1 Kutipan
Kutipan adalah salinan kembali sebuah kalimat atau paragraf dari karya tulisan lain
untuk tujuan memperkokoh argument dalam tulisan sendiri. Kutipan yang diungkapkan
dengan bahasa dan gaya pengutip disebut kutipan tidak langsung atau parafrase, sedangkan
kutipan yang sama benar dengan sumber aslinya disebut kutipan langsung. Cara penyebutan
sumber kutipan ada dua, yaitu sistem catatan kaki dan sistem catatan langsung (catatan
perut). Kita harus memilih salah satu dan harus konsisten.
Kutipan terdiri atas kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung
ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya, tidak boleh ada perubahan. Kalau ada hal
yang dinilai salah/meragukan, kita beri tanda (sic!), yang artinya kita sekedar mengutip sesuai
dengan aslinya dan tidak bertanggungjawab atas kesalahan itu. Demikian juga kalau kita
melakukan penyesuaian ejaan, memberi huruf kapital, garis bawah, atau huruf miring, kita
perlu menjelaskan hal tersebut, misal:[huruf miring dari pengutipan], [ejaan disesuaikan
dengan EYD], dan lain-lain. Bila ada dalam kutipan bahagian yang dihilangkan maka harus
digunakan tanda titik tiga dalam kurung siku [….].
a. Kutipan langsung yang kurang atau sama dengan 4 baris ditulis sebagai berikut:
● Disatukan dengan teks
● Ditulis dalam tanda kutip (“…..”)
● Jarak antar kutipan 2 spasi
● Pada akhir kutipan dituliskan data buku yang diletakkan dalam
kurung atau dengan menuliskan nomor rujukan catatan kaki.
Contoh:
Tidak semua masalah dapat dipecahkan dengan kemampuan berpikir dan nurani
manusia. Oleh karena itu, manusia memerlukan sumber kebenaran yang berupa
wahyu Tuhan. “… pengetahuan yang disampaikan-Nya [sic!] itu merupakan
kebenaran yang tidak perlu disangsikan lagi.”ᶪ
………………………………………………………………………………..
……………………..uraian lebih lanjut… …………………..
…………………….
…………………………………………………………………..
--------------------------
ᶪ Haadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gajah Mada
University Press, 1985), hal.4
Keterangan:
● Isi catatan kaki di atas adalah : nama pengarang, judul buku, kota
Tidak semua masalah dapat dipecahkan dengan kemampuan berpikir dan nurani manusia.
Oleh karena itu manusia memerlukan sumber kebenaran yang berupa wahyu Tuhan. “ …
pengetahuan yang disampaikan-nya (sic!) itu merupakan kebenaran yang tidak perlu
disangsikan lagi.”(Nawawi, 1985 : 4).
………………………………………………………………………………………………
………..
…………………….uraiannya lebih lanjut …………………………………….
………………………………………………………………………………………………
………
b. Kutipan langsung yang lebih dari 4 baris, tata caranya sebagai berikut:
● Tidak disatukan dengan teks, tetapi dipisahkan dengan jarak 2.5 spasi.
●Ditulis dengan spasi rapat (satu spasi)
● Ditulis menjorok ke kanan 5 karakter, dan jika alenia baru berarti
menjorok 10 kekanan karakter
● Boleh diapit tanda kutip boleh juga tidak
● Pada akhir kutipan diberi nomor penunjuk (untuk diberi penjelasan
pada catatan, atau diberi catatan langsung (catatan perut).
Contoh:
Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.
Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit
tanda petik. Penyebutan sumber dapat dibuat dengan sistem catatan kaki, dapat juga dengan
sistem catatan langsung (catatan perut) seperti telah dicontohkan.
Contoh:
Sekolah. Jakarta.
Nasional.
Jika sumber acuan berasal dari artikel dalam majalah/Jurnal, urutan yang perlu
disebutkan dalam daftar rujukan adalah sebagai berikut:
Contoh:
of Linguistics, 4: 153-172.
Jika sumber acuan berasal dari artikel dalam surat kabar, urutan penyebutan keterangannya
adalah sebagai berikut:
Contoh:
Nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun, judul makalah ditulis
dalam tanda petik ganda, kata makalah dicetak miring, kemudian diikuti pernyataan
“Makalah disajikan dalam …..” nama pertemuan, lembaga penyelenggara, dan tanggal serta
bulan penyelenggaraan.
Contoh:
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti oleh tahun, judul karya
(dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), volume dan nomor, dan
diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di
antara tanda kurung.
Contoh:
Contoh: