Anda di halaman 1dari 3

PERTEMUAN KE-9

TATA CARA PENULISAN FOOTNOTE


“CATATAN KAKI”

Footnote atau catatan kaki merupakan catatan pada bagian bawah halaman yang
bertujuan untuk menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat, pernyataan, atau ikhtisar. Baik
dalam pembuatan karya tulis ilmiah maupunnon-ilmiah catatan kaki merupakan suatu unsur
yang cucup penting. Terutama dalam penulisan karya tulis ilmiah seperti makalah, skripsi,
tesis, dan lain sebagainya. Hal ini diperlukan untuk mengetahui sumber dari tulisan tang
dibuat oleh si penulis apakah valid atau tidak. Meski behitu, ada banyak dari kita yang masih
kurang paham bagaimana sistematika penulisan footnote (catatan kaki) yang baik dan benar.

Ketentuan penulisan footnote (catatan kaki)

Sebelum membuat catatan kaki, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai berikut:

1. Nomor footnote agak diangkat sedikit di atas baris biasa, tetapi tidak sampai setinggi satu
spasi. Dan ukurannya sedikit lebih kecil.
2. Nomor itu jauhnya tujuh huruf dari margin atau tepi teks, atau sama dengan permulaan
alinea baru. Jika catatan kaki terdiri lebih dari dua baris, baris kedua dan selanjutnya
dimulai di garis margin atau tepi teks biasa.
3. Nama pengarang ditulis menurut urutan nama aslinya. Pangkat atau gelar seperti Prof.,
Dr., Ir., dan sebagainya tidak perlu dicantumkan.
4. Judul buku digaris bawah jika diketik dengan mesin ketik atau dicetak miring jika diketik
dengan komputer.
5. Jika buku, majalah, atau surat kabar ditulis oleh dua atau tiga orang, nama pengarang
dicantumkan semua.
6. Jika sumbernya berasal dari internet: Nama depan dan belakang penulis, “Judul
dokumen,” nama website, alamat web komplit, tanggal dokumen tersebut di download.
7. Pengarang yang lebih dari tiga orang, ditulis hanya nama pengarang pertama, lalu di
belakangnya ditulis et al., atau dkk.
Contoh Footnote (Catatan Kaki) :
Untuk lebih jelasnya, berikut kami berikan beberapa contok berikut formatnya:

1. Contoh footnote (catatan kaki) dari buku


a. Satu pengarang

· Format Penulisan:
1Nama Pengarang, Judul Buku, Nama Penerbit, kota Penertbit, Tahun Penerbitan,
hlm. Nomer halaman.
· Contoh:
1Peter Mahmud Marzuki, Metode Penelitian Hukum, PT. Prenada Media Group,
Jakarta, 2015, hlm. 3.

b. Dua Pengarang

· Format Penulisan:
1Nama Pengarang 1 dan Nama Pengarang 2, Judul Buku, Nama Penerbit, Kota
Penerbit, Tahun Penerbitan, hlm. Nomer halaman.
· Contoh:
1Peter Mahmud Marzuki dan Rosihan Anwar, Pengantar Ilmu Hukum, PT. Prenada
Media Group, Jakarta, 2016, hlm. 212.

c. Buku Terjemahan

· Format Penulisan:
1Nama Pengarang, Judul Buku, Terj. Nama Penerjemah (Kota Penerbit: Nama
Penerbit, Tahun, Penerbitan), hlm. Nomer halaman.
· Contoh:
1Ali Syari’ati, Rasulullah saw Sejak Hijrah hingga Wafat, Terj. Afif Muhammad, Sunt.
Ahmad Hadi (Jakarta: Pustaka Hidayah, 1992), hlm. 28.

2. Contoh Footnote (catatan kaki) dari Majalah


· Format Penulisan:
2Nama Penulis, “Judul Artikel” Nama majalah, Edisi, hlm. Nomor halaman.
· Contoh:
2Mayadina Rahma, “Kekerasan terhadap Anaka dalam Perspekif Hukum Islam”
Shima, Edisi XIV, April 2015, hlm. 12.

3. Contoh Footnote (catatan kaki) dari Internet


· Format Penulisan:
3Nama Penulis, “Judul Tulisan”, diakses dari Url / alamat web, pada tanggal (tanggal
mengakses) pukul (waktu mengakses)
· Contoh:
3Richard Whittle, “High Sea Piracy: Crisis in Aden”, Aviation Today, diakses dari
http://www.aviationtoday.com/rw/military/attack/High-Sea-Piracy-Crisis-in-
Aden_32500.html, pada tanggal 31 Mei 2013 pukul 10.47

4. Contoh Footnote (catatan kaki) dari Koran


· Format Penulisan:
5Nama Koran, Tanggal Terbitan, hlm. halaman.
· Contoh:
5Suara Merdeka, 2 Juni 2014, hlm. 14.

Singkatan dalam Footnote (Catatan Kaki)


Dalam penulisan footnote, terdapat beberapa singkatan yang peru dipahami. Di antaranya:
1. Ibid, singkatan dari ibidem. Maksudnya adalah ‘di tempat yang sama dan belum diselingi dengan
kutipan lain’.
Contoh:1Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999, hlm. 8.
2Ibid., hlm. 15 (berarti dikutip dari buku yang sama dengan buku di atas)

2. Op.,Cit., singkatan dari opere citato, yang artinya ’dalam karangan yang telah disebut dan
diselingi dengan sumber lain’.
Contoh:1Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999, hlm. 8.
3Ismail Marahimin, Menulis secara Populer, Pustaka Jaya, Jakarta, 2001, hlm 46.
4Soedjito dan Mansur Hasan, Keterampilan Menulis Paragraf,Remaja Rosda Karya, Bandung, hlm.
23.
5Gorys Keraf, Op., cit. hlm 8 (berarti diambil dari buku yang telah disebutkan di atas)

3. Loc.,Cit, kependekan dari loco citato, maksudnya ‘di tempat yang telah disebut’. loc. Cit
digunakan jika kita menunjuk ke halaman yang sama dari suatu sumber yang telah disebut.
Contoh:1Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999, hlm. 8.
3Ismail Marahimin, Menulis secara Populer, Pustaka Jaya, Jakarta, 2001, hlm 46.
4Soedjito dan Mansur Hasan, Keterampilan Menulis Paragraf,Remaja Rosda Karya, Bandung, hlm.
23.
6Ismail Marahimin, loc. cit. (maksudnya buku yang telah disebut di atas di halaman yang sama, yakni
hlm.46)
7Soedjito dan Mansur Hasan, loc. cit. (menunjuk ke halaman yang sama dengan yang disebut
terakhir, yakni hlm. 23)

TUGAS :

TULISKAN CATATAN KAKI DALAM PROPOSAL ANDA MINIMUM 30 CATATAN KAKI

Anda mungkin juga menyukai