Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

TEORI TENTANG PROSES MASUKNYA AGAMA DAN KEHIDUPAN


HINDU BUDHA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN
MASYARAKAT INDONESIA

Disusun oleh :
Kayla Anggita Mentari Putri (11)

X KEPERAWATAN
SMK BINTANG PERSADA
Jln. Dr. Ir. Soekarno No. 11X Tabanan
Tahun Ajaran 2022/2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................1
A. Latar Belakang............................................................1
B. Tujuan Penulisan.........................................................2
C. Rumusan Penulisan.................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................. 3
A.Sejarah Hindu dan Buddha..........................................3
B.Penyebaran Hinddu-Buddha di Nusantara..................5
C.Kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara.........................8
D.Pengaruh Hindu-buddha di Indonesia........................10

BAB III PENUTUP ......................................................................14


A. Simpulan........................................................................14
B. Saran..............................................................................15

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................16


KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Kami ucapkan syukur atas kehadiat Allah Subhanahu Wa
Ta’ala yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayah kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas berupa makalah mengenai
“Masukny agama dan kehidupan hindu budha serta pengaruhnya
terhadap kehidupan masyarakat Indonesia ” dengan waktu yang
tepat. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang
membawa rahmat bagi alam semesta. Semoga kita mendapatkan
syafa’at di akhirat kelak. Aamiin. Penulisan makalah ini bermaksud
untuk menambah wawasan kita mengenai stuktur penelitian dan
penulisan Ilmiah.

Penyusunan makalah ini sudah saya lakukan dengan semaksimal


mungkin, dan saya mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dan
mengambil sumber dari berbagai buku sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
bekerjasama dalam pembuatan makalah. Saya menyadari
sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu saya sangat mengharapkan masukan
berupa kritikan, nasehat dan saran yang membangun dari para
pembaca untuk perbaikan dalam pembuatan makalah selanjutnya.
Akhir kata saya berharap mudah-mudahan tujuan penulisan makalah
ini dapat tercapai dan bermanfaat bagi kita semua.

Bali, November 2022

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar belakang
Agama Hindu Buddha merupakan satu rumpun agama dan
berasal dari daerah yangsama, yaitu India. Sehingga memiliki
corak, budaya serta ritual keagamaan yang terkandungdalam
kedua agama ini memiliki beberapa persamaan, diantaranya
ialah menjadi agama tertuadi Indonesia.Hindu dan Buddha
bukanlah merupakan sekte atau aliran dari satu agama
yang sama meskipun pada dasarnya agama Buddha
muncul sebagai reaksi terhadap ajaran agama Hindu,
namun agama Buddha nampaknya hanya menyerap
sebagian dan kemudian mengembangkannya menjadi
ajarannya sendiri yang berbeda dengan agama Hindu.
Hal ini mungkin karena baik saat kemunculannya
maupun saat agama Buddha berkembang, ajaran agama
Buddha banyak menerima pengaruh dari luar seperti ajaran
filsafat, budaya, perkembangan serta kemajuan masyarakat,
perubahan dalam pola berfikir dalam memahami berbagai
fenomena dimasyarakat dan banyak lagi faktor lainnya
sehingga agama Buddha menjadi sosoknya sendiri yang
berbeda dari Hindu yang merupakan akar atau cikal bakal
lahirnya agama ini. Sehingga keduanya baik agama Hindu
maupun Buddha memiliki beberapa perbedaan yang cukup
besar.
Para sejarawan juga masih memperdebatkan mengenai
waktu yang tepat ‘kapan’ periode Hindu-Budha ini muncul
dan musnah, karena bukti sejarah terkait proses ini masih
samar-samar. Hal lain yang masih disangsikan adalah
mengenai pembentukan kebudayaan masyarakat Indonesia.
Apakah kebudayaan tersebut lahir dari agama Hindu-,
ataukah agama Hindu-Budha-lah yang konsepnya
menyesuaikan dengan kebudayaan masyarakat yang sudah
ada sejak masa prasejarah.

B.Rumusan masalah
Berdasarkan Latar Belakang di atas, ada empat rumusan masalah
sebagai berikut :
1.Bagaimana sejarah Hindu dan Buddha?
2.Bagaimana penyebaran Hinddu-Buddha di Nusantara?
3.Bagaimana kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara?
4.Bagaimana pengaruh Hindu-buddha di Indonesia?

C. Tujuan penelitian
Berdasarkan Latar Belakang di atas, ada empat rumusan masalah
sebagai berikut :
1.Mengetahui sejarah Hindu dan Buddha
2.Mengetahui penyebaran Hinddu-Buddha di Nusantara
3.Mengetahui kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara
4.Mengetahui pengaruh Hindu-buddha di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A.Sejarah Hindu dan Buddha
Seperti yang diketahui bersama sebenarnya agama Hindhu dan
Budha adalah dua agama besar dan muncul hampir bersamaan pada
abad ke-6 SM. Dan pertama kali kedua agama ini muncul di India. Jika
dilihat dari banyak aspek, sebenarnya ada beberapa perbedaan antara
agama Hindu dan Budha. Beberapa perbedaannya bisa dilihat dari
bentuk pengakuannya, aal-usulnya, keyakinan akan dewa,
kepercayaannya pada rei karnasi, sistem kasta dan juga proses dalam
pelaksanaan korbannya yang juga cukup berbeda.
1.Sejarah agama hindu
Lahirnya agama Hindu ini merupakan bentuk percampuran
kepercayaan antara bangsa Arya dengan bangsa Dravida. Agama
Hindu bersifat politeisme, yaitu percaya kepada beberapa dewa. Tiga
dewa utama yang dipuja oleh masyarakat Hindu adalah Dewa
Brahmana (dewa pencipta), Dewa Wisnu (dewa pelindung), dan Dewa
Syiwa (dewa pembinasa). Ketiga dewa itu dikenal dengan sebutan
Trimurti.
Kitab suci agama Hindu adalah Weda. Kitab Weda ini terdiri atas
empat bagian, yaitu:
a.Reg-Weda, berisi puji-pujian terhadap dewa;
b.Sama-Weda, berisi nyanyian-nyanyian suci;
c.Yazur-Weda, berisi mantra-mantra; dan
d.Atharwa-Weda, berisi doa-doa untuk pengobatan.
Disamping kitab Weda, ada juga kitab Brahmana dan Upanisad.
Masyarakat Hindu terbagi dalam empat golongan yang disebut kasta.
Kasta-kasta tersebut adalah kasta Brahmana, kasta Ksatria, kasta
Waisya, dan kasta Sudra. Di luar itu masih ada golongan masyarakat
yang tidak termasuk dalam kasta, yaitu mereka yang masuk dalam
kelompok Paria.
2.Sejarah Agama Buddha
Agama Buddha muncul sekitar tahu 500 SM. Pada masa tersebut di
India berkembang kerajaan-kerajaan Hindu yang sangat besar, salah
satunya dinasti Maurya. Dinasti ini mempunyai raja yang sangat
terkenal yakni Raja Ashoka Kemunculan agama Buddha tidak dapat
dilepaskan dari tokoh Sidharta Gautama. Sidharta adalah putra raja
Suddhodana dari Kerajaan Kapilawastu. Ajaran Buddha memang
diajarkan oleh Sidhrata Gautama, sehingga beliau lebih dikenal
dengan Buddha Gautama
Kitab Suci agama Buddha adalah Tripitaka, yang artinya tiga
keranjang. Kitab ini terdiri atas;
a.Vinayapitaka yang berisi aturan-aturan hidup,
b.Suttapitaka yang berisi pokok-pokok atau dasar memberi
pelajaran, dan
c.Abdidharmapitakayang berisi falsafah agama.
Setiap penganut budha diyuntut menjalankan Tridarma (tiga
kebaktian):
a. Saya berlindung terhadap Budha
b.Saya belndung terhadap Dharma
c.Saya berlindung terhadap Sanggha
Terdapat empat tempat utama yang dianggap suci oleh umat
Buddha. Tempat-tempat suci tersebut memiliki hubungan dengan
Sidharta. Keempat tempat tersebut adalah Taman Lumbini, Bodh
Gaya, Benares, dan Kusinegara.
B.Penyebaran Agama Hindu-Buddha di Nusantara
1.Penyebaran Agama Buddha
Agama Budha masuk ke Indonesia dibawa oleh para pendeta
didukung dengan adanya misi Dharmadhuta, kitab suci agama Buddha
ditulis dalam bahasa rakyat sehari-hari, serta dalam agama Buddha
tidak mengenal sistem kasta. Para pendeta Buddha masuk ke
Indonesia melalui 2 jalur lalu lintas pelayaran dan perdagangan, yaitu
melalui jalan daratan dan lautan. Jalan darat ditempuh lewat Tibet lalu
masuk ke Cina bagian Barat disebut Jalur Sutra, sedangkan jika
menempuh jalur laut, persebaran agama Buddha sampai ke Cina
melalui Asia Tenggara.
2.Penyebaran Agama Hindu
Para pendeta Hindu memiliki misi untuk menyebarkan agama Hindu
dan melalui jalur perdagangan akhirnya sampai di Indonesia.
Selanjutnya mereka akan menemui penguasa lokal (kepala suku). Jika
penguasa lokal tersebut tertarik dengan ajaran Hindu maka para
pendeta bisa langsung mengajarkan dan menyebarkannya. Dalam
ajaran agama Hindu konsepnya adalah seseorang terlahir sebagai
Hindu bukan menjadi Hindu maka untuk menerima ajaran agama
Hindu orang Indonesia harus di-Hindu-kan melalui
upacara Vratyastoma dengan pertimbangan kedudukan sosial/
derajat yang bersangkutan (memberi kasta).

C. Kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara


1. Kerajaan Kadiri
Kerajaan Kadiri atau Kerajaan Panjalu adalah sebuah kerajaan yang
terdapat di Jawa Timur antara tahun 1042-1222. Kerajaan ini
berpusat di kota Daha, yang terletak di sekitar Kota Kediri
sekarang. Daha merupakan singkatan dari Dahanapura, yang berarti
kota api, Pada akhir November 1042, Airlangga menyetujui membelah
wilayah kerajaannya menjadi dua karena kedua putranya bersaing
memperebutkan takhta, yaitu Sri Samarawijaya dan Mapanji
Garasakan. Sri Samarawijaya mendapatkan kerajaan barat bemama
Panjalu yang berpusat di kota baru, yaitu Daha, sedangkan Mapanji
Garasakan mendapatkan kerajaan timur benama Janggala yang
berpusat di kota lama, yaitu Kahuripan. Sebelum dibelah menjadi
dua, nama asli kerajaan yang dipimpin Airlangga sudah bernama
Panjalu yang berpusat di Daha Karena itu, Kerajaan Janggala lahir
sebagai pecahan dari Panjalu. Pada mulanya, nama Panjalu atau
Pangjalu lebih sering digunakan dibandingkan nama Kadiri.
2. Kerajaan Kalingga
Kalingga adalah kerajaan bercorak Hindu di Jawa Tengah
sekarang. Kalingga telah ada pada abad ke-6 Masehi dan dibelinya
diketahul dari sumber-sumber Tiongkok. Kerajaan ini permah
diperintah oleh Ratu Shima yang diketahui memiliki peraturan, yaitu
barang siapa yang akan dipindahkan disetujui. Putri Maharani Shima,
yaitu Parwati, menikah dengan Putra mahkota Kerajaan Galuh yang
bernama Mandiminyak. Mandiminyak kemudian menjadi raja ke-2
Kerajaan Galuh. Sementara Maharani Shima memiliki cucu yang
bernama Sanaya. Sanaya menikah dengan raja ke-3 dari Kerajaan
Galuh, yaitu Bratasenawa. Sanaha dan Bratasenawa memiliki anak
bernama Sanjaya yang kelak menjadi raja Kerajaan Sunda dan
Kerajaan Galuh (723-732 M).
3. Kerajaan Kutai Martadipura
Kutai Martadipura merupakan kerajaan Hindu yang menerima
nusantara dan seluruh Asia Tenggara. Kerajaan ini terletak di Sungai
Mahakam di Muara Kaman, Kalimantan Timur. Nama Kutai diberikan
para ahli karena lebih banyak informasi tentang sumber sejarah
kerajaan ini. Informasi yang diperoleh dari yupa (tugu) dalam upacara
pengorbanan yang berasal dari abad ke-4. Ada tujuh yupa yang
menjadi sumber utama sejarah Kerajaan Kutai. Raja Kerajaan Kutai
saat itu adalah Mulawarman. Mulawarman adalah anak Aswawarman
dan cucu Kudungga. Kudungga adalah pembesar dari Kerajaan Campa
(Kamboja) yang datang ke Indonesia. Sementara yang diharapkan
sebagai Aswawarman mungkin raja pertama Kerajaan Kutai dan diberi
gelar Wangsakerta (pembentuk keluarga). Aswawaman memiliki tiga
Putra yang salah satunya adalah Mulawarman.
4. Kerajaan Majapahit
Majapahit adalah kerajaan kuno yang berdiri sekitar tahun 1293.
Puncak kejayaan Majapahit terjadi pada masa Hayam Wuruk berkuasa
dari tahun 1350-1389. Majapahit menguasai kerajaan-kerajaan lain di
Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sumatra, Bali, dan
Filipina. Kerajaan ini juga merupakan kerajaan Hindu terakhir di
Semenanjung Malaya. Berdirinya Majapahit berawal sejak Sriwijaya
diusir dari Jawa oleh Singhasari, lalu Singhasari menjadi kerajaan
terkuat. Hal ini menjadi perhatian Kubilai Khan, penguasa Dinasti
Yuan di Tiongkok dan mengirim utusan bernama Meng Chi ke
Singhasari untuk meminta upeti. Kertanagara sebagai Raja Singhasari
terakhir menolak membayar upeti. Bahkan ia mempermalukan
perundingan Kubilai Khan dengan perusakan dan pemotongan
telinganya. Kubilai Khan marah dan menginmkan ekspedisi besar ke
Jawa tahun 1293.
5. Kutai
Bukti pertama adanaya pengaruh Hindu di Nusantara diperoleh di
daerah Kutai, Kalimantan Timur. Bukti itu terdiri dari tujuh buah
prasasti berbentuk yupa, yang digunakan sebagai tiang tempat
menambatkan hewan kurban. Yupa ditulis dalam huruf pallawa dan
bahasa Sankerta. Dari bentuk huruf yang dipakai, para
ahli memperkirakan bahwa prasasti itu dibuat kira-kira pada abad ke-
5 Masehi. Dari prasasti tersebut diperoleh informasi tentang adanaya
sebuah kerajaan Hindu yang bernama Kutai di hulu sungai
Mahakam. Disebutkan sebagai pemilik kerajaan yang bernama
Kudungga, yang dari namanya dapat dipastikan sebagai nama Hindu,
namun asli Nusantara.
6. Tarumanegara
Kerajaan Hindu pertama di Jawa Barat dan kedua di Nusantara
adalah Tarumanegara. Kerajaan yang terletak di antara sungai
Cisadane dan Sungai Citarum ini diperkirakan muncul pada abad ke-5
M.Berita Cina Lainnya dari pemerintah dinasti Tang dan Sung yang
membahas tentang kerajaan tersebut Selain itu, ada juga bukti-bukti
yang memuat tujuh buah prasasti yang disajikan tentang kerajaan
tersebut.Ditemukan lima prasasti-prasasti yang ditemukan di Bogor
dan dikenal sebagai prasasti Ciarateun, Kebun Kopi, Jambu, Pasri Awi
dan Muara Cianten, sedangkan dua lainnya ditemukan di Jakarta dan
lebak, masing-masing disebt prasasti Tugu dan
Muncul.
7. Melayu
Melayu merupakan salah satu kerajaan terkuat di
Nusantara. Banyak ahli sejarah yang memperkirakan kerjaan ini
terletak di daerah Sungai Batanghari, Jambi. Hal ini ditimbulkan
karena banyaknya peninggalan kuno seperti candi dan arca yang
ditemukan di sana. Keberadaan kerajaan tesebut lebih banyak dari
sumber-sumber Cina. Pada masa pemerintahan dinasti 646 dan 645
utusan dari negeri Moloyeu (Melayu) membawa hasil
bumi. Pengelanan Cina 1-Tsing kemudian dilaporkan pada abad ke-7
kerajaan tersebut ditaklukkan oleh sriwijaya.
9. Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno diperkirakan berada diwilayah aliran
sungai Bogowonto, Progo, Elo dan Bengawan Solo di Jawa Tengah.
