TUANKU TAMBUSAI
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Kami ucapkan syukur atas kehadiat Allah Subhanahu Wa Ta‟ala yang selalu
melimpahkan rahmat dan hidayah kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas berupa makalah mengenai “Sejarah Hindu dan Buddha di
Indonesia” dengan waktu yang tepat. Shalawat dan salam kepada Nabi
Muhammad SAW yang membawa rahmat bagi alam semesta. Semoga kita
mendapatkan syafa‟at di akhirat kelak. Aamiin. Penulisan makalah ini bermaksud
untuk menambah wawasan kita mengenai stuktur penelitian dan penulisan Ilmiah.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTARPUSTAKA
......................................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Agama Hindu Buddha merupakan satu rumpun agama dan berasal dari
daerah yang sama, yaitu India. Sehingga memiliki corak, budaya serta ritual
keagamaan yang terkandung dalam kedua agama ini memiliki beberapa
persamaan, diantaranya ialah menjadi agama tertua di Indonesia. Namun
meskipun memiliki beberapa kesamaan kedua tetaplah berbeda karena keduanya
adalah dua agama yang berbeda dan berdiri masing-masing dengan pandangan
serta ajaran teologinya sendiri. Hindu dan Buddha bukanlah merupakan sekte
atau aliran dari satu agama yang sama meskipun pada dasarnya agama
Buddha muncul sebagai reaksi terhadap ajaran agama Hindu, namun agama
Buddha nampaknya hanya menyerap sebagian dan kemudian
mengembangkannya menjadi ajarannya sendiri yang berbeda dengan agama
Hindu. Hal ini mungkin karena baik saat kemunculannya maupun saat
agama Buddha berkembang, ajaran agama Buddha banyak menerima pengaruh
dari luar seperti ajaran filsafat, budaya, perkembangan serta kemajuan
masyarakat, perubahan dalam pola berfikir dalam memahami berbagai
fenomena dimasyarakat dan banyak lagi faktor lainnya sehingga agama
Buddha menjadi sosoknya sendiri yang berbeda dari Hindu yang merupakan
akar atau cikal bakal lahirnya agama ini. Sehingga keduanya baik agama Hindu
maupun Buddha memiliki beberapa perbedaan yang cukup besar.
Periode Hindu-Buddha bahkan dijadikan masa tersendiri dalam kajian
Sejarah Indonesia. Hal ini karena sumbangan dari periode ini sangat lah besar
terhadap perjalanan Sejarah Indonesia. Misalnya mengenai pembentukan
kebudayaan, konsep kepercayaan monotheis, dan lain-lain. Walaupun begitu,
tidak semua sejarawan yang menulis tentang Sejarah Indonesia menceritakan
masa ini secara rinci. Hal ini tak terlepas dari teori-teori mengenai proses
masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia yang masih menjadi kontroversial. Para
sejarawan juga masih memperdebatkan mengenai waktu yang tepat „kapan‟
periode Hindu-Budha ini muncul dan musnah, karena bukti sejarah terkait proses
ini masih samar-samar. Hal lain yang masih disangsikan adalah mengenai
pembentukan kebudayaan masyarakat Indonesia. Apakah kebudayaan tersebut
lahir dari agama Hindu-Budddha, ataukah agama Hindu-Budha-lah yang
konsepnya menyesuaikan dengan kebudayaan masyarakat yang sudah ada sejak
masa prasejarah.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan Latar Belakang di atas, ada empat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah Hindu dan Buddha?
2. Bagaimana penyebaran Hinddu-Buddha di Nusantara?
3. Bagaimana kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara?
4. Bagaimana pengaruh Hindu-buddha di Indonesia?
C. Tujuan penelitian
Berdasarkan Latar Belakang di atas, ada empat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Mengetahui sejarah Hindu dan Buddha.
2. Mengetahui penyebaran Hinddu-Buddha di Nusantara.
3. Mengetahui kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara.
4. Mengetahui pengaruh Hindu-buddha di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Kerajaan Kalingga
Kalingga adalah kerajaan bercorak Hindu di Jawa Tengah
sekarang. Kalingga telah ada pada abad ke-6 Masehi dan dibelinya diketahul dari
sumber-sumber Tiongkok. Kerajaan ini permah diperintah oleh Ratu Shima yang
diketahui memiliki peraturan, yaitu barang siapa yang akan dipindahkan
disetujui. Putri Maharani Shima, yaitu Parwati, menikah dengan Putra mahkota
Kerajaan Galuh yang bernama Mandiminyak. Mandiminyak kemudian menjadi
raja ke-2 Kerajaan Galuh. Sementara Maharani Shima memiliki cucu yang
bernama Sanaya. Sanaya menikah dengan raja ke-3 dari Kerajaan Galuh, yaitu
Bratasenawa. Sanaha dan Bratasenawa memiliki anak bernama Sanjaya yang
5
kelak menjadi raja Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh (723-732 M).
Setelah Maharani Shima wafat tahun 732 M, Sanjaya melanjutkannya dan
menjadi raja Kerajaan Kalingga Utara yang kemudian disebut Bhumi
Mataram. Perkembangan selanjutnya, Sanjaya mulai Dinasti atau Wangsa
Sanjaya di Kerajaan Mataram Kuno Kekuasaan di Jawa Barat disampaikan
kepada putranya dari Tejakencana, yaitu Tamperan Bamrmawijaya alias Rakeyan
Panaraban Selanjutnya Raja Sanjaya menerimali Sudiwara, puteri Dewasinga
yang disebut Raja Kalingga Selatan atau Bhumi Sambara. Raja Sanjaya memiliki
putra bemama Rakai Panangkaran.
4. Kerajaan Majapahit
Majapahit adalah kerajaan kuno yang berdiri sekitar tahun 1293. Puncak
kejayaan Majapahit terjadi pada masa Hayam Wuruk berkuasa dari tahun 1350-
1389. Majapahit menguasai kerajaan-kerajaan lain di Semenanjung Malaya,
Kalimantan, Sumatra, Bali, dan Filipina. Kerajaan ini juga merupakan kerajaan
Hindu terakhir di Semenanjung Malaya. Berdirinya Majapahit berawal sejak
Sriwijaya diusir dari Jawa oleh Singhasari, lalu Singhasari menjadi kerajaan
terkuat. Hal ini menjadi perhatian Kubilai Khan, penguasa Dinasti Yuan di
Tiongkok dan mengirim utusan bernama Meng Chi ke Singhasari untuk meminta
upeti. Kertanagara sebagai Raja Singhasari terakhir menolak membayar
upeti. Bahkan ia mempermalukan perundingan Kubilai Khan dengan perusakan
dan pemotongan telinganya. Kubilai Khan marah dan menginmkan ekspedisi
besar ke Jawa tahun 1293.
Pada saat yang sama, Jayakatwang sebagai Adipati Kediri telah
membunuh Kertanagara. Atas saran Aría Wiraraja, Jayakatwang memberikan
pengampunan kepada Raden Wijaya, menantu Kertanegara, yang datang
mengirimkan dini. Raden Wijaya pun memberi hutan Tark. Di tempat itu Raden
Wijaya membangun desa baru yang dinamai Majapahit. Nama ini diambil dari
buah maja yang enak pahit. Saat pasukan Mongolia tiba, Wijaya bersekutu
dengan pasukan Mongolia melawan Jayakatwang. Setelah itu, Raden Wijaya
berbalik menyerang Mongolia yang akhimya menarik pulang pasukannya.
Pada 10 November 1293, Kerajaan Majapahit pun resmi tiba yang
ditandai dengan dinobatkannya Raden Wijaya sebagai raja. Saat ini dinobatkan
secara resmi menggunakan nama Kertarajasa Jayawardhana lbu kota kerajaan
adalah Wilwatikta (Trowulan). Dalam masa kekuasaannya, Kertarajasa
menangani banyak masalah. Beberapa orang kepercayaannya, yaitu Ranggawale
Soradan Nambi memberontak melawannya. Namun, pemberontakan tersebut
tidak berhasil. Diduga itu Mahapatih Halayudha melakukan konspirasi untuk
menjatuhkan semua musuh raja agar ia dapat mencapai posisi tertinggi dalam
pemerintahan. Namun, setelah kematian pemberontak terakhir, yaitu Kuti,
Halayudha pun ditangkap, dipenjara, lalu ditangkap mati. Tahun 1309 Kertarajasa
meninggal dunia. Putranya bemama Jayanegara pun naik takhta. Namun, ia
adalah penguasa yang jahat dan sangat bermoral Kala Gemet yang berarti penjahat
lemah. Pada tahun 1328, Jayanegara dihukum dibunuh oleh tabibnya,
Tantja. Sepeninggal Jayanegara menerima ibu tirinya, Gayatri Rajapatni, yang
dimintanya. Namun, Rajapatni menjadi biksuni (pendeta Buddha wanita)
sehingga menunjuk anak perempuannya, yaitu Tribhuwana Wijayatunggadewi,
menjadi Ratu Majapahit. Selama kekuasaan Tribhuwana, kerajaan Majapahit
berkembang menjadi lebih besar danterkenal. Tribhuwana menguasai Majapahit
sampai tahun 1350, lalu takhta kerajaan diteruskan oleh putranya bemama Hayam
Wuruk. Hayam Wuruk juga disebut Rajasanagara.
Pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, Majapahit mencapai puncak
kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya bemama Gajah Mada. Di bawah
perintah Gajah Mada Majapahit menguasai lebih banyak wilayah Pada tahun
1377, Majapahit melancarkan serangan laut ke Palembang sehingga menyebabkan
runtuhnya Kerajaan Sriwijaya. Hayam Wuruk bertakhta sejak tahun 1350-1389
Sesudah mencapai puncaknya, kekuasaan Majapahit pun berangsur-angsur
melemah. Melemahnya kerajaan ini diawali dengan perang saudara pada tahun
1405-1406 antara Wirabhumi dan Wikramawardhana, lalu pertengkaran saat
terjadi pergantian raja pada tahun 1450-an, serta pemberontakan besar yang
dilancarkan bangsawan pada tahun 1468. Hudhara yang bergelar Brawijaya VII
merupakan raja terakhir Kerajaan Majapahit. la bertakhta tahun 1498-1518. Dari
catatan sejarah di China, Portugis, dan Italia membuktikan bahwa telah terjadi
perpindahan kekuasaan Majapahit dan tangan penguasa Hindu ke Adipati Unus
sebagai penguasa Kesultanan Demak antara tahun 1518 dan 1521 M.
Selama masa kejayaan Majapahit, terdapat peninggalan budaya yang
berupa candi Candi-candi Majapahit yang dapat ditemuiadalah Candi Tikus dan
Candi Bajangratu di Trowulan, Mojokerto sementara raja-raja yang pernah
bertakhta di Majapahit adalah Raden Wijaya bergelar Kertarajasa Jayawardhana
(1293-1309), Kalagamet bergelar Sri Jayanagara (1309-1328), Sri Gitarja bergelar
Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328-13-13 ), Hayam Wuruk bergelar Sri
Rajasanagara (1350-1389), Wikramawardhana (1389-1429) Suhita (1429-1447),
Kertawijaya bergelar Brawijaya I (1447-1451) Rajasawardhana bergelar
Brawijaya ll (1451-1453), Puwawisesa atau Girishawardijaya Il (1456-1466),
Pandanalas atau Suraprabhawa bergelar Brawijaya IV (1466-1468), Kertaburni
bergelar Brawijaya V (1468-1478), Girindrawardhana bergelar Brawijaya VI
(1478-1498), Hudhara bergelar Brawijaya VII (1498-1518).
5. Kutai
Bukti pertama adanaya pengaruh Hindu di Nusantara diperoleh di daerah
Kutai, Kalimantan Timur. Bukti itu terdiri dari tujuh buah prasasti berbentuk
yupa, yang digunakan sebagai tiang tempat menambatkan hewan kurban. Yupa
ditulis dalam huruf pallawa dan bahasa Sankerta. Dari bentuk huruf yang dipakai,
para ahli memperkirakan bahwa prasasti itu dibuat kira-kira pada abad ke-5
Masehi. Dari prasasti tersebut diperoleh informasi tentang adanaya sebuah
kerajaan Hindu yang bernama Kutai di hulu sungai Mahakam. Disebutkan
sebagai pemilik kerajaan yang bernama Kudungga, yang dari namanya dapat
dipastikan sebagai nama Hindu, namun asli Nusantara. Pengaruh Hindu mulai
terlihat jelas pada penggatinya yang mengambil yang diambil dari kata
Vamsakarta atau pembentuk keluarga (dinasti). nama India Aswawarman
Prasasti-prasasti itu dibuat sendiri untuk memuliakan Raja Kutai yang ketiga,
Mulawarman, yang dianggap sebagai orang yang sangat mulia dan baik
budinya. Hal itu terlihat di salah satu prasasti yang diajukan raja ini telah
memberikan kontribusi 20.000 ekor sapi kepada brahmana. 7
6. Tarumanegara
Kerajaan Hindu pertama di Jawa Barat dan kedua di Nusantara adalah
Tarumanegara. Kerajaan yang terletak di antara sungai Cisadane dan Sungai
Citarum ini diperkirakan muncul pada abad ke-5 M. Bukti-bukti tentang kerjaan
ini diperoleh dari catatan para pengelana bernama To-lo-mo (Tarumanegara) yang
ditemuinya dengan kompilasi besar-besaran di Jawa. Berita Cina Lainnya dari
pemerintah dinasti Tang dan Sung yang membahas tentang kerajaan
tersebut Selain itu, ada juga bukti-bukti yang memuat tujuh buah prasasti yang
disajikan tentang kerajaan tersebut. Ditemukan lima prasasti-prasasti yang
ditemukan di Bogor dan dikenal sebagai prasasti Ciarateun, Kebun Kopi, Jambu,
Pasri Awi dan Muara Cianten, sedangkan dua lainnya ditemukan di Jakarta dan
lebak, masing-masing disebt prasasti Tugu dan Muncul.
7. Melayu
Melayu merupakan salah satu kerajaan terkuat di Nusantara. Banyak ahli
sejarah yang memperkirakan kerjaan ini terletak di daerah Sungai Batanghari,
Jambi. Hal ini ditimbulkan karena banyaknya peninggalan kuno seperti candi dan
arca yang ditemukan di sana.8 Keberadaan kerajaan tesebut lebih banyak dari
sumber-sumber Cina. Pada masa pemerintahan dinasti 646 dan 645 utusan dari
negeri Moloyeu (Melayu) membawa hasil bumi. Pengelanan Cina 1-Tsing
kemudian dilaporkan pada abad ke-7 kerajaan tersebut ditaklukkan oleh
sriwijaya. Setelah itu, bebrapa abad tidak ada sedikit laporan tentang kerjaan
tersebut. Nama melayu baru muncul kembali pada abad ke-12 kompilasi kerajaan
Singasari melacarkan ekspedisi. Pemelayu. Melayu masa kejayaan pada
pemerintahan raja Adityawarman, seorang kerabat dari dinasti yang berkuasa di
Majapahit. Muncul catatan pada arca Manjusti di candi Jago, Jawa Timur,
mencatat bahwa adityawarman membantu Gajah Mada menaklukkan Pulau
Bali. Setelah itu, nama kerajaan harus tenggelam lagi.
8. Sriwijaya
Kata sriwijaya pertama kali dijumpai di dalam Prasasti Kota Kapur dari
pulau Bangka. Sriwijaya merupakan kerajaan di Sumatera Selatan yang berupusat
di Palembang. Pengetahuan sejarah Sriwijaya baru lahir pada permulaan abad ke-
20. Nama sriwijaya baru di kenal pada tahun 1918.9 Berita-berita Cina banyak
yang dipublikasikan. Sebagai contoh, dalam catatan perjalannya pada tahun 671,
scorang biksu Buddha bernama I-tsing menjelaskan tentang ketiak ia pergi dari
Kanton ke India, ia singgah terlebih dahulu di Sriwijaya selama enam bulan untuk
belajar tatabahasa Sanskerta.10
Mengenai kerajaan Sriwijaya, I-tsing mengatakan bahwa Sriwijaya
merupakan kota berbenteng menyelesaikan tembok. Kota ini merupakan pusat
agama Buddha, yang di tempati kira-kira seribu biksu di bawah bimbingan
Sakyakitiri. Selain berita dari Cina, dikembalikan kerajaan Sriwijaya juga
ditegaskan oleh penemuan beberapa prasasti yang semuanya ditulis dengan
Pallawa dalam bahasa Melayu Kuno. Prasasti-prasasti itu adalah prasasti Bukit
Kedukan, Talang Tuo, Telaga Batu, Kota Kapur, dan Karang Berahi. Pada tahun
775, Sriwijaya mendidirikan pangkalan di daerah Ligor, Semenangjung Malaya.
Kekuasaaan kerajaan itu meluputi selat Malaka, Selat Karimata, Selat
Sunda, Sumatera Selatan, Sumatera Tengah, Pantai Timur, Sumatera Utara Pantai
Barat Kalimantan, dan Semenanjung Malaka. Pada masa jayanya Sriwijaya
memiliki peran besar dalam pengembang perdangan, ilmu pengetahuan, dan
agama. Kerajaan Sriwijaya mulai kemunduran sekitar abad ke-10. Hal ini
sebagian besar diakibatkan oleh timbulnya permusuhan dengan kerajaan
Colamandala dari India selatan. Pada tahun 1017 dan 1025, armada laut
Rayendracoladewa di bawah pimpinan Raja Colamandala menyerang pelabuhan-
pelabuhan di Selat Malaka yang berada dibawah kekuasaan Sriwijaya. Akibat
serangan ini, banyak kapal Sriwijaya yang hancur tenggelam. Bahkan raja
Sriwijaya, Sri Sanggrama Wijaya Tunggawarman berhasil ditawan musuh
Kerajaan Sriwijaya makin melemah pada abad ke-13, saat banyak wilayab lenas
dari pengaruh kekuasaannya. Wilayah dibagian utara semenanjupe Malaya
diambil alih oleh Raja Siam. Sementara bagian tenggara Sumatera direbut oleh
raja Kertanegra dari Shingasari. Sejak itu, satu per satu raja bawahan Sriwijaya
melepaskan diri dari pengaruh kerajaan tersebut, Kerajan Sriwijaya lenyap setelah
ditaklukkan kerajaan Majapahit pada abad ke-14.
9. Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno diperkirakan berada diwilayah aliran sungai
Bogowonto, Progo, Elo dan Bengawan Solo di Jawa Tengah. Keberadaan
kerajaan ini dapat diketahui dari prasasti Canggal. Prasasti Berangka tahun 732 M
ini menyebutkan bahwa kerajaan itu pada awalnya dipimpin oleh Sana. Seletah
kematiannya, tampuk kekuasaan dipegang oleh keponakannya, Sanjaya.
Pada masa pemerintahan Sri Maharaja Rakai Panangkaran, berdiri pula
sebuah dinasti baru dijawa Tengah, yaitu dinasti Syailendra yang beragama
Buddha. Perkembangan kekuasaan dinasti tersebut dibagian selatan jawa tengah
menggeser kedudukan dinasti Sanjaya yang beragama Hindu hingga kebagian
tengah Jawa Tengah. Akhirnya, untuk memperkuat kedu- dukan masing-masing,
kedua dinasti terscbut sepakat bergabung. Caranya adalam melalui pernikahan
antara Raja Putri Pramuwhardani dari pihak Syailendra dengan Rakai Pikatan dari
saingannya.
Kerajaan Mataram kuno terkenal keunggulannya dalam pembangunan
candi Agama Buddha dan Hindu. Candi yang diperuntukan bagi Agama Buddha
antara lain candi Borobudur yang dibangun oleh Samaratungga dari dinasti
Syailendra. Candi Hindu yang dibangun antara lain candi Rara Jongrang di
Prambanan yang dibangun oleh Raja Pikatan. Pada zaman pemerintahan Raja
Rakai Wawa terjadi banyak kekacauan di daerah-daerah yang berada dibawah
Kerajaan Mataran Kuno, sementara ancaman dari luar mengintainya. Keadaan
menjadi semakin buruk setelah kematian sang raja akibat perebutan kekuasaan di
kalangan istana, Akhirnya pengganti Raja Wawa yang bernama Mpu Sindok
mengambil Keputusan untuk memindahkan pusat pemerintahannya dari Jawa
Tengah ke Jawa Timur. Disana ia membangun Sebuah dinasti baru yang bernama
Isyana.
