Anda di halaman 1dari 21

BAB 18 MASALAH INTERNASIONAL DALAM AKUNTANSI

MANAGEMEN

Akuntansi Manajemen dalam Lingkungan Internasional

Menjalankan bisnis dalam sebuah lingkungan global mengharuskan manajemen mengubah


perspektifnya. Sementara itu, terdapat aspek-aspek bisnis yang tetap sama, tetapi ada juga
yang cukup berbeda. Dari percakapannya dengan Rosa Perez, kita mengetahui Jeff
Millbourne sedang bergelut dengan salah satu perbedaan tersebut, yaitu implikasi
penghasilan dari pertukaran mata uang asing. Perusahaan yang menjalankan usahanya di
negara asal dan negara lain mungkin menemukan bahwa praktik-praktik kredit yang berjalan
baik di negara asal ternyata bermasalah di negara lain. Sebagian besar perbedaan ini berkaitan
dengan lingkungan bisnis- yaitu lingkungan budaya, hukum, politik, dan ekonomi dari setiap
negara. Seperti layaknya seekor ikan yang tidak mengenal airnya, kami menjalankan bisnis di
AS tanpa mempertimbangkan lingkungan bisnis. Kami terbiasa dengan ekonomi pasar dan
konsep kepemilikan pribadi. Kami juga terbiasa dengan suatu sistem legal yang mendorong
kontrak-kontrak dengan landasan hukum yang kuat. Erika bisnis kami telah tumbuh seiring
dengan lingkungan bisnis tersebut. Ketika lingkungan berubah, masalah-masalah etika akan
muncul.
Tingkat Keterlibatan dalam Perdagangan Internasional
Perusahaan multinasional (multinational corporation-MNC) adalah perusahaan yang
“menjalankan bisnis di lebih dari satu negara dalam suatu volume di mana kesehatan
perusahaan dan pertumbuhannya bergantung pada lebih dari satu negara.” Dari definisi
tersebut, kita dapat melihat bahwa keterlibatan MNC dalam perdagangan internasional dapat
terjadi dalam banyak bentuk. Dalam tingkat yang cakup sederhana, MNC mungkin
mengimpor material dan/atau mengekspor produk jadi Pada tingkat yang lebih kompleks,
MNC bisa jadi adalah suatu perusahaan besar gang terdiri atas sebuah induk perusahaan dan
sejumlah divisi di berbagai negara.
Dalam lingkungan internasional, pilihan atas struktur perusahaan lebih kompleks daripada isu
mengenai struktur sentralisasi versus desentralisasi seperti sang dijelaskan pada Bab 10.
Meskipun perusahaan multinasional biasanya desentralisasi dengan cabang-cabang yang
secara keseluruhan dimiliki oleh induk perusahaan, beragamnya sistem hukum di tempat
perusahaan beroperasi memerlukan pertimbangan yang matang mengenai struktur
perusahaan. Beberapa pilihan yang muncul adalah impor dan ekspor, anak-anak perusahaan
yang dimiliki secara keseluruhan, serta joint venture.
Impor dan Ekspor
Bentuk yang cukup sederhana dari keterlibatan multinasional adalah kegiatan por dan ekspor.
Suatu perusahaan dapat mengimpor berbagai komponen untuk produksi. Suatu perusahaan
juga dapat mengekspor produk-produk jadi ke negara- gara asing. Transaksi-transaksi seperti
pada impor dan ekspor bersifat sederhana, tapi juga dapat menciptakan berbagai risiko dan
peluang baru bagi perusahaan.

1
Impor Suatu perusahaan dapat mengimpor bahan-bahan baku untuk digunakan dalam
produksi. Transaksi ini mungkin tampak sama dengan pembelian bahan- bahan baku dari
pemasok lokal, tetapi tarif impor menambah kompleksitas dan Mayanya. Dalam akuntansi
untuk bahan baku, freight-in (ongkos angkut masuk) termasuk biaya bahan. Suatu komponen
yang diimpor mungkin dikenakan tarif (atau bea), di samping biaya freight-in. Tarif (tariff)
adalah sebuah pajak atas impor yang dipungut oleh pemerintah federal AS. Pajak ini juga
merupakan biaya bahan. Perusahaan banyak yang berusaha keras mengurangi beban tarif.
Mereka mungkin membatasi jumlah bahan yang diimpor, serta menggantinya dengan
menambah sumber-sumber lokal (untuk meningkatkan muatan domestik dan mendapatkan
status tarif yang lebih baik) atau menggunakan zona perdagangan luar negeri.
Zona Perdagangan Luar Negeri Pemerintah AS telah menetapkan beberapa zona perdagangan
luar negeri (foreign trade zones), yaitu wilayah dekat pelabuhan kepabeanan yang secara fisik
berada di daratan AS, tetapi dianggap di luar wilayah dagang AS. San Antonio, New Orleans,
dan Port of Catoosa, Oklahoma adalah beberapa contoh kota-kota dengan zona perdagangan
luar negeri. Beberapa perusahaan AS mendirikan pabrik manufaktur di dalam zona
perdagangan luar negeri. Barang yang diimpor memasuki zona perdagangan luar negeri tidak
dikenakan bea masuk selama barang tersebut berada di zona perdagangan luar negeri. Hal ini
memiliki implikasi penting bagi perusahaan manufaktur yang mengimpor bahan baku.
Karena tarif tidak perlu dibayar dulu sampai komponen keluar dari zona perdagangan sebagai
bagian dari sebuah produk jadi, perusahaan dapat menunda pembayaran bea masuk dan
kerugian yang berkaitan dengan modal kerja. Selain itu, perusahaan tidak perlu membayar
bea masuk untuk bahan-bahan yang cacat atau persediaan yang belum dimasukkan ke
kelompok produk jadi.
Contoh berikut akan membantu mengilustrasikan keuntungan dalam hal biaya dari
pengoperasian pabrik di dalam sebuah zona perdagangan luar negeri. Misalkan, Roadrunner,
Inc. Mengoperasikan suatu pabrik petrokimia yang berlokasi di dalam zona perdagangan luar
negeri. Pabrik tersebut mengimpor bahan baku yang mudah menguap (contohnya bahan-
bahan kimia yang mengalami penguapan dalam jumlah yang cukup substansial selama
pemrosesan) untuk berproduksi. Di lain pihak, Wilycoyote, Inc. Mengoperasikan pabrik yang
sama persis di luar zona perdagangan luar negeri. Perhatikan dampak atas bea dan beban
terkait lainnya bagi kedua pabrik yang mengimpor minyak mentah dari Venezuela senilai
$400.000. Roadrunner dan Wilycoyote sama-sama menggunakan minyak mentah dalam
produksi. Setiap perusahaan membeli minyak mentah sekitar tiga bulan sebelum digunakan
dalam produksi, dan produk akhir kimia tetap berada sebagai persediaan selama sekitar lima
bulan sebelum penjualan dan pengiriman ke pelanggan. Sekitar 30 persen minyak mentah
menghilang karena penguapan selama proses produksi. Bea masuk dinilai pada 6 persen dari
biaya. Setiap perusahaan menanggung 12 persen biaya- biaya penyimpanan persediaan
(carrying costs).
Ekspor Ekspor adalah penjualan produk perusahaan di luar negeri. Perusahaan dikirim ke
pembeli. Akan tetapi, ekspor biasanya lebih kompleks daripada penjualan tidak harus
memiliki fasilitas produksi di luar negeri; produk akhir dapat langsung barang jadi di dalam
negeri. Negara-negara asing memiliki beragam peraturan impor dan tarif. Pekerjaan untuk
menyesuaikan dengan peraturan dan prosedur asing biasanya dibebankan pada kantor

2
pengawas karena pemenuhan peraturan pajak merupakan fungsi akuntansi. Cara lain, suatu
perusahaan AS dapat memilih bekerja dengan distributor berpengalaman yang mengenal
kompleksitas hukum di negara lain. Pada beberapa kasus, distributor dimiliki secara penuh
(seperti yang dikepalai oleh Jeff Millbourne). Pada beberapa kasus lain, distributor adalah
perusahaan yang terpisah.
Pakta Perdagangan dan Tarif Pakta perdagangan antara berbagai negara memengaruhi
besarnya tarif yang dibebankan. Sebagai contoh, North American Free
Trade Agreement (NAFTA) memungkinkan importir-importir di AS, Meksiko, dan Kanada
membayar tarif yang lebih rendah untuk barang-barang yang diproduksi di ketiga negara
tersebut. Namun, perusahaan harus mematuhi peraturan yang ketat. Kantor Bea Cukai AS
memberlakukan aturan yang ketat untuk memastikan adanya dokumen resmi sertifikat asal
(certificate of origin) mengenai negara asal barang yang diimpor. Certificate of origin adalah
suatu dokumen yang memuat informasi yang memungkinkan perusahaan mendapat fasilitas
pengurangan pajak NAFTA. Sanksi atas ketidakpatuhan pada peraturan ini sangat berat-
berkisar antara dua kali kerugian pendapatan (dalam tarif) hingga sebesar nilai domestik dari
barang yang diimpor. Akuntan manajemen harus menyadari peraturan-peraturan kepabeanan
dan memastikan terselenggaranya penyimpanan data yang memadai dan mekanisme
pengendalian internal yang berjalan dengan baik.”

Anak Perusahaan yang Dimiliki Sendiri


Suatu perusahaan mungkin saja memilih untuk membeli perusahaan yang sudah berjalan di
luar negeri dan menjadikannya anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh induk
perusahaan. Strategi ini memiliki keuntungan karena cukup sederhana. Perusahaan asing
tersebut telah memiliki outlet produk, fasilitas produksi, dan distribusi yang mapan. Sebagai
contoh, pada tahun 1989, Whirlpool melakukan ekspansi ke pasar Eropa dengan membeli
unit bisnis alat-alat rumah tangga dari Philips N.V., perusahaan manufaktur alat-alat rumah
tangga terbesar ketiga di Eropa. Pembelian ini menyediakan suatu akses seketika atas fasilitas
produksi dan distribusi untuk Whirlpool, serta merek yang sudah mapan. Namun, strategi ini
cukup mahal. Tiga tahun pertama digunakan untuk menyamakan budaya perusahaan,
sebelum operasi di Eropa tersebut dapat dirampingkan untuk memotong biaya. Akhirnya,
investasi tambahan diperlukan untuk membenahi pemasaran, mengganti nama Philips dengan
Whirlpool, dan mengembangkan rencana pemasaran di seluruh Eropa untuk menggantikan
pendekatan sebelumnya yang berdasarkan pasar negara per negara. Meskipun demikian,
kesuksesan tidak dapat dijamin. Persaingan Eropa menjadi lebih efisien dan agresif. Pada
tahun 1998, Whirlpool mendapat $10 dari setiap penjualan
$100 di AS, tetapi hanya $2,30 dari setiap $100 penjualan di Eropa. Jika undang-undang
suatu negara mengizinkan, MNC dapat mendirikan anak perusahaan atau kantor cabang di
negara tersebut dengan mudah. Di Irlandia, misalnya, perusahaan asuransi dan peranti lunak
AS telah mendirikan kantor kantor cabang. Quarterdeck Office Systems, sebuah bagian dari
Symantec Corp., mengarahkan telepon para pelanggannya ke perusahaan penjawab telepon
keduanya d Dublin. Sejumlah pegawai yang memiliki kemampuan multibahasa melayani
panggilan telepon dari seluruh Eropa dan AS. Saat waktu di California menunjukkan pakul 5
pagi, para pekerja di Irlandia sedang berada dalam jam kerja dan dapat melayani panggilan

3
telepon dari pelanggan di zona waktu wilayah timur AS. Irish Development Authority
menyediakan fasilitas pajak yang menarik dan insentif lainnya yang hampir senilai dengan
biaya tahunan setiap penggunaan tenaga kerja di Irlandia.

Outsourcing pekerjaan teknis dan profesional menjadi isu yang semakin penting bagi
perusahaan-perusahaan di Amerika yang sadar biaya. Outsourcing dalah pembayaran oleh
suatu perusahaan atas suatu fungsi bisnis yang sebelumnya dilakukan sendiri oleh perusahaan
tersebut. Sebagai contoh, beberapa perusahaan domestik yang membayar firma hukum untuk
menangani masalah-masalah hukum daripada mempekerjakan pengacara perusahaan sendiri.
Dalam konteks MNC, outsourcing mengacu pada pemindahan suatu fungsi bisnis ke negara
lain. Sebagai contoh, Texas Instruments mendirikan operasi pemrograman peranti lunak
raksasa di Bangalore, India Selatan. Ketersediaan tenaga pengangguran lulusan universitas di
India merupakan kombinasi dari tingkat upah yang rendah dan produktivitas yang tinggi.
Namun, infrastruktur India yang belum berkembang membutuhkan investasi modal yang
besar-“Meskipun (Texas Instruments) harus menyediakan generator listrik dan satelitnya
sendiri agar dapat beroperasi secara efisien, upah masih cukup murah sehingga kerja tetap
dapat diselesaikan dengan biaya setengah dari biayanya di AS.”
Outsourcing juga dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di luar AS. Toyota Motor
melakukan outsourcing untuk desain mobil Previa di California. Manfaat yang diperoleh
Toyota termasuk pengenalan yang lebih baik dari desainer-desainer California terhadap pasar
minivan AS, seperti halnya keuntungan politik dengan menjadi bagian dari pengembangan
Previa di AS.
Akuntan manajemen harus memperhatikan berbagai biaya dan manfaat courcing yang
mungkin tidak tersedia di negara origin. Berbagai struktur pajak dan sentif dari otoritas suatu
negara, serta tingkat pendidikan dan infrastruktur berperan penting dalam penilaian akuntan
manajemen terhadap biaya dan manfaat.
Joint Venture
Perahaan yang memiliki keahlian yang dibutuhkan oleh MNC terkadang tidak Tersedia atau
tidak untuk dijual. Dalam hal ini, joint venture mungkin bermanfaat. Joint venture adalah
sebuah jenis kemitraan di mana para investor menjadi bagian dari pemilikan perusahaan.
IBM menghabiskan banyak waktu dan biaya untuk tengembangkan teknologi monitor plasma
untuk komputer portabel sampai mereka menyadari teknologi tersebut tidak praktis karena
boros energi. Teknologi liquid crystal displays (LCD) menawarkan suatu solusi yang baik
sehingga IBM membentuk joint venture dengan Toshiba untuk menggabungkan keahlian
IBM tentang bahan dengan keunggulan Toshiba dalam proses manufaktur. IBM, Toshiba,
dan Siemens juga telah bekerja sama dalam membuat chip memori. Pada tahun 2001, par
investor dari seluruh dunia bekerja sama untuk membeli perusahaan-perusahaan
telekomunikasi Eropa. Pirelli SpA, pembuat ban Italia, dan pemilik dari Benetton Group, ritel
busana, membeli perusahaan telepon internasional Italia, Belecom Italiz SpA. Kedua pembeli
yakin bahwa mereka dapat membawa keahlian pemasaran dan pengetahuan pelanggan dalam
perusahaan telepon yang sedang bermasalah ini
Joint venture terkadang diperlukan untuk menghadapi undang-undang yang berlaku. Di Cina,
misalnya, MNC tidak diizinkan membeli perusahaan Cina atau mendirikan anak perusahaan

4
sendiri. Oleh karena itu, joint venture dengan perusahaan Cina perlu dilakukan. Demikian
juga dengan India dan Thailand yang mensyaratkan kepemilikan lokal. Loctite, perusahaan
pembuat lem Super Gluey, mendirikan joint venture di India dan Thailand karena alasan
tersebut.
Kasus khusus dari kerja sama joint venture adalah maquiladora. Maquiladora adalah sebuah
pabrik manufaktur di Meksiko yang memproses bahan baku impor dan mengekspornya
kembali ke AS. Pada awalnya, hal itu didesain untuk mendorong perusahaan AS melakukan
investasi di Meksiko, di mana program tersebut saat ini berkembang mencakup perusahaan-
perusahaan di luar AS, seperti Nissan Motor dan Sony. Pada dasarnya, maquiladora
menikmati status istimewa baik di Meksiko yang memberikannya pengecualian atas undang-
undang mengenai kepemilikan asing di Meksiko; sementara, AS memberikan pembebasan
atau pengurangan pajak impor untuk barang-barang yang diimpor dari maquiladora. Sebagian
besar perusahaan maquiladora berlokasi di kota-kota dekat perbatasan AS-Meksiko untuk
memperoleh manfaat berupa akses cepat ke fasilitas-fasilitas transportasi dan komunikasi AS.
Keuntungan di Meksiko adalah biaya yang rendah atas tenaga kerja yang terampil. Struktur
maquiladora adalah fleksibel. Pemerintah Meksiko membolehkan beragam tingkat
keterlibatan. Tingkat keterlibatan yang minimal mengombinasikan risiko yang rendah dan
penghematan biaya yang kecil. Dalam hal ini, perusahaan AS mentransfer bahan ke
perusahaan Meksiko yang telah ada dan mengimpor kembali dalam bentuk produk akhir.
Semua kebutuhan pekerja dan operasional pabrik ditangani oleh pemilik di Meksiko. Tingkat
keterlibatan tertinggi mengandung risiko yang tinggi dan penghematan biaya yang besar.
Pada tingkat ini, perusahaan AS merupakan pemilik dari anak perusahaan di Meksiko dan
mengendalikan seluruh operasinya.
Maquiladora adalah suatu contoh program pemerintah untuk meningkatkan produksi yang
telah berjalan dengan baik. Investasi asing telah berpindah dengan baik di luar batas kota
hingga melintasi perbatasan ke pedalaman Meksiko Perbaikan sarana infrastruktur Meksiko
(contohnya jalan dan komunikasi) telah semakin menarik perusahaan-perusahaan untuk
memasuki wilayah Meksiko, memperkecil biaya di luar tenaga kerja. Pada awalnya,
meskipun perusahaan AS tertarik dengan maquiladora karena upah tenaga kerja yang murah;
sekarang, baik tingkat upah maupun imbalan lainnya telah meningkat. Sebagai contoh, pabrik
GM Delphi di Cuidad Juarez mengajar karyawan-karyawan barunya membaca, menulis, dan
menyediakan hipotek berbiaya rendah. Delphi mendapat keuntungan dengan memiliki 53
pabrik Meksiko yang tidak pernah mengalami pemogokan kerja selama lima tahun.”
Perusahaan-perusahaan AS juga telah menemukan manfaat lain dari berinvestasi di
maquiladoras. Sebagai contoh, pabrik Ford di Chihuahua dibangun untuk memenuhi syarat-
syarat ekspor karena berbisnis di Meksiko. Sekarang, pabrik tersebut mendukung penjualan
Ford ke Meksiko, memberikan suatu alasan pemasaran atas keberadaan pabrik tersebut.
Struktur apa pun yang dipilih, MNC akan selalu menghadapi masalah-masalah perdagangan
luar negeri. Suatu masalah yang penting adalah nilai tukar mata uang asing. Masalah ini
dibahas dalam bagian berikut.

Nilai Tukar Mata Uang Asing

5
Apabila suatu perusahaan beroperasi hanya di negaranya dengan hanya satu jenis mata uang
yang digunakan, maka masalah nilai tukar tidak akan pernah muncul. Namun, bila
perusahaan mulai beroperasi dalam arena internasional, perusahaan tersebut harus
menggunakan mata uang asing. Mata uang asing ini dapat dipertukarkan dengan mata uang
domestik dengan menggunakan nilai tukar. Apabila nilai tukar tidak pernah berubah, maka
masalah tidak akan muncul. Namun, nilai tukar sering berubah, bahkan mengalami perubahan
harian. Artinya, satu dolar yang bisa ditukar untuk 150 yen pada suatu hari tertentu dapat
berubah hanya senilai 125 yen di hari lainnya. Fluktuasi nilai tukar mengakibatkan
ketidakpastian dari operasional perusahaan dalam arena internasional. Akuntan manajemen
berperan penting dalam mengelola risiko mata uang.
Manajemen risiko mata uang (currency risk management) mengacu pada pengelolaan
perusahaan terhadap risiko transaksi, ekonomi, dan translasi karena fluktuasi nilai tukar.
Risiko transaksi (transaction risk) mengacu pada kemungkinan bahwa transaksi tunai di masa
depan akan dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar. Risiko ekonomi (economic risk) mengacu
pada kemungkinan bahwa nilai sekarang dari arus kas perusahaan di masa depan akan
dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukat Risiko translasi atau risiko akuntansi (translation or
accounting risk) adalah tingkat di mana laporan keuangan perusahaan terpengaruh oleh
fluktuasi nilai tukar. Berikut bahasan mengenai ketiga komponen risiko mata uang ini dan
berbagai cara yang dapat dilakukan akuntan manajemen dalam menghadapinya.

Mengelola Risiko Transaksi


Sekarang ini, MNC berurusan dengan banyak jenis mata uang. Mata uang tersebut dapat
saling diperdagangkan, bergantung pada nilai tukar yang berlaku saat berlangsungnya
perdagangan. Kurs spot (spot rate) adalah nilai tukar dari satu jenis mata uang terhadap mata
uang lain untuk transaksi langsung (yaitu: hari ini). Tampilan 18-1 menyajikan sejumlah mata
uang yang digunakan secara luas dan kurs spotnya pada 20 April 2006. Meskipun kurs spot
tersebut sudah berubah saat ini-ketika Anda membaca buku ini-Anda bisa mendapatkan ide
mengenai nilai relatif. Perubahan dalam kurs spot dapat memengaruhi nilai transaksi tunai di
masa depan sehingga menciptakan risiko transaksi. Mari, kita membahas apresiasi dan
depresiasi mata uang terlebih dahulu sebelum melanjutkan pembahasan masalah keuntungan,
kerugian nilai tukar, dan lindung nilai (hedging).

Apresiasi dan Depresiasi Mata Uang Ketika mata uang suatu negara menguat
Secara relatif terhadap mata uang negara lain, terjadilah apresiasi mata uang (currency
appreciation) dan satu unit mata uang negara yang disebut pertama mampu membeli lebih
banyak unit mata uang negara kedua. Sebaliknya, depresiasi mata uang (currency
depreciation) berarti mata uang satu negara melemah secara relatif dan membeli unit mata
uang negara lain lebih sedikit. Sebagai contoh, di musim panas tahun 1998, krisis ekonomi
Asia menyebabkan dolar menguat terhadap yen dan mata uang Asia lainnya. Hal ini
berpengaruh pada perdagangan antara AS dan Asia. Sebagai contoh, Disneyland, di mana
pengunjung Asia yang sebelumnya sekitar 8 persen dari total pengunjung, menurun 4 persen
karena melemahnya mata uang Asia. Universal Studios Hollywood melihat penurunan dalam
jumlah kunjungan sekitar 5 persen selama musim panas 1998. Mengapa? Nilai yen, ringgit,

6
dan won menurun meskipun biaya kunjungan ke taman bermain dan tinggal di hotel tidak
naik-yang membuat nilai dolar jauh lebih mahal untuk turis dari Jepang, Malaysia, dan Korea
Selatan.

Keuntungan dan Kerugian Nilai Tukar

7
Selanjutnya, akan dibahas dampak perubahan nilai tukar terhadap penjualan barang ke negara lain.
Misalkan, SuperTubs, Inc. Yang berbasis di Oklahoma menjual lini bak mandi whirlpool di dalam
negeri dan kepada distributor di luar negeri. Pada 15 Januari, Bonbain (distributor Prancis untuk
perlengkapan kamar mandi mewah) memesan 100 unit bak mandi seharga $1.000 per unit untuk
pengiriman segera dan dibayar dalam mata uang euro pada 15 Maret. Apakah SuperTubs
menghasilkan penjualan senilai $100.000 (100 x $1.000)? Pembayarannya adalah dalam euro, bukan
dolar sehingga kita harus melihat nilai tukar untuk euro. Jika nilai tukar pada 15 Januari adalah 0,82
euro per dolar, maka Bonbain sesungguhnya berjanji membayar sejumlah 82.000 euros (0,82 x
$100.000) pada 15 Maret. Jika nilai tukar tetap 0,82 euro per dolar pada 15 Maret, maka SuperTubs
akan menerima 82.000 euro, sebanding dengan $100.000. Akan tetapi, bagaimana jika nilai tukar
pada 15 Maret adalah 0,84 euro per dolar? Bonbain tetap membayar 82.000 euro, tetapi Super Tubs
hanya memperoleh $97.619 (82.000/0,84), bukan $100.000 yang diantisipasi dalam bulan Januari
ketika penjualan dilakukan. Perbedaan antara kedua jumlah tersebut sebesar $2.381 adalah kerugian
atas nilai tukar mata uang. Dampak risiko transaksi pada contoh ini dapat diringkas sebagai berikut.
Dapat diterima dalam dolar pada 15 januari $100.000
Yang diterima dalam dolar pada 15 maret 97.619
Kerugian nilai tukar $ 2.381

Jadi, kerugian nilai tukar (exchange loss) adalah kerugian atas penukaran suatu mata uang terhadap
mata uang lain yang disebabkan oleh depresiasi mata uang dalam negeri.
Tentu saja, apabila euro menguat terhadap dolar, misalnya 0,80 per dolar, keuntungan nilai tukar akan
diperoleh. Keuntungan nilai tukar (exchange gain) adalah keuntungan atas penukaran suatu mata uang
terhadap mata uang lain karena apresiasi mata uang dalam negeri. Pada contoh kita, Bonbain
membayar 82.000 euro, di mana SuperTubs dapat menukarnya menjadi $102.500 (82.000/0,80).
Dalam hal ini, pengaruh risiko transaksi akan menguntungkan.
Dapat diterima dalam dolar pada 15 Januari $100.000
Yang diterima dalam dolar pada 15 Maret 102.500
Keuntungan nilai tukar $ 2.500
Risiko transaksi juga memengaruhi pembelian berbagai komoditi dari perusahaan di luar negeri.
Misalkan, pada 20 Februari, perusahaan AmeriMon, Inc (berpusat di Big Timber, Montana) membeli
komputer dari NEC (berlokasi di Jepang) seharga $50.000 dengan utang yang akan dibayar dalam yen
pada 20 Mei. Anggaplah kurs spot untuk yen adalah 130 per dolar pada 20 Februari. Dapat dilihat
dengan mudah bahwa utang AmeriMon adalah 6.500.000 yen (50.000 x 130). Apabila kurs spot untuk
yen adalah 135 pada 20 Mei, maka AmeriMon cukup mengeluarkan $48.148 (6.500.000/135) untuk
memperoleh yen guna melunasi atang pada NEC.
Kewajiban dalam dolar pada 20 Februari $50.000
Kewajiban dalam dolar pada 20 Mei 48.148
Keuntungan nilai tukar $ 1.852

Lindung nilai Suatu cara mengatasi masalah risiko perubahan nilai tukar adalah melakukan lindung
nilai (hedging). Kontrak pertukaran di masa depan biasanya digunakan sebagai pelindung. Kontrak di

8
depan (forward contract) mensyaratkan pembeli menukar sejumlah mata uang tertentu dengan nilai
tukar tertentu (nilai kar forward) pada tanggal yang telah ditentukan di masa depan.
Kembali pada contoh penjualan Super Tubs sebesar $100.000 ke perusahaan Prancis. Kurs spot
tanggal 15 Januari adalah 0,82 euro per dolar. Masalah Super Tubs dalah mereka tidak mengetahui
berapa kurs pada 15 Maret. Bila lebih tinggi dari 42 euro, SuperTubs akan menerima kurang dari
$100.000 yang diantisipasi pada kan piutang usaha. Sebaliknya, bila kurs lebih rendah, maka Super
Tubs akan pada jangka pendek. SuperTubs telah memutuskan bisnis mereka adalah membuat rima
lebih banyak. Namun, kesulitannya adalah memprediksi pergerakan kurs dan menjual bak mandi,
bukan berspekulasi terhadap fluktuasi kurs. Oleh karena u, mereka mengabaikan peluang memperoleh
keuntungan kurs dengan melakukan lindung nilai atas kerugian kurs. Berikut dijelaskan bagaimana
lindung nilai bekerja dalam kontrak forward.
Pada 15 Maret, transaksi berikut terjadi. Bonbain membayar Super Tubs 82.000 euro, Super Tubs
membayar diler valas sebesar 82.000 euro, dan diler membayar Super Tubs $99.394 (82.000/0,825).
Selisih antara piutang usaha awal $100.000 dan penerimaan kas $99.394 dibebankan pada akun beban
premi kurs. Ingat bahwa pada contoh pertama, kurs pada 15 Maret adalah 0,84 euro per dolar.
Seandainya Super Tubs tidak melakukan lindung nilai, mereka hanya menerima $97.619. Dengan
demikian, beban premi kurs sebesar $606 telah menyelamatkan Super Tubs dari kerugian sebesar
$2.381. Hal ini adalah penghematan bersih sebesar $1.775.
Piutang dalam dolar pada 15 Januari $100.000
Penerimaan dalam dolar pada 15 Maret 99.394
Beban premi 606
Lindung nilai tentu dapat dilakukan melalui kesepakatan menyerahkan dolar untuk memperoleh mata
uang lain di masa mendatang. Ingat kembali contoh terdahulu mengenai pembelian AmeriMon
seharga 6.500.000 yen atas perlengkapan komputer. Pada kurs spot 130, AmeriMon berharap
membayar 50.000 yen untuk memenuhi kewajibannya. Namun, AmeriMon mungkin khawatir bahwa
kurs akan turun, misalnya menjadi 125 yen. Bila demikian, AmeriMon harus membayar $52.000
(6.500.000/125) agar sama dengan 6.500.000 yen. Dengan memanfaatkan transaksi lindung nilai,
AmeriMon dapat mengatasi masalah ketidakpastian tersebut. Misalkan, kurs forward adalah 128,7 per
dolar. Dengan demikian, AmeriMon akan membayar suatu kontrak forward untuk membeli 6.500.000
yen pada 20 Mei seharga $50.505 (6.500.000/128,7).
Kewajiban dalam dolar, 20 Februari $ 50.000
Pembayaran dalam dolar, 20 Mei (50.505)
Beban premi $ (505)

Mengelola Risiko Ekonomi


Berurusan dengan berbagai jenis mata uang dapat menimbulkan dimensi ekonomi dalam berbagai
transaksi pertukaran mata uang. Ingat bahwa risiko ekonomi sebelumnya didefinisikan sebagai
dampak dari fluktuasi nilai tukar terhadap nilai sekarang dari arus kas perusahaan di masa depan.
Risiko demikian dapat memengaruhi daya saing relatif perusahaan meskipun perusahaan tersebut
tidak pernah berpartisipasi secara langsung dalam perdagangan internasional. Perhatikan contoh
sederhana berikut yang didasarkan pada pasar alat-alat berat antara tahun 1981 dan 1985.
Misalnya, konsumen AS dapat memilih untuk membeli alat-alat berat dari Caterpillar
(berbasis di AS) atau Komatsu (berbasis di Jepang). Anggaplah harga salah satu jenis alat berat dari

9
kedua perusahaan adalah sama, yaitu $80.000. Namun, alat Caterpillar benar-benar berarti $80.000.
Komatsu sebenarnya menawarkan seharga 10.400.000 yen, yaitu dalam mata uangnya sendiri. Pada
nilai tukar $1 sama dengan 130 yen, harga ditetapkan $80.000. Sekarang, anggaplah nilai dolar
menguat terhadap yen dan nilai tukar menjadi $1 sama dengan 140 yen. Dengan demikian, untuk
mendapat 10.400.000 yen yang sama, Komatsu menjual banya seharga $74.286. Pada kasus ini,
struktur biaya kedua perusahaan belum berubah, demikian juga permintaan pasarnya. Namun,
fluktuasi mata uang, perusahaan Jepang menjadi lebih “kompetitif”. Sebaliknya, apabila dolar
melemah, ekspor AS relatif lebih murah bagi konsumen Jepang.
Bagaimana akuntan mengelola keterpengaruhan perusahaan terhadap risiko ekonomi? Hal
terpenting adalah ia harus memperhatikannya dengan memahami posisi perusahaan dalam ekonomi
global. Seperti kita lihat pada contoh Caterpillar- Komatsu, kedua perusahaan adalah pesaing dan
berhubungan lewat partisipasi pelanggannya dalam pasar global. Akuntan menyediakan struktur
keuangan dan komunikasi bagi perusahaan. Dalam menyusun anggaran induk, misalnya, anggaran
penjualan harus mempertimbangkan potensi menguat atau melemahnya mata uang negara pesaing.
Departemen Pengawas sering bertanggung jawab atas prediksi gerakan mata uang asing.
Lindung nilai dapat menyediakan sarana lain dalam mengelola risiko ekonomi. Sebagai
contoh, tim baseball Toronto Blue Jays menerima penghasilannya dalam dolar Kanada, tetapi
menghabiskan sebagian besar belanjanya dalam dolar Amerika. Pada tahun 1985, tim tersebut
mengantisipasi kerugian yang disebabkan oleh fluktuasi nilai tukar yang tidak menguntungkan. Untuk
mengatasinya, tim tersebut membeli kontrak forward untuk dolar Amerika seharga $0,75 per dolar
Kanada pada tahun 1984. Nilai tukar pada akhir tahun 1984 saat itu adalah $0,7586 per dolar Kanada.
Kurs terus melemah sepanjang tahun 1985 menjadi $0,7156 pada akhir kuartal keempat tahun 1985.
Depresiasi mata uang Kanada yang dibendung dengan hati-hati melalui pembelian kontrak forward
menguntungkan tim tersebut.”
MENGELOLA RISIKO TRANSLASI
Induk perusahaan sering mencatat ulang semua pendapatan anak perusahaan dalam
keuntungan dan kerugian oportunitas atas revaluasi mata uang asing dan dapat mata uang lokal induk
perusahaan. Pencatatan kembali ini dapat mengakibatkan memengaruhi laporan keuangan anak
perusahaan, penghitungan ROI, dan laba residu.
Misalkan, Anda adalah manajer divisi berbasis di Meksiko. Divisi Anda menghasilkan
320.000 peso tahun ini, naik dari 200.000 peso pada tahun sebelumnya atau naik sebesar 60 persen.
Sekarang, anggaplah laba yang Anda hasilkan tersebut ditranslasi ke dalam dolar. Apabila nilai tukar
tahun lalu adalah enam peso per dolar dan nilai tukar tahun ini adalah 10 peso per dolar, maka laba
bersih divisi Anda ditranslasi menjadi laba bersih $33.333 tahun lalu dan $32.000 tahun ini. Tiba-tiba,
terjadi penurunan dalam laba bersih. Kejutan yang tidak menyenangkan ini juga terjadi pada
penghitungan ROI dan nilai bersih. Potensi keuntungan atau kerugian akibat revaluasi mata uang
adalah penting, terutama bagi negara yang kurs mata uangnya berubah-ubah dan terdepresiasi
terhadap mata uang perusahaan induk.
Fluktuasi mata uang asing juga menimbulkan kesulitan dalam mengevaluasi ketaatan manajer lokal
terhadap kebijakan perusahaan. Monsanto pernah mengalami masalah ini. Perusahaan tersebut
mengetahui bahwa penurunan penjualan telah terjadi di beberapa pasar luar negerinya. Para manajer
lokal diinstruksikan untuk meningkatkan pengeluaran promosi. Namun, laporan yang
didenominasi dolar tetap tidak menunjukkan terjadinya peningkatan pengeluaran promosi.
Manajemen puncak terus menekan manajer lokal agar melakukan apa yang diinstruksikan. Para
manajer lokal frustrasi terhadap ketidakmampuan mereka dalam meyakinkan manajemen puncak
bahwa mereka telah meningkatkan pengeluaran promosi karena laporan menunjukkan dolar yang
dibelanjakan lebih sedikit. Akhirnya, laporan keuangan dalam mata uang lokal ditempatkan bersama

10
dengan laporan keuangan dalam dolar. Laporan keuangan komparatif ini menunjukkan pengeluaran
promosi telah ditingkatkan.
Contoh sederhana berdasarkan pengalaman Monsanto (tetapi tidak menggunakan angka-
angka mereka) dapat mengilustrasikan masalah tersebut. Anggaplah Multinational, Inc. Memiliki
suatu divisi di luar negeri, yaitu FD yang penjualannya sedang menurun. Multinasional
memerintahkan para manajer FD untuk meningkatkan pengeluaran pemasaran. Kemudian, manajer
FD meningkatkan pengeluaran pemasaran berikut selama empat kuartal.

Kuartal Pengeluaran dalam Mata Uang Lokal


1 LC 10.000
2 LC 11.000
3 LC 12.100
4 LC 13.310

Seperti dapat dilihat, pengeluaran untuk pemasaran meningkat 10 persen setiap kuartal.
Namun, para manajer Multinasional tidak melihat tabel ini. Sebaliknya, mereka melihat laporan dalam
mata uang dolar. Untuk mengubah angka-angka mata uang lokal menjadi dolar, kita memerlukan nilai
tukar untuk setiap kuartal. Andaikan, dolar menguat terhadap mata uang lokal dan nilai tukar
kuartalan $1 untuk unit mata uang lokal masing-masing adalah 1,00, 1,20, 1,35, dan 1,50. Dengan
demikian, pengeluaran untuk pemasaran FD dalam dolar menjadi sebagai berikut.
Kuartal Pengeluaran dalam Mata Uang Lokal
1 $10.000
2 9.167
3 8.963
4 8.873
Betapa berbedanya! Dari tabel terlihat bahwa manajer lokal bukan hanya tidak meningkatkan
pengeluaran untuk pemasaran, tetapi juga menguranginya. Hanya dengan membandingkan angka-
angka dalam denominasi dolar dengan denominasi lokal sajalah, manajemen multinasional dapat
mengetahui kedua dampak peningkatan pengeluaran untuk pemasaran dan menguatnya dolar. Dalam
hal ini, peningkatan pengeluaran FD tertutupi oleh translasi mata uang.
Tujuan laporan internal dalam denominasi dolar adalah mengukur semua angka dengan dasar
yang sama. Meskipun strategi ini berguna pada satu titik waktu tertentu, strategi tersebut dapat
menyesatkan para manajer apabila pembandingan dibuat pada beberapa periode waktu. Akuntan
manajemen harus waspada terhadap sumber risiko translasi ini.

DESENTRALISASI

11
Perusahaan yang terdesentralisasi di negara asal sering memberlakukan pengawasan yang lebih ketat
pada divisi asing, paling tidak hingga mereka mendapatkan Menjelaskan mengapa pengalaman yang
lebih banyak tentang operasional mereka di luar negeri. Sebagaimana desentralisasi menawarkan
keunggulan-keunggulan bagi divisi-divisi untuk melakukan di negara asal, desentralisasi juga
menawarkan keunggulan bagi divisi asing. Bagian Berikut akan mengkaji ulang beberapa keunggulan
tersebut.
KEUNGGULAN DESENTRALISASI PADA MNC
Mutu informasi lebih baik pada tingkat lokal dan mampu meningkatkan mutu keputusan. Hal
ini terutama berlaku untuk MNC yang divisi-divisi luar negerinya beroperasi di sejumlah negara serta
tunduk pada berbagai kebiasaan dan sistem hukum. Oleh sebab itu, manajer lokal sering berada pada
posisi yang lebih tenguntungkan dalam membuat keputusan. Desentralisasi memungkinkan suatu
Meganisasi memperoleh manfaat dari pengetahuan istimewa ini. Misalnya, Loctite mempekerjakan
para manajer lokal dalam menjalankan divisi mereka, terutama pemasaran dan penentuan harga
berada di bawah kendali manajer lokal. Bahasa tidak menjadi masalah karena para manajer lokal
menguasainya. Mereka juga memahami kebiasaan dan hukum di lingkungan operasinya.
Para manajer lokal MNC mampu memberikan respons lebih cepat dalam Pengambilan
keputusan. Mereka lebih cepat menanggapi permintaan diskon dari pelanggan, tuntutan pemerintah
lokal, dan perubahan iklim politik.
Bab 10 membahas perlunya manajer perusahaan yang tersentralisasi mengirim berbagai
instruksi, dan kemungkinan manajer yang bertanggung jawab atas pengimplementasiannya
melakukan kesalahan interpretasi dari instruksi tersebut. Perbedaan bahasa di antara para manajer
divisi menimbulkan masalah yang lebih besar. MNC dapat mengatasi masalah ini dengan dua cara.
Pertama, mengaplikasikan struktur desentralisasi dengan menyerahkan wewenang pengambilan
keputusan kepada manajer lokal sehingga mengeliminasi keperluan penginterpretasian instruksi dari
kantor pusat. Kedua, MNC memanfaatkan teknologi yang menjembatani perbedaan bahasa dan
memudahkan pengiriman data lintas negara. Teknologi merupakan fasilitas yang sangat berguna
untuk mengatasi berbagai kesulitan komunikasi antara induk perusahaan dan anak perusahaan, serta
antara satu anak perusahaan dan anak perusahaan lainnya. Pabrik Loctite di Irlandia memanfaatkan
alat pembuat label terkomputerisasi dalam mengendalikan divisinya di Israel atau Inggris. Teknologi
kode batang (bar code) membaca label dan mengeliminasi kebutuhan translasi bahasa.
Seperti juga desentralisasi memberikan manajer tingkat bawah di negara pusat kesempatan
untuk mengembangkan keterampilan manajerial, desentralisasi MNC juga memberikan pengalaman
berharga bagi manajer anak perusahaan di luar negeri. Bahkan, para manajer di negara pusat juga
memperoleh lebih banyak pengalaman melalui interaksi mereka dengan para manajer dari divisi luar
negeri. Kesempatan saling belajar di antara para manajer lebih dimungkinkan dalam suatu MNC yang
terdesentralisasi. Sejak paruh kedua abad ke-20 sampai akhir abad ke-20, bertugas pada anak-anak
perusahaan di luar negeri merupakan bagian dari upaya manajer untuk mencapai posisi puncak.
Sekarang, manajer anak perusahaan di luar negeri juga bisa berharap ditugaskan di kantor pusat.

Pembentukan Divisi
MNC memiliki fleksibilitas yang luas dalam pembentukan jenis-jenis divisi. Divisi divisi ini didirikan
menurut garis geografis. IBM, misalnya, memiliki divisi-divisi yang mengelola produksi dan
penjualan untuk Asia dan Timur Jauh (Asia and the Far East-AFE), Amerika Utara, Amerika Latin,
dan Amerika Selatan, serta Eropa dan Afrika.

12
Lini produk juga dapat menjadi alasan terhadap pembentukan divisi-divisi MNC yang
terdiversifikasi banyak memproduksi dan menjual sejumlah produk yang berbeda-beda. MNC dapat
memutuskan pendirian divisi didasarkan pada jenis produk yang dijual, bukan berdasarkan negara
tempat produk tersebut dijual, Suatu perusahaan minyak, misalnya, mungkin mendirikan divisi
eksplorasi, divisi penyulingan, dan divisi kimia. Setiap divisi tersebut dapat meliputi pabrik-pabrik
atau operasi-operasi di sejumlah negara berbeda.
Divisi-divisi juga dapat didirikan menurut lini manajemen fungsional. Pada awal 1970-an,
Avon Products mendirikan tiga pusat perencanaan dan pemasaran regional di New York, London, dan
Australia. Cara ini berjalan dengan baik pada beberapa waktu dan mencapai sasaran berupa berbagi
keahlian dan pengetahuan di antara para manajer divisi. Namun, berbagai kebutuhan dan perbedaan
yang berlatar nasional menciptakan konflik. Pada akhir 1980-an, Avon membubarkan pusat-pusat
regional dan mendesentralisasikan operasinya ke tingkat negara individual.14 Berbagai divisi di lebih
dari satu negara menciptakan kebutuhan perangkat evaluasi kinerja yang mempertimbangkan berbagai
perbedaan pada lingkungan divisi. Bagian berikut membahas masalah evaluasi kinerja pada MNC.

MENGUKUR KINERJA PADA PERUSAHAAN MULTINASIONAL


Bagi MNC, memisahkan antara evaluasi manajer suatu divisi dengan evaluasi divisi tersebut
merupakan suatu hal penting. Evaluasi manajer sebaiknya tidak menyertakan faktor-faktor di luar
kendali manajer, seperti fluktuasi mata uang, pajak, dan seterusnya. Sebaliknya, manajer seharusnya
dievaluasi berdasarkan pendapatan dan biaya yang terjadi. Setelah manajer dievaluasi, laporan
keuangan anak perusahaan dapat disesuaikan dengan mata uang induk perusahaan dan biaya- biaya
yang di luar kendali manajer dapat dialokasikan.
Sulit membandingkan kinerja seorang manajer divisi (atau anak perusahaan) di suatu negara
dengan kinerja seorang manajer divisi di negara lain. Bahkan, divisi- divisi yang tampaknya mirip
dalam kerangka produksi bisa menghadapi tekanan politik, sosial, dan ekonomi yang sangat berbeda
serta lebih kompleks dari kondisi- kondisi domestik. Berbagai variabel lingkungan yang dihadapi para
manajer lokal dari divisi-divisi termasuk di antaranya faktor-faktor ekonomi, hukum, politik, sosial,
dan pendidikan. Beberapa variabel ekonomi yang penting adalah inflasi, kurs valuta asing, pajak, dan
harga transfer. Tindakan yang berkaitan dengan hukum dan politik juga memberikan dampak
tersendiri. Sebagai contoh, suatu negara mungkin tidak mengizinkan kas mengalir ke luar negeri. Hal
tersebut memaksa MNC mengusahakan berbagai cara untuk menggantinya dengan output dari negara
yang menjadi tuan rumah tersebut.17 Variabel pendidikan berbeda antara satu negara da segara
lainnya seperti layaknya perbedaan kecanggihan sistem akuntansinya. Berbagai variabel sosiologis
dan budaya memengaruhi cara perusahaan multinasional Diperlakukan oleh negara tempat anak
perusahaan beroperasi.
Berbagai faktor linkungan berbeda menjadikan pembandingan ROI antardivisi berpotensi
menyesatkan. Misalkan, suatu MNC yang berpusat di AS memiliki Berbagai faktor lingkungan
berbeda menjadikan pembandingan ROI antardivisi tiga divisi di Brasil, Kanada, dan Spanyol dengan
informasi berikut dalam jutaan dolar.

Aktiva Pendapatan Laba Bersih Margin* Perputaran* ROI*


Brasil $10 $6 $3 0,50 0,60 0,30
Kanada 18 13 10 0,77 0,72 0,55
Spanyol 15 10 6 0,60 0,67 0,40

13
“dibulatkan sampai dua desimal
Berdasarkan ROI, manajer anak perusahaan di Kanada melakukan pekerjaan yang terbaik,
sedangkan manajer di Brasil melakukan pekerjaan yang terburuk. Namun, apakah pembandingan ini
adil? Manajer Brasil dan Kanada menghadapi kondisi hukum, politik, pendidikan, dan ekonomi yang
sangat berbeda. Inflasi di Amerika Selatan sangat tinggi diperbandingkan dengan di Amerika Utara.
Perusahaan-perusahaan di Amerika Selatan menanggapi hal ini dengan melakukan penyesuaian pada
laporan keuangannya. Misalkan, perusahaan Kanada mencatat aktivanya menurut biaya historis dan
perusahaan Brasil menyesuaikan aktivanya terhadap inflasi. Apabila inflasi selama periode aktiva
tersebut dimanfaatkan rata- rata 100 persen (bukan asumsi yang tidak beralasan untuk suatu negara
yang mengalami tingkat inflasi bulanan digit ganda selama bertahun-tahun), maka biaya historis
aktiva perusahaan Brasil tersebut adalah $5 juta. Perhitungannya adalah sebagai berikut.

X+100% X = $10
X+1,00X= $10
2X = $10
X = $5

Jika kita mencatat kembali aktiva perusahaan Brasil menurut biaya historis, maka ROI
menjadi 60 persen (3/5 = 0,6). Apabila penghitungan ini digunakan, anak perusahaan di Brasil
tampaknya menjadi yang terbaik, bukan terburuk. Hal tersebut menunjukkan akuntansi untuk dampak
inflasi terhadap laba dan aktiva adalah sangat rumit. Selain itu, pencatatan kembali secara sederhana
yang baru dijelaskan bukanlah suatu pendekatan menyeluruh. Manajemen puncak perlu waspada
terhadap tingkat inflasi yang berbeda. Namun, kesenjangan terhadap konsistensi laporan internal
dapat mengaburkan pembandingan antardivisi dan akuntan manajemen harus jeli terhadap masalah
ini.
Faktor-faktor lingkungan lainnya dapat berbeda di setiap negara. Peraturan mengenai tingkat
upah minimum di suatu negara akan membatasi kemampuan manajer dalam mengatur berbagai jenis
biaya tenaga kerja. Negara lain mungkin melarang kas mengalir ke luar. Sementara itu, negara lain
mungkin memiliki angkatan kerja yang terdidik, tetapi kekurangan infrastruktur (fasilitas transportasi
dan komunikasi). Semua faktor lingkungan yang berbeda tersebut harus dipertimbangkan saat menilai
kinerja manajerial. Tampilan 18-2 menyajikan sejumlah faktor lingkungan yang dapat menyebabkan
pembandingan antardivisi yang menyesatkan.

Faktor-faktor ekonomi:
Organisasi dari sistem bank sentral, abras ekonomi,
Eksistensi pasar modal, pembatasan valuta.
Faktor-faktor politik dan hukum:

14
kualitas, efisiensi, dan keefektifan struktur perundang-undangan,
pengaruh kebijakan pertahanan,
dampak kebijakan luar negeri,
tingkat kestabilan politik,
tingkat keterlibatan pemerintah dalam bisnis.
Faktor-faktor pendidikan:
tingkat kemampuan baca tulis,
Cakupan dan jenjang pendidikan formal serta sistem pelatihan,
cakupan dan jenjang pelatihan teknis.
Cakupan dan mutu program pengembangan manajemen.
Faktor-faktor sosiologis:
Sikap sosial terhadap industri dan bisnis,
Kap budaya terhadap otoritas dan orang-orang yang menjadi bawahan,
Sikap budaya terhadap produktivitas dan keberhasilan (etika kerja),
Sikap sosial terhadap peningkatan material,
Keragaman budaya dan ras..
Tampilan 18-2 Faktor-faktor Lingkungan yang Memengaruhi Evaluasi Kinerja pada Perusahaan
Multinasional

Faktor-faktor Politik dan Hukum yang Memengaruhi Evaluasi Kinerja


Akhir dari embargo perdagangan internasional terhadap Vietnam mendorong perusahaan-
perusahaan barang konsumsi di AS untuk berinvestasi besar-besaran di pabrik-pabrik di Vietnam.
Pada tahun 1998, misalnya, Tide, Lux, dan Close-up meraih penjualan tertinggi. Apakah Lever-Viso
(perusahaan joint venture Unilever di Vietnam) dan Procter & Gamble senang? Tidak, meskipun
produk-produk tersebut asli buatan Thailand dan diselundupkan ke Vietnam. Alasannya adalah
devaluasi bath Thailand terhadap dong Vietnam. Barang-barang yang dibuat di Thailand jauh lebih
murah dibanding barang-barang yang diproduksi di Vietnam. Perusahaan- perusahaan Vietnam
frustrasi dengan kurangnya tindakan tegas dari staf pemerintah terhadap penyelundupan tersebut.
Akuntan manajemen di MNC harus tahu lebih dari sekadar hal bisnis dan besangan. Sistem politik
dan hukum memiliki implikasi penting bagi perusahaan.

Sistem politik terkadang cepat berubah sehingga membuat perusahaan jatuh dalam krisis. Di lain
waktu, situasi berubah lebih lambat. Perubahan sistem politik Spanyol dari kediktatoran Franco ke
suatu demokrasi adalah salah satu contohnya.
Akuntan manajemen semakin penting di Spanyol sejak awal 1980-an. Sebagian dari
bertambahnya peran penting tersebut karena meningkatnya tekanan persaingan. Profitabilitas
perusahaan-perusahaan Spanyol menurun dan perusahaan-perusahaan melihat perlunya mekanisme
pengawasan yang lebih formal, seperti penganggaran dan perhitungan biaya standar. Alasan kedua

15
adalah perubahan dari ekonomi terlindung (sheltered) dan politik diktatorisme ke masyarakat
demokratis. Kediktatoran terdahulu menyukai metode kontrol eksternal, serta menekankan kembali
pada suatu struktur politik dan sosial yang koersif. Sistem terisolasi dari bagian Eropa lainnya dengan
ekonomi yang sangat teratur. Perubahan ke arah yang lebih demokratis dan lebih longgarnya
lingkungan perundang- undangan memungkinkan perusahaan-perusahaan di Spanyol lebih bebas
bertindak dalam bisnis dan mengarah pada perlunya kontrol akuntansi manajemen.

UKURAN-UKURAN GANDA DALAM KINERJA


Laba residu dan ROI merupakan ukuran kinerja manajerial yang penting. Namun, keduanya
merupakan ukuran-ukuran jangka pendek. Keduanya menggoda para manajer untuk mengorbankan
kepentingan jangka panjang perusahaan demi kepentingan jangka pendek. Satu cara mengatasi
perilaku yang menyimpang ini adalah memanfaatkan ukuran-ukuran kinerja tambahan yang lebih erat
kaitannya dengan kepentingan jangka panjang perusahaan. Sebagai contoh, selain ROI dan laba
residu, manajemen puncak dapat mempertimbangkan faktor-faktor, seperti pangsa pasar, keluhan
pelanggan, rasio perputaran karyawan, dan pengembangan karyawan. Dengan membuat manajer pada
jenjang yang lebih rendah sadar bahwa perhatian terhadap faktor-faktor jangka panjang juga penting,
cenderung memberi perhatian yang berlebihan pada ROI atau laba residu akan berkurang.
Selain itu, penggunaan ROI dan laba residu dalam evaluasi kinerja manajerial divisi-divisi
dari suatu MNC merupakan subjek dari masalah-masalah melebihi masalah yang dihadapi perusahaan
terdesentralisasi yang hanya beroperasi di satu negara. Oleh karena itu, evaluasi manajerial MNC
harus menggunakan pendekatan akuntansi pertanggungjawaban. Para manajer harus dievaluasi
berdasarkan berbagai faktor yang berada dalam kendali mereka. Hal ini dimungkinkan melalui
penggunaan ukuran-ukuran ganda untuk kinerja.

PENETAPAN HARGA TRANSFER DAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL


Bagi perusahaan multinasional, penetapan harga transfer harus mencapai dua sasaran: evaluasi kinerja
dan penetapan pajak penghasilan yang optimal.
Evaluasi Kinerja
Divisi-divisi sering dievaluasi berdasarkan laba bersih dan pengembalian atas investasi. Seperti pada
kasus harga transfer lainnya, divisi penjual menghendaki harga transfer yang tinggi sehingga
meningkatkan laba bersihnya, sedangkan divisi pembeli menghendaki harga transfer yang rendah
sehingga meningkatkan laba bersihnya. Namun, harga transfer pada MNC sering diatur oleh induk
perusahaan yang menyebabkan penggunaan ukuran ROI dan laba bersih menjadi meragukan. Karena
kedua ukuran ini berada di luar wewenang manajer divisi, keduanya tidak mampu lagi berperan
sebagai indikator bagi kinerja manajemen.

Pajak Penghasilan dan Penetapan Harga Transfer


Jika semua negara memiliki struktur pajak yang sama, maka harga transfer mungkin akan diatur tanpa
mempertimbangkan pajak. Namun, seperti yang diilustrasikan pada skenario di awal bab, hal ini tidak
berlaku. Sebaliknya, ada negara-negara yang memberlakukan pajak tinggi (seperti AS) dan ada pula
negara-negara yang memberlakukan pajak rendah (seperti Kepulauan Cayman). Akibatnya, MNC

16
mungkin menggunakan penetapan harga transfer untuk memindahkan biaya ke negara dengan pajak
tinggi dan memindahkan pendapatan ke negara dengan pajak rendah.
Tampilan 18-3 mengilustrasikan konsep ini ketika dua harga transfer ditentukan. Harga
transfer yang pertama adalah $100 ketika barang dari anak perusahaan di Belgia dikirim ke pusat
reinvoicing (pembuatan faktur) di Puerto Rico. Karena harga transfer pertama setara dengan total
biaya, laba adalah nol dan pajak atas laba tersebut juga nol. Harga transfer kedua ditetapkan sebesar
$200 oleh pusat reinvoicing di Puerto Rico. Transfer dari Puerto Rico ke AS benar-benar
menghasilkan laba, tetapi laba ini tidak dikenakan pajak karena Puerto Rico tidak mengenakan pajak
atas laba perusahaan. Akhirnya, anak perusahaan di AS menjual produk tersebut kepada pihak
eksternal dengan harga transfer $200. Sekali lagi, harga transfer ditetapkan setara dengan biaya
sehingga tidak ada laba yang akan dikenakan pajak penghasilan.
Perhatikan apa yang akan terjadi tanpa keberadaan pusat reinvoicing. Produk tersebut akan
ditransfer secara langsung dari Belgia ke AS. Apabila harga transfer ditetapkan $200, laba anak
perusahaan di Belgia adalah $100 dan dikenakan pajak 42 persen. Apabila harga transfer ditetapkan
$100, tidak ada pajak Belgia yang

TINDAKAN DAMPAK PERPAJAKAN

Anak perusahaan di Belgia memproduksi Tarif pajak 42%


suatu komponen dengan biaya $100 per unit.
Tagihan terhadap komponen ditransfer ke Pendapatan $100-biaya $100=$0
pusat reinvoicing” di Puerto Rico dengan Pajak dibayar=$0
harga transfer $100 per unit.

Pusat reinvoicing di Puerto Rico-yang juga Tarif pajak 0


merupakan anak perusahaan-mentransfer Pendapatan $200-biaya $100 $100 Pajak
tagihan komponen ke anak perusahaan di AS dibayar = $0
dengan harga transfer $200 per unit.

Anak perusahaan di AS menjual komponen Tarif pajak 35%


ke perusahaan eksternal seharga $200 per Pendapatan $200-biaya $200 = $0
unit. Pajak dibayar = $0

Tampilan 18-3 Pemanfaatan Penetapan Harga Transfer untuk Memengaruhi Pajak yang Dibayar

Dibayar, tetapi anak perusahaan di AS yang menghasilkan laba $100 akan dikenakan pajak
penghasilan perusahaan sebesar 35 persen.

Perusahaan multinasional yang berpusat di AS tunduk pada Internal Revenue Code Section
482 (Undang-Undang Pajak Penghasilan Pasal 482) mengenai penetapan harga transaksi
antarperusahaan. Pasal ini memberi wewenang pada IRS-lembaga yang bertanggung jawab atas
penarikan pajak penghasilan di AS-untuk merealokasi laba dan berbagai pengurangan di antara divisi-
divisi apabila mereka yakin bahwa realokasi tersebut akan mengurangi potensi penggelapan pajak.
Pada dasarnya, Pasal 482 mensyaratkan agar penjualan berlangsung dalam harga wajar. Jadi,
pengaturan harga transfer sesuai dengan harga yang akan berlaku sebagaimana apabila transfer

17
dilakukan oleh pihak lain yang disesuaikan dengan berbagai selisih yang menimbulkan dampak yang
dapat diukur atas harga tersebut. Selisih yang dimaksud adalah biaya pengiriman dan biaya
pemasaran. Biaya pengiriman (alat angkut, asuransi, pajak, dan pajak khusus) dapat menambah harga
transfer yang diperkenankan. Biaya-biaya pemasaran biasanya dihindari pada transfer internal dan
mengurangi harga transfer. IRS mengakui tiga metode penetapan harga yang mendekati harga pasar.
Berdasarkan urutan yang lebih disukai, metode-metode tersebut adalah metode harga tidak terkendali
yang dapat diperbandingkan, metode harga jual kembali, dan metode biaya plus.
Metode harga tak terkendali yang dapat diperbandingkan (comparable uncontrolled price
method) pada dasarnya menggunakan harga pasar. Misalkan. Divisi Belgia mentransfer suatu
komponen ke divisi AS. Jika komponen tersebut memiliki harga pasar $50 dan biaya pengiriman $4,
maka harga transfer adalah $54. Jika terdapat biaya yang dihindari sebagai akibat dari transfer internal
(misalnya, komisi penjualan $5), biaya ini akan dikurangkan dari harga pasar. Dalam hal ini, harga
transfer akhir dihitung sebagai berikut.
Harga pasar $50
Ditambah: Biaya pengiriman 4
Dikurangi: Komisi (5)
Harga transfer $49

Metode harga jual kembali (resale price method) sama dengan harga jual yang diterima oleh
penjual dikurangi markup yang wajar. Jadi, anak perusahaan yang membeli barang untuk dijual
kembali menetapkan harga transfer yang setara dengan harga jual kembali dikurangi persentase laba
kotor. Misalkan, divisi AS menerima barang dari divisi Prancis untuk dijual kembali di AS seharga
$60. Divisi AS biasanya mengenakan markup 50% terhadap biaya. Dengan demikian, harga transfer
menjadi $40 (560 biaya + 0,5 biaya; jadi, biayanya adalah $40).
Metode biaya-plus (cost-plus method) adalah harga transfer berdasarkan biaya. Biaya
manufaktur produk disesuaikan dengan setiap biaya lainnya, seperti biaya pengiriman dan pajak.
Misalkan, divisi AS memproduksi suatu produk dengan biaya produksi $25. Kemudian, produk itu
dikirim ke divisi Brasil dengan biaya pengiriman $3. Harga transfer adalah $28. Harga ini dapat
disesuaikan dengan markup atas produk tersebut.
Penetapan harga yang wajar merupakan suatu hal yang sulit. Situasi penetapan harga transfer
yang sedang dihadapi perusahaan tidak cocok dengan satu pun dari ketiga metode harga di atas. Pada
hal semacam itu, IRS akan memperkenankan metode keempat harga transfer negosiasi antara
perusahaan dan IRS. IRS, wajib pajak, dan pengadilan perpajakan telah bergelut dengan harga
transfer negosiasi selama bertahun-tahun. Namun, jenis negosiasi ini berlangsung setelah ada fakta,
serta setelah SPT pajak penghasilan dikirim dan perusahaan sedang diaudit.

Akhir-akhir ini, IRS telah menyetujui penerbitan perjanjian penetapan harga di muka
(advance pricing agreement-APAs) untuk memudahkan perusahaan yang membayar pajak dalam
penentuan apakah suatu harga transfer yang diusulkan disetujui IRS saat pengajuan pajak di muka.
“APA adalah perjanjian antara IRS dan wajib pajak mengenai metode penetapan harga yang
diaplikasikan dalam suatu transaksi internasional. Perjanjian ini dapat meliputi transfer aktiva tak
berwujud, reperti royalti atas lisensi), penjualan properti, provisi jasa, dan pos-pos lainnya. APA
berlaku khusus untuk IRS dan wajib pajak selama tahun-tahun yang ditetapkan dalam APA dan tidak
berlaku umum”, 20 Karena prosedur APA yang masih baru, IRS dengan pasti. Akhir-akhir ini, IRS

18
membatasi campur tangan lebih jauh terhadap dan perusahaan sama-sama tidak mengetahui
kebutuhan-kebutuhan informasinya berbagai transaksi yang terjadi antara perusahaan yang berpusat di
AS dan divisi- divisi di negara lain, seperti Australia, Kanada, Jepang, dan Inggris. Misalnya, Apple
Computer memperoleh persetujuan penetapan harga di muka dari IRS untuk transfer produk-produk
Apple ke anak perusahaannya di Australia.
Penyelewengan penetapan harga transfer merupakan pelanggaran hukum-bila penyelewengan
bisa dibuktikan. Banyak contoh perusahaan asing dan perusahaan AS yang mengenakan harga transfer
tidak wajar. IRS berhasil membuktikan Toyota telah mengenakan harga yang lebih tinggi terhadap
anak perusahaannya di AS untuk mobil, truk, dan suku cadang yang dijual di AS. Pengaruhnya untuk
menurunkan perolehan laba yang dilaporkan secara berarti di AS dan meningkatkan laba yang
dilaporkan Ji Jepang. Biaya penyelesaian masalah ini hampir mencapai $1 miliar.
Provisi superroyalti dari Pasal 482 ditambahkan pada tahun 1986 untuk mewajibkan
perusahaan menilai aktiva tak berwujudnya secara lebih wajar. IKS menduga banyak perusahaan di
AS yang mentransfer aktiva tak berwujud (paten, hak cipta, data pelanggan, dan lain-lain) ke anak
perusahaan di luar negeri dengan nilai lebih rendah dari nilai pasar wajar. Sebagai contoh, suatu
perusahaan penghasil obat AS mungkin berhasil mengembangkan jenis obat baru dan
melisensikannya ke anak perusahaan di Puerto Rico untuk memproduksinya. Kemudian, obat tersebut
dibeli oleh induk perusahaan untuk dijual di pasar AS dan membebankan royalti pada anak
perusahaan di Puerto Rico. Royalti yang merupakan laba kena pajak bagi induk perusahaan ditetapkan
agak kecil, tetapi mendekati royalti yang diberlakukan dalam transaksi dengan pihak eksternal.
Dengan demikian, IRS tidak mempunyai alasan untuk mempertanyakannya. Provisi superroyalti
mengubah situasi ini dengan mengaitkan harga transfer aktiva tak berwujud terhadap laba yang
dihasilkan oleh aktiva tak berwujud tersebut. "A Study on Intercompany Pricing" yang diterbitkan
tahun 1990 mensyaratkan dokumentasi yang jauh lebih ketat bagi penetapan harga transfer aktiva tak
berwujud.
IRS juga mengatur masalah harga transfer dari perusahaan-perusahaan asing dengan anak
perusahaannya di AS. Suatu perusahaan di AS yang 25 persen sahamnya dimiliki oleh pihak asing
harus mempunyai dokumentasi yang lengkap perihal harga transfer yang wajar.
MNC juga tunduk terhadap peraturan perpajakan negara-negara lain dan AS. Karena pajak
penghasilan mengandung kebaikan universal, pertimbangan terhadap dampak pajak penghasilan
memengaruhi pengambilan keputusan manajemen. Kanada, Jepang, masyarakat Eropa, dan Korea
Selatan telah mengeluarkan peraturan mengenai harga transfer selama sepuluh tahun terakhir."
Meningkatnya perhatian terhadap justifikasi harga transfer agaknya merupakan penyebab bagi
meningkatnya penggunaan harga pasar sebagai harga transfer oleh MNC. Suatu survei terhadap
metode penetapan harga transfer yang digunakan oleh 500 perusahaan Fortune pada tahun 1977 dan
1990 menunjukkan MNC telah mengurangi ketergantungan mereka pada harga transfer berdasarkan
biaya dan menggunakan harga pasar selama 13 tahun terakhir. Ditambah lagi, variabel lingkungan
paling penting yang dipertimbangkan oleh MNC dalam pengaturan kebijakan penetapan harga
transfer adalah laba keseluruhan perusahaan-di mana laha keseluruhan ini meliputi dampak pajak
penghasilan terhadap transfer intraperusahaan.
Para manajer mungkin bisa menghindari pajak secara legal, tetapi mereka tidak dapat
mengelaknya. Kehormatan itu penting. Perbedaan antara menghindar dan mengelak sayangnya sulit
diidentifikasi. Meskipun situasi yang digambarkan pada Tampilan 18-3 adalah sesuatu yang jelas-
jelas melanggar, tindakan bermotif pajak lain tidak demikian halnya. Sebagai contoh, MNC mungkin
memutuskan untuk mendirikan pusat penelitian dan pengembangan di anak perusahaan yang
beroperasi di negara berpajak tinggi karena biaya pendirian pusat litbang tersebut tidak dikenakan
pajak, MNC juga dapat menggunakan sistem informasi perencanaan pajak yang mengupayakan
minimisasi pajak global. Hal ini bukanlah suatu pekerjaan mudah.

19
ETIKA DALAM LINGKUNGAN INTERNASIONAL
Etika bisnis dapat menyebabkan permasalahan dalam konteks satu negara. Namun, erika bisnis dalam
konteks global dapat menyebabkan masalah yang jauh lebih besar. Richard J. Mahoney, mantan CEO
Monsanto, menulis: “Ketika Monsanto menjadi suatu perusahaan global, kami terus menghadapi
masalah perbedaan budaya dan ekspektasi budaya yang berbeda. Uang jasa di suatu negara dianggap
suap di negara lain. Undang-undang lingkungan di suatu negara bisa jadi sangat ketat, tetapi tidak
berjalan dengan baik-dan para pesaing Anda menertawai Anda karena patuh pada undang-undang
hukum tersebut.”2 Dengan kesulitan-kesulitan demikian, bagaimanakah korporasi modern
menjalankan bisnis dengan cara-cara yang etis? Apakah setiap negara berbeda? Apakah standar etika
ada yang berlaku umum? Beberapa penelitian menunjukkan umat manusia sesungguhnya memiliki
dasar-dasar etika. Namun, terdapat beberapa prasyarat untuk pembentukan lingkungan bisnis yang
beretika, di antaranya stabilitas kemasyarakatan, legitimasi dan akuntabilitas pemerintah, legitimasi
terhadap kepemilikan pribadi dan kemakmuran personal, kepercayaan atas kepemilikan seseorang dan
masa depan masyarakat, kepercayaan atas kemampuan untuk memberikan keluarga seseorang, serta
pemahaman terhadap bagaimana sistem bekerja dan bagaimana berpartisipasi.
Sebagai contoh, persamaan insider trading atau konflik kepentingan dalam bahasa Rusia
adalah blat. Blat adalah “suatu sistem perolehan barang dan jasa informal yang didasarkan pada
pengaruh dan kesepakatan melalui jalan belakang di antara pihak yang saling kenal.” Blat adalah
perpanjangan alamiah dari budaya yang menekankan hubungan personal dalam transaksi-transaksi
moneter. Kontrak- kontrak resmi masih mungkin dilanggar karena lemahnya pelaksanaan hukum..
Akibatnya, hubungan personal yang menjadi karakteristik blat merupakan landasan yang lebih kokoh
untuk masalah-masalah bisnis.
Sistem dasar yang kuat adalah penting bagi kepastian berbagai kontrak dan berfungsi sebagai
landasan bagi kepercayaan dalam urusan etika. Bagi beberapa negara (misalnya: AS dan negara-
negara Eropa Barat), sistem demikian sesuai dengan hukum yang berlaku dengan berbagai sanksi bagi
yang melanggar. Bagi negara lain (seperti Jepang dan negara-negara di Timur Tengah), sistem ini
merupakan budaya dan setiap pelanggaran akan dihukum oleh hal yang lebih dikaitkan dengan
masalah hilangnya kehormatan. Pentingnya ketegasan yang mendasari perilaku sosial terbukti dalam
urusan-urusan bisnis ilegal. Karena alasan yang jelas, Anda mungkin akan menolak menghubungi
polisi atau jaksa wilayah sebab Anda membeli heroin bermutu rendah. Sama halnya di India, di mana
nilai tukar valas dikendalikan secara ketat, pasar gelap valasnya penuh dengan perilaku yang tidak
etis. Apabila Anda ingin menukar dolar dengan rupee, Anda dapat memperoleh kurs yang benar benar
lebih baik di pasar gelap. Namun, metode pertukarannya meminta Anda menjadi menyerahkan rupee
Anda kepada pedagang gelap dan menunggu sebentar, sementara si pedagang pergi ke belakang untuk
mengambil dolar. Ia terkadang kembali dengan dolar yang Anda butuhkan, terkadang tidak. Seperti
dikatakan oleh seorang teman India kami, “Memangnya kenapa? Anda toh tidak akan melapor kepada
polisi!” Orang India tidak menghadapi risiko seperti ini di bank.

Ada masalah-masalah etika lain yang berkaitan dengan undang-undang dunia usaha yang lain.
Perusahaan yang terikat kontrak dengan perusahaan di luar AS barangkali mengetahui bahwa
perusahaan itu menjadi sasaran dari publisitas yang merugikan karena mempekerjakan anak-anak.
Perusahaan itu tentu ragu-ragu. Apakah perusahaan akan mengatakan kepada mitranya bahwa berapa
usia pekerja yang bisa disewa? Sejarah AS menunjukkan anak-anak imigran berusia 10 dan 12 tahun
pernah dipekerjakan di tambang baja Bethlehem, Pennsylvania. Bagaimana dengan skema insentif
yang ditawarkan kepada para peritel untuk menyimpan persediaan produk perusahaan tertentu?
Perusahaan farmasi India menawarkan hadiah dan insentif lainnya kepada para apoteker untuk
mendapatkan ruang rak bagi produk-produk obat-obatan mereka. Di India, apoteker dapat menjual
obat resep dokter dengan atau tanpa resep dokter. Perusahaan obat-obatan mengetahui perusahaan

20
harus menawarkan insentif untuk meningkatkan penjualan. Akan tetapi, di AS, jaringan toko obat
melarang para apoteker mereka untuk menerima hadiah dari para pemasok. Mereka yakin bahwa
praktik tersebut meningkatkan masalah kekhawatiran etika.” Kembali pada pertanyaan awal, apa yang
harus dilakukan perusahaan ketika terbentur dengan masalah-masalah etika? Pada awal berdirinya
Monsanto, mereka menghadapi kemungkinan kebangkrutan. John Queens, pendi perusahaan,
disarankan menutup pabrik, memberhentikan semua pekerja, dan mendirikan pabrik baru dengan
pekerja yang seluruhnya baru dengan upah lebih rendah. Mr. Queeny bertanya, “Sejak kapan kita
membohongi karyawan kita?” Monsanto bertahan bahwa melakukan hal yang benar tidak bisa
ditawar-tawar Jawabannya barangkali dengan bertanya, apakah tindakan tersebut benar secara hukum
dan apakah tindakan tersebut benar secara moral?.

21

Anda mungkin juga menyukai