Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

BAHASA SYAMIYAH DAN KARAKTERISTIKNYA

(Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Fiqh al-Lughah)


Dosen Pengampu : Dr. H. Ade Nandang, M.Ag.

Oleh:

Jihan Hertina 1182030061

Mimbar Fauzi 1182030071

Muftiyyatul Ummah 1182030074

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji syukur kita panjatkan kepada Sang Dzat Maha Sempurna Allah
SWT yang telah memberikan kita berbagai bentuk kenikmatan termasuk nikmat Iman
dan Islam. Kemudian shalawat beserta salam semoga selalu terlimpah curah kepada
Nabi Muhammad SAW yang telah membawa akhlak mulia kepada manusia dan
sampai kepada kita selaku umat yang patuh akan ajaran-Nya. Aamiin.

Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Fiqh al-Lughah yang mana di dalamnya memuat tentang Bahasa Syamiyah dan
Karakteristiknya.

Terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Dr. Ade Nandang, M.Ag,
sebagai dosen mata kuliah Fiqh al-Lughah. Meskipun kami sudah berusaha
semaksimal mungkin, namun kami tak memungkiri bahwa makalah ini nyatanya jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami memohon maaf dan meminta kritik serta
saran sebagai upaya kami melakukan perbaikan agar semakin baik di kemudian hari.
Semoga ketidaksempurnaan ini tidak menutup kemanfaatan didalamnya. Terima
kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Bandung, 11 Oktober 2020

Penyusun

Bahasa Samiyah dan Karakteristiknya i


DAFTAR ISI.

Kata Pengantar...............................................................................................................i
Daftar Isi.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................iii
B. Rumusan Masalah...................................................................................................iii
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................iii

BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Bahasa Samiyah..........................................................................................1
B. Pembagian Bahasa Semit (Samiyah).......................................................................4
C. Karakteristik Bahasa Samiyah.................................................................................6
D. Pentingnya Mengetahui Bahasa Samiyah................................................................8
E. Hubungan Bahasa Arab dengan Bahasa Semit (Samiyah).....................................12
F. Hubungan Bahasa Samiyah dengan Bahasa Hamiyah...........................................13

BAB III KESIMPULAN..........................................................................................15

Daftar Pustaka............................................................................................................16

Bahasa Samiyah dan Karakteristiknya ii


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Seperti yang telah kita pahami pada pertemuan sebelumnya, bahwa


Fiqh Al-lughoh adalah Ilmu yang mengkaji Bahasa dari segi perkembangan,
percampuran Bahasa satu dan yang lainnya, lahjat makna lafadz, bentuk lafadz
yang didasarkan pada kajian sejarah Bahasa, asal usul Bahasa, kajian tentang
mufrodat seperti lafadz Mustarakh, lafadz Mutaradif, lafadz. Pengkajian
beberapa point diatas dengan menggunakan metode Hostiroqie Comperative
1
yaitu mengakaji Bahasa dengan pendekatan sejarah dan perbandingan.
Sebagaimana disebutkan diatas maka penulis akan menyusun makalah ini
berisi tentang sejarah, perkembangan, karakteristik, dan lain sebagainya
tentang Bahasa Syamiyah dan karakteristiknya.

B. Rumusan Masalah.
1. Bagaimana Sejarah Bahasa Syamiyah?
2. Seberapa penting kita mengetahui Bahasa Syamiyah?
3. Bagaimana Karakteristik Bahasa Syamiyah?
4. Bagaimana pembagian Bahasa Syamiyah?
5. Bagaiamana hubungan Bahasa Arab dan Bahasa Syamiyah?
6. Bagaimana hubungan Bahasa Syamiyah dan Bahasa Hamiyah?
C. Tujuan Penulisan.
1. Agar dapat mengetahui Sejarah Bahasa Syamiyah
2. Agar dapat memahami pentingnya mengetahui Bahasa Syamiyah
3. Agar dapat mengetahui Karakteristik Bahasa Syamiyah
4. Agar dapat mengetahui pembagian Bahasa Syamiyah
5. Agar dapat mengetahui hubungan Bahasa Arab dan Bahasa Syamiyah
6. Agar dapat mengetahui hubungan Bahasa Syamiyah dan Bahasa
Hamiyah

1
Ade Nandang. Fiqh Lughah, CV. Insan Mandiri, Bandung: 2012, hal. 26

Bahasa Samiyah dan Karakteristiknya iii


BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Bahasa Samiyah.

Istilah bahasa samiyah di tetapkan sebagai sebutan bagi sekumpulan


bahasa yang di hubungkan kepada salah satu anak nabi Nuh A.S yaitu Sam.
Orang yang pertamakali memberikan istilah tersebut adalah Scholozer pada
tahun 1781 ketika dia mencari nama bagi bahasa orang Ibrani dan bangsa Arab.
Dia melihat antara bahasa Ibrani dan bahasa Arab ternyata ada hubungan dan
kesamaan. Scholazer menyandarkan penamaan ini kepada berita yang terdapat
dalam kitab Taurot tentang keturunan Nuh setelah terjadi banjir. Bangsa-
bangsa dan kabilah-kabilah dibagi menjadi tiga bagian besar yang semuanya
kembali kepada anak-anak Nuh yaitu Sam, Ham dan Yafat.2

a. Tempat Pertama Bangsa Samiyah (Semit).


1. Bangsa sam tinggal di Habsyah menyebar ke bagian selatan arab
melalui jalan mundab, dari bagian ini berkembang ke berbagai
penjuru jazirah arab.
2. Bangsa sam tinggal di bagian utara Afrika, lalu berkembang ke
Asia melalui Barzah Swis.
3. Bangsa sam tinggal di Armrnia dekat perbatasan Kurdistan.
4. Guidi berpendapat bahwa bangsa syam tinggal di selatan irak.
Pendapatnya di dasarkan kepada adanya bagian kosa kata yang
sama berkaitan dengan binatang dan tumbuh tumbuhan. Hal ini
nampak dari karakter kalimat-kalimatnya, bunyi-bunyinya, dan
makna-maknanya. Juga ada bukti-bukti lain yang menunjukan
bahwa irak adalah tempat asal bangsa Samiyah.
5. Sebagian Pakar berpendapat bahwa bangsa samiyah tinggal di
selatan jazirah arab (Hijaz, Nejed dan yaman). Kebanyakan dari
kelompok orientalis cenderung kepada pendapat ini seperti Renan

2
Ahmad Muhammad Qoddur, Al-Madkal ila Fiqh Al-Lughoh, Dar Al-Mu’ashir, Bairut, 1992, hal. 23

Bahasa Samiyah dan Karakteristiknya 1


(prancis) dan Brokleman (Almania). Pendapat ini merupakan
pendapat yang paling shahih paling kuat dan paling banyak ke
sesuaiannya dengan peninggalan bangsa ini serta realitas sejarah.
Adapun aegumentasi bahwa awal bangsa samiyah di jazirah Arab
sebagai berikut :
1) Proses hijrah (imigrasi) terjadi secara terus menerus
kesebelah barat dayayaitu ke nejed, hijaz dan yaman dan
imigrasi ke sebelah timur ke Suhriyah, Irak dan lain-lain
sehingga mereka memerangi bangsa Sumariyin dan bisa
mengalahkan bangsa mereka (Sumariyin) sehingga bisa
mendirikan sebuah negri di atas pemerintahannya yang
di kenal dengan negri Babilonia.3
2) Dari bagian ini bangsa sam menyebar ke bagian utara,
lalu terbentuk bangsa yang terkenal dengan bangsa
Kan’an.4
3) Dari bagian ini pula terjadi hijrah (migrasi) kedua ke
Irak. Hal ini terbukti dari peninggalannya yaitu bangsa
sam dapat menguasai negri irak yang ada pada waktu itu
di kendalikan oleh kerajaan Kaldea yang salah satu dari
rajanya yang bernama Hamuroby.5
4) Dari bagian ini juga menyebar kabilah Ismail (keturunan
nabi Ismail yang tempat tinggal asal mereka di hijaz) ke
utara.6
5) Dari bagian ini juga pada awal masehi berpindah
kabilah Madyan (Tempat tinggalnya di Hijaz) ke Sam,
dan bagian kabilah Qahthan (tempat tinggalnya di
yaman), pindah ke hijaz, sam, dan Irak. Maka

3
Migrasi ini terjadi diduga terjadi pada abad ke tiga puluh enam sebelum masehi
4
Migrasi ini terjadi diduga terjadi pada abad ke dua puluh enam sebelum masehi
5
Diduga terjadi migrasi pada abad keenam belas sebelum masehi
6
Diduga proses migrasi terjadi pada abad ke enam belas sebelum masehi

Bahasa Samiyah dan Karakteristiknya 2


menetapan di makah bani Huja’ah di Yatsrib bani Aos,
Khazraj dan bani Ghassan di sam, bani Lakham di Iraq.

b. Bahasa Samiyah Terdahulu (Kuno).

Ulama yahudi pada masa lalu meyakini bahwa bahasa Ibriyah


(Ibrani) adalah bahasa terdahulu manusia pendapat ini berkembang
bahkan sebagian ulama arab juga meyakini pendapat ini. Sebagian
mereka berpendapat bahwa bahasa Asyuriah Al-Babiliyah (Babilonia-
Asyuriah) merupakan bahasa terdahulu tetapi pendapat ini kurang di
sertai argumentasi karena apa yang sampai kepada kita dari
peninggalan Asyuriah sedikit sekali.

Ada juga sebagian ulama berpegang pada unsur-unsur


kesamaan antara bahasa-bahasa Samiyah yaitu dari aspek mufrodat dan
Qawa’id lalu mereka menjadikan kesamaan tersebut sebagai gambaran
bagi bahasa Samiyah pertama, dan mereka menganggap bahwa bentuk
bahasa ini merupakan bahasa Samiyah pertamakali ada dan di gunakan,
dan pertamakali berkembang.

Diantara yang dapat di terima menurut orientalis bahwa bahasa


arab merupakan bahasa yang paling banyak terjaga dari bahasa asalnya
yaitu bahasa samiyah baik dari aspek mufradatnya maupun
Qawa’idnya sebebnya adalah karena perkembangan bahasa tersebut
terjadi di tempat terdahulu bagi bangsa sam dan tepatnya bahasa
tersebut di tempat independen dan tidak banyak di pengaruhi oleh
bangsa luar, maka sedikit sekali percampuran dengan bahasa lain juga
tidak ada jalan lain untuk menjauhkan bahasa tersebut dari bahasa
asalnya terdahulu.

Bahasa Samiyah dan Karakteristiknya 3


B. Pembagian Bahasa Semit (Samiyah).

Para ulama membagi bahasa semit ke dalam dua bagian ; Samiyah


timur dan barat, kemudian samiyah barat terbagi dua bagian : Barat utara dan
barat selatan. Dr. Juwad ali menyebut pembagian ini pada tahun 1869 M .

1. Samiyah Timur.

Adalah bahasa akkadia dengan bagianya yaitu : Babalia adalah


Asyuria, gambarannya tertulis dalam tulisan kuno yang ada di relief-relief,
salah satu tulisan yang terpenting adalah (Hukum Hamurrabi) yang
terkenal, Nama Akkadia di ambil kota (‫( اكاذ‬yang terdapat di bagian utara
dari negeri Babalia sekitar 2350 km. Dan menjadi kota ibu negaranya, ini
merupakan negeri pertama bangsa Semit berkembang, Bahasa ini telah
punah dari dulu dan tidak sampai kepada satu budaya bangsayang tinggal
diantara dua sungai, tigris dan eufrat. Sebuah penelitian yang pernah di
lakukan pada tahun 1843 M. Menemukan banyak ukiran, kemudian di
lanjutkan oleh penelitian yang dilakukan ilmuan inggris Rawlinson pada
tahun 1847 M.

2. Samiyah Barat dibagi menjadi dua :

Samiyah Barat utara , meliputi dua bahasa : kan' aniyah dan


Aromiyah.

a. Kan' aniyah adalah bahasa kabilah-kabilah yang kemungkinan


bermigrasi dari bagian barat selatan dari negeri Arab dan kemudian
mereka menjadikan palestina dan suria Sebagai tempat tinggal
mereka, dan sebagian kawasan laut tengah, Kan' aniyah terbagi
menjadi dua yaitu :
1) Kan'aniyah Utara : Dinamakan bahasa agoriti yang merupakan
dialek kan'aniyah yang lama, penamaan ini diambil dari nama.
Agorit, Sebuah kota yang terletak sekitar 12 km dari sebelah
utara Adzkiyah, telah di lakukan penelitian pada tahun 1929 M
dengan Ditemukannya berbagai ukiran yang menyerupai

Bahasa Samiyah dan Karakteristiknya 4


bahasa Adzkiyah, Tetapi bahasa agoriti lebih memperhatikan
aspek perbedaan abjad Dari Akkadiyah yang lebih
memperhatikan aturan kata-kata yang terpisah.
2) Kan'aniyah Selatan : Misalnya dari bahasa Abariyah yang di
tulis Pada masa lalu, termasuk juga kitab Taurat, kitabnya nabi
Musa as Yang lima (pembentukan,tempat
keluar,kelenturan,bilangan,penggandaan) dan Kitab kitab para
nabi seperti Muzamir Daud.

Dari Sumber-sumber terdahulu, dalam bahasa abariyah ada


Qoshidah Daburoh yang menggambarkan bani israil juga Menceritakan
tentang pemimpin israil terhadap kepemimpinan Kan'aniyah , Bahasa
Abariyah mengalami perkembangan yang Membedakan kuat lemahnya
menurut informasi-informasi yang Menceritakan sejarah agama dan
bahasa yahudi, Bahasa Abariyah Telah memberikan pengaruh terhadap
bahasa arab setelah terjadinya Fath islam sehingga orang-orang yahudi
menyusun kaidah-kaidah pembahasaan menyerupai kaidah dalam
Bahasa Arab begitupun juga kaitannya dengan syair-syair mereka.

Kan’aniyah selatan mempunyai daialek yaitu dialek Muabiyah,


contohnya (‫) ميشع‬, kata ini adalah dialek orang-orang Muabiyah
keturunan Luth bin saudara Ibrahim as sebagaimana disebutkan pada
masa lalu. Diriwayatkan bahwa ( ‫ )ميشع‬adalah sebutan untuk raja Israil.

Bahasa Finiqiyah : ditemukan di daerah finiqiyah (Tyre-Sidon-


Jubayl), kemudaan penggunaan dialek Bahasa ini dibawa keluar oleh
penggunaannya sehingga sampai di tepi laut tengah dan popular di
kenal dengan ( ‫ )قرطاجنة‬Qorthajanah dan dialek yang utama didaerah itu
adalah ( ‫ )بونية‬Buniyah, cabang dari Finiqiyah. Sama dengan Bahasa
lain, Bahasa Finiqiyah juga ditemukan berupa ukiran-ukiran dan
prasasti yang terkenal adalah Prasasti Kerajaan babylus dan Raja
Kelmu. Bahasa Finiqiyah merupakan Bahasa terlama di rumpun
Bahasa Abariyah, tetapi juga ada dalam jejak Bahasa Aromiyah

Bahasa Samiyah dan Karakteristiknya 5


sebelum Masehi, dan Bahasa Aramiyah muncul sebelum abad pertama
masehi.

b. Bahasa Aromiyah :

Adalah bahasa kabilah-kabilah yang menetap diujung


Kawasan Arab dekat teluk Arab dan di Provinsi-Provinsi Selatan
Suria. Pengguna Bahasa Aromiyah berhijrah kebagian Suria sekitar
abad ke-5 SM. Bahasa Aromiyah berbeda dengan Bahasa
Kan’niyah yang mendekati Bahasa Arabiyah, Finiqiyah, dan
menjadi mayoritas di bumi Mesopotamia (negara diantara dua
sungai) dan Suria. Kemudian menyebar ke wilayah Iraq. Bahasa
Aromiyah terbagi menjadi dua bagian yaitu Aromiyah Barat dan
Aromiyah Timur.

C. Karakteristik Bahasa Syamiyah

Diantara karakteristik Bahasa Syamiyah yang terpenting adalah sebagai


berikut:

1. Karakteristik Bahasa Semit yang paling menonjol disbanding dengan


Bahasa-bahasa yang lain adalah akar kata Bahasa-bahasa ini lebih
banyak menggunakan konsonan dari pada vocal. Dengan kata lain,
bahwa makna dasar suatu kata terkait dengan konsonan akar kata.
Sedangkan vocal dianggap dalam sebuah kata dan tidak berubah makna
َ ِ‫ ُكت‬،‫َب‬
sebuah kata. Contoh: kata ‫ب‬ َ ‫ َكت‬dst. Makna asli kata-kata ini terkait
dengan huruf ‫ ب‬،‫ ت‬،‫ك‬
2. Banyak sekali terdapat kata yang maknanya terkandung dalam tiga
konsonan akar kata, lalu diberi awalan sisipan untuk mengubah
maknanya seperti kata: ‫ كاتب‬،‫ مكتوب‬،‫ َم ْكتب‬،‫ إستكتب‬،‫ إنكتبا‬،‫ أكتب‬،‫َب‬
َ ‫ كات‬dst.
Itulah sebabnya, maka verba (fi’il) dalam Bahasa-bahasa semit
memiliki sejumlah pola perimbuhan (mazid) yang menunjukan
berbagai makna yang diambil dari makna verba dasar yang dibentuk

Bahasa Samiyah dan Karakteristiknya 6


secara baku dengan mengubah kata dasar untuk menunjukan kuantitas
atau kualitas perbuatan, seperti makna repfleksif, saling melakukan
perbuatan, bentuk pasif dan lain-lain.
3. Bahasa Semit banyak menggunakan huruf paringal (tenggorokan)
seperti huruf ‫ ح‬،‫ ع‬serta ‫ ه‬tekanan dalam (mufakham), seperti ‫ ص‬dan ‫ط‬
4. Bahasa Semit juga tidak terlalu memperhatikan cabang-cabang dari
kata verba (lampau, kini dan akan datang) dalam Bahasa Semit terbagi
3 kata pokok yaitu lampau, kini, dan akan datang. Sebagai contoh
dalam bahsa arab sebagai salah satu Bahasa Semit, verba ada 3 bentuk
yaitu verba bentuk lampau (madhi), bentuk kini (mudhari’) dan bentuk
yang akan datang (mudhori’). Dalam Bahasa arab terdapat beberapa
kata untuk menunjukan kata yang akan datang yaitu ‫ سوف‬،‫ س‬dan ‫لن‬
serta ‫ لم‬untuk kata lampau.
5. Bahasa Semit tidak mengenal adanya bentuk kata gabungan yang
berasal dari nomina dan verba seperti dalam Bahasa Inggris dari kata
(mendeskripsikan, menggambarkan, menguraikan) yang berasal dari
kata de+scribe yang sama dengan bahasa Jerman bescreiben yang
berasal dari kata be+schreiben. Begitu pula dalam kata Bahasa Inggris
circumstance (keadaan) yang berasal dari kata circum+stance yang
sama dengan Bahasa Jerman unstand yang berasal dari un+stand.
6. Struktur idhafah (frase) dalam Bahasa semit hubungan anatara mudhaf
dan mudhaf ilaih sangat erat, sehinga dalam banyak hal seringkali
keduanya melebur menjadi satu kata, terutama dalam perkembangan
yang modern, seperti kata ْ‫ َم َاو َردَة‬dan ‫ رسمال‬yang berasal dari kata ‫ماءوردة‬
(air bunga) dan ‫( رأس مال‬modal. Contoh lain dalam Bahasa klasik ‫حبقر‬
(dingin) yang berasal dari kata ‫قر‬+ ‫حب‬
7. Bahasa Samiyah secara umum terdiri dari tiga huruf seperti contoh kata
‫ قتل‬،‫ضرب‬

Bahasa Samiyah dan Karakteristiknya 7


D. Pentingnya Mengetahui Bahasa Samiyah.

Bahasa arab merupakan salah satu dari rumpun bahasa samiyah, maka ini
sama halnya belajar dengan bahasa samiyah. Pembelajaran bahas Arab
berkesinambungan dengan bahasa-bahasa samiyah yang menunjukan pada
hasil yang bermanfaat dalam pembahasan kebahasaan. Menurut Wildan Taufiq
(2015:66) kajian bahasa semut memiliki dua manfaat, sebagai berikut :

1. Mengetahui sejarah bangsa-bangsa Semut yang satu sama yang lain


saling berhubungan dekat dari segi segi adat istiadat, tradisi, agama,
kebudayaan serta efeknya bagi bahasa Arab.
2. Penelitian sejarah kompetitif bahasa-bahasa semit sangat membantu
untuk memecahkan problematika bahasa Arab, seperti problematika
dilalah( makna bahasa) yang termasuk didalamnya adalah
taraduf(sinonim), isytirak(polisemi), dan ibdal (pergantian makna).

Adapun manfaat dari pembahan bahasa samiyah itu adalah sebagai berikut :

a. Mengetahui Perkembangan Kebahasaan.

Dalam Al-Qur’an surat al-baqoroh ayat 61 di sebutkan

ِ ُ‫ك ُُيْرِج لَنَا ِِمَّا تُ ۢنبِت ْٱْلَرض ِم ۢن ب ْقلِها وقِثَّآئِها وف‬


‫وم َها َو َع َد ِس َها‬ َ َ َ َ َ ُ ْ ُ ْ َ َّ‫فَ ْٱدعُ لَنَا َرب‬
‫صلِ َها‬
َ َ‫َوب‬
“mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu, agar Dia
mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu
sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan
bawang merahnya"

Abdullah bin Mas’ud r.a membaca “ ‫ “وثومها‬manakah kalimat

asli bahasa arab? Apakah dengan tsa ( ‫ )لثاء‬atau dengan fa (‫ ? ) لفاء‬para

pakar bahasa arab berkata : sesungguhnya ( ‫ )الشين‬bahasa Abariyah


yang dalam bahasa aromiyahnya itu dengan( ‫)تاء‬, dalam bahasa arab

Bahasa Samiyah dan Karakteristiknya 8


dengan (‫) لثاء‬. Itu merupakan kaidah yang sama dalam perbandingan

suara-suara bahasa samiyah. Kata ( ‫)شوم‬ bahasa abariyah adalah

(‫ ) ثوما‬dalam bahasa Aromiyah dan ( ‫ )ثوم‬dalam bahasa arab. Dari kata


ini yang paling benar/ asli yaitu kata dari bahasa arab (dengan Tsa)
adapun “fa” adalah bentuk perkembangan darinya, dan banyak kata
dalam bahasa arab yang di sebutkan dan da huruf tsa dan fa, seperti ((

‫ فم‬,‫)ثم‬,(‫ األثافي‬,‫ األثاثي‬,‫ الحفلة‬,‫لحثالة‬ )) dan masih banyak contoh


contoh yang lain yang di muat dalam buku-buku bahasa dan tidak di
namai buku buku perubahan. Dr. Ramdhan Abdurthawab bahwasannya

kata kerja ( ‫ )ثاب‬dalam bahasa arab adalah yang asli, dan kata kerja (

‫)تاب‬ berarti (keluar dari dosa ) atau taubat, bukan aslinya, dan

perkembangan dari ) ‫)ثاب‬ bukan bentuk pemalsuan dari bahasa


Aromiyah.

b. Mengetahui Huruf Asli dan Huruf Tambahan.

Ahli bahasa berpendapat bahwa hamzah dalam kata ( ‫)اطمان‬


adalah Asli, dan pembahasan bahasa menolah pendapat ini karena

materi dalam bahasa abariyah ( ‫ )طمن‬tanpa hamzah. Pertimbagan ke


ilmuan yang memerhatikan permasalahan ini dengan logika yang benar

berpendapat bahwa kata itu yang benar dalam bahasa arab ( ‫)اطمان‬
dengan wazan ) ‫ )فعال‬contohnya ( ‫ اصفار‬-‫ )احمار‬kemudian kata itu
di gunakan dalam banyak syair. Para penyair bermaksud meringkas

dari pertemuan dua huruf mati dan menambahkan hamzah menjadi (


‫ )اطمن‬dari syair-syair yang terkemuka, salah satunya penyair Utsair
Bin Abdirrahman Al-Khazaiy:

“dan kamu ibnu laila pandangan kaumu lebih baik”


Dan syair Thoromah :

Bahasa Samiyah dan Karakteristiknya 9


“dan jika da’jal keluar seraya mencari agamanya”

Hal ini tidak terbatas hanya pada syair tetapi dalam prosa pun
demikian, seperti : peremuan ini adalah pemudi dan ini adalah
binatang buas ( sebutan untuk golongan anjing).

Para ahli nahwu berpendapat bahwa kata( ‫اسم‬ ) adalah tiga


huruf asli adapun hamzah washol didalam nya adalah pengganti dari

lam yang dibuang dan adapun yang mengatakan(‫) سمو‬ adalah


pandangan orang orang bashrah sedang kan orang orang kufah
berpendapat bahwa ia merupakan pengganti dari fa yg dibuang

asalnya(‫و‬ ‫)سم‬ perbandingan bahasa samiyah menunjukan bahwa


banyak hubungan atau keterkaitan antara satu kata dengan kata yg

lainnya seperti( ‫ فم‬-‫نم‬-‫ )يد‬mempunyai asal yang sama kata(‫ ) اسم‬yg


berasal dari bahasa abariyah adalah( ‫ )ثيم‬dan dalam bahasa amariah
nya ( ‫شما‬ (dalam bahasa habsyah( ‫)ميم‬ dan dalam bahasa

akkadiyahnya ) ‫)شم‬ Perbandingan ini menunjukan para ahli nahwu


terdahulu tidak sepenuh nya benar inilah kelemahan bahasa samiyah

c. Mengetahui Kata yang Tersusun.

Para ahli nahwu arab telah menyepakati kata( ‫ليس‬ ) terdapat


perbedaan pendapat kelompok yang pertama dipelopori oleh khalil bin
ahmad al furohaidiyang berpendapat bahwa kata itu adalah suatu

susunan asalnya adalah( ‫ )الأيس‬kemudian hamzah nya dibuang dan

menyambungkan huruf lam dengan ya’ asal kata ‫ الأيس‬: ‫ليس‬ yang
merujuk pada ungkapan arab : ambilkan aku dari apapun yang kau bisa
dan tidak bisa. Yakni dari apapun ia dan bukan ia begitupun yang
dikarakan ulama kufi dan jerman timur ( Bergostroser) dalam bukunya

( ‫)النحوي اللغة العربية‬

Bahasa Samiyah dan Karakteristiknya 10


kelompok yang kedua, ereka jumhur ahli nahwu mengambil
ucapan ibnu sayidah Al- Andalusi yang berpendapat bahwasannhya

kata itu sederhana. Itu adalah fi’il Madhi asalnya (‫ )ليس‬Kasrah pada
huruf ya kemudian di sukunkan karena mengucapkannya berat dan
tidak di ganti dengan alif karena tidak digunakan untuk lafadz madhi
dan hal maka inilah yang di sebut nahwu!

Pembahasan bandingan dalam bahasa samiyah antara (‫)ليس‬

yang tersusun dari (‫أيس‬ +‫ )ال‬itu tidak di temukan lagi sekarang dalam
bahasa arab kecuali dalam ungkapan-ungkapan terdahulu seperti
ucapan arab : ambilkan aku dari apapun yang kau bisa dan kau tidak

bisa yakni ada dan tiadanya kata (‫ )ليس‬adalah beraal dari bahasa

abariyah)‫ (يش‬lawannya (‫يس‬ ‫ )ل‬dan dalam bahasa asuriyah lawannya


(‫ )لشو‬dalam bahasa aromiah (‫ )أيت‬lawannya (‫ )ليت‬asalnya ( ‫)الأيت‬
artinya : tidak di temukan makna kata ini )‫ (ليس‬adalah perkembangan

dari ( ‫آيس‬ ‫ )ال‬lawanya datang dari (‫ )ال‬sebagai mana tyang di nyatakan


oleh Khalil dan orang-orang yang mengikutinya sedangkan contoh dari

perkembangan nahwu adalah (‫سوف‬ ‫ )السين و‬penggunaan bahasa ini


merujuk pada satu makna. Orang orang Bashrah berpendapat bahwa

masa yang akan datang di tandai dengan ‫السين‬ yang kemudian di

persempit dengan ‫سوف‬ inilah alasan logis yang tidak mendukung


dalam penggunaan bahasa di dalam ayat ayat al-qur’an terdapat banyak

kedua huruf ini, dan bahwasannya ‫السين‬ dan ‫سوف‬ sama sebagai

penanda waktu yang akan datang Firman Allah : ( ‫فسف تعلمون من‬
‫)يأتيه عذاب يخزيه‬ dan firmannya (‫الشر‬ ‫)سيعلمون غدا من الكذابا‬
kedua ayat ini sama yaitu menunjukan hari kiamat. Adapun orang orang

khufi berpendapat bahwasannya ‫ ليس‬itu sama dengan ‫ سوف‬dalam

Bahasa Samiyah dan Karakteristiknya 11


maknanya sebagaimana yang pertama itu merupakan potongan dari

yang kedua Ini pendapat yang shahih karena kata (‫ )سوف‬adalah jenis
kata isim yang bermakna permulaan dan tujuan, ini dalam makna
bahasa aromiyah. Kemudian menjadi suatu perangkat setelah menjadi

kata isim dan kata ‫ سوف‬dalam bahasa arab bermakna sabar dan kata
‫تسويف‬ bermakna pengakhiran. Kata ‫تسويف‬ dalam pelaksanaan
keagamaan bermakna pengawasan yang berasal dari kat kerja.

Contohnya ‫سوفت الرجل تسويفا‬ perbandingan inipun menyebar

bahwasannya kata ‫ سوف‬merupakan perkembangan dari kata Isim yang


mempertahankan bahasa arab dengan makna yang berdekatan dengan
makna dari bahasa Aromiyah.

Para ahli bahasa terdahulu tidak mengacuhkan perhatian


terhadap bahasa samiyah, tetapi sebagian dari mereka mengethui
hubungan antara bahasa Arab dengan bahasa-bahasa Samiyah yang
lainnya, pengetahuan mereka bertambah saat mempelajari aspek
kebahasaan dan persamaan bahasa arab dengan bahasa Samiyah.
Dalam buku Al-Ayin di sebutkan “Kan’an Bin Sam Bin Nuh
menurunkan nasab kan’aniyun ( orang-orang keturunan Kan’an)
mereka berbicara dengan bahasa yang mirip bahasa Ara” Abu Abid Al-
Qosim Bin Salam berpendpat tentang bahasa suryani dan komponen-
komponennya menggunakan fathah di akhir kata-katanya sebagaimana
di tukil dari Abu Hatam Ar-razi dalam bukunya AZ-Zinah dan juga dari
ibnu Hazm Al-Andalusi yang mengatakan ada hubungan dekat antara
bahasa Arab, Bahasa Abariyah dan bahasa Suryani begitupun juga
Imam As-Sahily mengungkapkan hubungan antara bahasa arab dengan
bahasa suryani dan banyak lagi yang menyepakati bahwa bahasa arab
dengan bahasa suryani itu mempunyai kedekatan baik dalam lafadz nya
ataupun maknanya, dalam sisi lain Abu Hayyan Al-Andalusi juga

Bahasa Samiyah dan Karakteristiknya 12


mengungkapkan bahwa bahasa Habsyi juga berhubungan dengan
bahasa Arab. Pengarang keduanya itu bebas

E. Hubungan Bahasa Arab dengan Bahasa Semit (Samiyah).

Bahasa arab merupakan cabang dari rumpun besar Bahasa


Samiyah/Semit. Sebagaimana kita ketahui, bahwa Istilah bahasa samiyah atau
semit pertama kali dicetuskan oleh Schlozer pada tahun 1781M, ketika ia
mencari nama bagi bangsa Abariyah, dan Bangsa Arab dan Habsyi merupakan
satu rumpun dengan bahasa ini. Schlozer menyandarkan penamaan ini kepada
berita dalam kitab taurat tentang keturunan Nuh AS setelah terjadi banjir.
Bangsa- bangsa dan kabilah-kabilah terbagi kepada tiga golongan besar yang
mana ketiga golongan itu kembali kepada anak-anak Nuh AS (Sam- Ham-
Yafis). Kemudian muncul istilah atau penamaan Samiyah untuk menandakan
bangsa dan bahasa itu. Para ulama telah menyepakati dengan penamaan ini.
Pembahasa Tunisia (Muhammad Khalifah) berfikir bahwasannya istilah ini
mengikuti ahli ketimuran yang berdalih pada kita Taurat yaitu penggilan dan
istana Samiyah diarahkan pada Yahudi dalam hal kepercayaan mereka dengan
pemahaman bangsa Samiyah yang hampir memisahkan diri dari penamaan ini,
Ketahuilah bahwasannya kata “Samiyah” merupakan suatu cabang ilmu dari
cabang pembelajaran kebahasaan pada masa kini, tetapi kita menemukan
bahwasannya sebagian pelajar Arab yang masih berusaha untuk memperbaiki
penamaan ini lebih banyak yang benar, dan aspek semantik itu lebih benar
terhadap kenyataan bangsa dan bahsa itu disamping sebahagian besar pelajar
masih menggunakan dalam hal yang bersifat wajib selain menyelamatkan
kesahihannya dan kebenarannya.

Ustad ‘Abbas al Aqod berpendapat sesungguhnya kebenaran penamaan


bangsa semit dengan (Bangsa Arab) dan penamaan bahasanya dengan (Bahasa
Arab yang dulu), (Abul Al Anbiya: 148) Adapun almarhum Ustad Toha Baqir
menyebutkan “Sesungguhnya kawasan arab itu merupakan ayunan bagi kaum-
kaum yang termasuk dalam penamaan orang-orang Semit yangberpindah dari
tanah air Arab. Nama yang benar baginya ialah (kaum-kaum terdahulu) dan

Bahasa Samiyah dan Karakteristiknya 13


adapun bahasa mereka adalah bahasa Arab yang dulu. (Dakhil dalam bahasa
Arab :17). Pendapat yang lain memandang bahwa istilah bahasa Arab yang
dulu itu merupakan istilah yang baik yang dimaksudkan untuk membedakan
istilah Samiyah
F. Hubungan Bahasa Samiyah (Semit) dengan Bahasa Hamiyah (Hamit).

Ada berbagai bentuk kesamaan antara bahasa Samiyah dengan bahasa


Hamiyah , diantaranya sebagai berikut:

1. Bahasa mesir kuno menyerupai bahasa Samiyah dalam penggunaan


dlomir )‫ (نا‬bagi mukhotob mufrod dan huruf ‫ ن‬bagi jama mutakallim
dan nama nama bilangan, nama nama kata benda khususnya nama
nama yang tersusun dari dua bunyi )‫(يم – فم – سما‬. Banyak juga
persamaan dalam kaidah-kaidah bentuk dan susunannya diantara ta’nis
isim dan shifat dengan huruf ‫بّا‬. Begitu pula penggunaan bunyi vocal
lebih banyak dibandingkan konsonan dalam menentukan kosa katanya
dan pengucapannya. Dengan demikian sebagian ulama menganggap
bahwa bahasa mesir kuno dan bahasa Samiyah merupakan dua
kelompok bahasa dari satu rumpun.
2. Para peniliti telah nampak bentuk persamaan yang banyak antara
bahasa samiyah dengan bahasa barbar, Kusyia dalam aspek yang
berkaitan dengan bentuk kata dan pengambilan suatu kata. Alasan
peneliti mengenai hal itu diantaranya:
a. Sebagian para peneliti berpendapat bahwa samiyah, Mesir
kuno, Barbariyah dan Kusyriyah, merupakan empat kelompok
bahasa dari rumpun yang satu, hanya saja terpisahnya bahasa
barbaria dan bahasa kusyia dari bahasa samiyah terjadi dalam
kurun waktu yang lama sebelum terpisahnya bahasa Mesir dari
bahasa samiyah.
b. Sebagian ulama berpendapat bahwa bahasa Kusyiyah dan
bahasa Barbaria tidak ada hubungan kekerabatan dengan bahasa
Samiyah. Adapun kesusaian bahasa bahasa ini dalam aspek

Bahasa Samiyah dan Karakteristiknya 14


mufrodat dan kaidah-kaidahnya ini semua kembali kepada
saling keterpengaruhan antara kedua bahasa tersebut.
c. Bahasa Mesir merupakan kerabat dari bahasa Samiyah adapun
hubungan bahasa Kusyiyah dengan bahasa Barbariya satu
dengan yang lainnya dan hubungan antara kedua bahasa
tersebut dengan bahasa Mesir dan bahasa Samiyah tidak bisa
diputuskan sampai penelitian mengenai hal itu mendapat
kesimpulan yang benar.

BAB III
KESIMPULAN.

Bahasa samiyah mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1. Lebih banyak menggunakan konsonan dari pada vocal.


2. Banyak terdapat kata yang maknanya terkandung dalam tiga konsonan
akar kata, lalu diberi awalan atau sisipan untuk mengubah maknanya.
3. Tidak terlalu memperhatikan cabang-cabang dari kala verba (lampau,
kini dan akan datang).
4. Tidak mengenal adanya bentuk kata gabungan yang berasal dari
nomina dan verba.
5. Struktur idhofah (frase) dalam bahasa semit hubungan antara mudhof
dan mudhof ilaih sangat erat.
6. Bahasa samiyah secara umum terdiri dari tiga huruf seperti contoh:
‫ قتل‬،‫ضرب‬.

Bahasa Samiyah dan Karakteristiknya 15


DAFTAR PUSTAKA.

Nandang Ade, 2012. Fiqih Lughoh. Bandung : CV. Insan Mandiri.

Mizyan, Ali Hasan. As-Syarif, Ibrohim Ath-thohir. 2002. Mabahits fi Fiqhil Lughoh.
Saudi Arabia. Pustaka Syumu Ats-Tsaqofah.

http://depiesta-inc.blogspot.com/2012/10/kedudukan-bahasa-arab-dari-bahasa.html

http://www.dedeyahya.com/2012/10/penyebaran-bahasa-samiyah-semit.html

http://warokakmaly.blogspot.com/2012/03/sejarah-bahasa-semit-dan-
ciricirinya.html, Atlas Sejarah Dunia Islam (c,d,e dan f).

Bahasa Samiyah dan Karakteristiknya 16

Anda mungkin juga menyukai