Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“BIOGRAFI KUNG FU TSE”


(Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Agama Konghucu)

Dosen Pengampu : Khairiah, M.Ag

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1
Aliya Saida (12030323837)
Esy Sukma Nurmadhani (12030327408)
Uswatun Hasanah (12030321207)

STUDI AGAMA AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN
UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita
banyak nikmat, nikmat yang tak terhingga banyaknya, Sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Biografi Kung Fu Tse” ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada
junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari
akhir kelak.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari ibu Khairiah, M.Ag pada mata
kuliah Agama Konghucu di UIN SUSKA RIAU. Selain itu, penulis juga berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca mengenai Biografi Kung Fu Tse.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu selaku dosen


mata kuliah Agama Konghucu. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Baik dalam pengejaan dan juga
kesalahan – kesalahan lain. Mengingat akan pengetahuan penulis yang masih terbatas.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik, saran dan masukan – masukan
yang bersifat membangun untuk memperbaiki makalah ini dan makalah – makalah yang
akan datang.

Pekanbaru, 17 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR........................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN.................................................................... 1

A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................... 1

BAB II : PEMBAHASAN..................................................................... 2

A. Biografi Kung Fu Tse.............................................................. 2


B. Ajaran Kung Fu Tse................................................................. 8

BAB III : PENUTUP............................................................................. 11

A. Kesimupulan............................................................................ 11
B. Saran........................................................................................ 11

DAFTAR KEPUSTAKAAN................................................................. 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kong Hu Cu atau konfusis adalah seorang ahli filsafat Cina yang terkenal
sebagai orang pertama pengembang sistem memadukan alam pikiran dan
kepercayaan orang Cina yang mendasar. Ajarannya menyangkut kesusilaan
perorangan dan gagasan bagi pemerintahan agar melaksanakan pemerintahan
dan melayani rakyat dengan teladan perilaku yang baik.[1]
Agama Konfusius atau Kong Hu Cu atau Konfusianisme adalah agama yang
paling tua di Cina, tetapi bukan merupakan satu-satunya agama di sana.
Sebagaimana sering dinyatakan dalam suatu pepatah Cina, yang menyatakan
bahwa Cina mempunyai tiga agama tetapi yang tiga itupun sebenarnya hanya
satu. Tiga agama yang dimaksud adalah Konfusianisme, Toisme dan Budhisme.
Pepatah tersebut berarti bahwa di Cina ketiga agama tersebut telah saling
penagruh mempengaruhi satu sama lain, sehingga sulit dan sukar
membicarakan salah satunya tanpa mengaitkannya dengan yang lain.[2]
Pada abad ke-6 sebelum masehi, kehidupan agama dan moral masyarakat Cina
sudah sedemikian merosot. Kebudayaan dan peradaban yang sebelumnya telah
dibangun dengan susah payah oleh dinasti-dinasti sebelumnya, kini tinggal
hanya merupakan bayangan saja. Pada saat itu kehadiran Kong Hu Cu
merupakan jawaban terhadap kondisi masyarakat yang sudah melampaui
batas-batas kemanusiaan, sehingga terpanggil untuk membangkitkan kembali
agam Ru, agama orang lembut, bijak dan terpelajar. Karena itu, tidak
mengherankan kalau dikatakan bahwa Kong Hu Cu berpusat pada
kemanusiaan dan keduniakinian atau kurang memperhatikan hari kemudian.
Memang Kong Hu Cu lebih menitikberatkan tentang apa yang harus dikerjakan
manusia di dunia ini. Hari kemudian adalah refleksi hari ini. Hasil semua
perbuatan di dunia kini akan dipanen di hari akhir. Titik berat kekinian dan
kemanusiaan itu merupakan dorongan bagi pemeluknya untuk menjadi orang

