MAKALAH
ILMU AL-LUGHAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Al-Lughah
Dosen Pengampu: Muhammad Zaairul Haq, S.Pd.I., M.Pd.I.
Disusun oleh:
1. Devita Nurmala Sari (232101020007)
TAHUN 2024
4
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat hidayah dan nikmat
yang telah diberikan hingga kami dapat menyelesaikan Makalah Ilmu Lughah
ini. Pada kesempatan ini kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Dosen Pembimbing dan teman-teman yang telah banyak membantu
dalam penyelesaian makalah ini.
Kelompok 2
i
5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .......................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................... 2
C. TUJUAN PENULISAN......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 2
A. SEJARAH LINGUISTIK UMUM……………..................................................... 3
B. SEJARAH LINGUISTIK ARAB………………................................................... 9
BAB III PENUTUP .................................................................................................. 14
A. KESIMPULAN...................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 15
Ii
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang
bahasa sejak zaman Yunani (abad 6 SM). Secara garis besar studi
tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata bahasa tradisional dan
(2) linguistik modern.
Jika dilihat dari pembabakan waktu, perkembangan aliran
linguistik dapat dikelompokkan ke dalam tiga rentang waktu, yaitu
masa perkembangan awal (pra-abad ke-20) yang dikenal dengan istilah
linguistik tradisional, masa keemasan (abad ke-20) ditandai dengan
lahirnya linguistik struktural yang kemudian populer dengan istilah
linguistik modern, dan masa sesudahnya (pasca-abad ke-20) sebagai
perkembangan dari linguistik struktural.
Yang termasuk dalam studi linguistik adalah pengantar teori
bahasa dan teori linguistik, teori bahasa anak, akuisisi (pemerolehan)
bahasa, fonetik, semantik, sosiolinguistik, bahasa, gender, pragmatik
dan psikolinguistik.
Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek
kajiannya (Chaer, 2007:6 Pateda, 1991:15). Parera (1991:20) mengatakan
bahwa linguistik merupakan satu ilmu yang otonom dan menggunakan
metode-metode ilmiah. Bahasa secara ilmiah dengan nama Linguistik
baru dimulai pada akhir abad kesembilan belas. perkembangan
linguistic sangat pesat. Aspek lain yang berkaitan dengan bidang-
bidang kajian bahasa juga berkembang.
1.
7
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah di dalam makalah ini adalah:
C. Tujuan penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan di dalam makalah ini adalah:
1. Menjelaskan Sejarah linguistic umum
2.
8
BAB II
PEMBAHASAN
4.
Kaum Alexandria
Kaum Alexandria membuat buku tata bahasa yang bernama Dionysius
Thrax yang diterjemahkan ke dalam bahasa Ars Gramatika. Buku ini
merupakan buku pertama tata bahasa pada aliran linguistik tradisional,
jadi buku tata bahasa Dionysius Thrax itu merupakan cikal bakal
linguistik tradisional. Sementara itu, Panini (400 SM) seorang sarjana
Hindu dari India juga menerbitkan buku bernama Astdhyasi tata bahasa
Sanskerta dengan jumlah 4000 ayat yang gagasan-gagasannya digunakan
oleh para ahli linguistik modern hingga saat ini.
Zaman Romawi
Studi bahasa pada zaman Romawi banyak terpengaruh dari zaman
Yunani. Tokoh penting dalam perkembangan bahasa pada zaman ini
adalah Varro, yang mengeluarkan buku De Lingua Latina setebal 25 jilid
dan Priscia 18 jilid. Kedua buku menjelaskan mengenai etimologi (asal
mula kata), morfologi, dan sintaksis. Selanjutnya buku ini menjadi
tonggak utama perkembangan linguistik tradisional Eropa.
Zaman Renaisans
Zaman renaisans merupakan pembukaan bagi abad pemikiran modern
dalam studi linguistik. Hal itu dikarenakan pada zaman ini banyak
sarjana yang menguasai bahasa Yunani, Ibrani, Latin, dan Arab. Selain
itu, mereka juga mengkaji, menyusun, dan membuat perbandingan
terhadap bahasa-bahasa tersebut.
11
5.
Linguistik bahasa Ibrani dan bahasa Arab
Penelitian dalam linguistik bahasa Ibrani dan bahasa Arab dilakukan
karena kedudukan kedua bahasa tersebut dalam agama Islam dan agama
Yahudi. Dalam studi linguistik bahasa Ibrani diterbitkan buku berjudul
De Rudimentis Hebraicis karangan Reuchlin yang membahas mengenai
penggolongan kata dalam bahasa Ibrani. Sedangkan studi linguistik
bahasa Arab terbagi menjadi dua aliran, yaitu Basrah dan Kufah.
Perbedaan dari kedua aliran ini adalah Basrah mengikuti konsep analogi,
yaitu bahasa merupakan sistem yang teratur atau regular. Sedangkan
kufah berpendapat bahwa bahasa itu tidak teratur atau ireguler. Tokoh-
tokoh yang menerbitkan karya pada zaman ini adalah Al-Khalil bin
Ahmad Al-Farahidi dengan karya Kitab al Ayn, dan Sibawaih dengan
karyanya Al-Kitab.
2. Linguistik strukturalis
Linguistik strukturalis merupakan perkembangan lanjut studi bahasa
yang eksis sejak 1857 yang diprakarsai oleh Bapak Linguistik Modern
Ferdinand de Saussure. Aliran linguistik strukturalis mendeskripsikan
bahasa berdasarkan ciri khas yang dimiliki bahasa tersebut. Selanjutnya
berkembang para tokoh penerus linguistik modern yang di antaranya
berasal dari aliran Praha, aliran Glosematik, Bloomfield, dan Strukturalis
Amerika.
A. Ferdinand de Saussure (1857-1913)
Bapak Linguistik Modern yang mengarang Course de Linguistique
Generale. Dalam buku tersebut tersimpul empat gagasan penting
sebagai berikut:
12
6.
Bahasa dapat ditelaah secara sinkronik, yaitu diteliti berdasarkan
kurun waktu penggunaannya pada zaman tertentu, dan juga
diakronik, yaitu penelitian pada sebuah bahasa yang diteliti dari
sejarah penggunannya hingga masa kini.
Perbedaan mengenai Langue dan Parole. Langue adalah
keseluruhan sistem tanda bersifat abstrak yang digunakan sebagai
alat komunikasi verbal antar manusia. Sedangkan parole adalah
realisasi dari langue, sifatnya konkret dan dapat diamati.
Bahasa mengandung sistem tanda linguistik yang bernama
signifiant dan signifie. Signifiant adalah kesan bunyi yang timbul
dalam benak manusia, sedangkan signifie kesan makna yang
merujuk pada objek yang dimaksud.
Elemen bahasa seperti fonem, morfologi, dan sintaksis memiliki
hubungan yang dinamakan sintagmatik dan paradigmatik.
7.
3. Linguistik transformasional dan aliran sesudahnya
Pada zaman ini penelahan bahasa dari segi struktural telah mulai
ditinggalkan karena model tersebut dinilai memiliki banyak kelemahan
sehingga para ahli linguistik zaman itu mulai membuat aliran baru
dengan nama aliran linguistik transformasional yang diprakarsai oleh
Noam Chomsky. Ia memberikan gagasan mengenai kaidah transformasi
yang dinyatakan bahwa terdapat struktur batin dari setiap kalimat, yaitu
struktur asal yang tersimpan dalam mental yang kemudian dapat
ditransformasikan ke dalam struktur lahir dengan kategori urutan kata
yang berbeda-beda.
tersebut adalah Van der Tuuk yang menyusun Hukum Van der Tuuk, dan
selanjutnya diikuti oleh para tokoh sarjana belanda lainnya.
8.
Lalu, sekitar tahun 70 dan 80-an, proses penelitian pendeskripsian
bahasa-bahasa daerah di Indonesia dilanjutkan oleh para ahli bahasa di
Indonesia yang dilakukan di Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa (Pusat Bahasa). Pengaruh linguistik modern yang dibawa oleh
Ferdinand de Saussure dan Noam Chomsky pun sampai ke Indonesia
meskipun berbenturan dengan paham lama linguistik tradisional
masyarakat Indonesia. Para tokoh linguistik Indonesia di antaranya
adalah A.M. Moeliono, Harimurti Kridalaksana, Gorys Keraf, dan lain-
lain.
saat menetapkan kaidah gramatika bahasa Arab. hal yang sama juga mereka
lakukan pada saat mereka membuat kamus.
9.
Upaya ini dilakukan secara serius. Mereka mengunjungi langsung lokasi
para penutur bahasa Arab yang mempunyai dialek yang bermacam-macam.
Tak jarang juga para penutur bahasa Arab yang berasal dari kawasan
pedesaan mengunjungi Basrah dan Kuffah yang menjadi pusat pengkajian
bahasa Arab saat itu. Untuk memberi gambaran bagaimana bahasa Arab
tumbuh dan berkembang, berikut akan diungkapkan perjalanan bahasa Arab
dalam tiga aspek: fonetik, sintaksis, dan leksikografi.
a. Fonetik Arab Tradisional
Para ahli bahasa Arab baru mengkaji fonetik sebagai bidang ilmu yang
otonom pada era modern. Dulunya, mereka hanya mengungkapkan kajian
ini bersama kajian sintaksis atau berada di pendahuluan kamus yang
mereka tulis. Tokoh yang pertama kali melakukan upaya ini adalah Al-
Khalil bin Ahmad (100-175 H) pada kamusnya ynga berjudul al-Ain. Ia
menulis kamusnya berdasarkan cara artikulasi bunyi, bukan berdasarkan
urutan abjad dalam huruf Arab. Pada bagian pendahuluan kamusnya, ia
menunjukkan bahwa jumlah huruf Arab secara keseluruhan adalah 29
huruf.
Sibawaih (180 H), ahli bahasa Arab klasik lainnya, juga membicarakan
persoalan fonetik ini dalam bukunya yang berjudul al-Kitab. Ia
mengklasifikasikan bunyi dalam bahasa Arab yang sedikit berbeda
dengan klasifikasi Al-Khalil. Ia juga berhasil menetapkan deskripsi bunyi,
cara artikulasi, dan menjelaskan tempat artikulasinya dengan sangat
detail. Tokoh lainnya yang penting dikemukakan adalah Ibn Jinny (321-
16
379 H) yang menulis karya dalam bidang fonetik yang berjudul Sirr
Shina’ah al-Arab .
10.
hal terpenting yang dikemukakan oleh Ibnu Jinny dalam buku itu adalah
deskripsi dan klasifikasi bunyi dalam lingkungannya, jumlah, urutan, dan
cara artikulasi bunyi, perubahan bunyi saat berada dalam kalimat, dan
teori tentang fashahah.
b. Sintaksis Arab Tradisional
Periode terpenting dalam sintaksis Arab tradisional adalah munculnya dua
aliran terpenting dalam sejarah kajian kebahasaan Arab: Aliran Basrah
dan aliran Kufah. Ad-Du’ali menjadi pelopor aliran Basrah. Meski
demikian, banyak peneliti yang menyebut bahwa Al-Khalil bin Ahmad
adalah pendiri sintaksis Arab tradisioanl. Usaha al-Khalil inilah yang
kemudian di pakai Sibawaih dalam merumuskan sintaksis Arab
tradisional. Karena Sibawaih yang menteorisasikan sintaksis Arab, maka
Sibawaih pun di gelari sebagai pemuka “Pemuka Sintaksis Arab
Tradisional”. Ini atas upayanya yang sering dalam menulis kaidah bahasa
Arab yang tertuang dalam karyanya yang berjudul al-kitab, yang dijuluki
sebagai “Qur’an al-Nahw”.
c. Leksikografi
Perkamusan Arab sangat beragam, baik dari segi aliran maupun
metodenya. Di dunia Arab, kamus dibagi menjadi dua : mu’jam al-
alfa;zh (kamus kosakata) dan mu’jam al-ma’ani (kamus istilah) yang
telah di rumuskan oleh tokoh-tokoh tertentu. Selain dalam bidang
fonetik, sintaksis, dan leksikografi, ada pula sekumpulan buku yang
mengkaji karakteristik bahasa Arab secara umum, seperti al-Shahibi fi
17
12.
Usaha awal dalam mengkaji bahasa Arab dalam sudut pandang linguistik
modern dilakukan oleh Wright dalam karyanya yang berjudul A grammar
of the ArabicLanguage (1859). J. A. Haywood dan H. M. Nahmad yang
menulis A New Arabic Grammar of the Written Language (1962),
memberi sumbangan penting dalam analisis tata bahasa Arab secara
linguistis.. Kerja ilmiah yang dilakukan oleh nama-nama belakangan
inilah yang kemudian turut memperkaya kajian linguistik bahasa Arab
dengan pendekatan modern di dunia Arab.
19
13.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Oka, I.G.N & Suparno, (1994). Linguistik Umum. Jakarta: Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Depdikbud
https://repository.unja.ac.id/5908/1/BUKU%20TELAAH%20LINGUISTIK.pdf
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sejarah_ilmu_linguistik
Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. P. 332-
381.