Anda di halaman 1dari 4

Nama : Inda Nur Fatia Bugis

Fakultas/Prodi : FAI/PBA C1

No. Stambuk : 10220220019

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Dr. Sitti Rahmawati S.S.M,Pd


1. Tuliskan contoh cara penulisan catatan kaki dan daftar Pustaka

Catatan kaki

Cara Penulisan

• Urutannya : Nama pengarang, judul buku, nama penerbit, kota terbit, tahun terbit, dan
nomor halaman.
• Nama pengarang ditulis lengkap, tidak boleh dibalik, dan tanpa gelar akademik.
• Judul buku, masing-masing kata ditulis dengan huruf kapital, dicetak miring, digaris
bawah, atau dicetak tebal.
• Tanda baca yang digunakan untuk memisahkan unsur-unsur dalam catatan kaki adalah
koma (,).
• Harus disediakan ruang atau tempat secukupnya pada kaki halaman tersebut sehingga
margin di bawah tidak boleh lebih sempit dari 3 cm sesudah diketik baris terakhir dai
catatan kaki.
• Sesudah baris terakhir dari teks, dalam jarak 3 spasi harus dibuat sebuah garis, mulai
dari margin kiri sepanjang 15 ketikkan dengan huruf pika atau 18 ketikkan dengan huruf
dite (–).
• Dalam jarak dua spasi dari jenis tadi, dalam jarak 5-7 ketikkan dari margin kiri nomor
penunjukkan.
• Langsung sesudah nomor penunjukkan, setengah spasi ke bawah mulai diketik baris
pertama dari catatan kaki.
• Jarak antarbaris dalam catatan kaki adalah spasi rapat, sedangkan jarak antar catatan
kaki pada halaman yang sama (kalau ada) adalah dua spasi.
• Baris kedua dari tiap catatan kaki selalu dimulai dari margin kiri.

Contoh Penulisan catatan kaki :


1. Budi Martono, Penyusutan dan Pengamanan Arsip Vital dalam manajemen Kearsipan
(Jakarta: Pustaka sinar Harapan, 1994), hlm. 16.
2. Gemala Rabi’ah Hatta, “Rekam Medis dan Kesehatan (Medical Records) dalam
Kedudukannya sebagai Penunjang Kesehatan Nasional”, dalam Berita Arsip Nasional,
No. 26, Juni 1988 (Jakarta: ANRI, 1988), hlm. 8.
3. David Roberts, “Managing Records in Special Formats”, dalam Judith Ellis (ed.),
Keeping Archives (Victoria: D.W. Thorpe, 1993), hlm. 387.
4. Developing and Oprating a Records retention Programme, ARMA, 1986, hlm. 52.

5. Erna Handayani dkk., “Perubahan Pengelolaan Arsip Aktif dari Sentralisasi ke


desentralisasi di P.T. Sari Husada”, LTA D-III Kearsipan Fakultas Ilmu Budaya, UGM,
2000, hlm. 28.

Daftar Pustaka

Cara Penulisan

• semua sumber dalam daftar pustaka ditulis dengan nama urutan abjad huruf atau nama
pengarang (setelah dibalik).
• Sumber yang berupa buku ditulis dengan urutan: nama pengarang(dibalik). tahun terbit.
judul buku. kota tempat buku diterbitkan: nama penerbit.
• Sumber yang berupa majalah/ surat kabar, ditulis dengan urutan: nama majalah/ surat
kabar, tanggal, bulan, tahun, nomor edisi (majalah), judul artikel, dan nomor halaman.
• Judul buku ditulis dengan huruf kapital, digarisbawahi atau dicetak miring atau dicetak
tebal.
• Apabila nama pengarang terdiri atas dua kata/ lebih, kata akhir dari nama tersebut
diletakkan di muka dan ditandai dengan tanda koma (,), tanpa gelar akademik. Contoh:
Ajip Rosidi ditulis Rosidi, Ajip.
• Apabila pengarang terdiri atas dua orang atau tiga orang, nama-namanya ditulis semua.
Akan tetapi jika lebih dari tiga orang, ditulis satu orang dan diberi singkatan, et, al. atau
dkk.
• Gelar akademik tidak perlu dicantumkan.
• Bila ada dua atau lebih sumber pengarangnya sama, penulisannya urut berdasarkan
tahun atau tanggal terbitnya, dan nama pengarang urutan berikutnya cukup diberi tanda
garis.
• Bila ada dua sumber atau lebih sumber yang pengarangnya sama, penulisannya urut
berdasarkan tahun atau tanggal terbitnya, dan nama pengarang urutan berikutnya cukup
diberi tanda garis.
• Tanda baca yang digunakan untuk memisahkan unsur-unsur dalam penulisan sumber
yang berupa buku adalah tanda titik (.), kecuali antara unsur tempat penerbit dan nama
penerbit dengan tanda titik dua (:), sedangkan tanda baca yang digunakan untuk
memisahkan unsur-unsur dalam penulisan sumber berupa majalah atau surat kabar
adalah tanda koma (,).
• Diakhiri tanda titik.

Contoh Penulisan daftar Pustaka :

1. Moeliono, Anton M(ed). 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
2. Ackley, B.J., G.B., & Makic, M. B. F. (2017). Nursing diagnosis handbook, an
evidence-based guide to planning care (11th ed) St. Louis: Elsevier
3. Fesler-Birch, D.M. (2005). Critical Thinking and Patient Outcomes: A Review.
Nursing Outlook, 53, 59-65.
4. Potter & Perry. (2013). Fundamentals of Nursing. 8th Ed. St. Louis, Missoun :
Mosby Elsevier
5. Thede, L. Q., & Sewell, J. P. (2010). Informatics and Nursing. Oppotunitis and
Challenges (3rd ed). Philadelphia: Lippincott, Williams & Wilkins.

2. Perbedaan catatan kaki dan daftar Pustaka


1. Letak penulisan
Hal menonjol yang membedakan antara daftar pustaka dengan catatan kaki adalah
letak penulisannya. Daftar pustaka ditulis di bagian belakang karangan, sedangkan
catatan kaki terletak di bagian paling bawah suatu halaman atau karangan.
Daftar pustaka hanya terdapat pada karya ilmiah seperti makalah jurnal dan lain
sebagainya, sedangkan catatan kaki ada di karya non ilmiah seperti esai, novel, dan
cerpen.
2. Ukuran huruf
Ukuran huruf antara daftar pustaka dan catatan kaki pun berbeda.
Daftar pustaka dituliskan dengan ukuran huruf sama dengan tulisan yang lain,
sedangkan catatan kaki ukuran tulisannya lebih kecil daripada tulisan yang lainnya.
3. Nama penulis
Di dalam daftar pustaka nama penulis atau pengarang yang jumlahnya hanya satu
orang, nama belakangnya harus ditulis terlebih dahulu kemudian diikuti nama
depannya, sedangkan catatan kaki ditulis seperti biasanya yaitu nama depannya terlebih
dahulu kemudian diikuti nama belakangnya.
4. Nomor
Daftar pustaka tidak mempunyai nomor kecil di samping kiri seperti yang ada pada
catatan kaki

Anda mungkin juga menyukai