Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ikhlas Nur Halim

Nim : 3301418037
Prodi : PPKn 2018
Mata Kuliah : Logika
Dosen : - Prof. Dr Suyahmo, M.Si
Pengampu - Noorrochmat Isdaryanto, S.S., M.Si
- Giri Harto Wiratomo, S.Pd., M.Hum

Soal:
1. Jika,
- Pengertian M (Manusia)
- Pengertian MB (Manusia Beragama)

Dimanakah letak perbedaan dan persamaan dari pengertian (1) dan (2)?

Jawab:

a. Perbedaan:
- Manusia (M) isinya hanya terdiri satu kata atau term. Walaupun isinya
hanya satu term akan tetapi cakupannya sangat luas meliputi seluruh ras
atau bangsa di dunia, jadi cakupannya besar. Sedangkan Manusia
Beragama (MB), terdiri dari dua kata atau term, namun cakupannya
lebih kecil dibandingkan contoh sebelumnya. Luas cakupan Luas
cakupan contoh kedua ini hanya meliputi manusa yang beragama saja.
- Manusia Beragama (MB) pastilah seorang Manusia (M), namun
Manusia (M) belum tentu seorang Manusia Beragama (MB) bisa saja
jika Manusia (M) tersebut seorang Atheis.
- Denotasi term “manusia” meliputi bangsa Indonesia, bangsa Cina,
bangsa Eropa, dan bangsa Arab. Sedangkan denotasi “manusia
beragama” meliputi manusa yang mempercayai adanya Tuhan Yang
Maha Esa yang seperti dianut pemeluk agama Islam, Kristen, Katholik,
Hindu Buddha, dan kepercayaan lainya.
b. Persamaan
- Keduanya sama-sama memuat term “manusia”
- Sejatinya pengertian 1 dan pengertian 2 keduanya mempunyai substansi
yang sama-sama makhluk zoon politicon yaitu makhluk yang berpolitik
makhluk yang hidupnya tak lepas interaksi dengan sesamanya dalam
upayanya untuk menjalin hubungan timbal balik atas dasar saling
menguntungkan, saling menghormati, dan keadilan sosial.

2. Berbicara terkait dengan suatu penguatan logika, jika (X) maka (y), suatu
pengertian yang mengikat menjadi suatu proposisi, pendapat.

Contohnya: “Jika ada uang maka abang disayang”


Jika (X) maka (Y)

Proposisi ini secara logika mengandung kebenaran rasional, kebenaran yang


masuk akal.

Mengapa hal itu secara logika adalah benar tidak salah. Akan tetapi dalam
kehidupan bermasyarakat justru dicemooh? Jelaskan!

Jawab:

Kebenaran yang yang kita anggap sebagai kebenaran belum tentu benar menurut
orang lain. “Jika ada uang maka abang disayang” dicemooh masyarakat karena
rasa sayang tersebut tidak sesuai dengan konsep yang ada di dalam masyarakat.
Masyarakat Indonesa mayoritas beragama Islam, dan menurut kriteria dalam
dalam mencari pasangan kita dianjurkan untuk mempertimbangkan:
- Memiliki Agama sama (satu agama)
- Berilmu
- Berakhlak mulia
- Dapat menafkahi
- Sehat jasmani dan rohani
Dari uraian diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa sangat penting bagi kita untuk
memilih calon pasangan yang baik sesuai dengan syariat agar nantinya kehidupan
menjadi tentram, damai, dan bahagia. Maka jika kita hanya menggunakan konsep
“jika abang punya uang abang disayang” hal tersebut tidak memnuhi kaidah yang
ada didalam masyarakat Indonesia dan menimbulkan kesan yang buruk karena
terlihat seperti seorang materalistis dan hanya mengincar kekayaan seseorang saja.

Anda mungkin juga menyukai