Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
Aliya Saida (12030323837)
Esy Sukma Nurmadhani (12030327408)
Uswatun Hasanah (12030321207)
FAKULTAS USHULUDDIN
UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita
banyak nikmat, nikmat yang tak terhingga banyaknya, Sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Biografi Kung Fu Tse” ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada
junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari
akhir kelak.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari ibu Khairiah, M.Ag pada mata
kuliah Agama Konghucu di UIN SUSKA RIAU. Selain itu, penulis juga berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca mengenai Biografi Kung Fu Tse.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Baik dalam pengejaan dan juga
kesalahan – kesalahan lain. Mengingat akan pengetahuan penulis yang masih terbatas.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik, saran dan masukan – masukan
yang bersifat membangun untuk memperbaiki makalah ini dan makalah – makalah yang
akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN..................................................................... 2
A. Kesimupulan............................................................................ 11
B. Saran........................................................................................ 11
DAFTAR KEPUSTAKAAN................................................................. 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kong Hu Cu atau konfusis adalah seorang ahli filsafat Cina yang terkenal
sebagai orang pertama pengembang sistem memadukan alam pikiran dan
kepercayaan orang Cina yang mendasar. Ajarannya menyangkut kesusilaan
perorangan dan gagasan bagi pemerintahan agar melaksanakan pemerintahan
dan melayani rakyat dengan teladan perilaku yang baik.[1]
Agama Konfusius atau Kong Hu Cu atau Konfusianisme adalah agama yang
paling tua di Cina, tetapi bukan merupakan satu-satunya agama di sana.
Sebagaimana sering dinyatakan dalam suatu pepatah Cina, yang menyatakan
bahwa Cina mempunyai tiga agama tetapi yang tiga itupun sebenarnya hanya
satu. Tiga agama yang dimaksud adalah Konfusianisme, Toisme dan Budhisme.
Pepatah tersebut berarti bahwa di Cina ketiga agama tersebut telah saling
penagruh mempengaruhi satu sama lain, sehingga sulit dan sukar
membicarakan salah satunya tanpa mengaitkannya dengan yang lain.[2]
Pada abad ke-6 sebelum masehi, kehidupan agama dan moral masyarakat Cina
sudah sedemikian merosot. Kebudayaan dan peradaban yang sebelumnya telah
dibangun dengan susah payah oleh dinasti-dinasti sebelumnya, kini tinggal
hanya merupakan bayangan saja. Pada saat itu kehadiran Kong Hu Cu
merupakan jawaban terhadap kondisi masyarakat yang sudah melampaui
batas-batas kemanusiaan, sehingga terpanggil untuk membangkitkan kembali
agam Ru, agama orang lembut, bijak dan terpelajar. Karena itu, tidak
mengherankan kalau dikatakan bahwa Kong Hu Cu berpusat pada
kemanusiaan dan keduniakinian atau kurang memperhatikan hari kemudian.
Memang Kong Hu Cu lebih menitikberatkan tentang apa yang harus dikerjakan
manusia di dunia ini. Hari kemudian adalah refleksi hari ini. Hasil semua
perbuatan di dunia kini akan dipanen di hari akhir. Titik berat kekinian dan
kemanusiaan itu merupakan dorongan bagi pemeluknya untuk menjadi orang
1
bijak ban bajik, baik terhadap orang tua, keluarga, tetangga maupun
negaranya.[3]
Dalam mengajarkan ajaran-ajarannya ia tidak suka mengkaitkan dengan
paham ketuhanan, ia menolak membicarakn tentang akhirat dan soal-soal yang
bersifat metafisika, ia hanya seorang filosof sekuler yang mempermasalahkan
moral kekuasaan dan akhlak pribadi manusia yang baik. Namun, dikarenakan
ajaran-ajarannya lebih banyak mengarah pada kesusilaan dan mendekati
ajaran keagamaan maka ia sering digolongkan dan dianggap sebagai pembawa
agama.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas pada makalah kali ini diantaranya :
1. Bagaimana Biografi Kung Fu Tse?
2. Bagaimana Ajaran Kung Fu Tse ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui
dan memahami biografi dari kung fu tse dari masa muda hingga akhir hayat dan
ajarannya.
BAB II
PEMBAHASAN
3
Di samping Su King (Ajaran Klasik) terdapat juga kitab Si King (Sajak), Ya
King (Kejadian), Lee King (Kesusilaan dan Peribadatan), dan Chun Chiu King
(Sejarah Zaman Chin Chiu). Kelima kitab ini merupakan kitab suci (Ngo King)
klasik yang sudah ada di abad sebelum Kongcu lahir. Kongcu lebih berperan
sebagai penghimpun, penyusun, dan penerus ajaran Raja Suci dan Nabi Purba.
Is bukan pencipta ajaran klasik Ji Kau, sebagaimana dinyatakan dalam kitab
Sabda Suci VII, 1. 2: “Aku hanya meneruskan, tidak mencipta. Aku sangat
menaruh percaya dan suka kepada yang kuno itu.” Dengan demikian apa yang
sekarang disebut ajaran Konghucu atau agama Konghucu (Ji Kau = Ru Chiao)
bukanlah ajaran yang ada dan lahir pada zaman Kongcu hidup, tetapi sudah
ada 2068 tahun sebelumnya. Kongcu berperan menghidupkan kembali ajaran
klasik.[25]
Kitab Ngo King sendiri diteliti dan dikodifikasikan pada abad ke-2 SM (2 abad
setelah Kongcu wafat), yakni pada zaman Dinasti Han oleh seorang toloh
bernama Tang Tiong Su. Kemudian pada tahun 79 M diperiksa ulang untuk
menyamakan penafsiran Ngo King oleh musyawarah besar tokoh-tokoh
Konghucu yang hasilnya dibukukan dalam sebuah kitab Pik Hau Thong.