1
bijak ban bajik, baik terhadap orang tua, keluarga, tetangga maupun
negaranya.[3]
Dalam mengajarkan ajaran-ajarannya ia tidak suka mengkaitkan dengan
paham ketuhanan, ia menolak membicarakn tentang akhirat dan soal-soal yang
bersifat metafisika, ia hanya seorang filosof sekuler yang mempermasalahkan
moral kekuasaan dan akhlak pribadi manusia yang baik. Namun, dikarenakan
ajaran-ajarannya lebih banyak mengarah pada kesusilaan dan mendekati
ajaran keagamaan maka ia sering digolongkan dan dianggap sebagai pembawa
agama.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas pada makalah kali ini diantaranya :
1. Bagaimana Biografi Kung Fu Tse?
2. Bagaimana Ajaran Kung Fu Tse ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui
dan memahami biografi dari kung fu tse dari masa muda hingga akhir hayat dan
ajarannya.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Agama Konghucu


Agama Khonghucu / Kongjiao / Rujiao adalah agama yang berasal dari negeri
Tiongkok. Pada awal keberadaannya, Agama Khonghucu ini hanya dianut di
dalam kerajaan. Oleh karena jasa Nabi Kong Zi / Kong Fu Tze / Khonghucu,
maka rakyat jelata bisa mempelajari Ajaran Khonghucu di Tiongkok (cerita
nya Nabi Kong Zi mengembara).
2
Nabi Kong Zi sebenarnya bukanlah yang menciptakan ajaran ini. Sebab, ajaran
ini sudah ada sejak sebelum Nabi Lahir. Ini sebagaimana dikutip dalam Kitab
Sishu. Nabi bersabda, "Aku bukanlah pandai sejak lahir, melainkan Aku
menyukai ajaran-ajaran kuno dan dengan giat mempelajarinya." (Sabda Suci
Jilid Vii Pasal 20-38). Jadi Nabi Kong Zi sendiri mengembangkan ajarannya
berdasarkan ajaran-ajaran kuno yang telah dipelajarinya.

B. Kitab Suci Agama Konghucu

Kitab-kitab Suci Agama Konghucu


Kitab suci merupakan suatu pedoman agama bagi para pengikut suatu
agama. Tanpa kitab suci, sulit bagi kita untuk mengetahui kebenaran ajaran
suatu agama. Kitab suci suatu agama adalah kitab yang berisikan ajaran moral
yang dapat dijadikan pandangan hidup bagi para pengikutnya.
Kitab suci agama Konghucu sampai pada bentuknya yang sekarang mempunyai
masa perkembangan yang sangat panjang. Kitab suci yang tertua berasal dari
raja suci Giau (2357-2255 SM) dan yang termuda ditulis oleh Bingcu (wafat
tahun 289 SM), meliputi masa sekitar 2000 tahun. Kitab suci yang berasal dari
para Nabi Purba sesuai dengan wahyu yang diterima langsung Nabi kongcu dari
Tuhan Ynag Maha Esa disempurnakan dan dihimpun, kini disebut Ngo King
(Kitab suci yang kelima) sebagai kitab suci yang pokok.
Ajaran-ajaran Nabi Kongcu dibukukukan oleh para muridnya dan
dipertegas oleh Bingcu yang terhimpun dalam kitab Su Si (Kitab keempat).[24]
Dilihat dari ajarannya, Konghucu merupakan kumpulan ajaran yang
bersumber dari ajaran klasik sebelum Kongcu lahir. Menurut penganutnya,
Konghucu merupakan ajaran yang telah diturunkan oleh Thian (Tuhan Yang
Maha Esa) lewat para Nabi dan Raja Suci Purba, ribuan tahun sebelum Kongcu
lahir. Sejak Raja Suci Tong Giau (2357 SM - 2255 SM) dan Gi Sun (2255 SM -
2205 SM) telah diletakkan dasar-dasar agama Konghucu, dengan didampingi
oleh Nabi Koo Yau dan Nabi Ik yang sekarang tersusun dan dapat dibaca dalam
Su King (Kitab Dokumentasi Sejarah Suci).

3
Di samping Su King (Ajaran Klasik) terdapat juga kitab Si King (Sajak), Ya
King (Kejadian), Lee King (Kesusilaan dan Peribadatan), dan Chun Chiu King
(Sejarah Zaman Chin Chiu). Kelima kitab ini merupakan kitab suci (Ngo King)
klasik yang sudah ada di abad sebelum Kongcu lahir. Kongcu lebih berperan
sebagai penghimpun, penyusun, dan penerus ajaran Raja Suci dan Nabi Purba.
Is bukan pencipta ajaran klasik Ji Kau, sebagaimana dinyatakan dalam kitab
Sabda Suci VII, 1. 2: “Aku hanya meneruskan, tidak mencipta. Aku sangat
menaruh percaya dan suka kepada yang kuno itu.” Dengan demikian apa yang
sekarang disebut ajaran Konghucu atau agama Konghucu (Ji Kau = Ru Chiao)
bukanlah ajaran yang ada dan lahir pada zaman Kongcu hidup, tetapi sudah
ada 2068 tahun sebelumnya. Kongcu berperan menghidupkan kembali ajaran
klasik.[25]
Kitab Ngo King sendiri diteliti dan dikodifikasikan pada abad ke-2 SM (2 abad
setelah Kongcu wafat), yakni pada zaman Dinasti Han oleh seorang toloh
bernama Tang Tiong Su. Kemudian pada tahun 79 M diperiksa ulang untuk
menyamakan penafsiran Ngo King oleh musyawarah besar tokoh-tokoh
Konghucu yang hasilnya dibukukan dalam sebuah kitab Pik Hau Thong.
Secara substansial kitab-kitab suci tersebut merupakan sumber dari ajaran
Konghucu yang oleh pengikutnya dijadikan pedoman dan acuan dalam
pemikiran, tingkah laku, dan kepercayaan. Kitab suci dianggap sebagai wahyu
dari Thian (Tuhan) yang diturunkan kepada mereka yang dianggap sebagai
nabi. Kumpulan wahyu tersebut oleh para tokoh agamanya telah diteliti dan
dibukukan menjadi kitab suci. Apabila dikelompokkan, esensi kitab-kitab suci
tersebut di atas meliputi metafisika, etika, dan upacara peribadatan.[26]
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa kitab suci agama Konghucu
terdapat 3 kelompok, yakni:

1. Su Si / Shi Su / Empat Buku


Merupakan kitab suci yang langsung bersumber pada nabi Kongcu hingga
Bingcu.
Kitab Suci ini terhimpun dan terbukukan dari Nabi Khongcu oleh para
penerusnya. Terdiri dari:
a. Kitab Thai Hak / Da Xue (Kitab Ajaran Besar)

4
Ditulis oleh Cingcu / Zheng Zi atau Cham / Can alias Cu I / Zi Xing,
murid Nabi Khongcu dari angkatan muda. Terdiri dari 1 Bab utama 10 Bab
uraian, 1753 huruf + 134 / V.Merupakan Kitab Tuntunan panduan pembinaan
diri yang berisi tentang etika dalam kehidupan keluarga, masyarakat, negara
dan dunia.
Dalam kata pengantar kitab Thai Hak tersebut dikatakan bahwa Thai Hak ini
adalah kitab warisan mulia kaum Khong yang merupakan ajaran permulaan
untuk memasuki pintu gerbang kebajikan. Dengan mempelajari kitab Thai Hak
ini dapat diketahui cara belajar orang zaman dahulu. Siapa yang akan
mempelajari kitab – kitab lainnya seperti Lun Yu atau Lun Gi (sabda suci),
Tiong Yong atau Zhong Yong (tengah sempurna), dan Bingcu atau Mencius,
dapat mulai dengan mempelajari kitab Thai Hak ini.[27]

b. Kitab Tiong Yong / Zhong Yong (Kitab Tengah Sempurna)


Ditulis oleh Cu Su / Zi Shi alias Khong Khiep, cucu nabi Kongcu.yang kemudian
disusun lagi oleh Zi Hi.Terdiri dari satu bab utama 32 bab uraian, 3.568 huruf.
Merupakan kitab keimanan bagi Umat Ji.[28] Kitab Tiong Yong ini berarti
tengah sempurna. “tangah” diartikan “tepat sasaran”, ditambahkan lagi bahwa
“tengah” itu “jalan yang lurus di dunia” dan “sempurna” adalah “hukm tetap
dunia”. Dapat juga dikatakan bahwa “tengah sempurna” itu adalah berbuat
sesuai dengan hukum alam.[29]
Disamping membicarakan mengenai Tiong Yong itu sendiri, kitab ini juga
membicarakan tentang arti agama, Thian (Tuhan Yang Maha Esa), susilawan
(Kuncu), Tuhan dan manusia yang susila (kuncu), serta membicarakan
mengenai keperwiraan , ajaran – ajaran etika, keimanan, jalan suci Tuhan Yang
Maha Esa, dan hukum – hukum yang ada dalam alam ini.

c. Kitab Lun Gi / Lu Yu (Kitab Sabda Suci)


Merupakan kumpulan perkataan Khonghucu, yang disusun para pengikutnya
setelah Khonghucu wafat. Kitab ini ada tiga macam, yaitu versi Naskah Kuno,
versi Shi’I, dan versi Lu. Yang kebanyakan dipakai sekarang adalah versi Lu.
Antara ketiga versi itu berbeda-beda.[30]
Secara umum kitab ini berisi tentang Hak Ji (belajar), Wi Cung
(pemerintahan), Pat Let (tarian/ seni), Li Jien (cinta kasih), nama – nama orang,
5
Hiang Tong (kampong), dan lain- lain. Secara khusus Lun Yu berisikan hal – hal
yang berhubungan dengan pembicaraan dan nasehat yang diberikan oleh
Khonghucu yang berkaitan dengan kondisi masa itu.[31]

d. Kitab Bingcu / Mencius (Kitab Bingcu)


Sebagian ditulis Bingcu sendiri, sebagian merupakan catatan Ban Ciang / Wan
Zhang dan Khongsun Thio / Gong Sunchou, murid-muridnya. Terdiri dari 7
Bab, masing-masing A dan B, 35.377 huruf. Merupakan kumpulan tulisan yang
mencatat percakapan Bingcu dalam menjalankan kehidupan masa itu dengan
menegakkan ajaran – ajran Khonghucu. Pendirian Bing Cu adalah
mengungkapkan cinta kasih dan kebenaran, menebarkan jalan suci, kebajikan,
dan mengakui Tuhan Ynang Maha Esa (Thian).[32]

2. Ngo King / Lima Kitab


Kelompok kedua ini, merupakan kitab-kitab suci yang berasal dari para Nabi
Purba dan Raja Suci, merupakan kitab-kitab Suci yang mendasari agama
Khonghucu. Ngo King ini dihimpun, diperbagus, disusun, dan terbukukan oleh
Nabi Khongcu.
Terdiri dari :

a. Kitab Sie King / Shi Jing (Kitab Sajak)


Kitab ini terdiri dari 39.222 huruf yang berisikan kumpulan sajak ata nyanyian
yang bersifat lagu rakyat yang berasal dari berbagai negeri, sajak ini dibagi ke
dalam empat bagian nyanyian untuk upacara istana dan nyanyian untuk
mengiringi uapacara ibadah, yaitu:Kok Hong ( Nyanyian Rakyat ), Siau Nge
( Pujian kecil ), Tai Nge (pujian besar), dan Siong ( Pemujaan /Puja).
Sajak yang tertua berasal dari Dinasti Siang 1766-1122 SM, sedangkan yang
termuda berasal dari jaman Raja Muda Ciu Ting Ong ( 605-586 SM).[33]
Sie King dibagi menjadi 4 Bab, yakni :
- Kok Hong / Guo Feng / Nyanyian Rakyat atau Adat Istiadat
15 Buku 160 Sajak
- Siau Nge / Xiau Ya / Pujian Kecil, pengiring upacara di istana.
8 Buku 80 Sajak
- Tai Nge / Da Ya / Pujian Besar kepada Nabi Ki Chiang / Bun Ong
6
3 Buku 31 Sajak
- Siong / Song untuk mengiringi upacara peribadahan
3 Buku 40 Saja.

