Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERKEMBANGAN LINGUISTIK ARAB DAN BARAT


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Linguistik

Dosen Pengampu:
Jauharotun Nikmah, M.Pd.I

Oleh kelompok 02:

1. M. Hamdan Nawawi (2021143020274)


2. M. As’ad Mukhtarul Umam (2020143020235)
3. Milda Emi Syafitri (2021143020264)

PENDIDIKAN BAHASA ARAB


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ATTANWIR
BOJONEGORO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur pemakalah panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya


maka pemakalah dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
Linguistik Arab dan Barat, penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas
dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Linguistik
Dalam penulisan makalah ini pemakalah menyampaikan ucapan terima
kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini, khususnya kepada:
1. Ustadzah Jauharotun Nikmah, M.Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah
Linguistik yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam pelaksanaan
bimbingan, pengarahan, dan dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan
makalah ini.
2. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan dalam penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini pemakalah merasa masih banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki pemakalah. Untuk itu, kritik dan saran dari semua
pihak sangat pemakalah harapkan demi penyempurnaan penyusunan makalah ini.
Pemakalah berharap semoga penyusunan makalah ini dapat bermanfaat bagi
pemakalah maupun pembaca.

Bojonegoro, 19 Oktober 2022

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Masalah....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Perkembangan Linguistik Arab...............................................3
B. Sejarah Perkembangan Linguistik Barat..............................................7
C. Karakteristik Bahasa dan Bahasa Arab.................................................10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................12
B. Kritik dan Saran....................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kridalaksana (1983) menyatakan bahwa linguistik adalah ilmu yang
mempelajari, mengkaji atau menelaah hakikat dan seluk bahasa, yakni bahasa
secara umum yang dimiliki manusia sebagai alat komunikasi atau linguistik
adalah ilmu tentang bahasa atau ilmu yang menyelidiki bahasa secara ilmiah.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa objek kajian linguistik adalah bahasa. Sehubungan dengan
objek kajian linguistik ini, bahasa yang dimaksudkan itu tidak berfokus pada
bahasa tertentu saja, melainkan bahasa secara umum yang dipakai untuk
berkomunikasi sesama penutur bahasa, dalam pengertian bahasa yang
dimaksudkan itu mungkin bahasa Daerah, bahasa Indonesia atau bahasa Asing.
Oleh karena itu juga, linguitik sering disebut dengan linguistik umum (general
linguistics).1
Dalam sejarahh perkembangannya, linguistik dipenuhi berbagai aliran dan
paham, sejarah linguistik yang sangant panjang telah melahirkan berbagai
aliran linguistik. Masing-masing lairan tersebut memiliki pandangan berbeda-
beda tentang bahasa, tapi pada prinsipnya aliran tersebut merupakan
pentempurnaan dari aliran-aliran sebelumnya.
Oleh karena itu, dengan mengenal dan memahami aliran-aliran tersebut
akan menjadi pedoman bagi setiap orang untuk memilih atau mengacu kepada
aliran linguistik apa yang menurutnya baik, dalam makalah ini akan dipaparkan
sejharah perkembangan linguistik arab dan barat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana Sejarah Perkembangan Linguistik Arab?

1
M. Syahrun Effendi, Linguistik Sebagai Ilmu Bahasa, diakses pada tanggal 15 Januari 2023
(19.45).

1
2. Bagaimana Sejarah Perkembangan Linguistik Barat?
3. Bagaimana Karakteristik antara Linguistik Umum dan Arab?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah tersebut dapat dirumuskan tujuan masalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui Sejarah Perkembangan Linguistik Arab
2. Mengetahui Sejarah Perkembangan Linguistik Barat
3. Mengetahui Karakteristik antara Linguistik Umum dan Arab

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Pertumbuhan dan Perkembangan Linguistik Arab


Perhatian terhadap linguitik Arab muncul pada awal perkembangan Islam.
Lingustik dimaksud adalah ilmu tata bahasa Arab yang kemudian dikenal dengan
ilmu nahwu. Yaitu ilmu bahasa Arab yang mempelajari tentang perubahan baris
akhir kata sesuai dengan fungsi/jabatannya dalam kalimat.2
Perkembangan ilmu bahasa di dunia Timur di mulai dari India kurang
lebih empat abad sebelum Masehi. Hampir bersamaan dengan dimulainya sejarah
ilmu bahasa didunia Barat (tradisi Yunani). Perkembangan bahasa di dunia Timur
ini ditandai dengan munculnya karya Panini yang berjudul “Vyakarana”. Buku
tersebut merupakan buku tata bahasa Sansekerta yang sangat mengagumkan dunia
karena pada zaman sedini itu telah dapat mendeskripsikan bahasa Sansekerta
secara lengkap dan saksama, teristimewa dalam bidang fonologinya. Sayangnya
buku tersebut teramat sulit dipahami oleh orang awam. Hal itu menyebabkan
seorang muridnya yang bernama Patanjali terpaksa harus menyusun tafsir atau
penjelasannya yang diberi judul “Mahabhasa”.
Karya Panini itu berdasarkan dorongan atau motivasi religius. Para
Brahmana dan Bramacarin dalam mengajarkan pemahaman dan pengalaman isi
kitab Veda kepada para pengikutnya tidak dilakukan secara tertulis, melainkan
secara lisan. Hal tersebut dilakukan agar hal pengucapannya benar- benar
mendapat perhatian. Pengucapan yang salah tidak hanya menyebabkan mantranya
tidak terkabul, akan tetapi justru akan mendatangkan malapetaka. Demikianlah
anggapan mereka. Dengan anggapan semacam itu mengakibatkan mereka sangat
cermat dan berhati-hati di dalam pengucapan. Untuk keperluan itu maka
pengucapan/sistem fonologi bahasa Sansekerta dipelajari dengan tekun. Hasilnya
memang sangat mengagumkan. Huruf Devanagari yang dipakai untuk

2
Nasution Sahkolid, S.Ag, MA. (2017) Pengantar Linguistik Bahasa Arab, Sidoarjo, Jawa Timur,
halaman 24.

3
melambangkan bunyi- bunyi bahasa Sansekerta sedemikan lengkapnya. Setiap
bunyi diupayakan untuk dilambangkan dengan cara khas. Di seluruh dunia tidak
ada bahasa yang secermat ini sistem bunyi dan sistem tulisnya. Banyak ahli
bahasa Barat yang kagum dan terperanjat setelah mengetahui bahwa tata bahasa
Sansekerta pada zaman yang sedini itu sudah memiki deskripsi bahasa yang tidak
ubahnya dengan deskripsi ahli bahasa struktural di Barat pada awal abad dua
puluh, atau katakanlah akhir abad sembilan belas. Bahkan banyak yang menilai
bahwa deskripsi linguistik Panini ini merupakan deskripsi struktural yang paling
cermat dan paling murni. Dengan demikian seandainya kita bandingkan antara
Barat dan Timur dengan mengambil tarikh yang sama, maka dapat dikatakan
bahawa ilmu bahasa di dunia Barat tertinggal dua puluh tiga abad dari dunia
timur. Sayangnya puncak strukturalisme pada saat itu terputus sama sekali dan
tidak ada kelanjutannya barang sedikitpun. Hal tersebut dapat kita pahami karena
motivasinya bukanlah motivasi yang sifatnya linguistis tetapi motivasi religius.
Sebagaimana di Barat, masalah asal usul bahasa di Arab (Timur) juga
menjadi fokus kajian para pemikir, seperti filsuf, ulama mutakallimin dan ulama’
bahasa sejak dulu. Mereka telah berusaha keras untuk memecahkan masalah ini.
Tetapi kesimpulan yang mereka hasilkan tidak satu suara. Bahkan mereka
terpecah menjadi beberapa pandangan. Jika diringkas menjadi seuah teori,
pandangan mereka tentang asal usul bahasa terbagi menjadi empat teori, yang
dikutip dari al-Hamd yaitu:
a. Teori al-Tauqif waal-Ilham
Menurut teori ini, bahasa manusia merupakan ilham atau “wahyu”
dari Allah swt. Manusia tidak memilki kemampuan untuk menciptakan
bahasanya. Dengan demikian manusia dalam hal ini bersikap tauqify
(menyerahkan masalah ini kepada Allah swt). Pandangan ini sebenarnya
sudah ada sejak zaman Yunani kuno. Filsuf Yunani yang berpandangan
seperti ini adalah Heraklius (- 480 SM). Kemudian diikuti oleh pemikir
modern, seperti Lamert, seorang pendeta dari Prancis (-1711 M).
b. Teori awadhu’ wa al-Ishthilah
Menurut teori ini, bahasa itu diciptakan (tawadhu’ atau
muwadha’ah) oleh manusia atau terjadi karena kesepakatan manusia.

4
Kemudian setelah itu mereka baru bisa mengungkapkan ini dan itu dengan
kosa kata yang disepakati mereka.
Adapun para ulama’ berpegang pada teori ini- menurut Ibnu Taymiyyah
adalah kelompok ulama mu’tazilah serta pengikutnya yang dipimpin oleh
Abu Hasyim al-Jubbaiyy.
c. Teori Jam’u baina al-Tauqif wa al-Ishthilah
Teori ini adalah penggabungan antara teori yang pertama dan
kedua, dan ulama’ yang menggabungkan keduanya adalah Ibnu Jinny,
Abu Ali al-Farisi dan Abu Hasan al-Rummany. Berikut ini pandangan
Ibnu Jinny tentang asal usul bahasa, apakah terjadi secara ilham atau
istilah.
d. Teori al-Taqlid waal-Muhakat
Teori ini memandang bahwa asal mula bahasa adalah “peniruan”
(muhakat)terhadap bunyi-bunyi atau suara- suara alamiah, seperti suara
hewan, bunyi pepohonan, suara halilintar dan sebagainya. Diantara ulama’
yang mendukung teori in adalah Ibnu Jinny.
Adapun Sejarah linguistik Arab terbagi menjadi dua masa, yaitu
sebagai berikut:
1. Linguistik Arab Tradisional
Tidak bisa dipungkiri bahwa munculnya ilmu pengetahuan
tentang kebahasa araban merupakan buah dari Islam. Karena
sebelum Islam, tidak ada data sejarah yang menunjukkan bukti
upaya orang Arab dalam menggali bahasa Arab.
Selain persoalan singgungan bahasa Arab dengan bahasa lain, ada
hal lain yang menyebabkan pengkajian terhadap bahasa Arab
menjadi marak saat itu. Kasus lahn (solecism; kesalahan berbahasa,
khususnya kesalahan sintaksis) dan kekhawatiran penguasa
terhadap keterjagaan bahasa Alquran. Orang Arab saat itu juga
memiliki keinginan yang kuat untuk memahami Alquran dan
menyelami kandungan maknanya. Keinginan ini juga turut dimiliki
oleh orang-orang Islam non Arab, yang mendorong mereka untuk
mempelajari bahasa Arab dan Alquran.

5
Berbagai faktor diatas membuat orang Arab memulai mengkaji
secara serius bahasa Arab. Para ahli bahasa Arab selalu berpegang
pada Alquran, syair Arab, dan ungkapan yang kerap digunakan
saat menetapkan kaidah gramatika bahasa Arab. Hal yang sama
juga mereka lakukan pada saat mereka membuat kamus. Upaya ini
dilakukan secara serius. Mereka mengunjungi langsung lokasi para
penutur bahasa Arab yang mempunyai dialek yang bermacam-
macam. Tak jarang juga para penutur bahasa Arab yang berasal
dari kawasan pedesaan mengunjungi Basrah dan Kuffah yang
menjadi pusat pengkajian bahasa Arab saat itu. Untuk memberi
gambaran bagaimana bahasa Arab tumbuh dan berkembang,
berikut akan diungkapkan perjalanan bahasa Arab dalam tiga
aspek: fonetik, sintaksis, dan leksikografi.
a) Fonetik Arab Tradisional
Para ahli bahasa Arab baru mengkaji fonetik sebagai bidang
ilmu yang otonom pada era modern. Dulunya, mereka
hanya mengungkapkan kajian ini bersama kajian sintaksis
atau berada di pendahuluan kamus yang mereka tulis.
Tokoh yang pertama kali melakukan upaya ini adalah Al-
Khalil bin Ahmad (100- 175 H) pada kamusnya ynga
berjudul al-Ain. Ia menulis kamusnya berdasarkan cara
artikulasi bunyi, bukan berdasarkan urutan abjad dalam
huruf Arab. Pada bagian pendahuluan kamusnya, ia
menunjukkan bahwa jumlah huruf Arab secara keseluruhan
adalah 29 huruf.
Sibawaih (180 H), ahli bahasa Arab klasik lainnya, juga
membicarakan persoalan fonetik ini dalam bukunya yang
berjudul al-Kitab. la mengklasifikasikan bunyi dalam
bahasa Arab yang sedikit berbeda dengan klasifikasi Al-
Khalil. la juga berhasil menetapkan deskripsi bunyi, cara
artikulasi, dan menjelaskan tempat artikulasinya dengan
sangat detail.

6
Tokoh lainnya yang penting dikemukakan adalah Ibn Jinny
(321-379 H) yang menulis karya dalam bidang fonetik yang
berjudul Sim Shina'ah al-Arab hal terpenting yang
dikemukakan oleh Ibnu Jinny dalam buku itu adalah
deskripsi dan klasifikasi bunyi dalam lingkungannya,
jumlah, urutan, dan cara artikulasi bunyi, perubahan bunyi
saat berada dalam kalimat, dan teori tentang fashahah.
b) Sintaksis Arab Tradisional
Periode terpenting dalam sintaksis Arab tradisional adalah
munculnya dua aliran terpenting dalam sejarah kajian
kebahasaan Arab: Aliran Basrah dan aliran Kufah. Ad-
Du'ali menjadi pelopor aliran Basrah. Meski demikian,
banyak peneliti yang menyebut bahwa Al-Khalil bin
Ahmad adalah pendiri sintaksis Arab tradisioanl. Usaha al-
Khalil inilah yang kemudian di pakai Sibawaih dalam
merumuskan sintaksis Arab tradisional. Karena Sibawaih
yang menteorisasikan sintaksis Arab, maka Sibawaih pun di
gelari sebagai pemuka "Pemuka Sintaksis Arab
Tradisional". Ini atas upayanya yang sering dalam menulis
kaidah bahasa Arab yang tertuang dalam karyanya yang
berjudul al-kitab, yang dijuluki sebagai "Qur'an al-Nahw".
c) Leksikografi
Perkamusan Arab sangat beragam, baik dari segi aliran
maupun metodenya. Di dunia Arab, kamus dibagi menjadi
dua: mu'jam al-alfa;zh (kamus kosakata) dan mu'jam al-
ma'ani (kamus istilah) yang tlah di rumuskan oleh tokoh-
tokoh tertentu.
2. Linguistik Arab Modern
Seperti ilmu yang lain linguistik ini mngalami
perkembangan sesuai zaman dan tern pengkajian. pendekatan
linguistik modern ini awal mulanya mendapat tantangan karena
ahli bahasa pada waktu itu menolak dan merasa aneh ada

7
pendekatan baru yang menggeser pendekatan yang sudah mereka
kenali sebelumnya, hal ini membuat pendekatan linguistik mulanya
tidak terlalu populer didunia Arab. Kajian-kajian bahasa Arab
dengan pendekatan linguistik modern justru dilakukan oleh para
ahli bahasa dari Barat.3

B. Sejarah Singkat Pertumbuhan dan Perkembangan Linguistik Barat


(Umum)
Ditemukan banyak pendapat dari para ahli dalam mengklasifikasikan
periodisasi sejarah pertumbuhan dan perkenmbangan linguistik barat, Salah
satunya adalah pendapat dari Abdul Chaer yang membagi periodisasi
pertumbuhan dan perkembangan linguistik kepada ; 1. Zaman yunani 2. Zaman
romawi, 3. Zaman pertengahan, 4. Zaman renaisans 5. Zaman Modern.
1) Zaman Yunani
Studi bahasa pada zaman Yunani mempunyai sejarah yang sangat
panjang, yaitu dari lebih kurang abad ke-5 SM. Sampai abad ke-2 M.
Jadi kurang lebih sekitar 600 tahun. Masalah pokok kebahasaan yang
menjadi pertentangan pada waktu itu adalah (1) pertentangan antara
fisis (alami) dan nomos (konvesnsi), dan (2) pertentangan antara
analogi (beraturan) dan anomali (tidak beraturan).
2) Zaman Romawi
Zaman Romawi merupakan kelanjutan dari zaman Yunani. Tokoh pada
zaman Romawi yang terkenal antara lain.
a) Varro (116-27 SM) dengan karyanya, De Lingua Latina dan
Priscia dengan karyanya Institutiones Grammaticae.
Varro dalam bukunya yang berjudul De Lingua Latina masih
menyinggug beberapa hal; diantaranya pertentangan antara
analogi dan anomali, etimologi, morfologi, dan sintaksis.
b) Priscia dalam bukunya Institutiones Grammaticae yang
membahas beberapa persoalan yang menyangkut bahasa

3
Aris Purwanto, Sejarah Linguistik Arab dan Para Linguis Arab, 2016, diakses pada tanggal 14
Januari 2023 (15.03).

8
pricscia yaitu fonologi, morfologi dan sintaksis,. Priscia
kemudian dikenal sebagai peletak dasar tata bahasa priscia.
3) Zaman pertengahan
Yang menjadi ciri utama zaman pertengahan adalah munculnya
perhatian penurh para filsuf terhadap bahasa dan mencuatnya bahasa
latin sebagai bahasa utama yang dipakai sebagai bahasa gereja, bahasa
diplomasi, dan bahasa ilmu pengetahuan.

4) Zaman Renaisans
Secara etimologi, renaisans berarti “lahir kembali, yaitu masa
kehidupan kembali usaha mempelajarai zaman kuno (yunani dan
romawi) baik mengenai keseniannya, filsafat, dan sastra yang lahir pada
abad 16 dan 17.
Dalam hal studi bahasa ada dua hal yang paling menonjol pada masa ini
:
a. Banyak diantara para sarjana pada masa ini, disamping mereka
menguasai bahasa latin, juga menguasai bahasa yunani, ibrani
dan Arab
b. Para sarjana pada masa ini juga memberikan perhatian cukup
banyak terhadap pembahasan, penyusunan tata bahasa dan juga
perbandingan,
Singkatnya dapat dikatakan, bahwa masa renaisans dianggap
sebagai zaman pembukaan abad pemikiran abad modern.

5) Zaman Modern
Pada zaman ini muncul tokoh dari swiss yang bernama Ferdinand de
Saussure (1857-1913), beliau dianggap sebagai bapak linguistik modern
berdasarkan pandangan-pandangannya yang dimuat didalam karya nya
yang berjudul Linguistique Generale. Beberapa pandangan modern
dimaksud adalah
a. Telaah Singkronik dan diakronik

9
Singkronik artinya mempelajari sesuatu bahasa hanya pada
suatu kurun waktu tertentu, diakronik artinya mempelajrai
bahasa sepanjang masa.
b. Perbedaan Langue dan parol
Yang dimaksud langue adalah bahasa tertentu sudah
membentuk kelompok atau nation seperti, Arab, Indonesia,
Malaysia dll, sementara parol berarti bahasa sebagai perbuatan
berbicara oleh seorang individu pada waktu tertentu, atau
singkatnya Logat.
c. Perbedaa signifiant dan signifi
Signifiant adalah gambaran psikologis dari aspek bunyi suatu
unsur bahasa. Sementara signifi adalah gambaran psikologis
yang abstrak dari suatu bagian alam sekitar kita.
d. Hubungan sintagmatig dan paradigmatik.
Sintagmatig adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat
dalam suatu tuturan yang tersusun secara berurutan, bersifat
liniar, sementara paradigmatik yaitu hubungan antara unsur-
unsur yang terdapat didalam suatu tuturan dengan unsur sejenis
yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan.4

D. Karakteristik Bahasa dan Bahasa Arab


a) Karakteristik Bahasa
Ibnu Jinni (392 H) telah mendefinisikan bahasa dengan
pernyataannya: Bahasa adalah bunyi-bunyi yang dipakai oleh
setiap kaum untuk menyatakan tujuannya. Definsi ini
mengandung unsur-unsur pokok definisi bahasa dan sesuai
dengan banyak definsi modern tentang bahasa. Ia
menjelaskan karakteristik bunyi bahasa dan menegaskan
bahwa bahasa adalah bunyi.

4
Nasution Sahkolid, Pengantar Linguistik Bahasa Arab, Sidoarjo (2017), Jawa Timur, halaman 13.

10
Dengan ini ia menghindari kesalahan umum yang
menganggap bahwa bahasa dalam substansinya merupakan
fenomena tulis. Juga, definisi Ibnu Jinni menjelaskan bahwa
bahasa memiliki fungsi sosial yang ekspresif dan memiliki
kerangka sosial. Oleh karena itu, bahasa berbeda karena
perbedaan kelompok manusia. Dengan demikian definisi
bahasa menurut Ibnu Jinni menjelaskan karakteristik bahasa
dari satu aspek dan fungsinya dari aspek lain. Terlebih dahulu
definisi-definisi modern tentang bahasa menjelaskan bahwa
bahasa adalah sistem lambang. Ini berarti bahwa bahasa
terdiri dari seperangkat lambang yang membentuk sistem
terpadu.5
b) Karakteristik Bahasa Arab
Selain bidang fonetik, sintaksis, dan leksikografi, ada pula
sekumpulan buku yang mengkaji Karakteristik bahasa Arab
secara umum, seperti al-Shahibi Fi Figh al-Lughah wa Sunan
al-Arabfi Kalamiha dan al-Khasha’ish karya Ibn Jinni, juga
Fiqh al-Lughah wa Sirr al-Arabiyyah karya al-Tsa’alabi.
Gambaran perkembangan linguistik Arab tradisional yang
sudah dikemukakan sebelumnya, memberi banyak informasi
berharga. Pertama, para ahli bahasa Arab telah lama
melakukan kajian kebahasaan, mulai dari kajian fonetik,
sintaksis, morfologi, dan leksikografi. Kedua, kajian
kebahasaan tersebut umumnya masih bersifat deskriptif.
Ketiga, para ahli bahasa Arab saat itu belum melakukan
analisis kontrastif yang memperbandingkan bahasa Arab
dengan bahasa yang lain.6

5
Dewi Shobihah, Karakteristik Bahasa, 2014, diakses pada tanggal 14 Januari 2023 (16.00).
6
Aris Purwanto, Sejarah Linguistik Arab dan Para Linguis Arab, 2016, diakses pada tanggal 14
Januari 2023 (15.35).

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah Perkembangan Linguistik Arab
Perkembangan ilmu bahasa di dunia Timur di mulai dari India
kurang lebih empat abad sebelum Masehi. Hampir bersamaan dengan
dimulainya sejarah ilmu bahasa didunia Barat (tradisi Yunani).
Perkembangan bahasa di dunia Timur ini ditandai dengan munculnya
karya Panini yang berjudul “Vyakarana”. Buku tersebut merupakan buku
tata bahasa Sansekerta yang sangat mengagumkan dunia karena pada
zaman sedini itu telah dapat mendeskripsikan bahasa Sansekerta secara
lengkap dan saksama, teristimewa dalam bidang fonologinya. Sayangnya

12
buku tersebut teramat sulit dipahami oleh orang awam. Hal itu
menyebabkan seorang muridnya yang bernama Patanjali terpaksa harus
menyusun tafsir atau penjelasannya yang diberi judul “Mahabhasa”.

Sejarah perkembangan Linguistik Barat


Ditemukan banyak pendapat dari para ahli dalam
mengklasifikasikan periodisasi sejarah pertumbuhan dan perkenmbangan
linguistik barat, Salah satunya adalah pendapat dari Abdul Chaer yang
membagi periodisasi pertumbuhan dan perkembangan linguistik kepada ;
1. Zaman yunani 2. Zaman romawi, 3. Zaman pertengahan, 4. Zaman
renaisans

Karakteristik Bahasa
Ibnu Jinni (392 H) telah mendefinisikan bahasa dengan
pernyataannya: Bahasa adalah bunyi-bunyi yang dipakai oleh setiap kaum
untuk menyatakan tujuannya. Definsi ini mengandung unsur-unsur pokok
definisi bahasa dan sesuai dengan banyak definsi modern tentang bahasa.
Ia menjelaskan karakteristik bunyi bahasa dan menegaskan bahwa bahasa
adalah bunyi.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini, pemakalah menyadari mungkin
masih banyak kesalahan dalam segi EYD, maupun isi pembahasan
makalah. Maka, pemakalah berharap kritik dan saran yang konstruktif
demi peningkatan makalah kami ini dimasa mendatang. Dan pemakalah
berharap dengan penjelasan mengenai hakikat, karakteristik, dan fungsi
bahasa ini dapat menambah sedikit banyak wawasan Anda.

13
DAFTAR PUSTAKA

Dr. H. Nasution Sahkolid, S.Ag, MA. (2017) Pengantar Linguistik Bahasa Arab,
Sidoarjo, Jawa Timur, halaman 13-30.

Purwanto, Aris, Sejarah Linguistik Arab dan Para Linguis Arab, 2016.

14
Dewi Shobihah, (2014), Karakteristik Bahasa, diakses pada tanggal 14 Januari
2023 (16.00).

M. Syahrun Effendi, Linguistik Sebagai Ilmu Bahasa, https://ojs.stkippgri-


lubuklinggau.ac.id/index.php/JPP/article/download/353/216/
#:~:text=Linguistik%20adalah%20ilmu%20tentang%20bahasa,linguistik
%20umum%20(general%20linguistics).

15

Anda mungkin juga menyukai