DOSEN PENGAMPU
KHAIRIAH M.Ag
OLEH
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah,dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul Ajaran Utama Budhisme.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagaipihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi parapembaca untuk ke depannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata kami berharap semoga makalah yang berjudulkan Ajaran Utama
Budhisme ini dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan terhadap
pembaca.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG............................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................4
C. TUJUAN.................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
1. AGAMA BUDHA..................................................................................................6
BAB III............................................................................................................................17
PENUTUP.......................................................................................................................17
D. KESIMPULAN....................................................................................................17
E. SARAN.................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Agama Buddha yang kita kenal dan pelajari ini tumbuh dan berkembang
di India semenjak tahun 500 SM. Secara historis agama ini terkait erat dengan
agama Hindu yang mendahuluinya dan memberikan pengaruh sesudahnya.
Namun dari segi ajarannya, dijumpai konsep-konsep ajarannya banyak berbeda
atau bahkan bertentangan sama sekali dengan ajaran-ajaran yang terdapat dalam
agama Hindu.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapaun rumusan masalah yang akan saya bahas dalama makalah ini adalah
sebagai berikut :
Apa itu Budhisme?
Bagaimana sejarah ajaran budhisme?
4
Bagaimana konsep Budhisme
C. TUJUAN
Adapun tujuan dan maksud saya menuliskan makalah ini ialah untuk
memenuhi tugas mandiri saya yang berjudulkan Ajaran Utama Budhisme.
Namun makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih butuh banyak
bimbingan dan masukan dari pembaca. Harapan saya kepada pembaca adalah
dapat memberikan kritik dan sarannya untuk menyempurnakan makalah ini
menjadi lebih baik dan sempurna.
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. AGAMA BUDHA
Buddhisme (bahasa Sanskerta di Indonesia disebut agama Buddha)
adalah sebuah pandangan filosofis berpaham nonteisme yang berasal dari bagian
timur anak benua India, dengan berlandaskan kepada ajaran Siddhartha
Gautama. Penyebaran Buddhisme di India dimulai sejak abad ke-6 SM hingga
abad ke-4 SM. Buddhisme adalah kelompok kepercayaan terbesar keempat di
dunia dengan lebih dari 520 juta pengikut, atau lebih 7% populasi dunia, yang
dikenal sebagai Buddhis. Buddhisme juga meliputi beragam ilmu, nilai tradisi,
filosofi, kepercayaan, meditasi, dan praktik spiritual yang sebagian besar
berdasarkan pada ajaran-ajaran awal yang dikaitkan dengan Siddhartha Gautama
dan menghasilkan filsafat yang ditafsirkan. Buddhisme lahir di India kuno
sebagai suatu tradisi Sramana sekitar antara abad ke-6 dan 4 SM, menyebar ke
sebagian besar Asia. Sang Buddha dikenal oleh para Buddhis sebagai Sang
Maha Guru Agung yang telah sadar atau tercerahkan yang membagikan
wawasan-Nya untuk membantu makhluk hidup mengakhiri penderitaan mereka
dengan melenyapkan ketidaktahuan/kebodohan/kegelapan batin (moha),
keserakahan (lobha), dan kebencian/kemarahan (dosa). Berakhirnya atau
padamnya moha, lobha, dan dosa disebut dengan Nibbana. Untuk mencapai
Nibbana seseorang melakukan perbuatan benar, tidak melakukan perbuatan
salah, mempraktikkan meditasi untuk menjaga pikiran agar selalu pada kondisi
yang baik atau murni dan mampu memahami fenomena batin dan jasmani.
Dua aliran utama Buddhisme yang masih ada yang diakui secara umum
oleh para ahli: Theravada ("Aliran Para Sesepuh") dan Mahayana ("Kendaraan
Agung"). Vajrayana, suatu bentuk ajaran yang dihubungkan dengan siddha
India, dapat dianggap juga sebagai aliran ketiga atau hanya merupakan bagian
dari Mahayana. Theravada mempunyai pengikut yang tersebar luas di Sri Lanka,
6
dan Asia Tenggara. Mahayana, yang mencakup tradisi Tanah Murni, Zen,
Nichiren, Shingon, dan Tiantai (Tiendai) dapat ditemukan di seluruh Asia
Timur. Buddhisme Tibet, yang melestarikan ajaran Vajrayana dari India abad
ke-8, dipraktikkan di wilayah sekitar Himalaya, Mongolia, dan Kalmykia.
Jumlah umat Buddha di seluruh dunia diperkirakan antara 488 juta dan 535 juta,
menjadikannya sebagai salah satu agama utama dunia.
7
2. SEJARAH AGAMA BUDHA
Secara historis, akar Buddhisme terletak pada pemikiran religius dari
India kuno selama paruh kedua dari milenium pertama SM. Pada masa tersebut
merupakan sebuah periode pergolakan sosial dan keagamaan, dikarenakan
ketidakpuasaan yang signifikan terhadap pengorbanan dan rital-ritual dari
Brahmanisme Weda Tantangan muncul dari berbagai kelompok keagamaan
asketis dan filosofis baru yang memungkiri tradisi Brahamanis dan menolak
otoritas Weda dan para Brahmana. Kelompok-kelompok ini, yang anggotanya
dikenal sebagai sramana, merupakan kelanjutan dari sebuah untaian pemikiraan
India yang bersifat non-Weda, yang terpisah dari Brahmanisme Indo-Arya.
Para ahli memiliki alasan untuk percaya bahwa ide-ide seperti samsara,
karma (dalam hal pengaruh moralitas terhadap kelahiran kembali), dan moksha,
berasal dari sramana, dan kemudian diadopsi oleh agama ortodoks Brahmin.
8
3. KONSEP KETUHANAN BUDHISME
Perlu ditekankan bahwa Buddha bukan Tuhan. Konsep ketuhanan dalam
agama Buddha berbeda dengan konsep dalam agama Abrahamik di mana alam
semesta diciptakan oleh Tuhan dan tujuan akhir dari hidup manusia adalah
kembali ke Nibbana surga ciptaan Tuhan yang kekal.
" Ketahuilah para bhikkhu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan,
Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Duhai para Bhikkhu,
apabila tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak
Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari
kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi
para bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang
Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari
kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. "
Dengan membaca konsep Ketuhanan Yang Maha Esa ini, kita dapat
melihat bahwa konsep Ketuhanan dalam agama Buddha adalah berlainan dengan
konsep Ketuhanan yang diyakini oleh agama-agama lain.
9
Perbedaan konsep tentang Ketuhanan ini perlu ditekankan di sini, sebab
masih banyak umat Buddha yang mencampur-adukkan konsep Ketuhanan
menurut agama Buddha dengan konsep Ketuhanan menurut agama-agama lain
sehingga banyak umat Buddha yang menganggap bahwa konsep Ketuhanan
dalam agama Buddha adalah sama dengan konsep Ketuhanan dalam agama-
agama lain.
Bila kita mempelajari ajaran agama Buddha seperti yang terdapat dalam
kitab suci Tripitaka, maka bukan hanya konsep Ketuhanan yang berbeda dengan
konsep Ketuhanan dalam agama lain, tetapi banyak konsep lain yang tidak sama
pula. Konsep-konsep agama Buddha yang berlainan dengan konsep-konsep dari
agama lain antara lain adalah konsep-konsep tentang alam semesta, terbentuknya
Bumi dan manusia, kehidupan manusia di alam semesta, kiamat dan
Keselamatan atau Kebebasan.
10
Setiap individu diharapkan mengupayakan pembebasannya sendiri
melalui pemahaman dan usaha. Keselamatan umat Buddha adalah hasil
pemgembangan moral orang itu sendiri dan tidak dapat diadakan atau diberikan
kepada seseorang oleh suatu perantara eksternal. Misi Sang Budda adalah untuk
mencerahkan manusia akan sifat keberadaan dan untuk menasihatkan bagaimana
cara terbaik untuk kebahagiaan mereka dan keuntungan orang lain. Secara
konsekuen, etika umat Buddha bukan merupakan perintah apa pun yang
memaksa manusia untuk mengikutinya.
Buddha Mahayana
11
Pemujaan kepada Buddha Amitabha (Amitayus) merupakan salah satu
aliran utama Buddha Mahayana. Surga Barat merupakan tempat tujuan umat
Buddha aliran Sukhavati selepas mereka meninggal dunia dengan berkat
kebaktian mereka terhadap Buddha Amitabha di mana mereka tidak perlu lagi
mengalami proses tumimbal lahir dan dari sana menolong semua makhluk hidup
yang masih menderita di bumi.
Buddha Theravada
Theravada berasal dari bahasa Pali yang terdiri dari dua kata yaitu thera
dan vada. Thera berarti sesepuh khususnya sesepuh terdahulu, dan vada berarti
perkataan atau ajaran. Jadi Theravada berarti Ajaran Para Sesepuh.
Istilah Theravada muncul sebagai salah satu aliran agama Buddha dalam
Dipavamsa, catatan awal sejarah Sri Lanka pada abad ke-4 Masehi. Istilah ini
juga tercatat dalam Mahavamsa, sebuah catatan sejarah penting yang berasal
dari abad ke-5. Diyakini Theravada merupakan wujud lain dari salah satu aliran
agama Buddha terdahulu yaitu Sthaviravada (Bahasa Sanskerta: Ajaran Para
Sesepuh).
12
sebuah aliran agama Buddha awal yang terbentuk pada Sidang Agung
Sangha ke-2 (443 SM). Dan juga merupakan wujud dari aliran Vibhajjavada
yang berarti Ajaran Analisis (Doctrine of Analysis) atau Agama Akal Budi
(Religion of Reason).
Sidang Agung Sangha ke-2, pada tahun 443 SM, di mana awal
Buddhisme mulai terbagi menjadi 2. Di satu sisi kelompok yang ingin
perubahan beberapa peraturan minor dalam Vinaya, di sisi lain kelompok yang
mempertahankan Vinaya apa adanya. Kelompok yang ingin perubahan Vinaya
memisahkan diri dan dikenal dengan Mahasanghika yang merupakan cikal bakal
Mahayana. Sedangkan yang mempertahankan Vinaya disebut Sthaviravada.
Sidang Agung Sangha ke-3 (313 SM), Sidang ini hanya diikuti oleh
kelompok Sthaviravada. Sidang ini memutuskan untuk tidak mengubah Vinaya,
dan Moggaliputta-Tissa sebagai pimpinan sidang menyelesaikan buku
Kathavatthu yang berisi penyimpangan-penyimpangan dari aliran lain.
13
Saat itu pula Abhidhamma dimasukkan. Setelah itu ajaran-ajaran ini di
tulis dan disahkan oleh sidang. Kemudian Y.M. Mahinda (putra Raja Asoka)
membawa Tipitaka ini ke Sri Lanka tanpa ada yang hilang sampai sekarang dan
menyebarkan Buddha Dhamma di sana. Di sana ajaran ini dikenal sebagai
Theravada.
Dimulai dari India, tempat di mana Buddha Gautama lahir dan wafat.
100 tahun setelah Buddha mencapai Nirwana, ajaran Buddha Gautama mulai
memudar sehingga para biksu disana memutuskan untuk mulai melestarikannya
agar tetap hidup. Hal pertama yang dilakukan adalah dengan membuat Dharma
atau pengajaran. Di India jugalah tempat di mana mulai terbentuknya aliran
Mahayana dan Theravada akibat perselisihan antara kelompok biarawan dan
para kaum tua.Theravada umumnya mengajarkan bahwa tujuan tertinggi adalah
menjadi arahat, sedangkan Mahayana mengajarkan bahwa tujuan yang paling
berharga adalah dengan mencapai Kebuddhaan.
14
Penyebaran di Asia Timur
15
Penyebaran di Asia Tenggara
Pada akhir abad ke-5, seorang biksu Buddha dari India mendarat di
sebuah kerajaan di Pulau Jawa, tepatnya di Jawa Tengah sekarang. Pada akhir
abad ke-7, I Tsing, seorang peziarah Buddha dari Tiongkok, berkunjung ke
Pulau Sumatra (kala itu disebut Swarnabhumi), yang kala itu merupakan bagian
dari kerajaan Sriwijaya. Ia menemukan bahwa Buddhisme diterima secara luas
oleh rakyat, dan ibu kota Sriwijaya (sekarang Palembang), merupakan pusat
penting untuk pembelajaran Buddhisme (kala itu Buddha Vajrayana). I Tsing
belajar di Sriwijaya selama beberapa waktu sebelum melanjutkan perjalanannya
ke India.
16
BAB III
PENUTUP
D. KESIMPULAN
Agama Buddha merupakan agama yang mendominasi di India.
Sejarah agama Buddha mulai abad ke-4 sebelum Masehi hingga abad ke-2.
Hal ini dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu mulai abad ke-6 sebelum Masehi
hingga ke-3 sebelum Masehi, dan abad ke-3 sebelum Masehi hingga abad ke-2.
Adapun ajaran-ajaran yang ada dalam agama Buddha, antara lain; ajaran
tentang Buddha, yakni dalam kepercayaan Buddhis, hiduplah sang Buddha
sebagai perorangan. Buddha adalah sebuah gelar, suatu jabatan atau seoarang
tokoh yang sudah pernah menjelma pada seseoarang. Kemudian juga ada
ajaran tentang Dharmadan Dhamma, ajaran tentang Sangha, dan ajaran-ajaran
lainnya.
E. SARAN
Sebagai manusiayang beragama serta hidup dalam situasi yang multi
agama, kita harus tahu akan bagaimana perbadaan agama serta sejarah
pada tiap-tiap agama. Dengan hal tersebut kita akan tambah keimanan dan
juga akan kaya tentang pengetahuan tentang agama yang ada di sekitar
kita. Dengan hal tersebut tentu kita akan bertambah keimanandan juga
berharap berusaha untuk ikut andil atau pelaku sejarah perkembangan agama.
17
DAFTAR PUSTAKA
K. Sri Dhammananda (2004). Keyakinan Umat Buddha. Yayasan Penerbit Karaniya dan
Ehipassiko Foundation. hlm. 105.
18