Anda di halaman 1dari 3

TATA TULIS SKRIPSI DAN KARYA ILMIAH

Tata Cara Mengutip Tulisan - Kali ini saya akan membagikan tentang tata cara
mengutip tulisan pada buku maupun pada sumber lainnya. karena kutipan akan berpengaruh
terhadap hasil tata tulis, seperti pada penulisan untuk proposal penelitian, skripsi dll. Adapun teknik
penulisan kutipan terdiri dari 5 jenis/cara, yakni;
1. Kutipan langsung kurang dari lima baris
Kutipan langsung kurang dari lima baris ditulis diantara tanda petik ("..."), dan merupakan
bagian terpadu dalam teks. Nama pengarang dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi
satu dengan tahun dan nomor halaman didalam kurung, jika ditempatkan didepan tulis terpadu
dalam teks, dan nama penulis yang dikutip tulisannya dituliskan sebelum "kurung", contoh pola
yang demikian ini adalah seperti berikut:
Mondy (1990:31) mengemukakan bahwa: "job design is the procces of determining the specific
tasks to be performal, the methods used in performing these tasks, and how the job relates to
other work in organzation".
Untuk nama pengarang yang ditempatkan setelah teks atau pada akhir kutipan dituliskan dalam
"kurung" bersama tahun terbitan dan halaman yang dikutip. Contoh nama pengarang disebut
bersama dengan tahun penerbitan dan nomor halaman ini adalah sebagai berikut:
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah "mendesain kembali pekerjaan ( job design) sebagai
penyusunan kembali komponen serta dalam rangka memperbaiki kemampuan
individu"(Schermerhon, 1986:123).
Jika di dalam kutipan terdapat tanda kutip, maka digunakan tanda kutip  tunggal ('...'),
contohnya: kesimpulan dari penelitian tersebut adalah "...terdapat kecendrungan semakin banyak
'campur tangan' pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi karyawan di daerah
perkotaan" (Soewignyo;1999:101).
2. Kutipan langsung sebanyak lima baris atau lebih
Kutipan yang terdiri dari 5 (lima) baris atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari
teks yang mendahuluinya. Baris pertama dimulai pada ketukan keenam dari margin kiri, dan
baris berikutnya dimulai dari ketukan kelima. Kutipan ini diketik dengan spasi tunggal (1,0).
Nomor halaman juga harus dituliskan. Contohnya:
Baron (1990:96) menyebutkan bahwa:
Job enrichment not only employees more jobs to do, but gives them tasks to perform at a higher level.
Job enrichment refers to the practice of giving employees  he opportunity to have greater responsibility
and to take greater control over to do their  jobs. Because people performing enriched jobs have
increased opportunities to work at higher levels, the job enrichment procces is said to increase the jobs
vertical job loading.
Jika di dalam kutipan terdapat paragraf baru, garis barunya dimulai pada ketukan ketujuh lagi
dari margin kiri. Jika kutipan itu tanpa nama, maka penulisannya adalah (Tn, 2003:18).
3. Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung atau kutipan yang dikemukakan dengan bahasa penulis tidak diberi tanda
kutip dan terpadu dalam teks.Nama pengarang dan bahan kutipan disebutkan dalam teks, atau
disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya.Nomor halaman tidak harus disebutkan.
Contoh kutipan tidak langsung sebagai berikut:
a. Contoh nama pengarang disebut terpadu dalam teks, seperti dibawah ini: 
Steers (1991) mengemukakan bahwa kelompok kerja adalah sekelompok pegawai
yang mempunyai tanggung jawab untuk melayani atau mendatangkan hasil, kelompok
yang membuat banyak kebutuhan dengan kegiatan produksi.
b. Contoh nama pengarang disebutkan dalam kurung bersama tahun penerbitannya ,
seperti dibawah ini:
 Kelompok kerja adalah sekelompok pegawai yang mempunyai tanggung jawab untuk  melayani
atau mendatangkan hasil, kelompok yang membuat banyak kebutuhan dengan  kegiatan produksi
(Steers,1991).
4. Cara mengutip pendapat yang telah dikutip oleh sumber lain
Kutipan yang diambil dari naskah yang telah dikutip oleh sumber lain, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dikutip dengan cara menyebutkan nama penulis asli dan tidak nama
pengutip pertama serta tahun dikutipnya tulisan itu. Cara mengutip seperti ini hanya dibolehkan
jika buku sumber asli benar-benar tidak dapat ditemukan dan dianggap sebagai keadaan darurat.
Contoh cara mengutip pendapat yang telah dikutip oleh sumber lain sebagai berikut:
Hendi (Ary, 1982:382) memberikan batasan penelitian ex post facto sebagai: "Penyelidikan
empiris yang sistematis dimana ilmuwan tidak mengendalikan variabel tersebut telah terjadi atau
karena variabel tersebut memang tidak dapat dimanipulasi".
5. Cara mengutip pendapat dari dua atau lebih penulis atau buku sumber
Jika penulis terdiri dari dua orang, maka keduanya harus disebutkan, contohnya:
fenomena feminisasi bagian internasional merupakan suatu hal yang tidak terbantahkan (Urhus
dan Meller, 1993). Serta menunjukkan keterlibatan yang cukup untuk dalam berbagai bentuk dan
proses inovasi. Jika penulis lebih dari dua orang , maka dicantumkan hanya penulis pertama
ditambah dkk, atau et all. Contohnya :
"Beberapa penelitian tentang peran pendidikan dalam meningkatkan status kesehatan di negara-
negara berkembang dikonsentrasikan pada bidang mortalitas dan kesehatan anak" (Streatfield
dkk, 1990) atau (Streatfield et al, 1990).
Jika sumber yang di acu dalam kutipan lebih dari dua buah, semua sumber disebutkan.
Contohnya:
menurut Shuda dan Meisha (1979), Davis dan Sherwood (1973), dan (1976) "Studi mengennai
kekerabatan merupakan bagian studi sistematik".
Jika penulis tidak masuk dalam uraian, maka antara sumber-sumber itu dicantumkan tanda titik
koma. Contohnya: Sebagaimana dikemukakan oleh para pengamat, "dunia telah dan akan terus
mengadakan perubahan. Bahkan dari tahun ke tahun perubahan tersebut berlangsung semakin
cepat, terbuka dan kompleks yang merupakan fenomena kehidupan sehari-hari. Suka atau tidak
suka perubahan itu pasti terjadi dalam kehidupan manusia" (Hessen,1985;Duscger,1977;&
Jack,1995).
Jika sumber kutipan itu adalah beberapa karya tahun dan penerbitannya pada tahun yang sama,
maka cara penulisannya adalah dengan menambah huruf a,b, dan seterusnya pada tahun
penerbitan. Contoh (Bray,1998a,1998b).
Apa itu Daftar Pustaka?
Daftar pustaka dikenal juga sebagai bibliografi, sumber acuan, sumber rujukan, sumber acuan, atau
referensi.Daftar pustaka adalah daftar dari segala sumber bahan bacaan yang digunakan dalam
penyusunan karya ilmiah. Menurut kaidah penulisan, jika kita mengutip beberapa kalimat atau paragraf
dari sumber bacaan lain ke dalam karya yang kita tulis, mau tidak mau kita harus mencantumkan
sumbernya. Sumber bahan bacaan itu sendiri bentuknya dapat bermacam-macam, seperti; surat kabar,
jurnal buletin, majalah, terbitan berkala, ensiklopedia, hasil riset, dan lain-lain. Semua sumber bacaan itu
berkaitan erat dengan karya ilmiah yang ditulis.Dalam karya ilmiah, daftar pustaka ditempatkan setelah isi
karangan dan ditulis pada halaman tersendiri.
Fungsi Daftar Pustaka 
Mengapa daftar pustaka perlu dicantumkan? Sedikitnya, ada empat fungsi pencantuman daftar pustaka,
di antaranya sebagai berikut:
1. Menunjukkan kejujuran penulis bahwa tulisannya tidak semata-mata hasil pemikirannya sendiri,
tetapi sebagian mengambil dari buku atau sumber lain;
2. Memberi pengakuan atau penghargaan kepada penulis yang tulisannya diambil sebagai bahan;
3. Membantu pembaca yang ingin mengetahui lebih jauh, yaitu dengan membaca buku-buku
sumber yang disebutkan itu;
4. Memenuhi kelaziman penulisan karya ilmiah.
Aturan Penulisan Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka tidak boleh sembarangan, tetapi harus mengikuti aturan yang telah dilazimkan.
Aturan itu dapat disimak berikut ini:
1. Nama pengarang yang terdiri atas dua unsur atau lebih, penulisannya dibalik dan antara unsur
pertama dan unsur kedua diberi tanda koma. Misalnya, nama pengarang Zaenuddin Kabai ditulis
Kabai, Zaenuddin. Jika pengarangnya dua orang, yang dibalik hanya nama pengarang yang
pertama, kemudian antara nama pengarang pertama dan kedua diberi kata dan. Jika pengarangnya
tiga orang atau lebih, yang dicantumkan hanya nama pengarang pertama (tetap dibalik jika nama itu
dua unsur atau lebih) diikuti dkk. (dan kawan-kawan). Misalnya, sebuah buku ditulis oleh empat
orang, yaitu Zaenuddin Kabai, Nur Afdan, Fajar Ashar, dan Juliar Nur. Dalam daftar pustaka, ditulis
Kabai, Zaenuddin dkk.
2. Gelar akademis, gelar keagamaan, dan gelar kebangsawanan tidak dicantumkan. Misalnya, Drs.
Zaenuddin Kabai, M.Pd. cukup ditulis Kabai, Zaenuddin.
3. Urutan penulisan ke samping kanan adalah nama pengarang (dibalik, diakhiri tanda titik), tahun
terbit (jika tidak ada, ditulis Tanpa Tahun, diakhiri titik), nama kota tempat terbit (diakhiri titik dua),
dan terkahir nama penerbit (diakhiri tanda titik). Misalnya, sebuah buku yang berjudul Narasi Cinta
dan Kemanusiaan yang ditulis oleh Baharuddin Dion, S.Sos, diterbitkan oleh Paradigma Ilmu,
Makassar, pada tahun 2011, penulisannya adalah Dion, Baharuddin. 2011. Narasi Cinta dan
Kemanusiaan. Makassar: Paradigma Ilmu.
4. Urutan ke bawah berdasarkan abjad nama pengarang (yang telah dibalik) dan tidak memakai
nomor. 
Contoh Daftar Pustaka 
Berikut ini kami tampilkan beberapa contoh daftar pustaka yang model penulisannya disesuaikan dengan
sumber bahan bacaan yang digunakan sebagai referensi pembuatan karya ilmiah.
1. Contoh daftar pustaka dari buku
Bahan bacaan yang dikutip dari buku, maka penulisan daftar pustakanya ditulis dengan bentuk:
a. Kabai, Zaenuddin. 2015. Cara Membuat PTK yang Baik dan Benar. Bantaeng: Zaka Media
b. Afdan, Nur. 2015. Tips Blogger Pemula. Bantaeng: Zaka Publishing
c. Ashar, Fajar. 2015. Teknik Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Bantaeng: Zaka Publishing
2. Contoh Daftar Pustaka dari Surat Kabar
Kutipan yang berasal dari surat kabar atau koran, maka penulisan daftar pustakanya berbentuk:
 Juliar 11 Januari, 2015. Karya Ilmiah Guru: Sebuah Tinjauan. Tribun Timur, hlm 8 & 9.
3. Contoh Daftar Pustaka dari Website Internet
Contoh daftar pustaka untuk kutipan yang diambil dari situs website internet ditulis dengan bentuk:
 Nur Afdan, 2014. Contoh Penulisan Daftar Pustaka, www.ilmusiana.com/contoh-penulisan-daftar-
pustaka/
4. Contoh Daftar Pustaka dari Ensiklopedia/Kamus
Kutipan yang berasal dari ensiklopedia atau kamus, maka penulisan daftar pustakanya dalam bentuk:
 Stafford-Clark, D. 2000. Mentasy disoders and therir treatment. The New Encyclopedia
Britannica. Encyclopedia Britannica. 27: 567-568.
5. Contoh Daftar Pustaka dari UU atau Kepres:
 Republik Indonesia, 2015 Undang-undang Lalu Lintas Nasional Indonesia, Jakarta: Sekretariat
Negara.
6. Contoh Daftar Pustaka dari Presentasi Makalah Seminar
Jika kutipan berasal dari makalah yang dipresentasikan dalam seminar, maka daftar pustakanya ditulis:
a. Afdan, Nur. 2015. Konsep Fisika untuk Lingkungan Hidup. Makalah dipresentasikan pada Pekan
Ilmuwan Nasional Indonesia, Januari 10-11, Jakarta.
b. (Makalah oleh Nur Afdan berjudul Konsep Fisika untuk Lingkungan Hidup,dipresentasikan di
Jakarta, Indonesia, pada Pekan Ilmuwan Nasional Indonesia.)

Anda mungkin juga menyukai