Secara substansial kitab-kitab suci tersebut merupakan sumber dari ajaran
Konghucu yang oleh pengikutnya dijadikan pedoman dan acuan dalam
pemikiran, tingkah laku, dan kepercayaan. Kitab suci dianggap sebagai wahyu
dari Thian (Tuhan) yang diturunkan kepada mereka yang dianggap sebagai
nabi. Kumpulan wahyu tersebut oleh para tokoh agamanya telah diteliti dan
dibukukan menjadi kitab suci. Apabila dikelompokkan, esensi kitab-kitab suci
tersebut di atas meliputi metafisika, etika, dan upacara peribadatan.[26]
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa kitab suci agama Konghucu
terdapat 3 kelompok, yakni:
4
Ditulis oleh Cingcu / Zheng Zi atau Cham / Can alias Cu I / Zi Xing,
murid Nabi Khongcu dari angkatan muda. Terdiri dari 1 Bab utama 10 Bab
uraian, 1753 huruf + 134 / V.Merupakan Kitab Tuntunan panduan pembinaan
diri yang berisi tentang etika dalam kehidupan keluarga, masyarakat, negara
dan dunia.
Dalam kata pengantar kitab Thai Hak tersebut dikatakan bahwa Thai Hak ini
adalah kitab warisan mulia kaum Khong yang merupakan ajaran permulaan
untuk memasuki pintu gerbang kebajikan. Dengan mempelajari kitab Thai Hak
ini dapat diketahui cara belajar orang zaman dahulu. Siapa yang akan
mempelajari kitab – kitab lainnya seperti Lun Yu atau Lun Gi (sabda suci),
Tiong Yong atau Zhong Yong (tengah sempurna), dan Bingcu atau Mencius,
dapat mulai dengan mempelajari kitab Thai Hak ini.[27]
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan makalah diatas dapat penulis ambil kesimpulan nya yaitu
mengenai biografi Kung Fu Tze. Bahwa Kung Fu Tze sendiri merupakan panggilan
kehormatan yang diberikan kepada pembawa agama khonghucu. Sedangkan namanya
sendiri adalah Kong Chiu. Kong merupakan nama marga atau nama keluarganya,
sedangkan namanya sendiri adalah Ch’iu (Bukit).
Kitab suci agama Konghucu terdapat 3 kelompok, yakni: Su Si / Shi Su
(Empat Buku), Ngo King (Lima Kitab) dan Hauw King / Xiao Jing (Kitab Bakti).
Secara substansial kitab-kitab suci tersebut merupakan sumber dari ajaran Konghucu
yang oleh pengikutnya dijadikan pedoman dan acuan dalam pemikiran, tingkah laku,
dan kepercayaan. Kitab suci dianggap sebagai wahyu dari Thian (Tuhan) yang
diturunkan kepada mereka yang dianggap sebagai nabi. Kumpulan wahyu tersebut
oleh para tokoh agamanya telah diteliti dan dibukukan menjadi kitab suci. Apabila
dikelompokkan, esensi kitab-kitab suci tersebut di atas meliputi metafisika, etika, dan
upacara peribadatan.
B. Saran
Sebagai seorang manusia tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Oleh sebab itu, dalam memandang segala sesuatu penulis sarankan agar dengan hati
yang jernih sehingga mudah bagi kita menerima kebenaran, karena segala sesuatu
mempunyai manfaat. Dan juga, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna seperti kata pepatah tak ada gading yang tak retak, oleh sebab itu
penulis masih memerlukan banyak masukan yang sifatnya membangun untuk
kesempurnaan makalah ini dan makalah-makalah yang akan datang.
9
DAFTAR PUSTAKA
[24] Moh. Qosim Mathar, Sejarah,Teologi, Dan Etika Agama-agama, Sleman: Pustaka
Pelajar 2003, hlm 53
[27] M. Ikhsan Tanggok, Mengenal Lebih Dekat Agama Khonghucu di Indonesia, Pelita
Kebajikan, Jakarta, 2005, hlm 27
[28] http://confucianismcrew.blogspot.com/2008/08/kitab-kitab-suci-agama-khong-hu-
cu.html
[29] M. Ikhsan Tanggok, Mengenal Lebih Dekat Agama Khonghucu di Indonesia, hlm 29-30
[31] M. Ikhsan Tanggok, Mengenal Lebih Dekat Agama Khonghucu di Indonesia, hlm 30-31
[32] M. Ikhsan Tanggok, Mengenal Lebih Dekat Agama Khonghucu di Indonesia, hlm 38
[33] M. Ikhsan Tanggok, Mengenal Lebih Dekat Agama Khonghucu di Indonesia, hlm 40
[34] M. Ikhsan Tanggok, Mengenal Lebih Dekat Agama Khonghucu di Indonesia, hlm 41
10
[1] M. H. Hart 1982: 53 dikutip dari kamiluszaman.blogspot.co.id
[2] Alef Theria Wasim,dkk. Agama-agama Dunia. Yogyakarta: PT. HANINDITA, 1988, hlm
217
[3] H. Muh. Nahar Nahrawi, Memahami Kong Hu Cu sebagai Agama: Jakarta, 2003, hlm 7-
10
11