Anda di halaman 1dari 15

1.

Footnote (Catatan kaki) dari Buku


- Satu Pengarang
1
Ade Iwan Setiawan, Penghijauan dengan Tanaman Potensial,
Penebar Swadaya, Depok, 2002, hlm. 14.
- Dua Pengarang
2
Bagas Pratama dan T. Manurung, Surat
Modern, Pustaka Setia, Bandung, 1998, hlm. 50.

Menyurat

Bisnis

2. Footnote (Catatan kaki) dari Internet


3

Richard Whittle, High Sea Piracy: Crisis in Aden, Aviation Today,

diakses

dari

http://www.aviationtoday.com/rw/military/attack/High-Sea-

Piracy-Crisis-in-Aden_32500.html, pada tanggal 31 Mei 2013 pukul 10.47


3. Footnote (Catatan kaki) dari Majalah
4

Mochtar Naim, Mengapa Orang Minang Merantau? Tempo, 31

Januari 1975, hlm. 36.

4. Footnote (Catatan kaki) dari Surat Kabar


5

Suara Merdeka, 29 Agustus 2005, hlm. 4.

Diatas merupakan contoh-contoh penulisan Footnote atau Catatan kaki.


Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan footnote
adalah sebagai berikut.
1. Nomor footnote agak diangkat sedikit di atas baris biasa, tetapi
tidak sampai setinggi satu spasi. Nomor itu jauhnya tujuh huruf dari
margin atau tepi teks, atau sama dengan permulaan alinea baru.
Jika catatan kaki terdiri lebih dari dua baris, baris kedua dan
selanjutnya dimulai di garis margin atau tepi teks biasa.

2. Nama pengarang ditulis menurut urutan nama aslinya. Pangkat atau


gelar seperti Prof., Dr., Ir., dan sebagainya tidak perlu dicantumkan.
3. Judul buku digaris bawah jika diketik dengan mesin ketik atau
dicetak miring jika diketik dengan komputer.
4. Jika buku, majalah, atau surat kabar ditulis oleh dua atau tiga orang,
nama pengarang dicantumkan semua.
5. Jika sumbernya berasal dari internet: Nama depan dan belakang
penulis, Judul dokumen, nama website, alamat web komplit,
tanggal dokumen tersebut di download.
6. Pengarang yang lebih dari tiga orang, ditulis hanya nama pengarang
pertama, lalu di belakangnya ditulis et al., atau dkk.
Dalam menuliskan footnote, adakalanya digunakan singkatan-singkatan
tertentu, yaitu :
1. ibid, kependekan dari ibidem yang berarti di tempat yang sama dan
belum diselingi dengan kutipan lain.
2. op.cit., singkatan dari opere citato, artinya dalam karangan yang
telah disebut dan diselingi dengan sumber lain.
3. loc.cit, kependekan dari loco citato, artinya di tempat yang telah
disebut. loc. Cit digunakan jika kita menunjuk ke halaman yang
sama dari suatu sumber yang telah disebut.
Perhatikan pemakaian ibid., op. cit., dan loc. cit., dibawah ini.

Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta, 1999, hlm. 8.

Ibid., hlm. 15 (berarti dikutip dari buku di atas)

Ismail Marahimin, Menulis secara Populer, Pustaka Jaya, Jakarta,

2001, hlm 46.

Soedjito dan Mansur Hasan, Keterampilan Menulis Paragraf,Remaja

Rosda Karya, Bandung, hlm. 23.

Gorys Keraf, op. cit. hlm 8 (buku yang telah disebutkan di atas)

Ismail Marahimin, loc. cit. (buku yang telah disebut di atas di

halaman yang sama, yakni hlm. 46)

Soedjito dan Mansur Hasan, loc. cit. (menunjuk ke halaman yang

sama dengan yang disebut terakhir, yakni hlm. 23)

Penulisan daftar pustaka harus ditulis di sebuah tulisan baik makalah, karya ilmiah,
penelitian, skripsi, jurnal, Thesis atau pun artikel ilmiah lainnya bukan hanya sebagai
referensi Anda tetapi juga sebagai tanggung jawab moral atas hak kekayaan intelektual orang
lain, dan Anda wajib mencantumkan daftar pustaka. Sebelumnya saya sudah berbagi cara
penulisan daftar pustaka yang benar untuk sebuah karya ilmiah.

Bagaimana Penulisan Daftar Pustaka dari Jurnal, Koran Majalah; berikut cara
penulisannya;
1. Jurnal atau Journal

Seiring dengan era digital, Jurnal bukan hanya dari jurnal cetak yang dijilid dari berbagai
volume, namun ada jurnal digital yang menjadi sumber referensi di era digital ini. Karena
perpustakaan modern sudah mempublikasikan jurnal online agar lebih mudah diakses.
Bagaimana Penulisan daftar pustaka jurnal,

Jurnal Cetak;

Penulisannya;
1. Nama Pengarang atau Penulis (Tulis nama dari nama belakang kemudian nama depan
Berdasarkan Alphabetis
2. Tahun Penerbitan Jurnal
3. Judul Jurnal
4. Penulisan Nama Penerbit
5 Penulisan volume atau edisi jurnal

Jurnal Online atau Jurnal Digital

1. Nama Pengarang atau Penulis (Tulis nama dari nama belakang kemudian nama depan
Berdasarkan Alphabetis
2. Tahun Penerbitan Jurnal
3. Judul Jurnal
4. Penulisan Nama Penerbit
5. Penulisan volume atau edisi jurnal
6. Alamat URL
7. Tanggal pengambilan data tersebut
Contoh;
Ridjanovi, Midhat. PhD, July 2013, "Naive Translation
Equivalent". Translation Journal. Volume 17, No.
3, http://translationjournal.net/journal/65naive.htm, 10 July 2013.
2. Koran atau Surat Kabar
Artikel Dari Koran bisa menjadi referensi Anda, begini cara penulisan
daftar pustaka dari koran;
Nama Penulis. Tahun Penerbitan. Judul Artikel. Nama Koran. TanggalPenerbitan.

Contoh;
Arifin, Mushallin. 2013. "Rahasia Sukses Menjadi IB Forex". KOMPAS, 2 Juni 2013.
3. Majalah
Penulisan daftar pustaka dari Majalah bisa menjadi referensi penulisan ilmiah ataupun
penelitian lainnya, begini cara penulisannya;
Nama Penulis. Tahun Penerbitan. Judul Artikel. Nama Majalah Nomor
edisi
Misal;
Arifin, Lukman. 2012. "Janji Politikus dan Janji Pengusaha". Gatra IXXX
Mudah-mudahan Penulisan Daftar Pustaka dari Jurnal, Koran dan Majalah bermanfaat untuk
membantu Anda dalam tata cara penulisan daftar pustaka.

wawasan cara menulis footnote atau catatan kaki

cara menulis footnote atau catatan kaki

Cara menulis catatan kaki, teknik menulis catatan kaki, langkah membuat catatan kaki,
struktur catatan kaki, cara penulisan catatan kaki, cara menulis footnote, cara membuat
catatan kaki, cara membuat footnote, pengertian ibid, catatan kaki untuk karangan, catatan
kaki atau footnote, metode penulisan catatan kaki, daftar pustaka, catatan kaki untuk website,
cara menulis catatan kaki dari surat kabar, koran, artikel.

Untuk cara mengutip dapat dilihat di pengertian kutipan


Catatan kaki adalah keterangan atas teks karangan yang di tempatkan pada kaki halaman
karangan yang bersangkutan (Gorys Keraf, 1994:193). Catatan kaki dapat berupa rujukan
bahan penulisan yang dijadikan sumber dan dapat pula berupa keterangan tambahan.
Fungsi catatan kaki
a. Catatan kaki yang berupa referensi
1) Fungsi akademis:
memberikan dukungan argumentasi atau pembuktian ,
pembuktian (rujukan) kutipan naskah ,
memperluas makna informasi bahasan dalam naskah ,
penunjukan adanya bagian lain dalam naskah yang dapat ditelusuri kebenaran faktanya ,
menunjukkan objektivitas kualitas karangan ,
memudahkan penilaian sumber data ,
memudahkan pembedaan data pusaka dan keterangan tambahan ,
mencegah pengulangan penulisan data pustaka ,
memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi,
memudahkan penyuntingan data pustaka , dan
menunjukkan kualitas kecerdasan akademis penulisnya
2)

Fungsi Etika (moral)


pengakuan dan penghargaan kepada penulis sumber informasi ,
menunjukkan kualitas ilmiah yang lebih tinggi ,
menunjukkan kecermatan yang lebih akurat ,
menunjukkan etika dan kejujuran intelektual , bukan plagiat , dan
menunjukkan kesantunan akademis penulisnya.

b. Catatan kaki berupa keterangan tambahan:


1)

Memberikan penjelasan (keterangan) tambahan ,

2) Memperjelas konsep , istilah , definisi , komentar , atau uraian tambahan tanpa mengganggu
proses pemahaman uraian ,
3) Tidak mengganggu fokus analisis atau pembahasan ,
4) Meningkatkan kualitas karangan ,
5) Mempertinggi nilai estestika.
Tempat catatan kaki
1) Catatan kaki dan uraian pada halaman yang sama pada bagian bawah digunakan dalam
skripsi , tesis , disertasi , buku , atau karangan ilmiah formal lainnya.
2) Catatan kaki pada akhir bab di gunakan untuk karangan populer.
3) Catatan kaki pada akhir karangan digunakan untuk karangan yang berbentuk artikel umtuk
surat kabar , jurnal , majalah , laporan yang tidak menggunakan pembagian bab , atau esai
dalam buku kumpulan esai.
Penempatan catatan kaki harus konsisten. Misalnya, penempatan catatan kaki pada kaki
halaman pertama. Penempatan ini dilakukan seterusnya dengan cara yang sama sampai
dengan halaman terakhir. Jika menggunakan cara penempatan pada kaki bab , cara yang sama
harus dilakukan sampai dengan akhir seluruh bab.

Penulisan Catatan Kaki


1)
2)
3)
4)
5)

Catatan kaki dipisahkan tiga spasi dari naskah yang sama


Antarcatatan kaki dipisahkan dengan satu spasi
Catatan kaki lebih dari dua baris diketik dengan satu spasi
Catatan kaki diketik sejajar dengan margin
Catatan kaki jenis karangan ilmiah formal, diberi nomor urut mulai dari nomor satu untuk
catatan kaki pertama pada awal bab berlanjut sampai dengan akhir bab. Pada setiap awal bab
baru berikutnya catatan kaki dimulai dari nomor satu. Laporan atau karangan tanpa bab,

catatan kaki ditulis pada akhir karanga


6) Nomor urut angka arab dan tidak diberi tanda apa pun
7) Nomor urut ditulis lebih kecil dari huruf lainnya, misalnya font 10
Catatan kaki yang merupakan rujukan atau data pustaka ditulis berdasarkan cara berikut ini:
1) Nama pengarang tanpa dibalik urutannya atau sama dengan nama pengarang yang tertulis
pada buku diikuti koma
2) Jika nama dalam tertulis lengkap disertai gelar akademis, catatan kaki mencantumkan gelar
tersebut
3) Judul karangan dicetak miring, tidak diikuti koma
4) Nama penerbit dan angka tahun diapit tanda kurung diikuti koma
5) Nomor halaman dapat disingkat hlm atau h. Angka nomor halaman diakhiri titik (.)

Contoh penulisan:
1
William N. Dunn, Analisis Kebijaksanaan Publik, terj. Mujahir Darwin, (Yogyakarta:
Hanindita, 2001), 20-32.
2
Abraham H. Maslow, Motivasi dan Kepribadian 2, terj. Nurul Imam, (Jakarta: Pustaka
Binaman Presindo, 1994), 1-40.
3
Dr. Albert Wijaya, "Pembangunan Pemukiman bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah di
Kota," dalam Prof. Ir. Eko Budihardjo, MSc.(Ed), Sejumlah Masalah Pemukiman Kota,
(Bandung: Alumni, 1992), 121-124.
4
Drs. Cosmas Batubara, "Kebijaksanaan Pembangunan Nasional: Sebuah Sumbang Saran,"
dalam Prof. Ir. Eko Budihardjo, MSc.(Ed), Sejumlah Masalah Pemukiman Kota, (Bandung:
Alumni,1992), 91-103.

Ibid, Op.Cit, dan Lop.Cit

Ibid
Singkatan ini berasal dari bahasa latin ibidem yang berarti pada tempat yang sama.
Singkatan ini digunakan apabila referensi dalam catatan kaki nomor tersebut sama dengan
referensi pada nomor sebelumnya (tanpa diselingi catatan kaki lain). Apabila halamannya
sama, cukup ditulis Ibid., bila halamannya berbeda, setelah Ibid. dituliskan nomor
halamannya.Kalau kata ibid. terletak di awal catatan kaki, huruf awalnya ditulis dengan huruf
capital (Ibid), sedang bilaterletak di tengah kalimat, misalnya sesudah katakata Disadur
dari maka hurufpertamanya ditulis dengan huruf kecil (ibid).

Op. Cit.
Singkatan ini berasal dari bahasa latin opere citato yang berarti pada karya yang telah
dikutip. Singkatan ini digunakan apabila referensi dalam catatan kaki pada nomor tersebut
sama dengan referensi yang telah dikutip sebelumnya, namun diselingi catatan kaki lain.
Op.Cit. khusus digunakan bagi referensi yang berupa buku.

Loc. Cit.
Singkatan ini berasal dari bahasa latin loco citato yang berarti pada tempat yang telah
dikutip. Singkatan ini digunakan sama dengan Op.Cit., yaitu apabila referensi dalam catatan
kaki pada nomor tersebut sama dengan referensi yang telah dikutip sebelumnya, namun
diselingi catatan kaki lain. Namun, referensi yang diacu Loc.Cit. bukan berupa buku,
melainkan artikel, baik itu dari koran, majalah, ensiklopedi, internet, atau lainnya.
Contoh Ibid., Op. Cit., dan Loc. Cit.

Arthur Asa Berger, Media Analysis Techniques,terj.SetioBudi (Yogyakarta:


PenerbitanUniversitasAtmaJaya, 2000), hal. 45.
2
Ibid.
3
Ibid., hal. 55.
4
Dedy N. Hidayat, "Paradigma dan PerkembanganPenelitianKomunikasi,"
JurnalIkatanSarjanaKomunikasi Indonesia, No. 2 (Oktober, 1998), hal. 25-26.
5
Ibid.,hal. 28.
6
ArthurAsa Berger, Op.Cit., hal. 70.
7
Hubert L. Dreyfus, Paul Rabinow, Beyond Structuralism and Hermeneutics
(Chicago: University of Chicago Press, 1982), hal. 72 - 76.
8
Francis Fukuyama, Benturan Islam danModernitas, Koran Tempo, 22 November,
2001, hal. 45.
9
Robert
McChesney,
Rich
Media
Poor
Democracy,http://aurellyreresaputra.blogspot.com/2013/07/pengertian-dan-teknikmengutip.html (akses 16 Agustus 2006).
10
Arthur Asa Berger, Op.Cit.,hal. 96.
11
Ibid.,hal. 99.
12
Ibid.
13
Dedy N. Hidayat, Loc.Cit.,hal. 22.
14
Francis Fukuyama, Loc.Cit.
15
Hubert L. Dreyfus, Paul Rabinow, Op.Cit., 58.
16
Dedy N. Hidayat, Loc.Cit.,hal. 21.
Cara membaca:
Catatan kaki nomor (2) menggunakan Ibid., karena sumber kutipannya sama persis dengan

nomor (1) baik buku maupun halamannya.


Catatan kaki nomor (3) buku referensinya sama dengan nomor (2), hanya saja beda

halamannya.
Catatan kaki nomor (5) referensinya sama dengan nomor (4), hanya saja beda halamannya.
Catatan kaki nomor (6), referensinya sama dengan nomor (1), karena telah diselingi oleh
catatan kaki lain, maka menggunakan Op.Cit., serta menuliskan nama pengarang dan
halaman.
Catatan kaki nomor (10) referensinya sama dengan nomor (1), karena telah diselingi oleh
catatan kaki lain, maka menggunakan Op.Cit.
Catatan kaki nomor (11), referensinya sama dengan catatan kaki sebelumnya, tanpa diselingi
catatan kaki lain, yaitu nomor (10), hanya saja beda halamannya.
Catatan kaki nomor (12) referensinya sama persis dengan nomor (11).
Catatan kaki nomor (13) referensinya sama dengan nomor (4), hanya beda halamannya,
karena telah diselingi oleh catatan kaki lain dan nomor (4) berbentuk artikel (bukan buku)
maka menggunakan Loc.Cit., serta menuliskan halamannya.
Catatan kaki nomor (14) referensinya sama persis, termasuk halamannya, dengan nomor (8),
karena telah diselingi oleh catatan kaki lain dan nomor (8) berbentuk artikel (bukan buku)
maka menggunakan Loc.Cit.

Catatan kaki nomor (15) referensinya sama dengan nomor (7), hanya beda halaman, karena
telah diselingi oleh catatan kaki lain dan nomor (7) berbentuk buku (bukan artikel) maka
menggunakan Op.Cit., serta menuliskan halamannya.
Catatan kaki nomor (16) referensinya sama dengan nomor (4), hanya beda halamannya,
karena telah diselingi oleh catatan kaki lain dan nomor (4) berbentuk artikel (bukan buku)
maka menggunakan Loc.Cit., serta menuliskan halamannya.

Referensi Buku, Jurnal, Majalah, dan Surat Kabar


Cara Penulisan Catatan Kaki Pada Referensi Buku, Jurnal, Majalah dan Surat Kabar
Jika terdiri dari satu pengarang,
Cara penulisan:
1) Nama pengarang ditulis berdasarkan nama pengarang pada buku
2) Setelah nama pengarang diberi tanda koma
3) Judul buku dicetak miring
4) Setelah judul buku diikuti informasi buku, subjudul, jilid, edisi; tidak diikuti koma atau titik
5) Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota, penerbit, dan tahun
6) Setelah kurung tutup, diberi koma
7) Dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h, dapat juga tanpa kata halaman) dan
diakhiri dengan titik
Contoh:
1
Prof. Dr. Gorys Keraf, Komposisi, (Flores: Nusa Indah, 1994), 63-70.
2
M. Ramelan, Paragraf, (Yogyakarta: Andi Offset, 1993), 41-64.
3
Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, (Jakarta: Gramedia, 1984), 1-20.
Jika terdiri dari dua pengarang,
1)
2)
3)
4)

Cara penulisan:
Kedua pengarang ditulis sesuai dengan nama pengarang di buku, dan diikuti koma
Judul buku dicetak miring
Judul buku yang diikuti informasi (subjudul, jilid, edisi); tidak disisipi koma atau titik
Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota, penerbit, dan tahun,

5)

setelah kurung tutup, diberi koma


Dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h) dapat juga tanpa kata halaman dan diakhiri
dengan titik
Contoh:
1
E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia, (Jakarta: Akademika
Presindo, 1996), 121-140.
2
Bobby DePorter & Mike Hernacki, Quantum Business, terj. Basyarah Nasution, (Bandung:
Kaifa, 2000), 63-87.
3
Farid Elashmawi and Philip R. Harris, Multicultural Management, terj. John Tondowidjojo,
(Jakarta: Gramedia, 1999), 10-11

Jika terdiri dari tiga pengarang


1)
2)
3)
4)
5)

Cara penulisan:
Ketiga nama pengarang ditulis seluruhnya
Tidak menggunakan singkatan et.al. atau dkk. (dan kawan kawan)
Setelah nama pengarang diberi tanda koma
Judul buku dicetak miring
Antara judul buku dan informasi buku (subjudul, jilid, edisi, dan lain-lain) tidak disisipi

6)

koma atau titik


Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota, penerbit, dan tahun.
Setelah kurung tutup, diberi koma, dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h, dapat
juga tanpa kata halaman) dan diakhiri dengan titik.
Contoh:
1

Gibson, Ivancevich, and Donelly, Organisasi Edisi ke-8, terj. Ir. Nunuk Adiarni MM,

(Jakarta: Bina Aksara, 1997), 345-355.


2

Agus Sujanto, Halem Lubis, dan Tufik Hadi, Psikologi Kepribadian (Jakarta: Penerbit

Aksara Baru, 1982), 120.


3

Sabarti Akhidah, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridan, Pembinaan Kemampuan Menulis

Bahasa Indonesia, (Jakarta: Erlangga, 1999), 41-77.


4

Antonius Atosokhi S.Th.MM, Antonia Panca Yuni Wulandari S.Sos., dan Drs. Yohanes

Babasari, Character Building II Relasi Dengan Sesama, (Jakarta: Elex Media Komputindo,
2003), 27-51.
5

Sears, David O., Jonathan L. Freedman, L. Anne Peplau, Psikologi Sosial Jilid 1 ed. 5tha.d.

Michael Adrianto dan Savitri Soekrisno, S.H. (Jakarta: Erlangga, 1988), 21-50.
Jika terdiri lebih dari tiga pengarang
1)

Cara penulisan:
Nama pengarang pertama diikuti singkatan dkk (dan kawan kawan) atau et.al. (et alli), boleh
memilih singkatan et.al. atau singkatan bahasa indonesia dkk, tetapi harus konsisten, tidak
berganti-ganti. Perhatikan, hanya nama pengarang pertama yang dicantumkan, nama-nama

2)
3)
4)
5)
6)

pengarang lainnya diganti dengan singkatan et al.


Antara nama dan singkatan pengarang tidak dibubuhi koma
Nama pengarang diikuti tanda koma
Judul buku dicetak miring diikuti koma
Judul buku dan subjudul, jilid, atau edisi tidak dipisahkan koma atau titik
Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota, penerbit, dan tahun.
Setelah kurung tutup, diberi koma, dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h, dapat
juga tanpa kata halaman) dan diakhiri dengan titik.
Contoh:

Arthur J. Keown et.al., Dasar-Dasar Manajemen Keunangan, Buku 2,7th ed. terj. Chaerul D.
Djakman, S.E., MBA, dan Dwi Sulistyorini, S.E., M.M., (Jakarta: Salemba Empat, 2000),
456-458.
2
Canfield, Jack, Mark Victor Hansen, Jannifer Read Hawthorne, Marci Shimoff, Chicken
Soup for the Women's Soul, terj. Anton MGS, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000), 100.
Jika penulis atau pengarang adalah institusi,
Cara Penulisan:
1)
Nama institusi dikemudian diberi tanda koma
2)
Judul buku dicetak miring
3)
Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota, penerbit, dan tahun terbit
4)
Setelah tanda kurung ditutup diberi tanda koma
5)
Dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h atau tanpa kata halaman) dan diakhiri tanda
titik
Contoh:
1
Biro Pusat Statistik, Proyeksi Angkatan Kerja Indonesia Sampai Tahun 2000 (Jakarta:
BPS,1982), 1.
2
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan, (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2004), 1-3.
Jika buku terjemahan,
1)

Cara penulisan:
Nama pengarang ditulis sesuai dengan nama pengarang yang menuliskan buku tersebut,

2)
3)

kemudian diberi tanda koma


Judul buku dicetak miring, diikuti dengan tanda koma
Menuliskan nama penerjemah dengan diawali kata terjemahan atau disingkat terj.
Perhatikan: singkatan terj. menunjukkan bahwa buku tersebut telah diterjemahkan dan

4)
5)
6)

penulis mengutip dari terjemahan tersebut


Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota, penerbit, dan tahun terbit
Setelah tanda kurung tutup, diberi tanda koma
Dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h atau tanpa kata halaman) dan diakhiri tanda
titik
Contoh:
1
James C. Vann Horne, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, a.b. Junius Titrok MBA (Jakarta:
Erlangga, 1983), h. 100.
2
Arthur J. Koewn et.al., Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Buku 2,7th ed. terj. Chaerul D.
Djakman, S.E., MBA, dan Dwi Silistyorini, S.E., M.M., (Jakarta: Salemba Empat, 2000),
456-458.
3
Canfield, Jack, Mark Victor Hansen, Jennifer Read Hawthrone, Marci Shimoff, Chicken
Soup for the Women's Soul, terj. Anton MGS, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000), 100.

