Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KALIMAT DASAR BAHASA INDONESIA


Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Dosen: Tri Budiarta, SE., MM

Disusun Oleh :
Edi Darmawan (40122017)
Fataa Alhaq (41122545)
Rama Idsan (41122196)

Kelas 1DC02
TEKNIK KOMPUTER
FAKULTAS D3 TEKNOLOGI INFORMASI
Universitas Gunadarma Kampus F2 JL. Taman Puspa, Pasir Gn. Sel., Kec. Cimanggis, Kota
Depok, Jawa Barat 16451
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan pada kita semua
sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dimana makalah ini
membahas tentang ragam bahasa.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah Ragam Bahasa Indonesia masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari banyak pihak sangat kami harapkan untuk
menyempurnakan makalah ini.

Akhirnya, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yan telah
membantu dalam pembuatan makalah ini, kami harapkan makalah ini dapat bermanfaat dan
mampu menambah wawasan bagi semua semua orang.

1
DAFTAR ISI

Contents
Kata Pengantar....................................................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................3
2.1 Pengertian Kalimat Dasar Bahasa Indonesia..........................................................................3
2.2 Unsur-unsur Kalimat Dasar Bahasa Indonesia.......................................................................4
2.3 Pola Kalimat Dasar Bahasa Indonesia.....................................................................................5
2.4 Macam-macam Kalimat Berdasarkan Jumlah Klausanya.....................................................6
2.5 Macam-macam Kalimat Berdasarkan Peran Subjek dan Predikat......................................8
2.6 Macam-macam Kalimat Berdasarkan Bentuk Sintaktis......................................................10
2.7 Macam-macam Jenis Kalimat Berdasarkan Cara Penyampaian........................................13
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................14
1.1   Kesimpulan............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................16

2
BAB I
PENDAHULUAN

  1.1  Latar Belakang


Kalimat merupakan primadona dalam kajian bahasa. Hal ini disebabkan antara lain
karena dengan dengan perantara dan kalimatlah seseorang yang menyampaikan informasi
secara lengkap dan jelas.
Kalimat adalah suatu bentuk bahasa yang digunakan seseorang untuk berkomunikasi
baik secara lisan maupun secara tertulis. Untuk dapat berkalimat dengan baik kita pahami
terlebih dahulu hal yang berkaitan dengan dasar dari suatu kalimat atau yang biasa kita sebut
kalimat dasar. Oleh karena itu pada makalah ini kita akan membahas materi yang berkaitan
dengan kalimat dasar

  1.2  Rumusan Masalah


1.      Apakah yang dimaksud kalimat dasar bahasa indonesia?
2.      Apakah unsur- unsur pada kalimat dasar bahasa indonesia?
3.      Apakah tipe- tipe pola kalimat dasar bahasa indonesia?

  1.3 Tujuan
1.      Mengetahui pengertian kalimat dasar bahasa indonesia
2.      Menjelaskan unsur- unsur pada kalimat dasar bahasa indonesia
3.      Menjelaskan jenis- jenis pola kalimat dasar bahasa indonesia

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kalimat Dasar Bahasa Indonesia
Kalimat merupakan satuan bahasa yang secara relatif dapat berdiri sendiri, mempunyai
pola intonasi akhir dan terdiri atas klausa (Cook, 1971 ; Elson dan Pickett, 1969).
Kalimat adalah suatu bentuk linguistik, yang tidak termasuk ke dalam suatu bentuk yang
lebih besar karena merupakan suatu konstruksi gramatikal (Bloomfield, 1955).
Senada dengan Bloomfield, Hocket (1985) menyatakan bahwa kalimat adalah suatu konstitut
atau bentuk yang bukan konstituen; suatu bentuk gramatikal yang tidak termasuk ke dalam
konstruksi gramatikal lain. 
Di sisi lain Lado (1968) mengatakan bahwa kalimat adalah satuan kecil dari ekspresi
lengkap. Pendapat Lado dipertegas lagi oleh Sutan Takdir Alisyahbana (1978) yang
mengatakan bahwa kalimat adalah satuan terkecil dari ekspresi lengkap. 
Sementara itu Ramlan (1996) mengatakan bahwa kalimat adalah suatu gramatikal yang
dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik. berdasarkan
defenisi-defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang
berupa klausa, yang dapat berdiri sendiri dan mengandung pikiran lengkap.
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan
pikiran yang utuh. Kalimat merupakan gabungan dari dua buah kata atau lebih yang
menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Kalimat dasar adalah kalimat yang
berisi informasi pokok dalam struktur inti, belum mengalami perubahan unsur seperti
panambahan keterangan kalimat ataupun keterangan subjek, predikat, objek, ataupun
pelengkap.

2.2 Unsur-unsur Kalimat Dasar Bahasa Indonesia


1. Subjek (pelaku)
       Subjek adalah pelaku dari suatu tindakan. Ciri-ciri subjek:
       • Jawaban atas Pertanyaan Apa dan Siapa
       • Disertai Kata Itu

4
       • Dapat berupa nomina, verba, atau adjektiva
       • Didahului kata Bahwa
       • Mempunyai keterangan pewatas Yang
       • Tidak didahului preposisi

 2. Predikat (tindakan)


       Predikat adalah kata yang menuju kepada suatu tindakan oleh subjek.

Ciri-ciri predikat:
• Jawaban atas pertanyaan Mengapa atau Bagaimana
• Kata Adalah dan Ialah dapat berupa predikat
• Dapat diingkarkan ( didahului kata tidak, bukan, atau merupakan)
• Dapat disertai kata-kata aspek atau modalitas (telah, sedang, sudah, ingin, mau)
• Predikat dapat berupa Kata (verba, adjektiva, atau nomina) dan Frasa ( frasa
verbal,                            adjectival, nominal, atau bilangan )

        3. Objek (sasaran )


        Unsur kalimat ini bersifat wajib dalam susunan kalimat aktif transitif yaitu kalimat yang
sedikitnya mempunyai tiga unsur utama, subjek, predikat, dan objek. Predikat yang berupa
verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, sedangkan
verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-.
Ciri-ciri objek:
• Langsung di belakang predikat
• Dapat menjadi subjek kalimat pasif
• Tidak didahului preposisi
• Didahului kata Bahwa

4. Pelengkap
     Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap
dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap.

Ciri-ciri pelengkap:
• Di belakang predikat.
Objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain,

5
yaitu objek. Contoh: buku baru, sepeda baru.
• Tidak didahului preposisi.
Unsur kalimat yang didahului preposisi disebut keterangan.
5. Keterangan
Keterangan adalah bagian kalimat yang menerangkan Pelengkap dan klausa dalam sebuah
kalimat.
Ciri-Ciri Keterangan:
 Pengisi Keterangan adalah adverbial, frasa nominal, frasa proposisional, atau klausa.
 Posisi keterangan boleh dimana saja, di awal, di tengah, atau di akhir kalimat

2.3 Pola Kalimat Dasar Bahasa Indonesia

Kalimat dasar dapat dibedakan menjadi delapan tipe, yaitu:

1. Kalimat dasar berpola SPOK


    contoh : Ayah membaca koran dikamar tengah
                Ayah sebagai S, mebaca sebagai P, koran sebagai O, dikamar tengah sebagai K
      2. Kalimat dasar berpola SPOPel
    contoh : ibu membelikan adik mainan 
                ibu sebagai S, membelikan sebagai P, adik sebagai O, mainan sebagai pel

      3. Kalimat dasar berpola SPO


    contoh : Dosen mengajar ahasiswa
                Dosen sebagai S, mengajar sebagai P, mahasiswa sebagai O

      4. Kalimat dasar berpola SPPel


    contoh : Dia memberi semnagat
                 Dia sebagai S, memeberi sebagai P, semangat sebagai Pel

      5. Kalimat dasar berpola SPK


    contoh : Dosen kami akan dikirim ke Australia
                 Dosen kami sebagai S, akan dikirimkan sebagai P, ke australia sebagai K

6
      6. Kalimat dasar berpola SP (P: verba)
    contoh : Kami belajar 
                 Kami sebagai S, belajar sebagai P

      7. Kalimat dasar berpola SP (P: Nomina)


    contoh : Kami mahasiswa 
                 Kami sebagai S, mahasiswa sebagai P 

      8. Kalimat dasar berpola SP (P: Adjektiva)


    contoh : Ilmuwan Hebat
                 ilmuwan sebagai S, Hebat sebagai P

 
2.4 Macam-macam Kalimat Berdasarkan Jumlah Klausanya
Kalimat Tunggal
          Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas dua unsur inti dan boleh
diperluas dengan satu atau lebih unsur-unsur tambahan, asal unsur-unsur tambahan itu tidak
boleh membentuk pola baru. Kalimat tunggal, misalnya kalimat inti, kalimat luas, kalimat
verbal, kalimat nominal, dan kalimat tidak lengkap. ( definisi kalimat tunggal )

Contoh:
1. Rista menggambar.
    Kalimat inti
2. Rista menggambar bunga teratai.
    Kalimat luas
3. Ayamnya lima ekor.
    Kalimat nominal

     Selain kalimat tunggal, kita juga mengenal adanya kalimat majemuk. Kalimat majemuk
adalah penggabungan dua kalimat tunggal atau lebih, sehingga kalimat yang baru
mengandung dua atau lebih klausa. Hubungan antarklausa tersebut ditandai dengan kata
hubung (konjungsi). ( definisi kalimat majemuk )

7
Kalimat majemuk
      Adalah kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih. Minimal satu klausa yang terdiri
dari subjek dan predikat.

Pada umumnya, kalimat majemuk dibagi menjadi :

a. Kalimat majemuk setara


Adalah kalimat majemuk yang pola-pola kalimatnya memiliki kedudukan yang sederajat,
tidak ada kalimat yang menduduki fungsi lebih tinggi.

Kata penghubungnya antara lain: dan, atau, tapi, bahkan, kemudian dsb.
Contoh : Zuhud mengambil kursi kenudian duduk diatasnya.

b. Kalimat majemuk bertingkat


Adalah kalimat majemuk yang terdiri dari induk kalimat dan aank kalimat. Anak kalimat
merupsksn perluasaan dari induk kalimat.
Contoh : -ketika aku menonton tv, Ibu dating. (anak kalimat keterangan waktu)
-anak yang berjilbab itu memenangkan olympiade biologi. (anak kalimat perluasan subjek)

c. Kalimat majemuk campuran


Adalah kalimat majemuk hasil gabungan kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk
bertingkat.
Contoh : proyek itu telah selesai ketika obama berkunjung ke Indonesia dan presiden
Soeharto meninggal dunia.

d. Kalimat majemuk rapatan


Adalah gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek dan predikatnya sama, maka
bagian yang sama hanya disebutka sekali.
Contoh :
Ibu sedang memasak
Ibu sedang menggoreng ikan
Ibu sedang mendengarkan radio
Jadi, Ibu sedang memasak, menggoreng ikan, dan mendengarkan radio.

8
2.5 Macam-macam Kalimat Berdasarkan Peran Subjek dan Predikat

Pengklasifikasian jenis kalimat berdasarkan subjek dan predikat dibagi dalam dua jenis, yakni
kalimat aktif dan kalimat pasif.

1. Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang unsur subjeknya berperan sebagai pelaku (agentif) atau
yang melakukan tindakan.

Ciri kalimat aktif


a. Kalimat aktif mengandung kata kerja aktif yang ditandai dengan awalan meN-, memper-,
imbuhan gabungan meN-i, meN-kan, memper-i dan memper-kan.
Contoh
Paman memotong kayu.
Kakak menyirami bunga.
Rijal memperkerjakan sepuluh karyawan.

b. Imbuhan kata kerja dalam kalimat aktif memiliki oposisi dengan imbuhan kata kerja pasif
yang berupa di-, diper, di-i, di-kan, diper-i, dan diper-kan. Oposisi berarti pertentangan yang
memperlihatkan perbedaan arti.
Contoh
Fahira menangkap capung. Imbuhan men- pada kata kerja aktif.
Capung ditangkap oleh Fahira. Imbuhan di- pada kata kerja pasif sebagai oposisi.
Thariq memperluas lapangan bola. Imbuhan memper- pada kata kerja aktif.
Lapangan bola diperluas oleh Thariq. Imbuhan diper- pada kata kerja pasif sebagai oposisi.

c. Kalimat aktif memiliki predikat kata kerja berimbuhan ber- namun bentuk kalimat seperti
ini tidak memiliki oposisi bentuk pasif.
Contoh
Ical bermain tenis.
Uni bertemu kakaknya.

2. Kalimat Pasif

9
Kalimat pasif adalah suatu kalimat yang subjeknya berperan sebagai penderita dari suatu
tindakan.

Ciri kalimat pasif


a. Kalimat pasif mengandung kata kerja pasif berimbuhan di-, diper-, di-i, di-kan, diper-i, dan
diper-kan yang berfungsi sebagai oposisi imbuhan kata kerja aktif. Oposisi berarti
pertentangan yang memperlihatkan perbedaan arti.
Contoh
Buku ditulis oleh Fahri.
(Kata kerja pasif berimbuhan di-).
Fahri menulis buku.
(Kata kerja aktif berimbuhan meN- sebagai oposisi).
Pengajian dihadiri oleh semua warga.
(Kata kerja pasif berimbuhan di-i).
Semua warga menghadiri pengajian.
(Kata kerja aktif berimbuhan men-i sebagai posisi).

b. Unsur subjek (S) dalam kalimat pasif dapat berubah menjadi unsur objek (O) dalam
kalimat aktif.
Contoh
Kalimat pasif:
Jeruk (S) diperas (P) oleh ibu (O).
Kalimat aktif:
Ibu (S) memeras (P) jeruk (O).

c. Beberapa bentuk kalimat pasif tidak memiliki oposisi dalam bentuk kalimat aktif.
Contoh
Telinganya kemasukan air.
Pernikahan Ulfa terdokumentasikan dengan baik.

2.6 Macam-macam Kalimat Berdasarkan Bentuk Sintaktis

Pada klasifikasi kalimat berdasarkan bentuk sintaksisnya kalimat dapat dibedakan menjadi
empat jenis yaitu kalimat berita, kalimat perintah, kalimat tanya, dan kalimat seru.

10
1. Kalimat Berita (Deklaratif)
Kalimat Berita atau kalimat deklaratif adalah kalimat yang digunakan untuk membuat
pernyataan dan diakhiri dengan tanda baca titik (.).
Contoh
Warga mengantre solar di SPBU karena kurangnya pasokan dari pusat.
Siswa merayakan hari guru di sekolahnya masing-masing.

Berdasarkan tujuannya, kalimat berita dapat dibagi dalam kalimat berita untuk menyatakan
pemberitahuan, menyatakan laporan, pengharapan, permohonan, perkenalan, dan undangan
(Hardini, 2009: 30).

2. Kalimat Perintah (Imperatif)


Kalimat perintah atau kalimat imperatif adalah kalimat yang berisi perintah, suruhan, atau
permintaan. Kalimat ini biasanya ditandai dengan tanda seru (!) di akhir kalimat.
Contoh
Masuk!
Buka buku halaman 100!
Tolong tutup kembali pintunya!

Terdapat beberapa jenis kalimat perintah atau imperatif, yakni kalimat imperatif halus,
imperatif permintaan, imperatif ajakan, imperatif harapan, imperatif larangan, dan imperatif
pembiaran. Berikut adalah penjelasan dari enam jenis kalimat perintah.

a. Kalimat perintah (imperatif) halus.


Kalimat perintah halus digunakan untuk mengungkapkan perintah secara halus. Untuk
menghaluskan kalimat perintah, maka kata perintah dapat diubah menjadi bentuk pasif
(berawalan di-) atau ditambahkan partikel -lah. Selain itu, dapat pula ditambahkan kata
seperti tolong, coba, dan silakan.
Contoh
Dibuka saja jendelanya agar ruangannya sejuk!
Makanlah nasi yang sudah disiapkan oleh ibu!
Tolong hapus papanya!
Coba kalian pelajari lagi materi hari ini!

11
Silakan Anda mengisi formulir yang ada di atas meja.

b. Kalimat perintah (imperatif) permintaan


Kalimat perintah permintaan digunakan untuk mengungkapkan permintaan yang ditandai
oleh kata minta dan mohon.
Contoh
Minta keringanannya, Pak!
Mohon buang sampah di tempatnya!

c. Kalimat perintah (imperatif) ajakan


Kalimat perintah ajakan digunakan untuk mengungkapkan ajakan yang ditandai oleh kata
ayo(-lah) dan mari(-lah).
Contoh
Ayo, berangkat!
Marilah kita bekerja dengan sungguh-sungguh!

d. Kalimat perintah (imperatif) harapan


Kalimat perintah harapan digunakan untuk mengungkapkan yang ditandai oleh kata harap
dan hendaknya.
Contoh
Harap mengembalikan LCD di tempatnya!
Hendaknya dia pulang lebih awal!

e. Kalimat perintah (imperatif) larangan


Kalimat perintah larangan digunakan untuk mengungkapkan larangan yang ditandai oleh kata
jangan(-lah).
Contoh
Jangan menggunakan ruang ini!
Janganlah menuliskan nama orang dengan huruf kecil!

f. Kalimat perintah (imperatif) pembiaran


Kalimat perintah pembiaran digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang dibiarkan terjadi.
Jenis kalimat ini ditandai dengan kata biar(-lah) dan biarkan(-lah).
Contoh

12
Biar saya yang membeli beras!
Biarlah dia membawa keranjang itu!
Biarkan mereka pergi!
Biarkanlah adik memilih untuk kuliah di kampus mana.

3. Kalimat Tanya (Interogatif)


Kalimat tanya atau interogatif adalah kalimat yang diawali dengan kata tanya dan diakhiri
oleh tanda tanya (?). Kata tanya yang digunakan dalam kalimat interogatif yakni 5W+2H
what (apa), who (siapa), where (di mana), when (kapan), why (mengapa), how (bagaimana),
dan how much (berapa). Selain itu, ada juga kalimat interogatif yang ditandai dengan
penambahan partikel -kah.
Contoh
Apa yang ada di dalam kotak itu?
Siapa yang memakai tas baru?
Di mana kamu membeli buku?
Kapan dia menaruh pisang di atas meja?
Mengapa kamu melakukan ini padanya?
Bagaimana orang itu membuat meja?
Berapa orang yang akan kamu undang?
Bukankah dia yang membantumu kemarin?
Sudahkah mereka menyiram bunga?

4. Kalimat Seru (Eksklamatif)


Kalimat seru atau eksklamatif adalah kalimat yang biasa digunakan untuk menyatakan
perasaan kagum atau heran. Kalimat ini ditandai dengan tanda seru (!) pada akhir kalimat dan
adanya kata alangkah, betapa, atau bukan main.
Contoh
Alangkah bahagianya dia ketika mengetahui anaknya menjadi mahasiswa!
Betapa murahnya pakaian di toko ini!
Bukan main pidatonya, semua peserta sampai berdiri dan tepuk tangan!

2.7 Macam-macam Jenis Kalimat Berdasarkan Cara Penyampaian

13
Terdapat dua jenis kalimat berdasarkan cara penyampaiannya, yakni kalimat langsung dan
kalimat tidak langsung. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang dua jenis kalimat
tersebut.

1. Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat berita yang memuat peristiwa atau kejadian dari sumber lain
dengan langsung menirukan, mengutip, atau mengulang ujaran dari sumber tersebut.
Contoh
"Kamu harus mandi pagi ini!" kata ibu.
Ulfa berujar "Kita harus membangun rumah."

2. Kalimat Tidak Langsung


Kalimat tidak langsung adalah kalimat berita yang memuat peristiwa atau kejadian dari
sumber lain yang diubah susunannya oleh penutur, tidak secara langsung menirukan atau
mengucapkan dari sumber tersebut.
Contoh
Ibu berkata bahwa kamu harus mandi pagi ini.
Ulfa berujar bahwa kita harus membangun rumah.

14
BAB III
PENUTUP

  1.1   Kesimpulan
Kalimat dasar adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang
mengungkapkan pikiran yang utuh. Unsur- unsur kalimat dasar yaitu subjek, predikat dan
objek. Lalu tipe- tipe pola kalimat dasar yaitu Kalimat dasar berpola SPOK, SPOPel, SPO,
SPPel, SP (P: verba), SP (P: Nomina), SP (P: Adjektiva). Kalimat dibagi menjadi beberapa
jenis. Pertama kalimat berdasarkan Jumlah Klausa yaitu terdiri dari Kalimat tunggal dan
Kalimat majemuk yang dibagi menjadi Kalimat majemuk bertingkat,setara,rapatan ,dan
campuran. Kedua kalimat berdasarkan peran subjeknya yang terdiri dari kalimat aktif dan
kalimat pasif. Ketiga kalimat berdasarkan bentuk Sintaktisnya yang terdiri kalimat
berita(deklaratif), kalimat tanya(interogatif), kalimat seru(eksplanatif), dan kalimat
perintah(imperatif) yang terdiri dari kalimat perintah halus, permintaan, ajakan, pembiaran,
harapan,dan larangan. Terakhir kalimat berdasarkan cara penyampaiannya yang terdiri dari
kalimat langsung dan kalimat tidak langsung

15
DAFTAR PUSTAKA
http://handikaabdillah20021992.blogspot.com/2012/10/kalimat-dasar-bahasa-indonesia.html
http://jagalkeramat.blogspot.com/2016/12/makalah-bahasa-indonesia-unsur-kalimat.html
https://www.ilmusaudara.com/2016/07/a.html

Anda mungkin juga menyukai