Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bangsa semit (al-Syu’ub al-Samiyah) adalah bangsa yang
disematkan pada bangsa bangsa yang meliputi Aramiy, Fenesia, Ibrani,
Yaman, Babilonia, Asyuriyya, serta bangsa bangsa keturunan mereka.
Bangsa Semit merupakan suatu bangsa yang hidupnya berpindah-pindah
tempat (nomaden) untuk mencari kehidupan yeng lebih baik dari tempat
sebelumnya, Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mencari kebenaran
tentang bahasa tertuanya dan kawasan asal bangsa Semit. Penamaan semit
diberikan oleh Schlozer, seorang orientalis dari Jerman diakhir abad ke 18.
Semit merupakan gabungan dari bahasa-bahasa berdekatan yang
dinisbahkan kepada Sam bin Nuh (Sam adalah salah satu dari anak-anak
Nuh) dalam kitab kejadian (injil) diceritakan tentang tiga orang keturunan
Nuh (Ham, Sam, dan Yafit). Dalam kitab tersebut juga disebutkan
keturunan Sam bin Nuh, yaitu ‘Ilam, Asyur, Arfakasyad, Walud, dan Aram,
dari mereka inilah berkembang bahasa dan bangsa Semit itu.1
Semit merupakan kumpulan Bahasa bahasa yang muncul sejak
lama. Bahasa Arab termasuk dalam kelompok bahasa Semit atau lebih
populernya disebut rumpun bahasa Semit. Rumpun bahasa (fashaail al-
lughawiyah) adalah golongan besar bangsa (bahasa) yang sama asal dan
jenisnya. Semua pengkaji filologi dan linguistik Arab percaya bahwa
bahasa Arab berasal dari rumpun bahasa Semit. Malah terdapat beberapa
pandangan ahli linguistik Arab yang mengatakan kemungkinan bahasa
1
Wildan Taufiq, Fiqih Lughah (Pengantar Linguistik Arab), cet. 1, (Bandung: Nuansa
Aulia, 2015), hlm. 42
4
pertama yang dituturkan oleh orang-orang Samiyyah ini juga adalah bahasa
Arab Kuno.2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah bangsa semit?
2. Bagaimana bahasa rumpun semit?
3. Bagaimana metode kajian bahasa semit?
4. Apa bahasa semit tertua?
5. Bagaimana pembagian bahasa rumpun semit?
6. Apasaja faktor-faktor perekat kekerabatan rumpun bahasa
semit?
7. Apasaja karakteristik bahasa semit?
8. Apasaja perbedaan antarbahasa rumpun semit?
9. Apasaja manfaat kajian bahasa semit bagi kajian bahasa
arab?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah bangsa semit.
2. Untuk mengetahui bahasa rumpun semit.
3. Unutk mengetahui metode kajian bahasa semit.
4. Untuk mngetahui bahasa semit tertua.
5. Untuk mengetahui pembagian bahasa rumpun semit
6. Untuk mengetahui faktor-faktor perekat kekerabatan rumpun
Bahasa semit.
7. Untuk mengetahui karakteristik bahasa semit.
8. Untuk mengetahui perbedaan antarbahasa rumpun semit.
9. Untuk mengetahui manfaat kajian bahasa semit bagi kajian
bahasa arab.
2
Melisa Rezi & Amrina. “Semit: Asal Muasal Bahasa Arab” Jurnal of Arabic Education
and Linguistic, vol. 1, No. 2, 2019, hlm. 113-114
5
BAB II
PEMBAHASAN
3
Wildan Taufiq, Fiqih Lughah (Pengantar Linguistik Arab), cet. 1, (Bandung: Nuansa
Aulia, 2015), hlm. 42
4
Ibid, hlm. 43-44
6
1. Bangsa Semit berasal dari bagian Barat Daya Asia yakni negeri
Hijaz, Yaman, Najd, dan sekitarnya. Di antara yang berpendapat
demikian adalah orientalis dari Perancis, Renan dan Broclman dari
Jerman.
2. Bangsa Semit berasal dari Babilonia. Yang berpendapat demikian
ialah para sejarawan Arab dan beberapa ahli tafsir.
3. Bangsa Semit berasal dari Kan’an. Ini merupakan pendapat
sebagian ahli dari bangsa Yahudi karena chauvinisme, karena rasa
kedengkian dan ambisi untuk kemegahan sejarahnya dan kelicikan
Bangsa Israil.5
5
http://arp-rabbani.blogspot.co.id/2011/10/d-bahasa-semit.html diakses pada 26
September 2023 11.39 WIB
6
Wildan Taufiq, Fiqih Lughah (Pengantar Linguistik Arab), cet. 1, (Bandung: Nuansa
Aulia, 2015), hlm. 44
7
2. Di antara mereka ada yang berpendapat bahwa Asyuriyah-Babiliyah
adalah bahasa Semit pertama.
3. Kelompok ketiga ini berpendapat bahwa bahasa Arab adalah bahasa
Semit yang terdekat dengan bahasa Semit lama.7
7
Melisa Rezi & Amrina. “Semit: Asal Muasal Bahasa Arab” Jurnal of Arabic Education
and Linguistic, vol. 1, No. 2, 2019, hlm. 119
8
Erwin Suryaningrat, “Bahasa Semit sebagai Akar Sejarah Bahasa Arab” Jurnal At-
Ta’lim, Vol. 17, No. 1, Januari 2018, halm. 20
8
adalah Bahasa Muabiyyah yang ditemukan dalam prasasti. Prasasti
yang terkenal adalah prasasti Misya’.9
Bagian kedua Bahasa Semit Barat Laut adalah bahasa Aram.
Di antara prasasti yang ditemukan adalah prasasti Tal Halaf (bukit
Halaf) di dekat Sungai al-Khabur. Kedua adalah prasasti raja
"Banammul Awwal" (Banammu I) yang dibuat sekitar tahun 800-
750 SM. Ketiga adalah prasasti raja "Banammuts Tsany"
(Banammu II) serta anaknya Barrakab yang dibuat sekitar tahun
750-700 SM.10
b. Bahasa Semit Barat Daya
Bahasa yang termasuk bahasa Semit barat daya adalah
bahasa Arab dan bahasa Etofia (Habsyi). Bahasa Etofia adalah
bahasa bangsa Semit yang keluar dari selatan Jazirah Arab ke
negara seberang, yaitu Etofia. Di sana pada awalnya mereka
melakukan penjajahan terhadap negara Etofia tersebut, namun
akhirnya mereka tinggal di sana dan bercampur baur dengan
penduduk lama dari bangsa Hemit.
Adapun bahasa Arab terbagi ke dalam dua bagian, yaitu
bahasa Arab Selatan dan bahasa Arab Utara. Bahasa Arab selatan
menurut ahli bahasa adalah bahasa Himyar. Adapun bahasa Arab
Utara ialah bahasa Arab yang berkembang di bagian tengah Jazirah
Arab serta bagian utaranya. Bahasa Arab ini adalah bahasa yang kita
kenal sekarang sebagai bahasa Arab fushha.11
9
Mustafa, “Bahasa Arab Diantara Rumpun Bahasa Semit” AL-IBRAH: Journal of
Arabic Language and Education, Vol. 2, No. 1, Juli 2019, hlm. 51
10
Wildan Taufiq, Fiqih Lughah (Pengantar Linguistik Arab), cet. 1, (Bandung: Nuansa
Aulia, 2015), hlm. 55
11
Ibid, hlm. 59-60
12
Ibid, hlm. 60
9
1. Bangsa-bangsa Semit tidak tinggal di daerah-daerah yang saling
berjauhan sebagaimana bahasa-bahasa Indo-Eropa.
2. Kendati bangsa Semit tersebar di sejumlah daerah (negara), namun
mereka terus-menerus berkomunikasi satu sama lain.
3. Mayoritas bahasa-bahasa semit disatukan oleh agama dan kebudayaan
yang dipegang teguh oleh para penuturnya.
10
g. Untuk men-ta’nits-kan noun (kata benda) atau adjective (kata
sifat) dengan memberikan akhiran ta’ pada kata tersebut.
2. Karakteristik Sintaksis
a. Bentuk kalimat pada bahasa-bahasa Semit terbagi menjadi
mudzakkar (maskulin) dan mu’annats (feminin).
b. Dilihat dari segi nominal, bentuk kalimat dalam bahasa-bahasa
Semit terbagi menjadi mufrad (singular), mutsanna (double
form), dan Jamak (plural).
c. Bahasa Semit memiliki tiga perubahan posisi pada kata benda
(ism); marfu’, manshub, dan majrur.
3. Karakteristik Semantik
a. Nominal dasar terhitung dari dua sampai sepuluh.
b. Preposisi jarr diantaranya: min, fi, dan, ’ala.
c. Bahasa Semit memiliki banyak kosakata, khususnya kosakata
tentang anatomi tubuh, kata ganti (pronoun), dan hubungan
kekerabatan.13
Abdul Muta’ali, Signifikansi Kajian Bahasa Semit dalam Linguistik Arab, Jurnal AL-
13
AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol . 1, No. 2, September 2011, hlm. 123
11
Misalnya bunyi ذ، غ، ظ، ضtidak ditemukan dalam bahasa
Ibrani. Bunyi ع، ق، شtidak ditemukan dalam bahasa Babilonia.
Kebanyakan kata yang menggunakan huruf سdalam bahasa
Ibrani biasanya dalam bahasa Arab atau Etofia diganti dengan ش
juga sebaliknya.
3. Kosa kata (mufradat)
Perbedaan dalam kosa kata yang digunakan antar bahasa-
bahasa Semit tampak pada banyak sekali hingga kata-kata yang
maknanya sudah sangat populer dalam bahasa Semit seperti kata
صبي، شيخ، جبل، خيمةdan sebagainya.14
14
Wildan Taufiq, Fiqih Lughah (Pengantar Linguistik Arab), cet. 1, (Bandung: Nuansa
Aulia, 2015), hlm. 65-66
15
Ibid, hlm. 66
12
BAB III
KESIMPULAN
a. Bangsa Semit adalah bangsa yang meliputi Aramiy, Fenesia, Ibrani, Arab,
Yaman, Babilonia, Asyuriyyah serta bangsa-bangsa keturunan mereka.
Penamaan Bangsa Semit diambil dari nama salah satu putra Nuh yaitu Sam,
Ham, dan Yafits.
b. Ada tiga pendapat yang paling masyhur tentang negeri asal bangsa Semit,
yaitu pertama, Bangsa Semit berasal dari bagian Barat Daya Asia yakni
negeri Hijaz, Yaman, Najd, dan sekitarnya yang diungkapkan olehorientalis
dari Perancis, Renan dan Broclman dari Jerman. Kedua, Bangsa Semit
berasal dari Babilonia. Pendapat ini diungkapkan oleh para sejarawan Arab
dan beberapa ahli tafsir. Ketiga, Bangsa Semit berasal dari Kan’an. Dan ini
merupakan pendapat sebagian ahli dari bangsa Yahudi karena chauvinisme,
karena rasa kedengkian dan ambisi untuk kemegahan sejarahnya dan
kelicikan Bangsa Israil.
c. Metode kajian Bahasa Semit dibagi menjadi dua yaitu, pertama mengenai
Sejarah bahasa-bahasa semit. Yang kedua mengenai bunyi, gramatika,
hingga kosakata.
d. Sebagian peneliti ada yang berpendapat bahwa bahasa yang tertua dari
rumpun Semit adalah bahasa Babil, sementara orang-orang Yahudi,
beranggapan bahwa bahasa yang tertua adalah bahasa Ibrani bahkan tertua
bagi umat manusia. Sementara banyak di antara para orientalis berpendapat
bahwa bahasa Arab lebih dekat dengan Bahasa Semit awal.
e. Bahasa-bahasa Semit secara umum terbagi dua, yaitu Semit Timur dan
Semit Barat. Bahasa-bahasa Semit Barat terbagai menjadi: Semit Barat
Laut dan Semit Barat Daya.
f. Terdapat beberapa faktor yang mempererat kekeraban rumpun bahasa semit
menurut Ibrahim Al-Hamd, antara lain: Bangsa-bangsa Semit tidak tinggal
di daerah-daerah yang saling berjauhan sebagaimana bahasa-bahasa Indo-
Eropa. Kendati bangsa Semit tersebar di sejumlah daerah (negara), namun
13
mereka terus-menerus berkomunikasi satu sama lain. Mayoritas bahasa-
bahasa semit disatukan oleh agama dan kebudayaan yang dipegang teguh
oleh para penuturnya.
g. Bahasa Semit memiliki beberapa karakteristik diantaranya, karakteristik
bunyi, karakteristik semantik, dan karakteristik sintaksis.
h. Perbedaan Bahasa Semit dapat dilihat dari beberapa aspek, seperti aspek
gramatika, bunyi dan kosakata.
i. Kajian Bahasa semit memiliki beberapa manfaat diantaranya, untuk
mengetahui Sejarah bangsa semit dan untuk membantu memecahkan
problemtika bahasa Arab
14
DAFTAR PUSTAKA
Muta’ali, Abdul. “Signifikansi Kajian Bahasa Semit dalam Linguistik Arab”. Jurnal
AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA 1, no. 2 (2011):123
Suryaningrat, Erwin. “Bahasa Semit sebagai Akar Sejarah Bahasa Arab”. Jurnal At-
Ta’lim 17, no. 1 (2018):20
15