Abstrak
Semua manusia terlahir dengan anugerah kecerdasan yang membedakan manusia dengan makhluk
lainnya. Kecerdasan manusia ini perlu diarahkan agar dapat berfungsi dengan baik , cara
mengarahkannya yaitu dengan pendidikan. Pendidikan adalah upaya untuk mengembangkan sumber
daya manusia (SDM) melalui proses pembelajaran sikap, pengetahuan dan keterampilan. Proses
pembelajaran mengacu pada proses antara belajar dan mengajar telah mencapai kualifikasi yang
ditentukan. Kinerja kompetensi dapat dilihat pada hasil mendidik setiap siswa dengan hasil belajar ini
memiliki implikasi yang sangat besar untuk masa depan anak, yaitu dampak dari hasil belajar tersebut.
Masalah yang sering terjadi di dunia pendidikan adalah siswa yang merasa pintar, kaya dan memiliki
banyak teman, biasanya lebih sering mempermalukan dan memperbudak temannya yang memiliki
kekurangan. Hal tersebut bisa disebut bullying.
Dengan kata lain bullying adalah perilaku atau tindakan kekerasan yang dilakukan dengan tujuan
merendahkan secara fisik ataupun verbal oleh seseorang atau sekelompok yang merasa dirinya paling
berkuasa. Dalam hal ini, guru bimbingan konseling memiliki peran sebagai wadah bagi para siswa untuk
konsultasi demi mencegah kasus bullying.
Tujuan di lakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab, akibat, jenis bullying yang terjadi
di sekolah sekolah, serta bagaimana peran guru bimbingan & konseling dalam mengatasi bullying.
remaja rentan untuk terlibat dalam situasi daya manusia diharapkan untuk melanjutkan
bullying. estafet pembangunan bangsa akan tetapi proses
yang terjadi di dalamnya justru melibatkan
Salah satu contoh kasus bullying
siksaan dan kekerasan. Isu bullying menjadi
sekolah terjadi di SD Gebog Kudus Jawa
menarik dengan adanya kekhawatiran di atas,
Tengah, seorang siswa berusia 8 tahun yang
sehingga perlu dicari jalan keluar atau upaya
masih kelas 4 SD dibully oleh teman sekelasnya
untuk mengatasinya. Berkaitan dengan upaya
sejak kelas 3. Kini korban sudah pindah ke
pencegahan bullying dalam pendidikan,
sekolah lain karena sering dipukuli sehingga
terdapat peran konselor sebagai salah satu
anak terserbut trauma. Yang lebih
pendidik sekolah. Selama ini pihak sekolah menimpa murid yang normal dan tentu saja
telah mencoba berkali-kali untuk sangat berkemungkinan besar untuk menimpa
menghukum/mendisiplinkan pelaku dan murid yang mempunyai kebutuhan khusus atau
menghimbau orang tua untuk datang ke sekolah tidak normal dari segi fisik ataupun distabilitas.
untuk pengobatan bersama. Namun,
Upaya pencegahan adalah suatu
pencapaian yang dicapai selama ini belum
proses,cara,tindakan mencegah atau tindakan
maksimal, karena perilaku dan sikap pelaku
menahan agar sesuatu hal tidak terjadi. Secara
bullying belum berubah.
umum upaya preventif mengatasi bullying yang
Dari latar belakang tersebut, penulis dapat dilakukan dengan tetap memberikan
mencoba untuk bekerja sama dengan guru dukungan pada anak korban, dan orang tua
bimbingan konseling dalam mengatasi aksi menjadi panutan yang baik, mengenalkan pada
bullying pada anak disekolah. Dan secara anak pengetahuan terkait bullying, apa bahaya
khusus, tujuan dari penilitian ini adalah bullying, dan cara mengatasi jika melihat atau
mencegah kasus bullying yang terjadi di merasakan hal tersebut.
lingkungan sekolah, memberikan informasi
Untuk mengatasi bullying perlu kerjasama
tentang dampak bullying, memberikan
seluruh warga sekolah. Berikut adalah upaya
informasi tentang bentuk-bentuk bullying.
pencegahan bullying di sekolah :
yang aman dan sensitive adalah salah satu cara mengalami kesulitan diterima dalam
agar kasus perundungan bisa lebih terungkap. pergaulan, kesulitan dalam mengikuti pelajaran
di sekolah,mudah terbawa emosi, merasa
Mengadakan Kegiatan Anti
kesepian dan mengalami depresi,Memiliki rasa
Perundungan.
percaya diri yang rendah, atau mudah
dipengaruhi oleh teman-temannya .
Tujuan Bimbingan Konseling Secara terkait aksi perundungan yang ada di
Khusus Tujuan khusus bimbingan dan lingkungan sekolah.
konseling diselenggarakn di lembaga
Guru Bimbingan Konseling (BK) harus
pendidikan ataupun perusahaan adalah untuk
lebih mendalami terkait edukasi bullying
membantu peserta didik agar mampu untuk
kepada para siswa yang ada di sekolah, selain
mencapai tujuan perkembangan, yang meliputi
memberi edukasi juga Guru Bimbingan
aspek 4 aspek uatama.
Konseling harus lebih dekat dengan para siswa
Istilah aslinya berasal dari Bahasa agar siswa terasa aman dari bullying
Inggris Mob yang menekankan bahwa biasanya
Mob adalah kelompok orang yang anonym dan
berjumlah banyak serta terlibat kekerasan
(Wiyani, 2012) Secara terminologi, menurut
Olweus (1995), bullying adalah perilaku yang
disengaja terjadi berulang-ulang dan adanya
penyalahgunaan kekuasaan dari pelaku.
Saran