Mata Pelajaran :
SEJARAH
Disusun Oleh :
NUR ADILFA
KABAENA
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Kami ucapkan syukur atas kehadiat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang selalu
melimpahkan rahmat dan hidayah kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas berupa makalah mengenai “Sejarah Masuknya Hindu dan
Buddha di Indonesia” dengan waktu yang tepat. Shalawat dan salam kepada Nabi
Muhammad SAW yang membawa rahmat bagi alam semesta. Semoga kita
mendapatkan syafa’at di akhirat kelak. Aamiin. Penulisan makalah ini bermaksud
untuk menambah wawasan kita serta untuk menyelesaikan tugas yang telah
diberikan oleh guru mata pelajaran.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Agama Hindu Buddha merupakan satu rumpun agama dan berasal dari
daerah yang sama, yaitu India. Sehingga memiliki corak, budaya serta ritual
keagamaan yang terkandung dalam kedua agama ini memiliki beberapa
persamaan, diantaranya ialah menjadi agama tertua di Indonesia. Namun
meskipun memiliki beberapa kesamaan kedua tetaplah berbeda karena keduanya
adalah dua agama yang berbeda dan berdiri masing-masing dengan pandangan
serta ajaran teologinya sendiri. Hindu dan Buddha bukanlah merupakan sekte
atau aliran dari satu agama yang sama meskipun pada dasarnya agama
Buddha muncul sebagai reaksi terhadap ajaran agama Hindu, namun agama
Buddha nampaknya hanya menyerap sebagian dan kemudian
mengembangkannya menjadi ajarannya sendiri yang berbeda dengan agama
Hindu. Hal ini mungkin karena baik saat kemunculannya maupun saat
agama Buddha berkembang, ajaran agama Buddha banyak menerima pengaruh
dari luar seperti ajaran filsafat, budaya, perkembangan serta kemajuan
masyarakat, perubahan dalam pola berfikir dalam memahami berbagai
fenomena dimasyarakat dan banyak lagi faktor lainnya sehingga agama
Buddha menjadi sosoknya sendiri yang berbeda dari Hindu yang merupakan
akar atau cikal bakal lahirnya agama ini. Sehingga keduanya baik agama Hindu
maupun Buddha memiliki beberapa perbedaan yang cukup besar.
Periode Hindu-Buddha bahkan dijadikan masa tersendiri dalam kajian
Sejarah Indonesia. Hal ini karena sumbangan dari periode ini sangat lah besar
terhadap perjalanan Sejarah Indonesia. Misalnya mengenai pembentukan
kebudayaan, konsep kepercayaan monotheis, dan lain-lain. Walaupun begitu,
tidak semua sejarawan yang menulis tentang Sejarah Indonesia menceritakan
masa ini secara rinci. Hal ini tak terlepas dari teori-teori mengenai proses
masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia yang masih menjadi kontroversial. Para
sejarawan juga masih memperdebatkan mengenai waktu yang tepat ‘kapan’
periode Hindu-Budha ini muncul dan musnah, karena bukti sejarah terkait proses
ini masih samar-samar. Hal lain yang masih disangsikan adalah mengenai
pembentukan kebudayaan masyarakat Indonesia. Apakah kebudayaan tersebut
lahir dari agama Hindu-Budddha, ataukah agama Hindu-Budha-lah yang
konsepnya menyesuaikan dengan kebudayaan masyarakat yang sudah ada sejak
masa prasejarah.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan Latar Belakang di atas, ada empat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah Hindu dan Buddha?
2. Bagaimana penyebaran Hinddu-Buddha di Nusantara?
3. Bagaimana pengaruh Hindu-buddha di Indonesia?
C. Tujuan penelitian
Berdasarkan Latar Belakang di atas, ada empat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Mengetahui sejarah Hindu dan Buddha.
2. Mengetahui penyebaran Hinddu-Buddha di Nusantara.
3. Mengetahui pengaruh Hindu-buddha di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
3
Sartono Kartodirjo, Sejarah nasional Indonesia I Zaman Prasejarah di Indonesia, Balai
Pustaka, , Jakarta, 1977, hlm. 42.
tempat wafatnya Sidharta.Hari Raya Umat Buddha adalah hari raya Waisyak. Hari
raya ini dimeriahkan untuk memperingati Peristiwa kelahiran, menerima
penerangan agung, dan kematian Sidharta yang terjadi pada tanggal yang
bersamaan, yaitu waktu bulan purnama di bulan Mei.
Dilihat dari asal-usulnya, kata cando berasal dari salah satu nama untuk
Durga sebagai Dewi Maut, yaitu candika. Sehingga tidak mengherankan candi
dihubungkan dengan orang meninggal. Bentuk candi di maing-masing daerah
memiliki perbedaan. Berikut ini perbedaan umum bentuk candi di Jawa Tengah
dan Jawa Timur.
Beberapa candi di Jawa Tengah Utara adalah Candi Gunung Wukir di dekat
Magelan, berhubungan dengan prasasti Canggal tahun 732 M dan Candi Gedong
Songo di Lereng Gunung Unggaran.
Adapun beberapa candi di Jawa Tengah Selatan adalah Candi Kalasan
dekat Yogyakarta didirikan pada tahun 778, Cand Sari yang terletak di dekat
Candi Kalasan, Candi Borobudur dekat Magelang yang memiliki puncak stupa
yang sangat besar dan arca-arca yang sangat banyak jumlahnya 505, Candi
Prambana yang terdiri atas 2 buah Candi induk dikelilingi lebih kurang 250 buah
candi perwara yang tersusun dalam 4 baris.
Sementara itu candi di Jawa Timur adalah Candi Kidal (candi Anusapati), Candi
Jago (candi winuwardhana), candi Singoasari (candi Kertanegara) dekat Malang,
Candi Jawi dekat Prigen, Candi panataran di Blitar.
2. Seni Sastra
Seni sastra peninggalan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha ialah tampak
dalam penulisan prasasti, kitab, dan kakawin. Prasasti biasanya ditulis untuk
memberikan informasi sehubungan dengan adanya peringatan, perintah atau
keberadaan suatu kerajaan. Pada masa kerajaan Kutai, informasi itu dipahatkan
pada Yupa (tugu batu).
Kitab adaah sebuah karangan tentang kisah, catatan atau laporan suatu
peristiwa.5 Pada masa Hindu-Buddha, kitab ditulis dalam lembaran daun lontar.
Isi kitab berupa rangkaian puisi yang terdiri atas beberapa bait, ditulis dalam
Bahasa yang indah. Ungkapan dalam puisi itu disebut kakawin. Beberapa kitab
yang ditulis misalnya, Mahabharata, Arjuna Wiwaha, Negarakertagama, dan
Sutasoma.
6
Purawoto,Seri IPS Sejarah, Yudhistira Ghalia Indonesia, Jakarta,2017, hlm:37
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Masuknya agama Hindu Buddha ke Indonesia secara pasti belum
diketahui. Tetapi pada tahun 400 M dipastikan agama Hindu Budha telah
berkembang di Indonesia. Terdapat beberapa pendapat atau teori tentang
pembawa agama Hindu Budha ke Indonesia. Teori-teori itu adalah sebagai berikut
a. Teori Brahmana, menyatakan bahwa penyebaran pengaruh Hindu ke
Indonesia dibawa kaum Brahmana.
b. Teori ksatria, menyatakan bahwa penyebar pengaruh Hindu ke Indonesia
adalah orang-orang India yang berkasta ksatria. Di Indonesia mereka
kemudian mendirikan kerajaan-kerajaan serta menyebarkan agama Hindu.
c. Teori Waisya, menyatakan bahwa penyebar agama Hindu ke Indonesia
adalah orang-orang india yang berkasta Waisya. Para penyebaran
pengaruh Hindu itu terdiri atas para pedagang dari India.
d. Teori Arus Balik, menyatakan bahwa para penyebar pengaruh Hindu ke
Indonesia adalah orang-orang Indonesia sendiri. Mereka mula-mula
diundang atau datang sendiri ke India untuk belajar Hindu. Setelah
mengusai ilmu tentang agama Hindu, mereka kemudian kembali ke
Indonesia dan menyebarkan pengaruh Hindu di Indonesia.
Kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara ialah Kerajaan Kadiri, kerajaan
kalingga, kerajaan Kutai Martadipura, Kerajaan Majapahit, Kerajaan
Tarumanegara, Kerajaan Melayu, Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Mataram Kuno,
Kerajaan Wangas Warmadewa, Kerajaan Medan Kamulang, dan Singaari.
B. SARAN
Mungkin inilah yang diwacakan pada penulisan kelompok ini meskipun
penulisan ini jauh dari sempurna minimal kami mampu mengimplementasikan.
Masih banyak kesalahan dari penulisan kelompok kami, karena kami punya
kekhilafan dan perlu banyak belajar lagi.Dan kami juga butuh saran/kritikan agar
bisa menjadi motivasi untuk kami belajar menjadi lebih baik dari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA