Anda di halaman 1dari 22

Catatan Kaki (FOOTNOTE)

Oleh
Yustina Fitriani, M.Pd
Definisi Catatan Kaki
Catatan kaki adalah daftar
keterangan khusus yang
ditulis di bagian bawah setiap
lembaran atau akhir bab
karangan ilmiah.
Fungsi

Untuk memberi keterangan serta


penjelasan terkait sumber dari
sebuah kutipan penyusunan
karya ilmiah agar bisa dimengerti
oleh pembacanya.
Sistematika Penulisan Catatan
Kaki
1. Nomor penanda catatan kaki / footnote agak
diangkat sedikit ke atas, mirip penulisan
kuadrat, tetapi tidak sampai satu spasi. Ukuran
penandanya juga sedikit lebih kecil. Contohnya
seperti ini[1]
2. Nama pengarang yang dijadikan catatan kaki /
footnote ditulis sesuai dengan urutan nama
aslinya. Pangkat atau gelar seperti Ir., Prof., Dr.,
tidak perlu dicantumkan.
Lanjutan…
3. Judul buku referensi yang dijadikan catatan
kaki dicetak miring (bila ditulis dengan MS
WORD) atau digaris bawahi bila diketik
dengan mesin tik.

4. Jika majalah, surat kabar, atau buku ditulis


oleh dua orang atau tiga, nama mereka
dicantumkan semua.
Lanjutan…

5.Jika lebih dari tiga orang, maka yang


ditulis hanya nama pengarang pertama,
lalu diikuti oleh dkk. atau et al.
Teknik Pembuatan Catatan Kaki

1. Sediakan tempat yang cukup pada kaki


halaman sehingga margin bawah tidak
terganggu.

2. Sesudah garis terakhir dari teks, diberi


jarak 2 spasi, dibuat garis mulai dari
margin kiri sebanyak 18 ketuk.
Lanjutan…

3. Turun 2 spasi dari garis tadi dan


menjorok 5-7 ketukan dari margin kiri
diketik nomor penunjukan.

4. Sesudah nomor penunjukan ½ spasi


kebawah mulai di ketik baris pertama
catatan kaki
Lanjutan…

5. Jarak antarbaris dalam catatan kaki


adalah satu spasi, sedangkan jarak
antar catatan kaki adalah dua spasi.

6. Setiap catatan kaki dimulai dengan


margin kiri yang menjoroj 5-7 ketukan
Unsur Penulisan

1. Nama pengarang
2. Judul buku
3. Nama penerbit
4. Kota terbit
5. Tahun terbit
6. Nomor halaman.
CONTOH
Format Penulisan Catatan Kaki
 Format Penulisan Footnote #1: satu pengarang
1Nama Pengarang, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit,
Tahun Terbit), hlm. Nomor Halaman.
1Muhamad Mulkan Fauzi, Muslim Harus Kaya! (Tasikmalaya: SBH
Publishing, 2016), hlm. 7.

 Format Penulisan Footnote #2: satu pengarang


2Nama Pengarang, Judul Buku, Penerbit, Kota Penerbit, Tahun
Terbit, hlm. Nomor halaman.
2Muhamad Mulkan Fauzi, Islam is Never Flat, SBH Publishing,
Tasikmalaya, 2015, hlm. 31.
Dua pengarang

 1Muhamad Mulkan Fauzi dan Hasanudin, Kado Buat


Rakyat (Tasikmalaya: Peduli Media, 2015), hlm. 295.

 2Muhamad Mulkan Fauzi dan Hasanudin, Mahasiswa di


Ujung Penantian, Jones Publishing, Tasikmalaya, 2015,
hlm. 51.
Tiga pengarang atau lebih

1Muhamad Mulkan Fauzi dkk., Jomblo


Berdasi (Tasikmalaya: Lingkar Pena, 2014),
hlm. 15
Format: Sumber dari Internet

Nama Penulis, “Judul Tulisan”, diakses dari URL / Alamat


1

Web, pada tanggal …, pukul …

Contoh:

1Muhamad Mulkan Fauzi, “Sintesa, Pesantren Paling


Modern Kuadrat”, diakses dari 
http://satriabajahitam.com/pondok-pesantren-modern-sint
esa/
, pada tanggal 20 Desember 2016 pukul 10.27.
Format: Sumber Majalah

1Nama Penulis, “Judul Artikel” Nama Majalah,


Edisi, hlm. Nomor Halaman. 

Contoh:
1Muhamad Mulkan Fauzi, “Pemuda Islam Pilar
Kebangkitan” El-Fata, Edisi III, April 2016,
hlm. 12.
Format: Surat Kabar

1Nama Surat Kabar, Tanggal Terbitan,


hlm. Nomor Halaman.

Contoh:

1 Republika, 20 Desember 2016, hlm. 7.


Istilah-istilah dalam Penulisan Catatan
Kaki
1. ibid, kependekan dari ibidem yang berarti
‘di tempat yang sama dan belum diselingi
dengan kutipan lain’.
2. op.cit., singkatan dari opere citato, artinya
’dalam karangan yang telah disebut dan
diselingi dengan sumber lain’.
Cara penulisan:nama pengarang, loc.cit.
(tanpa nomor halaman)
3. loc.cit, kependekan dari loco citato,
artinya ‘di tempat yang telah disebut’.
loc. Cit digunakan jika kita menunjuk ke
halaman yang sama dari suatu sumber
yang telah disebut.
Cara penulisan: nama pengarang, op.cit,
dan nomor halaman.
Pemakaian ibid., op. cit., dan loc. cit.

1Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999, hlm. 8.
2ibid., hlm. 15 (berarti dikutip dari buku di atas)
3Ismail Marahimin, Menulis secara Populer, Pustaka Jaya, Jakarta, 2001, hlm 46.
4Soedjito dan Mansur Hasan, Keterampilan Menulis Paragraf,Remaja Rosda Karya, Bandung, hlm. 23.
5Gorys Keraf, op. cit. hlm 8 (buku yang telah disebutkan di atas)
6Ismail Marahimin, loc. cit. (buku yang telah disebut di atas di halaman yang sama, yakni hlm. 46)
7Soedjito dan Mansur Hasan, loc. cit. (menunjuk ke halaman yang sama dengan yang disebut terakhir,
yakni hlm. 23)
5Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 1999, hlm. 8.
6 ibid., hlm. 10
7Ismail Marahimin, Menulis secara Populer, Pustaka
Jaya, Jakarta, 2001, hlm 46.
8Gorys Keraf, op. cit. hlm 8 (buku yang telah

disebutkan di atas)
9 Ismail Marahimin, loc. cit.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai