Armiati Rasyid
Kantor Bahasa Gorontalo
Jalan Dokter Zainal Umar Sidiki, Tunggulo, Tilongkabila, Bonebolango
armiati.rasyid@kemdikbud.go.id
Abstrak
Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan keterkendalian penggunaan bahasa Indonesia dan bentuk
kesalahan penggunaan bahasa Indonesia pada ruang publik di Kota Gorontalo. Kajian ini bersifat
kuantitatif. Data dikumpulkan dengan cara observasi dan dokumentasi serta dianalisis dengan teknik
persentase. Kajian ini menemukan keterkendalian penggunaan bahasa ruang publik di Kota Gorontalo
berada pada kategori Terkendali C(wilayah yang penggunaan bahasa di ruang publik kurang terkendali:
secara fisik kurang didominasi bahasa asing; mulai lebih banyak berbahasa Indonesia dengan penerapan
kaidah dan tipografi yang mulai baik). Hal tersebut dapat dilihat pada aspek kebahasaan yang belum
sepenuhnya mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia karena memiliki masalah pada ejaan, pilihan
kata, dan struktur kalimat. Berdasarkan aspek fisik kebahasaan,posisi, ukuran, dan warna huruf pun
belum maksimal mendukungpengutamaan bahasa Indonesia.masih terdapat data yang menempatkan
bahasa Indonesia sejajar/bersanding dengan posisi di bawah atau di atas bahasa asing atau bahasa
daerah.Sementara itu, berdasarkah aspek tipografi kebahasaannya, bahan, desain, dankejelasan hurufnya
sudah proporsional.
Kata kunci: ruang publik, aspek kebahasaan, aspek fisik kebahasaan, aspek tipografi kebahasaan,
terkendali
1
Telaga Bahasa Vol 7 No 1 Juni 2019: 1-20
2
Armiati Rasyid: Penggunaan Bahasa Indonesia pada Ruang Publik di Kota Gorontalo
TEORI
Undang-Undang No. 24 Tahun 2009
Penggunaan bahasa Indonesia diatur
dalam Undang-Undang No. 24 Tahun 2009
khususnya yang mengatur tentang
pengutamaan bahasa negara di ruang
publik.Aturan tersebut tertuang pada Pasal
36—38. Pasal 36 mengatur tentang
penggunaan bahasa Indonesia wajib
digunakan dalam nama geografi di
Indonesia; nama bangunan atau gedung,
jalan, apartemen atau permukiman,
perkantoran, kompleks perdagangan, merek
dagang, lembaga usaha, lembaga
pendidikan, organisasi yang didirikan atau
dimiliki oleh warga negara Indonesia atau
badan hukum Indonesia. Selanjutnya, Pasal
37 mengatur tentang penggunaan bahasa
Indonesia wajib digunakan dalam informasi
produk barang atau jasa produksi dalam
negeri atau luar negeri yang beredar di
Indonesia.Kemudian, Pasal 38 mengatur
tentang penggunaan bahasa Indonesia pada
rambu umum, penunjuk jalan, fasilitas
umum, spanduk, dan alat informasi lainnya
yang merupakan pelayanan umum.
3
Telaga Bahasa Vol 7 No 1 Juni 2019: 1-20
4
Armiati Rasyid: Penggunaan Bahasa Indonesia pada Ruang Publik di Kota Gorontalo
Tipografi Kebahasaan
30 terbuat dari bahan permanen (kayu, batu, kaca, atau kaca serat)
Bahan 20 Terbuat dari bahan semipermanen (plastik, kain, atau styrofoam)
10 Terbuat dari bahan tidak permanen (kertas atau sejenisnya)
30 Terlihat desain yang sangat menarik
Desain 20 Terlihat desain yang cukup menarik
10 Terlihat desain yang tidak menarik
30 Terlihat tulisan yang sangat jelas dan proporsional
Kejelasan 20 Terlihat tulisan yang kurang jelas dan kurang proporsional
10 Terlihat tulisan yang tidak jelas dan tidak proporsional
5. Nama asing badan usaha yang
Penggunaan Nama Indonesia bagi Badan merupakan cabang luar negeri dan nama
Usaha, Kawasan, dan Bangunan asing merek dagang yang terdaftar dan
Penamaan sebuah tempat usaha, memiliki hak paten tetap dipakai,
kawasan, bangunan, gedung sebaiknya misalnya:
mengikuti struktur penamaan dalam bahasa Citibank, Goodyear, Gucci, Kentucky
Indonesia berikut. (Tim Penyusun Fried Chicken, Mitsubishi.
Pengindonesiaan Kata dan Ungkapan 6. Sumber pertama untuk nama badan
Asing, 2012: 6—8) usaha, kawasan, dan bangunan ialah
1. Nama badan usaha, kawasan, dan bahasa Indonesia. Misalnya kata
bangunan dapat diambil dari nama diri gedung, kawasan, menara, perumahan,
(misalnya Wijaya, Gunung Muria) atau taman. Sumber kedua ialah bahasa
kata umum (misalnya Indah Abadi, daerah, misalnya asri, gria, saung, tirta,
Sumber Agung), atau gabungan pondok. Sumber ketiga ialah bahasa
keduanya (misalnya, Sanjaya asing yang sulit dicari padanannya
Cemerlng, Semarang Sakti) dalam bahasa Indonesia atau bahasa
2. Istilah juga dapat menjadi bagian nama daerah atau yang bentuknya lebih
badan usaha, kawasan, dan bangunan ringkas daripada terjemahannya,
untuk mempertegas identitas, misalnya misalnya apartemen, bazar, hotel, mal,
Bank Devisa Deli dan Kawasan Industri plaza, vila.
Mitra Usaha.
3. Jika badan usaha, kawasan, dan
bangunan menggunakan baik nama Cara Pembentukan Nama
Indonesia maupun nama asing, nama Adapun tata cara pembentukan
Indonesia ditempatkan di atas nama nama badan usaha, kawasan, dan bangunan
asing itu. Misalnya: sebagai berikut (Tim Penyusun
Balai Sidang Jakarta Pengindonesiaan Kata dan Ungkapan
Jakarta Convention Center Asing, 2012: 8—10).
1. Kata yang menjadi bagian nama badan
4. Nama asing yang digunakan untuk usaha, kawasan, dan bangunan adalah
badan usaha, kawasan, dan bangunan kata yang ringkas dan bernilai rasa yang
perlu dilengkapi dengan padanannya baik, misalnya Perumahan Pondok
dalam bahasa Indonesia, misalnya Cipta, Kebun Raya Bogor
Tepian Danau Bogor 2. Pemilihan bentuk kata dalam pemberian
Bogor Lakeside nama didasarkan pada pola pertalian
bentuk dengan maknanya, misalnya
5
Telaga Bahasa Vol 7 No 1 Juni 2019: 1-20
6
Armiati Rasyid: Penggunaan Bahasa Indonesia pada Ruang Publik di Kota Gorontalo
tidak
mengutamakan
93% bahasa negara
7
Telaga Bahasa Vol 7 No 1 Juni 2019: 1-20
mengutamakan bahasa terdapat masalah kalimat. Dari segi ejaan, dapat dilihat pada
pada ejaan, pilihan kata, dan struktur Grafik 2 berikut.
hanya menggunakan
bahasa asing/daerah
28% 42% terdapat kesalahan dalam
pemilihan kata
30% tidak terdapat kesalahan
dalam pemilihan kata
8
Armiati Rasyid: Penggunaan Bahasa Indonesia pada Ruang Publik di Kota Gorontalo
9
Telaga Bahasa Vol 7 No 1 Juni 2019: 1-20
Dewan Adat Gorontalo, juga dapat tataran ejaan, diksi, maupun pada struktur
dimanfaatkan oleh masyarakat umum. kalimat.
Karena memiliki nilai sejarah, nama tempat Pada Data 25-Gto-31, informasi
ini mendapatkan pengecualian dalam UU nama tempat pada spanduk ini
No. 24 Tahun 2009. menggunakan gabungan bahasa Indonesia
dan bahasa asing, Koperasi Gorontalo Car
Online. Kata car dan online telah
Penggunaan bahasa Indonesia pada dipadankan ke dalam bahasa Indonesia
nama apotek melalui penerjemahan, mobil dan dalam
Dalam kajian ini terdapat 10 nama jaringan (daring), sehingga nama koperasi
yaitu Apotik Mega Farma (25-Gto-21), ini dapat diubah menjadi Koperasi Mobil
Apotik Mirah (25-Gto-22), Milana Apotek Daring Gorontalo.
dan Swalayan Farmasi (25-Gto-23), Apotek Pada baris kedua pada data tersebut,
Profil II (25-Gto-24), Klinik Pratama de terdapat istilah official partner yang telah
Smile Apotek Piramid Mulia (25-Gto-25), memiliki padanan dalam bahasa Indonesia
Apotik Permata (25-Gto-26), Apotek Mitra yaitu mitra resmi.
Harapan (25-Gto-27), Apotek Mulia (25- Selanjutnya, pada Data-Gto-32,
Gto-28), Apotek “Junior” (25-Gto-29), dan terdapat kesalahan ejaan penggunaan tanda
Apotek Dua Susun (25-Gto-30). baca garis miring pada penulisan singkatan
Dalam kajian ini, terdapat dua s/d,seharusnya ditulis dengan s.d. Selain itu,
macam penulisan nama apotek, yaitu terdapat kesalahan penulisan kata depan di-
apotek dan apotik. Kata apotik merupakan pada frasa dibawah. Kata depan di- ditulis
bentuk tidak baku dari apotek. terpisah dari kata yang diikutinya, sehingga
Dari segi ejaan, penulisan nama penulisan dibawah seharusnya terpisah, di
Apotek “Junior” tidak tepat. Dalam kaidah bawah.
ejaan, salah satu fungsi tanda petik (“...”) Dari segi diksi, pada data ini
adalah untuk mengapit istilah ilmiah yang terdapat istilah asing quick wins program
kurang dikenal atau kata yang mempunyai dan seat belt yang dicetak dengan huruf
arti khusus. Dengan demikian, penggunaan tegak. Istilah quick wins program
tanda petik pada kata junior mengakibatkan merupakan program nasional Polri yang
makna ambigu, yaitu terdapat makna lain secara harfiah bermakna program
yang ingin disampaikan oleh pemilik kemenangan yang cepat. Secara konseptual
apotek yang bukan makna sebenarnya. bermakna sebuah aksi kecil yang cepat
Selanjutnya, dari segi struktur mendatangkan sebuah kemenangan yang
penulisan nama apotek, terdapat 1 data yang mampu mendorong kemenangan
menggunakan struktur bahasa asing, yaitu selanjutnya. Program ini dibangun dengan
Data 25-Gto-23, Milana Apotek dan berfokus pada pemekaran rasa percaya diri
Swalayan Farmasi, atau berstruktur dan antusiasme. Istilah ini belum memiliki
“menerangkan-diterangkan” (MD), yang padanan yang tepat dalam bahasa Indonesia
seharusnya berstruktur “diterangkan- sehingga penggunaannya dibolehkan
menerangkan” (DM). Oleh karena itu, nama dengan syarat harus mengikuti aturan
apotek ini seharusnya Apotek dan Swalayan penulisan bahasa Indonesia. Oleh karena
Farmasi Milana. itu, penulisan istilah ini harus dimiringkan
Quick Wins Program. Istilah seat belt pun
Penggunaan bahasa Indonesia pada telah memiliki padanan kata yaitu sabuk
spanduk/iklan kursi atau sabuk pengaman.
Dalam kajian ini ditemukan bahwa Dari segi struktur, diksi potensi
penulisan spanduk/iklan di Kota Gorontalo pada penindakanpelanggaranpotensi
masih terpengaruh oleh bahasa asing dan bermakna rancu. Oleh karena itu, pada kata
masih terdapat beberapa kesalahan potensi harus ditambahkan pemarkah yang
penggunaan bahasa Indonesia baik pada
10
Armiati Rasyid: Penggunaan Bahasa Indonesia pada Ruang Publik di Kota Gorontalo
dan imbuhan ber- sehingga menjadi ini, seharusnya tanda koma digunakan
penindakan pelanggaran yang berpotensi setelah kata lancar dan maju sebagai
kecelakaan, makna yang diinginkan pun penanda jeda pada rincian. Oleh karena itu,
lebih tepat. tulisan tersebut dapat diperbaiki seperti
Kemudian, masalah kebahasaan berikut ini, Upaya mewujudkan
pada Data 25-Gto-33 adalah penulisan transportasi yang tertib, lancar, dan
tanda baca titik pada singkatan lambang selamat untuk Gorontalo yang unggul,
mata uang dan setelah angka uang, Serba maju, dan sejahtera.
Rp. 50.000,-. Dalam kaidah ejaan, Dari segi diksi, terdapat kesalahan
singkatan lambang mata uang tidak ditandai pemilihan kata himbauan, yang seharusnya
dengan tanda baca dan tidak ada spasi imbauan. Demikian halnya kata online,
antara lambang mata uang dan angka seharusnya yang digunakan adalah
rupiah. Penanda sen pada jumlah uang padanannya yaitu dalam jaringan atau
ditandai dengan tanda koma dan nol (,00). daring. Dari segi struktur, kalimat pada data
Oleh karena itu, penulisan yang tepat untuk ini mengalami kerancuan makna karena
data ini adalah Rp50.000,00. ketidakjelasan subjek dan predikat yang
Pada Data 25-Gto-34, masalah diakibatkan oleh tidak adanya tanda koma
kebahasaan yang perlu diperbaiki adalah setelah keterangan di awal kalimat dan
penggunaan bahasa asing pada nama tempat tanda titik di akhir kalimat.
yang terdapat pada spanduk iklan tersebut, Selanjutnya, pada Data 25-Gto-38
Mitra Electronic Superstore dan kata cash tidak terdapat masalah pada ejaan dan
& kredit. Kata superstore telah memiliki struktur kalimat. Akan tetapi, pada aspek
padanan kata yaitu toko raya sehingga diksi terdapat penggunaan bahasa asing
nama toko ini dapat diganti dengan Toko yaitu certified company, official website,
Raya Elektronik Mitra. Sementara itu, kata customer care. Ketiga istilah tersebut telah
cash pun harus diganti dengan padananya dipadankan ke dalam bahasa Indonesia
tunai. certified company ‘perusahaan terdaftar’,
Pada Data 25-Gto-35, aspek ejaan official website ‘laman resmi’, dan
yang perlu dibenahi adalah penggunaan customer care ‘peduli pelanggan’.
tanda titik pada singkatan HB dan tanda Pada Data 25-Gto-39, terdapat
koma untuk mengantarai nama tempat, Jl. kesalahan penggunaan ejaan pada penulisan
Prof. H.B. Yasin No. 365, Kel. Dulalowo, kata terikat antar-, penulisan se-, pada
Kec. Kota Tengah, Kota Gorontalo. penulisan singkatan sampai dengan
Masalah kebahasaan pada Data 25- dengan. Hal tersebut dapat dilihat pada isi
Gto-36 adalah penggunaan tanda baca petik data berikut ini.
ganda pada nama tempat Rental Mobil SELAMAT DATANG PESERTA
“Zukhruf”. Tanda baca tersebut tidak perlu KEJURNAS ATLETIK ANTAR
digunakan karena tidak memiliki makna PPLP/PPLP-
lain, Rental Mobil Zukhruf. D/SKOSE-INDONESIA
Pada Data 25-Gto-37, aspek ejaan DI PROVINSI GORONTALO
yang perlu dibenahi adalah penggunaan Kata antar- merupakan kata terikat
tanda koma pada rincian. Misalnya pada yang tidak dapat berdiri sendiri sehingga
rincian ... angkutan antar jemput, sewa harus melekat atau ditulis tidak terpisah
umum dan sewa khusus/taksi online..., dengan kata yang diikutinya. Pada kasus
seharusnya terdapat tanda koma setelah ini, kata antar- ditulis dengan huruf kapital
kata sewa umum.Pada bagian bawah dan terikat pada singkatan PPLP. Untuk
spanduk terdapat tulisan Upaya menghindari kerancuan makna, penulisan
mewujudkan transportasi yang tertib, yang tepat cukup dengan membubuhkan
lancar dan selamat untuk Gorontalo yang tanda hubung (-) antara kata antar dan
unggul, maju dan sejahtera. Dalam tulisan PPLP. Sebaliknya, penulisan bentuk terikat
11
Telaga Bahasa Vol 7 No 1 Juni 2019: 1-20
se- yang ditulis dengan huruf kapital, tanda Pada Data 25-Gto- 43, nama Coffee
hubung tidak perlu digunakan. Toffeedari segi diksimenggunakan bahasa
Pada Data 25-Gto-40, terdapat Inggris, Coffee Toffee. Secara harfiah coffee
kesalahan penggunaan ejaan di penulisan ‘kopi’dan toffee ‘karamel’, atau dimaknai
nama Kota Gorontalo, penggunaan tanda ‘permen cokelat’. Selain kata coffee dan
elipsis dan tanda seru yang berlebihan. Pada toffee, terdapat kingdom foodcourt. Istilah
data tersebut, nama Kota Gorontalo ditulis ini telah dipadankan ke dalam bahasa
dengan setiap huruf diantarai oleh spasi. Indonesia, kingdom ‘kerajaan’ dan
Penulisan seperti itu tidak dapat dibaca foodcourt ‘pusat jajanan; pujasera’.
sebagai sebuah kata, tetapi hanya sebagai Pada Data 25-Gto-44, nama Vanilla
kumpulan beberapa huruf. Tanda elipsis Convenient Store. Nama toko kue ini telah
pada kalimat Mari Jo...! tidak memiliki secara harfiah memiiliki padanan.Kata
makna, sehingga tidak perlu digunakan convenient ‘cocok, sesuai, mudah’; ‘lapang,
dalam kalimat tersebut. Demikian halnya luas, besar’, kata store ‘toko, kedai,
tanda seru pada kalimat Ingat!!!, tidak warung’, cake ‘keik, bolu’, patisserie ‘kue
menambah informasi ketegasan seperti kering’ dan kata suply ‘pasokan’ stok,
yang diinginkan oleh penutur (pemilik suplai, persediaan’. Sementara itu kalimat
iklan). Jadi, penggunaan tanda seru pada One stop shop for all your baking needs
kalimat tersebut cukup satu. ‘tempat berbelanja semua jenis kebutuhan
kue Anda’. Dengan demikian, pemilik toko
Penggunaan bahasa Indonesia pada tersebut dapat mengutamakan bahasa
nama restoran dan kafe Indonesia dengan menggunakan nama Toko
Kue Vanila, Stok Kue Bolu dan Kue Kering,
Dalam kajian ini, terdapat 10 nama ‘Tempat berbelanja semua jenis kue yang
restoran dan kafe yang akan dianalisis Anda butuhkan’.‘Tersedia Semua Jenis
penggunaan bahasanya, yaituRed Black Kue’.
Restaurant & Karaoke (25-Gto-41), Pada Data 25-Gto-45, nama Kawan
Hulondalo Indah Sweet Resto (25-Gto-42), Seafood & Chinese Food pun telah
Coffee Toffee, Kingdom Foodcourt (25- memiliki padanan kata dalam bahasa
Gto-43), Vanilla Convenient Store, Cake & Indonesia. Istilah seafood dipadankan
Patiserie Supply, One stop shop for all your dengan boga bahari; hidangan bahari; atau
baking needs (25-Gto-44), Kawan Seafood hidangan laut dan Chinese Food ‘makanan
& Chinese Food (25-Gto-45), Olivia Resto Cina’ atau ‘masakan Cina’. Dengan
& Bakery (25-Gto-46), Domestique (25- demikian, nama restoran ini dapat diubah
Gto-47), Pino’s Spesial Ikan & Ayam (25- menjadi Boga Bahari & Masakan Cina Ka
Gto-46), Rasa Seafood All Fresh (25-Gto- Wan.
49), dan 23 Pool Billiard, Karaoke & Kafe Pada Data 25-Gto-46, nama Olivia
(25-Gto-50). Resto & Bakery dapat dipadankan dengan
Pada Data 25-Gto-41, nama Red Restoran dan Toko Roti Olivia atau
Black Restaurant & Karaokedapat Restoran dan Toko Kue Olivia.
dipadankan ke dalam bahasa Indonesia Pada Data 25-Gto-47, nama
menjadi Restoran dan Karaoke Merah Domestique berasal dari bahasa Perancis
Hitam. Kemudian, pada Data 25-Gto-42, yang bermakna ‘domestik, dalam negeri,
nama Hulondalo Indah Sweet Resto, keluarga, rumah tangga’.
merupakan campur kode bahasa Gorontalo, Pada Data 25-Gto-48, nama Pino’s
bahasa Indonesia, dan bahasa asing. Kata Spesial Ikan dan Ayam menggunakan
Hulondalo bermakna Gorontalo, kata indah gabungan bahasa Inggris dan bahasa
dan resto (kependekan restoran)bahasa Indonesia. Nama warung makan ini dapat
Indonesia, dan sweet bahasa Inggris. Nama dipadankan dengan Warung Makan Pino,
ini dapat dipadankan menjadi Restoran Spesial Ikan dan Ayam.
Nikmat Hulondalo Indah.
12
Armiati Rasyid: Penggunaan Bahasa Indonesia pada Ruang Publik di Kota Gorontalo
Pada Data, 25-Gto-49, nama Rasa bahasa asing dengan konsep yang berbeda-
Seafood, All Fresh juga menggunakan beda. Kata yang digunakan adalah mall,
gabungan bahasa Inggris dan bahasa plaza, supermarket,superstore, dan mart.
Indonesia. Kata seafood dan all fresh sudah Selain itu, terdapat pula pencampuradukan
memiliki padanan alam bahasa Indonesia. struktur bahasa asing dan bahasa Indonesia.
All fresh dapat dimaknai dengan serba Adapun data yang menggunakan
segar, semua segar. Dengan demikian, kata mall dapat dilihat pada Data 25-Gto-
padanan kata nama restoran ini boleh 51, Mega Zanur Mall, dan Data 25-Gto-60,
dengan Restoran Rasa Boga Bahari Serba Mall Karsa Utama. Dari segi diksi, kata
Segar. mall telah diserap ke dalam bahasa
Pada Data 25-Gto-50, nama 23 Pool Indonesia dengan penyesuaian ejaan, yaitu
Billiard, Karaoke & Cafe, menggunakan mal. Kata mal bermakna gedung atau
istilah olahraga biliar, pool ‘jenis kelompok gedung yang berisi macam-
permainan biliar yang dimainkan oleh di macam toko dihubungkan oleh lorong
atas meja biliar yang memiliki enam pocket (jalan penghubung).
atau kantong bola’. Istilah ini belum Dari segi struktur, Data 25-Gto-51
memiliki padanan kata dalam bahasa menggunakan struktur bahasa Inggris dan
Indonesia. Sementara itu, kata karaoke Data 25-Gto-60 menggunakan struktur
dipadankan dengan penyerapan secara utuh bahasa Indonesia. Oleh karena itu, nama
menjadi karake dan kata cafe telah kedua pusat perbelanjaan ini perlu
dipadankan dengan penyesuaian lafal dan diperbaiki menjadi Mal Mega Zanur dan
ejaan menjadi kafe. Dengan demikian, Mal Karsa Utama.
nama kafe ini boleh saja menggunakan Data yang menggunakan kata plaza
istilah asing dengan syarat dilakukan adalah Data 25-Gto-55. Dari segi diksi, kata
penyesuaian penulisan dan struktur dalam plaza sudah diserap secara utuh ke dalam
bahasa Indonesia. Misalnya, 23 Pool, bahasa Indonesia. Kata ini bermakna pusat
Biliar, Karaoke, & Kafe. pertokoan dengan tempat parkir. Dari segi
Dengan demikian, beberapa nama struktur, nama ini sudah sesuai dengan
tempat usaha ini dapat dipadankan ke dalam struktur bahasa Indonesia, diterangkan dan
bahasa Indonesia. Yang paling utama menerangkan.
dilakukan adalah mengubah sikap pemilik Data yang menggunakan kata mart
usaha agar lebih positif dan tetap setia ada empat, yaitu Data 25-Gto-54, Swalayan
terhadap bahasa Indonesia. Jayamart; Data 25-Gto-56, Qmart Super
Store; Data 25-Gto-58, Diana Mart;
Penggunaan bahasa Indonesia pada danData 25-Gto-59, Aisyah Mart. Dari segi
nama pusat perbelanjaan diksi, istilah mart telah dipadankan ke
dalam bahasa Indonesia ‘toko, kios’.
Dalam kajian ini terdapat 10 nama Dengan demikian, nama pusat perbelanjaan
pusat perbelanjaan yang akan dianalisis tersebut dapat diganti dengan Toko
penggunaan bahasanya, yaituMega Zanur Swalayan Jaya, Toko Diana, dan Toko
Mall (25-Gto-51), Business Park Gorontalo Aisyah. Sementara itu, nama Qmart Super
(25-Gto-52), Makro Supermarket & Dept. Store menggunakan kata mart dan
Store (25-Gto-53), Swalayan Jayamart (25- superstore, ‘toko’dan ‘toko raya’ dengan
Gto-54), Plaza Listrik (25-Gto-55), Qmart sebuah konsep toko besar. Pemilik toko
Superstore (25-Gto-56), Santika dapat memilih opsi lain dengan Toko Raya
Supermarket Furniture (25-Gto-57), Divana Q.
Mart (25-Gto-58), Aisyah Mart (25-Gto- Data yang menggunakan kata
59), dan Mall Karsa Utama(25-Gto-60). supermarket ada dua, yaitu Data 25-Gto-53,
Berdasarkan data di atas, diketahui Makro Supermarket & Departemen Store,
bahwa nama pusat perbelanjaan di Kota dan Data 25-Gto-57, Santika Supermarket
Gorontalo pada umumnya menggunakan
13
Telaga Bahasa Vol 7 No 1 Juni 2019: 1-20
&Furniture. Istilah supermarket juga telah istilah asing pada alamat kantor, serta
dipadankan ke dalam bahasa Indonesia kesalahan pilihan kata.
melalui penerjemahan yaitu pasar Data yang berkaitan dengan
swalayan. Demikian halnya dengan istilah kesalahan penggunaan tanda koma terdapat
departemen store telah dipadankan dengan pada Data 25-Gto-61, 25-Gto-64, 25-Gto-
penerjemahan yaitu pasaraya atau toko 65, 25-Gto-66, 25-Gto-67, 25-Gto-68 yang
serba ada (toserba) dan furniture tidak mematuhi kaidah penggunaan tanda
telahdipadankan dengan menyesuaikan koma di antara nama dan alamat serta
ejaannya yaitu furnitur. Oleh karena itu, bagian-bagian alamat.
nama yang tepat kedua pusat perbelanjaan Sementara itu, penulisan kata yang
ini dalam bahasa Indonesia Pasar tidak tepat terdapat pada penulisan pada
Swalayan dan Toserba Makro atau Pasar nama tempat yang memiliki spasi
Swalayan dan Pasaraya Makro, Pasaraya antarhuruf seperti dalam Data 25-Gto-69,
& Furnitur Santika atau Toserba & K o t a G o r o n t a l o, untuk memenuhi
Furnitur Santika. ruang penulisan. Penulisan seperti ini tidak
Selanjutnya, masih terdapat satu dibenarkan karena yang ditulis tidak dapat
data pusat perbelanjaan yang menggunakan dibaca sebagai sebuah kata.
bahasa asing yaitu Data 25-Gto-52, Adapun bahasa asing yang
Business Park Gorontalo, yang digunakan pada alamat instansi adalah kata
menggunakan struktur bahasa Indonesia fax dan by-pass. Dalam data ini, kata
tetapi berbahasa Inggris. Nama tempat faximile disingkat dengan fax.Faximile
bisnis ini dapat dipadankan dengan Taman telah dipadankan ke dalam bahasa
Bisnis Gorontalo. Indonesia dengan menyesuaikan ejaannya,
faksimile, sehingga jika akan disingkat
Penggunaan bahasa Indonesia pada menjadi faks. bukan fax. Selanjutnya, kata
nama instansi pemerintah by-pass pun telah dipadankan melalui
Dalam kajian ini terdapat 10 nama penerjemahan, jalan bentar; jalan lingkar.
instansi pemerintah yang akan dianalisis Oleh karena itu, penulisan alamat
penggunaan bahasanya, yaitu Badan yang tepat dapat dilihat pada perbaikan
Pertanahan Nasional Kota Gorontalo (25- salah satu data berikut ini.
Gto-61), Unit Pelaksana Teknis Dinas Data 25-Gto-61, Jln. P.
Pelabuhan Perikanan Tenda dan Pelayanan Kalengkongan No. 18, Kota Gorontalo,
Usaha (25-Gto-62), BKPPD Provinsi Telp./Faks. 0435-821013
Gorontalo (25-Gto-63), Bappeda Provinsi Terakhir, pada Data 25-Gto-68,
Gorontalo (25-Gto-64), Pusat Pelayan Autis terdapat kesalahan pilihan kata yaitu
(25-Gto-65), Kantor Camata Kota Utara kelurahan. Kata ini bermakna kantor
(25-Gto-66), Polri Daerah Gorontalo Resor (rumah) lurah. Dengan demikian, jika
Kota Gorontalo Sektor Kota Utara (25-Gto- digunakan dalam sebuah nama tempat
67), Kantor Kelurahan Limba 2(25-Gto- seperti Kantor Kelurahan Limba,
68), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah maknanya menjadi ambigu. Diksi yang
Kota Gorontalo (25-Gto-69), dan Badan tepat untuk frasa tersebut adalah Kantor
Keuangan Kota Gorontalo (25-Gto-70). LurahLimba.
Berdasarkan informasi Tabel 5
diketahui bahwa pada umumnya masalah Penggunaan bahasa Indonesia pada
kebahasaan yang perlu diperbaiki pada nama warung makan
penulisan nama dan alamat instansi Dalam kajian ini terdapat 10 nama
pemerintah adalah penggunaan tanda koma warung makan yang akan dianalisis
pada alamat instansi, kesalahan penulisan penggunaan bahasanya, yaitu RM. Bang
kata, penulisan singkatann, dan penggunaan Rofiq (25-Gto-71), RM. Jalangkote
Manalagi (25-Gto-72), Holchik Factory
14
Armiati Rasyid: Penggunaan Bahasa Indonesia pada Ruang Publik di Kota Gorontalo
(25-Gto-73), Rumah Makan “Ohara” (25- dalam bahasa Indonesia, Waroeng Coffee
Gto-74), Waroeng Coffee Simpang Lima Simpang Lima ‘Warung Kopi yang terletak
(25-Gto-75), Waroenk Narcoffee (25-Gto- di Simpang Lima’. Sementara itu, Data 25-
76), Rumah Makan &Cafe “R-3”(25-Gto- Gto-79, RM Semanan New, dengan struktur
77), Cafe & R.M “Sederhana” Mas Adji bahasa Indonesia. Seharusnya, kata new
(25-Gto-78), RM Semanan New (25-Gto- diganti dengan baru, RM Semanan Baru.
79), dan Waroeng Spensa (25-Gto-60) Selanjutnya, terdapat satu data yang
Berdasarkan data tersebut, diketahui menggunakan diksi yang salah, yaitu pada
bahwa penulisan nama rumah makan di Data 25-Gto-76, Warunk Narcoffee. Dalam
Kota Gorontalo bermacam-macam, yaitu bahasa Indonesia, tidak terdapat kata
penggunaan tanda titik pada singkatan yang warunk, yang benar adalah warung.
bukan nama diri, penggunaan tanda petik Demikian halnya dengan kata narcoffee,
pada nama diri, penggunaan bahasa asing, tidak memiliki arti dalam bahasa
penggunaan diksi yang salah, dan Indonesia.Kata ini dimaknai pecandu kopi
penggunaan ejaan lama. oleh pemiliknya, karena kata selanjutnya
Adapun data yang menggunakan pada nama warung ini adalah komunitas
tanda titik pada singkatan yang bukan nama pecandu kopi.
diri yaitu Data 25-Gto-71, RM. Bang Rofiq, Terakhir, penggunaan ejaan lama
dan 25-Gto-72, R.M. Jalangkote Manalagi. bunyi [oe] pada Data 25-Gto-75 dan 25-
Dalam kaidah ejaan, singkatan yang bukan Gto-80, Waroeng Coffee Simpang Lima dan
nama diri ditulis dengan huruf kapital tanpa Waroeng Spensa.
tanda titik. Oleh karena itu, nama kedua
rumah makan ini seharusnya ditulis dengan Penggunaan bahasa Indonesia pada
RM Bang Rofiq dan RM Jalangkote nama PT dan CV
Manalagi. Dalam kajian ini terdapat 10 nama PT
Selanjutnya, data yang dan CV yang akan dianalisis penggunaan
menggunakan tanda petik ganda pada nama bahasanya, yaitu CV. Endai Lestari (25-
diri yaitu Data 25-Gto-74, 25-Gto-77, dan Gto-81), PT. Azwa Utama (25-Gto-82),
25-Gto-78. Dalam kaidah ejaan, tanda CV. Kemalindo Utama (25-Gto-83), CV.
petik ganda tidak digunakan untuk Bahtera Sulawesi Dieselindo (25-Gto-84),
mengapit sebuah nama. Selain itu, dari segi CV. Andri Jaya Computer (25-Gto-85), PT.
diksi, kata cafe telah diserap ke dalam Pertamina (25-Gto-86), PT. Penjaminan
bahasa Indonesia dengan penyesuaian Jamkrindo Syariah (25-Gto-87), PT.
ejaan, kafe. Dengan demikian, tanda petik Semeru Teknindo Lestari (25-Gto-86), PT.
pada nama rumah makan tersebut harus Togo Jaya (25-Gto-89), dan PT. Perikanan
dihilangkan, dan kata cafediganti dengan Nusantara Perwakilan Gorontalo (25-Gto-
kafe, Rumah Makan Ohara, Rumah Makan 90),.
& Kafe R-3, dan Kafe & RM Sederhana Berdasarkan data nama PT dan CV
Mas Adji. tersebut, diketahui bahwa semua data PT
Data yang menggunakan bahasa dan CV di Kota Gorontalo ditulis dengan
asing yaitu Data 25-Gto-73, 25-Gto-75, dan menggunakan tanda titik, padahal PT dan
25-Gto-79. Data 25-Gto-73, Holchick CV termasuk singkatan bukan nama diri
Factory merupakan nama sebuah usaha yang tidak ditandai dengan tanda titik. Oleh
waralaba. Holchick merupakan singkatan karena itu, penulisan PT dan CV pada
dari Holland Chicken ‘ayam Belanda’, semua data tersebut perlu disesuaikan
‘masakan ayamdengan resep dari Belanda’, dengan kaidah ejaan. Misalnya, CV Endai
dan factory bermakna pabrik. Lam Bahasa Lestari, PT Azwa Utama.
asing yang terdapat pada Data 25-Gto-75
adalah kata coffee. Kata ini digunakan
dengan menggabungkaannya dengan kata
15
Telaga Bahasa Vol 7 No 1 Juni 2019: 1-20
16
Armiati Rasyid: Penggunaan Bahasa Indonesia pada Ruang Publik di Kota Gorontalo
41% 34%
posisi dan ukuran huruf tidak mengutamakan bahasa Indonesia
(ukuran huruf bahasa Indonesia sama dengan bahasa asing/bahasa
15% daerah)
posisi, ukuran, dan warna huruf tidak mengutamakan bahasa
5% Indonesia (ukuran huruf bahasa negara sama/lebih kecil daripada
3% 2% bahasa asing/bahasa daerah)
posisi, ukuran, dan warna huruf tidak mengutamakan bahasa
Indonesia (ukuran huruf bahasa negara lebih kecil daripada bahasa
asing/bahasa daerah)
posisi bahasa asing/daerah
Dalam Grafik 5 di atas, dijelaskan daripada bahasa asing dan/atau bahasa tak
bahwa data aspek fisik kebahasaan (posisi, resmi (kedaerahan); hanya menggunakan
ukuran huruf, dan warna huruf), yang telah bahasa asing dan/atau bahasa tak resmi
mengutamakan bahasa Indonesia sebanyak (kedaerahan) dalam ukuran apa pun, dan
34 data atau hanya 34%. Sementara itu, membuat warna huruf bahasa negara sama
terdapat 5% data yang menempatkan dengan bahasa asing dan/atau bahasa tak
bahasa negara di atas/di resmi (kedaerahan). Terakhir, terdapat 41%
bawah/berdampingan dengan bahasa asing data yang posisinya hanya menempatkan
dan/atau bahasa tak resmi, 2% data bahasa asing dan/atau bahasa tak resmi
menempatkan bahasa negara di atas/di (kedaerahan), ukuran hurufnya bahasa
bawah/ berdampingan dengan bahasa asing negara sama lebih kecil daripada bahasa
dan/atau bahasa tak resmi serta membuat asing dan/atau bahasa tak resmi
ukuran huruf bahasa negara sama dengan (kedaerahan); hanya menggunakan bahasa
bahasa asing dan/atau bahasa tak resmi asing dan/atau bahasa tak resmi
(kedaerahan). Kemudian, sebanyak 15% (kedaerahan) dalam ukuran apa pun, serta
data yang menempatkan bahasa negara di membuat warna bahasa asing lebih
atas/di bawah/ berdampingan dengan mencolok daripada bahasa negara atau
bahasa asing dan/atau bahasa tak resmi, hanya menggunakan bahasa asing dan/atau
membuat ukuran huruf bahasa negara sama bahasa tak resmi (kedaerahan).
dengan bahasa asing dan/atau bahasa tak
resmi (kedaerahan), dan membuat warna Aspek Tipografi Kebahasaan pada
huruf bahasa negara sama dengan bahasa Ruang Publik di Kota Gorontalo
asing dan/atau bahasa tak resmi Berdasarkan tipografi kebahasaan,
(kedaerahan). Sebanyak 3% data yang lebih dari setengah data kajian ini
menempatkan bahasa negara di atas/di mengutamakan bahasa negara/bahasa
bawah/ berdampingan dengan bahasa asing Indonesia. Hal tersebut tergambar pada
dan/atau bahasa tak resmi, membuat ukuran Grafik 3 berikut.
huruf bahasa negara sama lebih kecil
17
Telaga Bahasa Vol 7 No 1 Juni 2019: 1-20
18
Armiati Rasyid: Penggunaan Bahasa Indonesia pada Ruang Publik di Kota Gorontalo
2. Dari aspek fisik kebahasaan 34% pada alamat, pada rincian; tanda
data yang telah mengutamakan hubung pada kata terikat, tanda
bahasa Indonesia dan 66 % yang petik ganda pada nama diri, tanda
tidak mengutamakan bahasa elipsis, tanda pisah, tanda garis
Indonesia dengan membuat posisi miring, penulisan kata depan di,
bahasa Indonesia sejajar/di bawah/ dan penulisan kata tidak
di atas/di samping bahasa asing atau serangkai.
bahasa daerah, ukuran huruf yang 2. Dari segi diksi atau pilihan kata,
bahasa asing/bahasa daerah lebih data kajian ini memberdayakan
besar/lebih jelas daripada ukuran kata dan istilah asing yang telah
huruf bahasa Indonesia. memiliki padanan kata dalam
3. Berdasarkah aspek tifografi bahasa Indonesia, menggunakan
kebahasaannya, terdapat 64% data bentuk kata yang tidak baku,
yang terbuat dari bahan permanen, mencampuradukkan antara bahasa
desain yang menarik, dan tulisannya Indonesia dan bahasa asing,
sangat jelas serta proporsional, 28% menggunakan bentuk kata yang
data yang terbuat dari bahan tidak benar, dan menggunakan
semipermanen, desain yang pilihan kata yang tidak tepat.
menarik, dan tulisannya sangat jelas 3. Dari segi struktur, terdapat
serta proporsional, 1% data yang beberapa data yang menggunakan
bahannya semipermanen, desain bahasa Indonesia dengan struktur
yang menarik, dan tulisannya bahasa asing.
kurang jelas serta kurang Berdasarkan pembahasan dan
proporsional, dan 7% data yang simpulan di atas, penulis menyarankan agar
bahannya semipermanen, desain 1. Pemerintah atau pihak yang terkait
kurang menarik dan tulisan kurang perlu mengambil kebijakan untuk
jelas serta kurang proporsional. memartabatkan bahasa Indonesia di
Sekaitan dengan itu, secara umum ruang publik dan melakukan
bentuk kesalahan yang terdapat pada penertiban penggunaan bahasa
Penggunaan bahasa Indonesia di ruang Indonesia di ruang publik .
publik Kota Gorontalo sebagai berikut. 2. Badan Pengembangan dan
1. Dari segi ejaan, terkait dengan Pembinaan Bahasa beserta balai dan
pengunaan tanda titik pada kantor bahasa di seluruh Indonesia
singkatan pada gelar, singkatan semakin giat menyosialisasikan
bukan nama diri, singkatan pengutamaan bahasa Indonesia pada
lambang mata uang; tanda koma ruang publik.
Bajian Bahasa. Volume 4, Nomor
DAFTAR PUSTAKA 2, Desember 2015. ISSN 2338-
Hasanuddin, Cahyo. 2017. “Analisis 8528. Jakarta: Badan
Kesalahan Berbahasa pada Pengembangan dan Pembinaan
Penulisan Media Luar Ruang di Bahasa.
Kabupaten Bojonegoro”. Online
(http://ejournal.upi.edu/index.php/ Nurkumala, Ercita Intan, dkk. 2015.
BS_JPBSP/article/view/6963) “Penggunaan Bahasa pada
Diakses pada tanggal 29 Januari Penulisan Media Luar Ruang di
2018. Kota Ketapang”. Online
(http://jurnal.untan.ac.id/index.ph
Kurniawati, Wati. 2015. “Olah Kata dalam p/jpdpb/article/view/20877) dan
Media Luar Ruang sebagai (https://media.neliti.com/media/pu
Industri Kreatif”. Ranah. Jurnal b
19
Telaga Bahasa Vol 7 No 1 Juni 2019: 1-20
lications/211388-penggunaan-bahasa-
pada-penulisan-media-l.pdf)
Diakses pada tanggal 29 Januari
2018.
20