Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

BAHASA ARAB DAN RUMPUN BANGSA SEMIT

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fiqh al-Lughah

Dosen Pengampu :

Umi Rukhiyatun, M. Hum.

Disusun Oleh :

1. Ruby Amalia : 236141010


2. Liana Eli Kurniawati : 236141011
3. Khaqiqotul Khaqiyah : 236141012
4. Lina Afidatunnadhiroh : 236141013

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB

FAKULTAS ADAB DAN BAHASA

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN MAS SAID SURAKARTA

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena


atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagimana
adanya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan
mengenai mata kuliah Fiqh al-Lughah, dengan judul “BAHASA ARAB DAN
RUMPUN BANGSA SEMIT”.
Dengan tulisan ini kami harap kepada pembaca mampu untuk memahami
pembahasan dari Bangsa Semit dan Rumpun Bangsa Semit, kami sadar makalah ini
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik
dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak, agar bisa menjadi lebih
baik lagi. Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna
bagi pembacanya.

Sukoharjo, 26 September 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................2


DAFTAR ISI ............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................5
C. Tujuan Penulisan ..........................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Bangsa Semit...................................................................................6
B. Bahasa Rumpun Semit .................................................................................6
C. Metode Kajian Bahasa Semit .......................................................................7
D. Bahasa Semit Tertua (Kuno) .......................................................................7
E. Pembagian Bahasa Rumpun Semit ..............................................................8
F. Faktor-faktor Perekat Kekerabatan Rumpun Bahasa Semit.........................9
G. Karakteristik Bahasa Semit ........................................................................10
H. Perbedaan Antarbahasa Rumpun Bangsa Semit ........................................ 11
I. Manfaat Kajian Bahasa Semit bagi Kajian Bahasa Arab ...........................12
BAB III KESIMPULAN ........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bangsa semit (al-Syu’ub al-Samiyah) adalah bangsa yang
disematkan pada bangsa bangsa yang meliputi Aramiy, Fenesia, Ibrani,
Yaman, Babilonia, Asyuriyya, serta bangsa bangsa keturunan mereka.
Bangsa Semit merupakan suatu bangsa yang hidupnya berpindah-pindah
tempat (nomaden) untuk mencari kehidupan yeng lebih baik dari tempat
sebelumnya, Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mencari kebenaran
tentang bahasa tertuanya dan kawasan asal bangsa Semit. Penamaan semit
diberikan oleh Schlozer, seorang orientalis dari Jerman diakhir abad ke 18.
Semit merupakan gabungan dari bahasa-bahasa berdekatan yang
dinisbahkan kepada Sam bin Nuh (Sam adalah salah satu dari anak-anak
Nuh) dalam kitab kejadian (injil) diceritakan tentang tiga orang keturunan
Nuh (Ham, Sam, dan Yafit). Dalam kitab tersebut juga disebutkan
keturunan Sam bin Nuh, yaitu ‘Ilam, Asyur, Arfakasyad, Walud, dan Aram,
dari mereka inilah berkembang bahasa dan bangsa Semit itu.1
Semit merupakan kumpulan Bahasa bahasa yang muncul sejak
lama. Bahasa Arab termasuk dalam kelompok bahasa Semit atau lebih
populernya disebut rumpun bahasa Semit. Rumpun bahasa (fashaail al-
lughawiyah) adalah golongan besar bangsa (bahasa) yang sama asal dan
jenisnya. Semua pengkaji filologi dan linguistik Arab percaya bahwa
bahasa Arab berasal dari rumpun bahasa Semit. Malah terdapat beberapa
pandangan ahli linguistik Arab yang mengatakan kemungkinan bahasa

1
Wildan Taufiq, Fiqih Lughah (Pengantar Linguistik Arab), cet. 1, (Bandung: Nuansa
Aulia, 2015), hlm. 42

4
pertama yang dituturkan oleh orang-orang Samiyyah ini juga adalah bahasa
Arab Kuno.2

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah bangsa semit?
2. Bagaimana bahasa rumpun semit?
3. Bagaimana metode kajian bahasa semit?
4. Apa bahasa semit tertua?
5. Bagaimana pembagian bahasa rumpun semit?
6. Apasaja faktor-faktor perekat kekerabatan rumpun bahasa
semit?
7. Apasaja karakteristik bahasa semit?
8. Apasaja perbedaan antarbahasa rumpun semit?
9. Apasaja manfaat kajian bahasa semit bagi kajian bahasa
arab?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah bangsa semit.
2. Untuk mengetahui bahasa rumpun semit.
3. Unutk mengetahui metode kajian bahasa semit.
4. Untuk mngetahui bahasa semit tertua.
5. Untuk mengetahui pembagian bahasa rumpun semit
6. Untuk mengetahui faktor-faktor perekat kekerabatan rumpun
Bahasa semit.
7. Untuk mengetahui karakteristik bahasa semit.
8. Untuk mengetahui perbedaan antarbahasa rumpun semit.
9. Untuk mengetahui manfaat kajian bahasa semit bagi kajian
bahasa arab.

2
Melisa Rezi & Amrina. “Semit: Asal Muasal Bahasa Arab” Jurnal of Arabic Education
and Linguistic, vol. 1, No. 2, 2019, hlm. 113-114

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Bangsa Semit


Bangsa Semit (al-Syu'ub al-Samiyyah) adalah suatu bangsa yang
disematkan pada bangsa-bangsa yang meliputi Aramiy, Fenesia, Ibrani,
Arab, Yaman, Babilonia, Asyuriyyah serta bangsa-bangsa keturunan
mereka. Penamaan semit diberikan oleh Schlözer, seorang orientalis
Jerman di akhir abad 18, ketika dia mencari nama bagi bahasa orang Ibrani
dan bangsa Arab. Schlozer menyandarkan penamaan ini kepada berita yang
terdapat dalam kitab Taurat tentang keturunan Nuh setelah terjadi banjir
besar. Nama semit diambil dari kitab kejadian (Injil). Nama tersebut
diambil dari nama salah satu putra Nuh a.s., yaitu Sam, Ham, dan Yafits.
Begitu pula sejumlah nama bangsa turunan ketiganya merupakan keturunan
Nuh dari Sam, sebagaimana diceritakan dalam Injil. Putera-putera Sam
tersebut adalah 'Ilam, Asyur, Arfaksyad, Walud, dan Aram. Arfaksyad
memiliki putera, di antaranya Syilasy, Lasyilasy Abir, sebagai nenek
moyang Bangsa Ibrani.3

B. Bahasa Rumpun Semit


Bahasa merupakan bagian dari rumpun bahasa dunia yang lebih
besar yaitu, rumpun Afroasiatik. Rumpun Afroasiatik merupakan
kumpulan besar bahasa-bahasa di Barat Asia, dan bagian Utara dan Timur
Afrika. Rumpun ini berkerabat didasarkan pada kesamaan karakteristik
struktur yang dimilikinya.4
Ada tiga pendapat yang paling masyhur tentang negeri asal bangsa
Semit, yaitu:

3
Wildan Taufiq, Fiqih Lughah (Pengantar Linguistik Arab), cet. 1, (Bandung: Nuansa
Aulia, 2015), hlm. 42
4
Ibid, hlm. 43-44

6
1. Bangsa Semit berasal dari bagian Barat Daya Asia yakni negeri
Hijaz, Yaman, Najd, dan sekitarnya. Di antara yang berpendapat
demikian adalah orientalis dari Perancis, Renan dan Broclman dari
Jerman.
2. Bangsa Semit berasal dari Babilonia. Yang berpendapat demikian
ialah para sejarawan Arab dan beberapa ahli tafsir.
3. Bangsa Semit berasal dari Kan’an. Ini merupakan pendapat
sebagian ahli dari bangsa Yahudi karena chauvinisme, karena rasa
kedengkian dan ambisi untuk kemegahan sejarahnya dan kelicikan
Bangsa Israil.5

C. Metode Kajian Bahasa Semit


Kajian bahasa Semit di bagi menjadi dua, yaitu pertama, kajian
umum mengenai sejarah bahasa-bahasa Semit, mulai pertumbuhan,
keberlangsungan serta perkembangannya (diakronis). Kedua, kajian
spesifik mengenai bunyi, gramatika, serta kosakata, hingga perbandingan
antara satu aspek dengan aspek-aspek lainnya (sinkronis).6

D. Bahasa Semit Tertua (Kuno)


Sebagian peneliti ada yang berpendapat bahwa bahasa yang tertua
dari rumpun Semit adalah bahasa Babil, sementara yang lain, yaitu orang-
orang Yahudi, beranggapan bahwa bahasa yang tertua adalah bahasa Ibrani
bahkan tertua bagi umat manusia. Sementara banyak di antara para
orientalis berpendapat bahwa bahasa Arab lebih dekat dengan Bahasa Semit
awal. Emil Badi’ Ya’kub juga mengemukakan perbedaan pendapat tentang
bahasa Semit tertua ini di dalam bukunya, yaitu:
1. Di antara mereka ada yang mengatakan bahwa bahasa Ibriyah adalah
bahasa ibu Semit, dan merupakan bahasa tertua di dunia.

5
http://arp-rabbani.blogspot.co.id/2011/10/d-bahasa-semit.html diakses pada 26
September 2023 11.39 WIB
6
Wildan Taufiq, Fiqih Lughah (Pengantar Linguistik Arab), cet. 1, (Bandung: Nuansa
Aulia, 2015), hlm. 44

7
2. Di antara mereka ada yang berpendapat bahwa Asyuriyah-Babiliyah
adalah bahasa Semit pertama.
3. Kelompok ketiga ini berpendapat bahwa bahasa Arab adalah bahasa
Semit yang terdekat dengan bahasa Semit lama.7

E. Pembagian Bahasa Rumpun Semit


Bahasa-bahasa Semit secara umum terbagi dua, yaitu Semit Timur
dan Semit Barat. Bahasa-bahasa Semit Barat terbagai menjadi: Semit Barat
Laut dan Semit Barat Daya.
1. Bahasa Semit Timur
Bahasa Semit timur adalah bahasa Akadia dengan dua cabangnya
yaitu: bahasa Babilonia dan bahasa Asyiria. Mengenai kedua Bahasa
tersebut, tidak ada informasi yang sampai kepada kita kecuali berbagai
prasati yang diambil dengan tulisan paku (khat mismary) diatas tanah
yang dikeringkan. Prasasti terpenting antara lain adalah prasasti yang
di dalamnya ada tertulis “Hukum Hamurabi” yang merupakan aturan
hukum paling tua di muka bumi.8
2. Bahasa Semit Barat
a. Bahasa Semit Barat Laut
Bahasa Semitik Barat Laut terbagi kepada dua bahasa:
Kan’an dan Aram. Kan’an (Kan’aniyah) terbagi menjadi
Kan’aniyah Utara dan Kan’aniyah Selatan. Yang utara diwakili oleh
bahasa Ugaritik, yaitu sebuah dialek Kan’aniyah Kuno. Sementara
itu, bahasa Kan’aniyah Selatan mencakup bahasa Ibrani. Dan teks
terpenting yang tertulis dengan bahasa ini adalah Kitab Perjanjian
Lama yang meliputi kitab Taurat Nabi Musa (meliputi : Taqwin,
Khuruj, Lawiyin, 'Adad dan Tatsniyah), Mazmur Nabi Daud, dan
Amtsal Nabi Sulaiman. Yang termasuk Bahasa kan’an sekatan juga

7
Melisa Rezi & Amrina. “Semit: Asal Muasal Bahasa Arab” Jurnal of Arabic Education
and Linguistic, vol. 1, No. 2, 2019, hlm. 119
8
Erwin Suryaningrat, “Bahasa Semit sebagai Akar Sejarah Bahasa Arab” Jurnal At-
Ta’lim, Vol. 17, No. 1, Januari 2018, halm. 20

8
adalah Bahasa Muabiyyah yang ditemukan dalam prasasti. Prasasti
yang terkenal adalah prasasti Misya’.9
Bagian kedua Bahasa Semit Barat Laut adalah bahasa Aram.
Di antara prasasti yang ditemukan adalah prasasti Tal Halaf (bukit
Halaf) di dekat Sungai al-Khabur. Kedua adalah prasasti raja
"Banammul Awwal" (Banammu I) yang dibuat sekitar tahun 800-
750 SM. Ketiga adalah prasasti raja "Banammuts Tsany"
(Banammu II) serta anaknya Barrakab yang dibuat sekitar tahun
750-700 SM.10
b. Bahasa Semit Barat Daya
Bahasa yang termasuk bahasa Semit barat daya adalah
bahasa Arab dan bahasa Etofia (Habsyi). Bahasa Etofia adalah
bahasa bangsa Semit yang keluar dari selatan Jazirah Arab ke
negara seberang, yaitu Etofia. Di sana pada awalnya mereka
melakukan penjajahan terhadap negara Etofia tersebut, namun
akhirnya mereka tinggal di sana dan bercampur baur dengan
penduduk lama dari bangsa Hemit.
Adapun bahasa Arab terbagi ke dalam dua bagian, yaitu
bahasa Arab Selatan dan bahasa Arab Utara. Bahasa Arab selatan
menurut ahli bahasa adalah bahasa Himyar. Adapun bahasa Arab
Utara ialah bahasa Arab yang berkembang di bagian tengah Jazirah
Arab serta bagian utaranya. Bahasa Arab ini adalah bahasa yang kita
kenal sekarang sebagai bahasa Arab fushha.11

F. Faktor-faktor Perekat Kekerabatan Rumpun Bahasa Semit


Terdapat beberapa faktor yang mempererat kekeraban rumpun bahasa
semit menurut Ibrahim Al-Hamd, antara lain:12

9
Mustafa, “Bahasa Arab Diantara Rumpun Bahasa Semit” AL-IBRAH: Journal of
Arabic Language and Education, Vol. 2, No. 1, Juli 2019, hlm. 51
10
Wildan Taufiq, Fiqih Lughah (Pengantar Linguistik Arab), cet. 1, (Bandung: Nuansa
Aulia, 2015), hlm. 55
11
Ibid, hlm. 59-60
12
Ibid, hlm. 60

9
1. Bangsa-bangsa Semit tidak tinggal di daerah-daerah yang saling
berjauhan sebagaimana bahasa-bahasa Indo-Eropa.
2. Kendati bangsa Semit tersebar di sejumlah daerah (negara), namun
mereka terus-menerus berkomunikasi satu sama lain.
3. Mayoritas bahasa-bahasa semit disatukan oleh agama dan kebudayaan
yang dipegang teguh oleh para penuturnya.

G. Karakteristik Bahasa Semit


Beberapa karakteristik Bahasa Semit, diantaranya:
1. Karakteristik Bunyi
Karakteristik bunyi ini diantaranya:
a. Dalam bahasa-bahasa Semit terdapat beberapa kelompok bunyi
halq (pharyngal), seperti Hamzah, Ha, ’Ain, ha, ghin, dan kha.
Menurut Mahmud Ukasyah, bahasa Arab mampu menjaga
kelestarian bunyi-bunyi halq (pharyngal) tersebut.
b. Bunyi huruf konsonan mempunyai peran penting dibanding
bunyi layyin dalam tiga hal; makna, pengucapan, dan penulisan.
c. Bahasa Semit memiliki bunyi muthbaqah seperti Shad, Dlod,
Tha, dan Zha. Huruf-huruf ini masih terjaga dalam bahasa Arab.
d. Secara umum kata dasar dalam bahasa Semit terdiri dari tiga
huruf konsonan yang berbeda (qa-ta-la), (dlo-ra-ba), (ra-ja-‘a),
dan lain sebagainya.
e. Hampir tidak ditemukan kata atau kosakata dalam bahasa Semit
berasal lebih dari satu akar suku kata. Hal ini berbeda dengan
bahasa India dan Eropa. Setiap kata pada jenis bahasa ini
menunjukkan arti majemuk sesuai arti dasar yang terkandung
dari suku kata tersebut.
f. Sebagian besar dalam bahasa Semit hanya memiliki dua kata
kerja atau verb, yaitu fi’l madli (kata kerja lampau) dan fi’l
mudhari’ (kata kerja sekarang).

10
g. Untuk men-ta’nits-kan noun (kata benda) atau adjective (kata
sifat) dengan memberikan akhiran ta’ pada kata tersebut.
2. Karakteristik Sintaksis
a. Bentuk kalimat pada bahasa-bahasa Semit terbagi menjadi
mudzakkar (maskulin) dan mu’annats (feminin).
b. Dilihat dari segi nominal, bentuk kalimat dalam bahasa-bahasa
Semit terbagi menjadi mufrad (singular), mutsanna (double
form), dan Jamak (plural).
c. Bahasa Semit memiliki tiga perubahan posisi pada kata benda
(ism); marfu’, manshub, dan majrur.
3. Karakteristik Semantik
a. Nominal dasar terhitung dari dua sampai sepuluh.
b. Preposisi jarr diantaranya: min, fi, dan, ’ala.
c. Bahasa Semit memiliki banyak kosakata, khususnya kosakata
tentang anatomi tubuh, kata ganti (pronoun), dan hubungan
kekerabatan.13

H. Perbedaan Antarbahasa Rumpun Semit


Berikut beberapa aspek perbedaan antar bahasa rumpun Semit:
1. Gramatika
Misalnya dalam bahasa Arab adat ta'rif adalah alif lam yang
ditempatkan di awal kata. Sedangkan dalam bahasa Ibrani dan
bahasa Arab yang telah punah (baidah) adat ta'rif adalah ha (‫)هـ‬
yang diletakkan di awal kata. Dalam bahasa Sabiyyah adat ta'rif-
nya adalah nun (‫ )ن‬yang diletakkan di akhir kata. Dalam bahasa
Suryani adat ta'rif-nya hamzah panjang (‫ )آ‬yang diletakkan di
akhir kata. Adapun dalam bahasa Asyuria, Babilonia dan Etofia
tidak memiliki adat ta'rif sama sekali.
2. Bunyi

Abdul Muta’ali, Signifikansi Kajian Bahasa Semit dalam Linguistik Arab, Jurnal AL-
13

AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol . 1, No. 2, September 2011, hlm. 123

11
Misalnya bunyi ‫ ذ‬،‫ غ‬،‫ ظ‬،‫ ض‬tidak ditemukan dalam bahasa
Ibrani. Bunyi ‫ ع‬،‫ ق‬،‫ ش‬tidak ditemukan dalam bahasa Babilonia.
Kebanyakan kata yang menggunakan huruf ‫ س‬dalam bahasa
Ibrani biasanya dalam bahasa Arab atau Etofia diganti dengan ‫ش‬
juga sebaliknya.
3. Kosa kata (mufradat)
Perbedaan dalam kosa kata yang digunakan antar bahasa-
bahasa Semit tampak pada banyak sekali hingga kata-kata yang
maknanya sudah sangat populer dalam bahasa Semit seperti kata
‫ صبي‬،‫ شيخ‬،‫ جبل‬،‫ خيمة‬dan sebagainya.14

I. Manfaat Kajian Bahasa Semit bagi Kajian Bahasa Arab


Mengkaji bahasa semit memiliki manfaat yang cukup banyak
bagi mengkaji Bahasa arab. Menurut Ibrahim al-hamd, kajian Bahasa
semit memiliki dua manfaat sebagai berikut:15
1. Untuk mengetahui Sejarah bangsa bangsa semit yang satu sama
lain saling berhubungan dekat baik itu dari segi adat istiadat,
tradisi, agama, kebudayaan serta efeknya bagi bangsa arab.
2. Untuk membantu memecahkan problematika Bahasa arab, seperti
problematika dilalah (makna Bahasa).

14
Wildan Taufiq, Fiqih Lughah (Pengantar Linguistik Arab), cet. 1, (Bandung: Nuansa
Aulia, 2015), hlm. 65-66
15
Ibid, hlm. 66

12
BAB III
KESIMPULAN

a. Bangsa Semit adalah bangsa yang meliputi Aramiy, Fenesia, Ibrani, Arab,
Yaman, Babilonia, Asyuriyyah serta bangsa-bangsa keturunan mereka.
Penamaan Bangsa Semit diambil dari nama salah satu putra Nuh yaitu Sam,
Ham, dan Yafits.
b. Ada tiga pendapat yang paling masyhur tentang negeri asal bangsa Semit,
yaitu pertama, Bangsa Semit berasal dari bagian Barat Daya Asia yakni
negeri Hijaz, Yaman, Najd, dan sekitarnya yang diungkapkan olehorientalis
dari Perancis, Renan dan Broclman dari Jerman. Kedua, Bangsa Semit
berasal dari Babilonia. Pendapat ini diungkapkan oleh para sejarawan Arab
dan beberapa ahli tafsir. Ketiga, Bangsa Semit berasal dari Kan’an. Dan ini
merupakan pendapat sebagian ahli dari bangsa Yahudi karena chauvinisme,
karena rasa kedengkian dan ambisi untuk kemegahan sejarahnya dan
kelicikan Bangsa Israil.
c. Metode kajian Bahasa Semit dibagi menjadi dua yaitu, pertama mengenai
Sejarah bahasa-bahasa semit. Yang kedua mengenai bunyi, gramatika,
hingga kosakata.
d. Sebagian peneliti ada yang berpendapat bahwa bahasa yang tertua dari
rumpun Semit adalah bahasa Babil, sementara orang-orang Yahudi,
beranggapan bahwa bahasa yang tertua adalah bahasa Ibrani bahkan tertua
bagi umat manusia. Sementara banyak di antara para orientalis berpendapat
bahwa bahasa Arab lebih dekat dengan Bahasa Semit awal.
e. Bahasa-bahasa Semit secara umum terbagi dua, yaitu Semit Timur dan
Semit Barat. Bahasa-bahasa Semit Barat terbagai menjadi: Semit Barat
Laut dan Semit Barat Daya.
f. Terdapat beberapa faktor yang mempererat kekeraban rumpun bahasa semit
menurut Ibrahim Al-Hamd, antara lain: Bangsa-bangsa Semit tidak tinggal
di daerah-daerah yang saling berjauhan sebagaimana bahasa-bahasa Indo-
Eropa. Kendati bangsa Semit tersebar di sejumlah daerah (negara), namun

13
mereka terus-menerus berkomunikasi satu sama lain. Mayoritas bahasa-
bahasa semit disatukan oleh agama dan kebudayaan yang dipegang teguh
oleh para penuturnya.
g. Bahasa Semit memiliki beberapa karakteristik diantaranya, karakteristik
bunyi, karakteristik semantik, dan karakteristik sintaksis.
h. Perbedaan Bahasa Semit dapat dilihat dari beberapa aspek, seperti aspek
gramatika, bunyi dan kosakata.
i. Kajian Bahasa semit memiliki beberapa manfaat diantaranya, untuk
mengetahui Sejarah bangsa semit dan untuk membantu memecahkan
problemtika bahasa Arab

14
DAFTAR PUSTAKA

Taufiq,Wildan. 2015. Fiqih Lughah (Pengantar Linguistik Arab). Bandung: Nuansa


Aulia
Rezi, Melisa., dan Amrina. “Semit: Asal Muasal Bahasa Arab”. Jurnal of Arabic
Education and Linguistic 1, no. 2 (2019):113-119

Muta’ali, Abdul. “Signifikansi Kajian Bahasa Semit dalam Linguistik Arab”. Jurnal
AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA 1, no. 2 (2011):123

Arief. “Bahasa Semit” rabbani.blogspot.com Diakses pada Selasa 26 September


2023. http://arp-rabbani.blogspot.co.id/2011/10/d-bahasa-semit.html

Suryaningrat, Erwin. “Bahasa Semit sebagai Akar Sejarah Bahasa Arab”. Jurnal At-
Ta’lim 17, no. 1 (2018):20

Mustafa. “Bahasa Arab Diantara Rumpun Bahasa Semit”. AL-IBRAH: Journal of


Arabic Language and Education 2, no. 1 (2019):51

15

Anda mungkin juga menyukai