b. Kitab Shu King / Shu Jing (Kitab Hikayat)


kitab ini berisikan teks – teks dokumentasi sabda, peraturan, nasehat, maklumat
para nabi dan raja – raja suci purba. Kitab yang tertua berasal dari zaman
sekitar abad ke-23 S.M. dan yang terakhir berasal dari zaman pertangahan
dinasti Ciu, sekitar abad ke-6 S.M.[34]
Su King terdiri dari 25.700 huruf, tersisa 58 Bab. Terdiri dari 4 Buku 6 Jilid,
yaitu :
1. Gi su, 5 Bab, Hikayat Tong Giau ( 2357 – 2255 SM ) & Gi Sun ( 2255 – 2205
SM ) Didalamnya terdapat Giau Tian ( perundangan Baginda Giau ) dan Sun
Tian ( perundangan Baginda Sun ).
2. He Su, 4 Bab, Naskah-Naskah Dinasti He (2205 – 1766 SM )
3. Siang Su, 17 Bab, Naskah-Naskah Dinasti Siang ( 1766 – 1122 SM ).
4. Ciu Su; A, B, C; 32 Bab, Naskah - Naskah Dinasti Ciu (1122-255 SM).

c. Kitab Ya King / Ya Jing / I Ching (Kitab Perubahan)


Kitab ini mengemukakan tentang sistem filsafat yang fantastis, yang
menjelaskan arti dasar tentang Yin (wanita) dan Yang (pria). [35]

d. Kitab Li Chi (Kitab tentang Upacara-upacara)


Konfusius menyetujui beberpa upacara tradisional untuk mendisiplinkan rakyat
dan membawa kehalusan budi, keagungan dan kesopanan ke dalam tingkah
laku social mereka. Ia menyoroti asal – usul dan pentingnya upacara – upacara
kuno dan mengingatkan bahwa Li adalah suatu pernyataan perasaan. Dengan
mengkritik praktek –praktek yang merendahkan derajat, ia menyatakan bahwa
Li tanpa perasaan adalah tidak lain daripada upacara – upacara yang pura –
pura saja.

e. Kitab Chu’un Chi’ii / Sejarah Musim Semi dan Musim Rontok


7
Berisi catatan kronologis tentang peristiwa – peristiwa di negeri Lu mulai tahun
pertama pemerintahan Pangeran Yiu (722 S.M.) hingga tahun keempat belas
dari pemerintahn Pangeran Ai (481 S.M). menurut Chu Chai, tema pokok kitab
ini adalah menempatkan noram – norma pemerintahan yang baik, menetapkan
kembali pangeran – pangeran yang merebut kekuasaan di tempat mereka
semula dan menghukum menteri – menteri yang berbuat salah sehingga
perdamaian dunia dan persatuan dapat dipulihkan.[36]
Selain Kitab Ngo King dan Su Si, ada 1 kitab lagi yang tidak boleh tidak
dipentingkan. Yaitu:

3. Hauw King / Xiao Jing (Kitab Bakti)


Ditulis oleh Cingcu, murid Nabi Khongcu yang terdiri dari 18 Bab. Berisi
percakapan Nabi Khongcu dengan Cingcu. Merupakan Ajaran tentang Berbakti
dan Memuliakan Hubungan. Zaman dahulu, seorang murid wajib memulai
pendidikan dengan belajar Hauw King, baru kemudian belajar Su Si dan
terakhir Liok King / Liu Jing / Enam Untaian / Himpunan Kitab ( atau yang
dikenal sebagai Ngo King).[37]

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pemaparan makalah diatas dapat penulis ambil kesimpulan nya yaitu
mengenai biografi Kung Fu Tze. Bahwa Kung Fu Tze sendiri merupakan panggilan
kehormatan yang diberikan kepada pembawa agama khonghucu. Sedangkan namanya
sendiri adalah Kong Chiu. Kong merupakan nama marga atau nama keluarganya,
sedangkan namanya sendiri adalah Ch’iu (Bukit).
Kitab suci agama Konghucu terdapat 3 kelompok, yakni: Su Si / Shi Su
(Empat Buku), Ngo King (Lima Kitab) dan Hauw King / Xiao Jing (Kitab Bakti).
Secara substansial kitab-kitab suci tersebut merupakan sumber dari ajaran Konghucu
yang oleh pengikutnya dijadikan pedoman dan acuan dalam pemikiran, tingkah laku,
dan kepercayaan. Kitab suci dianggap sebagai wahyu dari Thian (Tuhan) yang
diturunkan kepada mereka yang dianggap sebagai nabi. Kumpulan wahyu tersebut
oleh para tokoh agamanya telah diteliti dan dibukukan menjadi kitab suci. Apabila
dikelompokkan, esensi kitab-kitab suci tersebut di atas meliputi metafisika, etika, dan
upacara peribadatan.
B. Saran
Sebagai seorang manusia tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Oleh sebab itu, dalam memandang segala sesuatu penulis sarankan agar dengan hati
yang jernih sehingga mudah bagi kita menerima kebenaran, karena segala sesuatu
mempunyai manfaat. Dan juga, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna seperti kata pepatah tak ada gading yang tak retak, oleh sebab itu
penulis masih memerlukan banyak masukan yang sifatnya membangun untuk
kesempurnaan makalah ini dan makalah-makalah yang akan datang.

9
DAFTAR PUSTAKA

[24] Moh. Qosim Mathar, Sejarah,Teologi, Dan Etika Agama-agama, Sleman: Pustaka
Pelajar 2003, hlm 53

[25] Moh. Qosim Mathar, Sejarah,Teologi, Dan Etika Agama-agama, hlm 53

[26] Moh. Qosim Mathar, Sejarah,Teologi, Dan Etika Agama-agama, hlm 54

[27] M. Ikhsan Tanggok, Mengenal Lebih Dekat Agama Khonghucu di Indonesia, Pelita
Kebajikan, Jakarta, 2005, hlm 27

[28] http://confucianismcrew.blogspot.com/2008/08/kitab-kitab-suci-agama-khong-hu-
cu.html

[29] M. Ikhsan Tanggok, Mengenal Lebih Dekat Agama Khonghucu di Indonesia, hlm 29-30

[30] H. Hilman Hadikusuma, Antropologi Agama bagian I (Pendekatan Budaya terhadap


Aliran Kepercayaan, Agama Hindu, Budha, Khonghucu di Indonesia), PT. Citra Aditya
Bakti, Bandung, 1993, hlm 248

[31] M. Ikhsan Tanggok, Mengenal Lebih Dekat Agama Khonghucu di Indonesia, hlm 30-31

[32] M. Ikhsan Tanggok, Mengenal Lebih Dekat Agama Khonghucu di Indonesia, hlm 38

[33] M. Ikhsan Tanggok, Mengenal Lebih Dekat Agama Khonghucu di Indonesia, hlm 40

[34] M. Ikhsan Tanggok, Mengenal Lebih Dekat Agama Khonghucu di Indonesia, hlm 41

[35] H. Hilman Hadikusuma, Antropologi Agama bagian I, hlm 248

[36] Alef Theria Wasim,dkk. Agama-agama Dunia, hlm 227

[37] Dikutip dari http://confucianismcrew.blogspot.com/2008/08/kitab-kitab-suci-agama-


khong-hu-cu.html.

10
[1] M. H. Hart 1982: 53 dikutip dari kamiluszaman.blogspot.co.id

[2] Alef Theria Wasim,dkk. Agama-agama Dunia. Yogyakarta: PT. HANINDITA, 1988, hlm
217

[3] H. Muh. Nahar Nahrawi, Memahami Kong Hu Cu sebagai Agama: Jakarta, 2003, hlm 7-
10

11

Anda mungkin juga menyukai