Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MENGENAL TULISAN ARAB MELAYU

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Pembelajaran Arab Melayu

Dosen Pengampu :
Satrio, MA

Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Aris Widianto NIM 180967
2. Sahril NIM 181012
3. Susanti Octaviani NIM 181007

JURUSAN TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIDIKAN ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SULTAN
ABDURRAHMAN KEPULAUAN RIAU
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah yang telah


menganugrahkan keimanan, keislaman, kesehatan dan kesempatan sehingga
penulis dapat menyusun makalah ini dengan baik. Makalah dengan Judul
“Mengenal Tulisan Arab Melayu” ini disusun dalam rangka untuk memenuhi
Tugas Pembelajaran Arab Melayu.
Penyusunan makalah ini tak lepas dari campur tangan berbagai pihak
yang telah berkontribusi secara maksimal. Oleh karena itu kami mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya.
Meski demikian, penulis meyakini masih banyak yang perlu diperbaiki
dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi sumber, pembahasaan, tata
bahasa, dan bahkan tanda baca. Sehingga sangat diharapkan kritik dan saran dari
pembaca sekalian sebagai bahan evaluasi penulis.
Demikian, besar harapan penulis agar makalah ini dapat menjadi bacaan
menarik bagi pembaca.

Bintan, 15 November 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Arab Melayu 3
B. Mengenal Huruf Arab Melayu 3
C. Huruf Vokal Arab Melayu 5
D. Karakteristik Huruf Arab Melayu 6
E. Bentuk Huruf Tulisan Arab Tunggal dan Bersambung 7
F. Huruf Latin dan Huruf Aksara Melayu
BAB III PENUTUP 10
A. Kesimpulan 10
B. Saran 10
DAFTAR PUSTAKA 11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Disamping bahasa, Tulisan merupakan sebuah alat komunikasi manusia
dari zaman dahulu sampai sekarang ini.Setiap kelompok manusia pada
umumnya memeliki aksara sendiri. Tulisan yang ada pada zaman sekarang ini
berasal dari rumpun tulisan Keberadaan tulisan dalam masyarakat sangat
berperan penting.
Dengan tulisan ini, manusia mampu berkomunikasi meski memakan jarak
yang cukup jauh. Di nusantara tulisan yang berkembang ialah tulisan arab
melayu. Tulisan arab melayu adalah tulisan Arab yang diadaptasikan oleh
bahasa Melayu untuk pengejaannya seperti yang kita pahami sekarang ini.
Artinya huruf yang dipakai adalah huruf-huruf Arab dengan bahasa Melayu,
atau dengan ejaan Melayu. Di tempat lain tulisan Melayu ini disebut dengan
Arab Jawi atau sejenisnya.
Indonesia memiliki beraneka ragam bahasa daerah, masing-masing
memiliki aturan penulisan sendiri menggunakan aksara tradisionalnya yang
khas.Apresiasi terhadap berbagai aksara tradisional ini masih tampak misalnya
dari mata pelajaran bahasa daerah di tiap daerah. Penggunaan aksara-aksara
tradisional ini di berbagai sudut kota juga merupakan bukti bahwa, walaupun
aksara ini telah hampir sepenuhnya tergantikan oleh aksara latin, sebenarnya
bangsa kita masih cinta dan bangga atas kekayaan negeri kita yang satu ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Arab Melayu?
2. Apa saja huruf-huruf dalam Arab Melayu?
3. Bagaimana huruf vokal dalam Arab Melayu?
4. Bagaimana karakteristik huruf Arab Melayu?
5. Bagaimana bentuk tulisan Arab tunggal dan bersambung?
6. Apa itu huruf latin dan huruf aksara Melayu?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Arab Melayu
2. Untuk mengetahui apa saja huruf-huruf dalam Arab Melayu
3. Untuk mengetahui huruf vokal dalam Arab Melayu
4. Untuk mengetahui karakteristik huruf Arab Melayu
5. Untuk mengetahui bentuk tulisan Arab tunggal dan bersambung
6. Untuk mengetahui huruf latin dan huruf aksara Melayu
BAB II
PEMBAHASAN

A. Arab Melayu
Arab-Melayu adalah tulisan yang menggunakan aksara/huruf Arab
(hijaiyah) dengan bahasa Melayu. Tulisan Arab-Melayu itu muncul bersamaan
dengan penyebaran Islam ke tanah Melayu, yaitu sejak masa Kerajaan
Samudera Pasai di Aceh dan menyebar ke Kerajaan Melayu-Islam. Hal itu
diperkenalkan oleh ulama para penyebar Islam dengan menulis ajaran-ajaran
Islam termasuk melalui karya-karya kesusasteraan Melayu-Islam, seperti
hikayat, syair, dan sebagainya.
Dalam sejarah peradaban Islam, tulisan yang dikenal ulama adalah tulisan
yang digunakan dalam Kitab Suci Al-Qur’an, yaitu tulisan Arab dalam bahasa
Arab. Ketika menyebarkan Islam ke tanah Melayu, maka ulama meminjam
atau mempergunakan huruf-huruf Arab tersebut untuk menuliskan ajaran Islam
dalam bahasa Melayu. Itulah yang disebut dengan Arab-Melayu yang
berkembang hampir di seluruh daerah di Sumatera, dan juga dikenal di
Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.
Perkembangan serupa juga terjadi di Pulau Jawa dengan nama Arab-Pegon
atau Arab-Jawi. Perbedaannya adalah bahwa Arab-Pegon/Jawi itu
menggunakan bahasa Jawa dan Sunda.

B. Mengenal Huruf Arab Melayu


Huruf Arab-Melayu terdiri dari huruf-huruf Hijaiyah (huruf asli) dan huruf-
Latin Arab Latin Arab Latin Arab huruf tambahan.
1. Q ‫ﻕ‬ Z ‫ﺯ‬ A ‫ﺍ‬ Huruf Hijaiyah
K ‫ﻙ‬ S ‫ﺱ‬ B ‫ﺏ‬ (Huruf Asli)
L ‫ﻝ‬ SY ‫ﺵ‬ T ‫ﺕ‬
M ‫ﻡ‬ SH ‫ﺹ‬ TS ‫ﺙ‬
N ‫ﻥ‬ DH ‫ﺽ‬ J ‫ﺝ‬
H ‫ﻫ‬ TH ‫ﻁ‬ H ‫ﺡ‬
W ‫ﻭ‬ ZH ‫ﻅ‬ KH ‫ﺥ‬
A ‫ﻋ‬ ‘AIN ‫ﻉ‬ D ‫ﺩ‬
Y ‫ﻱ‬ GH ‫ﻍ‬ DZ ‫ﺫ‬
F ‫ﻑ‬ R ‫ﺭ‬
2. Huruf Tambahan (Huruf Arab-Melayu)
Huruf tambahan adalah huruf-huruf yang tidak dikenal dalam huruf
hijaiyah, tapi ditambahkan untuk penyebutan sejumlah ucapan dalam bahasa
Melayu (Indonesia), yaitu:
Latin Arab
CHA ‫چ‬
NGA ‫ڠ‬
GA ‫ڬ‬
NYA ‫ ڽ‬، ‫ﭘـ‬
PA ‫ﭪ‬
Keterangan:
a. Huruf CHA menggunakan huruf jim dengan tiga titik di tengahnya.
b. Huruf NGA menggunakan huruf ghain dengan tiga titik di atasnya.
c. Huruf GA menggunakan huruf kaf dengan tambahan satu titik di atasnya.
d. Huruf PA menggunakan huruf fa dengan tiga titik di atasnya.
e. Huruf NY menggunakan dua bentuk huruf, yaitu:
1) huruf nun dengan tiga titik di atasnya. Huruf ini hampir menyerupai
huruf tsa’. Perbedaannya, huruf tsa’ berbentuk lebih landai.
Sedangkan huruf NY/nun lebih cekung membentuk setengah
lingkaran
2) huruf ya’ dengan tiga titik di bawahnya.
C. Huruf Vokal Arab Melayu
Sebagaimana huruf Arab, huruf Arab melayu tidak memiliki huruf vokal
(a, e, i, o, u). Semua hurufnya adalah huruf konsonan, tidak terdapat huruf
vokal. Untuk menggantikan bunyi vokal (a i u e o) menggunakan huruf saksi.
Huruf saksi berfungsi sebagai lambang bunyi vokal. Huruf yang dipakai

sebagai huruf saksi ada 3 yaitu huruf alif (‫)ا‬, huruf wau (‫)و‬, dan huruf ya (‫)ي‬.

Oleh karena itu, untuk membantu bunyinya, membutuhkan harakat sebagai


tanda vokal. Akan tetapi, karena huruf Arab-Melayu pada umumnya ditulis
tanpa harakat (Arab-Gundul), maka untuk mempermudah cara bacanya, dapat

digunakan dengan tiga huruf bantu, yaitu alif (‫)ﺍ‬, waw (‫ )ﻭ‬dan ya (‫)ﻱ‬. Namun

demikian, tidak semua ucapan (a, e, i, o, u) dalam bahasa Indonesia (Melayu)


harus ditulis dengan huruf bantu (alif, waw, ya’). Huruf-huruf tersebut hanya
dipergunakan pada tempat-tempat yang diperlukan saja sebagai huruf bantu.
Perhatikan penulisan huruf saksi ini:
1. Huruf alif ( ‫ )ا‬sebagai tanda bunyi a atau e lemah
Contoh:
Para : ‫ڨارا‬
Enggan : ‫اڠڬن‬

Huruf alif ( ‫ )ا‬yang bukan sebagai huruf saksi.

Contoh:
Akan : ‫اكن‬

2. Huruf wau (‫ )و‬sebagai tanda bunyi o atau u


Contoh:
Nomor : ‫نومور‬

Rukun : ‫روكون‬

Huruf wau (‫ )و‬yang bukan sebagai huruf saksi.


Contoh:
Kawan : ‫كاوان‬

3. Huruf ya (‫ )ي‬sebagai tanda bunyi i atau e keras


Contoh:
Tinggi : ‫تڠڬي‬
Pena : ‫ڨينا‬
Huruf ya (‫ )ي‬yang bukan sebagai huruf saksi.
Contoh:
Yang : ‫يڠ‬
4. Huruf alif diikuti wau (‫ )او‬sebagai tanda bunyi au
Contoh:
Ranjau : ‫رنجاو‬
5. Huruf alif diikuti ya (‫ )اي‬sebagai tanda bunyi ai
Contoh:
Pandai : ‫ڨنداي‬
6. Huruf wau diikuti ya (‫ )وي‬sebagai tanda bunyi oi
Contoh:
Amboi : ‫امبوي‬

D. Karakteristik Huruf Arab Melayu


1. Huruf Arab-Melayu ditulis dan dibaca dari kanan ke kiri seperti dalam
tulisan Arab asli.
2. Jumlah huruf Arab-Melayu ada 36 varian huruf, yang terdiri dari 32 huruf
Arab (Hijaiyah) dan 5 huruf tambahan (CA, GA, NYA, PA, dan NGA)
3. Semua huruf Arab adalah konsonan, termasuk alif, waw dan ya’ (disebut
huruf illat). Agar dapat dibaca, maka huruf Arab membutuhkan tanda
baca harakat (syakal) yang sebagiannya berfungsi sebagai konsonan (a, i,
u).
4. Tulisan Arab-Melayu umumnya tidak menggunakan tanda harakat,
sehingga terlihat sebagai Arab Gundul.
5. Sebagai ganti harakat/syakal, terkadang digunakan huruf ‘illat (alif, waw
dan ya’) untuk menandakan bacaan vokal (a-i-u).

E. Bentuk Huruf Tulisan Arab Melayu Tunggal dan Bersambung


Posisi/Tempat
Di Akhir Di Tengah Di Awal Sendiri
Huruf No

‫ا‬ ‫ـا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ Alif 1

‫ـﺐ‬ ‫ـبـ‬ ‫بـ‬ ‫ب‬ Ba’ 2

‫ـﺖ‬ ‫ـتـ‬ ‫ﺗـ‬ ‫ت‬ Ta’ 3

‫ـﺚ‬ ‫ـﺜـ‬ ‫ﺛـ‬ ‫ث‬ Tsa’ 4

‫ـﺞ‬ ‫ـجـ‬ ‫جـ‬ ‫ج‬ Jim 5

‫ـﺢ‬ ‫ـحـ‬ ‫ح‬ ‫ح‬ Ha’ 6

‫ـﺦ‬ ‫ـﺨـ‬ ‫خ‬ ‫خ‬ Kha’ 7

‫ـد‬ ‫ـد‬ ‫د‬ ‫د‬ Dal 8

‫ـﺬ‬ ‫ـﺬ‬ ‫ذ‬ ‫ذ‬ Dzal 9

‫ـر‬ ‫ـر‬ ‫ر‬ ‫ر‬ Ra’ 10

‫ـﺰ‬ ‫ـﺰ‬ ‫ز‬ ‫ز‬ Zai 11

‫ـﺲ‬ ‫ـﺴـ‬ ‫سـ‬ ‫س‬ Sin 12

‫ـﺶ‬ ‫ـﺸـ‬ ‫ﺷـ‬ ‫ش‬ Syin 13

‫ـﺺ‬ ‫ـﺼـ‬ ‫صـ‬ ‫ص‬ Shad 14

‫ـﺾ‬ ‫ـﻀـ‬ ‫ﺿـ‬ ‫ض‬ Dha 15

‫ـﻂ‬ ‫ـﻄـ‬ ‫ط‬ ‫ط‬ Tha’ 16


‫ـﻆ‬ ‫ـﻈـ‬ ‫ظـ‬ ‫ظ‬ Dza’ 17

‫ـﻊ‬ ‫ـعـ‬ ‫ﻋـ‬ ‫ع‬ ‘Ain


18

‫ـﻎ‬ ‫ـﻐـ‬ ‫ﻏـ‬ ‫غ‬ Ghain


19

‫ـف‬ ‫ـﻔـ‬ ‫ﻓـ‬ ‫ف‬ Fa’


20

‫ـﻖ‬ ‫ـﻘـ‬ ‫ﻗـ‬ ‫ق‬ Qaf


21

‫ـﻚ‬ ‫ـﻜـ‬ ‫ﻛـ‬ ‫ك‬ Kaf


22

‫ـﻞ‬ ‫ـﻠـ‬ ‫لـ‬ ‫ل‬ Lam


23

‫ـم‬ ‫ـﻤـ‬ ‫مـ‬ ‫م‬ Mim


24

‫ـﻦ‬ ‫ـﻨـ‬ ‫ﻧـ‬ ‫ن‬ Nun


25

‫ـه‬ ‫ـه‬ ‫هـ‬ ‫ه‬ Ha’


26

‫ـو‬ ‫ـو‬ ‫و‬ ‫و‬ Waw


27

‫ـي‬ ‫ـيـ‬ ‫يـ‬ ‫ي‬ Ya’


28

Kaidah :
Huruf-huruf Arab dibagi kepada empat kelompok:
1. Huruf yang boleh disambung atau dirangkaikan dengan huruf yang sebelumnya
dan sesudahnya. Kelompok ini disebut dengan huruf perangkai. Huruf-
hurufnya ialah :
‫ﻱﻩﻥﻡﻝﻙﻕﻑﻍﻉﻅﻃﺽﺹﺵﺱ ﺥﺡﺝﺙﺕﺏ‬

Contoh:
Latin Tulisan Arab Melayu

Kesal ‫ﻛﺴﻞ‬

Kemas ‫ﻛﻤﺲ‬

Bekal ‫ﺑﻜﻞ‬
Letih ‫ﻟﺘﯿﮫ‬

Bantal ‫ﺑﻨﺘﻞ‬

2. Huruf yang boleh disambung dengan huruf yang sebelumnya, tetapi tidak
dengan huruf yang sesudahnya. Kelompok ini disebut dengan huruf pemutus.
Huruf-hurufnya ialah:

‫ﻭﺯﺭﺫﺩﺍ‬

Contoh:
Latin Tulisan Arab Melayu
Zabur ‫زﺑﻮر‬

Rumah ‫روﻣﮫ‬

Dara ‫دارا‬

Data ‫داﺗﺎ‬

Muazin ‫ﻣﺆذن‬

3. Huruf yang hanya digunakan diakhir kata, yaitu huruf ta’ marbuthah ( ‫ ) ة‬dan ya’ (
‫ ) ى‬tidak bertitik yang digunakan sebagai huruf (E). Kedua huruf ini disebut
dengan huruf penghujung.
Contoh:
Latin Tulisan Arab Melayu

Ibadat ‫ﻋﺒﺎدة‬

Kiamat ‫ﻗﯿﺎﻣﺔ‬

4. Huruf yang sifatnya mengikut kedudukan. Jika huruf ini terletak sesudah huruf
pemutus, maka sifatnya sama dengan huruf pemutus. Sebaliknya, jika huruf ini
terletak diantara huruf-huruf perangkai maka ia memerlukan sebuah rumah dan
selanjutnya huruf ini digolongkan dengan huruf perangkai. Hurufnya adalah
hamzah ( ‫ ) ء‬yang disebut dengan huruf berumah.
Contoh:

Latin Tulisan Arab Melayu

Jauh ‫ﺟﺎءوه‬
Ru'yah ‫روءﯾﮫ‬
Tahniah ‫ﺗﮭﻨﯿﺌﮫ‬
Seorang ‫ﺳﺄورڠ‬

F. Huruf Latin dan Huruf Aksara Melayu


1. Sebagian huruf Latin dieja dengan lebih dari satu huruf Aksara Arab
Melayu.
Contoh :

Latin Aksara Arab Melayu

E ‫ ﻯ‬، ‫ ﻱ‬، ‫ﺍﻱ‬

H ‫ﺡ ﻫـ ﺓ‬

I ‫ ﻉ‬، ‫ ﻱ‬، ‫ﺍﻱ‬

K ‫ﺀﻉ ﻕ ﻙ‬

O ‫ ﻭ‬، ‫ﺍﻭ‬

U ‫ ﻉ‬، ‫ ﻭ‬، ‫ﺍﻭ‬

2. Sebagian huruf Aksara Arab Melayu tidak dapat dieja dengan huruf latin
kecuali dengan menggabungkan dua huruf latin.
Contoh :

Aksara Arab Melayu Latin

DZ
‫ﺫ‬
KH
‫ﺥ‬
GH
‫ﻍ‬

‫ڠ‬ NG

‫ ڽ‬، ‫ﭘـ‬ NY

SY
‫ﺵ‬
TS
‫ﺙ‬
SH
‫ﺹ‬
DH
‫ﺽ‬
TH
‫ﻁ‬
ZH
‫ﻅ‬

Kata yang dimulai dengan huruf vokal A, I, U, E ,O dalam tulisan latin dieja
dengan ‫( ﺍ‬alif) atau ‫'( ﻉ‬ain) dalam tulisan Aksara Arab Melayu. Tetapi huruf I

diiringi dengan ‫ﻱ‬. Sedangkan huruf U dan O diiringi dengan ‫ﻭ‬, kecuali kalimat yang
diserap dari Bahasa Arab.
Contoh:
No Latin Aksara Arab Melayu

1 Adam ‫ﺁﺩﻡ‬
2 Ibadah ‫ﻋﺒﺎﺩﺓ‬
3 Ibarat ‫ﻋﺒﺎﺭﺓ‬
4 Ucap ‫ﺍ ﻭﭼ ﭫ‬
5 Obat ‫ﺍﻭﺑﺖ‬
6 Ubi
‫ﺍﻭﰊ‬
7 Umpan
‫ﺍﻭﻣﭭﻦ‬
8 Orang
‫ﺍﻭﺭڠ‬
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Arab-Melayu adalah tulisan yang menggunakan aksara/huruf Arab
(hijaiyah) dengan bahasa Melayu. Huruf Arab-Melayu terdiri dari huruf-huruf
Hijaiyah (huruf asli) sebanyak 29 huruf dan huruf-huruf tambahan sebanyak 5
huruf. sebagaimana huruf Arab, huruf Arab melayu tidak memiliki huruf vokal
(a, e, i, o, u). Semua hurufnya adalah huruf konsonan. Untuk menggantikan
bunyi vokal (a i u e o) menggunakan huruf saksi. Huruf saksi berfungsi sebagai
lambang bunyi vokal. Huruf yang dipakai sebagai huruf saksi ada 3 yaitu huruf

alif (‫)ا‬, huruf wau (‫)و‬, dan huruf ya (‫)ي‬.

Karakteristik huruf arab Melayu diantaranya huruf Arab-Melayu ditulis


dan dibaca dari kanan ke kiri seperti dalam tulisan Arab asli, tulisan Arab-
Melayu umumnya tidak menggunakan tanda harakat, sehingga terlihat sebagai
Arab Gundul, sebagai ganti harakat/syakal, terkadang digunakan huruf ‘illat
(alif, waw dan ya’) untuk menandakan bacaan vokal (a-i-u). Terdapat beberapa
kaidah huruf Arab Melayu diantaranya ada huruf perangkai, huruf pemutus,
huruf berumah dan huruf penghujung. Dalam kaidah penulisan Arab Melayu,
terdapat beberapa aturan yang harus diketahui diantaranya ada pertemuan
vokal a dengan vokal a, pertemuan vokal a dengan vokal i, pertemuan vokal a
dengan vokal u, pertemuan vokal u dengan i dan vokal i dengan u (ui dan iu).
B. Saran
Sebelum mempelajari Arab Melayu, diharapkan kita mengetahui terlebih
dahulu huruf-huruf tunggal, bersambung dan huruf tambahan dalam Arab
Melayu dan beberapa kaidah huruf dan penulisan dalam Arab Melayu. Dengan
memperhatikan hal itu, setidaknya kita tahu bahwa penulisan Arab Melayu
memiliki beberapa kaidah yang harus kita ketahui bersama.
DAFTAR PUSTAKA

Nasution, Muhammad Roihan. 2013. Al-Hira’ Dapat Membaca dan Menulis


Aksara Arab Melayu Dalam Tempo 24 Jam. Medan: Yayasan Pendidikan Al-
Hira’ Permata Nadiah

Jelprison. 2008. Arab Melayu Sebuah Pengenalan. kampungrison.wordpress.com

Surana, f.x, dkk. 1980. Menulis dan Membaca Huruf Arab Indonesia. Solo:
Rabindo

Darmawi, Ahmad. 2008. Arab Melayu, Pemunculan Tulisan, Sistem dan Istilah
Jawi. Rakyat Riau.com

Anda mungkin juga menyukai