PENDAHULUAN
2.
2.
benar
1.4 Manfaat Penulisan
1.
Ada banyak manfaat yang baik dari pembuatan proposal penelitian . Jika tidak
ada manfaatnya maka tentu saja Sekolah atau instansi sejenisnya tidak akan
menuntutnya. Beberapa manfaat antara lain : Melatih kreatifitas siswa dalam
menuangkan gagasan pemikirannya (ide-idenya) tentang suatu kajian atau
topik dari ilmu-ilmu yang sudah didalami. Di sini secara tidak langsung
penulis juga dilatih untuk menerapkan kemampuan berpikir secara logissistematis, kemampuan membahasakan, kemampuan menganalisis kritik, dll.
2.
Sebagai tuntutan akademik bagi para akademisi yang ingin berpetualang terus
dalam dunia pengetahuan dan pendidikan. Dengan hasil karya tulis, penulis
dilatih secara khusus untuk terbiasa menulis atau mengolah sesuatu yang
menjadi obyek tulisan ilmiah anda sehingga dapat mempermudah anda
manakala melanjutkan studi-studi ilmiah dan untuk mencapai gelar-gelar
ilmiah lainnya.
BAB II
TINJAUAN TEORI
I.
PENULISAN RUJUKAN
II.1 Pengertian Rujukan
Rujukan adalah sesuatu yang digunakan untuk memberi informasi (pembicara)
Format penulisan:
1. Penulisan rujukan berupa buku dengan urutan: nama pengarang, judul buku
(ditulis miring), cetakan, edisi (jika ada), nama penerbit, kota penerbit, dan
halaman. Contoh:
M. Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP;
Penyidikan dan Penuntutan, Cetakan Pertama, Edisi Kedua, Sinar Grafika,
Jakarta, 2010, hlm. 100.
2. Penulisan rujukan berupa buku bunga rampai dengan urutan: nama penulis,
judul artikel (diberi tanda petik), nama editor, judul buku (ditulis miring),
cetakan, edisi (kalau ada), nama penerbit, kota penerbit, tahun dan halaman.
Contoh:
8. Penulisan rujukan berupa artikel dari internet dengan urutan: nama penulis, judul
artikel (diberi tanda petik), alamat e-mail (diberi garis bawah), tanggal akses.
Contoh:
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php,
diakses pada tanggal 25 Juli 2011.
9. Penulisan rujukan jika tidak ada nama pengarangnya, maka ditulis anonim.
Contoh:
Anonim,
UU
Anti
Teroris
Ditujukan
untuk
Umat
Muslim,
Penulisan endnote sama dengan footnote, sehingga tata cara penulisan yang
1. Nama penulis dalam daftar pustaka ditulis secara terbalik. Maksudnya, nama
belakang disimpan di belakang memakai tanda koma. Ketentuan berlaku secara
internasional. Contoh :
Irvan Aqila ditulis Aqila, Irvan
Ryu Tri ditulis Tri, Ryu
2. Jika sumber buku ditulis oleh dua atau tiga orang penulis, maka yang dituliskan
namanya secara terbalik adalah penulis pertama saja. Selanjutnya nama semua
penulis ditulis.
Contoh : Penulisnya Aida Nurcahya, Fitri Komala Dewi, Dyah Permata Sari.
Ditulis : Nurcahya, Aida, Fitri Komala Dewi, Dyah Permata Sari.
3. Jika sumber buku yang digunakan ditulis oleh lebih dari tiga orang penulis,
maka yang ditulis hanya nama penulis pertama saja dan selanjutnya diikuti
dengan et all (artinya dan lain-lain) atau bisa juga ditulis dengan singkatan dkk
(dan kawan-kawan).
Contoh:
Ervan, Michael J. (et all) 2001. Cara efektif Mengasuh
Balita.
II.
PENULISAN LAPORAN
penulis
(turk
&
kirkman,
1982,
britowidjoyo,1985:arifin,
Judul tulisan
2.
Abstrak
3.
Pendahuluan
4.
5.
Hasil
6.
Pembahasan
7.
8.
Daftar pustaka
Namun secara lebih lengkap, laporan penelitian terdiri dari 3 bagian pokok,
yaitu:
A Bagian Pertama
Bagian awal dari sebuah laporan skripsi, thesis dan disertasi berisi sampul depan,
halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, abstrak, kata pengantar,
daftar isi, daftar table, daftar gambar, daftar lampiran, dan daftar arti lambing atau
singkatan.
Abstrak
Abstrak merupakan intisari dari laporan penelitian secara jkeseluruhan yang
disajikan secara singkat dan komperehensif dengan dengan ketikan spasi satu
dan tidak lebih dari 200-250 kata.
Abstrak memuat latar belakang penelitian, tujuan penelitian, pendekatan atau
metode penelitian yang digunakan, kesimpulan penting yang diperoleh, table
dan grafik tidak dicantumkan dalam abstrak, begitu pula daftar pustaka.
Kata Pengantar
Berisi penyampaian peneliti mengenai kegiatan penelitian yang dilakukan,
manfaat penelitian, dan pernyataan terimakasih kepada pihak yang mempunyai
kontribusi dalam penyelesaian skripsi, thesis atau disertasi. Selain itu melalui
kata pengantar peneliti juga menyampaikan pesan dan harapan, baik kepada
ilmuan, khalayak pembaca dalam kaitan hasil penelitian.
Daftar isi
Merupakan daftar yang menunjukkan semua bagian-bagian di dalam suatu
skripsi, thesis dan disertasi.
10
B Bagian Kedua
1
Pendahuluan
Bab pendahuluan atau Bab I terdiri dari :
a
Latar belakang
Latar
belakang
dilaksanakan.
mengungkapkan
Didalamnya
diuraikan
alasan
mengenai
perlunya
masalah
penelitian
yang
ada
Tujuan penelitian
11
Manfaat penelitian
Menggambarkan relevansi nsumbangsih hasil penelitian terhadap
pemecahan masalah dalam konteks yang lebih luas dan terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
f Keaslian penelitian
Keaslian penelitian mencerminkan kemampuan mahasiswa untuk
menelusuri dan mengidentifikasikan penelitian terdahulu yang relavan
dengan topik penelitiannya.
2 Tinjauan Pustaka
Bab tinjauan pustaka atau Bab II memuat tentang :
a
Landasan teori
Tinjauan pustaka berisi kajian atau uraian dan pembahasan yang
sistematis mengenai teori, fakta, dan hasil penelitian terdahulu yang ada
relevansinya dengan penelitian yang akan dilakukan dan akan menjadi
landasan dalam penyusunan kerangka berfikir untuk merumuskan hipotesis
penelitian.
12
Kajian pustaka dapat bersumber dari tulisan yang telah atau yang
belum dipublikasikan, baik berupa acuan umum (Buku, kamus, dan
ensiklopedia) maupun acuan khusus ( bulletin, majalah, makalah seminar,
skripsi / thesis / disertasi, dan laporan penelitian lainnya). Sebisa mungkin
data yang diambil berdasarkan dari sumber yang mutakhir dan dikutip dari
sumber aslinya. Semua sumber harus dicantumkan nama penulis dan tahun
penerbitannya (diletakkan didalam kurung setelah pernyataan).
b
Kerangka Teori
Kerangka teori memberikan panduan kepada kita pada waktu kita
membaca pustaka. Jika peneliti belum mempunya kerangka teori maka
peneliti tidak akan dapat membaca pustaka dengan efektif.
Kerangka konsep
Kerangka
konsep
berasal
dari
kerangka
teori
dan
biasanya
berkonsentrasi pada satu bagian dari kerangka teori. Kerangka teori terdiri
dari isu-isu dimana peneliti terlibat didalamnya. Sedangkan, kerangka
konsep menggambarkan aspek-aspek yang telah dipilih dari kerangka teori
untuk dijadikan dasar masalah penelitian.
Jadi kerangka konsep timbul dari kerangka teori dan berhubungan
dengan masalah penelitian yang lebih spesifik. Kerangka konsep disajikan
dalam bentuk bagan.
d
Metode penelitian
13
C Bagian Ketiga
1
D Bagian Keempat
1
Daftar Pustaka
Daftar pustaka atau disebut juga bibliography dalam Bahasa inggris
merupakan daftar semua buku, jurnal, majalah, laporan penelitian dan sumber
lain atau karya yang dijadikan referensi dalam skripsi, thesis maupun disertasi.
Dari daftar pustaka ini dapat diketahui semua sumber bacaan yang digunakan
oleh penulis sehingga bila ada pembaca yang ingin menelusuri lebih lanjut
pernyataan pernyataan yang ada dalam laporan penelitian penulis dapat
mencari sumber referensinya di dalam daftar ini. Dalam penulisan daftar pustaka
pada umumnya menggunakan du acara yaitu cara Harvard dan cara Vancouver.
A Cara Harvard
Cara menulis daftar pustaka dengan metode Harvard dapat diikuti
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1
maka
publikasi
15
tersebut
ditulis
dengan
cara
JT
Curse
or
B Cara vancouver
Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam cara menulis
daftar pustaka dengan metode Vancouver adalah sebagai berikut:
16
Lampiran
Lampiran merupakan data atau keterangan yang berfungsi untuk melengkapi
uraian yang telah disajikan dalam bagian utama skripsi. Hal hal yang perlu
dilampirkan pada halaman lampiran sebagai pelengkap dan pendukung laporan
penelitian meliputi :
a
17
Instrument penelitian
Grafik
18
yang didalamnya mengandung unsur kombinasi antara dasar berfikir deduktif dan
induktif.
Cara berfikir induktif adalah suatu bentuk pendekatan pemikiran yang
mengutamakan langkah awal dari pengetahuan umum yang telah diverifikasikan yang
kemudian aka memperoleh bentuk kesimpulan yang sifatnya lebih spesifik. Sedangkan
cara berfikir induktif merupakan pola pendekatan yang berasal dari hal yang sifatnya
spesifik dan realitas sebagai langkah awal, kemudian menuju pola cakupan yang lebih
umum atau luas untuk kemudian mencapai bentuk kesimpulan.
Studi kepustakaan dilakukan oleh setiap peneliti dengan tujuan yang utama
yaitu mencari dasar pijakan atau pondasi untuk memperoleh dan membangun landasan
teori, kerangka berfikir, dan menentukan dugaan sementara atau sering pula disebut
sebagai hipotesis penelitian sehingga para peneliti dapat mengerti, mengalokasikan,
mengorganisasikan, dan kemudian menggunakan variasi pustaka dalam bidangnya.
Dengan melakukan studi kepustakaan, para peneliti mempunyai pendalaman yang lebih
luas dan mendalam terhadap masalah yang hendak diteliti.
Karena memang studi kepustakaan mempunyai beberapa peranan ( Ary dkk, 1983: 56),
seperti:
a.
d.
Dengan
studi
literatur
peneliti
dapat
menentukan
pilihan
metode
f.
Dengan studi literatur dapat dicegah atau dikurangi replikasi yang kurang
bermanfaat dengan penelitian yang sudah dilakukan peneliti lainnya.
g.
Dengan
studi
literatur,
para
peneliti
dapat
lebih
yakin
19
dalam
akan
melakukan
studi
kepustakaan,
baik
sebelum
maupun
selama dia melakukan penelitian. Studi kepustakaan memuat uraian sitematis tentang
kajian literatur dan hasil penelitian sebelumnya yang ada hubungannya dengan
penelitian yang akan dilakukan dan diusahakan menunjukkan kondisi mutakhir dari
bidang ilmu tersebut (the state of the art).
Studi kepustakaan yang dilakukan sebelum melakukan penelitian bertujuan untuk:
a. Menemukan suatu masalah untuk diteliti.
Dalam arti bukti-bukti atau pernyataan bahwa masalah yang akan diteliti itu
belum terjawab atau belum terpecahkan secara memuaskan atau belum pernah
diteliti orang mengenai tujuan, data dan metode, analisa dan hasil untuk waktu
dan tempat yang sama.
b. Mencari informasi yang relevan dengan masalah yang akan diteliti.
c. Mengkaji beberapa teori dasar yang relevan dengan masalah yang akan diteliti.
masalah dan pemikiran untuk perumusan hipotesis yang akan diuji dalam
penelitian. Sebab dalam ilmu pengetahuan pada umumnya teori mempunyai dua
fungsi pokok yaitu:
1. Menerangkan generalisasi empiris yang sudah diketahui
2. Meramalkan generalisasi empiris yang belum diketahui. Untuk jenis
20
e. Untuk membuat uraian teoritik dan empirik yang berkaitan dengan faktor,
indikator, variable dan parameter penelitian yang tercermin di dalam masalahmasalah yang ingin dipecahkan.
f.
yang akan dilakukan. Artinya hasil penelitian terdahulu mengenai hal yang akan
diteliti dan atau mengenai hal lain yang berkaitan dengan hal yang akan diteliti.
h. Menelaah basil penelitian sebelumnya diarahkan pada sebagian atau
i.
Seluruh dari unsur-unsur penelitian yaitu: tujuan penelitian, metode, analisis, hasil
utama dan kesimpulan. Hasilnya berupa ulasan tentang penelitian yang sama atau
serupa dengan masalah yang akan diteliti yang telah dilakukan di tempat lain atau
tempat yang sama dengan daerah penelitian. Dan untuk menunjukkan perbedaan
penelitian terdahulu dengan penelitian yang-akan dilakukan
j.
Mendapat informasi tentang aspek-aspek mana dari suatu masalah yang sudah
pernah diteliti untuk menghindari agar tidak meneliti hal yang sama. (Kasihani
Kasbalah, 1992 , juga Bintarto, 1992)
21
masalah yang sama sekali baru (original) sangat jarang, namun studi atau hasil
penelitian yang terdahulu tidak harus ditiru seutuhnya, kecuali teknik-teknik yang
dipergunakan terbukti tidak tepat atau hasil penelitian dan kesimpulannya meragukan,
atau telah diketemukan informasi baru yang dapatmemberikan pemecahan lain. Bila
judul telah kita tentukan, maka akan sangat penting meninjau kembali semua materi
yang relevan dengan judul tersebut.
Di
dalam
studi
atau
tinjauan
kepustakaan
diperlihatkan
bagaimana
permasalahan yang sedang diteliti terkait dengan hasil penelitian atau studi sebelumnya.
Untuk subjek tertentu, diperlukan melihat permasalahannya dan suatu kerangka teori,
sehingga perlu meninjau teori-teori lain yang diperlukan.
Selama penelitian berlangsung, studi kepustakaan juga perlu dilakukan, tujuannya
adalah:
1. Mengumpulkan informasi-informasi yang lebih khusus tentang masalah yang
sedang diteliti.
2. Memanfaatkan informasi yang ada kaitannya dengan teori-teori yang relevan
dengan penelitian yang sedang dilakukan.
3. Mengumpulkan dan memanfaatkan informasi-informasi yang berkaitan dengan
materi dan metodologi dan penelitian tersebut.
C. Manfaat dan Fungsi Kajian Pustaka
Manfaat yang diperoleh dari kajian literatur adalah: (Iskandar: 2008)
1. Mengenali teori-teori dasar dan konsep yang telah dikemukakan oleh para
ahli terdahulu tentang relevan dengan variabel-variabel yang diteliti.
2. Mengikuti perkembangan dalam penelitian dalam bidang yang akan diteliti.
3. Memanfaatkan data sekunder
4. Menghindarkan duplikasi.
5. Penelusuran dan penelaahan literatur yang relevan dengan masalah
penelitian untuk mengungkapkan buah pikiran secara sistematis, kritis dan
analitis.
22
Adapun fungsi kajian literatur menurut Iskandar (2008: 51) adalah sebagai berikut:
1. Literatur meningkatkan pemahaman peneliti tentang teori-teori yang relevan
terhadap masalah yang diteliti.
2. Kajian literatur tentang teori berfungsi untuk menjelaskan, membedakan,
meramal dan mengendalikan suatu fenomena-fenomena atau suatu gejalagejala yang berhubungan dengan masalah penelitian.
3. Kajian literatur dapat menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian yang
akan dilakukan oleh peneliti.
4. Kajian literatur menguraikan teori-teori, temuan-temuan peneliti terdahulu
dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari acuan, yang dijadikan
landasan untuk melakukan penelitian yang diusulkan.
5. Kajian literatur membantu peneliti untuk menjelaskan latar belakang
masalah yang diteliti.
6. Kajian literatur meningkatkan keyakinan dan motivasi bagi peneliti.
Penguasaan teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, dapat
mendukung keyakinan akan pengetahuan peneliti untuk termotivasi
melakukan penelitian sampai menemukan hasil penelitian.
7. Kajian literatur dapat meningkatkan kemampuan pemahaman peneliti secara
mendalam dalam disiplin ilmu yang diteliti.
8. Kajian literatur dapat peneliti gunakan untuk menyusun kerangka konseptual
yang digunakan dalam penelitian.
9. Kajian literatur mengacu kepada daftar pustaka.
D. Sumber Bacaan
Ada beberapa macam sumber informasi/bacaan yang dapat digunakan oleh para peneliti
sebagai bahan studi kepustakaan. Bermacam-macam sumber tersebut diantaranya dapat
dilihat sebagai berikut ini :
1. Jurnal Penelitian
Jurnal penelitian merupakan sumber utama dan mempunyai nilai yang
sangat penting dibanding dengan sumber-sumber informasi lainnya. Berbagai
23
ragam jurnal penelitian ini termasuk diantaranya adalah: Jurnal Pendidikan dan
Cakrawala Pendidikan Diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Lembaga
Pengabdian
Masyarakat
Universitas
Negeri
Yogyakarta,
Jurnal
Ilmu
b. Para ahli, yaitu orang- orang yang memiliki keahlian dibidang tertentu.
24
5. Buku
Sumber pustaka ilmiah lainnya adalah buku yang secara resmi telah
dipublikasi atau telah menjadi pegangan dalam mempelajari suatu ilmu. Dalam
kaitannya dengan buku sumber pustaka, para peneliti hendaknya mengacu pada
wawasan yang lebih luas dalam hal penggunaan bahasa yang mencakup bahasa
internasional.
6. Surat Kabar dan Majalah
Media cetak ini merupakan sumber pustaka yang cukup baik dan mudah
diperoleh dimasyarakat.
7. Internet
Salah satu sumber informasi yang seolah tidak terbatas dapat diperoleh
peneliti melalui internet. Untuk menyesuaikan dan agar dapat memberi manfaat
dengan permasalahan melalui internet.
E. Kriteria Memilih Sumber Bacaan
Untuk menilai sumber-sumber pustaka yang akan dipakai sebagai acuan dalam
tinjauan kepustakaan, peneliti dapat menggunakan suatu kriteria.kriteria untuk menilai
penggunaan dan kehadiran kajian pustaka menurut Tuckman (1988) tersebut mencakup
sebagai berikut:
a.
Ketepatan
Sumber pustaka yang menjadi pijakan pembahasan yang dipilih harus
memiliki kriteria ketepatan, artinya sumber tersebut dipilih sesuai dengan
derajat kesesuaian antara masalah dengan sumber pendukungnya, atau variabel
penelitian yang sedang dikaji sesuai betul dengan referensi yang menjadi
rujukan.
b. Kejelasan
Hal kejelasan ini sangat terkait dengan apakah si peneliti dapat
memahami betul hal-hal yang menjadi perhatiannya. Dalam hal ini peneliti
memahami masalah atau variabel penelitian.
25
c.
d. Kemutakhiran
Kemutakhiran ini terkait dengan penutipan dari sumber-sumber yang
terbaru, up to date. sumber-sumber terbaru biasanya berdasarkan pada hasilhasil penelitian terkini pula.
e.
Relevansi
Relevansi ini terkait dengan kutipan-kutipan yang berhubungan dengan
variabel-variabel dan hipotesis-hipotesis yang jadi perhatian peneliti.
f.
Organisasi
Kriteria penilaian yang terkait dengan organisasi ini adalah berkenaan
dengan keberadaan kajian pustaka atau literatur itu disusun secara baik yang
mencakup pendahuluan, bagian dan ringkasan. Penataan atau penyusunan tata
tulis dilakukan secara sistematis sehingga terjadi hubungan logis.
g. Meyakinkan
Perihal ini berkenaan dengan apakah kajian pustaka itu membantu
peneliti atau penulis memahami benar masalahnya sehingga mampu
menyakinkan orang lain.
F. Mengorganisasi Substansi Kajian
Setelah informasi yang berhubungan dengan permasalahan penelitian diperoleh
secara komprehensif dan lengkap dengan pencatatan sumber informasi sesuai dengan
aturan tata tulis yang ditetapkan, langkah berikutnya yang perlu diperhatikan oleh para
peneliti ialah mengorganisasi materi yang diperolehsecara sistematis sebagai bahan
acuan selama melakukan kegiatan penelitian.
26
27
dimaksudkan agar kajian pustaka dapat menjelaskan latar belakang secara teoritis
masalah-masalah penelitian. Model kedua,menempatkan kajian pustaka pada bab
terpisah seperti halnya pada pendekatan kuantitatif, model ketiga Kajian pustaka
ditempatkan pada bagian akhir penelitian bersamaan dengan literatur terkait.
Untuk pendekatan kuantitatif selain menyertakan sejumlah besar teori dan
konsep pada bagian pendahuluan juga memperkenalkan masalah atau menggambarkan
secara detail literatur dalam bagian khusus dengan judul seperti tinjauan pustaka, kajian
teori atau kajian pustaka, dan pada bagian akhir penelitian meninjau kembali literatur
terkait dan membandingkan dengan temuan penelitian.
Berikut ini adalah sintesis dari langkah-langkah melakukan kajian pustaka
menurut Donald Ary dan Creswell sebagai berikut:
1. Mulailah dengan mengidentifikasi kata kunci topik penelitian untuk mencari
materi, referensi, dan bahan pustaka yang terkait.
2. Membaca abstrak laporan-laporan hasil penelitian yang relevan, bisa
didapatkan dari sumber perpustakaan, jurnal, buku, dan prosiding.
3. Membuat catatan hasil bacaan dengan cara membuat peta literatur (literature
map) urutan dan keterkaitan topik penelitian dan referensi bibliografi secara
lengkap.
4. Membuat ringkasan literatur secara lengkap berdasarkan peta literatur, sesuai
dengan urutan dan keterkaitan topik dari setiap variabel penelitian.
5. Membuat kajian pustaka dengan menyusunnya secara tematis berdasarkan
teori-teori dan konsep-konsep penting yang berkaitan dengan topik dan
variabel penelitian.
6. Pada akhir kajian pustaka, kemukakan pandangan umum tentang topik
penelitian yang dilakukan berdasarkan literatur yang ada, dan jelaskan
orisinalitas dan pentingnya topik penelitian yang akan dilakukan di banding
dengan literatur yang sudah ada.
28
3.3 Pembahasan
Dalam bagian ini hasil penelitian itu ditafsirkan lagi dalam hubungan dengan hipotesis (atau
seorang
peneliti
nampak
pada
bagaimana
membahas
atau
menginterpretasikan hasil penelitiannya. Hal ini tergantung kepada isi si peneliti dan isi
si peneliti sangat tergantung banyak sedikitnya buku terkait yang dibacanya. Semakin
banyak buku terkait dibacanya semakin banyak isi si peneliti tersebut dan semakin
kurang membaca maka akan semakin dangkal pembahasan yang dilakukan oleh
peneliti.
29
Salah satu tujuan untuk meneliti adalah untuk memverifikasi teori. Artinya, Peneliti
ingin membuktikan apakah suatu teori tertentu berlaku atau dapat diamati pada obyek
penelitian tertentu. Pada penelitian seperti ini, hipotesis penelitian perlu diformulasi dan
diuji. Ada dua kemungkinan hasil pengujian hipotesis yang bisa diperoleh Peneliti,
yakni
a) hipotesis penelitian (atau teori yang diverifikasi) terbukti atau
b) hipotesis penelitian tidak terbukti. Apa pun hasil yang diperoleh, Peneliti harus
memberikan diskusi (pembahasan) terhadap hasil tersebut dalam konteks teori
yang mendasari penelitiannya. Kompleksitas dari diskusi pada aspek ini
bergantung pada hasil penelitian.
Jika kemungkinan pertama hasil penelitian diperoleh, konteks diskusi
dapat dilakukan secara lebih mudah. Peneliti dapat merujuk kembali teori-teori
yang telah disajikan pada kajian teoretis yang telah dituangkan pada bab tentang
kajian pustaka. Dengan kata lain, teori-teori yang relevan dan dapat dijadikan
30
Ia harus
mendiskusikan
atau
Pembahasan hasil penelitian perlu juga dilakukan dengan cara merujuk pada kajian
empiris yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Jika hasil penelitian konsisten
dengan teori yang ada (atau hipotesis penelitian terbukti), pembahasan dapat diarahkan
untuk memberikan rujukan penelitian terdahulu yang sesuai dengan hasil penelitian.
Pada konteks ini, Peneliti dapat merecall hasil kajian empirik yang telah terkompilasi
pada Bab 2 (tentang kajian pustaka). Biasanya, Peneliti menekankan bahwa hasil
penelitiannya telah sesuai (atau mendukung) hasil-hasil penelitian terdahulu.
Dalam konteks dimana hasil penelitian tidak konsisten dengan teori (atau hipotesis
tidak terbukti), diskusi pada bagian ini dapat diarahkan untuk menemukan kajian
empirik yang bisa menjadi argumentasi yang mendukung hasil penelitian tersebut.
Misalnya, seorang peneliti mengkaji suatu struktur pasar dari suatu industri.
Berdasarkan teori, Ia mempunyai hipotesis penelitian bahwa struktur pasar industri
31
tersebut adalah persaingan sempurna karena dalam industri tersebut banyak penjual dan
pembeli.
Hasil penelitian, baik yang mampu membuktikan hipotesis maupun yang tidak, pada
dasarnya mempunyai implikasi (dampak/konsekuensi) bagi obyek penelitian.Peneliti
harus mendiskusikan hasil penelitian ini dalam konteks implikasi tersebut. Dalam hal
ini, Peneliti harus menginterpretasikan hasil penelitian dalam konteks implikasi atau
konsekuensi praktikal dari hasil penelitian bagi obyek penelitian.
Alasan yang mendukung mengapa aspek implikasi ini perlu dikemukakan adalah
bahwa penelitian dilakukan berdasarkan suatu basis data historis (yang sudah terjadi).
Dengan demikian, jika Peneliti tidak mendiskusikan implikasi dari hasil penelitiannya
maka ia hanya berhenti pada konteks cerita historis (yang sudah terjadi). Pembahasan
mengenai implikasi hasil penelitian akan membawa konteks penelitian ke arah masa
32
seorang peneliti menyimpulkan bahwa petani kopi biji bersifat risk neutral.
Artinya, petani bersifat netral terhadap peristiwa-peristiwa aktual (terjadi
sekarang). Implikasi hasil ini adalah (a) petani kopi seharusnya tidak mereaksi
peristiwa sekarang secara instan (misalnya, jika harga kopi sekarang turun,
petani tidak melakukan penebangan pohon kopinya) dan (b) petani kopi
seharusnya lebih memfokuskan usaha taninya untuk mengantisipasi apa yang
akan terjadi pada masa yang akan datang (karena tanaman kopi ini mempunyai
gestation period sekitar 3 tahun).
33
Seorang peneliti menemukan bahwa ada dua kluster (kelompok) usaha pada
agroindutri perikanan di suatu wilayah, yaitu (a) kluster usaha yang
tradisional/konvensional dan (b) kluster usaha yang modern. Implikasi dari
temuan tersebut bisa diarahkan bahwa upaya pengembangan dan pemberian
bantuan teknis oleh para stakeholders bagi berbagai bisnis agroindutri perikanan
seharusnya tidak digeneralisasi (atau satu program untuk semua) melainkan
disesuaikan dengan klusternya (misalnya, program pengembangan untuk kluster
pertama
difokuskan pada
pembenahan manajerial
sedangkan program
34
Hasil dan Pembahasan: presentasi tentang hasil; interpretasi hasil; pembahasan hasil
(misalnya pembandingan hasil dengan penelitian-penelitian sebelumnya, pengaruh
penggunaan metode tertentu terhadap data yang diperoleh).
35
36
Organisasi Naskah
Terdapat dua cara utama untuk mengorganisasikan naskah pemaparan hasil:
Memaparkan semua hasil, kemudian menampilkan pembahasan (mungkin dalam bagian
yang terpisah).
Memaparkan sebagian hasil lalu membahasnya diikuti dengan pemaparan bagian hasil
lainnya berikut pembahasannya dan seterusnya.
Metode pengorganisasian yang digunakan tergantung pada kuantitas dan jenis hasil
yang diperoleh dari penelitian. Kita harus mencari metode pemaparan yang dapat
menyajikan informasi dan gagasan sejelas mungkin bagi pembaca.
Pembahasan
Tujuan dari bagian pembahasan adalah untuk memberikan komentar dan penjelasan
terhadap hasil. Secara umum pembahasan mencakup hal-hal berikut ini:
a) Penjelasan tentang hasil: komentar penulis tentang apakah hasil sesuai dengan
harapan atau tidak, pemaparan penjelasan hasil, khususnya yang tidak
memenuhi harapan atau tidak memuaskan.
b) Perujukan ke penelitian-penelitian sebelumnya: perbandingan hasil dengan yang
dilaporkan pada pustaka rujukan, atau penggunaan pustaka untuk mendukung
suatu pernyataan hasil , hipotesis atau deduksi.
c) Deduksi: suatu pernyataan tentang bagaimana hasil dapat diaplikasikan lebih
umum (kesimpulan berdasarkan alasan-alasan yang diperoleh dari hasil
(misalnya: )
d) Hipotesis: suatu pernyataan umum atau kesimpulan yang mungkin muncul dari
hasil (yang akan dibuktikan atau dibantah pada penelitian berikutnya).
37
38
39
1. Dengan adanya system informasi ini, maka pihak Perusahaan dapat lebih muda
menyajikan informasi tentang penjualan dan pengadaan barang
2. Mempermudah informasi penjualan dan pengadaan barang pada PT Kumpulan
Cotoh Makalah, baik dalam pencarian data, proses pengadaan dan penjualan
maupun dalam pembuatan laporan
5.2 Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran yang sangat
bermafaat dan dapat membantu manajemen PT Kumpulan Cotoh Makalah untuk masa
yang akan dating, yaitu :
1. Perlunya penambahan peralatan computer dalam penerapannya dengan system
yang dijalankan sehingga operasi kerja sangat cepat dan tepat.
2. Untuk mengoptimalkan penggunaan computer, dianjurkan untuk melatih dan
membimbing user atau pengawai sebagai operator computer.
40
B. Saran
1. Salah satu cara untuk meningkatkan profesionalitas guru adalah dengan
membuat alat peraga sederhana yang memberikan keberhasilan luas pada suatu
pembelajaran.
2. Untuk implementasinya, maka eksistensi Gugus Sekolah dan manajemennya
menjadi pilihan yang strategis bagi pengadaan dan pengembangan alat
peraga/media pendidikan.
3. Kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan
makalah di kemudian hari.
41
Bab tentang kesimpulan bukanlah tempat bagi rincian tentang metodologi atau hasil
penelitian. Walaupun kita harus memberikan ringkasan tentang apa yang telah dipelajari
dalam penelitian, ringkasan tersebut tidak harus panjang karena penekanan pada bagian
kesimpulan terletak pada implikasi, evaluasi, dlsb.
Tidak memberikan komentar pada isue-isue yang lebih besar / lebih signifikan.
Bila pada bagian pendahuluan dimaksudkan untuk bergerak dari umum (bidang kajian)
ke khusus (topik penelitian), maka dalam bagian kesimpulan kita harus bergerak dari
yang lebih khusus (penelitian kita) kembali ke umum (bidang kajian, bagaimana
penelitian kita akan mempengaruhi dunia). Dengan kata lain, dalam kesimpulan kita
harus meletakkan penelitian kita ke dalam konteks.
Tidak menjelaskan kompleksitas dari sebuah kesimpulan atau situasi. Aspek
negatif dari penelitian kita seharusnya tidak diabaikan. Masalah, kelemahan, dan lainlain sejenisnya dapat dimasukkan ke dalam bagian kesimpulan sebagai suatu cara untuk
mengkualifikasikan kesimpulan yang kita buat (memperlihatkan aspek-aspek negatif,
bahkan seandainya hal tersebut lebih bermakna dibandingkan dengan aspek-aspek
positifnya)
Tidak memuat secara jelas tapi ringkas tentang apa yang telah dipelajari dari
penelitian. Agar dapat membahas bagaimana penelitian kita sesuai dengan bidang
kajian maka kita perlu menyusun kesimpulan seringkas mungkin. Seringkali ringkasan
terssebut hanya terdiri dari beberapa kalimat.
Gagal untuk memenuhi tujuan penelitian. Sering terjadi tujuan penelitian mengalami
perubahan ketika penelitian sedang dijalankan. Hal tersebut tidak menjadi masalah
sepanjang kita tidak lupa untuk kembali dan menyusun ulang tujuan yang telah ditulis
pada bagian pendahuluan sehingga secara akurat merefleksikan apa yang sedang kita
selesaikan dalam penelitian (bukan apa yang kita pikirkan akan dapat diselesaikan pada
saat kita mengawali penelitian).
42
Berikut ini adalah sebuah contoh bagaimana sebuah tujuan dan kesimpulan tidak
bertemu.
Tujuan: Tujuan utama kajian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pembangunan
jalan terhadap komunitas desa.
Kesimpulan: Model yang dihasilkan dalam kajian ini dapat secara akurat memprediksi
pengaruh sosial dan ekonomis pembangunan jalan di desa.
Jika kita menulis ulang tujuan agar sesuai dengan apa yang sebenarnya kita lakukan
(yaitu mengembangkan suatu model) agar sesuai dengan kesimpulan, maka tujuan
tersebut adalah sebagai berikut:
Tujuan hasil penulisan ulang: Tujuan utama dari kajian ini adalah mengembangkan
sebuah model untuk memprediksi pengaruh sosial ekonomis pembangunan jalan
terhadap komunitas pedesaan.
3.5 Penyajian
Laporan penelitian sebagai karya tulis ilmiah perlu dipertanggung jawabkan
sebagai suatu kebenaran berdasarkan masalah-masalah yang diajukan dalam penelitian.
Pertanggung jawaban penelitian dilakukan melalui diskusi di dalam kelas, antara siswa
yang menyajikan hasil penelitiannya dan siswa lain sebagai peserta diskusi. Jalannya
diskusi harus dibimbing oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan agar siswa dapat
diarahkan sesuai dengan isi penelitiannya yang tentu saja sesuai dengan mata pelajaran
Sosiologi. Beberapa bentuk diskusi kelas yang sering digunakan antara lain sebagai
berikut :
a. The Social Problem Meeting
Di mana para siswa berdiskusi tentang masalah-masalah sosial? Diskusi
dilakukan oleh siswa di kelas atau di lingkungan sekolahnya. Dalam hal ini, diharapkan
setiap siswa terpanggil untuk belajar dan bertingkah laku sesuai dengan ketentuan yang
43
berlaku.
Diskusi hasil penelitian bertumpu pada siswa sebagai titik pusat perhatian kelas
sehingga setiap orang yang ada di dalam kelas berperan dalam kegiatan diskusi. Adapun
peran-peran tersebut yaitu sebagai berikut :
1. Kelompok penyaji terdiri atas siswa yang menyajikan laporan penelitiannya.
2. Moderator adalah siswa yang mengatur jalannya diskusi, seperti membuka
diskusi, mempersilakan penyajian laporan penelitian, mengatur jalannya tanya
jawab, dan menutup diskusi dengan kesimpulan hasil yang dicapai dari diskusi.
44
3. Notulis atau yang mencatat jalannya diskusi dan membuat kesimpulan untuk
dibacakan di akhir diskusi.
4. Guru mengawasi dan memberikan pengarahan sesuai dengan fungsinya sebagai
pembimbing dan motivator, seperti mengembangkan kemampuan siswa untuk
mampu bermusyawarah.
Penerapan diskusi laporan penelitian di dalam kelas yaitu untuk menggali daya
kepemimpinan siswa sehingga muncul potensi-potensi secara perorangan ataupun
kelompok yang dimiliki siswa. Guru sebagai pembimbing dan pengarah diskusi
senantiasa meluruskan arah jalannya diskusi, baik pertanyaan yang diajukan maupun
jawaban dari pertanyaan tersebut.
b. Panel
Panel merupakan bentuk diskusi yang terdiri atas beberapa orang. Perbedaan
panel dengan diskusi terletak pada cara mereka berdikusi. Panel biasanya
diselenggarakan dalam acara diskusi di televisi sehingga pemirsa tidak turut ambil
bagian dalam diskusi. Pokok persoalan yang didiskusikan dalam panel dipilih sesuai
dengan tema yang diajukan oleh moderator atau terlebih dahulu diberitahukan sebelum
45
panel dilaksanakan. Panel ditujukan pada khalayak yang mendengar atau mengikuti
diskusi agar muncul rangsangan berpikir sesuai dengan sudut pandang masing-masing.
c. Simposium
Simposium menyerupai panel karena terdiri atas beberapa pembicara.
Perbedaannya terletak pada pembahasan masalah yang diajukan. Simposium sifatnya
lebih formal, yaitu beberapa pembicara terlebih dahulu mempersiapkan pembicaraannya
tentang suatu masalah tertentu. Pembahasan terhadap sebuah masalah ditinjau dari
berbagai sudut pandang dan disoroti dari titik tolak yang berbeda. Simposium dapat
pula diatur dengan cara lain, misalnya sebuah aspek dari suatu persoalan ditentukan
untuk disoroti secara khusus, kemudian dibicarakan secara khusus.
Para penyaji atau pembicara dalam simposium berasal dari berbagai pihak yang
mengikuti simposium, seperti ahli atau peserta. Mereka dapat bertanya tentang isi
masalah yang dijadikan tema simposium atau menyanggah materi (pokok persoalan)
yang dijadikan materi simposium. Pendengar atau peserta simposium diberi kesempatan
berbicara tentang pandangannya mengenai materi simposium dan menggantikan
beberapa pertanyaan atau sanggahan setelah penyajian dan penyanggah utama selesai
berbicara.
Moderator
dalam
simposium
tidak
seaktif
pada
panel.
Moderator
46
hanya
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Laporan penelitian merupakan suatu media atau dokumen komunikasi antara
peneliti dengan masyarakat umum terutama pembaca yang ditargetkan atau yang
berkepentingan dengan penelitian yang telah dilakukan tersebut (wardani,1997). Studi
kepustakaan harus dilakukan oleh seorang peneliti. Kegiatan ini dilakukan baik sebelum
maupun sesudah peneliti berhasil mengidentifikasikan masalah. Dengan melakukan studi
kepustakaan peneliti dapat mengkaji teori-teori dalam bidangnya. Kegiatan studi
kepustakaan ini sangat menunjang suatu penelitian.
Di sini peneliti dapat menghimpun informasi yang berkaitan dengan latar belakang
penelitian, teori-teori yang melandasi masalah yang akan diteliti, bahan acuan yang relevan
dengan masalah atau topikyang akan diteliti dan hasil-hasil penelitian sejenis sebelumnya.
Selain itu studi kepustakaan juga memperdalam dan menambah pengetahuan peneliti
dalam hal teori dan metodologi penelitian.
Hasil studi kepustakaan yang disusun dalam bentuk essay dimasukkan dalam
laporan penelitian. Kajian kepustakaan yang disusun secara logis dan sistematis dengan
bahasa yang jelas akan bermanfaat bagi para peneliti yang akan datang. Kegiatan studi
kepustakaan dapat dikatakan berhasil bila segi-segi yang penting dan menunjang
penelitian dapat terpenuhi dan hasilnya dapat dimanfaatkan dalam pelaksanaan penelitian.
4.2 Saran
Untuk dapat membuat proposal penelitian dengan baik, diharapkan agar tenaga
kesehatan dapat mengerti mengenai teknik penulisan rujukan dan teknik penulisan
laporan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
47
48