Buku yang telah direvisi


Cara penulisan:

Nama pengarang, judul buku (rev.ed.; kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman.
Perhatikan: singkatan rev.ed. menunjukkan bahwa buku tersebut telah mengalami revisi.
Contoh:
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (rev.ed.; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003),
hal. 55.
Buku yang terdiri dua jilid atau lebih
Cara penulisan:
Nama pengarang, judul buku (nomor volume/jilid; kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit),
halaman.
Contoh:
Ira M. Lapidus, A History of Islamic Societes (Vol.1; Cambridge: Cambridge University Press, 1988), hal. 131.

Cara Penulisan Catatan Kaki Pada Artikel dalam Jurnal, Majalah, dan Surat Kabar
Susunan artikel dalam jurnal
1) Nomor urut pengarang dengan huruf kecil menggantung, rapat dengan garis margin kiri
2)
3)
4)
5)

diikuti nama pengarang, koma


Judul artikel diapit tanda petik diikuti koma
Nama jurnal dicetak miring diikuti koma
Nomor volume diikuti titik dua (:) diikuti nomor halaman, diikuti koma
Bulan dan tahun penerbitan diapit kurung dan diikuti koma, diikuti nomor halaman dan
ditutup dengan titik

Contoh:
1
Bagus Sumargo, "Validalitas dan Reabilitas Pengukuran Kemiskinan", Jurnal Ilmiah Mat
Stat, 2:2, (Jakarta, Juli 2002), 137 et.seq.
2
Syamsul Arifin, "Konflik dan Harmonitas Sosial dalam Relasi dengan Sesama", Jurnal
Character Building, 1:1, (Jakarta, Juli 2004), 21-33.
3
Nur Hidayat, "Analisis Perbandingan Laporan Keuangan Fiskal vs Laporan Keuangan Fiskal
vs Laporan Keuangan Komersial", Jurnal Perpajakan Indonesia, 1:10 (Jakarta, Mei 2002),
32-39.
Majalah
1)
2)
3)
4)
5)
6)

Urutan unsur yang dituliskan:


Nomor urut catatan kaki
Nama pengarang
Judul artikel (diapit tanda petik)
Nama majalah (dicetak miring)
Nomor dan tanggal penerbitan
Halaman
Contoh:
1
Dedi Humaedi, "Kiat Perusahaan untuk Hidup Terus", Swa Sembada, 16/XX/5-18 Agustus
2004, h. 107-109.

Surat Kabar
Urutan unsur yang dituliskan:
1) Nama pengarang (kalau tidak ada nama tuliskan halaman pembahasan, misalnya: opini,
tajuk)
2) Judul artikel (diapit tanda petik)
3) Nama surat kabar (di cetak miring)
4) Tanggal dan tempat penerbitan
Contoh:
1
Usep Setiawan, "Pemerintah Baru dan Konflik Agraria", Kompas 24 September 2004, 4-5.
2
Putut Ea, "Rumah Hujan", Media Indonesia 20 Juni 2004, 13.

SHARE :
More

Related Post

Contoh Makalah Profesi Kependidikan (PROPEN)

Jenis Prosesor Pada Smartphone

Nasib Gedung Garuda Pancasila yang Hilang Menjadi Kenangan

Cara Mendapatkan Bonus 25$ dan Kartu Debit Payooner

Tradisi Ramadhan di Berbagai Negara

Daftar Universitas Terbaik Versi Webometrics Periode 2015


Next
Dewan Kehormatan Guru Indonesia (DKGI)
Previous
cara meningkatkan alexa rank 2013 terbaru
Terima Kasih Sudah Mengunjungi Blog Kami
Berkomentarlah sesuai Topik dan Jangan SPAM Jangan Menggunakan Link Aktif Conversion
Emoticon
Thanks for your comment

Popular

Label

Arsip

cara menulis footnote atau catatan kaki

contoh makalah tentang budaya

tip dan trik masuk UNJ 2013


Teknologi Terkini buatan anak bangsa Indonesia

Dewan Kehormatan Guru Indonesia (DKGI)

Peringkat Perguruan Tinggi di Indonesia

cara meningkatkan alexa rank 2013 terbaru

Daftar Pengunjung
Follow by Email

Copyright 2015 ARS All Right Reserved


Design by Arlina Powered by Blogger

Anda mungkin juga menyukai