Anda di halaman 1dari 11

AN ALISIS PENGGUN AAN DIKSI BERITA POLITIK HARIAN

TRIBUN M EDAN (KAJ IAN SEM ANTIK LEKSIKAL)

Oleh

Entin Novita (entinnovita2@gmail.com)


Malan Lubis (Lbsmalan@gmail.com)
Universitas Negeri Medan

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar kesalahan


penggunaan diksi dalam harian Tribun Medan terbitan Desember
2018. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Peneliti berperan sebagai instrumen utama dalam pengumpulan data
dengan melakukan kegiatan pemaparan dan deskripsi terhadap objek
penelitian. Data dikumpulkan dengan teknik baca, simak, dan catat
kemudian memaparkan hasil analisis secara keseluruhan. Analisis
data dalam penelitian ini merupakan analisis kesalahan penggunaan
diksi secara deskriptif. Berdasarkan analisis kesalahan penggunaan
diksi yang diperoleh hasil penelitian bahwa dalam harian Tribun
Medan terbitan Desember 2018 terdapat kesalahan diksi dari segi
konotasi, kesalahan diksi dari segi bersinonim. Kesalahan diksi dari
segi pemakaian kata yang tidak ekonomis, dan kesalahan diksi dari
segi pemakaian kata yang mubazir. Kesalahan penggunaan diksi
yang paling banyak ditemukan di dalam harian Tribun Medan
terbitan Desember 2018 kesalahan diksi dari segi bersinonim yaitu
sebanyak 21 (56,75%), kesalahan diksi dari segi konotasi yaitu
sebanyak 16 (43,24%). Kemudian kesalahan diksi dari segi
pemakaian kata yang tidak ekonomis yaitu sebanyak 7 (87,5%),
kesalahan diksi dari segi pemakaian kata yang mubazir yaitu
sebanyak 1 (12,5%). Maka dapat disimpulkan bahwa kesalahan
diksi yang sering ditemukan adalah ketidaktepatan dalam pemilihan
kata, ketidaksesuaian atau kecocokan kata dalam kalimat,
ketidaklangsungan atau tidak ekonomis kata yang dipilih dalam
kalimat sehingga menjadi tidak efektif dan tidak efisien.

Kata Kunci: Analisis Penggunaan Diksi, Tribun Medan

PENDAHULUAN tertentu selalu terlibat dalam


Bahasa memegang peran komunikasi, baik yang bertindak
penting dalam kehidupan sebagai komunikator (pembicara
masyarakat sebagai sarana untuk atau penulis) maupun sebagai
berkomunikasi. Dimana setiap komunikan (mitra-bicara,
anggota masyarakat dan komunitas penyimak, atau pembaca).

12
Bahasa adalah sistem merupakan bentuk atau unit yang
lambang bunyi yang digunakan paling kecil dalam bahasa yang
oleh masyarakat sebagai alat mengandung konsep atau gagasan.
komunikasi. Kridalaksana Kegiatan komunikasi kata-kata
(1984:28) mengatakan bahwa dijalinkan menjadi satu dalam
bahasa adalah sistem lambang suatu konstruksi yang lebih besar
bunyi yang arbiter yang berdasarkan kaidah-kaidah yang
dipergunakan oleh para anggota ada dalam suatu bahasa, untuk
masyarakat untuk bekerjasama, menyatakan kata-kata yang
berinteraksi dan digunakan untuk mengungkapkan
mengidentifikasikan diri, ide atau gagasan, seorang penutur
percakapan (perkataan) yang baik, harus memperhatikan dalam
dan tingkah laku yang baik, sopan ketepatan kata yang akan
santun. Jadi bahasa adalah alat yang digunakan. Pilihan diksi mencakup
digunakan masyarakat untuk pengertian kata-kata yang
berinteraksi melalui perkataan. digunakan untuk menyampaikan
Salah satu media yang digunakan ide atau gagasan. Tetapi pilihan
adalah surat kabar. kata tidak hanya mempersoalkan
Bahasa pers merupakan satu kata yang dipilih itu dapat diterima
ragam bahasa yang memiliki sifat- atau tidak merusak suasana yang
sifat khas yaitu singkat, padat, ada. Kata merupakan alat
sederhana, lancar, jelas, dan menyalurkan gagasan, semakin
menarik. Hal ini disebabkan adanya banyak kata yang dikuasai
sifat ekonomis yang dibutuhkan seseorang, maka semakin banyak
oleh surat kabar itu bukanlah hanya pula ide atau gagasan yang
masyarakat dari kalangan dikuasainya dan diungkapkan.
masyarakat bawah. Bahasa yang Semakin banyak kosakata
rumit dan sulit akan menyulitkan yang dimiliki sehingga semakin
pemahaman isi tulisan. Badudu memperlebar kebebasan seseorang
(1985: 138). untuk memilih kata dan berekspresi
Keraf (2001:21) melalui kosakata tersebut untuk
menjelaskan bahwa kata mewakili pemikirannya. Sedangkan

13
ketepatan makna menuntut pula 1. Membedakan secara cermat
kesadaran untuk mengetahui denotasi dan konotasi.
bagaimana bentuk bahasa (kata) 2. Membedakan dengan cermat
dan refrensinya. Sebab persoalan kata-kata yang hampir
diksi tidak hanya menyangkut bersinonim.
pemilihan kata secara tepat dan 3. Membedakan kata-kata yang
sesuai.Menurut Wibowo (dalam mirip dalam ejaannya.
Silalahi, 2012: 2) dikatakan tepat 4. Hidarilah kata-kata ciptaan
agar gagasan sang penulis selaras sendiri
dan dapat diwakili oleh kata-kata 5. Waspadalah terhadap
yang tepat, sehingga pengungkapan penggunaan akhiran asing
gagasan itu dianggap logis. terutama kata-kata asing yang
Sedangkan dikatakan sesuai agar menggunakan akhiran asing
pilihan kata sang penulis selaras tersebut.
dengan konteks penulisan, nilai- 6. Kata kerja menggunakan kata
nilai sosial, atau sesuai dengan depan harus digunakan secara
dituasi yang dihadapi. Dengan idiomatis.
menggunakan diksi yang tepat 7. Untuk menjamin ketepatan
diharapkan isi pada berita dalam diksi, penulis atau pembaca
surat kabar penulis dapat diterima harus membedakan kata umum
pembaca dapat memahami isinya dan kata khusus.
dengan mudah. 8. Mempergunakan kata-kata
indria yang menunjukkan
LANDASAN TEORI persepsi yang khsuus.
Beberapa butir perhatian 9. Memperhatiakan perubahan
dan persoalan berikut hendaknya makna yang terjadi padakata-
diperhatikan setiap orang agar bisa kata yang sudah dikenal.
mencapai ketepatan pilihan kata. 10. Memperhatikan kelangsungan
Dalam Keraf (2001: 68) pilihan kata.
persyaratan ketepatan diksi adalah Kecermatan Pilihan Diksi
sebagai berikut: Dalam pemakaian bahasa
Indonesia ragam lisan fungsional

14
memperhatikan adanya penggunaan fungsional tidak sedikit yang
struktur yang tidak ekonomis. menampilkan tuturan yang sangat
Menurut Luimintatang (1988: 76) panjang, berbunga-bunga pula
syarat-syarat kecermatan pilihan sehingga penalaran menjadi
kata sebagai berikut : terabaikan. Gejala seperti ini
1. Pemakaian kata yang tidak cenderung ditemukan pada
ekonomis interaksi ketika berbicara.
Pemakaian kata yang tidak
ekonomis ditandai oleh pemakaian METODE PENELITIAN
kata yang berpanjang-panjang atau Metode penelitian adalah
berbelit-belit yang sebenarnya bisa suatu cara dalam proses pemecahan
dituturkan dengan tuturan yang masalah penelitian dengan
singkat, jelas dan padat. mengumpulkan dan menganalisis
2. Pemakaian kata yang data untuk mencapai tujuan yang
mubazir diinginkan. Metode adalah cara
Dalam bahasa Indonesia atau langkah yang telah diatur
ragam lisan fungsional juga dengan pemikiran baik untuk
memperlihatkan struktur tuturan mencapai suatu maksud. Metode
yang mengandung kemubaziran. penelitian ditujukan untuk
Kemubaziran ini ditandai oleh mencapai sasaran penelitian.
pemakaian kata-kata yang diulang- Berdasarkan masalah yang
ulang, kata tugas yang tidak diajukan dalam penelitian ini yaitu
diperlukan, pemakaian dua buah tentang pendeskripsian bentuk
unsur yang berfungsi sebagai penggunaan diksi, maka bentuk
predikat kalimat, atau pemakaian penelitian yang digunakan adalah
kata bantu bilangan jamak yang penelitian kualitatif deskriptif.
diikuti oleh kata ulang pula. Bentuk penelitian ini mampu
3. Pemakaian kata yang mendekripsikan secara teliti dan
berbunga-bunga secara mendalam fakta-fakta yang
Dalam penelitian juga diteliti, dalam hal ini bentuk diksi
memperlihatkan bahwa di dalam yang tidak tepat digunakan pada
bahasa Indonesia ragam lisan konteksnya.

15
Alasan peneliti jemput bola merupakan kata yang
menggunakan metode ini sesuai mengandung makna konotasi. Kata
dengan pendapat Lofland (dalam jemput bola sebaiknya diganti
Moleong, 2012: 157) yang dengan kata sesuatu untuk
menyatakan bahwa “sumber data mengambil data. Kata jemput bola
utama dalam penelitian kualitatif pada kalimat ini bukan yang
adalah kata-kata, dan tindakan bermakna menjemput bola ke
selebihnya adalah tambahan seperti dalam gawang. Tetapi maksud kata
dokumen dan lain-lain. jemput bola dalam kalimat diatas
merupakan kata sesuatu untuk
PEMBAHASAN mengambil data. Dengan demikian
1. Kesalahan Penggunaan Diksi kalimat yang benar adalah :
Berita Politik dalam Harian Badan Pengawas Daerah
Tribun Medan dari Segi (BKD) Pemprov Sumut Kaiman
Ketepatan Diksi Turnip mengatakan mereka tengah
melakukan sesuatu untuk
a. Kesalahan diksi dari segi mengambil data ke pengadilan
konotasi meminta salinan putusan terhadap
(1) Badan Pengawas Daerah 33 ASN mantan koruptor.
(BKD) Pemprov Sumut (2) Ketua Relawan Badan
Kaiman Turnip mengatakan Pemenangan Prabowo
mereka tengah melakukan Sandiaga Uno (PADI Sumut)
jemput bola ke pengadilan Sugiat Santoso
meminta salinan putusan mengemukakan
terhadap 33 ASN mantan keyakinananya, arah angin
koruptor. (TM, Hal 9. berpihak kepada calon
01/12/2018). Presiden dan calon wakil
Analisis Data : Presiden nomor urut 02
Pada kalimat (1) tersebut. (TM, Hal 5.
Penggunaan diksi yang kurang 04/12/2018).
tepat dalam kalimat pada berita di Analisis Data :
atas adalah kata jemput bola.Kata

16
Pada kalimat (2) pidana umum bernama
Penggunaan diksi yang kurang Martin P Silitonga. (TM, Hal.
tepat dalam kalimat di atas adalah 7. 01/12/2018).
kataarah angin. Kara arah Analisis Data :
anginmerupakan kata yang Pada kalimat (1)
mengandung makna konotasi. Kata Penggunaan diksi yang kurang
arah angin sebaiknya diganti tepat dalam kalimat di atas adalah
dengan kata suatu keberuntungan. kata disangkakan. Penggunaan kata
Kata arah angin dalam kalimat ini disangkakantidak tepat untuk
bukan yang bermakna arah angin kalimat tersebut. Kata disangkakan
berarah kepada kita. Tetapi arah dan kata diduga merupakan dua
angin dalam kalimat di atas kata yang bersinonim dalam arti
merupakan kata suatu mempunyai makna yang sama.
keberuntungan. Dengan demikian Kata disangkakan sebaiknya
kalimat yang benar adalah: diganti dengan kata diduga. Karena
Ketua Relawan Badan kata disangkakan memiliki arti
Pemenangan Prabowo Sandiaga yang belum pasti, dan memiliki
Uno (PADI Sumut) Sugiat Santoso makna yang belum jelas. Tetapi
mengemukakan keyakinanannya, kata diduga memiliki makna yang
suatu keberuntungan akan berpihak lebih jelas apabila disambungkan
kepada calon Presiden dan calon pada kalimat selanjutnya. Dengan
wakil Presiden nomor urut 02 demikian kalimat yang benar
tersebut. adalah :
Ketiganya diduga sebagai
b. Kesalahan diksi dari segi penerima suap. Dua orang lainnya
bersinonim yang didugasebagai pemberi suap,
(1) Ketiganya disangkakan yakni advokat atau pengacara Arif
sebagai penerima suap. Dua Fitrawan dan tahanan kasus pidana
orang lainnya disangkakan umum bernama Martin P Silitonga.
sebagai pemberi suap, yakni (2) Atasan putusan KPU itu,
advokat atau pengacara Arif OSO melayangkan gugatan
Fitrawan dan tahanan kasus ke Mahkamah Agung (MA)

17
dan pengadilan Tata Usaha 2. Kesalahan Penggunaan Diksi
Negara (PTUN). (TM, Hal 2. Berita Politik dalam Harian
01/12/2018). Tribun Medandari Segi
Analisis Data : Kecermatan Pilihan Diksi
Pada kalimat (2) a. Kesalahan diksi dari segi
Penggunaan diksi yang kurang pemakaian kata yang tidak
tepat dalam kalimat di atas adalah ekonomis
kata melayangkan gugatan. (1) Hakim mengatakan, selama
Penggunaan kata melayangkan dua tahun setelah Ahmadi
gugatan tidak tepat dalam kalimat menjalani pidana pokoknya,
tersebut. Kata melayangkan ia tidak boleh menggunakan
gugatan dan kata mengajukan hak pilihnya. (TM, Hal 2.
gugatan merupakan dua kata yang 04/12/2018).
bersinonim dalam arti mempunyai Analisis Data :
makna yang sama. Kata Pada kalimat (1) Hakim
melayangkan gugatan sebaiknya mengatakan, selama dua tahun
diganti dengan kata mengajukan setelah Ahmadi menjalani pidana
gugatan. Kata melayangkan pokoknya, ia tidak boleh
gugatan pada kalimat ini bukan menggunakan hak pilihnya.
yang bermakna gugatan melayang Penggunaan diksi dalam kalimat
atau terbang. Tetapi kata tersebut tidak tepat. Kata pokoknya
melayangkan gugatan dalam sebaiknya dihilangkan karena
kalimat ini merupakan kata mengandung ketidakjelasan makna
mengajukan gugatan. Dengan dalam kalimat tersebut. Kita harus
demikian kalimat yang benar memilih kata yang tepat dan
adalah : ekonomis. Kata pokoknya dalam
Atasan putusan KPU itu, kalimat tersebut membuat kalimat
OSO mengajukan gugatanke menjadi kurang efektif, karena
Mahkamah Agung (MA) dan adanya penggunaan kata yang tidak
pengadilan Tata Usaha Negara ekonomis. Penggunaan struktur
(PTUN). tidak ekonomis ditandai oleh
penggunaan struktur yang

18
berpanjang-panjang atau berbelit- disdukcapil Sumut, ujar Ismaail
belit. Dengan demikian kalimat yang ditemui di lokasi kegiatan.
yang benar adalah :
Hakim mengatakan, b. Kesalahan diksi dari segi
selama dua tahun setelah Ahmadi pemakaian kata yang mubazir
menjalani pidana, ia tidak boleh (1) Ia mengklaim, tidak hadir
menggunakan hak pilihnya. dalam persidangan dan rapat-
(2) Tetapi minggu depan KTP rapat di DPD RI bukan tanpa
sudah dibisa diambil di alasan. Pasalnya, ia tak
kantor disdukcapil Sumut, mengakui kepemimpinan
ujar Ismail yang ditemui di Oesman Sapta Odang (OSO)
lokasi kegiatan. (TM, Hal 9. dan beberapa rekannya di DPR
06/12/2018). RI. (TM, Hal 2. 22/12/2018).
Analisis Data : Analisis Data :
Pada kalimat (2) Tetapi Pada kalimat (1) Ia
minggu depan KTP sudah dibisa mengklaim, tidak hadir dalam
diambil di kantor disdukcapil persidangan dan rapat-rapat di
Sumut, ujar Ismail yang ditemui di DPD RI bukan tanpa alasan.
lokasi kegiatan. Penggunaan kata Pasalnya, ia tak mengakui
dalam kalimat tersebut tidak tepat. kepemimpinan Oesman Sapta
Kata dibisa sebaiknya dihilangkan Odang (OSO) dan beberapa
karena adanya penggunaan kata rekannya di DPR RI. Penggunaan
yang tidak ekonomis dan berbelit- kata rapat-rapat dalam kalimat
belit. Sehingga kata dalam kalimat tersebut tidak tepat. Penambahan
tersebut menjadi kurang efektif dan kata rapat-rapat mengandung
makna dalam kalimat tersebut tidak penggunaan unsur yang mubazir.
jelas disampaikan. Kita harus Kemubaziran itu ditandai oleh
memilih kata yang tepat dan penggunaan kata yang diulang-
ekonomis. Dengan demikian ulang. Sebaiknya kata rapat-rapat
kalimat yang benar adalah: tidak perlu diulang-ulang. Dengan
Tetapi minggu depan KTP demikian kalimat menjadi benar
sudah bisa diambil di kantor adalah :

19
Ia mengklaim, tidak hadir Odang (OSO) dan beberapa
dalam persidangan dan rapat di rekannya di DPR RI. Maka dapat
DPD RI bukan tanpa alasan. dideskripsikan data ke dalam tabel
Pasalnya, ia tak mengakui deskripsi dibawah ini :
kepemimpinan Oesman Sapta
Tabel1
Tabel Data Kesalahan Penggunaan Diksi Berita Politik dalam Harian
Tribun Medan dari Segi Ketepatan Diksi
No. Bentuk Kesalahan Frekuensi Presentase
1. Kata bersinonim 21 56, 75%
2. Kata konotasi 16 43, 24%
3. Kata yang mirip ejaannya
4. Kata-kata ciptaan sendiri
5. Kata akhiran asing
6. Kata idiomatic
7. Kata umum dan kata khusus
8. Kata indria
9. Perubahan makna \\\\

10. Kata kelangsungan pilihan kata


Total 37 99,99 %

Dari data deskripsi di atas persentasenya mencapai 55,75%,


disimpulkan bahwa, kesalahan dan yang paling rendah adalah
penggunaan diksi dari segi kesalahan diksi dari segi konotasi
ketepatan diksi yang paling dengan persentasenya mencapai 43,
dominan adalah kesalahan diksi 24 %.
dari segi bersinonim dengan

20
Tabel 2
Tabel Data Kesalahan Penggunaan Diksi Berita Politik dalam
HarianTribun Medandari Segi Kecermatan Pilihan Diksi
No. Bentuk Kesalahan Frekuensi Presentase
1. Pemakaian kata yang tidak 7 87,5 %
ekonomis

2. Pemakaiankata yang mubazir 1 12,5 %

Total 8 100 %

Jadi, dapat disimpulkan dari yang terdapat dalam harian


data deskripsi diatas bahwa Tribun Medan terbitan
kesalahan penggunaan diksi dari Desember 2018. Kesalahan
segi kecermatan pilihan diksi yang diksi dari segi bersinonim yang
paling dominan adalah kesalahan paling dominan sebanyak
diksi dari segi pemakaian kata yang 21(56,75%), selanjutnya
tidak ekonomis dengan kesalahan diksi dari segi
persentasenya mencapai 87,5 %, konotasi sebanyak 16
dan yang paling rendah adalah (43,24%).
kesalahan diksi dari segi pemakaian 2. Kesalahan penggunaan diksi
kata yang mubazir dengan yang paling dominan dari segi
persentasenya mencapai 12,5 %. pemakaian kata yang tidak
ekonomis sebanyak 7(87,5%),
PENUTUP selanjutnya kesalahan
A. Simpulan penggunaan diksi yang paling
Berdasarkan dari hasil rendah ialah dari segi
pembahasan yang dilakukan dalam pemakaian kata yang mubazir
penelitian ini, maka dapat sebanyak 1 (12,5%).
disimpulkan bahwa : B. Saran
1. Dari hasil pembahasan Semoga skripsi ini dapat
kesalahan penggunaan diksi memberikan manfaat yang baik

21
bagi penulis khususnya dan bagi Indonesia Ragam Lisan
Fungsional Bentuk Dan
pembaca pada umumnya. Serta
Pilihan Kata. Jakarta.
dapat memberikan ilmu mengenai Dapartemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
materi yang dibahas dalam skripsi
Moleong, Lexy J. Prof. Dr. M.A,
ini. Penulis sadar penyusunan 2012, Metodologi Penelitian
Kualitatif (Edisi
skripsi ini masih banyak
Revisi). Bandung: PT Remaja
kekurangan dan jauh dari Rosdakarya.
Silalahi, Vebrin. 2012.
kesempurnaan.
Ketidaktepatan Penggunaan
Sehubungan dengan hal di Diksi Atau Kata Pada Rubrik
Pumpunan Harian Sinar
atas, maka disarankan kepada para
Indonesia Baru Terbitan
konsumen linguistik khususnya September 2011.
Skripsi. Universitas Negeri
pada bidang diksi, baik mahasiswa,
Medan.
peneliti selanjutnya, maupun guru
kebahasaan, memperhatikan
dengan seksama tentang
penggunaan diksi yang tepat,
kecermatan penggunaan diksi
dalam kalimat. Maka dari itu, hasil
penelitian ini kiranya mampu
menjadi satuan tulisan ilmiah yang
dapat dimanfaatkan oleh para
konsumen linguistik untuk
dijadikan sebagai sumber referensi
atau pada materi bandingan
mengenai penggunaan diksi.

DAFTAR PUSTAKA

Badudu. J.S. 1985. Inilah Bahasa


Indonesia yang Benar.
Jakarta : PT Gramedia
Keraf, Gorys. 2001. Diksi dan Gaya
Bahasa. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka
Utama.
Luimintatang. 1988. Bahasa

22

Anda mungkin juga menyukai