Anda di halaman 1dari 49

Penulisan Daftar Pustaka

Sumber : https://www.gramedia.com/best-seller/cara-
menulis-daftar-pustaka/
Penulisan Sumber Kutipan
Cara Menulis Kutipan Langsung
• Kutipan langsung pendek berarti • Kutipan langsung panjang adalah
mengutip sebuah tulisan tidak
kutipan yang lebih dari 40 kata atau
lebih dari 40 kata. Untuk penulisan biasa dikenal dengan block quote.
kutipan langsung pendek, tulislah Cara menulis kutipan langsung yaitu
menjadi satu paragraf dengan membuat paragraf baru dengan
tulisan kamu dan disertai dengan kalimat agak sedikit menjorok ke
tanda kutip. Hal ini untuk kanan tanpa tanda kutip, namun tetap
membedakan mana tulisan kamu menggunakan jenis font yang sama
dengan tulisanmu. Hal ini untuk
dan kutipan dari orang lain. Tulis
membedakan mana tulisan yang kamu
sumbernya berdekatan dengan kutip, mana tulisan kamu sendiri.
kutipan yang kamu tulis.  
“perempuan harus memiliki ruang dan uang
untuk dirinya sendiri” (Hadid, 2002, h. 3)

Cara Menulis Kutipan tidak Langsung

Hal ini dikemukakan oleh Goffman (1951) yang


berpendapat bahwa laki-laki cenderung memilih ”
pasangan yang memiliki status sosial yang sama
dengannya.
Atau bisa juga dengan cara : Pada tahun 1950,
Goffman melakukan penelitian tentang keterkaitan
antara laki-laki dengan status sosial.
“ Format Dasar Penulisan Daftar Pustaka
https://bacaterus.com/cara-menulis-daftar-pustaka/

Berikut ini adalah aturan dasar penulisan daftar pustaka sebagaimana dicontohkan dalam buku Pedoman Umum Ejaan”
Bahasa Indonesia (PUEBI). Aturan dasar ini biasanya digunakan oleh umum, tidak terikat pada satu kampus tertentu,
atau disiplin ilmu tertentu, sehingga biasa digunakan oleh penulis umum.
1.Entri daftar pustaka diurutkan secara alfabetis.
2.Urutan data pustaka yang dicantumkan dalam tiap entri:
a) nama penulis,
b)tahun terbit,
c) judul artikel (jika bersumber dari artikel dalam buku, jurnal, majalah, atau situs web)
d)judul buku,
e)penerbit,
f) tempat terbit
3. Nama penulis dibalik, dalam artian nama belakang dicantumkan
lebih dulu baru nama depan dan tengah. Sebagai contoh, nama
penulis Ratih Sukarsini akan ditulis Sukarsini, Ratih. Contoh lain, jika
nama penulis terdiri dari tiga kata atau lebih, misalnya Hilman Mulya
Nugraha, namanya akan ditulis Nugraha, Hilman Mulya.
4. Nama penulis ditulis tanpa gelar.
5. Judul artikel diapit oleh tanda petik (“...”).
6. Judul buku, nama surat kabar, nama majalah, atau situs web dicetak
miring.
7. Setiap data unsur tersebut dipisah dengan tanda baca titik (.), kecuali
antara penerbit dan tempat terbit dipisahkan dengan tanda titik dua (:).
8. Entri daftar isi diakhiri dengan tanda titik.
Penulisan Daftar Pustaka Berdasarkan
Jumlah Pengarangnya
• Penulis Dua Orang
• Variasi (1): menggunakan nama belakang penulis saja
• Variasi (2): nama penulis ditulis lengkap dengan format nama
penulis pertama dibalik (nama depan, nama belakang),
sedangkan nama penulis kedua tidak dibalik.
Penulis Tiga Orang atau Lebih
Penulisan Daftar Pustaka Berdasarkan
Sumbernya
Sumber Diambil dari Buku