12. Singasari
Kerjaan Singasari dibuat oleh Ken Arok setelah dia berhasil mengalah-
kan Kediri. Dia kemudian mengambil gelar Sri Rangga Ranggah Rajasa Sang
Amurwabhumi dan membangun sebuah dinasti baru yang disebut dinasti
Rajasa. Sejarah Ken Arok sendiri tidak dikenal karena namanya tidak dikenal
dalam prasati.
Dalam kitab Pararaton dan Negarakertagama, ia disampaikan oleh
keluarga biasa dari Pungkur. Pada masa mudanya hidup sebagai penyamun jadi
buronan. Melalui bantuan seorang pendeta beranama Danghyang Lohgawe, ia
kemudian berhasil bekerja pada sayawu Tumapel bernama Tunggul
Ametung. Tertarik oleh istri sang cantik yang bernama Ken Dedes, Ken Arok
kemudian membunuh Tunggul Ametungdengan sebilah keris Mpu
Gandring. Setelah itu, ua menikahi Ken Dedes, yang saat itu sedang
mengandung. Cerita selanjutnya merupakan kisah tragedi. Anuspati, anak yang
dikandung Ken Dedes dari Tunggul Ametung, tahu tragedi yang menimpa
pembicaraan. la kemudian membunuh ayah tirinya itu dengan keris yang telah
membunuh ayah kandungnya dan mengambil alih tahta kerajaan. Pemerintah
Anuspati berlangsung selama 21 tahun (1227-1248).
Masa pemerintahannya tidak begitu penting selain ia gemar menyabung
ayam, dia dibunuh oleh Tohjaa, seorang anak Ken Arok dari istri lain yang
berkenaan dengan Ken Uman. Pada saat dipanggil, Tohjaya dibuka oleh Anuspati
yang bernama Ranggawuni. Ranggawuni naik tahta pada tahun 1248 dengan
gelar Sri Jaya Wisnuwardana. la merupakan raja Singasari pertama yang muncul
diabadikan dalam prasasti Narasingharmuti. Dalam kakawin Negarakertagama
menjadi Wisnuwardana menobatkan keturunan yang bernama Kertanegara
menjadi raja pada tahun 1254.
Kertanegara merupakan raja terbesar Singasari. Selama
pemerintahannya, ia membuka wilayahnya hingga mencakup wilayah Sumatera,
Bali, Kalimantan, dan Nusantara bagian timur. Salah satu ekspedisi
penaklukannya dikenal dengan nama Ekspedisi Pamalayu yang dikirim pada
tahun 1275 untuk menaklukkan Melayu. sementara itu, perlusasan pengaruh
Kemaharajaan Cina-Mongol di bawah Khubilai Khan memengaruhi tantangan
terhadap kekuasaan Kertanegara. Saat sang kaisar mengirim utusan untuk
meminta agar Singasari meminta ke Cina, Kertanegara melukai wajah sang
pembawa yang bernama Mengki. Khubilai Khan murka dan mengirim pasukan
untuk menyerang jawa pada tahun 1292 Akan tetapi, keruntuhan Kertanegara
ternyata datang dari jurusan lain. Seorang penguasa Raja-raja Kediri bernama
Jayakatwang memberontak terhadap penguasa Singasari untuk memulihkan
kembali kejiri Kendiri yang diruntuhkan oleh leluhur Kertanegara. Dalam satu
serangan, pasukan Jayakatwang berhasil membunuh Kertanegara sambil
menantunya yang beranam Raden Wijaya berhasil lolos. Kematian Kertanegara
membuat Singhasari runtuh.
Dilihat dari asal-usulnya, kata cando berasal dari salah satu nama untuk
Durga sebagai Dewi Maut, yaitu candika. Sehingga tidak mengherankan candi
dihubungkan dengan orang meninggal. Bentuk candi di maing-masing daerah
memiliki perbedaan. Berikut ini perbedaan umum bentuk candi di Jawa Tengah
dan Jawa Timur.
Dilihat dari coraknya candi juga beberapa di tiap daerah. Hal terebut
menyebabkan pengelopokkan candi berdasarkan daerah penemuan.
Pengelompokkan itu bisa dilihat dari keterangan berikut ini.
1. Kelompok candi di Jawa Tengah di bagian Utara umumnya tidak beraturan
dan lebih merupakan gugusan candi yang masing-masng berdiri sendiri.
2. Kelompok candi di Jawa Tengah di bagian Selatan berdiri di tengah dan
candi-candi perwaranya berbaris teratur di sekelilingnya.
3. Kelompok candi di Jawa Timur induknya terletak dibagian belakang
halaman candi, sementara candi prewar dan bangunan-bangunan lainnya
terletak didepan.
Beberapa candi di Jawa Tengah Utara adalah Candi Gunung Wukir di dekat
Magelan, berhubungan dengan prasasti Canggal tahun 732 M dan Candi Gedong
Songo di Lereng Gunung Unggaran.
Sementara itu candi di Jawa Timur adalah Candi Kidal (candi Anusapati), Candi
Jago (candi winuwardhana), candi Singoasari (candi Kertanegara) dekat Malang,
Candi Jawi dekat Prigen, Candi panataran di Blitar.
2. Seni Sastra
Seni sastra peninggalan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha ialah tampak
dalam penulisan prasasti, kitab, dan kakawin. Prasasti biasanya ditulis untuk
memberikan informasi sehubungan dengan adanya peringatan, perintah atau
keberadaan suatu kerajaan. Pada masa kerajaan Kutai, informasi itu dipahatkan
pada Yupa (tugu batu).
Kitab adaah sebuah karangan tentang kisah, catatan atau laporan suatu
peristiwa.12 Pada masa Hindu-Buddha, kitab ditulis dalam lembaran daun lontar.
Isi kitab berupa rangkaian puisi yang terdiri atas beberapa bait, ditulis dalam
Bahasa yang indah. Ungkapan dalam puisi itu disebut kakawin. Beberapa kitab
yang ditulis misalnya, Mahabharata, Arjuna Wiwaha, Negarakertagama, dan
Sutasoma.
A. SIMPULAN
Masuknya agama Hindu Buddha ke Indonesia secara pasti belum
diketahui. Tetapi pada tahun 400 M dipastikan agama Hindu Budha telah
berkembang di Indonesia. Terdapat beberapa pendapat atau teori tentang
pembawa agama Hindu Budha ke Indonesia. Teori-teori itu adalah sebagai berikut
a. Teori Brahmana, menyatakan bahwa penyebaran pengaruh Hindu ke
Indonesia dibawa kaum Brahmana.
b. Teori ksatria, menyatakan bahwa penyebar pengaruh Hindu ke Indonesia
adalah orang-orang India yang berkasta ksatria. Di Indonesia mereka
kemudian mendirikan kerajaan-kerajaan serta menyebarkan agama Hindu.
c. Teori Waisya, menyatakan bahwa penyebar agama Hindu ke Indonesia
adalah orang-orang india yang berkasta Waisya. Para penyebaran
pengaruh Hindu itu terdiri atas para pedagang dari India.
d. Teori Arus Balik, menyatakan bahwa para penyebar pengaruh Hindu ke
Indonesia adalah orang-orang Indonesia sendiri. Mereka mula-mula
diundang atau datang sendiri ke India untuk belajar Hindu. Setelah
mengusai ilmu tentang agama Hindu, mereka kemudian kembali ke
Indonesia dan menyebarkan pengaruh Hindu di Indonesia.
Kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara ialah Kerajaan Kadiri, kerajaan
kalingga, kerajaan Kutai Martadipura, Kerajaan Majapahit, Kerajaan
Tarumanegara, Kerajaan Melayu, Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Mataram Kuno,
Kerajaan Wangas Warmadewa, Kerajaan Medan Kamulang, dan Singaari.
B. SARAN
Mungkin inilah yang diwacakan pada penulisan kelompok ini meskipun
penulisan ini jauh dari sempurna minimal kami mampu mengimplementasikan.
Masih banyak kesalahan dari penulisan kelompok kami, karena kami punya
kekhilafan dan perlu banyak belajar lagi.Dan kami juga butuh saran/kritikan agar
bisa menjadi motivasi untuk kami belajar menjadi lebih baik dari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA