Anda di halaman 1dari 5

Esensi dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika

Pancasila sebagai sistem etika ialah moral yang bisa di realisasikan pada
perbuatan yang dapat di lihat sehingga melibatkan banyak sekali aspek kehidupan.
Dapat dilihat masa kini masih banyak sekali warga yang tidak berasaskan Pancasila.
Tujuan Pancasila sebagai sistem Etika dengan melihat nilai apa saja yang tercantum pada isi
Pancasila, maka dari itu. Pancasila bisa menjadi sistem etika yang sangat kokoh. Di
dalam etika Pancasila sendiri tercantum nilai sila Pancasila seperti ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, dan kerakyatan serta keadilan. Dilihat berdasarkan nilaisila
Pancasila yang ada ini tidak hanya bersifat keabsahan, tetapi pula realistsis dan
penerapan (Putri & Dewi, 2021)

Pancasila sebagai sistem etika di samping merupakan way of life bangsa


Indonesia,juga merupakan struktur pemikiran yang disusun untuk memberikan tuntunan atau 
panduan kepada setiap warga negara Indonesia dalam bersikap dan bertingkah laku.

Pancasila sebagai sistem etika, dimaksudkan untuk mengembangkan dimensi moralitas dalam
diri setiap individu sehingga memiliki kemampuan menampilkan sikap spiritualitas dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Mahasiswa sebagai peserta didik termasuk anggota masyarakat ilmiah-akademik yang


memerlukan sistem etika yang orisinal dan komprehensif agar dapat mewarnai setiap
keputusan yang diambilnya dalam profesi ilmiah. Sebab keputusan ilmiah yang diambil
tanpa pertimbangan moralitas, dapat menjadi bumerang bagi dunia ilmiah itu sendiri sehingga
menjadikan dunia ilmiah itu hampa nilai (value –free) (Azzahra, 2021)

Karakter nilai sila Pancasila hendak terintegrasi menjadi guiding principles atau
kaidah penuntun bagi generasi muda dalam menhamparkan jiwa kepandaiannya. Jika
dilihat Pancasila sebagai sistem etika ini adapun masalah yang terjadi bagi bangsa
Indonesia yakni Pertama, banyaknya masalah penggelapan yang mewabah di negeri
Indonesia sehingga akibatnya bisa melunturkan sendi-sendi kehidupan warga negara.
Kedua, masih terjadinya aksi pelaku Etika Pancasila ini sangat diharapkan pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara karena tuntunan nilai-nilai moral yang
di gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, jika dilihat masyarakat Indonesia
diharapkan melakukan kajian kritis-rasional terhadap nilai-nilai moral pada kebiasaan
sehari-hari agar tidak terjebak kepada pandangan yang bersifat mitos. Contohnya kita
lihat orang korupsi terjadi lantaran seorang pejabat diberi hadiah oleh seseorang yang
memerlukan bantuanatau jasa dari pejabat ini agar urusannya lancar (Putri & Dewi,
2021)

Esensi Pancasila sebagai Sistem Etika Hakikat Pancasila sebagai sistem etika terletak pada
hal-hal sebagai berikut:

- Pertama, hakikat sila ketuhanan terletak pada keyakinan bangsa Indonesia bahwa
Tuhan sebagai penjamin prinsip-prinsip moral. Artinya, setiap perilaku warga negara
harus didasarkan atas nilai-nilai moral yang bersumber pada norma agama. Setiap
prinsip moral yang berlandaskan pada norma agama, maka prinsip tersebut memiliki
kekuatan (force) untuk dilaksanakan oleh pengikut-pengikutnya.
- Kedua, hakikat sila kemanusiaan terletak pada actus humanus, yaitu tindakan manusia
yang mengandung implikasi dan konsekuensi moral yang dibedakan dengan actus
homini, yaitu tindakan manusia yang biasa. Tindakan kemanusiaan yang mengandung
implikasi moral diungkapkan dengan cara dan sikap yang adil dan beradab sehingga
menjamin tata pergaulan antarmanusia dan antarmakhluk yang bersendikan nilai-nilai
kemanusiaan yang tertinggi, yaitu kebajikan dan kearifan.
- Ketiga, hakikat sila persatuan terletak pada kesediaan untuk hidup bersama sebagai
warga bangsa yang mementingkan masalah bangsa di atas kepentingan individu atau
kelompok. Sistem etika yang berlandaskan pada semangat kebersamaan, solidaritas
sosial akan melahirkan kekuatan untuk menghadapi penetrasi nilai yang bersifat
memecah belah bangsa.
- Keempat, hakikat sila kerakyatan terletak pada prinsip musyawarah untuk mufakat.
Artinya, menghargai diri sendiri sama halnya dengan menghargai orang lain.
- Kelima, hakikat sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan
perwujudan dari sistem etika yang tidak menekankan pada kewajiban semata
(deontologis) atau menekankan pada tujuan belaka (teleologis), tetapi lebih
menonjolkan keutamaan (virtue ethics) yang terkandung dalam nilai keadilan itu
sendiri.
 Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika

Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral (akhlaq), kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlaq, nilai
mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan masyarakat.
Sebagaimana dipahami bahwa sila-sila Pancasila adalah merupakan suatu sistem
nilai, artinya setiap sila memang mempunyai nilai akan tetapi sila –sila tersebut saling
berhubungan, saling ketergantungan secara sistematik dan diantara nilai satu sila
dengan sila lainnya memiliki tingkatan. Oleh karena itu dalam kaitannya dengan nilai-
nilai etika yang terkandung dalam pancasila merupakan sekumpulan nilai yang diangkat
dari prinsip nilai yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Nilai-nilai tersebut
berupa nilai religius, nilai adat istiadat, kebudayaan dan setelah disahkan menjadi dasar
Negara terkandung di dalamnya nilai kenegaraan (Amri, 2018)

Pentingnya Pancasila sebagai sistem etika terkait dengan problem yang
dihadapi bangsa Indonesia sebagai berikut :

- Pertama, banyaknya kasus korupsi yang melanda negara Indonesia


sehinggadapat melemahkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
- Kedua, masih terjadinya aksi terorisme yang mengatasnama
k a n   a g a m a sehingga dapat merusak semangat toleransi dalam kehi
d u p a n   a n t a r   u m a t  beragama, dan meluluhlantakkan semangat persatuan atau men
gancamdisintegrasi bangsa.
- Ketiga, masih terjadinya pelanggaran hak asasi manusia (H
A M )   d a l a m kehidupan bernegara, seperti: kasus
penyerbuan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan Yogyakarta, pada tahun 2013
yang lalu.
- Keempat, kesenjangan antara kelompok masyarakat kaya dan miskin
masihmenandai kehidupan masyarakat Indonesia.
- Kelima,ketidakadilan hukum yang masih mewarnai proses p
e r a d i l a n   d i Indonesia, seperti putusan bebas bersyarat atas pengedar narkoba asal
AustraliaSchapell Corby.
- Keenam, banyaknya orang kaya yang tidak bersedia membayar pajak
dengan benar, sepertikasus penggelapan pajak oleh perusahaan, kasus panama 
Papers yang menghindari atau mengurangi pembayaran pajak

Kesemuanya itu memperlihatkan pentingnya dan mendesaknya peran dan keduduka
Pancasila sebagai sistem etika karena dapat menjadi tuntunan atau sebagai Leading Principle
bagi warga negara untuk berperilaku sesuai dengan nilai
nilai Pancasila. Etika Pancasila diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara sebab berisikan tuntunan nilai-nilai moral yang hidup. Namun, diperlukan kajian kr
itis-rasional terhadap nilai-nilai moral yang hiduptersebut agar tidak terjebak ke dalam
pandangan yang bersifat mitos (Azzahra, 2021)

Hal-hal penting yang sangat urgen bagi pengembangan Pancasila sebagai sistem etika
meliputi hal-hal sebagai berikut:

- Pertama, meletakkan sila-sila Pancasila sebagai sistem etika berarti menempatkan


Pancasila sebagai sumber moral dan inspirasi bagi penentu sikap, tindakan, dan
keputusan yang diambil setiap warga negara.
- Kedua, Pancasila sebagai sistem etika memberi guidance bagi setiap warga negara
sehingga memiliki orientasi yang jelas dalam tata pergaulan baik lokal, nasional,
regional, maupun internasional.
- Ketiga, Pancasila sebagai sistem etika dapat menjadi dasar analisis bagi berbagai
kebijakan yang dibuat oleh penyelenggara negara sehingga tidak keluar dari semangat
negara kebangsaan yang berjiwa Pancasilais.
- Keempat, Pancasila sebagai sistem etika dapat menjadi filter untuk menyaring
pluralitas nilai yang berkembang dalam kehidupan masyarakat sebagai dampak
globalisasi yang memengaruhi pemikiran warga negara.
Daftar Pustaka:

Amri, S. R. (2018). PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA. JURNAL VOICE OF MIDWIFERY, 760-768.

Azzahra, A. A. (2021). Esensi Dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika.

Kementerian Riset, Teknologi,dan Pendidikan Tinggi, T. P. (2016). PENDIDIKAN. Jakarta: Ristekdikti.

Putri, F. S., & Dewi, D. A. (2021). IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA. EduPsyCouns
jurnal, 176-182.

Anda mungkin juga menyukai