• 1 pengarang
• Untuk daftar pustaka yang sumbernya diambil dari buku, maka semua
unsur di atas wajib dimasukkan dengan urutan: nama belakang penulis,
nama depan (boleh disingkat), tahun penerbitan, judul buku, kota asal, dan
penerbit. Berikut adalah contoh dari buku yang ditulis oleh satu pengarang:
• Badudu, J.S. 1985. Pelik-Pelik Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka
Prima.
• Jika buku tersebut ditulis oleh dua pengarang, maka
semua namanya harus ditulis. Penulis pertama
ditulis sebagaimana ketentuan, sedangkan nama
penulis kedua ditulis dengan urutan biasa. Di antara
kedua nama tersebut disisipkan kata “and” atau
“dan”. Contoh:
• Chambers, J.K. and Peter Trudgill.
1980. Dialectology. New York: Cambridge University
Press.
• Jika buku tersebut ditulis oleh lebih dari dua
orang, maka penulis pertama ditulis
sebagaimana ketentuan kemudian
ditambahkan singkatan “dkk.” atau “et al.” di
belakangnya. Contoh:
• Gilman, Sander, et al. 1993. Hysteria Beyond
Freud. Berkeley: U of California.
• Jika beberapa buku ditulis oleh seorang penulis yang
sama, maka nama penulis cukup ditulis satu kali
pada buku pertama, sedangkan untuk buku
berikutnya cukup dibuat garis sepanjang 7 ketukan
dan diakhiri dengan titik. Judul buku diurutkan
berdasarkan tahun terbitnya. Contoh:
• Djajasudarma, T. Fatimah. 1993. Semantik I:
Pengantar ke Arah Ilmu Makna. Bandung: Eresco.
-------. 1994. Wacana Pemahaman dan Hubungan
Antarunsur. Bandung: Eresco.
• Sedangkan apabila tahun diterbitkannya sama,
maka harus dibubuhkan huruf a,b, dan
seterusnya di belakang tahunnya. Contoh:
• Djajasudarma, T. Fatimah. 1993a. Metode
Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan
Kajian. Bandung: Eresco.
------- 1993b. Semantik I: Pengantar ke Arah
Ilmu Makna. Bandung: Eresco.
• Jika buku tersebut merupakan hasil
terjemahan, maka setelah penulisan judul
bukunya harus ditambah kata “Trans.” dan
juga nama penerjemahnya. Contoh:
• Homer. 1996. The Odyssey. Trans. Robert
Fagles. New York: Viking.
• Jika buku tersebut merupakan hasil suntingan,
maka dibelakang nama penyunting atau editor
harus ditambah kata”Ed.” dalam tanda kurung.
Contoh:
• Philip, H.W.S. and Simpson, G.L. (Ed.).
1976. Australia in the World of Education
Today and Tomorrow. Canberra: Australian
National Commission.
• Jika buku tersebut merupakan edisi lanjutan
dari edisi-edisi sebelumnya, maka edisinya
tersebut harus dituliskan. Contoh:
• Gabriel, J. 1970. Children Growing Up:
Development of Children’ Personality (third
ed.). London: University of London Press.
Sumber Diambil dari Artikel
• Jika kita mengambil sumber dari artikel yang terdapat pada
buku kumpulan artikel, maka kita harus mencantumkan
judul artikel tersebut disertai dengan judul dan pengarang
bukunya. Contoh:
• Russel, T. 1998. “An Alternative Conception: Representing
Representation”. Dalam P.J. Black & A. Lucas
(Eds.), Children’s Informal Ideas in Science (hlm. 62-84).
London: Routledge.
Sumber Diambil dari Internet
• Namun secara umum, penulisan daftar pustaka yang
bersumber dari internet harus mencantumkan nama penulis,
tahun, judul, alamat situs tempat tulisan tersebut dipublikasi,
dan tanggal tulisan tersebut diakses. Pola penulisan sumber
pustaka daring adalah sebagai berikut.
• Nama pengarang. (tanggal terbit, gunakan “tanpa tahun” jika
tidak ada). Judul artikel. Nama situs web. Diakses pada
<tanggal pengaksesan> melalui <http://alamatweb.com>.
• Contoh:
• Thomson, A. 1998. The Adult and the Curriculum, (Online),
(http:/ /www.ed.uiuc.edu/EPS/PES-
Yearbook/1998/thompson.homl.  diakses 30 Maret 2000).
• Sedangkan bila artikel tersebut diambil dari jurnal
online, maka kita juga harus mencantumkan edisi
atau volume dari jurnal tersebut. Contoh:
• Supriadi, D. 1999. Restructuring the Schoolbook
Provision System in Indonesia: Some Recent
Initiatives dalam Educational Policy Analysis
Archives, (Online), vol 7, (http:/ /epaa.asu.edu
/epaa/v7n7. Html, diakses 17 Maret 2000).
• Apabila sumber tulisan tersebut diambil dari forum
diskusi online, maka kita harus mencantumkan
tanggal tulisan tersebut dibuat serta alamat forum
onlinenya. Contoh:
• Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing
Internet Sites. NETTRAIN Discussion List, (Online),
(NETTRAIN@ubvm.cc.buffalo.edu, diakses 22
Februari 2010).
• Email juga dapat dijadikan referensi sebuah tulisan.
Format penulisan daftar pustakanya harus
menyertakan pengirim serta penerima email
tersebut. Contoh:
• Naga, D.S. (ikip-jkt@indo.net.id). 1 Oktober
2009. Artikel untuk JIP. E-mail kepada Ali Saukah (
jippsi@mlg.ywcn.or.id).
Sumber Diambil dari Majalah dan Koran
• Majalah dan koran alias surat kabar juga menjadi sumber rujukan
favorit untuk jenis tulisan tertentu. Jika kita mengambil rujukan dari
artikel yang terdapat pada sebuah majalah, maka kita juga harus
mencantumkan nama majalah, edisi penerbitan, serta halaman dari
artikel tersebut. Contoh:
• Kansil, C.L. 2002. Orientasi Baru Penyelenggaraan Pendidikan
Program Profesional dalam Memenuhi Kebutuhan Dunia Industri.
Transpor, XX (4): 57-61.
• Format serupa juga berlaku jika kita
mengambil referensi dari koran, di mana kita
harus mencantumkan nama koran, tanggal
penerbitan, dan juga halaman dari artikel
tersebut. Contoh:
• Cipto, B. 2000, 27 April. Akibat Perombakan
Kabinet Berulang, Fondasi Reformasi Bisa
Runtuh. Pikiran Rakyat, halaman 8.
• Sedangkan apabila kita mengambil artikel atau
berita dari koran yang tidak ada nama
penulisnya, maka cukup untuk menulis nama
koran tersebut di awalnya. Contoh:
• Jawa Pos. 22 April, 1995. Wanita Kelas Bawah
Lebih Mandiri, halaman 3.
Sumber dari Undang-Undang dan
Dokumen Resmi

• Penulisan daftar pustaka yang diambil dari undang-undang dan


dokumen resmi tidak jauh berbeda dengan yang lainnya. Untuk tulisan
yang diambil dari sebuah dokumen resmi, maka kita harus
mencantumkan instansi yang mengeluarkan dokumen tersebut.
Contoh:
• Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman
Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta: Depdikbud.
• Sedangkan untuk undang-undang, peraturan
pemerintah, keppres, dan berbagai dokumen
lain yang berkaitan dengan negara, maka cara
menulis daftar pustaka nya seperti ini:
• Republik Indonesia. 1992. Undang-Undang
No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang.
Lembaran Negara RI Tahun 1992, No. 115.
Sekretariat Negara. Jakarta.
Sumber Diambil dari Video, Film, atau
Wawancara

• Video dan film sering dijadikan sebagai rujukan


untuk tulisan di bidang tertentu. Untuk rujukan yang
bersumber dari video, maka kita harus
mencantumkan pembuat video tersebut beserta
dengan durasi videonya. Contoh:
• Burke, J. 2009. Distant Voices, BBC Videocasette,
London, UK. 45 mins.
• Jika sumber yang kita ambil merupakan
sebuah film, maka kita harus mencantumkan
produser dari film tersebut beserta dengan
durasinya. Contoh:
• Oldfield, B. (Producer) 1977. On the Edge of
the Forest. Tasmanian Film Corporation.
Hobart, Austraalia, 30 mins.
• Sedangkan untuk sumber dari sebuah
wawancara, maka kita harus menuliskan orang
yang diwawancarai, topik wawancara,
pewawancara, dan juga waktu publikasinya.
Contoh:
• Indrayana, Deny. 2010. Kasus Gayus
Tambunan. Wawancara oleh Global TV dan
ditayangkan 27 Maret, pukul 19.15.
Format Penulisan Daftar
Pustaka Menurut Standar APA
• Sistem APA adalah singkatan dari American Psychological
Association. Sistem APA seringkali digunakan oleh orang-orang di
lingkungan akademik ilmu-ilmu sains atau sosial. Beberapa aturan
dasar dalam sistem ini antara lain sebagai berikut.
1.Format penulisan daftar pustaka mengikuti pola:
• Nama penulis. (tahun terbit, diapit tanda kurung). Judul buku (dicetak
miring). Tempat terbit: penerbit.
1.Nama penulis dibalik—nama belakang lalu nama depan dan tengah.
Nama belakang dan nama depan dipisahkan dengan tanda koma (,).
Selain itu, nama depan ditulis dengan inisial saja alih-alih kata
lengkap.
2.Sisanya sama seperti aturan standar nasional seperti pada PUEBI
yang telah dijelaskan di atas.
Penulisan Nama Pengarang Lebih dari
Satu Orang dalam Gaya APA
Hal lain yang unik pada daftar pustaka gaya APA adalah penulisan entri pustaka jika
penulisnya lebih dari satu orang. Aturan penulisan daftar pustaka tersebut sebagai berikut.
1.Semua nama penulis mengikuti format standar APA, yaitu nama belakang ditulis lebih
dulu dari nama depan (nama belakang, inisial nama depan dan tengah).
2.Nama depan hanya dituliskan inisial.
3.Jika penulis terdiri dari dua orang, pisahkan nama-nama penulis dengan tanda koma (,)
dan simbol ampersand (&).
4.Jika penulis terdiri dari tiga orang atau lebih, cantumkan semua nama penulis, maksimal
hingga enam penulis.
5.Jika penulis lebih dari enam orang, hilangkan nama penulis setelah penulis keempat,
ganti dengan tanda elipsis (...), kemudian tuliskan nama penulis terakhir.
6.Format data penerbitan lainnya menyesuaikan dengan jenis pustaka.
Penulisan Daftar Pustaka untuk Jurnal
Ilmiah, Surat Kabar, atau Majalah Gaya APA

• Selain itu, APA juga punya format sendiri dalam penulisan daftar
pustaka untuk jurnal ilmiah, surat kabar, atau majalah. Untuk
penulisan daftar pustaka artikel dari jurnal ilmiah, ikuti format
penulisan seperti berikut.
• Nama penulis. (tahun). Judul artikel (dicetak tegak, tanpa tanda
petik). Nama jurnal/koran/majalah, volume (nomor [diapit tanda
kurung]), nomor halaman.
• Untuk Penulisan dari majalah dan surat kabar,
ikuti format berikut.
• Nama penulis. (tanggal terbit dengan urutan
tahun, bulan-tanggal). Judul artikel ditulis
tegak tanpa diapit tanda petik . Nama
majalah/koran dicetak miring, nomor terbitan,
halaman kutipan.
Format Penulisan Daftar Pustaka
Menurut Standar MLA
LA adalah singkatan dari Modern Language Association. Gaya MLA
biasanya digunakan oleh orang-orang di lingkungan ilmu-ilmu sosial dan
humaniora. Gaya MLA yang berlaku saat ini adalah MLA edisi
kedelapan.
Ciri khas sistem MLA adalah sebagai berikut.
1.Penulisan nama depan dan nama belakang yang tetap dibalik namun
tidak disingkat (apabila di bukunya memang tidak disingkat), berbeda
dari sistem APA yang harus berupa inisial/singkatan.
2.Penempatan tahun terbit bukan setelah nama penulis tetapi setelah
judul buku atau setelah tempat terbit dan penerbit.
3.Apabila sumber tersebut dikutip satu kali saja dalam teks, nomor
halaman harus dicantumkan di belakang tahun terbit dari sumber
pustaka.
Penulisan Nama Pengarang Lebih dari
Satu Orang dalam Gaya MLA
• Berbeda dari sistem APA yang menampilkan seluruh nama penulis jika
tidak lebih dari tujuh orang, gaya MLA hanya menuliskan maksimal
dua orang penulis. Berikut ini aturan penulisannya.
1.Tuliskan nama penulis pertama dibalik: nama belakang, nama depan,
kemudian beri tanda koma (,).
2.Tuliskan nama penulis kedua tanpa dibalik
3.Pisahkan penulis pertama dengan penulis kedua dengan kata dan.
4.Jika pustaka sumber memiliki tiga orang penulis, cukup tuliskan nama
penulis pertama (yang dibalik) kemudian ikuti dengan tanda koma (,)
dan singkatan atau et. al.
Penulisan Daftar Pustaka untuk Jurnal,
Surat Kabar, dan Majalah Gaya MLA

• Untuk penulisan daftar pustaka artikel dari jurnal


ilmiah, ikuti format penulisan seperti berikut.
• Nama penulis. “Judul artikel (diapit tanda petik).
Nama jurnal ilmiah, volume, nomor, tahun terbit,
halaman.

Anda mungkin juga menyukai