Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“ISU- ISU AKUNTANSI MANAJEMEN INTERNASIONAL”

Disusun Oleh:

Ichsanul Fikry

(19059082)

Dosen : Ilham Thaib , S.E, M.M

Kelas : Rabu / 13.20 – 15.50

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Negara-negara di dunia mulai mencanangkan adanya globalisasi, yaitu upaya
untuk mempermudah produk dari perusahaan asing masuk ke pasar dalam negeri.
Kondisi yang ada menyebabkan negara seakan-akan tidak memiliki batasan-batasan
geografis lagi, sehingga banyak perusahaan yang melakukan pengembangan usaha ke
negara lain. Banyak perusahaan yang melakukan kegiatan operasional tidak dalam
lingkup nasional, tetapi lingkup yang lebih luas yaitu internasional. Perluasan bisnis
menuju taraf internasional membuat adanya tuntutan bagi bidang-bidang yang ada di
dalam perusahaan untuk melakukan berbagai perubahan untuk penyesuaian, apabila
akuntansi manajemen sebagai salah satu cabang ilmu akuntansi yang digunakan oleh
perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis juga dituntut untuk melakukan perubahan
sebagai penyesuaian. Akuntansi manajemen yang tidak mampu berkembang sebagai
bentuk penyesuaian dengan karakteristik bisnis internasional lambat laun akan tergeser
karena dianggap tidak memiliki peranan bagi perusahaan.

B. Rumusan Masalah.
1. Apa saja isu-isu Internasional mengenai Akuntansi Manajemen?
2. Bagaimana keterlibatan negara dalam perdagangan Internasional?
3. Bagaimana cara menentukan harga transfer Internasional?
4. Bagaimana pengaruh dari nilai tukar mata uang asing bagi negara?
5. Apakah manfaat desentralisasi itu?
6. Apa saja etika yang terjadi dalam lingkungan Internasional itu?
BAB II
PEMBAHASAN

Akuntansi manajemen dalam lingkup bisnis internasional berfungsi sebagai pengelola


informasi dari pusat pendapatan, biaya, dan laba yang ada di perusahaan menyebabkan akuntansi
merupakan pusat informasi perusahaan. Akuntansi manajemen diharapkan tidak hanya
menyajikan informasi yang dibutuhkan, tetapi juga mampu memberikan usulan tentang strategi
yang harus dikembangkan oleh perusahaan agar mampu menyelesaikan masalah keuangan dan
bisnis. Akuntansi manajemen dalam lingkup bisnis internasional harus meningkatkan
kemampuan dengan memahami aturan bisnis internasional guna menunjang upaya memenuhi
tuntutan untuk menangani masalah bisnis dan keuangan.
Isu internasional dalam akuntansi manajemen Dunia bisnis menginginkan adanya
kemampuan bisnis dan keuangan dalam diri para akuntan manajemen. Pekerjaan akuntan
manajemen dalam perusahaan internasional menjadi lebih menantang seiring dengan
perkembangan lingkungan yang semakin tidak terduga dan perubahan sifat bisnis global yang
senantiasa terjadi.
Akuntan manajemen harus selalu mengetahui isu-isu terkini (up to date) dalam berbagai
area bisnis, mulai dari ekonomi, politik, pemasaran, manajemen, hingga teknologi sistem
informasi. Selain itu, akuntan manajemen harus mengenal berbagai aturan akuntansi keuangan
dalam negara tempat perusahaannya beroperasi.

A. Tingkat Keterlibatan dalam Perdagangan Internasional


Perusahaan yang menjalankan bisnisnya dilebih dari satu negara, dimana kondisi
kesehatan dan pertumbuhan perusahaan tersebut tidak hanya bergantung pada suatu
negara disebut dengan MNC (multi national cooporation). Perusahaan yang terlibat
dalam bisnis internasional dapat melakukan 3 (tiga) macam aktivitas, yaitu ekspor-
impor, membeli anak perusahaan yang dimiliki penuh (wholly owned subsidiary), atau
berpartisipasi dalam joint venture. Beberapa keterlibatan tersebut antara lain adalah :
1. Impor dan export.
Impor merupakan suatu kegiatan bisnis di mana perusahaan membeli material
atau produk dari luar negeri untuk dijual/digunakan di dalam negeri dengan
tambahan biaya berupa tarif masuk. Dalam akuntansi, harga bahan baku, ongkos
angkut masuk dan tarif pajak masuk ke dalam biaya bahan. Sedangkan ekspor
merupakan penjualan produk perusahaan di luar negeri. Ekspor menjadi proses
yang kompleks karena peraturan dan prosedur asing biasanya dibebankan pada kantor
pengawas karena pemenuhan peraturan pajak merupakan fungsi
akuntansi.
2. Perusahaan yang dimiliki sendiri.
Suatu perusahaan memilih untuk membeli perusahaan yang sudah berjalan di luar
negeri dan menjadikannya anak perusahaan yang di miliki sepenuhnya oleh
induk perusahaan. Strategi membeli perusahaan yang telah berjalan membutuhkan
dana yang mahal. Outsourching pekerjaan teknis dan professional menjadi isu
yang semakin penting bagi perusahaan yang sadar biaya. Outsourching adalah
pembayaran oleh suatu perusahaan atas suatu fungsi bisnis yang sebelumnya
dilakukan sendiri oleh perusahaan tersebut. Struktur pajak dan insentif dari otoritas
suatu negara, serta tingkat pendidikan dan infrastruktur berperan penting dalam
penilaian akuntan manajemen terhadap biaya dan manfaat.
3. Joint venture
Joint Venture adalah sebuah jenis kemitraan di mana para investor menjadi
bagian dari pemilikan perusahaan. Joint venture diperlukan untuk menghadapi
undang-undang yang berlaku di suatu negara, yang tidak mengizinkan membeli
perusahaan lokal dinegara tersebut dan atau mendirikan anak perusahaan sendiri.

B. Harga Transfer Internasional.


IRS (Internal Revenue Service) atau undang-undang pajak penghasilan Pasal 482
di Amerika Serikat , mengakui tiga cara penetapan harga yang mendekati harga pasar,
yaitu sebagai berikut: 
1.      Metode harga tak terkendali yang dapat dibandingkan (comparable uncontrolled
price), contohnya adalah sebagai berikut: divisi Belgia mentrasfer suatu komponen ke
divisi Amerika Serikat. Jika komponen tersebut memiliki harga pasar $50 dan biaya
pengiriman $4, maka harga transfer $54. Apabila terdapat biaya yang dapat dihindari
dari transfer internal (misalnya mendapat biaya komisi $5), maka biaya ini bisa
mengurangi harga pasar.
2.      Metode harga jual kembali, sama seperti harga jual yang diterima penjual dikurangi
mark-up yang wajar. Jadi, perusahaan anak yang membeli untuk dijual kembali
menetapkan harga transfer yang setara dengan harga jual kembali dikurangi
presentase laba kotor. Misalnya, divisi Amerika menerima barang dari divisi Prancis
untuk dijual kembali seharga $60. Divisi Amerika biasanya mengenakan mark-up
50% terhadap biaya. Harga transfer dengan demikian menjadi $40 ($60= biaya + 0,5
biaya).
3.      Metode biaya plus, yaitu Harga transfer berdasarkan biaya. Niayay manufaktur
produk disesuaikan dengan setiap biaya lainnya ,seperti biaya pengiriman dan pajak.
Misalkan Divisi Amerika memproduksi suatu produk dengan biaya produksi $25.
Produk itu kemudian dikirim ke Divisi Brazil dengan biaya pengiriman $3. Harga
transfer adalah $28. Harga ini disesuaikan dengan mark-up atas produk tersebut
Akuntan manajemen harus mempertimbangkan betapa pentingnya biaya-biaya
yang harus ditanggung untuk produksi maupun bekerja sama dengan perusahaan atau
Negara lain.

C. Nilai Tukar Mata Uang Asing.


Apabila suatu perusahaan beroperasi hanya satu jenis mata uang yang digunakan,
maka masalah nilai tukar tidak akan pernah muncul. Namun, bila perusahaan mulai
beroperasi dalam arena internasional, perusahaan tersebut harus menggunakan mata uang
asing. Mata uang asing ini dapat dipertukarkan dengan mata uang domestik dengan
menggunakan nilai tukar. Apabila nilai tukar tidak pernah berubah, maka masalah tidak
pernah akan muncul. Namun nilai tukar sering berubah, bahkan mengalami perubahan
harian. Akuntan manajemen berperan dalam pengelolaan eksposur terhadap risiko mata
uang yaitu:
 Manajemen risiko mata uang (currency risk management) adalah pengelolaan
perusahaan terhadap transaksi, ekonomi, dan translasi eksposurnya karena
fluktuasi kurs tukar.
 Risiko transaksi (transaction risk) adalah kemungkinana bahwa transaksi kas di
masa depan akan dipengaruhi oleh fluktuasi kurs tukar.
 Risiko translasi atau akuntansi (translation or accounting risk) adalah tingkat di
mana laporan keuangan perusahaan terpengaruh oleh fluktuasi kurs tukar.
1. Mengelola Risiko Transaksi
 Kurs spot (kurs rate), Adalah nilai tukar dari satu jenis mata uang terhadap mata
uang lain untuk transaksi langsung. Perubahan dalam kurs spot dapat
mempengaruhi nilai transaksi tunai dimasa depan sehingga menciptakan risiko
transaksi.
 Apresiasi dan Depresiasi Mata Uang, Ketika mata uang suatu negara menguat
secara relatif terhadap mata uang negara lain, terjadilah apresiasi mata uang
(currency appreciation) dan satu unit mata uang negara yang disebut pertama
mampu membeli lebih banyak unit mata uang negara kedua. Sebaliknya,
depresiasi mata uang (currency depreciation) berarti mata uang satu negara
melemah secara relatif dan membeli unit mata uang negara lain lebih sedikit.
 Keuntungan dan Kerugian Nilai Tukar Kerugian nilai tukar (exchange loss),
adalah kerugian atas penukaran suatu mata uang terhadap mata uang lain yang
disebabkan oleh depresiasi mata uang dalam negeri. Keuntungan nilai tukar
(exchange gain) adalah keuntungan atas penukaran suatu mata uang terhadap
mata uang lain karena apresiasi mata uang dalam negeri. Risiko yang disebabkan
oleh pergerakan mata uang domestik terhadap mata uang asing harus diperhatikan
oleh para manajer karena hal tersebut mempengaruhi harga yang dibayar dan
diterima atas pembelian barang.

2. Lindung Nilai
Suatu cara mengatasi masalah risiko perubahan nilai tukar adalah melakukan
Nilai Lindung (hedging). Kontrak pertukaran di masa depan biasanya digunakan sebagai
pelindung. Kontrak di depan (forward contract) mensyaratkan pembeli menukar sejumlah
mata uang tertentu dengan nilai tukar tertentu pada tanggal yang telah ditentukan di masa
depan. Lindung nilai tentu dapat dilakukan melalui kesepakatan menyerahkan dolar
untuk memperoleh mata uang lain dimasa mendatang. Perusahaan dengan jumlah
transaksi yang signifikan dapat memutuskan untuk membendung seluruh atau sebagian
transaksi-transaksinya. Pembendungan atau lindung nilai juga dapat dimanfaatkan
sebagai alat untuk mengelola risiko ekonomi.

3. Mengelola Risiko Ekonomi


Berurusan dengan berbagai jenis mata uang dapat menimbulkan dimensi ekonomi
dalam berbagai transaksi pertukaran mata uang. Risiko ekonomi didefinisikan sebagai
dampak dari fluktuasi nilai tukar terhadap nilai sekarang dari arus kas perusahaan di masa
depan. Risiko demikian dapat mempengaruhi daya saing relatif perusahaan meskipun
perusahaan tersebut tidak pernah berpartisipasi secara langsung dalam perdagangan
internasional. Dampak fluktuasi kurs tukar terhadap nilai sekarang (present value) dari
arus kas perusahaan di masa depan. Risiko demikian dapat mempengaruhi daya saing
relatif perusahaan meskipun perusahaan tersebut tidak pernah berpartisipasi langsung
dalam perdagangan internasional. Akuntan mengelola eksposur perusahaan terhadap
risiko ekonomi dengan memahami posisi perusahaan dalam ekonomi global. Akuntan
menyediakan struktur dan komunikasi keuangan perusahaan.

4. Mengelola Risiko Translasi


Perusahaan induk sering mencatat ulang semua pendapatan perusahaan anak
dalam mata uang lokal. Pencatatan kembali ini dapat mengakibatkan keuntungan dan
kerugian oportunitas atas revaluasi mata uang asing dan dapat mempengaruhi laporan
keuangan perusahaan anak serta penghitungan yang berkaitan dengan ROI dan Laba
Residu. Laporan internal dengan denominasi dolar diperlukan untuk mengukur semua
angka dengan dasar yang sama. Namun strategi tersebut 8 bisa menyesatkan para manajer
jika pembanding dibuat terhadap waktu. Akuntan manajemen harus waspada terhadap
sumber risiko translasi ini. Fluktuasi mata uang asing juga menimbulkan kesulitan dalam
mengevaluasi ketaatan manajer lokal terhadap kebijakan perusahaan. Tujuan laporan
internal dalam denominasi dolar adalah mengukur semua angka dengan dasar yang sama.
Meskipun strategi ini berguna pada satu titik waktu tertentu, strategi tersebut dapat
menyesatkan para manajer apabila pembandingan dibuat pada beberapa periode waktu.
Akuntan manajemen harus waspada terhadap sumber risiko translasi ini.
D. Desentralisasi.
Sering kali, perusahaan yang terdesentralisasi di Negara asal memberlakukan
pengawasan yang lebih ketat dari pada perusahaan asing, paling tidak hingga mereka
mendapatkan banyak pengalaman di luar negeri. Sebagaimana perusahaan menawarkan
keunggulan-keunggulan di Negara asal, mereka juga menawarkan berbagai keunggulan
ke perusahaan asing.
Beberapa macam desentralisasi adalah sebagai berikut:
1. Kualitas informasi lebih baik pada tingkat lokal dan mampu meningkatkan kualitas
keputusan.
2. Manajer lokal di MNC mampu untuk memberikan respons yang lebih cepat dalam
pembuatan keputusan.
3. Meminimalkan keterbatasan dalam masalah sosial, hukum, dan bahasa.
4. Melatih dan memotivasi manajer lokal untuk mengambil keputusan operasional
sehari-hari sehingga manajemen puncak dapat lebih memusatkan perhatian pada
masalah-masalah strategis.
5. Memberikan pengalaman yang berharga bagi manajer anak perusahaan di luar Negeri
melalui interaksi dengan manajer kantor pusat maupun manajer luar negeri lainnya

E. Mengukur Kinerja Pada Perusahaan Multinasional.


Faktor-faktor lingkungan dapat berbeda di setiap negara. Peraturan mengenai
tingkat upah minimum di suatu negara akan membatasi kemampuan manajer dalam
mengatur berbagai jenis biaya tenaga kerja. Negara lain mungkin melarang kas mengalir
ke luar. Sementara itu negara lain mungkin memiliki angkatan kerja yang terdidik, tetapi
kekurangan infrastruktur (fasilitas transportasi dan komunikasi).
Faktor - Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Evaluasi Kinerja :
a. Faktor faktor ekonomi
 Organisasi dari sistem bank sentral
 Stabilitas ekonomi
 Eksistensi pasar modal
 Pembatasan valuta
b. Faktor-faktor politik dan hukum
 Kualitas, efisiensi, dan keefektifan struktur perundang-undangan
 Pengaruh kebijakan pertahanan
 Dampak kebijakan luar negeri
 Tingkat kerusuhan politik
 Tingkat keterlibatan pemerintah dalam bisnis
c. Faktor-faktor pendidikan
 Tingkat melek huruf
 Cakupan dan jenjang pendidikan formal serta sistem pelatihan
 Cakupan dan jenjang pelatihan teknik
 Keluasan dan mutu program pengembangan manajemen
d. Faktor-faktor sosiologis
 Perilaku sosial terhadap industri dan bisnis
 Perilaku budaya terhadap otoritas dan orang-orang yang menjadi bawahan
 Perilaku budaya terhadap produktivitas dan keberhasilan (etika kerja)
 Perilaku sosial terhadap keuntungan material
 Keragaman budaya dan ras
Faktor-faktor Ukuran Kinerja Lainnya
Selain laba residu dan ROI (pengukuran jangka pendek), diperlukan ukuran
kinerja tambahan yang erat kaitannya dengan kepentingan jangka panjang perusahaan.
Ukuran tersebut misalnya pangsa pasar, keluhan pelanggan, rasio perputaran karyawan,
dan pengembangan personal.

F. Etika Dalam Lingkungan Internasional.


Etika dalam bisnis global harus diperhatikan karena dapat menyebabkan
permasalahan yang jauh lebih besar. Richard J. Mahoney, mantan CEO Monsanto
berpendapat ‘’Ketika Monsanto menjadi suatu masalah global, kami terus-menerus
menghadapi masalah perbedaan budaya dan ekspetasi budaya yang berbeda. Uang jasa di
suatu Negara dianggap uang suap di Negara lain. Undang-undang lingkungan di suatu
Negara bisa jadi sangat ketat tetapi tidak berjalan dengan baik dan para pesaing Anda
menertawai Anda karena patuh dengan undang-undang hokum tersebut.
Berada di Negara orang ataupun di Negara sendiri etika tetap harus menjadi
prioritas utama. Etika di setiap Negara mempunyai tingkat kesopanannya sendiri-sendiri,
belum tentu baik di Negara sendiri tapi tidak baik di Negara orang.   Etika sangat penting
dalam menjaga relation antar divisi luar maupun dalam negeri. Jika sesekali tersangkut
oleh masalah yang berhubungan dengan etika global, maka akan menjadi sangat rumit. 

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perkembangan lingkungan bisnis mendatangkan tuntutan bagi akuntan manajemen untuk
melakukan penyesuaian agar tidak kehilangan peran yang dimiliki, terutama untuk memberikan
informasi penting sebagai dasar pengambilan keputusan. Keberadaan perkembangan lingkup
bisnis sampai internasional menuntut adanya pembaharuan bagi akuntan manajemen agar
melakukan peningkatan keahlian yang dimiliki, termasuk hal-hal yang tidak secara langsung
berkaitan dengan bidang akuntansi manajemen seperti: budaya negara, aturan hukum bisnis
internasional, dan sebagainya. Keberadaan lingkungan bisnis internasional juga mendatangkan
perkembangan bagi akuntansi manajemen.
Teori-teori akuntansi manajemen yang lama seperti: alokasi biaya tradisional, economic
order quantity, reorder point, dan safety stock sudah tidak dapat digunakan lagi dan digantikan
oleh teori-teori yang baru seperti: activity based management, balance scorecard, dan just in
time. Akuntan manajemen dengan peningkatan kemampuan yang dimiliki akan mampu
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan lingkup bisnis internasional, antara
lain: kebutuhan akan sistem desentralisasi, penilaian kinerja yang baik, serta sistem harga
transfer.
Daftar Pustaka

Hansen, Don R., dan Maryanne M. Mowen. 1997. Akuntansi Manajemen Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.

Dewi Fitriasari dan R. Hansen 2004. Akuntansi Manajemen ,Jakarta edisi 8 : Penerbit Salemba
Empat,

Khamaruddi, Ahmad. Akuntansi Manajemen, Dasar-dasar Konsep Biaya dan Pengambilan


keputusan, Jakarta: RAJAWALI PERS, 2015.

Supriyono, Akuntansi Manajemen 1,2,3: BPFE UGM

Anda mungkin juga menyukai