FIQHUL LUGHAH
Disusun oleh:
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita
semua, sehingga makalah dengan judul "Pengertian Fiqh Al-lughah" dengan tujuan
memenuhi tugas mata kuliah Fiqh Al-lughah dapat selesai tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak akan diterima sehingga
kedepannya penulis dapat menyusun makalah-makalah lain dengan lebih baik. Dan harapan
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini. Semoga Allah SWT selalu meridai semua usaha kita. Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A.Latar Belakang Masalah................................................................................................................4
B.Rumusan Masalah.........................................................................................................................4
C.Tujuan.............................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
A.Pengertian Fiqih al-lughah.............................................................................................................5
B.Sejarah Munculnya Fiqih al-lughah...............................................................................................6
D.Ruang Lingkup Fiqih al-lughah......................................................................................................7
E.Tujuan dan manfaat Fiqih al-lughah..............................................................................................8
BAB III..................................................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................................................10
A.Simpulan......................................................................................................................................10
B.Saran............................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
Ketika kita hendak mengeklaim diri kita sebagai orang yang pintar bahasa Arab
berarti kita tidaklah cukup hanya bisa cakap berkomunikasi dengan bahasa Arab lengkap
dengan penguasaan ilmu alatnya, lebih-lebih kita yang terlanjur mengeklaim diri kita sebagai
mahasiswa pendidikan bahasa Arab yang setiap harinya berbaur dengan bahasa Arab, maka
hal seperti diatas dirasa sangan jauh dari cukup. Seseorang dianggap pintar bahasa Arab
apabila ia mampu berbahasa Arab sekaligus mengetahui semua hal yang ada didalam bahasa
Arab itu sendiri. Ia dituntut untuk menguasai segela ilmu dan pengetahuan menganai bahasa
Arab mulai dari kaidah-kaidahnya, sejarahnya, tokoh-tokoh atau para pakarnya hingga
perkembangan bahasa Arab itu sendiri hingga detik ini. Melihat begitu luas kajian bahasa
Arab dari bermacam-macam sisi maka para ulama memunculkan disiplin ilmu yang
membahas hal-hal tersebut, ilmu tersebut ialah fiqh lughah. Pada kesempatan kali ini kami
akan mencoba untuk sedikit mengurai fiqh lughah itu mulai dari sejarah munculnya,
pengertian, objek dan ruang lingkup, lalu kaitannya dengan ilmu-ilmu bahasa Arab, tujuan
fiqh lughah, serta manfaat fiqh lughah terutama dalam pembelajaran bahasa Arab.
B.Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Fiqih Al-lughah ?
C.Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian fiqh lughah
3. Untuk mengetahui apa saja objek dan ruang lingkup fiqh lughah
Dilihat dari unsur pembentuk katanya maka fiqh lughah terdiri dari 2 kata yaitu fiqh dan
lughah. Fiqh sendiri secara etimologi berarti mengerti atau faham tentang sesuatu,[4] hal ini mirip
dengan kata ilm yang ma‟nanya juga mengerti.Sedangkan lughah berarti lafatz (suara) yang
digunakan oleh suatu kaum untuk mengungkapkan maksudnya.[5] Yang perlu diperhatikan
selanjutnya ialah meskipun sama-sama berarti mengerti, dalam hal ini pengunaan kata ilmu dan fiqh
akan mempengaruhi perbedaan maksud. Oleh sebab itu terdapat perbedaan yang signifikan antara
istilah fiqh lughah dan ilmu lughah. Jika kita tela‟ah dari ilmu barat misalnya, maka fiqh lughah
hamper dekat dengan philologi sedangkan ilmu lughah yang berarti linguistik. Yang menjadi titik
perbedaan dari keduanya ialah meskipun objek material dari kedua ilmu ini sama yaitu bahasa akan
Secara istilah fiqh lughah bisa kita artikan sebagai ilmu yang membahas tentang bahasa Arab
dari segi nahwu, shorof, karakteristik, perkambangan, sejarah, ma‟na kata dan perkembangannya.
[6] Dengan ini maka dapat kita simpulkan bahwa fiqh lughah memiliki cakupan yang luas
dibandingkan dengan ilmu lughah yang hanya mengkaji bahasa dari segi internal bahasa itu sendiri,
maka yang tercipta ialah kajian mengenai fonologi, morfologi, semantic, dan sintaksis. Berbicara fiqh
lughah maka pakar fiqh lughah pernah berkata, kurang lebihnya seperti ini: ”Ilmu arab memiliki asal
dan cabang. Ilmu cabang adalah penegtahuan mengenai isim dan sifat, seperti ucapan kita pada kata
“rajul, faras, thawil dan qasir. Pengetahuan inilah yang kali pertama harus dipelajari. Adapun ilmu
pokok adalah pembicaraan mengenai objek, asal-usul dan perkembangan bahasa, kemudian
pembicaraan mengenai cara-cara bangsa arab dalam mengujarkan bahasa serta variasi-variasi
bahasanya, baik yang bersifar hakiki maupun majazi.Dan semua orang dalam hal ini terbagi menjadi
2 yang pertama ialah mereka yang sibuk dengan ilmu cabang maka ia tidak mengerti hal lain selain
itu, dan yang kedua ialah mereka yang memahami keduanya, inilah tingkatan tertinggi karena dengan
Sejarah munculnya fiqh lughah Bahasa Arab adalah bahasa yang ada jauh sebelum islam muncul.
Bahkan menurut para ahli bahasa ini berinduk pada bahasa Semit yang mana asal nama Semit itu
sendiri disandarkan kepada putra nabi Adam AS yang selamat saat air bah menenggelamkan jagad
raya ini. Dari sepanjang masa itu hingga masa jahiliyah, bahasa Arab hanya sekedar bahasa yang
digunakan oleh orang-orang untuk berkomunikasi satu sama lain, sepanjang masa itu pula bahasa
Arab belum memiliki keilmuan yang khusus, belum ada penelitian atau pengetahuan seputar bahasa
Arab meskipun hanya sekedar bagaimana kaidah-kaidah dalam bahasa Arab itupun belum jelas dan
belum ada seseorang yang menemukannya. Saat islam muncul barulah lahir benih-benih keilmuan
tentang bahasa Arab, hal itu bias dilihat dengan munculnya 3 istilah yang berkaitan dengan bahasa
yaitu “al Arobiyyyah, Nahwu, dan lughah”. Arobiyah ialah bahasa Arab itu sendiri sebagaimana Al-
qur’an turun dengan bahasa itu dan orang-orang pada masa itu membuat syair dengan bahasa
tersebut.
Adapun istilah nahwu dalam hal ini mencangkup tatabahasa meliputi mubtada‟ khobar, fi‟il, fi’il,
dll. Pada waktu itu istilah nahwu juga mencakup ilmu shorof atau perubahan bina‟-bina‟nya. Dan
yang dimaksud lughah disini ialah kosakata Arab beserta pengguanaan dan ma‟nanya. Sebelum kita
melanjutkan pembicaraan tentang sejarah fiqh lughoh maka ada beberapa kelompok yang
berpendapat bahwa fiqh lughah ini termasuk dari budaya barat. Ilmu ini oleh linguis barat bernama
Philologie. Kemudian istilah fiqh lughah pertama kali menurut mereka muncul pada 7 Oktober 1926
saat Guindi mengisi perkulihan yang pertama dikalangan kampus mesir, karena istilah fiqh lughah
dianggap lebih mudah dari istilah philologie.[2]Pendapat diatas bagi kita yang telah sedikit banyak
belajar fiqh lughoh adalah pendapat yang kurang tepat karena secara subtansi antara fiqh lughoh
dan philology sudah berbeda, bahkan jika kita telusuri lebih dalam maka fiqh lughoh adalah kajian
yang hanya dimiliki oleh bahasa Arab semata karena keunukan bahasa arab itu sendiri. Kajian-kajian
yang ada didalam bahasa Arab sebagian tidak akan kita temukan didalam bahasa lain sehingga fiqh
lughoh merupan ilmu yang tidak memiliki padanan dengan ilmu apapun. Adapun ulama‟ yang
pertama kali menggunakan istilah fiqh lughah ialah Ibnu Faris pada tahun 395 hijriyah dalam
kitabnya as Shohabi, pada saat itu pemahaman beliau mengenai istilah fiqh lughah ialah ilmu yang
mengkaji hal-hal yang bersangkutan dengan bahasa mulai dari fonologi, nahwu, shorof, ma’na kata,
dan uslub.Hal ini bias kita lihat dari isi kajian kitab beliau. Beliau juga mennerangkan perihal tentang
perkembangan basa Arab, letak geografisnya, karakteristik bahasa arab yang meliputi balaghoh,
Setelah Ibnu Faris mencetuskan istilah fiqh lugoh berbarengan dengan lahirnya sebuah buku,
maka mumcul juga ulama lain beserta kitab-kitabnya, diantaranya ialah: ats sa’labi( 429 H) dengan
kitabnya Fiqh lughah wa sirrul arobiyyah, Ibnu Jinni dengan Khosoishnya, imam syuyuti, imam Kholil,
dll.
Secara singkat telah kami jelaskan diatas bahwa yang akan menjadi ruang lingkup beserta
objek dari fiqh lughoh ialah ia akan membahas tentang negara- negara yang menggunakan bahasa
Arab dan perbandingannya dengan bahasa- bahasa serumpun yang berada didekat negara tersebut,
baik yang berdampingan, hingga yang jaraknya jauh. Selain itu ia juga mengkaji kekhususan suara
bahasa Arab, kosakata beserta tarkibnya, penulisan dan qiro‟ahnya, serta dialek hingga
perkembangan bahasa Arab itu sendiri hal ini melahirkan kajian tentang bahasa fasih dan amiyah,
Selain itu berhubung fiqh lughoh ini mengkaji segala sesuatu yang berkenaan dengan bahasa
Arab maka, tidak mengherankan jika kita menemui buku kajian fiqh lughoh kita akan menemui
konten buku-buku tersebut yang berbeda-beda satu sama lain, akan tetapi yang menjadi kajian
utama atau kajian pokok ialah tema-tema berkenaan dengan hal-hal yang telah kami sebutkan
diatas.
Dengan mempelajari fiqh lughah maka sekiranya kita akan memperoleh beberapa manfa’at,
diantaranya:
a. Belajar tentang ilmu yang lain Hal ini disebabkan karena fiqh lughah memiliki hubungan yang
sangat erat denga disiplin ilmu-ilmu yang lain, sehingga ketika kita belajar fiqh lughah kemudian
memahaminya dengan baik maka secara otomatis kita juga faham ilmu-ilmu yang ada kaitannya
b. Menghormati sekaligus mengenang para ulama’ salaf Seperti pada pembahasa sebelumnya bahwa
pencetus hingga tokoh-tokoh fiqh lughah mereka ialah para ulama’ yang telah lama mendahului kita,
dengan kita membaca serta mempelajari karyanya maka dengan itu kita mengenang jasa-jasa
mereka.
c. Mengetahui keagungan bahasa Arab Hal ini jelas sekali karena saat kita belajar fiqh lughah
pengetahuan kita tentang bahsa Arab akan jauh lebih luas dan lebih mendetail.
d. Membantu untuk berbahasa arab yang baik dan selamat Salah satu kajian dari fiqh lughah ialah
kajian tentang ma‟na, berbekal dengan pengetahuan itu maka kita bisa lebih bijak dalam memilih
kata mana yang sekiranya baik kita gunakan saat berbahasa Arab. [9]
e. Memotivasi siswa dalam belajar bahasa Arab Saat kita mengetahui karakteristik hingga keunikan-
keunikan yang ada pada bahasa Arab maka hal itu bisa kita jadikan sebagai alat untuk membuat
Adapun tujuan dari ilmu ini ialah: Menegaskan bahwasanya bahasa Arab adalah bahasa yang
unik sehingga kajian-kajiannya tidak bisa disamakan dengan bahasa yang lainnya, hal ini bisa kita
lihat bagaimana ada sekelompok golongan yang menganggap bahwa fiqh lughoh adalah jelmaan
ilmu barat filologhi. Setidaknya dari sini bahasa Arab akan naik derajadnya dan bebas dari klaim
bahwa keilmuan yang ada dalam bahasa arab itu meniru orang barat padahal banyak keilmuan
bahasa Arab yang ditemukan oleh ulama’-ulama’ islam sendiri yang kualitas keilmuannya tidak bisa
diremehkan. Seperti halnya ilmu-ilmu kebahasa Araban yang lain yang mana kemunculannya tidak
jauh dari kepentingan memahami alqur‟an maka fiqh lughoh juga sama halnya dengan ini. Dengan
belajar fiqh lughoh maka kita bisa lebih mahir dalam memahami ayat-ayat al qur’an. Seperti halnya
menjadi satu pembahasan pokok dalam fiqh lughoh, kosakata sangat diperlukan untuk kita fahami
supaya mahir menguasai bahasa Arab. Fiqh lughoh klasik sering membahas ini, maka muncul kitab
Fiqh lughah wa sirrul arobiyyah karangan ats sa’labi( 429 H). dengn ini diharapkan kita bisa
menggunakan kosakata bahasa Arab dengan bijak yaitu menyesuaikan konteks yang ada. Tujuan lain
ialah kita akan mencari banyak informasi berkenaan dengan perkembangan dan keadaan bahasa
Fiqh lughah terdiri dari 2 kata yaitu fiqh dan lughah. Fiqh sendiri secara etimologi berarti
mengerti atau faham tentang sesuatu.Sedangkan lughah berarti lafatz (suara) yang digunakan oleh
Fiqh lugah adalah ilmu yang membahas tentang bahasa Arab yang mencakup dari segi
nahwu, shorof, karakteristik, perkambangan, sejarah, ma’na kata dan perkembangannya. Adapun
ulama’ yang pertama kali menggunakan istilah fiqh lughah ialah Ibnu Faris pada tahun 395 hijriyah
dalam kitabnya as Shohabi, Kajian pokok fiqh lughoh ialah letak geografis bahasa Arab, kekhususan
suara bahasa Arab, kosakata beserta tarkibnya, penulisan dan qiro’ahnya, serta dialek hingga
perkembangan bahasa Arab itu sendiri hal ini melahirkan kajian tentang bahasa fasih dan amiyah.
Dalam mengkaji ilmu ini maka kita akan bersangkutan dengan ilmu-ilmu lain seperti Ilmu
syar’iyyah, ilm aswat (fonologi), ilmu dilalah (semantik), dan lain sebagainya. Ada banyak manfaat
dan tujuan belajar fiqh lughoh, diantaranya kita akan belajar ilmu-ilmu yang lain, mengerti
keagungan bahasa Arab, bisa memotivasi murid-murid kita kelak dalam mempelajari bahasa Arab,
B.Saran
Kami sebagai penyusun makalah di atas sangat menyadari masih banyak kesalahan
atau kekeliruan. Oleh karena itu, kami mohon maaf dan sangat mengharapkan saran dan
kritikan agar selanjutnya menjadi lebih baik lagi dalam menyusun makalah. Semoga
DAFTAR PUSTAKA
Ya’qub,Badi’.Fiqh Lughah wa Khoshoisuha. (Bairut: Darul Ilm)