Disusun oleh:
KELAS EE Akuntansi
2019
AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM LINGKUNGAN INTERNASIONAL
Bisnis membutuhkan akuntan manajemen untuk menangani masalah keuangan dan bisnis. Karena
tugas utama akuntan manajemen adalah menyediakan informasi yang relevan kepada pihak
manajemen dan tetap mampu mengikuti perkebangan, akuntan manajemen harus membaca buku
dan artikel dalam berbagai area bisnis, termasuk mengenai sistem informasi, pemasaran, manajemen,
politik, dan ekonomi. Selain itu, harus mengenal dengan baik peraturan akuntanasi keuangan dari negara-
negara tempat perusahaan beroperasi.
Joint Venture
Perusahaan yang tidak memiliki keahlian yang dibutuhkan oleh MNC terkadang tidak tersedia atau
tidak untuk dijual. Dalam hal ini joint venture mungkin bermanfaat. Joint venture adalah sebuah jenis
kemitraan di mana para investor menjadi bagian dari kepemilikan perusahaan. Joint venture terkadang
diperlukan untuk menghadapi undang-undang yang berlaku. Tingkat keterlibatan yang minimal
mengombinasikan risiko yang rendah dan penghematan biaya yang kecil.
Perusahaan yang beroperasi internasional harus menggunakan mata uang asing. Mata uang asing
dapat ditukarkan dengan mata uang domestik dengan mengunakan nilai tukar. Fluktuasi nilai tukar
mengakibatkan ketidakpastian dari operasional perusahaan dalam arena internasional. Manajemen
risiko mata uang mengacu pada pengelolaan perusahaan terhadap risiko transaksi, ekonomi, dan
translasi karena fluktuasi nilai tukar. Risiko transaksi mengacu pada kemungkinan bahwa transaksi
tunai di masa depan akan dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar. Risiko ekonomi mengacu pada
kemungkinan bahwa nilai sekarang dari arus kas perusahaan di masa depan akan dipengaruhi oleh
fluktuasi nilai tukar. Risiko translasi adalah tingkat di mana laporan keuangan perusahaan terpengaruh
oleh fluktuasi nilai tukar.
Lindung Nilai
Suatu cara melindungi masalah risiko perubahan nilai tukar adalah melakukan lindung
nilai/hedging. Lindung nilai (hedging) adalah suatu cara mengatasi masalah risiko perubahan nilai
tukar. Kontrak pertukaran di masa depan biasanya digunakan sebagai pelindung. Kontrak di depan
mensyaratkan pembeli menukarkan sejumlah mata uang tertentu dengan nilai tukar tertentu pada
tanggal yang telah ditentukan di masa depan. Forward contract mensyaratkan pembeli menukar
sejumlah mata uang tertentu dengan nilai tukar tertentu (nilai tukar forward) pada tanggal yang telah
ditentukan di masa depan. Lindung nilai dapat dimanfaatkan sbagai alat untuk mengelola risiko
ekonomi.
Risiko ekonomi sebelumnya didefinisikan sebagai dampak dari fluktuasi nilai tukar terhadap nilai
sekarang dari arus kas perusahaan di masa depan.dalam mengelola keterpengaruhan perusahaan
terhadap risiko ekonomi, akuntan harus memahami posisi perusahaan dalam ekonomi global.
Dalam menyusun anggaran induk, misalnya, anggaran penjualan harus mempertimbangkan potensi
menguat atau melemahnya mata uang negara pesaing.
MENGELOLA RISIKO TRANSLASI
Potensi keuntungan atau kerugian akibat revaluasi mata uang adalah penting, terutama bagi negara
yang kurs mata uangnya berubah-ubah dan terdepresiasi terhadap mata uang perusahaan induk.
Fluktuasi mata uang asing juga menimbulkan kesulitan dalam mengevaluasi ketaatan manajer local
terhadap kebijakan perusahaan.
Dengan membandingkan angka-angka dalam denominai dolar dengan denominasi local sajalah,
manajemen multinasional dapat mengetahui kedua dampak peningkatan pengeluaran untuk
pemasaran dan menguatnya dolar. Dalam hal ini, peningkatan pengeluaran FD tertutupi oleh translasi
mata uang.
DESENTRALISASI
Keunggulan Desentralisasi pada MNC
- Para manajer local MNC mampu memberikan respons lebih cepat dalam pengambilan
keputusan.
- Para manajer lebih cepat menanggapi permintaan diskon dari pelanggan, tuntuitan
pemerintah local, dan perubahan iklim politik.
- Memberikan kesempatan manajer tingkat bawah di negara pusat untuk mengembangkan
keterampilan manajerial.
Pendirian divisi dapat didasarkan baik menurut garis geografis, jenis produk yang dijual, lini
manajemen fungsional, maupun jenis aktivitas yang dikerjakan.
1. Faktor-faktor ekonomi
Pembatasan valuta
3. Faktor-faktor pendidikan
4. Faktor-faktor sosiologis
Undang-Undang Pajak Pneghasilan Pasal 482 (AS), mengenai penetapan harga transaksi
antarperusahaan, mensyaratkan agar penjualan berlangsung dalam harga wajar. Sehingga
pengaturan harga transfer harus sesuai dengan harga yang akan berlaku sebagaimana apabila transfer
dilakukan oleh pihak lain yang disesuaikan dengan berbagai selilish yang menimbulkan dampak yang
dapat diukur atas harga tersebut. IRS mengakui 3 mode penetapan harga yang disebut dengan
metode harga tak terkendali yang dapat diperbandingkan, metode harga jual kembali, dan metode
biaya-plus.
Metode harga tak terkendali yang dapat diperbandingkan pada dasarnya menggunakan harga pasar.
Metode harga jual kembali sama dnegan harga jual yang diterima oleh penjual dikurngi markup yang
wajar. Sementara metode biaya-plus adalah harga transfer berdasarkan biaya, misal biaya
manufaktur termasuk biaya pengiriman dan pajak didalamnya.