan
bagaimana cara molekul melipat untuk menghasilkan protein yang aktif secara biologis.
Dalam sel bakteri,tidak ada membrane yang mengelililngi DNA dan proses
transkripsimaupun proses translasi berlangsung pada kompartemen sel

tunggal. Dalam

eukariot,inti sel diselungi dengan membrane. Proses transkripsi berlangsung dalam inti sel, dan
mRNA harus masuk kedalam sitoplasma untuk ditraslantasikan. Seringkali,hasil polipeptida
yang terbentuk segera termodifikasi setelah proses translasi.
1. Transkripsi
Sebagian besar DNA yang ditranskripsi menghasilkan mRNA,yang kemudian ditranslasi
menjadi protein. Namun demikian ,spesi RNA yang paling melimpah adalah RNA
ribosom(rRNA)dan RNA transfer(tRNA),yang tidakmengkode protein,tetapi berfungsi dalam
proses translasi. Transkripsi semua gen dilakukan oleh RNA polymerase,yang menggunakan
keempat ribonukleosida trifosfat (ATP,GTP,UTP,dan CTP)untuk membentuk rantai RNA,yaitu
sekuens yang ditentukan oleh untai cetakan pada DNA. Penambahan nukleotida menjadi
bertahap,ikatan fosfodiester terbentuk melalui mekanisme yang sama seperti dijelaskan untuk
DNA polymerase. Pertumbuhan rantai RNA terjadi pada arah 5 3. Untuk mentranskripsikan
bagian sekuens tertentu ,RNA polymerase terikat pada tapak DNA yang disebut promoter ,tepat
dihulu (misalnya,pada sisi 5) pada tapak awal transkripsi.
Pada

eukariot,RNA

polymerase

memerlukan

factor-faktor

tambahan

untuk

melangsungkan transkripsi secara aktif. Beberapa diantara factor-faktor ini diperlukan oleh
semua promoter dan disebut factor transkripsi dasar,dan factor lainnya bersifat spesifik untuk gen
tertentu atau beberapa jenis sel dan terlibat dalam pengaturan yang tepat dari promoter-promoter
itu. Factor-faktor transkripsi harus mengenal dan mengikat sekuens-sekuens DNA target yang
spesifik dan juga mengaktifkan proses transkripsi.
2. Perjuangan Hasil Transkripsi
Pada prokariot,hasil trankripsi (transkrip)primer memberikan mRNA fungsional,yang
siap untuk melakukan proses translasi. Pada eukariot,hasil transkripsi dimodifikasi secara
kimiawi sebelum terbentuk sebagai mRNA fungsional. Hal ini dikarenakan gen eukariotik yang
akan diekspresikan sebagai protein mengandung sekuens-sekuens penghalang yang tidak
ditranslasi yang disebut intron. Intron tersebut dieksisi,atau dipotong,sehingga tersisa sekuensekuen yang berhubungan dengan segmen-segmen yang akan ditranslasi,atau ekson, mRNA.

Selain pemotongan,ujung 5 pada hasil transkripsi harus diberi tudung dengan nukleotida
guanine termetilasi. Poliadenilasi akan menghasilkan penambahan ekor poli(A) yang terdiri dari
40 -200 residu pada ujung 3 hasil transkripsi.
3. Perlengkapan Translasi
Sekuens nukleotida dalam mRNA diubah melalui perlengkapan translasi menjadi
sekuens asam amino yang menyusun suatu polipeptida. Perlengkapan ini antar lain tRNA dari
ribosom(yang mengandung tRNA dan kumpulan protein yang unik). Fungsi tRNA adalah
sebagai pengadaptasi antara kodon dan asam amino. RNA transfer mengandung kira-kira 80
nukleotida dan mempunyai jenis struktur sekunder yang umum (daun semanggi)dimana
rantainya melipat kebelakang untuk menghasilkan jumlah perpasangan basa intramolekularyang
maksimal.
Walaupun sedikitnya terdapat satu tRA untuk setiap asam amino,tidak ada pemisahan
satu untuk setiap kodon. Hipotensi goyangan (wobble hypothesis) penyebabkan pembentukan
pasangan basa yang tidak biasa antara basa pada posisi ketiga kodon (ujung 3 triplet) dengan
posisi pertama antikodon. Kemungkinan terbentuknya lebih dari satu jenis pasangan pada posisi
ini menjelaskan fakta bahwa bila terdapat lebih dari satu kodon untuk suatu asam amino
tunggal,maka pebedaannya biasanya pada posisi ketiga. Perekatan asam amino ke tRNA yang
tepat dikerjakan dengan bantuan aminoasil-tRNA sintetase dan hidrolisis ATP. Setiap asam
amino mempunyai enzim yang spesifik yang berbeda dengan enzim untuk asam amino
lainnya,dan enzim ini akan mengenali semua tRNA untuk asam amino tersebut. Tahap
pertama,yaitu aktivasi asam amino,menghasilkan pembentukan antara zat aminoasil-AMPenzim. Pada tahap kedua,gugus aminoasil dipindahkan ke tRNAnya yang sesuai,asam amino
dihubungkan dengan tRNA ini melalui ikatan ester. RNA kurir dan tRNA teraminoasilasi
(bermuatan) berinteraksi dalam ribosom. Ribosom terdiri dari subunit kecil dan besar. Subunit
kecilnya mempunyai peranan khusus dalam menginisiasi sintesis polipeptida.
Proses translasi suatu pesan RNA kedalam rantai polipeptida terjadi melalui tiga tahap:
inisiasi,elongasi,dan terminasi. Inisiasi melibatkan interaksi dari subunit 30S didaerah terdepan
(leader) pada mRNA,yaitu sekitar 20 atau lebih nukleutida sebelum kodon inisiasi,AUG.tRNA
inisiator khusus dimuati dengan metionin menempati tapak peptidil (tapak p) pada ribosom. GTP
yang terikat kedalam kompleks inisiasi 30S terhidrolisis menjadi terlepas ketika berikatan

dengan subunit 50S . pada tahap ini,tapak aminoasil-tRNA (tapak A),yang mampu menampung
aminoasil-tRNA,menjadi kosong.
Tahap berikutnya melibatkan elongasi (pemanjangan)rantai polipeptida salah satu
komponen dari subunit 50S adalah peptidiltransferase,yang mengirimkan Met pertama (dan pada
reaksi selanjutnya,mengirimkan peptide) dari tapak P ke tapak A. untuk melakukan hal ini,ikatan
ester menghubungkan Met dengan tRNA nya terputus dan aminoasil tRNA yang berdekatan
(AA2 taRNA).
Protein merupakan polimer yang panjang dari asam-asam amino. Suatu protein biasanya
mengandung sampai 20 asam amino yang berbeda-beda.asam. asam amino kecuali glycin
mengandung satu atom yang tidak simetris yang dihubungkan dengan empat gugusan yang
berbeda. Biasanya protein mengandung 100-1000molekul asam amino dan mempunyai berat
molekul 16000-1000000,yang masing-masing berikatan kovalen yang disebut peptide. Masing
masing ikatan peptide mengandung gugusan karbosil bebas diujung yang satu dan gugus asam
amino d ujung lainnya, sedangkan yang lebih dari dua asam amino di sebut polipeptida. Dalam
sintesisis protein pada prinsipnya dapat dibuat suatu diagram yang sederhana sbb:
Replication

transcription
DNA

translation

RNA

protein

B. Hubungan antara Kromosom, Gen, dn DNA dengan Sintesis


Dalam setiap tubuh makhluk hidup terdapat berjuta juta sel. Sel merupakan komponen
terkecil penyusun makhluk hidup.Dalam setiap sel terdapat nukleus.Dalam nukleus terdapat
benda benda yang mengatur seluruh kegiatan metabolisme tubuh.Benda benda tersebut
disebut kromosom. Kromosom adlah struktur padat yang terdiri atas dua kompenen molekul ,
yaitu protein dan asam nukleat. Asam nukleat terdiri atas DNA dan RNA .pada DNA terdapat
gen yang mengatur metabolisme dalam tubuh.
1. Kromosom
Kromosom terdiri dari benang benang kromatin yang mudah menyerap warna.
Kromosom mudah diamati menggunakan mikroskop saat sel mengalami pembelahan pad tahap
metafase.
Kromatid adalah salah satu dari dua lengan hasil replikasi kromosom.Kromonema
merupakan benang benang spiral kromatid yang terlihat selama profase atau kadang kadang

terlihat pada tahap metafase.Kromer adalah struktur berbentuk manik manik yang merupakan
akumulasi mteri kromatin yang kadang kadang terlihat saat interfase.
Sentromer adalah bagian yang menyempit atau daerah pelekukan pada kromosom.Pada
sentromer terdapat kinetokor.Kinetokor adalah bagian kromosom yang merupakan tempat
melekatnya benang benang spindel selama pembelahan inti.Satelit adalah bagian ujung
kromosom yang berbentuk bulat.Tidak semua kromosom memiliki satelit.Telomer adalah bagian
terujung kromosom yang berfungsi untuk menjaga agar DNA didaerah tersebut tidak terurai.
Dalam setiap sel tubuh , kromosom selalu berpasangan. Pasangan kromosom itu disebut
kromosom homolog. Kromosom homolog bersifat diploid karen terdiri atas dua sel kromosom.
Kromosom dalam sel kelamin tidak berpasangan sehingga bersifat haploid ( 1 set kromosom ).
Ada dua tipe kromosom dalam setiap sel tubuh, yaitu autosom dan gonosom.
1. Autosom (kromosom tubuh) : tidak menentukan jenis kelamin dan umumnya disingkat A
2. Gonosom (kromosom kelamin) : menentukan jenis kelamin dan terdiri atas kromosom X dan
Y.Gonosom ini berfungsi untuk menentukan jenis kelamin individu yang bersangkutan.
Setiap nukleus manusia mempunyai kromosom berjumlah 46 yang terdiri atas 44
autosom dan 2 gonosom. Penulisan simbol kromosom pada laki laki = 22 AA + XY, sedangkan
pada perempuan = 22 AA + XX atau 44 A + XX, Jumlah kromosom pada sel telur yaitu 22 A + X
dan jumlah kromosom pada sperma yaitu 22 A + X atau 22 A + Y. penyusun kromosom
berdasarkan panjang , jumlah , dan bentuk kromosom disebut kariotipe.
2. Gen dan Alel
Apabila diamati menggunakan mikroskop elektron kromosom terdiri atas substansi
genetik yang dapat menentukan sifat individu.Substansi tersebut terdiri atas DNA dan
RNA.DNA dan RNA membawa informasi genetik berupa basa basa nitrogen. Segmen DNA
tertentu akan mengkode sifat sifat tertentu. Segmen segmen DNA tersebut dinamakan gen.
Gen merupakan satuan terkecil substansi genetik. Gen terletak pada kromosom secara
teratur dalam satu deretan , Gen berfungsi :
a. Mengatur proses metabolisme individu
b. Menyampaikan informasi genetik dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
Gen terletak dalam lokus kromosom yang tersusun berderet secara linear. Gen gen yang
terletak pada lokus yang bersesuaian pada pasangan kromosom homolog disebut alel. Setiap gen
bertanggung jawab mengontrol satu sifat khusus. Suatu gen biasanya dituiskan dengan simbol
huruf. Huruf kapital untuk gen pembawa sifat dominan dan huruf kecil untuk pembawa sifat
resesif. Susunan gen dalam suatu individu disebut genotip, sedangkan sifat yang tampak disebut
fenotip.
3. Asam Nukleat

Kromosom terdiri atas asam nukleat dan protein.Ada dua macam asam nukleat, yaitu DNA
dan RNA.
a. DNA (Deoxyribonucleic Acid)
DNA terdiri dari banyak nukleotida (polinukleotida).Setiap nukleotida terdiri atas tida
bagian.

3)

1)

Gugusan gula ( gula pentosa yang dikenal sebagai deoksiribosa).

2)

Asam fosfat (penghubung dua gugusan gula)

Basa nitrogen (adenin dan guanin dari golongan purin serta sitosin dan timin dari olongan
pirimidin).
DNA merupakan dua rantai polinukleotida yang saling terpilin membentuk double helix.
Dalam rantai DNA tersebut, sitosis (C ) selalu dihubungkan dengan guanin (G) oleh tiga ikatan
hidrogen. Adenin (A)selalu dihubungkan dengan tmin (T) oleh dua ikatan hidrogen.
Basa nitrogen membentuk rangkaian persenyawaan kimia dengan deoksiribosa menjadi
suatu molekul yang disebut nukleosida atau deoksiribonukleusosida.Nukleosida ini berperan
sebagai prekursor elementer untuk sintesis DNA.Akan tetapi, sebelum nukleosida membentuk
suatu molekul DNA, nukleosida harus bergabung dengan gugus fosfat untuk membentuk suatu
nukleotida atau deoksiribonukleotida.
DNA dapat bersifat heterokatalitik.DNA bersifat heterokatalitik karena mampu
membentuk RNA melalui sintesis protein.DNA bersifat autokatalitik karena dapat melakukan
replikasi mengasilkan DNA baru.
Beberapa enzim yang berperan dalam replikasi DNA , sebagai berikut :

1. Helikase berfungsi untuk menghidrolisis rantai ganda polinukleotida menjadi dua rantai tunggal
mononukleotida.
2. Polimerase berfungsi untuk merangkai rantai rantai mononukleotida untuk membentuk DNA
baru.
3. Ligase berfungsi untuk menymbung ulir tunggal DNA yang terbentuk.
b. RNA ( Ribonucleic Acid )
RNA merupakan rantai tunggal yang terdiri dari molekul gula D-ribosa (pentosa), gugus
fosfat, dan basa nitrogen.Basa nitrogen dalam RNA terdiri atas basa purin yang meliputi adenin
(A) dan guanin (G) serta basa primidin yang meliputi urasil (U) dan sintosin (C). Ada tiga tipe
RNA sebagai berikut :

1.

rRNA (Ribosoma RNA) atau RNA Ribosom rRNA terdapat dalam sitoplasma dan berfungsi
dalam sintesin protein. rRNA dapat mencapai 80% dari jumlh RNA sel. rRNA berfungsi untuk
mempermudah perkataan yang spesifik antara antikodon trna dengan kodom Mrna selama sitesis

2.

protein.
mRNA (Messenger RNA) atau RNA Duta mRNA berupa rantai tunggal yang reatif panjang.
mRNA dibentuk dalam nukleus dan berfugsi membawa kode genetik (kodon) dari DNA ke

3.

ribosom.
tRNA (Transfer RNA ) atau Rantai Terpendek tRNA terdapat dalam sitoplasma dan berfungsi
menerjemahkan kodon dari mRNA menjadi asam amino. Asam amino dibawa oleh tRNA ke
ribosom.Pada salah satu ujung tRNA terdpat tiga rangkaian basa pendek disebut antikodon. Salah
satu asam amino tertentu akan melekat pada ujung tRNA yang berseberangan dengan ujung
antikkodon. Pelekatan ini merupakan cara agar tRNA berfungsi. Pengurutan asam amino sesuai

4.

dengan urutan kodon pada mRNA.


Kode Genetik Kode genetik adalah cara pengkodean urutan nukleotida pada DNA atau RNA
untuk menentukan urutan asam amino pada saat sintesis protein. Informasi pada kode genetik
ditentukan oleh basa nitrogen pada rantai DNA yang akan menentukan sususan asam amino.
Namun, para ahli Genetika memandang bahwa komponen komponen kode genetiks berupa
molekul molekul mRNA. Kode genetika bersifat degeneratif karena 18 dari 20 macam asam
amino ditentukan oleh lebih dari satu kodon yang disebut kodon sinonimus.Hanya metionin dan
triptofan saja yang memiliki kodon tunggal.
Ekspresi gen merupakan proses penerjemahan en menjadi urutan asam amino. Peristiwa
ini terjadi pada saat sintesis protein.Ada dua tahap dalam sintesis protein.Tahap pertama, kode
genetika dalam DNA disalin dan menghasilkan satu rantai molekul RNA. Proses ini disebut
transkripsi. Transkripsi berlangsung di dalam inti sel. Tahap kedua merupakan sintesis
polipeptida dengan urutan spesifik berdasarkan rantai RNA yang dibuat pada tahap pertama,
proses ini disebut translasi.

a. Transkripsi
Sintesis RNA dari salah satu rantai DNA yang disebut sense (rantai cetakan). Adapun
rantai DNA komplomennya disebut rantai antisense.Rentangan DNA yang di transkripsi menjadi
molekul RNA disebut unit transkripsi.Transkripsi terdiri atas tiga tahap yaitu inisiasi, elongasi,
dan terminasi.

1) Inisiasi (Permulaan)
Inisiasi dimulai dari prometer yaitu daerah DNA yang merupakan tempatmelekatnya RNA
polimerase. Promoter mencakup titik awal (start point) transkripsi yaitu adanya nukleotida yang
menunjukkan dimulainya sintesis protein (kodon start). Promoter berfungsi untuk menentukan
tempat dimulainya transkripsi dan menentukan satu rantai DNA yang akan digunakan sebagai
cetakan.
2) Elongasi (Pemanjangan)
Elongasi terjadi saat RNA bergerak di sepanjang DNA ,pilinan ganda Dnterbuka secara
berurutan. Enzim RNA polimerase menambahkan nukleotida dari molekul RNA yang seddang
tumbuh disepanjang rantai DNA, Setelah sintesis RNA selesai, rantai DNA terbentuk kembali
dan molekul RNA bru terlepas dari cetakkannya.
3) Terminasi (Pengakhiran)
Proses transkripsi akan berhenti setelah sampai pada terminator. Terminator adalah urutan
DNA yang berfungsi menghentikan transkripsi (kodom terminasi)
b. Translasi
Dalam translasi, terjadi pamelekatan antara Trna dengan asam amino. Tiap asam amino
digbungnkan dengan trna yang sesuai oleh enzim aminoasl-Trna sintetase. Ribosom
memudahkan pelekatan yang spesifik antara anti kodon trna dengan kodon mrna selama sintesi
protein .ada tiga tahap dalam translasi sebagai berikut :
1) Inisiasi
Ribosom kecil mengikatkan diri pada mrna dan trna inisiator. Ribosom melekat pada
salah satu ujung mrna. Di dekat pelekatan tersebut terdapat kodon start AUG (yang membawa
kode untuk membentuk asam amino metionin). Kodon ini memberikan sinyal dimulainya proses
tanslasi.
2) Elongasi
Selanjutnya terbentuk asam asam amino yang berikatan dengan metionin. Molekul rrna
dari ribosom subunit besar berfungsi sebagai ezim. Enzim itu mengkatalis pembentukkan ikatan
pepida yang menghubungkan polipeptida ke asam amino yang dibawa trna. Setelah itu, trna
keluar dari ribosom. Ribosom dan mrna bergerak dengan arah yang sama, kodon demi kodon.
Peristiwa ini belangsung sampai terbentuk polipeptida.

3) Terminasi
Elongasi akan berhenti setelah ribosom mencapai kodon stop. Triplet basa kodon stop yaitu
UAA, UAG, atau UGA. Kodon stop bertindak sebagai sinyal untuk menghentikan translasi.
Selanjutnya , polipeptida yang terbentuk lepas ribosom.
C. Pengertian Kode Genetik
genetik ialah kode yang dibawa oleh ARN duta (ARNd) untuk disampaikan kepada ARN
transfer (ARNt). Kode genetik di bentuk sesuai dengan urutan basa dalam rantai ADN.
Peran ADN selain sebagai pengendali faktor-faktor keturunan, juga mengatur penyusunan
protein yang kegiatannya di atur oleh enzim-enzim tertentu. Enzim itu sendiri adalah protein
yang bekerjanya sangat khas.
Sebagai tempat membangun protein-protein itu dalah didalam ribosom. Selanjutnya ADN
menyampaikan informasi kepada ribosom untuk sintesis protein yang di perlukan.
Adapun kode-kode perintah atau informasi yang tercermin pada urutan dan pengulangan
basa-basa nitrogen yang teratur dalam ADN dibawa oleh ARN. ARN yang menerima perintah
dari ADN segera meninggalkan inti pergi ke ribosom, tempat penyusunan protein.
D.

Penemu Kode Genetik


Penemu kode genetik yang pertama adalah Marshall Warren Nirenberg (pakar
biokimia Amerika Serikat)dan Heinrich Matthaei pada tahun 1960. Eksperimentnya adalah
mengamati proses sintesis protein pada bakteri Escherichia colli. Berdasarkan eksperimen di atas
serta diperkuat oleh pendapat G.H. Khorara, diketahui bahwa kode genetik merupakan urutan 3
basa nitrogen yang membentuk suatu triple dan disebut kodogen aau kodon.
Nirenberg dan Matthaei (1960) orang yang pertama kali telah berhasil mengemukakan
hubungan antara ADN dengan ARN dan kemudian memberi arah kepada pengkodean dengan
sistem 3 huruf, dengan mengadakan percobaan-percobaan.
Caranya adalah sebagai berikut : mereka mencampurkan urasil (salah satu basa nitrogen
pada ARN) dengan enzim pembentuk ARN.
Dari percampuran ini dihasilkan ARN yang terdiri dari urasil yang disebut poli-U.
Selanjutnya bila poli-U dimasukkan ke dalam campuran berbagai asam amino, akan terbentuklah
fenilalanin (sejenis asam amino). Dari kejadian ini dapatah ditarik kesimpulan, bahwa kode

Urasil-Urasil-Urasil (UUU) yang dibawa oleh ARN itu berarti; bentuklah protein dari asam
amino fenilalanin. UUU ini kemudian disebut kodon untuk fenilalanin.
E. Mekanisme Penyampain Kode Genetik
Setiap kode (satu kodon) terdiri atas 3 basa N yang letaknya berurutan pada ARNd.
Kodon-kodon pada ARNd tersebut harus diterjemahkan oleh ARNt, agar dapat diketahui macam
asam amino yang harus diangkutnya.
Contoh : bila kodon pada ARNd berbunyi Urasil-Urasil-Urasil (UUU) maka ARNt harus
mengangkut asam amino fenalalanin.
Apabila ADN membentuk kode genetik AUU-CCU-GAC-AGA maka polipeptida yang
dapat dibentuk tersusun dari asam-asam amino isoleusin-prolin-aspartik-arginin. Kode genetik
untuk seluruh organisme bersifat universal, artinya kode genetik suatu organisme dapat
diterjemahkan oeh organisme lain dan membentuk asam amino yang sama.
Contoh : kodon AAA pada sel tubuh manusi pada sel bakteri sama menghasilkan lisin.
F. Macam Asam Amino
Di dalam tubuh manusia terdapat 20 macam asam amino dengan kode genetik yang
berbeda-beda. Didalam ARN tidak dijumpai timin, tetapi berdasarkan pola ADN, asam amino
tersebut disusun dan dirangkaikan menjadi protein.
G. Tinjuan Umum Sintesis Protein
Protein mempunyai peranan penting dalam organisasi struktural dan fungsional dari sel.
Protein struktural menghasilkan beberapa komponen sel dan beberapa bagian diluar sel seperti
kutikula,serabut dan sebagainya. Protein fungsional (enzim dan hormon) mengawasi hamper
semua kegiatan metabolisme , biosintesis, pertumbuhan, pernapasan dan perkembangbiakan dari
sel. Namun demikian sebuah sel tidak mungkin membuat protein yang dibutuhkan oleh individu
yang bersel banyak. Sintesis protein adalah proses pembentukan protein dari monomer peptida
yang diatur susunannya oleh kode genetik. Sintesis protein dimulai dari anak inti sel, sitoplasma
dan ribosom.
Sintesis protein melibatkan DNA sebagai pembuat rantai polipeptida. Meskipun begitu,
DNA tidak dapat secara langsung menyusun rantai polipeptida karena harus melalui RNA.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa DNA merupakan bahan informasi genetik yang dapat

diwariskan dari generasi ke generasi. Informasi yang dikode di dalam gen diterjemahkan menjadi
urutan asam amino selama sintesis protein. Informasi ditransfer secara akurat dari DNA melalui
RNA untuk menghasilkan polipeptida dari urutan asam amino yang spesifik. Menurut (Suryo,
2008:59-61) DNA merupakan susunan kimia makromolekular yang komplek, yang terdiri dari
tiga macam molekul yaitu : Gula pentose yang dikenal sebagai deoksiribosa, Asam pospat, dan
Basa nitrogen, dibedakan atas dua tipe dasar yaitu : pirimidin {sitosin (S) dan timin (T)} dan
purin {adenine (A) dan guanine (G)}.
Suatu konsep dasar hereditas yang mampu menentukan ciri spesifik suatu jenis makhluk
menunjukkan adanya aliran informasi bahan genetik dari DNA ke asam amino (protein). Konsep
tersebut dikenal dengan dogma genetik. Tahap pertama dogma genetik dikenal sebagai proses
transkripsi DNA menjadi mRNA. Tahap kedua dogma genetik adalah proses translasi atau
penerjemahan kode genetik pada RNA menjadi urutan asam amino. Dogma genetik dapat
digambarkan secara skematis sebagai berikut.
DNA transkripsi RNA translasi Protein
Mekanisme Sintesis Protein
Sintesis protein merupakan proses terbentuknya protein yang terdiri dari 2 tahap yaitu tahap
transkripsi dan tahap translasi.
b. Transkripsi
Transkripsi adalah proses menyalin data yang terdapat pada rantai sense (3>5) DNA. Proses ini terjadi di
dalam inti sel dimulai dengan pembukaan rantai DNA oleh enzim helikase. Setelah itu penempelan enzim
polimerase pada daerah promotor sekuen gen dan barulah enzim polimerase mulai aktif menyalin kode genetik pada
rantai sense DNA hingga bagian triplet basa nitrogen yang mengandung informasi untuk mengehentikan proses
menyalin.

Hasil dari proses transkripsi adalah mRNA dengan kode pasangan yang terdapat pada rantai
sense DNA. Rantai RNA yang mengandung kode ini disebut pula dengan kodon. Jadi mRNA adalah
kodon. Setelah proses transkripsi selesai maka m-RNA akan segera bergerak meningggalkan inti sel
menuju sitoplasma untuk melakukan proses selanjutnya(translasi).

Tahap transkripsi adalah tahap dimana pada saat pembentukan mRNA di dalam nukleus
dari DNA template dengan dibantu oleh enzim polimerase. Tahap translasi adalah tahap dimana
mRNA keluar dari inti sel dan bertemu dengan tRNA lalu dibantu oleh Ribosom yang terdiri dari
sub unit besar dan sub unit kecil. Sekarang kita akan membahas satu persatu proses luar biasa itu
yang ada didalam setiap sel tubuh kita.Ada dua langkah utama dalam sintesis protein :
Transkripsi dan Translasi. Langkah pertama dalam produksi protein adalah transkripsi DNA
menjadi molekul mRNA. Proses tersebut dilaksanakan oleh enzim RNA polimerasi. Enzim itu
melekat ke DNA pada sekuens nukleotida spesifik yang disebut promotor. Promotor terletak di
depan gen yang hendak ditranslasasikan. Sejumlah enzim menstimulasi penbukaan puntiran
DNA lokal, dan hal itu memungkinkan RNA polimerisasi memulai transkripsi dari salah satu
untai DNA. Dalam sebuah gen, hanya satu untai DNA yang ditranskripsi menjadi mRNA. Untai
DNA tersebut dinamakan untai anticoding atau antisense; untai DNA yang tidak ditranskripsikan
disebut untai pengkode atau untai sense. Sejumlah gen lain pada molekul DNA yang sama
mungkin menggunakan untai lain sebagai cetakan bagi sintesis RNA. Akan tetapi, dalam sebuah
gen, RNA polimerase tidak melompat-lompat dari satu untai DNA ke untai lainnya untuk
mentranskripsi molekul RNA. Terminasi atau pengakhiran proses transkripsi trjadi ketika RNA
polimerase bertemu dengan sekuens nukleotida terminator di ujung sebuah gen struktural.

Pada sjumlah gen bakteri, suatu protein ksesoris berikatan dengan sekuens terminator dan
karenanya membantu dalam hal melepaskan RNA polimerase dari DNA. Mekanisme terminasi
transkripsi pada eukariota masih belum diketahui.
Pada sel-sel eukariotik, transkrip mRNA primer di proses
sebelum dilepaskan dari nukleus sebagai molekul-molekul mRNA matang. Pada awalnya
kebanyakan transkrip primer eukariotik (pre-mRNA) adalah mosaik dari daerah daerah pengkode
(ekson) dan daerah-daerah bukan pengkode ( intron). Sebelum mRNA meninggalkan nukleus
untuk menjadi mRNA sitoplasmik yang matang, daerah-daerah bukan pengkode harus
disingkirkan secara tepat, dan ekson-ekson harus disambungkan. Sebagai tambahan, sebuah
nukleotida guain yang tidak bisa ( disebut cap atau topi/tudung) dilekatkan ke ujung 5,
sedangkan serangkaian nukleotida adenin ( disebut ekor poli-A) dilekatkan keujung 3 mRNA.
Akan tetapi, pada sel-sek prokariotik, tidak ada membran nukelus, dan tidak terjadi pemrosesan
mRNA. Kecuali pada arkaebakteria, gen-gen bakteri tidak mengandung intron. Dengan
demikian, bakteri dapat memulai translasi mRNA menjadi protein walaupun mRNA belum
selesai ditranskripsikan. ( Susan, 2006 )
Jadi pada intinya Transkripsi adalah proses menyalin data yang terdapat pada rantai sense
(3>5) DNA. Proses ini terjadi di dalam inti sel dimulai dengan pembukaan rantai DNA oleh
enzim ligase. Setelah itu penempelan enzim polimerase pada daerah promotor sekuen gen dan
barulah enzim polimerase mulai aktif menyalin kode genetik pada rantai sense DNA hingga
bagian triplet basa nitrogen yang mengandung informasi untuk mengehentikan proses menyalin.
Pemindahan kode dari 3-5-DNA ke m RNA
Hasil dari proses transkripsi adalah mRNA dengan kode pasangan yang terdapat pada
rantai sense DNA. Rantai RNA yang mengandung kode ini disebut pula dengan kodon. Jadi
mRNA adalah kodon. Setelah proses transkripsi selesai maka m-RNA akan segera bergerak
meningggalkan inti sel menuju sitoplasma untuk melakukan proses selanjutnya(translasi).

c.

Translasi
Translasi adalah proses proses penerjemahan kodon menjadi asam amino dan
menyambungkan setiap asam amino yang sesuai kodon dengan ikatan peptida
menjadi protein. Organel yang aktif melakukan proses penerjemahan kodon adalah

ribosom. Setelah ribosom melekat pada triplet kodon maka t-RNA yang berada di
sitoplasma akan membawakan asam amino yang sesuai pada kodon.

Dalam langkah kedua pada sintesis protein, ribosom dan kompleks tRNAmetionin (disebut metionil tRNA bermuatan) melekat didekat ujung 5 molekul
mRNA

pada

kodon

start

atau

kodon

inisiasi

(AUG)

pertama

dan

mulai

mentranslasikan sekuens ribonukleotidanya menjadi sekuens asam amino protein.


Ribosom terdiri atas tiga molekul rRNA berbeda dan sekitar 50 protein berbeda.

Masing-masing asam amino dikodekan oleh setidaknya satu molekul tRNA. Karena
kode genetik berdegenerasi, sebenarnya dalam sintesis protein terlibat jauh lebih
banyak dari 20 tRNA. Masing-masing asam amino menjadi dilekatkan atau
dimuatkan (pada ujung karboksilnya) ke ujung 3 jenis tRNA-nya sendiri oleh suatu
enzim spesifik (amino-asil sintetase). Dengan demikian, ada setidaknya 20 sintetase
berbeda, dan tRNA yang terisi disebut teraktivikasi atau bermuatan.
Lengkungan (loop) basa-basa yang tak berpasangan di dekat bagian tengah
tRNA mengangkut sebuah triplet basa-basa yang bersebelahan, disebut antikodon.
Bagian-bagian

lain

tRNA

diduga

membentuk

pasangan-pasangan

basa

komplementer dengan rRNA ribosom selama sintesis proein atau berperan sebagai
situs-situs pengenala bagi amino-asil sintetase spesifik.
Translasi kebanyakan protein diawali oleh kodon start 5 AUG 3, yang
menspesifikasikan asam amino metionin. Terdapat dua situs di ribososm bagi rRNA
teraktivasi: situs peptidil (situs P) dan situs amino-asil (situs A). Situs P akan
dimasuki oleh tRNA bermuatan metionin yang menjadi penginiasi translasi
(barangkali dengan melewati situs A). Antikodon 3 UAC 5 tRNA berpasangan
dengan kodon 5 AUG 3 komplementer pada mRNA. Ribosom memegang semua
reaktan dalam urutan yang sesuai selama translasi. Situs A dimasuki oleh tRNA
bermuatan yang kedua (misalnya, yang dimuati oleh treonin), lagi-lagi melalui
perpasangan basa kodon-antikodon yang spesifik. Sebuah ikatan peptida terbentuk
di antara dua asama amino bersebelahan melalui kerja suatu bagian enzimatik
ribosom yang disebut peptidil transferase.
Pada bakteri, tampaknya RNA ribosomal-lah yang bertanggung jawab bagi
pembentukan ikatan peptida. Ini adalah sebuah contoh aktifitas ribozim. Ikatan
amino-asil yang menghubungkan metionin dengan tRNA-nya apatah ketika ikatan
peptida terbentuk. Metionil-tRNA yang kini tak bermuatan di situs P pun terlepas
(biasanya akan teraktivasi lagi). Ribosom bergeser (bertranslokasi) sejauh tiga
nukleotida di sepanjang mRNA menuju posisi kodon terbuka baru yang terletak di
situs A yang kosong, seraya menggerakkan tRNA bermuatan-thr (yang kini melekat
ke sebuah dipeptida) dari situs A ke situs P. Situs A dimasuki oleh tRNA ketiga
(misalnya, yang dimuati oleh fenilalanin); terbentuk ikatan peptida di antara asam
amino kedua dan ketiga; tRNA kedua dari situs P; translokasi ribosom di sepanjang

mRNA menampakkan kodon berikutnya bagi arginin di situs A seraya menggeser


tRNA bermuatan-phe (yang kini membawa sebuah tripeptida) dari situs A ke situ P;
dan demikian seterusnya. Pada akhirnya, sistem tersebut mencapai satu atau lebih
kodon nonsense atau kodon stop (UAA, UAG atau UGA), sehingga rantai polipeptida
dilepaskan dari tRNA terakhir, tRNA terakhir dilepaskan dari ribosom, dan ribosom
dilepaskan dari mRNA. Dengan demikian, ujung 5 mRNA sama dengan ujung amino
rantai polipeptida; ujung 3 mRNA sama dengan ujung karboksil rantai polipeptida.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.

Proses sintesis protein terbagi atas transkripsi dan translasi. Seperti kita ketahui
DNAsebagai media untuk proses transkripsi suatu gen berada di kromosom dan
terikat oleh protein histon. Saat menjelang proses transkripsi berjalan, biasanya
didahului signaldari luar akan kebutuhan suatu protein atau molekul lain yang
dibutuhkan untuk proses pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, dan fungsi

2.
3.

lain di tingkat sel maupun jaringan.


DNA terdiri dari dua sulur
utas polinukleotida yang bersifat antiparalel. Antar sulur
utas nukleotida berikatan pada basa N Ikatan H3.
Agar dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi, DNA harus melakukan

replikasiatau penggandaan DNA.


4.
Gen merupakan fragmen DNA yang menyandikan protein
enzim. Ekspresi genmeliputi proses transkripsi dan translasi.5. Informasi
dalam gen dicetak ke dalam molekul messenger Rio Nucleic Acid (mRNA )

melalui

proses

trankripsi,

mRNA

membawa

cetakan

informasi

ke

ribosom

dalamsitoplasma, Ribosom kemudian melakukan proses penerjemahan (translation)


denganmenggunakan informasi cetakan tersebut untuk mensintesis protein.
5.

Sintesa protein adalah penyusunan amino pada rantai polipeptida. Replikasi adalah
proses

duplikasi

DNA

secara

akurat

Replikasi

terjadi

dengan

proses

semikonservatif karena semua DNA double helix. Transkripsi merupakan sintesis


RNA berdasarkan arahan DNA. Translasi merupakan sintesis polipeptida yang
sesungguhnya, yang trejadi berdasarkan arahan mRNA. Siklus urea merupakan
bagian dari siklus nitrogen, yang meliputi reaksi konversi amonia menjadi urea.
B.

Saran
Semoga makalah ini dapat menjadikan tambahan ilmu bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya . Namun , penulis juga membutuhkan kritik
yang membangun untuk menjadikan tambahan ilmu bagi penulisnya.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S..2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia


Campbell, Neil A. 2010. BIOLOGI Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Kimball, John W. 1992. BIOLOGI. Jakarta: Erlangga
McGilvery,Robert W., 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Surabaya:
Airlangga University Press.
Poedjiadi,Anna.2006.Dasar-Dasar Biokimia.Jakarta : Universitas Indonesia
Stryyer Lubert ,2000.Biokimia Edisi 4.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC
WWW.elmhurst.edu/chm/vchembook/584proteinsyn.html .
WWW.en.wikipedia.org/wiki/protein-biosynthesis.

A. Struktur Gen dan Kromosom


1. Struktur DNA
DNA ( deoxyribonucleic acid ) merupakan tempat penyimpanan informasi genetik yang
dikodekan dalam bahasa kimiawi dan diproduksi di dalam semua sel tubuh makhluk hidup.
Program DNA inilah yang mengendalikan perkembangan sifat anatomi, fisiologi, biokimia,
bahkan sebagian sifat perilaku.DNA terdiri atas dua utas benang polinukleotida yang saling
berpilin membentuk heliks ganda (double helix). Model struktur DNA itu pertama kali
dikemukakan oleh James Watson dan Francis Crick pada tahun 1953 di Inggris. Struktur
tersebut mereka buat berdasarkan hasil analisis foto difraksi sinar X pada DNA yang dibuat oleh
Rosalind Franklin. mereka berkesimpulan bahwa molekul DNA merupakan dua benang
polinukleotida yang berpilin.
Seutas polinukleotida pada molekul DNA tersusun atas rangkaian nukleotida. Setiap nukleotida
tersusun atas :
1. Gugusan gula deoksiribosa (gula pentosa yang kehilangan satu atom oksigen)

2. Gugusan asam fosfat yang terikat pada atom C nomor 5 dari gula)
3. Gugusan basa nitrogen yang terikat pada atom C nomor 1 dari gula
Ketiga gugus tersebut saling terkait dan membentuk tulang punggung yang sangat panjang
bagi heliks ganda. Strukturnya dapat diibaratkan sebagai tangga, dimana ibu tangganya adalah
gula deoksiribosa dan anak tangganya adalah susunan basa nitrogen. Sedangkan fosfat
menghubungkan gula pada satu nukleotida ke gula pada nukleotida berikutnya untuk membentuk
polinukleotida.
Basa nitrogen penyusun DNA terdiri dari basa purin, yaitu adenin (A) dan guanin (G), serta basa
pirimidin yaitu sitosin atau cytosine (C) dan timin (T). Ikatan antara gula pentosa dan basa
nitrogen disebut nukleosida. Ada 4 macam basa nukleosida yaitu :
1. Ikatan A-gula disebut adenosin deoksiribonukleosida (deoksiadenosin)
2. Ikatan G-gula disebut guanosin deoksiribonukleosida (deoksiguanosin)
3. Ikatan C-gula disebut sitidin deoksiribonukleosida (deoksisitidin)
4. Ikatan T-gula disebut timidin deoksiribonukleosida (deoksiribotimidin)
Ikatan asam-gula-fosfat disebut sebagai deoksiribonukleotida atau sering disebut nukleotida.
Ada 4 macam deoksiribonukleotida, yaitu adenosin deoksiribonukleotida, timidin
deoksiribonukleotida, sitidin deoksiribonukleotida, timidin deoksiribonukleotida. Nukleotidanukleotida itu membentuk rangkaian yang disebut polinukleotida. DNA terbentuk dari dua utas
poinukleotida yang saling berpilin.
Basa-basa nitrogen pada utas yang satu memiliki pasangan yang tetap dengan basa-basa nitrogen
pada utas yang lain. Adenin berpasangan dengan timin dan guanin berpasangan dengan sitosin.
Pasangan basa nitrogen A dan T dihubungkan oleh dua atom hidrogen (A=T). Adapun pasangan
basa nitrogen C dan G dihubungkan oleh tiga atom hidrogen (CG). Dengan demikian, kedua
polinukleotida pada satu DNA saling komplemen.

Gambar 3.1 Struktur DNA


2. Kromosom
Kromosom membawa faktor menurun yang diwarisi kepada generasi berikutnya. Faktor penentu
sifat keturunan disebut gen. Gen berada dalam lokus-lokus yang terletak pada kromosom.
Suatu kromosom terdiri dari beberapa bagian yaitu kromatid, kromomer, sentromer atau
kinetokor, satelit, dan telomer.
1. Kromatid
Kromatid adalah salah satu dari dua lengan hasil replikasi kromosom. Kromatid masih melekat
satu sama lain pada bagian sentromer. Istilah lain untuk kromatid adalah kromonema.
Kromonema merupakan filamen yang sangat tipis yang terlihat selama tahap profase (dan
kadang-kadang pada tahap interfase). Kromonema sebenarnya merupakan istilah untuk tahap
awal pemintalan kromatid. Jadi, kromonema dan kromatid merupakan dua istilah untuk struktur
yang sama.
2. Sentromer
adalah suatu daerah pada kromosom yang merupakan tempat melekatnya benang-benang spindel
dari sentriol selama berlangsungnya pembelahan sel.
3 Kinetokor
adalah bagian kromosom yang yang merupakan tempat perlekatan benang spindel selama
pembelahan inti dan merupakan tempat melekatnya kromosom.

Gambar 3.2. Kromosom


1.

Bentuk Kromosom

Berdasarkan posisi (letak) sentromer terhadap lengan, kromosom dibedakan menjadi 4 tipe, yaitu
:

metasentrik

sub metasentrik

akrosentrik

telosentrik

Pada sel tubuh, kromosom berada dalam keadaan berpasang-pasangan. Kromosom yang
berpasang-pasangan mempunyai bentuk, besar dan komposisi yang sama disebut kromosom
homolog. Pada lalat buah (Drosophilla melanogaster) mempunyai 8 buah kromosom, maka
setiap sel tubuhnya terdiri atas 4 pasang kromosom. Pada manusia mempunyai 46 buah
kromosom atau 23 pasang kromosom homolog atau terdiri dari 23 macam kromosom. Jumlah
kromosom ini disebut ploidi atau perangkat set kromosom (genom).

Gambar 3.3. Bentuk bentuk Kromosom


2.

Kromosom seks dan Autosom

Menurut pekerjaannya mengatur jenis kelamin, kromosom dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. autosom, adalah kromosom yang tidak berperan dalam menentukan jenis kelamin.
Jumlah autosom adalah 2n jumlah gonosom.
2. gonosom atau kromosom seks, adalah kromosom kelamin, yang berperan menentukan
jenis kelamin. Jumlah gonosom hanya 1 sampai 2 buah dalam setiap sel individu.
.

3. Gen Sebagai Substansi Hereditas

Gen adalah factor keturunan yang diwariskan dari induk kepada keturunannya. Gen merupakan
unit terkecil fungsional dari kromosom. Menurut Morgan (Amerika) gen tersimpan dalam setiap
segmen atau lokus gen dalam kromosom.
Sifat-sifat gen :

Merupakan informasi genetic

Merupakan zarah/ partikel yang stabil dalam kromosom

Dapat menduplikasi diri pada peristiwa meiosis

Fungsi gen yaitu :

Mengatur sifat-sifat perkembangan yang diwariskan

Mengatur metabolisme sel pada umumnya

Menyampaikan materi genetik kepada generasi berikutnya.

Dalam pembastaran/ persilangan gen biasanya disimbulkan dalam satu huruf, misalnya
gen
M = merah, m = putih, B = bulat, b = kisut.
4. Gen dan Alela
Kromosom homolog adalah kromosom yang berpasangan mempunyai bentuk, besar dan
komposisi yang sama. Gen-gen terletak berderet teratur di dalam kromosom. Tempat dimana gen
berada disebut lokus. Gen-gen yang terletak pada lokus yang bersesuaian dari kromosom
homolog yang mempunyai pekerjaan yang sama atau hampir sama disebut alela. Bila beberapa
gen yang mempengaruhi organ yang sama serta menempati lokus yang sama disebut alela
ganda.
Contoh sifat yang dipengaruhi alela ganda adalah warna rambut pada kelinci. Dikenal ada 4
macam alela untuk warna rambut pada kelinci dengan urutan dominansi sebagai berikut :
W (rambut normal) > wk (rambut kelabu)> wh (rambut himalaya) > w (rambut albino).
B.

MODEL DNA

DNA (deoxyribonucleic acid) tersusun dari tiga komponen dasar, yaitu :


1. Deoksiribosa, yaitu gugusan gula pentosa (beratom C lima buah)
2. Gugusan phospat (PO4)
3. Basa nitrogen
Basa nitrogen ada dua macam, yaitu :
1. Basa Purin, yang terdiri atas Adenin (A) dan Guanin (G)
2. Basa Pirimidin, yang terdiri atas Timin (T) dan Sitosin (S)
Model Struktur DNA
Menurut J.D. Watson (Amerika0 dan Francis Crick (Inggris) bahwa struktur DNA adalah double
helix (heliks ganda) yang digambarkan sebagai tangga tali berpilin, dengan ibu tangga deretan
rantai gugusan gula deoksiribosa dan gugusan phosphate, sedangkan anak tangga terdiri atas
pasangan basa nitrogen yang dihubungkan oleh ikatan hidrogen yang lemah. DNA hanya
ditemukan di dalam nucleus tepatnya di dalm kromosom.

Fungsi DNA :
DNA di dalam inti sel berfungsi mengendalikanaktivitas sel-sel dengan memerintahkan sintesis
semua macam protein
Untuk memudahkan pemahamannya dapat sigunakan lambang sebagai berikut :

Gambar 3.3. DNA\


A.

STRUKTUR, SIFAT DAN FUNGSI RNA

RNA (ribonucleic acid)merupakan rangkaian tunggal nukleotida. Nukleotida RNA dibentuk oleh
molekul gula ribose, basa nitrogen dan phospat.
Basa nitrogen pada RNA adalah :
1. Golongan basa Purin terdiri atas Adenin (A) dan Guanin (G)
2. Golongan basa Pirimidin terdiri atas Sitosin (S) dan Urasil (U)
Macam-macam RNA :
1. RNA duta (RNA messenger) terdapat di dalam nucleus
2. RNA ribosom terdapat di dalam organel sel ribosom
3. RNA transfer terdapat dalam sitoplasma
Perbedaan antara DNA dengan RNA.
DNA

RNA

1. hanya terdapat dalam inti sel (nucleus) ,


yaitu pada kromosom
2. Membentuk rantai ganda yang amat
panjang (double helix)
3. Berhubungan erat dengan pengendalian
faktor keturunan dan sintesa protein.
Kadarnya tidak dipengaruhi oleh kecepatan
sintesa protein.
1. Mengandung basa :

2. Membentuk rantai tunggal dan tidak


panjang (tanpa rantai komplemen)
3. Berhubungan dengan sintesa protein
dan kadarnya berubah-ubah menurut
kecepatan sintesa protein.
1. Mengandung basa :

1. Pirimidin : S dan T

1. Pirimidin : S dan U (urasil)

2. Purin

2. Purin

: A dan G

3. Komponen gulanya deoksiribosa,


yaitu ribose yang kekurangan
satu atom oksigen.

B.

1. Terdapat dalam inti dan sitoplasma,


terutama dalam ribosom

: A dan G

1. Komponen gulanya ribosa (pentosa)

MEKANISME SINTESIS PROTEIN

Sintesis protein terjadi di dalam sel. Sintesis protein berlangsung melalui dua tahap, yaitu:
transkripsi dan translasi.
1. Transkripsi
Transkripsi adalah proses pembentukan RNA d oleh DNA template, proses ini berlangsung
ketika enzim RNA polymerase melekat pada nukleotida DNA sehingga pasangan DNA itu lepas
dan salah satu rantai melakukan pencetakan.
Aturan pencetakan adalah :
1. Gula yang dicetak : ribose
2. Basa yang dicetak : A, U, G dan S
Adenin dari DNA template mencetak Urasil
Guanin dari DNA template mencetak Sitosin
Timin dari DNA template mencetak Adenin

Sitosin dari DNA template mencetak Guanin


1. Translasi
Translasi adalah proses penterjemahan kode genetika dalam sintesis protein. Proses translasi
adalah sebagai berikut:
Dengan melekatnya RNA d ke ribosom, maka RNA t menjadi aktif dan mengikat asam-asam
amino di sekitarnya, kemudian masing-masing membawanya ke ribosom. Bagian ujung yang
melilit RNA t itu berkaitan dengan RNA d lewat titik basa masing-masing. Titik basa RNA t
yang setangkup dengan titik basa RNA d (kodon) disebut antikodon. Jadi antokodon mengikat
dan mengangkut asam amino khusus sesuai dengan kode yang terdapat pada RNA duta.
C.

KODE GENETIKA

Tugas DNA dalam sintesis protein adalah berperan memberi instruksi kepada sel mengenai jenis
protein yang harus dibuat. Instruksi tersebut berupa kode-kode yang merumuskan jenis protein
yang akan dibentuk yang dikenal dengan nama kode genetik. Pada tahun 1961, M.W. Nirenberg,
dkk. Telah membuktikan dan menyatakan bahwa kode genetika mempunyai ciri-ciri :
1. Terdiri dari triplet, artinya tiap satu kodon terdiri dari tiga basa
2. Non-overlapping, artinya susunan 3 basa pada kodon berbeda dengan kodon yang lain
3. Degerate, artinya satu macam asam amino mempunyai kode lebih dari Satu
4. Universal, artinya kode yang sama berlaku untuk semua mkhluk hidup.
Ciri khas protein ialah jumlah asam aminonya, macam dan urutan asam amino yang
membangunnya. Terdapat 20 macam asam amino di alam yang tersusun dari 4 (empat) macam
basa nitrogen pada molekul ARN d, yaitu Adenin (A), Urasil (U), Sitosisn (S), dan Guanin (G).
Dari keempat basa tersebut dapat tersusun 64 triplet kodon, padahal macam asam amino yang
ada hanya 20 sehingga terdapat kodon-kodon sinonim atau degerate.

Anda mungkin juga menyukai