Anda di halaman 1dari 15

PANC A S I L A

SEB A G A I S I S T E M
E T IK A
L OM POK 11
KE
Our Team

Alexa Nora Soraya Dwi Putri Anrianti


23013010164 23013010153
Rivaldo Janssen Ohello
23013010178
Topic
Topic Konsep dan urgensi Pancasila sebagai sistem
1 etika

Topic Alasan diperlukannya Pancasila sebagai sistem


etika
2
Topic
Sumber historis, sosiologis, politis tentang
3 Pancasila sebagai sistem etika
Apa Itu Etika???
Etika adalah ilmu yang mempelajari tentang nilai-nilai
moral yang menjadi pedoman dalam bersikap dan
bertingkah laku manusia. Etika juga berkaitan dengan
norma-norma yang mengatur hubungan antara
manusia dengan sesamanya, dengan lingkungan, dan
dengan Tuhan Yang Maha Esa. Sistem etika adalah
suatu kesatuan pemikiran yang memberikan landasan,
arah, dan tujuan bagi etika itu sendiri.
Konsep dan urgensi Pancasila
sebagai sistem etika

Konsep Pancasila sebagai Sistem Etika


• Pancasila sebagai way of life bangsa Indonesia yang mencerminkan nilai-nilai moral yang hidup
dalam masyarakat. Nilai-nilai moral tersebut antara lain adalah kepercayaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan. Nilai-nilai moral ini bersumber
dari budaya, agama, adat istiadat, sejarah, dan pengalaman bangsa Indonesia dalam perjuangan
kemerdekaan.

• Pancasila sebagai struktur pemikiran yang memberikan tuntunan atau panduan kepada setiap
warga negara Indonesia dalam bersikap dan bertingkah laku. Tuntunan atau panduan tersebut
berupa norma-norma yang bersifat universal, nasional, dan aktual.
Konsep dan urgensi Pancasila
sebagai sistem etika

Konsep Pancasila sebagai Sistem Etika


• Pancasila sebagai pengembang dimensi moralitas dalam diri setiap individu sehingga memiliki
kemampuan menampilkan sikap spiritualitas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Dimensi moralitas adalah kemampuan untuk membedakan antara baik dan buruk,
benar dan salah, adil dan tidak adil. Sikap spiritualitas adalah sikap yang menunjukkan
kesadaran akan hubungan vertikal dengan Tuhan Yang Maha Esa dan hubungan horizontal
dengan sesama makhluk ciptaan-Nya
Konsep dan urgensi Pancasila sebagai sistem etika

Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika


• Pancasila sebagai sumber nilai dan norma yang mengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara di Indonesia. Nilai dan norma tersebut meliputi aspek hukum, politik, ekonomi, sosial budaya,
pendidikan, agama, pertahanan keamanan, lingkungan hidup, dan lain-lain. Nilai dan norma tersebut harus
dijadikan sebagai pedoman dalam membuat kebijakan publik, mengambil keputusan kolektif,
menyelesaikan masalah-masalah nasional, serta menjaga stabilitas dan harmoni nasional.

• Pancasila sebagai dasar integrasi nasional yang mempersatukan bangsa Indonesia yang beragam suku,
agama, budaya, dan adat istiadat. Pancasila sebagai sistem etika mengajarkan nilai-nilai toleransi,
kerukunan, gotong royong, musyawarah, dan kebersamaan. Nilai-nilai tersebut dapat mengatasi perbedaan
dan konflik yang timbul akibat dari pluralitas bangsa Indonesia. Pancasila juga dapat mencegah adanya
paham-paham yang bertentangan dengan ideologi negara, seperti komunisme, liberalisme,
fundamentalisme, separatisme, dan lain-lain.
Konsep dan urgensi Pancasila sebagai sistem etika

Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika

• Pancasila sebagai landasan moral yang menginspirasi setiap warga negara Indonesia untuk
berperilaku baik, adil, dan bertanggung jawab. Pancasila sebagai sistem etika menanamkan nilai-
nilai budi pekerti, etos kerja, kedisiplinan, kejujuran, kreativitas, inovasi, dan prestasi. Nilai-nilai
tersebut dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang menjadi modal utama
dalam pembangunan nasional. Pancasila juga dapat menangkal adanya perilaku-perilaku negatif
yang merugikan diri sendiri, orang lain, dan negara, seperti korupsi, kolusi, nepotisme, radikalisme,
terorisme, narkoba, dan lain-lain.
Alasan diperlukannya Pancasila sebagai sistem
etika

Pancasila diperlukan dalam sistem etika adalah untuk mengatur dan membatasi sikap-
sikap yang menyimpang dari Pancasila yang tidak sejajar dengan kehidupan berbangsa.
Seperti dalam tatanan negara sistem etika diperlukan agar tidak terjadi hal" berikut ini:
1. Dekadensi moral yang melanda masyarakat dan generasi muda. Sehingga
membahayakan kelangsungan hidup bernegara

2. Korupsi merajalela karena para penyelenggara negara tidak mempunyai rambu"


normatif dalam menjalankan tugasnya
Adapun urgensi Pancasila sebagai sistem etika dalam kehidupan
sehari - hari:

1. Banyaknya kasus terorisme yang mengatasnamakan agama sehingga mengurangi


toleransi dan juga menghambat integrasi nasional.

2. Masih terdapat pelanggaran terhadap pemaknaan HAM dalam kehidupan


bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

3. Adanya kesenjangan antara kelompok miskin dan kaya serta masih ada
masyarakat yang terpinggirkan di beberapa daerah yang merasa terisolir.

4. Banyaknya perundungan" anak dibawah umur yang menyebabkan trauma berat


pada korban
Sumber historis, sosiologis, politis tentang
Pancasila sebagai sistem etika
1. Ketuhanan Yang Maha Esa:
• Historis: Nilai ini merujuk pada keberagaman agama di Indonesia dan pengakuan
terhadap keberadaan Tuhan.
• Sosiologis: Menekankan pentingnya toleransi antarumat beragama dan pengakuan
terhadap keberagaman keyakinan.
• Politis: Pengakuan terhadap adanya Tuhan sebagai otoritas tertinggi

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab:


• Historis: Muncul sebagai respons terhadap ketidakadilan dan penindasan selama
periode kolonial.
• Sosiologis: Menekankan perlunya keadilan sosial dan perlindungan terhadap
hak asasi manusia.
• Politis: Menuntut system politik yang berkomitmen mewujudkan struktur social
dan ekonomi yang adil
Sumber historis, sosiologis, politis tentang
Pancasila sebagai sistem etika
3. Persatuan Indonesia:
• Historis: Muncul sebagai reaksi terhadap ancaman disintegrasi dan pemecahan wilayah
Indonesia setelah kemerdekaan.
• Sosiologis: Menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam keberagaman etnis
dan budaya di Indonesia.
• Politis: Menghargai dan memelihara keberagaman sebagai kekuatan daripada sebagai
potensi konflik.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan:


• Historis: Sebagai konsep demokrasi yang diadaptasi sesuai konteks Indonesia.
• Sosiologis: Menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan
keputusan dan proses perwakilan.
• Politis: partisipasi aktif rakyat, perwakilan yang adil, kepemimpinan bijaksana, dan
keseimbangan kuasa menjadi prinsip-prinsip kunci.
Sumber historis, sosiologis, politis tentang
Pancasila sebagai sistem etika

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia:


• Historis: Reaksi terhadap ketidaksetaraan sosial ekonomi selama masa kolonial dan
keinginan untuk membangun masyarakat yang adil.
• Sosiologis: Menekankan perlunya distribusi sumber daya yang adil dan eliminasi
ketidaksetaraan sosial.
• Politis: Memberikan landasan moral untuk memandu pembangunan negara Indonesia,
dengan tujuan menciptakan masyarakat yang adil dan setara bagi semua warganya.
Question
Time
MKSH

Anda mungkin juga menyukai