Oleh :
KELAS A
PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON
2021
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pembentukan dan Perluasan Kalimat ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibu Anggi Yus
Susilowati M.Si pada mata kuliah Bahasa Indonesia.Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Pembentukan dan Perluasan Kalimat bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Anggi Yus Susilowati M.Si selaku dosen Bahasa
Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Kalimat yang baik harus memenuhi syarat kelengkapan dan kejelasan peran unsur-unsur
pembentuk kalimat yang meliputi subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan.
Pengenalan terhadap ciri-ciri dan peran unsur-unsur pembentuk kalimat sangat bermanfaat dalam
menghasilkan dan menilai apakah suatu kalimat telah memenuhi kaidah ketata bahasan atau
belum. Selain itu, pemahaman terhadap kata dan kelompok kata pembentuk unsur-unsur kalimat
merupakan faktor pendukung dalam menghasilkan kalimat yang baik dan benar.
A. Pengertian Kalimat
Pengertian Kalimat secara umum adalah gabungan dua kata ataupun lebih, baik itu dalam bentuk
lisan maupun tulisan yang disusun sesuai pola tertentu sehingga memiliki arti. Kalimat yang baik
dan benar tentunya memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu mengandung unsur-unsur seperti S (Subjek),
P (Predikat), O (Objek), dan K (Keterangan), atau disingkat menjadi pola S-P-O-K.
B. Bagian-Bagian Kalimat
Bagian-bagian kalimat adalah fungsi yang didalam buku-buku tata bahasa Indonesia lama lazim
disebut jabatan kata, seperti subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan
(Ket).Kalimat bahasa Indonesia baku terdiri dari sekurang-kurangnya atas dua unsur, yakni S dan
P.Unsur yang lain (O, Pel, dan Ket) dalam suatu kalimat dapat wajib hadir, tidak wajib hadir, atau
wajib tidak hadir. Berikut adalah keterangan dari Subjek, Predikat, Objek, Pelengkap, Keterangan
1. Subjek
Fungsi subjek merupakan pokok dalam sebuah kalimat. Pokok kalimat itu dibicarakan atau
dijelaskan oleh fungsi kalimat lain, yaitu predikat.
Hubungan subjek dan predikat dapat dilihat pada contoh-contoh di bawah ini.
• Adik bermain.
S P
• Ibu memasak.
S P
2. Predikat
Predikat merupakan unsur yang membicarakan atau menjelaskan pokok kalimat atau
subjek.Hubungan predikat dan pokok kalimat dapat dilihat pada contoh-contoh di bawah ini.
• Adik bermain.
S P
Adik adalah pokok kalimat, bermain adalah yang menjelaskan pokok kalimat.
• Ibu memasak.
S P
Ibu adalah pokok kalimat, memasak adalah yang menjelaskan pokok kalimat.
3. Objek
Fungsi objek adalah unsur kalimat yang kehadirannya dituntut oleh verba transitif pengisi
predikat dalam kalimat aktif.Objek dapat dikenali dengan melihat verba transitif pengisi predikat
yang mendahuluinya seperti yang terlihat pada contoh di bawah ini:
• Dosen menerangkan materi.
S P O
S P O
4. Pelengkap
Pelengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi informasi, mengkhususkan objek,
dan melengkapi struktur kalimat.Pelengkap (pel.) bentuknya mirip dengan objek karena sama-
sama diisi oleh nomina atau frasa nominal dan keduanya berpotensi untuk berada langsung di
belakang predikat.
- Kemiripan antara objek dan pelengkap dapat dilihat pada contoh berikut:
S P pel. ket.
S P O ket.
- Pelengkap mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Kehadirannya dituntut oleh predikat aktif yang diisi oleh verba yang dilekati oleh prefiks
ber dan predikat pasif yang diisi oleh verba yang dilekati oleh prefiks di- atau ter
b. Pelengkap merupakan fungsi kalimat yang kehadirannya dituntut oleh verba dwi-transitif
pengisi predikat
c. Pelengkap merupakan unsur kalimat yang kehadirannya mengikuti predikat yang diisi oleh
verba adalah, ialah, merupakan, dan menjadi
d. Dalam kalimat, jika tidak ada objek, pelengkap terletak langsung di belakang predikat,
tetapi kalau predikat diikuti oleh objek, pelengkap berada di belakang objek
e. Pelengkap tidak dapat diganti dengan pronomina –nya
f. Satuan bahasa pengisi pelengkap dalam kalimat aktif tidak mampu menduduki fungsi
subjek apabila kalimat aktif itu dijadikan kalimat pasif
5. Keterangan
Keterangan adalah unsur kalimat yang memberikan keterangan kepada seluruh
kalimat.Sebagian besar unsur keterangan merupakan unsur tambahan dalam kalimat.Keterangan
sebagai unsur tambahan dalam kalimat dapat dilihat pada contoh berikut.
S P O Ket.Tempat
S P O Ket.waktu
Berikut ini terdapat beberapa pengertian kalimat majemuk menurut para ahli, terdiri atas:
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mengandung dua pola kalimat atau lebih. Sebagai
contoh: ayah menulis surat sambil adik berdiri disampingnya, pola kalimat yang pertama adalah
ayah menulis surat dan pola kalimat yang ke dua adalah adik berdiri disampingnya.
• Jamiludin, 1994: 62
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih.
• Klausa pembentuknya dapat dipisahkan menjadi kalimat tunggal tanpa adanya perubahan
maksud kalimat
• Kedudukan pola-pola kalimat, sama derajatnya.
Contoh:
- Klausa 1
- Klausa 2
- Kalimat Majemuk
- Klausa 1
- Klausa 2
- Kalimat majemuk
Ciri dari kalimat majemuk setara adalah biasanya konjungsi yang digunakan adalah: sedangkan,
tetapi, melainkan.
Contoh:
- Klausa 1
- Klausa 2
- Kalimat Majemuk
Budi adalah anak yang rajin sedangkan Tono adalah anak yang pemalas.
- Klausa 1
- Klausa 2
- Kalimat majemuk
Contoh:
- Klausa 1
Siti menyapu.
- Klausa 2
- Kalimat Majemuk
- Klausa 1
- Klausa 2
Dina membuat bolu
- Kalimat majemuk
A. Kesimpulan
Kalimat adalah gabungan dua kata ataupun lebih, baik itu dalam bentuk lisan maupun tulisan
yang disusun sesuai pola tertentu sehingga memiliki arti. Kalimat yang baik dan benar tentunya
memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu mengandung unsur-unsur seperti S (Subjek), P (Predikat), O
(Objek), dan K (Keterangan), atau disingkat menjadi pola S-P-O-K. Kalimat juga terbagi menjadi
4, yaitu kalimat tunggal, kalimat majemuk, kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat
B. Saran
Demikian makalah ini kami buat dan semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca. Apabila memiliki saran atau kritik untuk disampaikan, Silahkan sampaikan
kepada kami. Kami akan sangat berterimakasih karna kami dapat mereferensi diri dari saran dan
kritik pembaca.
Apabila terdapat kesalahan dan kekurangan, dimohon untuk dimaafkan dan dimaklumi. Kami
juga adalah hamba allah, maka dari itu kami juga tidak luput dari kesalahan. Kemudian kita juga
sudah tau bahwa setiap sesame manusia itu harus saling maaf-memaafkan.
BAB 4
DAFTAR PUSTAKA
Salmaa Awwabiin. 2021. Pengertian Kalimat, Unsur, dan Lengkap dengan Contoh SPOK-nya.
Pengertian Kalimat, Unsur, dan Lengkap dengan Contoh SPOK-nya (penerbitdeepublish.com)
(diakses tanggal 27 September 2021).
Faozan Tri Nugroho. 2021. Contoh-Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat yang Perlu Dipahami.
Contoh-Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat yang Perlu Dipahami - Ragam Bola.com (diakses tanggal 24
September 2021).
Yuda Prinada. 2021. Pengertian Kalimat Tunggal, Struktur dalam SPOK, & Contohnya.
Pengertian Kalimat Tunggal, Struktur dalam SPOK, & Contohnya (tirto.id) (diakses tanggal 24 September
2021).
Samhis Setiawan. 2021. “Kalimat Majemuk Setara” Pengertian & ( Jenis – Contoh ).
Pengertian Kalimat Majemuk Setara, Ciri, Jenis dan Contoh (gurupendidikan.co.id) (diakses tanggal 24
September 2021).