Anda di halaman 1dari 15

Konsep dan Urgensi

Pancasila Sebagai
Sistem Etika
Dr. Muhammad Akbal, M. Hum.
Kompetensi Dasar
• Memahami dan mampu mengaktualisasikan nilai-
nilai pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, berperan dalam
pergaulan dunia dengan menjunjung tinggi
penegakan moral dan hukum.
A. Menulusuri Konsep dan Urgensi
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Bagaimana Pancasila Menjadi Sistem Etika?
• Pancasila sebagai sistem etika disamping merupakan way of life bangsa indonesia
juga merupakan struktur pemikiran yang disusun untuk memberikan tuntunan
atau panduan kepada setiap warga negara indonesia dalam bersikap dan
bertingkah laku.
• Pancasila sebagai sistem etika dimaksudkan untuk mengembangkan dimensi
moralitas dalam diri setiap individu sehingga memiliki kemampuan menampilkan
sikap spritualitas dalam kehidupan bemasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
• Mahasiswa sebagai peserta didik termasuk anggota masyarakat ilmiah akademik
yang memerlukan sistem etika yang orisinil dan komprehensif agar dapat
mewarnai setiap keputusan yang diambilnya dalam profesi ilmiah.
1. Konsep Pancasila Sebagai
Sistem Etika
A. Pengertian Etika
 Secara etimologis etika berarti ilmu tentang segala sesuatu yang biasa
dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Dalam arti ini, etika berkaitan
dengan kebiasaan hidup yang baik. Baik pada diri sendiri, maupun bagi
masyarakat. Etika dalam arti luas, ialah ilmu yang membahas tentang
kriteria baik dan buruk. Etika selalu berkaitan dengan masalah nilai, sehingga
perbincangan tentang etika pada umumnya membicarakan tentang nilai (baik
atau buruk).
 Menurut KBBI, etika adalah : (a) ilmu tentang apa yang baik dan apa yang
buruk, dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak); (b) kumpulan asas atau
nilai yang berkenaan dengan akhlak; (c) nilai mengenai benar dan salah yang
dianut oleh suatu golongan atau masyarakat.
Lawrence, Weber, dan Post (2005), etika adalah suatu konsepsi tentang
perilaku benar dan salah. Etika menjelaskan kepada kita apakah perilaku kita
bermoral atau tidak dan berkaitan dengan hubungan kemanusiaan yang
fundamental-bagaimana kita berpikir dan bertindak terhadap orang lain dan
bagaimana kita inginkan mereka berpikir dan bertindak terhadap kita.
David P. Baron (2005), etika adalah suatu pendekatan sistematis atas penilaian
moral yang didasarkan atas penalaran, analisis, sintesis, dan reflektif.
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa etika mempunyai banyak arti, namun
demikian dapat dilihat dari 2 hal, yaitu :
a. Etika sebagai praksis, sama dengan moral atau moralitas yang berarti adat
istiadat, kebiasaan, nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat.
b. Etika sebagai ilmu atau tata susila adalah pemikiran/penilaian moral. Etika
sebagai pemikiran moral bisa saja mencapai taraf ilmiah bila proses penalaran
terhadap moralitas tersebut bersifat kritis, metodis, dan sistematis. Dalam
taraf ini, ilmu etika dapat saja mencoba merumuskan suatu teori, konsep, asas,
atau prinsip-prinsip tentang perilaku manusia yang dianggap baik atau tidak
baik.
B. Aliran Etika
• Aliran Etika. Ada beberapa aliran etika yang dikenal
dalam bidang filsafat meliputi : (1) etika keutamaan;
(2) teologis;
Aliran
(3) deontologis.
Orientasi Watak Nilai Keterangan
Etika Keutamaan atau Disiplin, kejujuran, Moralitas yang didasarkan
Keutamaan kebijakan belas kasih, murah pada agama kebanyakan
hati, dan sebagainya menganut etika keutamaan
Teleologis Konsekuensi atau Kebenaran dan Aliran etika yang berorientasi
akibat kesalahan pada konsekuensi atau hasil
didasarkan pada seperti : Eudaemonisme,
tujuan akhir Hedonisme, Utilitarianisme
Deontologis Kewajiban atau Kelayakan, Pandangan etika yang
keharusan kepatutan, mementingkan kewajiban
kepantasan seperti halnya pemikiran
Immanuel Kant yang terkenal
dengan sikap imperatif
kategoris, perbuatan baik
dilakukan tanpa pamrih
C. Etika Pancasila
• Etika Pancasila adalah cabang filsafat yang dijabarkan
dari sila-sila pancasila untuk mengatur perilaku
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di
Indonesia. Oleh karena itu, dalam etika pancasila
terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
2. Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
• Pentingnya Pancasila sebagai sistem etika terkait dengan problem yang
dihadapi bangsa Indonesia, sebagai berikut:
1. Kasus Korupsi : Indeks presepsi korupsi di Indonesia Tahun 2019
berada pada peringkat 85 dari 180 negara dengan skor 40.
2. Aksi Terorisme : Berdasarkan data 5 tahun terakhir, terdapat sekitar 74
kasus terorisme
3. Pelanggaran HAM : Tahun 2019, ada sekitar 51 kasus
4. Kesenjangan dalam Kelompok Masyarakat Kaya dan Miskin : Dari
269 juta penduduk Indonesia, sekitar 24,79 juta penduduk miskin
5. Ketidakadilan : Sekitar 535 kasus dari 1.496 kasus ketidakadilan yang
terjadi di Indonesia
6. Ketidakpatuhan Membayar Pajak : Hanya sekitar 1,3juta penduduk
Indonesia yang taat pajak.
B. Alasan Diperlukannya Pancasila
Sebagai Sistem Etika
• Dekadensi Moral
• Korupsi
• Kurangnya kesadaran membayar pajak
• Pelanggaran HAM
• Kerusakan Lingkungan
C. Sumber Historis, Sosiologis,
Politis tentang Pancasila Sebagai
Sistem Etika
• Sumber Historis : Era Orde Lama, Orde Baru, dan
Era Reformasi.
• Sumber Sosiologis : dapat ditemukan dalam nilai-
nilai yang hidup dalam masyarakat bangsa Indonesia
(nilai nilai kearifan lokal)
• Sumber Politis : terdapat dalam norma dasar
(Grundnorm) sebagai sumber penyusunan peraturan
perundang-undangan di Indonesia
D. Membangun Argumen tentang
Dinamika dan Tantangan Pancasila
Sebagai Sistem Etika
A. Argumen tentang dimanika Pancasila sebagai Sistem Etika :
• Era Orde Lama : sistem demokrasi terpimpin cenderung otoriter
• Era Orde Baru : melalui penataran P4, Pancasila sebagai penuntun dalam
membentuk konsep manusia Indonesia seutuhnya yang dibangun dan
dikembangkan secara selaras, serasi, dan seimbang.
• Era Reformasi : Pancasila tenggelam dalam euforia demokrasi
B. Tantangan Pancasila Sebagai Sistem Etika
• Era Orde Lama : Cenderung otoriter
• Era Orde Baru : KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme)
• Era Reformasi : Euforia kebebasan
E. Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai
Sistem Etika

A. Esensi Pancasila sebagai Sistem Etika


1.Hakikat Sila Ketuhanan, yaitu keyakinan bangsa Indonesia terhadap
Tuhan Yang Maha Esa. Artinya, setiap perilaku warga negara Indonesia
didasarkan pada nilai-nilai moral yang bersumber pada norma agama.
2.Hakikat Sila Kemanusiaan, yaitu menempatkan manusia dalam tata
pergaulan yang bersendikan dengan nilai-nilai kemanusiaan.
3.Hakikat Sila Persatuan, yaitu menempatkan persatuan dan kesatuan
bangsa diatas segala galanya.
4.Hakikat Sila Kerakyatan, yaitu meletakkan prinsip-prinsip
musyawarah untuk mufakat.
5.Hakikat Sila Keadilan, yaitu meletakkan nilai-nilai keutamaan yang
terkandung dalam nilai keadilan itu sendiri.
B. Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
1. Menempatkan Pancasila sebagai sumber moral dan
inspirasi bagi penentu sikap, tindakan, dan
keputusan yang diambil setiap warga negara.
2. Memberi guidance bagi setiap warga negara.
3. Menjadi dasar analisis bagi berbagai kebijakan.
4. Menjadi filter dalam menyaring pluralisme budaya
yang berkembang.
Kesimpulan
• Pancasila sebagai sistem etika dijabarkan dari sila-sila
pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia.
• Pentingnya Pancasila sebagai sistem etika bagi bangsa
Indonesia ialah menjadi rambu normatif untuk mengukur
perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara di Indonesia.
Tugas Belajar Lanjut
• Mahasiswa dipersilahkan mencari berbagai
informasi dari berbagai sumber tentang kasus-
kasus problem moralitas bangsa dan menganalisis
alternatif solusi pemecahan untuk mengatasi
problem tersebut sebagai wujud partisipasi dalam
pembangunan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai