Dosen Pengampu :
EKA YUSNALDI, M.Pd.
Mata Kuliah :
IPS DI MI/SD
Disusun Oleh :
Kelompok I :
1. FEBRIYANTI LESTARI
2. RAIHANI ARIZA
3. WIDYA PUSPITA SARI
4. YULISA FAUJIAH SAGALA
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kami
ucapkan syukur atas kehadiat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang selalu melimpahkan rahmat
dan hidayah kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas berupa makalah
mengenai “Sejarah Hindu dan Buddha di Indonesia” dengan waktu yang tepat.Shalawat dan
salam kepada Nabi Muhammad SAW yang membawa rahmat bagi alam semesta. Semoga
kita mendapatkan syafa’at di akhirat kelak. Aamiin. Penulisan makalah ini bermaksud untuk
menambah wawasan kita mengenai stuktur penelitian dan penulisan Ilmiah.
Penyusunan makalah ini sudah kamu lakukan dengan semaksimal mungkin, dan kami
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dan mengambil sumber dari berbagai buku
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama dalam pembuatan makalah. Kami
menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan masukan berupa kritikan, nasehat dan saran yang
membangun dari para pembaca untuk perbaikan dalam pembuatan makalah selanjutnya.Akhir
kata kami berharap mudah-mudahan tujuan penulisan makalah ini dapat tercapai dan
bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan................................................................................................. 2
C. Rumusan Penulisan............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3
1. Sejarah Hindu dan Buddha................................................................................ 3
2. Penyebaran Hinddu-Buddha di Nusantara......................................................... 5
3. Kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara............................................................... 8
4. Pengaruh Hindu-buddha di Indonesia................................................................ 10
A. Latar belakang
Agama Hindu Buddha merupakan satu rumpun agama dan berasal dari daerah yang
sama, yaitu India. Sehingga memiliki corak, budaya serta ritual keagamaan yang terkandung
dalam kedua agama ini memiliki beberapa persamaan, diantaranya ialah menjadi agama
tertua di Indonesia. Namun meskipun memiliki beberapa kesamaan kedua tetaplah berbeda
karena keduanya adalah dua agama yang berbeda dan berdiri masing-masing dengan
pandangan serta ajaran teologinya sendiri. Hindudan Buddhabukanlah merupakan sekte
atau aliran dari satu agama yang sama meskipun pada dasarnya agama Buddhamuncul
sebagai reaksi terhadap ajaran agama Hindu, namun agama Buddhanampaknya hanya
menyerap sebagian dan kemudian mengembangkannya menjadi ajarannya sendiri yang
berbeda dengan agama Hindu. Hal ini mungkin karena baik saatkemunculannya
maupun saat agama Buddha berkembang, ajaran agama Buddhabanyak menerima
pengaruh dari luar seperti ajaran filsafat, budaya, perkembangan serta kemajuan masyarakat,
perubahan dalam pola berfikir dalam memahami berbagai fenomena dimasyarakat dan
banyak lagi faktor lainnya sehingga agama Buddhamenjadi sosoknya sendiri yang
berbeda dari Hinduyang merupakan akar atau cikal bakal lahirnya agama ini. Sehingga
keduanya baik agama Hindumaupun Buddhamemiliki beberapa perbedaan yang cukup
besar.
Periode Hindu-Buddha bahkan dijadikan masa tersendiri dalam kajian Sejarah
Indonesia. Hal ini karena sumbangan dari periode ini sangat lah besar terhadap perjalanan
Sejarah Indonesia. Misalnya mengenai pembentukan kebudayaan, konsep kepercayaan
monotheis, dan lain-lain. Walaupun begitu, tidak semua sejarawan yang menulis tentang
Sejarah Indonesia menceritakan masa ini secara rinci. Hal ini tak terlepas dari teori-teori
mengenai proses masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia yang masih menjadi kontroversial.
Para sejarawan juga masih memperdebatkan mengenai waktu yang tepat ‘kapan’ periode
Hindu-Budha ini muncul dan musnah, karena bukti sejarah terkait proses ini masih samar-
samar. Hal lain yang masih disangsikan adalah mengenai pembentukan kebudayaan
masyarakat Indonesia. Apakah kebudayaan tersebut lahir dari agama Hindu-Budddha,
ataukahagama Hindu-Budha-lah yang konsepnya menyesuaikan dengan kebudayaan
masyarakat yang sudah ada sejak masa prasejarah.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan Latar Belakang di atas, ada empat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah Hindu dan Buddha?
2. Bagaimana penyebaran Hinddu-Buddha di Nusantara?
3. Bagaimana kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara?
4. Bagaimana pengaruh Hindu-buddha di Indonesia?
C. Tujuan penelitian
Berdasarkan Latar Belakang di atas, ada empat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Mengetahui sejarah Hindu dan Buddha.
2. Mengetahui penyebaran Hinddu-Buddha di Nusantara.
3. Mengetahui kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara.
4. Mengetahui pengaruh Hindu-buddha di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2
.
Agama Buddha muncul sekitar tahu 500 SM. Pada masa tersebut di India
berkembang kerajaan-kerajaan Hindu yang sangat besar, salah satunya dinasti Maurya.
Dinasti ini mempunyai raja yang sangat terkenal yakni Raja Ashoka Kemunculan agama
Buddha tidak dapat dilepaskan dari tokoh Sidharta Gautama. Sidharta adalah putra raja
Suddhodana dari Kerajaan Kapilawastu. Ajaran Buddha memang diajarkan oleh Sidhrata
Gautama, sehingga beliau lebih dikenal dengan Buddha Gautama.
Kitab Suci agama Buddha adalah Tripitaka,yang artinya tiga keranjang. Kitab ini
terdiri atas;
a. Vinayapitaka yang berisi aturan-aturan hidup,
b. Suttapitaka yang berisi pokok-pokok atau dasar memberi pelajaran, dan
c. Abdidharmapitakayang berisi falsafah agama.
Setiap penganut budha diyuntut menjalankan Tridarma(tiga kebaktian):
a. Saya berlindung terhadap Budha
b. Saya belndung terhadap Dharma
c. Saya berlindung terhadap Sanggha
Terdapat empat tempat utama yang dianggap suci oleh umat Buddha. Tempat-
tempat suci tersebut memiliki hubungan dengan Sidharta. Keempattempat tersebut adalah
Taman Lumbini, Bodh Gaya, Benares, dan Kusinegara. Taman Lumbiniterletak di daerah
Kapilawastu, yaitu tempat kelahiran Sidharta. Bodh Gaya adalah tempat Shidarta menerima
penerangan agung. Benares adalah tempat Sidharta pertama kali menyampaikan ajarannya.
Kusinegara, adalah tempat wafatnya Sidharta.Hari Raya Umat Buddha adalah hari raya
Waisyak. Hari raya ini dimeriahkan untuk memperingati Peristiwa kelahiran, menerima
penerangan agung, dan kematian Sidharta yang terjadi pada tanggal yangbersamaan, yaitu
waktu bulan purnama di bulan Mei.
2. Kerajaan Kalingga
Kalingga adalah kerajaan bercorak Hindu di Jawa Tengah sekarang. Kalingga telah
ada pada abad ke-6 Masehi dan dibelinya diketahul dari sumber-sumber Tiongkok. Kerajaan
ini permah diperintah oleh Ratu Shima yang diketahui memiliki peraturan, yaitu barang siapa
yang akan dipindahkan disetujui. Putri Maharani Shima, yaitu Parwati, menikah dengan
Putra mahkota Kerajaan Galuh yang bernama Mandiminyak. Mandiminyak kemudian
menjadi raja ke-2 Kerajaan Galuh. Sementara Maharani Shima memiliki cucu yang bernama
Sanaya. Sanaya menikah dengan raja ke-3 dari Kerajaan Galuh, yaitu Bratasenawa. Sanaha
dan Bratasenawa memiliki anak bernama Sanjaya yang kelak menjadi raja Kerajaan Sunda
dan Kerajaan Galuh (723-732 M).
Setelah Maharani Shima wafat tahun 732 M, Sanjaya melanjutkannya dan menjadi
raja Kerajaan Kalingga Utara yang kemudian disebut Bhumi Mataram. Perkembangan
3
selanjutnya, Sanjaya mulai Dinasti atau Wangsa Sanjaya di Kerajaan Mataram Kuno
Kekuasaan di Jawa Barat disampaikan kepada putranya dari Tejakencana, yaitu Tamperan
Bamrmawijaya alias Rakeyan Panaraban Selanjutnya Raja Sanjaya menerimali Sudiwara,
puteri Dewasinga yang disebut Raja Kalingga Selatan atau Bhumi Sambara. Raja Sanjaya
memiliki putra bemama Rakai Panangkaran.
5. Kutai
Bukti pertama adanaya pengaruh Hindu di Nusantara diperoleh di daerah Kutai,
Kalimantan Timur. Bukti itu terdiri dari tujuh buah prasasti berbentuk yupa, yang digunakan
sebagai tiang tempat menambatkan hewan kurban. Yupa ditulis dalam huruf pallawa dan
bahasa Sankerta. Dari bentuk huruf yang dipakai, para ahli memperkirakan bahwa prasasti
itu dibuat kira-kira pada abad ke-5 Masehi. Dari prasasti tersebut diperoleh informasi tentang
adanaya sebuah kerajaan Hindu yang bernama Kutai di hulu sungai Mahakam. Disebutkan
sebagai pemilik kerajaan yang bernama Kudungga, yang dari namanya dapat dipastikan
sebagai nama Hindu, namun asli Nusantara. Pengaruh Hindu mulai terlihat jelas pada
penggatinya yang mengambil yang diambil dari kata Vamsakarta atau pembentuk keluarga
(dinasti). nama India Aswawarman Prasasti-prasasti itu dibuat sendiri untuk memuliakan
Raja Kutai yang ketiga, Mulawarman, yang dianggap sebagai orang yang sangat mulia dan
baik budinya. Hal itu terlihat di salah satu prasasti yang diajukan raja ini telah memberikan
kontribusi 20.000 ekor sapi kepada brahmana. 5
6. Tarumanegara
Kerajaan Hindu pertama di Jawa Barat dan kedua di Nusantara adalah
Tarumanegara. Kerajaan yang terletak di antara sungai Cisadane dan Sungai Citarum ini
diperkirakan muncul pada abad ke-5 M. Bukti-bukti tentang kerjaan ini diperoleh dari catatan
para pengelana bernama To-lo-mo (Tarumanegara) yang ditemuinya dengan kompilasi besar-
besaran di Jawa. Berita Cina Lainnya dari pemerintah dinasti Tang dan Sung yang
membahas tentang kerajaan tersebut Selain itu, ada juga bukti-bukti yang memuat tujuh buah
prasasti yang disajikan tentang kerajaan tersebut. Ditemukan lima prasasti-prasasti yang
ditemukan di Bogor dan dikenal sebagai prasasti Ciarateun, Kebun Kopi, Jambu, Pasri Awi
dan Muara Cianten, sedangkan dua lainnya ditemukan di Jakarta dan lebak, masing-masing
disebt prasasti Tugu dan Muncul.
7. Melayu
Melayu merupakan salah satu kerajaan terkuat di Nusantara. Banyak ahli sejarah
yang memperkirakan kerjaan ini terletak di daerah Sungai Batanghari, Jambi. Hal ini
ditimbulkan karena banyaknya peninggalan kunoseperti candi dan arca yang ditemukan di
sana. Keberadaan kerajaan tesebut lebih banyak dari sumber-sumber Cina. Pada masa
pemerintahan dinasti 646 dan 645 utusan dari negeri Moloyeu (Melayu) membawa hasil
bumi. Pengelanan Cina 1-Tsing kemudian dilaporkan pada abad ke-7 kerajaan tersebut
ditaklukkan oleh sriwijaya. Setelah itu, bebrapa abad tidak ada sedikit laporan tentang
kerjaan tersebut. Nama melayu baru muncul kembali pada abad ke-12 kompilasi kerajaan
Singasari melacarkan ekspedisi. Pemelayu. Melayu masa kejayaan pada pemerintahan raja
5
Adityawarman, seorang kerabat dari dinasti yang berkuasa di Majapahit. Muncul catatan
pada arca Manjusti di candi Jago, Jawa Timur, mencatat bahwa adityawarman membantu
Gajah Mada menaklukkan Pulau Bali. Setelah itu, nama kerajaan harus tenggelam lagi.
8. Sriwijaya
Kata sriwijaya pertama kali dijumpai di dalam Prasasti Kota Kapur dari pulau
Bangka. Sriwijaya merupakan kerajaan di Sumatera Selatan yang berupusat di
Palembang. Pengetahuan sejarah Sriwijaya baru lahir pada permulaan abad ke-20. Nama
sriwijaya baru di kenal pada tahun 1918.6 Berita-berita Cina banyak yang dipublikasikan.
Sebagai contoh, dalam catatan perjalannya pada tahun 671, scorang biksu Buddha bernama I-
tsing menjelaskan tentang ketiak ia pergi dari Kanton ke India, ia singgah terlebih dahulu di
Sriwijaya selama enam bulan untuk belajar tatabahasa Sanskerta.7
Mengenai kerajaan Sriwijaya, I-tsing mengatakan bahwa Sriwijaya merupakan kota
berbenteng menyelesaikan tembok. Kota ini merupakan pusat agama Buddha, yang di
tempati kira-kira seribu biksu di bawah bimbingan Sakyakitiri. Selain berita dari Cina,
dikembalikan kerajaan Sriwijaya juga ditegaskan oleh penemuan beberapa prasasti yang
semuanya ditulis dengan Pallawa dalam bahasa Melayu Kuno. Prasasti-prasasti itu adalah
prasasti Bukit Kedukan, Talang Tuo, Telaga Batu, Kota Kapur, dan Karang Berahi. Pada
tahun 775, Sriwijaya mendidirikan pangkalan di daerah Ligor, Semenangjung Malaya.
Kekuasaaan kerajaan itu meluputi selat Malaka, Selat Karimata, Selat Sunda,
Sumatera Selatan, Sumatera Tengah, Pantai Timur, Sumatera Utara Pantai Barat Kalimantan,
dan Semenanjung Malaka. Pada masa jayanya Sriwijaya memiliki peran besar dalam
pengembang perdangan, ilmu pengetahuan, dan agama. Kerajaan Sriwijaya mulai
kemunduran sekitar abad ke-10. Hal ini sebagian besar diakibatkan oleh timbulnya
permusuhan dengan kerajaan Colamandala dari India selatan. Pada tahun 1017 dan 1025,
armada laut Rayendracoladewa di bawah pimpinan Raja Colamandala menyerang pelabuhan-
pelabuhan di Selat Malaka yang berada dibawah kekuasaan Sriwijaya. Akibat serangan ini,
banyak kapal Sriwijaya yang hancur tenggelam. Bahkan raja Sriwijaya, Sri Sanggrama
Wijaya Tunggawarman berhasil ditawan musuh Kerajaan Sriwijaya makin melemah pada
abad ke-13, saat banyak wilayab lenas dari pengaruh kekuasaannya. Wilayah dibagian utara
semenanjupe Malaya diambil alih oleh Raja Siam. Sementara bagian tenggara Sumatera
direbut oleh raja Kertanegra dari Shingasari. Sejak itu, satu per satu raja bawahan Sriwijaya
7
melepaskan diri dari pengaruh kerajaan tersebut, Kerajan Sriwijaya lenyap setelah
ditaklukkan kerajaan Majapahit pada abad ke-14.
9. Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno diperkirakan berada diwilayah aliran sungai Bogowonto,
Progo, Elo dan Bengawan Solo di Jawa Tengah. Keberadaan kerajaan ini dapat diketahui dari
prasasti Canggal. Prasasti Berangka tahun 732 M ini menyebutkan bahwa kerajaan itu pada
awalnya dipimpin oleh Sana. Seletah kematiannya, tampuk kekuasaan dipegang oleh
keponakannya, Sanjaya.
Pada masa pemerintahan Sri Maharaja Rakai Panangkaran, berdiri pula sebuah
dinasti baru dijawa Tengah, yaitu dinasti Syailendra yang beragama Buddha. Perkembangan
kekuasaan dinasti tersebut dibagian selatan jawa tengah menggeser kedudukan dinasti
Sanjaya yang beragama Hindu hingga kebagian tengah Jawa Tengah. Akhirnya, untuk
memperkuat kedu- dukan masing-masing, kedua dinasti terscbut sepakat bergabung. Caranya
adalam melalui pernikahan antara Raja Putri Pramuwhardani dari pihak Syailendra dengan
Rakai Pikatan dari saingannya.
Kerajaan Mataram kuno terkenal keunggulannya dalam pembangunan candi Agama
Buddha dan Hindu. Candi yang diperuntukan bagi Agama Buddha antara lain candi
Borobudur yang dibangun oleh Samaratungga dari dinasti Syailendra. Candi Hindu yang
dibangun antara lain candi Rara Jongrang di Prambanan yang dibangun oleh Raja Pikatan.
Pada zaman pemerintahan Raja Rakai Wawa terjadi banyak kekacauan di daerah-daerah yang
berada dibawah Kerajaan Mataran Kuno, sementara ancaman dari luar mengintainya.
Keadaan menjadi semakin buruk setelah kematian sang raja akibat perebutan kekuasaan di
kalangan istana, Akhirnya pengganti Raja Wawa yang bernama Mpu Sindok mengambil
Keputusan untuk memindahkan pusat pemerintahannya dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.
Disana ia membangun Sebuah dinasti baru yang bernama Isyana.
12. Singasari
Kerjaan Singasari dibuat oleh Ken Arok setelah dia berhasil mengalah- kan Kediri.
Dia kemudian mengambil gelar Sri Rangga Ranggah Rajasa Sang Amurwabhumi dan
membangun sebuah dinasti baru yang disebut dinasti Rajasa. Sejarah Ken Arok sendiri tidak
dikenal karena namanya tidak dikenal dalam prasati.
Dalam kitab Pararaton dan Negarakertagama, ia disampaikan oleh keluarga biasa
dari Pungkur. Pada masa mudanya hidup sebagai penyamun jadi buronan. Melalui bantuan
seorang pendeta beranama Danghyang Lohgawe, ia kemudian berhasil bekerja pada sayawu
Tumapel bernama Tunggul Ametung. Tertarik oleh istri sang cantik yang bernama Ken
Dedes, Ken Arok kemudian membunuh Tunggul Ametungdengan sebilah keris Mpu
Gandring. Setelah itu, ua menikahi Ken Dedes, yang saat itu sedang mengandung. Cerita
selanjutnya merupakan kisah tragedi. Anuspati, anak yang dikandung Ken Dedes dari
Tunggul Ametung, tahu tragedi yang menimpa pembicaraan. la kemudian membunuh ayah
tirinya itu dengan keris yang telah membunuh ayah kandungnya dan mengambil alih tahta
kerajaan. Pemerintah Anuspati berlangsung selama 21 tahun (1227-1248).
Masa pemerintahannya tidak begitu penting selain ia gemar menyabung ayam, dia
dibunuh oleh Tohjaa, seorang anak Ken Arok dari istri lain yang berkenaan dengan Ken
Uman. Pada saat dipanggil, Tohjaya dibuka oleh Anuspati yang bernama Ranggawuni.
Ranggawuni naik tahta pada tahun 1248 dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardana. la merupakan
raja Singasari pertama yang muncul diabadikan dalam prasasti Narasingharmuti. Dalam
kakawin Negarakertagama menjadi Wisnuwardana menobatkan keturunan yang bernama
Kertanegara menjadi raja pada tahun 1254.
Kertanegara merupakan raja terbesar Singasari. Selama pemerintahannya, ia
membuka wilayahnya hingga mencakup wilayah Sumatera, Bali, Kalimantan, dan Nusantara
bagian timur. Salah satu ekspedisi penaklukannya dikenal dengan nama Ekspedisi Pamalayu
yang dikirim pada tahun 1275 untuk menaklukkan Melayu. sementara itu, perlusasan
pengaruh Kemaharajaan Cina-Mongol di bawah Khubilai Khan memengaruhi tantangan
terhadap kekuasaan Kertanegara. Saat sang kaisar mengirim utusan untuk meminta agar
Singasari meminta ke Cina, Kertanegara melukai wajah sang pembawa yang bernama
Mengki. Khubilai Khan murka dan mengirim pasukan untuk menyerang jawa pada tahun
1292 Akan tetapi, keruntuhan Kertanegara ternyata datang dari jurusan lain. Seorang
penguasa Raja-raja Kediri bernama Jayakatwang memberontak terhadap penguasa Singasari
untuk memulihkan kembali kejiri Kendiri yang diruntuhkan oleh leluhur Kertanegara. Dalam
satu serangan, pasukan Jayakatwang berhasil membunuh Kertanegara sambil menantunya
yang beranam Raden Wijaya berhasil lolos. Kematian Kertanegara membuat Singhasari
runtuh.
D. Pengaruh Hindu-Buddha di Nusantara
Perkembangan Hindu-Buddha yang paling nyata dibidang politik yaitu
diperkenalkannya sytem kerajaan. Sebelumnya, kedudukan pemimpin dalam
masyarakat Nusantara adalah orang yang dituakan oleh sesamanya. sesuai dengan
system kerajaan yang berlaku di India, kedudukan pemimpin dalam masyarakat
berubah menjadi Mutlak dan turun temurun berdasarkan hal waris (atau dinasti)
yang sesuai dengan peraturan hukum kasta
Dilihat dari asal-usulnya, kata cando berasal dari salah satu nama untuk
Durga sebagai Dewi Maut, yaitu candika.Sehingga tidak mengherankan candi
dihubungkan dengan orang meninggal. Bentuk candi di maing-masing daerah
memiliki perbedaan. Berikut ini perbedaan umum bentuk candi di Jawa Tengah dan
Jawa Timur.
Beberapa candi di Jawa Tengah Utara adalah Candi Gunung Wukir di dekat
Magelan, berhubungan dengan prasasti Canggal tahun 732 M dan Candi Gedong
Songo di Lereng Gunung Unggaran.
Adapun beberapa candi di Jawa Tengah Selatan adalah Candi Kalasan dekat
Yogyakarta didirikan pada tahun 778, Cand Sari yang terletak di dekat Candi
Kalasan, Candi Borobudur dekat Magelang yang memiliki puncak stupa yang sangat
besar dan arca-arca yang sangat banyak jumlahnya 505, Candi Prambana yang
terdiri atas 2 buah Candi induk dikelilingi lebih kurang 250 buah candi perwara yang
tersusun dalam 4 baris.
Sementara itu candi di Jawa Timur adalah Candi Kidal (candi Anusapati), Candi Jago
(candi winuwardhana), candi Singoasari (candi Kertanegara) dekat Malang, Candi
Jawi dekat Prigen, Candi panataran di Blitar.
2. Seni Sastra
Seni sastra peninggalan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha ialah tampak dalam
penulisan prasasti, kitab, dan kakawin. Prasasti biasanya ditulis untuk memberikan
informasi sehubungan dengan adanya peringatan, perintah atau keberadaan suatu
kerajaan. Pada masa kerajaan Kutai, informasi itu dipahatkan pada Yupa (tugu
batu).
Kitab adaah sebuah karangan tentang kisah, catatan atau laporan suatu
peristiwa.8 Pada masa Hindu-Buddha, kitab ditulis dalam lembaran daun lontar. Isi
kitab berupa rangkaian puisi yang terdiri atas beberapa bait, ditulis dalam Bahasa
yang indah. Ungkapan dalam puisi itu disebut kakawin. Beberapa kitab yang ditulis
misalnya, Mahabharata, Arjuna Wiwaha, Negarakertagama , dan Sutasoma.
8
Sementara itu, pengaruh Hindu diperkirakan muncul di Indonesia sekitar awal abad ke-5.
Daerah-daerah yang dipengaruhinya yaitu :
1) Kerajaan Kutai
2) Kerajaan Tarumenegara
3) Kerajaan Kalingga
4) Kerajaan Kanjuruhan
5) Kerajaaan Mataram Kuno
6) Kerajaaan Kediri
7) Kerajaan Singhasari
8) Kerajaan Majapahit
9) Kerajaan Sunda
10) Kerajaan Bali
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Masuknya agama Hindu Buddha ke Indonesia secara pasti belum diketahui. Tetapi
pada tahun 400 M dipastikan agama Hindu Budha telah berkembang di Indonesia. Terdapat
beberapa pendapat atau teori tentang pembawa agama Hindu Budha ke Indonesia. Teori-teori
itu adalah sebagai berikut
a. Teori Brahmana, menyatakan bahwa penyebaran pengaruh Hindu ke Indonesia
dibawa kaum Brahmana.
b. Teori ksatria, menyatakan bahwa penyebar pengaruh Hindu ke Indonesia adalah
orang-orang India yang berkasta ksatria. Di Indonesia mereka kemudian mendirikan
kerajaan-kerajaan serta menyebarkan agama Hindu.
c. Teori Waisya, menyatakan bahwa penyebar agama Hindu ke Indonesia adalah orang-
orang india yang berkasta Waisya. Para penyebaran pengaruh Hindu itu terdiri atas
para pedagang dari India.
d. Teori Arus Balik, menyatakan bahwa para penyebar pengaruh Hindu ke Indonesia
adalah orang-orang Indonesia sendiri. Mereka mula-mula diundang atau datang
sendiri ke India untuk belajar Hindu. Setelah mengusai ilmu tentang agama Hindu,
mereka kemudian kembali ke Indonesia dan menyebarkan pengaruh Hindu di
Indonesia.
Kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara ialah Kerajaan Kadiri, kerajaan kalingga,
kerajaan Kutai Martadipura, Kerajaan Majapahit, Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Melayu,
Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Mataram Kuno, Kerajaan Wangas Warmadewa, Kerajaan
Medan Kamulang, dan Singaari.
B. SARAN
Mungkin inilah yang diwacakan pada penulisan kelompok ini meskipun penulisan ini
jauh dari sempurna minimal kami mampu mengimplementasikan. Masih banyak kesalahan
dari penulisan kelompok kami, karena kami punya kekhilafan dan perlu banyak belajar
lagi.Dan kami juga butuh saran/kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk kami belajar
menjadi lebih baik dari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA