Dosen Pengampu:
1. Prof. Dr Suyahmo, M.Si
2. Noorochmat Isdaryanto, S.S., M.Si
3. Giri Harto Wiratomo, S.Pd., M.Hum.
Oleh:
Esa Oktaviani 3301418013
Ikhlas N. Halim 3301418037
Hesti Dwi Utami 3301418041
Parida Lestiana 3301418075
Penulis
i
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
pemerintahan dan kebijakan khusus dengan melakukan pemeriksaan dari berbagai
faktor seperti stabilitas keadilan, kesejahteraan material dan perdamaian.
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui seperti apa prosisi partikular afirmatif
2. Untuk mengetahui seperti apa proposisi partikular negatif
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam contoh-contoh di atas, term sebagai subjek disingkat S dan term sebagai
predikat disingkat P, diabstraksikan menjadi: sebagian S adalah P atau golongan P
adalah sebagian S.
Contohnya:
Sebagian rakyat Indonesia memeluk agama Kristiani
Dalam pernyataan atau proposisi itu term “rakyat Indonesia” bila dibandingkan
dengan term “memeluk agama kristiani”, ada sebagian rakyat Indonesia yang
beragama kristiani dan bagian yang lain bukan beragama kristiani, demikian
juga ada sebagian pemeluk agama kristiani yang rakyat Indonesia dan bagian
yang lain bukanrakyat Indonesia. Rumusnya adalah ada sebagian S yang P dan
ada sebagian P yang S, disimbolkan dengan perpotongan S dan P.
3
b. Proposisi partikular afirmatif implikasi
Proposisi ini berisi suatu pernyataan khusus yang sifatya mengiyakan,
sedangkan sebagian dari subjeknya merupakan suatu predikat, yakni ada
sebagian anggota subjek yang menjadi himpunan predikat.
Contohnya:
Sebagian manusia adalah bangsa Indonesia
Dalam proposisi ini term “manusia” jika dibandingkan dengan term “rakyat
Indonesia”, maka term “manusia” lebih luas cakupannya dan term “bangsa
Indonesia” berada di dalamnya. Di samping itu, ada bagian lain yang bukan
bangsa Indonesia termasuk dalam lingkup term manusia. rumusnya adalah
sebagian S adalah P dan semua P adalah S, jadi S meliputi P.
Contohnya:
Sebagian rakyat Indonesia bukan golongan etnis Jawa
Sebagian makhluk bukan golongan manusia
Dalam contoh tersebut term sebagai subjek disingkat S, dan term sebagai
predikat disingkat P, diabstraksikan menjadi: sebagian S bukan P atau ada S yang
bukan P. Proposisi partikular negatif tersebut jika dianalisis berdasarkan
perbandingan luas term maka dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
4
Contohnya:
Sebagian Sarjana Pendidikan Kewarganegaraan bukan ahli politik.
Contohnya:
Sebagian masyarakat Indonesia bukan warga Golkar.
Dalam perbandingan kedua term antara subjek dan predikat seperti dalam
contoh itu, ada sebagian masyarakat Indonesia yang bukan warga Golkar dan
ada sebagian masyarakat Indonesia yang menjadi warga Golkar, tetapi semua
5
warga Golkar termasuk masyarakat Indonesia. rumusnya adalah sebagian S
bukan P dan semua P merupakan bagian dari S, selisih S meliputi P.
Subjek dari term tersebut adalah “Rakyat Indonesia” dan Predikatnya adalah
“anggota partai politik”. Term tersebut menunjukkan tidak semua rakyat Indonesia
adalah anggota partai politik. Tetapi semua anggota partai politik adalah Rakyat
Indonesia.
Subjek dari term tersebut adalah “sarjana hukum” dan Predikatnya adalah
“menjadi DPR”. Term tersebut menunjukkan dalam pernyataan atau proposisi
itu term “sarjana hukum” bila dibandingkan dengan term “anggota DPR”, ada
sebagian Sarjana hukum yang anggota DPR dan bagian yang lain bukan
anggota DPR, demikian juga ada sebagian anggota DPR yang sarjana hukum
dan bagian yang lain bukan sarjana hukum. Rumusnya adalah ada sebagian S
yang P dan ada sebagian P yang S, disimbolkan dengan perpotongan S dan P.
6
b. Proposisi partikular afirmatif implikasi
Berikut ini adalah contoh pernyataan dari proposisi partikular afirmatif
implikasi dalam politik:
Sebagian rakyat Indonesia adalah warga Golkar
Dalam proposisi ini term “rakyat Indonesia” jika dibandingkan dengan term
“warga Golkar”, maka term “rakyat Indonesia” lebih luas cakupnannya dan
term “warga Golkar” berada di dalamnya. Di samping itu, ada bagian lain
yang bukan warga Golkar termasuk dalam lingkup term rakyat Indonesia.
rumusnya adalah sebagian S adalah P dan semua P adalah S, jadi S meliputi
P.
7
Sebagian masyarakat Indonesia bukan warga Golkar.
Dalam perbandingan kedua term antara subjek dan predikat seperti dalam
contoh itu, ada sebagian masyarakat Indonesia yang bukan warga Golkar dan
ada sebagian masyarakat Indonesia yang menjadi warga Golkar, tetapi semua
warga Golkar termasuk masyarakat Indonesia. rumusnya adalah sebagian S
bukan P dan semua P merupakan bagian dari S, selisih S meliputi P.
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
a. Proposisi partikular afirmatif adalah suatu pernyataan bersifat khusus yang
mengiyakan adanya hubungan antara subjek dengan predikatnya, yang
disimbolkan dengan huruf (I).
Contohnya:
Sebagian rakyat Indonesia adalah anggota partai politik
Dalam contoh-contoh di atas, term sebagai subjek disingkat S dan term
sebagai predikat disingkat P, diabstraksikan menjadi: sebagian S adalah P
atau golongan P adalah sebagian S.
b. Proposisi partikular negatif adalah suatu proposisi atau pernyataan bersifat
khusus yang mengingkari adanya hubungan antara subjek dengan
predikatnya, yang disimbolkan dengan huruf (O).
Contohnya:
- Sebagian rakyat Indonesia bukan anggota parpol
Dalam contoh tersebut term sebagai subjek disingkat S, dan term sebagai
predikat disingkat P, diabstraksikan menjadi: sebagian S bukan P atau ada
S yang bukan P. Proposisi partikular negatif tersebut jika dianalisis
berdasarkan perbandingan luas term maka dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu:
9
DAFTAR PUSTAKA
10