Anda di halaman 1dari 31

SATUAN OPERASI.

1. Dr.Ir. Supriyanto
2. Prof. Dr. Ir. Purnomo Darmadji
3. Dr. Ria Millati
SATUAN OPERASI

Satuan operasi yang penting dalam industri


pengolahan pangan dan hasil pertanian antara lain ;

Dimensi dan satuan, neraca masa dan


enerji,aliran fluida, termodinamika,transfer
panas dan transfer masa.
Filtrasi, sentrifugasi, sedimentasi, pengayakan,
pemisahan membran, pengecilan ukuran,
mixing, distilasi, ekstraksi, adsorbsi

Pengeringan, pendinginan, pembekuan


evaporasi, kristalisasi.
RENCANA PERKULIAHAN SATOP I
(20 Februari s/d 08 Juni 2012)

Dr.Ir. Supriyanto
Minggu I s/d VI (6 minggu), (20
(Dim.&Satuan, Neraca
Februari) s/d 26 Maret 2012)
Masa & Enerji,
Termodinamika,Aliran
fluida)

Minggu VIII s/d IX ( 2 minggu), UJIAN SISIPAN


09 April s/d 16 April 2012

Minggu VII dan X s/d XII (4 Prof.Dr.Ir. Purnomo D


minggu), (02 April,23 April s/d (Transfer panas)
07 Mei 2011)

Minggu XIII s/d XVI (4 Dr.Ria Millati


minggu), ( 14 Mei s/d 04 Juni (Transfer masa)
2011)
SISTEM PENILAIAN :

1. Tugas = 20%
2. Ujian Sisipan = 40%
3. Ujian Akhir = 40%
PUSTAKA UTAMA :

1. Earle, R.L., 1983. Unit Operations in Food


Processing, Pergamon Press, New York
2. Singh, R.P. and Heldman, D.R. 2001.
Introduction to Food Engineering. Academic
Press, Inc., London
3. Lewis, M.J. 1987. Physical Properties of Foods
and Food Processing Systems. Ellis Horwood Ltd,
Chichester (England)
4. Charm, S.E. 1963. The Fundamentals of Food
Engineering. The AVI Pbl. Co. London
5. Toledo, R.T.1981. Fundamentals of Food Process
Engineering AVI Pbl.Co. Wesport, Connecticut
6. Brennan,JG; JR.Butters; ND. Cowell. 1990.
Food Engineering Operation, Elsevier
Applied Science, London and New York.
7. Albert Ibarz and Gustavo, VB. 2003. Unit
Operations in Food Engineering. CRC
Press, Florida
DEMENSI DAN SATUAN
REFRESHING
1. SISTEM DEMENSI DAN SATUAN, terutama
sistim satuan dari beberapa besaran tertentu
2. KONVERSI, mengubah satuan dari salah satu
sistem ke sistem satuan yang berbeda
3. KONSISTENSI DEMENSI DAN SATUAN, agar
dalam suatu persamaan besaran fisik setiap
suku dapat ditambahkan, dikalikan, dan dibagi
4. ANALISIS DEMENSI, untuk membentuk suatu
persamaan yang dapat menjelaskan hubungan
dari beberapa besaran fisik dalam suatu
kejadian
DEMENSI
Variabel fisika yang digunakan untuk
menyatakan sifat / tingkah laku sistem
tertentu. Misalnya: panjang, suhu, dsb

SATUAN
Suatu bentuk pernyataan yang digunakan
untuk menunjukkan ukuran suatu demensi.
Misalnya; demensi panjang diukur dalam
satuan cm, ft, dsb.
MENGAPA
1. Food engineers perlu bekerja berdasarkan data
kuantitatif. Besaran fisik dan sistem proses yang
ditinjau perlu diketahui harga numeriknya dengan
satuan yang benar
2. Sangat penting mempelajari dan memahami
demensi dan satuan dari besaran fisik yang
banyak bersangkutan dengan sistem proses dalam
industri pengolahan pangan
3. Karena terdapatnya beberapa sistem demensi dan
sistem satuan yang telah dikenal pemakaiannya,
maka sangat penting untuk lebih mengetahui
masing-masing sistem yang ada dan menguasai
cara konversi nya
1. Demensi absolut,

2. Demensi grafitasional
SISTEM
DEMENSI
3. Gabungan 1 dan 2,

4. Gabungan 1,2 dan 3,


1. Demensi absolut, menggunakan demensi
dasar; panjang (L), masa (M), waktu (q), suhu
(T), sehingga gaya dicari dari HK Newton F =
ML / q 2
2.Demensi grafitasional, menggunakan demensi
dasar; panjang (L), gaya (F), waktu (q), dan
suhu (T), sehinga demensi masa dicari dng HK
Newton M = F q2 / L
3.Gabungan 1 dan 2, menggunakan demensi
dasar; gaya (F), masa (M), panjang (L), waktu
(q), dan suhu (T)
4.Gabungan 1,2 dan 3, menggunakan demensi
dasar enerji (E), panjang (L), waktu (q), dan
suhu (T)
SISTEM SATUAN :
1.Satuan dasar (base units)
2.Satuan turunan (derived units)
Sistem Pemakaian panjang masa waktu suhu gaya enerji

Inggris Btu
Absolut Ilmiah ft lbm dt oF lb (ft lb)

Engineering Industri ft slug dt oF lbf Btu


English (ft lbf)

Engineering Industri ft lbm dt oF lbf Btu


American (ft lbf)

Metrik
Cgs Ilmiah cm g dt oC dyne Kalori
(erg)
Mks Industri m kg dt oC kg K kalori
force (Joule)
SI Universal m kg dt oC Newton Joule
SATUAN GAYA

Sistem : Gaya = masa x percepatan

SI 1 Newton (N) = 1 kg x 1 m/dt2


C.g.s 1 Dyne (dyn) = 1 g x 1 cm/dt2
Inggris 1 Poundal (pdl) = 1 lb x 1 ft/dt2

1 dyne = 1 g cm/dt2 = 10-3 kg.10 -2 m/dt2


= 10 -5 N
1 kgf = 1 kg . 9,8 m/dt2 = 9,8 N
SATUAN KERJA

kerja = gaya x jarak

SI 1 joule = 1 newton x 1 m
c.g.s 1 erg = 1 dyne x 1 cm
Inggris 1 lbf ft = 1 lbf x 1 ft
TENAGA (POWER)

[ML2 q -3] = Kerja/waktu = kg m2/dt3 = watt


SI = watt = Joule/dt
= Nm/dt = kg m/dt2.m.1/dt
= kg m2 /dt3
Inggris = HP = 745,7 W = 550 ft lbf/dt
Untuk Listrik = kwh = 1 kw selama 1 jam
1 kwh = 1 kw(1000 Joule/dt) . 3600 dt
= 3,6. 106 Joule
= 3,6 MJ
KAPASITAS PENDINGINAN

Sebelum era mechanical refrigeration, es


digunakan sebagai medium pendingin

1 ton of refrigeration = panas laten peleburan


dari 1 ton es dalam 24 jam

1 ton = 2000 lb ; panas laten peleburan es =


144 Btu/lb

Panas peleburan = 2000 lb. 144 Btu/lb =


288000 Btu/24 jam
Panas peleburan 288000 Btu/24 jam =
303852 kJ/24 jam = 3,517 kJ/detik = 3,517
kW
Jadi sistem pendingin yang mampu menyerap
panas sebesar 3,517 kW atau 3,517 kJ / detik,
mempunyai kapasitas pendinginan 1 ton
pendinginan (1 ton refrigeration)
KONSENTRASI

1. Berat/berat (w/w) = berat suatu masa


dibagi dengan berat total masa (%).
(Makanan mengandung 15% padatan total,
artinya terdapat 15 kg bahan padat dalam
setiap 100 kg makanan)
2. Berat/volume (w/v) = berat padatan dibagi
volume total larutan (masa padat dilarutkan
dalam unit volume larutan, kg/m3, atau g/l,
untuk mengubah w/w menjadi w/v atau
sebaliknya digunakan besaran densitas)
Konsentrasi

3. Persen brix (oBrix) = diukur sebagai kg gula


per 100 kg larutan gula

4. Molar atau molaritas (M)= konsentrasi larutan


dalam g/l dibagi dengan berat molekul dari
padatan yang terlarut

5. Molfraksi = banyaknya mol substansi


dibanding dengan total mol dalam sistem (tak
bersatuan)
Contoh untuk konsentrasi

Larutan sukrosa dibuat dari penambahan 20 kg


sukrosa ke dalam 80 kg air. Densitas larutan
adalah 1083 kg/m3

1. Konsentrasi (w/w) = 20/100 . 100%


= 20%
2. Konsentrasi (w/v), dicari volume dari data
densitas.
Volume = masa dibagi densitas
= 100/1083 = 0,0923 m3
Konsentrasi (w/v) = 20/0,0923
= 216,7 kg/m3
3. Molaritas larutan sukrosa
= konsentrasi (g/l) dibagi BM mol sukrosa
= 216,7 / 342 = 0,634 M

4. Molfraksi,
jumlah mol sukrosa = 20/342 = 0,0584
jumlah mol air = 80/18 = 4,444
Molfraksi sukrosa = jumlah mol sukrosa
dibagi mol total
= 0,0584 / (4,444+ 0,0584) = 0,0130
KADAR AIR
Kadar air dapat dinyatakan dalam dua cara;
Kadar air berat basah atau wet basis (wb)
Kadar air berat kering atau dry basis (db)

Kadar air (wb) = MCwb atau Kawb adalah berat


air dibagi berat masa (sampel) basah

kawb = berat air


berat sampel basah
Kadar air (db) = MCdb atau kadb adalah berat
air dibagi masa (sampel) kering atau berat
padatan kering

kadb = berat air


berat padatan kering
Hubungan antara kawb dan kadb :

kawb = berat air


berat air berat padatan kering

Jika dibagi dengan berat padatan kering menjadi :

b erat air

kawb = b erat p ad atank erin g


b erat air
1
b erat p ad atank erin g
b erat air

kawb = b erat p ad atank erin g


b erat air
1
b erat p ad atank erin g

kawb = ka d b
ka d b 1

kadb =
ka w b
1 - ka w b
Kadar air suatu bahan 85% wb konversikan
menjadi kadar air db

Kawb = 85% = 0,85

kadb =
ka wb
1 - ka wb

kadb = 0,85
1 - 0,85

kadb = 5,67
Jadi kadar air 0,85 atau 85% wb setara dengan
kadar air 5,67 atau 567% db
Tekanan vakum
gaya
Tekanan = = kg/mdt2 atau N/m2 = Pascal
luas

Pressure gauge = akan mengukur tekanan di atas


tekanan atmosfer
Vacuum gauge = akan mengukur tekanan di bawah
tekanan atmosfer

Absolute pressure = 1 atm + pressure gauge


(tekanan > P atm)
Absolute pressure = 1 atm vacum gauge
( tekanan < P atm)
1 bar = 105 Pa = 0,1 MP
1 atm = 14,696 lb/in2 = 101,325 kPa
= 29,92 in Hg

Tekanan vakum :
1 torr = 1 mm Hg = 133,3 Pa
Abslt pressure
Gauge pressure (difference
between absolute and atmospheric
pressure)
Atm pressure

Abslt pressure inHg


Vacuum (difference
(> atm) between atm and abslt
=1 atm + gauge pressure

Abslt pressure (< atm)


Pa = 1 atm- vacuum

Abslt pressure
Dalam sistem Inggris : tekanan vakum dalam inHg,
diukur dari tekanan atm mulai dng nilai sebesar 0
inHg. (1 atm = 29,92 inHg)

Abslt pressure (Pa)


= (29,92 X) x 2,54/76 x 1,013 x 105
= (29,92 X) x 3,3856 x 103
X = vacuum reading inHg
Dalam sistem SI atau metrik, vakum biasanya
dinyatakan dalam satuan Pascal (Pa) atau Torr
atau mikrometer merkuri (mmHg)
1 Torr = 1 mmHg = 133,3 Pa

Diukur dari takanan absolut, yang diberi nilai


= 0 Pa. Tekanan = 0 Pa, berarti sama dengan
absolute vacuum

Jadi jika tercatat vakum 4,6 torr, menunjukkan


bahwa tekanan adalah 4,6 torr diatas absolute
zero pressure atau sama dengan 4,6 x 133,3 Pa
= 613,18 Pa

Anda mungkin juga menyukai