Keberadaan kerajaan ini dapat diketahui dari prasasti Canggal.
Prasasti Berangka tahun 732 M ini menyebutkan bahwa kerajaan itu
pada awalnya dipimpin oleh Sana. Seletah kematiannya, tampuk
kekuasaan dipegang oleh keponakannya, Sanjaya.
Pada masa pemerintahan Sri Maharaja Rakai Panangkaran,
berdiri pula sebuah dinasti baru dijawa Tengah, yaitu dinasti
Syailendra yang beragama Buddha. Perkembangan kekuasaan dinasti
tersebut dibagian selatan jawa tengah menggeser kedudukan dinasti
Sanjaya yang beragama Hindu hingga kebagian tengah Jawa Tengah.
Akhirnya, untuk memperkuat kedu- dukan masing-masing, kedua
dinasti terscbut sepakat bergabung. Caranya adalam melalui
pernikahan antara Raja Putri Pramuwhardani dari pihak Syailendra
dengan Rakai Pikatan dari saingannya.
10. Wangas Warmadewa
Keluarga raja Warmadewa muncul pertama kali pada tahun 914.
Hal itu diketahui dalam prasasti dari sanur yang dikeluarkan oleh Sri
Kesariwarmadew yang memiliki keratin di Singhawdala. Salah
seorang pemimpin Kesariwarma- dewa adalah Candrabyasingha
Warmadewa yang pada tahun 962 membangun sebuah telaga
pemandian dari sumber yang ada di diesa Manukraya. Pemandian
anfu atera itu adalah thirta empul yang tersedia sekarang didekat
Tampak Siring. Sejak tahun 989, Bali diperintah oleh sang ratu luhur
Sri Gunapriya – Dharmapatni dan Si Si Dharmidayana Warmadewa
atau Udayana.
11.Medan Kamulang
Kerajaan medang Kamulan terletak dimuara Sungai Brantas di
Jawa Timur. Kerajaan ini dibangung oleh Mpu Sindok yang
sebelumnya memerintah kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah. Di
tempat barunya Mpu Sindok mendirikan dinasti yang bernama
Isyana. Selat Malaka. Selat Malaka menyebabkan jalur perdagangan
laut diwilayah tersebut. Hal tersebut menyebabakan benturan
dengan kerjaan Sriwijaya. Mendukung fatal bagi Dharmawangsa
sendiri. Dalam upayanya untuk mengalahkan Dharmawangsa,
Sriwijaya menjaling hubungan dengan Negara bawahan Medan
Kamulan. Yaitu kerajaan Wura-Wuri.
12.Singasari
Kerjaan Singasari dibuat oleh Ken Arok setelah dia berhasil
mengalah- kan Kediri. Dia kemudian mengambil gelar Sri Rangga
Ranggah Rajasa Sang Amurwabhumi dan membangun sebuah dinasti
baru yang disebut dinasti Rajasa. Sejarah Ken Arok sendiri tidak
dikenal karena namanya tidak dikenal dalam prasati.
Masa pemerintahannya tidak begitu penting selain ia gemar
menyabung ayam, dia dibunuh oleh Tohjaa, seorang anak Ken Arok
dari istri lain yang berkenaan dengan Ken Uman. Pada saat dipanggil,
Tohjaya dibuka oleh Anuspati yang bernama
Ranggawuni. Ranggawuni naik tahta pada tahun 1248 dengan gelar
Sri Jaya Wisnuwardana. La merupakan raja Singasari pertama yang
muncul diabadikan dalam prasasti Narasingharmuti.

