Anda di halaman 1dari 4

Perkenalan Diri

Perkenalkan, nama saya Muhammad Hasbi Wardhana. Biasa dipanggil


Hasbi. Lahir di Biak, pada tanggal 14 juni 2003. Saya anak pertama dari
3 bersaudara. Papa saya bernama Kridarta, dan Bunda saya bernama
Yuli Wati Rahayu. Papa saya adalah seorang anggota TNI AD, dan Bunda
saya adalah seorang ibu rumah tangga. Papa saya bersuku Minang dan
berasal dari Padang ,sedangkan Bunda saya bersuku Jawa dan berasal
dari Jawa Timur, sehingga saya memiliki suku Jawa-Minang. Saya
dilahirkan di kota Biak, tepatnya di provinsi Papua Barat. Karena pada
saat itu, Papa saya ditugaskan untuk dinas di Papua untuk
menghentikan konflik di papua yang saat itu tengah bergejolak. Dan
Bunda saya ikut tinggal di Papua bersama Papa saya saat itu, dan
menetap di sana bersama selama beberapa tahun.

Saya tidak mengetahui secara pasti bagaimana saya lahir saat itu,
namun yang saya ketahui adalah bahwa ketika itu konflik Papua Barat
tengah menjadi sorotan nasional. Jadi bisa dibilang saya lahir di tengah-
tengah konflik saat itu. Walaupun demikian, saya tetap lahir dengan
normal dan selamat.

Pada umur 1-3 tahun saya tinggal di Papua bersama kedua orang
tua saya. Dan di umur 4 tahun saya di rawat dan di asuh oleh Kakak dari
Papa saya di kota Duri, Riau. Itu karena Papa saya merasa akan lebih
aman jika saya tinggal bersama mereka untuk sementara, karena ia
takut jika konflik di Papua semakin parah.

Saya tinggal di duri bersama kakak dari Papa saya, yang biasa saya
panggil dengan panggilan “Ibu” dan, suami nya yang biasa saya panggil
dengan panggilan “Ayah”. Ibu saya di duri, adalah seorang ibu rumah
tangga, dan suami nya yang biasa saya panggil “ayah” itu bekerja
sebagai seorang karyawan swasta di salah satu PT Perminyakan di kota
Duri.

Ibu tinggal di Duri bersama Ayah, sejak tahun 90 an. Yang mana saat
itu ayah baru masuk kerja di PT Perminyakan di kota Duri tersebut. Dan
saya pun di rawat dan dibesarkan oleh mereka berdua di kota Duri.
Pada umur 5 tahun, saya sudah di daftar kan oleh ayah dan ibu, ke
sebuah TK di duri.

Dan setelah TK, rencana nya saya akan dibawa kembali ke Padang,
ke kampung halaman saya. Namun karena Papa masih Dinas di Papua,
maka saya disuruh untuk menetap dulu di Duri. Dan akhirnya saya pun
tetap tinggal di Duri bersama Ayah dan Ibu. Setelah itu, saya pun di
daftar kan ke sebuah SD negeri di Kota Duri Tersebut.

Ketika duduk di bangku SD, saya juga sering mendapatkan nilai yang
tinggi, dan mendapatkan rangking 3 besar di kelas. Dan lama-kelamaan
saya pun sudah merasa membaur dan beradaptasi dengan orang-orang
Duri, sehingga saya pun merasa nyaman untuk tinggal di Duri. Namun
setiap libur semester, ayah dan ibu selalu menyempatkan untuk pulang
kampung ke Padang. Dan setelah itu, kembali lagi ke Duri.

Setelah Papa saya menyelesaikan Dinas nya di Papua, akhirnya ia


kembali ke Padang, bersama dengan Bunda saya. Saya pun disuruh
untuk kembali tinggal bersama Papa dan Bunda, dan ber sekolah di
padang. Namun, karena saya sudah merasa nyaman tinggal dan
beradaptasi di Duri, saya pun memilih untuk tetap tinggal dan
bersekolaah di Duri.
Dan akhirnya saya pun besar dan berkembang di kota Duri. Dan
sudah mengenal kota Duri dengan baik. Setelah selesai menyelesaikan
pendidikan tingkat SD, saya pun melanjutkan nya ke tingkat SMP di kota
Duri juga.

Dan ketika di smp, saya juga sering mendapatkan nilai yang tinggi,
sehingga tak jarang pula saya mendapatkan juara di kelas. Namun,
ketika di smp saya tidak terlalu aktif dalam kegiatan, dan saya di kenal
sebagai orang yang pendiam saat itu. Itu karena,di lingkungan SMP saat
itu, cukup banyak kenakalan-kenakalan remaja yang banyak dilakukan
oleh siswa nya. Sehingga saya memilih untuk tidak terlalu ikut campur
dengan mereka.

Setelah selesai ujian akhir di SMP, saya mendapatkan juara umum.


Karena nilai yang saya peroleh saat itu, cukup tinggi. Dan saya pun
beserta orang tua saya merasa sangat senang. Setelah itu, saya
melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA. Dan rencana nya saya akan
dimasukkan ke sebuah sekolah SMA asrama/ boarding school di
Maninjau, Sumatra Barat.

Awalnya saya merasa tidak sanggup untuk melanjutkan sekolah di


Boarding school tersebut. Karena saya merasa kurang mampu untuk
megurus diri saya sendiri saat itu. Namun Papa saya tetap menyuruh
saya untuk mau bersekolah di SMA boarding school tersebut. Sekolah
tersebut memanglah memiliki kualitas yang sangat baik, dan jika dilihat
dari alumni-alumni sebelumnya, sudah banyak yang melanjutkan
pendidikan ke tingkat universitas-universitas yang terkenal di daerah
jawa. Dan tidak sedikit pula, dari mereka yang melanjutkan pendidikan
Kedinasan, seperti di Akpol, Akmil, STAN, dan lain-lain. Itulah alasan
mengapa Papa saya menyarankan saya untuk melanjutkan pendidikan
di SMA tersebut.

Akhirnya saya pun berpikir panjang, untuk melanjutkan pendidikan


di sekolah tersebut atau tidak. Karena dibalik kualitas nya yang sangat
baik, sistem pendidikan di sana juga dinilai cukup keras, semi militer,
dan sangat disiplin. Oleh karena itu saya merasa tidak sanggup jika saya
akan bersekolah di SMA Boarding school tersebut.

Dan setelah berpikir panjang, akhirnya saya tetap memutuskan


untuk melanjutkan pendidikan di SMA Boarding school tersebut.
Karena saya berpikir, sudah saat nya bagi saya untuk menjadi orang
yang disiplin dan rajin, serta tumbuh menjadi orang yang cukup
dewasa.

Akhirnya saya pun mengikuti segala bentuk tes dan seleksi yang
diberikan untuk masuk ke SMA tersebut. Dimulai dengan tes akademik,
dimana tes ini berupa soal-soal yang sama seperti soal ujian akhir di
SMP. Dan akhirnya saya pun berhasil menyelesaikan tes tersebut.

Tes selanjutnya adalah tes SAMAPTA, yaitu tes fisik. Yang dilakukan
utnuk mengetahui, seberapa tinggi kemampuan fisik yang dimiliki oleh
peserta didik nya. Tes ini berupa lari, push up, sit up, pull up, dan lain-
lain. Dan nilai yang diperoleh pada tes ini, dilihat dari seberapa baik kita
dalam melakukan tes tersebut. Hampir sama dengan tes-tes yang
dilakukan di pendidikan kedinasan.

Dan setelah saya menyelesaikan kedua tes tersebut, akhirnya saya


menunggu pengumuman akhir. Dan Alhamdulillah saya pun lulus
seleksi dan secara resmi akhirnya saya pun berhasil menjadi siswa SMA
NEGERI AGAM CENDEKIA. Dan saya merasa senang akan hal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai