Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TEORI-TEORI MASUKNYA HINDU-BUDHA


KE NUSANTARA

Oleh :
X IPS 2
Anyta Dearni Haloho
Bernadeta Sylvia Bonita
Celsa Chelsia Leoni. A
Dinda Ainur Kusuma
Eliana Nurul Khoiriah
Hanni Nurbaiti
Sri Firda
Yusyifa Arfiani

SMAN 1 KLAPANUNGGAL
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Teori-Teori masuknya Hindu-
Budha ke Nusantara”.

Dengan rahmat dan pertolongan-Nya, Alhamdulillah makalah yang berjudul “Teori-Teori


masuknya Hindu-Budha ke Nusantara” ini dapat di selesaikan dengan baik. Kami menyadari
sepenuh hati bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat di dalam makalah ini.

Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah
yang akan kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.

Mudah-mudahan makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya
bagi para pembaca. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang
kurang berkenan.

Bogor, Februari 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................................5
D. Manfaat Penulisan..............................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................6
ISI................................................................................................................................................................6
BAB III.......................................................................................................................................................9
PENUTUP...................................................................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada mulanya hubungan antara Indonesia dengan India dalam bentuk hubungan dagang.
Hubungan ini kemudian berkembang menjadi hubungan agama dan budaya. Proses masuknya
pengaruh budaya India ke Indonesia tidaklah berasal dari satu tempat atau daerah di Indonesia.
Kita tidak mengetahui secara pasti agama mana yang mula-mula datang ke Indonesia. Tetapi
pada masa sekitar permulaan tarikh masehi di Indonesia telah dikenal agama Hindu dan Budha.
Pada mulanya agama Hindu yang berkembang dan mempunyai banyak pengikut di Indonesia.
Sebenarnya agama Budha juga sudah masuk namun belum berkembang. Hal ini terbukti dari
agama yang dipeluk oleh raja Mulawarman dari Kutai dan raja Purnawarman dari Tarumanegara,
yakni agama Hindu.
Seorang pengembara Cina bernama Fa-shien menyebutkan bahwa agama Budha di Ye-
po-ti (Pulau Jawa) tidak banyak. Pada tahun 414 Masehi, Fa-shien datang ke Pulau Jawa karena
perahu yang ditumpanginya dari India mengalami kerusakan. Ia kemudian tinggal menetap untuk
beberapa waktu di Indonesia. Dia mempelajari kehidupan bangsa Indonesia ketika itu dan
mencatatnya. Disebutkannya bahwa kehidupan pemeluk agama Hindu dan Budha telah dapat
hidup berdampingan secara damai. Setelah hidup berdampingan selama berabad-abad terjadilah
sinkretisme (perpaduan) antara kedua agama tersebut. Hasil sinkretisme ini kemudian
menumbuhkan suatu aliran baru yang disebut Siwa-Budha. Agama ini berkembang pesat pada
abad ke-13 Masehi. Penganut aliran agama ini, antara lain raja Kertanegara dan Adityawarman.
Meskipun unsur budaya India mempengaruhi budaya Indonesia, tetapi budaya Indonesia tidak
kehilangan kepribadiannya. Dalam perkembangannya, pengaruh itu mewujudkan budaya
Indonesia baru yang coraknya masih terlihat sampai sekarang.
Melalui para pedagang itulah agama dan budaya India disebarkan kepada masyarakat
Indonesia. Para pedagang dari India yang beragama Hindu-Budha banyak bermukim di kota-kota
pelabuhan. Bahkan, banyak di antaranya yang hidup menetap dan menikah dengan penduduk
pribumi. Perkawinan dan permukiman tersebut kemudian mempercepat proses penyebaran
agama dan budaya India. Sejak abad ke-7 agama Hindu-Budha mencapai perkembangannya di
Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Dari permasalahan yang kami angkat, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana proses masuknya agama dan kebudayaan hindu-budha di Indonesia?
2. Apa saja teori-teori masuknya hindu-budha ke Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui proses masuknya agama dan kebudayaan hindu-budha di Indonesia
2. Teori-teori masuknya hindu-budha ke Indonesia

D. Manfaat Penulisan
Untuk menambah wawasan tentang masuknya hindu-budha ke Indonesia serta dapat
digunakan sebagai bahan pengajaran di bidang pendidikan maupun penelitian.
BAB II

ISI
Teori Masuknya Hindu Budha Ke Indonesia

Kelima teori masuknya Hindu Budha ke Indonesia yang sudah disebutkan diatas ternyata
dibagi menjadi dua kategori, yaitu peran pasif (bangsa Indonesia hanya menerima) dan peran
aktif (bangsa Indonesia ikut aktif dalam proses masuknya). Teori yang menyatakan bangsa
Indonesia berperan pasif yakni teori brahmana, waisya dan ksatria. Sementara dua sisanya sudra
dan arus balik menyatakan bahwa bangsa Indonesia ikut berperan aktif. Langsung saja berikut
penjelasannya.

1. Teori Brahmana
Dari namanya “Brahmana” mungkin kalian sudah sedikit mengerti isi teori ini. Teori
Brahmana menyatakan bahwa masuknya Hindu Budha ke Indonesia dipelopori (dibawa,
disebarkan) oleh para kaum Brahmana yang berasal dari India. Brahmana sendiri adalah pemuka
agama, dalam sistem kasta memiliki kedudukan paling tinggi dari golongan lainnya. Dalam
ajaran agama Hindu, golongan yang boleh menyebarkan agama Hindu adalah Brahmana. Jadi,
pendapat mengenai latar belakang masuknya Hindu Budha ke Indonesia didukung dari
kebiasaan-kebiasaan tersebut. Lalu, buktinya apa? dan bagaimana cara mereka menyebarkannya
ke Nusantara? Bukti konkrit (nyata) yang dijadikan dasar dari teori Brahmana adalah prasasti-
prasasti peninggalan kerajaan Hindu-Budha yang berhasil ditemukan di Indonesia. Kebanyakan
prasasti yang ditemukan terdapat tulisan yang dibuat dengan huruf Pallawa dan bahasa
Sanskerta, di India sendiri bahasa dan huruf tersebut hanya dikuasai oleh kaum Brahmana.
Kemudian dikutip dari wikipedia, para Brahmana menyebarkan agama Hindu Budha dengan cara
mereka datang ke Nusantara atas undangan dari kepala suku dan raja. Menurut pendapat kami
(penulis), alasan diundangnya para Brahmana tersebut oleh kepala suku dan raja di Nusantara
disebabkan karena ketertarikan mereka terhadap agama yang mereka anut (pedagang-pedagang
India yang berdatangan di Nusantara). Sebelumnya agama yang dianut di kerajaan dan
masyarakat adalah animisme dan dinamisme.
 Tokoh Pendukung Teori Brahmana
Lalu siapa tokoh pendukung teori Brahmana? Tentu saja bukan penulis. Pencetus teori ini
bernama J.C. Van Leur. Ia merupakan seorang penulis asal Eropa pada zaman Hindia Belanda
(Kolonial). Saat tinggal di Indonesia, ia menulis sejarah Indonesia dengan menggunakan
pendekatan sosiologis. Pemikirannya dipengaruhi oleh Max Weber dan sosiolog Jerman.

2. Teori Ksatria
Teori masuknya Hindu Budha ke Indonesia kedua yaitu teori Waisya. Menurut isi teori
Ksatria, penyebaran agama Hindu Budha di Indonesia dilakukan oleh ksatria atau golongan
prajurit yang memegang kekuasaan dan pemerintahan India saat itu. Ksatria merupakan kasta
kedua dalam ajaran agama Hindu, kedudukannya dibawah Brahmana. Menurut catatan sejarah,
pada abad ke dua masehi terjadi pergolakan di kerajaan-kerajaan di India sehingga menyebabkan
keruntuhan, disebabkan karena perebutan kekuasaan. Penguasa yang kalah, terutama dari
golongan ksatria kemudian melarikan diri pergi menuju ke daerah lain salah satunya Nusantara.
Saat tiba di Nusantara, mereka kemudian mendirikan kerajaan-kerajaan dengan corak Hindu-
Budha. Dari sini, mereka menyebarkan ajaran agama tersebut kepada masyarakat yang notabene
masih menganut animisme dan dinamisme. Selain agama, kebudayaan juga berkembang dan
bercampur dengan budaya yang saat itu ada.

 Tokoh Pendukung Teori Ksatria


Tokoh pencetus teori Ksatria bernama Cornelis Christian Berg disingkat C.C. Berg
Penulis keturunan Belanda kelahiran Bandung tanggal 7 Februari 1934), Mookerji dan Prof. Dr.
Ir. J.L Moens. Mereka lah tokoh-tokoh yang berpendapat bahwa golongan prajurit membawa
agama hindu Budha ke Nusantara.

3. Teori Waisya
Teori Waisya menyatakan bahwa proses masuk dan berkembangnya agama dan
kebudayaan Hindu Budha dibawah oleh golongan Waisya atau para pedagang. Seperti yang kita
ketahui, pada zaman kerajaan-kerajaan Hindu-Budha banyak pedagang dari India yang
berdatangan ke Nusantara, sehingga terjadi interaksi aktivitas perdagangan yang kemudian
berkembang menjadi sebuah hubungan yang lebih dekat lagi dengan memperkenalkan agama
yang mereka anut. Perdagangan zaman dahulu tidak semudah seperti sekarang ini, para pedagang
yang datang dari India tidak bisa langsung datang terus pulang pergi begitu saja, namun harus
menunggu arah angin yang pas (tepat). Karena kapal-kapal yang mereka gunakan masih
mengandalkan arah angin. Maka dapat kita analisis bahwa kedatangan mereka tidak berlangsung
secara singkat, namun berbulan-bulan.

 Tokoh Pendukung Teori Waisya


Tekoh pencetus teori Waisya bernama Prof. Dr. N.J. Krom (Nicholas Johannes Krom),
pria kelahiran Belanda tanggal 8 Maret 1945. Ia merupakan tokoh penulis dan peneliti sejarah
awal dan budaya tradisional Indonesia.

4. Teori Sudra
Teori keempat yakni teori Sudra, pendapat dari Van Faber. Ia menyatakan bahwa
penyebaran agama dan kebudayaan Hindu dan Budha di Nusantara dilakukan oleh kaum Sudra
atau kaum budak (strata terbawah dalam agama Hindu). Awalnya, kaum Sudra ini bermigrasi ke
wilayah Nusantara, mereka kemudian menetap dan menyebarkan agama kepada masyarakat
yang masih menganut animisme dan dinamisme.

5. Teori Arus Balik


Teori masuknya Hindu Budha ke Indonesia keempat adalah arus balik, tokoh pelopornya
bernama F.D.K Bosch. Teori ini menyatakan bahwa masuknya pengaruh agama dan kebudayaan
Hindu Budha dilakukan oleh orang Indonesia sendiri. Awalnya, hanya orang-orang tertentu yang
mendapatkan ajaran agama tersebut (menempuh ilmu agama di India). Namun pada
perkembangan selanjutnya merekalah yang berperan aktif menyebarkan agama Hindu dan Budha
setelah kembali dari India.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan adanya pengaruh budaya hindu-budha pada masa masa nya meninggalkan
budaya yang hingga saat ini banyak yang melestarikan atau memakainya contoh saja dengan
pengaruh hindhu budha pada bidang pemerintahaan dan politik , muncul konsep dewa raja,
pimpinan tertinggi dalam sebuah kelompok adalah seorang raja, yang diyakini sebagai titisan
atau reinkarnasi dewa (Dewa Siwa atau Dewa Wisnu). Konsep ini melegitimasi (mengesahkan)
pemusatan kekuasaan pada raja.

B. Saran
Kami tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan
dan jauh dari kata sempurna. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca
DAFTAR PUSTAKA

Nurul, Eliana dkk. 2014. Hubungan India dengan Indonesia. Wikipedia


(https://id.wikipedia.org/wiki/Hubungan_India_dengan_Indonesia,
diakses pada tanggal 2 Februari 2020)

Ainur, Dinda dkk. 2019. Teori masuknya agama Hindu-Budha di Indonesia.


Scribd
(https://www.scribd.com/document/400704510/Teori-Masuknya-Agama-Hindu-
Budha-Di-Indonesia, diakses pada tanggal 2 Februari 2020)

Anda mungkin juga menyukai