D. Pengaruh Hindu-Buddha di Nusantara


Perkembangan Hindu-Buddha yang paling nyata dibidang politik
yaitu diperkenalkannya sytem kerajaan. Sebelumnya, kedudukan
pemimpin dalam masyarakat Nusantara adalah orang yang dituakan
oleh sesamanya. Sesuai dengan system kerajaan yang berlaku di India,
kedudukan pemimpin dalam masyarakat berubah menjadi Mutlak dan
turun temurun berdasarkan hal waris (atau dinasti) yang sesuai
dengan peraturan hukum kasta
1.Perubahan dalam Bidang Sosial
Sejalan dengan pengaruh agama Hindu-Buddha, mayarakat
Nusantara terbagi menjadi beberapa golongan sesuai dengan aturan
kasta. Akan tetapi system kata yang berlaku di Nusantara tidaklah
seketat di Negara asalnya.
2.Perubahan dalam Bidang Kebudayaan
Pengaruh Hindu-Buddha di bidang kebudayaan terutama berkaitan
dengan penyelenggaraan upacara keagamaan, seperti upacara
sesajen, pembuatan relief, dan candi serta penggunaan Bahasa
sanskerta.

E.Warisan Kebudayaan Hindu-Buddha


A.Arsitektur
Arsitektur warisan kebudayaan Hindu-Buddha dapa dilihat dari Stupa
dan Candi. Awalnya stupa dikenal sebagai kuburan kubah atau bukit
makan yang sederhana, kemudian bentuk arsitektur ini menjadi
sebagian dari bangunan suci umat Buddha.Adapun candi merupakan
bangunan peninggalan maa lalu yang digunakan untuk memuliakan
orang yang telah meninggal, khusus bagi para raja orang-orang yang
telah meninggal, khususnya bagi para raja dan orang-orang
terkemuka. Namun menurut Sukmono yang dikubur didalamnya
bukan mayat atau abu jenazah melainkan bermacam-macam benda
seperti potongan berbagai jenis logam dan batu-batu aki, yang disertai
saji-sajian.Bentuk candi di maing-masing daerah memiliki perbedaan.
Berikut ini perbedaan umum bentuk candi di Jawa Tengah dan Jawa
Timur.
Langgam Jawa Tengah :
1.Bentuk bangunannya tambun
2.Atapnya nyata tidak berundak-undak
3.Puncaknya berbentu ratna atau stupa
4.Giwang atau pintu dan relung berhiaskan kala makara
5.Relienya timbul agak tinggi dan lukisannya naturalis
6.Letak candinya di tengah halaman
7.Kebnayakan menghadap ke Timur
8.Kebanyakan terbuat dari batu andesit

Langgam Jawa Timur:


1.Bentuk bangunannya ramping
2.Atapnya merupakan perpaduan tingkatan
3.Puncaknya berbentuk kubus
4.Makara tidak ada dan pintu serta relung hanya ambang batasnya
saja yang diberi kala
5.Reliefnya timbul sedikit saja dan lukisannya simbolis menyerupai
wayang kulit
6.Letak candi di bagian belakang halaman
7.Kebanyakan menghadap ke barat
8.Kebanyakan terbuat dari bata

2.Seni Sastra
Seni sastra peninggalan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha ialah
tampak dalam penulisan prasasti, kitab, dan kakawin. Prasasti
biasanya ditulis untuk memberikan informasi sehubungan dengan
adanya peringatan, perintah atau keberadaan suatu kerajaan.
Kitab adaah sebuah karangan tentang kisah, catatan atau laporan
suatu peristiwa. Pada masa Hindu-Buddha, kitab ditulis dalam
lembaran daun lontar. Isi kitab berupa rangkaian puisi yang terdiri atas
beberapa bait, ditulis dalam Bahasa yang indah. Ungkapan dalam puisi
itu disebut kakawin. Beberapa kitab yang ditulis misalnya,
Mahabharata, Arjuna Wiwaha, Negarakertagama, dan Sutasoma.
3.Seni Rupa atau Ukir
Karya seni rupa banyak di jumpai dala bentuk relief yang dipahatkan
pada dinding candi, biasanya berupa gambar dan hiasan serta ada
yang merupakan rangkaian cerita atau kisah orang-orang tertentu.
Relief-relief itu antara lain dapat ditemui dalam berbagai candi seperti
Borobudur, Prambanan dan Pantaran. Misalnya, candi-candi di Jawa
Tengah terdapat hiasan gambar pohon.

F.Daerah-Daerah yang dipengaruhi unsur agama Hindu –Buddha


Agama Buddha diperkirakan oleh awal berkembang di Indonesia
daripada agama Hindu. Hal itu didasarkan pada penemuan arca
perunggu di sempaga, Sulawesi Selatan. Arca tersebut bentuknya
sama dengan arca Buddha, diduga daerah-daerah di Indonesia yang
telah dipengaruhi unsur Buddha antara lain :
1).Daerah Sempaga, Sulawesi Selatan
2).Daerah Jember, Jawa Timur
3)?Daerah Bukit Siguntang, Sumatra Selatan
4).Daerah Kota Bangun, Kalimantan Timur
5).Kerajaan Melayu
6).Kerajaan Sriwijaya
7).Kerajaan Mataram Kuno
8).Kerajaan Singhasari
9).Kerajaaan Majapahit
Sementara itu, pengaruh Hindu diperkirakan muncul di Indonesia
sekitar awal abad ke-5. Daerah-daerah yang dipengaruhinya yaitu :
1).Kerajaan Kutai
2).Kerajaan Tarumenegara
3).Kerajaan Kalingga
4).Kerajaan Kanjuruhan
5).Kerajaaan Mataram Kuno
6).Kerajaaan Kediri
7).Kerajaan Singhasari
8).Kerajaan Majapahit
9).Kerajaan Sunda
10).Kerajaan Bali
Daerah-daerah yang tidak memperoleh pengaruh undur Hindu-
Buddha di Indonesia antara lain Maluku dan sekitarnya, Pulau-pulau
di Nusa Tenggara, serta Papua sekitarnya.
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Masuknya agama Hindu Buddha ke Indonesia secara pasti belum
diketahui. Terdapat beberapa pendapat atau teori tentang pembawa
agama Hindu Budha ke Indonesia. Teori-teori itu adalah sebagai
berikut :
a).Teori Brahmana, menyatakan bahwa penyebaran pengaruh Hindu
ke Indonesia dibawa kaum Brahmana.
b).Teori ksatria, menyatakan bahwa penyebar pengaruh Hindu ke
Indonesia adalah orang-orang India yang berkasta ksatria. Di
Indonesia mereka kemudian mendirikan kerajaan-kerajaan serta
menyebarkan agama Hindu.
c).Teori Waisya, menyatakan bahwa penyebar agama Hindu ke
Indonesia adalah orang-orang india yang berkasta Waisya. Para
penyebaran pengaruh Hindu itu terdiri atas para pedagang dari India.
d).Teori Arus Balik, menyatakan bahwa para penyebar pengaruh
Hindu ke Indonesia adalah orang-orang Indonesia sendiri. Mereka
mula-mula diundang atau datang sendiri ke India untuk belajar Hindu.
Setelah mengusai ilmu tentang agama Hindu, mereka kemudian
kembali ke Indonesia dan menyebarkan pengaruh Hindu di Indonesia.

B.SARAN
Mungkin inilah yang diwacakan pada penulisan saya ini meskipun
penulisan ini jauh dari sempurna minimal saya mampu
mengimplementasikan. Masih banyak kesalahan dari penulisan saya,
karena saya punya kekhilafan dan perlu banyak belajar lagi.Dan saya
juga butuh saran/kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk saya
belajar menjadi lebih baik dari sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.ruangguru.com/blog/proses-masuknya-agama-hindu-
buddha-ke-nusantara
https://m.mediaindonesia.com/humaniora
https://www.kompasiana.com/pagar_sianipar/54f49d52745513962b
6c8b42/sejarah-hindubudha-kerajaan-hindubudha-di-nusantara
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5856368/4-teori-
masuknya-hindu-buddha-ke-nusantara-brahmana-sampai-waisya

Anda mungkin juga menyukai