Anda di halaman 1dari 5

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI “KESUMA NEGARA”

(STIEKEN) BLITAR

Mata Kuliah : Ekonomi Manajerial


Program Studi : Manajemen
Semester/Kelas : V Malam
Nama : Putri Arum Setya Ningsih
Nim : 21224002

RESUME ARTIKEL JURNAL

Judul Jurnal : Analisis Pengelolaan Eksposur Translasi Pada Perusahaan


Multinasional (Yamaha Motor Company)
Volume : 1 Nomor 2 Juli 2021
Tahun : 2021
Penulis : Pratiwi Badu, Sri Ratnisari Djou, Ratni Rahman

PENDAHULUAN

Pengertian umum eksposur (exposure) adalah tingkat seberapa besar


perusahaan dipengaruhi oleh perubahan suku bunga Eksposur akuntansi (accounting
eksposure) muncul dari proses pelaporan dan konsolidasi laporan keuangan operasi
perusahaan di luar negeri yang menggunakan mata uang local ke dalam laporan yang
menggunakan mata uang Negara asal perusahaan (home currency). Perusahaan nilai
tukar akan mengakibatkan terjadinya gain atau loss secara akuntansi dan bukan gain
atau loss aliran kas yang sebenarnya.

Translation eksposur, atau disebut juga eksposur akuntasi, terjadi karena


laporan keuangan dari anak perusahaan diluar negeri yang dinyatakan dalam suatu
mata uang asing, harus dinyatakan kembali dalam mata uang yang digunakan dalam
laporan perusahaan induk untuk membuat laporan keuangan konsolidasi. Tujuan utama
Translation Eksposur adalah mempersiapkan laporan konsolidasi, namun laporan
keuangan yang sudah ditranslasikan itu juga digunakan oleh manajemen untuk
mengkaji kinerja anak perusahaan di luar negeri.
TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis juga mengevaluasi pengelolaan eksposur


translasi pada sebuah perusahaan dan dampak eksposur translasi bagi perusahaan.

KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Eksposur translasi juga merupakan potensi kenaikan atau penurunan kekayaan bersih dan
laba bersih perusahaan induk, yang disebabkan oleh perubahan kurs nilai tukar sejak tanggal
terakhir dilakukannya translasi. . Tujuan dari translasi adalah membantu dalam
mengevaluasi kinerja semua perusahaan afiliasi dimana pun dengan mengubah angka
laporan kedalam sebuah valuta perusahaan induk.

1. Pengelolaan
Manajemen itu merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang di
inginkan melalui aspek-aspeknya antara lain planning, organizing, actuating, dan
controlling.
2. Perusahaan
Definisi perusahaan juga bisa ditemukan dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982
tentang Wajib Daftar Perusahaan. Isinya mengemukakan kalau perusahaan adalah
suatu badan usaha di wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdiri
dan berjalan dengan tujuan menghasilkan laba.
3. Perbandingan Translation Exposure dan Operating Exposure
 Depresiasi atau apresiasi mata uang, apabila mengalami depresiasi, maka
cenderung menimbulkan kerugian kurs
 Peningkatan volume, volume yang meningkat menghasilkan keuntungan bagi
perusahaan
 Peningkatan harga jual, harga jual yang meningkat juga meningkatkan
keuntungan Perusahaan.
4. Mengukur dan Mengantisipasi Eksposur Translasi
Eksposur akuntansi (accounting/translation exposure) adalah mengukur
seberapa jauh laporan keungan konsolidasi dari suatu perusahaan dipengaruhi
oleh fluktuasi kurs valas.
5. Faktor Yang Mempengaruhi Besar Kecilnya Eksposur Translasi
 Seberapa jauh peranan cabang-cabang perusahaan di luar negeri
 Lokasi cabang-cabang perusahaan di luar negeri
 Standar akuntansi yang dipergunakan.
6. Alasan-alasan Untuk Melakukan Translasi
Perusahaan dengan operasi luar negeri yang signifikan menyusun laporan
keuangan konsolidasi yang memungkinkan para pembaca laporan untuk mendapatkan
pemahaman yang holistik atas operasi perusahaan, baik domestik dan luar negeri.
Untuk mencapai hal ini, laporan keuangan anak perusahaan luar negeri yang
berdenominasi dalam mata uang asing disajikan ulang dengan mata uang pelaporan
induk perusahaan.

METODE PENELITIAN

1) Jenis dan Pendekatan Penelitian


Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dimana menggambarkan apa
adanya, tanpa memberi perlakuan atau manipulasi pada variabel yang diteliti.
2) Sumber Data
Sumber Data dalam penelitian adalah Data sekunder berasal dari berbagai
macam literatur, dokumen–dokumen serta bahan–bahan tertulis lainnya yang
berkaitan langsung dengan penelitian ini serta informasi dari berbagai media.
3) Metode Pengumpulan
Metode Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Dokumentasi di mana adalah metode pengumpulan data dengan mencari hal-hal
atau variabel dengan berupa cacatan, buku, surat kabar, media dan sebagainya
4) Teknik Pengolahan data
Pengolahan data berlangsung bersamaan dengan proses pengumpulan data,
melalui 3 tahapan Reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data.
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pengelolaan Eksposur Ttranslasi Pada Sebuah Perusahaan


Untuk mengelola eksposur translasi perusahaan memiliki tiga metode yaitu :
adjusting fund flows, kontrak forward dan exposure netting. Tujuan utama
strategi hedging adalah mengurangi risiko kurs, dimana risiko kurs didefinisikan
sebagai variabilitas aliran kas yang disebabkan terdapat nya fluktuasi nilai tukar
mata uang. Perusahaan seringkali melakukan strategi hedging secara selektif.
Maksudnya bedging dilakukan oleh perusahaan jika dipan dang bahwa akan
terjadi perubahan kurs yang mengakibatkan kerugian aliran kas perusahaan dan
tidak melakukan hedging jika perubahan kurs tersebut memberikan keuntungan.
 Keterbatasan – keterbatasan dari hedging exposure translasi :
1) Proyeksi laba tidak akurat.
2) Ketidaktersediaan kontrak forward untuk sejumlah valuta.
3) Distorsi Akuntansi.
4) Meningkatknya Exposure Transaksi.
 Solusi alternative dalam meng-hedge exposure translasi
Cara yang dilakukan oleh perusahaan dalam meng-hedge exposure translasi
adalah dengan mengungkapkan bagaimana laba konsolidasi mereka telah
dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar. Tetapi sebagian perusahaan MNC tidak
ingin menghedge exposure translasinya karena mereka merasa exposure
tranlasi tidak relevan.
2. Dampak Eksposur Translasi Bagi Perusahaan Multinasional (Yamaha Motor
Company)

Jika perusahaan menggunakan laba atau rugi akibat translasi di dalam


mengevaluasi kinerja manajer anak perusahaan, maka akan timbul beberapa
masalah:
1) Hal ini akan membuat manajer anak perusahaan bertanggung jawab
terhadap faktor-faktor yang berada di luar kendali mereka
2) Hal ini tidak akan menghilangkan adanya laba atau rugi akibat translasi
3) Hal ini tidak memperhitungkan jenis jasa eksposur nilai tukar lain yang
dihadapi oleh anak Perusahaan
4) Hal ini akan menghancurkan kinerja manajer dan anak perusahaan.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tersebut untuk mengelola eksposur translasi


perusahaan memiliki tiga metode yaitu : adjusting fund flows, kontrak forward dan
exposure netting. Dari berbagai strategi tersebut, untuk memilih strategi yang sesuai
hendaknya dilakukan secara kumulatif dengan mengacu pada analisis biaya dan
manfaat dengan melihat profit setelah pajak yang dihasilkan dari aktivitas bedging
tersebut. Pada saat pemerintah menggunakan sistem nilai tukar mengambang
terkendali, memang nampaknya tidak perlu hedging dalam arti perusahaan tidak perlu
mengeluarkan biaya ekstra. Tetapi pada prinsipnya keputusan ada pula biayanya,
hanya saja yang melakukan hedging pemerintah. Jika bisnis merasa tidak perlu
hedging dan mengeluarkan ekstra biaya, pada dasarnya karena ada pihak lain yang
menanggung biaya tersebut yakni pembayar pajak atau rakyat. Terjadi masalah pada
saat pemerintah tidak lagi mampu mensubsidi atau mengintervensi pasar untuk
menstabilkan rupiahnya. Saat itu bisnis harus melakukan hedging atas biaya mereka
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai