Anda di halaman 1dari 6

8.

1 Kutipan

Kutipan adalah salinan kembali sebuah kalimat atau paragraf dari karya tulisan lain
untuk tujuan memperkokoh argument dalam tulisan sendiri. Kutipan yang diungkapkan
dengan bahasa dan gaya pengutip disebut kutipan tidak langsung atau parafrase, sedangkan
kutipan yang sama benar dengan sumber aslinya disebut kutipan langsung. Cara penyebutan
sumber kutipan ada dua, yaitu sistem catatan kaki dan sistem catatan langsung (catatan
perut). Kita harus memilih salah satu dan harus konsisten.

Kutipan terdiri atas kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung
ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya, tidak boleh ada perubahan. Kalau ada hal
yang dinilai salah/meragukan, kita beri tanda (sic!), yang artinya kita sekedar mengutip sesuai
dengan aslinya dan tidak bertanggungjawab atas kesalahan itu. Demikian juga kalau kita
melakukan penyesuaian ejaan, memberi huruf kapital, garis bawah, atau huruf miring, kita
perlu menjelaskan hal tersebut, misal:[huruf miring dari pengutipan], [ejaan disesuaikan
dengan EYD], dan lain-lain. Bila ada dalam kutipan bahagian yang dihilangkan maka harus
digunakan tanda titik tiga dalam kurung siku [….].

a. Kutipan langsung yang kurang atau sama dengan 4 baris ditulis sebagai berikut:
● Disatukan dengan teks
● Ditulis dalam tanda kutip (“…..”)
● Jarak antar kutipan 2 spasi
● Pada akhir kutipan dituliskan data buku yang diletakkan dalam
kurung atau dengan menuliskan nomor rujukan catatan kaki.

Contoh:

Penyebutan sumber dengan catatan kaki:

Tidak semua masalah dapat dipecahkan dengan kemampuan berpikir dan nurani
manusia. Oleh karena itu, manusia memerlukan sumber kebenaran yang berupa
wahyu Tuhan. “… pengetahuan yang disampaikan-Nya [sic!] itu merupakan
kebenaran yang tidak perlu disangsikan lagi.”ᶪ
………………………………………………………………………………..
……………………..uraian lebih lanjut… …………………..
…………………….
…………………………………………………………………..
--------------------------
ᶪ Haadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gajah Mada
University Press, 1985), hal.4

Keterangan:

● Jika dalam mengutip ada bagian kalimat yang dihilangkan, bagian


itu diganti dengan tanda titik tiga ( … ).

● Isi catatan kaki di atas adalah : nama pengarang, judul buku, kota

tempat terbit, nama penerbit, tahun terbit, halaman yang dikutip.

● Judul buku ditulis dengan garis bawah atau huruf miring.

Penyebutan sumber dengan catatan langsung (catatan perut)

Tidak semua masalah dapat dipecahkan dengan kemampuan berpikir dan nurani manusia.
Oleh karena itu manusia memerlukan sumber kebenaran yang berupa wahyu Tuhan. “ …
pengetahuan yang disampaikan-nya (sic!) itu merupakan kebenaran yang tidak perlu
disangsikan lagi.”(Nawawi, 1985 : 4).
………………………………………………………………………………………………
………..
…………………….uraiannya lebih lanjut …………………………………….
………………………………………………………………………………………………
………

b. Kutipan langsung yang lebih dari 4 baris, tata caranya sebagai berikut:
● Tidak disatukan dengan teks, tetapi dipisahkan dengan jarak 2.5 spasi.
●Ditulis dengan spasi rapat (satu spasi)
● Ditulis menjorok ke kanan 5 karakter, dan jika alenia baru berarti
menjorok 10 kekanan karakter
● Boleh diapit tanda kutip boleh juga tidak
● Pada akhir kutipan diberi nomor penunjuk (untuk diberi penjelasan
pada catatan, atau diberi catatan langsung (catatan perut).

Contoh:

Tidak semua dapat dipecahkan dengan kemampuan berpikir dan nurani


manusia. Oleh karena manusia memerlukan sumber kebenaran yang berupa
wahyu Tuhan.
“… pengetahuan yang disampaikanNya [sic!] merupakan kebenaran yang tidak
perlu disangsikan lagi. Dengan kata lain bahwa sesuatu yang disampaikan itu
halnya memang demikian, tidak mungkin lain. Kebenaran itu merupakan
kebenaran mutlak”ᶪ
………………………………………………………………
………………uraian lebih lanjut……………………….
…………………………………………………………………….
-------------------
ᶪ) Hadari Nawawi. Metodologi Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta : Gajah
Mada University Press, 1985), hal 4.
Penyebutan sumber di atas dapat juga dengan sistem catatan langsung (catatan perut) seperti
telah dicontohkan di muka.

B. Kutipan Tidak Langsung (Kutipan Isi)

Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.
Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit
tanda petik. Penyebutan sumber dapat dibuat dengan sistem catatan kaki, dapat juga dengan
sistem catatan langsung (catatan perut) seperti telah dicontohkan.

Contoh:

Tidak semua masalah dapat dipecahkan dengan kemampuan berpikir manusia.


Oleh karena itu, memerlukan kebenaran wahyu Tuhan. Kebenaran itu harus
bersifat mutlak dan sebagai manusia kita harus meyakininya (Nawawi, 1985:4)
Catatan: penulisan sumber acuan dapat juga dengan catatan kaki.

8.2 Daftar Pustaka/ Referensi

Penulisan daftar pustaka menganut sistem American Psychological Association (APA).


Daftar pustaka yaitu suatu daftar yang berisi semua sumber bacaan yang digunakan sebagai
bahan acuan dalam penulisan karya ilmiah. Sepeti makalah, skripsi, tugas akhir, laporan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan daftar pustaka:

1) Daftar pustaka ditempatkan pada lembar bagian akhir tulisan.


2) DAFTAR PUSTAKA diketik dengan huruf kapital semua, diletakkan di tengah
sehingga jarak margin kiri dan margin kanan seimbang.
3) Daftar pustaka/buku disusun menurut abjad nama pengarang, nama badan, lembaga
yang menciptakan karangan itu.
4) Kalau ada dua judul buku atau lebih dari seorang pengarang, nama pengarang tidak
usah disebutkan dua kali, tetapi dibuat garis sepanjang delapan pukulan (karakter) dari
margin.
5) Nama pengarang ditulis mulai dengan nama akhir.
6) Nomor halaman tidak dicantumkan.
Nama pengarang mulai diketik pada garis margin biasa, sedangkan baris kedua dan
selanjutnya diketik empat pukulan (karakter) ke dalam berspasi satu. Antara dua
sumber dikosongkan dua spasi.
7) Daftar buku tidak diberi nomor urut.
8) Jika pengarangnya dua orang, keduanya ditulis dengan menggunakan pemisah dan.
9) Jika pengarangnya lebih dari dua orang, cukup ditulis satu pengarang yang paling
awal (atas) dan dibelakangnya ditulis et al. atau dkk.
Gelar akademis maupun gelar lain tidak dicantumkan.

Contoh penulisan daftar pustaka:

Achmady, Z.A 1995. Reformasi Administrasi Dalam Pendidikan: Beberapa


Pelajaran tentang Implementasi Kebijakan. Unibraw. Malang

Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Covey, S.R. 1994.7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif. (Terjemahan)

Jakarta: PT Bina Rupa Aksara.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990. Panduan Manajemen

Sekolah. Jakarta.

…………… 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Furchan, Arief. 1982. Pengantar Penelitian Pendidikan. Surabaya: Usaha

Nasional.

Gardner, Howard. 1996. Leading Minds. Cambridge Massacuchets; : A

Division of Harper Collins D Irwin, Inc.

Gibson, J.L. et. Al. 1991. Organizational: Behaviour, Structure, Processes,

7ͭ ͪ ed. Homewood. II : Richard D Irwin, Inc.

Goetsch, D.L. and S, Davis. 1994. Introduction to Total Quality,

Productivity, Competitiveness, Englewood. Clifs, N.j. : Prentice

Hall International, Inc.

Guthrie, James W., Reed, Rodney J. 1991. Educational administration

and Plicy : effective Leadership For American Education. Needham

Height, Massachusetts : a Division of Simon & Schusters, Inc.

8.2.1 Artikel dalam Majalah/Jurnal atau Koran sebagai Sumber Acuan

Jika sumber acuan berasal dari artikel dalam majalah/Jurnal, urutan yang perlu
disebutkan dalam daftar rujukan adalah sebagai berikut:

Contoh:

Widodo, Putra. 1990. Perkembangan Bahasa Indonesia setelah

Kemerdekaan. Prisma, IXIII (2): 52-210.

Bennet, D.C. 2000. English Preposition: a Stratificational Approach. Jurnal

of Linguistics, 4: 153-172.
Jika sumber acuan berasal dari artikel dalam surat kabar, urutan penyebutan keterangannya
adalah sebagai berikut:

Contoh:

Tulus, Julius. 1999. Penegakan Politik Hukum yang Mulai Melemah .

Waspada, 1 Desember 2001 September 1989.

Hasan, Ishak. 2005. Jadup, Senandung Sumbang Pawang Bidin. Serambi

Indonesia, 26 April 2005

8.2.2 Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Lokakarya, atau

Penataran Sebagai Rujukan

Nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun, judul makalah ditulis
dalam tanda petik ganda, kata makalah dicetak miring, kemudian diikuti pernyataan
“Makalah disajikan dalam …..” nama pertemuan, lembaga penyelenggara, dan tanggal serta
bulan penyelenggaraan.

Contoh:

Amin, Abdullah. 2006. “Panduan Penulisan Proposal Penelitian

Kualitatif”. Makalah Disajikan dalam Pelatihan Penulisan karya

Ilmiah bagi Guru-guru se-Provinsi NAD, Depdiknas Provinsi NAD,

Banda Aceh, 12 s.d 20 Juli.

8.2.3 Rujukan dari Internet

Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti oleh tahun, judul karya
(dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), volume dan nomor, dan
diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di
antara tanda kurung.

Contoh:

Sutomo . 2000. Pembelajaran yang Menyenangkan dengan Metode SQ3R.

Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), Jilid 3, No. 2,

(http://www.bandung.ac.id.,diakses 31 Februari 2004).

8.2.4 Rujukan dari Internet Berupa E-mail Pribadi


Nama pengirim (jika ada) disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail pengirim),
diikuti oleh tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan (dicetak miring), nama yang dikirim disertai
keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirim).

Contoh:

Andie, B. (b.andie@etsw.edu.au). 20 April 2003. Listening to Us Web

Authoring Tolls. Email kepada Robinson (robins@usq.edu.au).

Anda mungkin juga menyukai