KHUSUS
Disusun Oleh:
Kelompok 5
Hari Purnomo ST182018
Nina Setyowati ST182026
Novi Kusumaningrum ST182028
Noviana Nur Zaidah ST182029
Pungky Ade ST182034
Setara Surya Budhiyanti ST182043
Yulia Rahmawati S ST182053
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berbeda, tapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan
kuantitatif, yaitu bertambahnya jumlah ukuran, dimensi pada tingkat sel organ
maupun individu anak. Anak tidak hanya bertambah besar secara fisik, melainkan
juga ukuran dan struktur organ-organ tubuh dan otak. Pertumbuhan fisik dapat
dinilai dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,
meter), umur tulang, dan tanda-tanda seks skunder (Soetjiningsih & Ranuh,
2013).
yang lebih kompleks, dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan.
Perkembangan menyangkut porses diferensiasi sel tubuh, organ, dan sistem organ
kakinya (Aziz, 2008 dalam Soetjiningsih & Ranuh, 2013). Setiap anak memiliki
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor biologis dan genetik anak, lingkungan,
serta di faktor internal dan eksternal. Pengaruh faktor tersebut dapat bersifat
Anak usia toddler antara usia 12–36 bulan adalah periode eksplorasi
dengan kemampuan motorik kasar dan motorik halus yang memungkinkan anak
antara lain tinggi badan, pertambahannya adalah 1,25 cm/bulan (1,5 x panjang
gram/bulan, namun setelah usia anak 2 tahun, kenaikan berat badan tidak
terkontrol, yaitu sekitar 2,3 kg/tahun. Pada masa toddler, pertumbuhan fisik anak
berjalan lebih cepat. Anak sering mengalami penurunan nafsu makan sehingga
tampak langsing (Nursalam, 2005). Keluarga atau orang tua mempunyai peran
anak orang tua mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan pangan anak agar
nutrisi anak tercukupi. Pada perkembangan orang tua berperan dalam mengasuh
anak serta memberikan pendidikan terhadap anak agar perkembangan anak
optimal. Selain kebutuhan sandang, anak juga memerlukan bimbingan, dan kasih
sayang dari orang tua (Soetjiningsih & Ranuh, 2013). Peranan penting keluarga
anak. Pemberian stimulasi kondusif sangat dibutuhkan bagi anak untuk mencapai
berbagai masalah atau keterlambatan dalam tumbuh kembang apa bila tidak
mendelegasikan pengasuhan anak kepada orang lain. Saat ini semakin banyak ibu
yang bekerja dan semakin banyak pula anak yang ditinggal bekerja oleh orang
tuanya. Anak- anak yang kurang mendapat perhatian mengenai pola makan oleh
diakibatkan oleh gangguan nutrisi. Saat orang tua bekerja suport keluarga tidak
dirumah bersama asisten rumah tangga atau pengasuh bayi masih dapat
menimbulkan rasa cemas bagi orang tua anak yang sedang bekerja karena selalu
dkk, 2008).
Terkadang banyak hal yang tidak di ketahui oleh orang tua tentang
besifat terus nenerus dari keadaan sederhana ke keadaan yang lebih lengkap,
lebih komleks dan lebih berdiferensiasi (Berk, 2003). Jadi, berbicara soal
perubahan apa saja yang terjadi pada diri seorang anak dalam proses
mereka pada masa mendatang. Dewasa ini upaya-upaya membantu anak yang
pemerintah mulai menggalakan program pendidikan usia dini atau pada masa
merupakan generasi penerus bangsa yang perlu perhatian, karena awal kehidupan
merupakan masa yang sangat peka terhadap lingkungan. Berbeda dengan otak
orang dewasa, otak balita lebih plastis. Plastisitas otak ini mempunyai sisi positif
dan negatif. Sisi positifnya, otak balita lebih terbuka untuk belajar dan diperkaya.
Sedangkan sisi negatifnya, otak balita lebih peka terhadap lingkungan, terutama
kurang. Sehingga masa ini disebut juga sebagai masa keemasan (golden period),
Pada masa emas ini lah banyak stimulus yang dapat dengan cepat di respon anak.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Stimulasi
anak. Anak yang banyak mendapatkan stimulasi akan lebih cepat berkembang
daripada anak yang kurang bahkan tidak mendapatkan stimulasi, stimulasi ini
sesuai dengan umur anak. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh orangtua dan
yang bersangkutan mulai belajar segala sesuatu dari awal. Misalnya belajar
yang cerah dan terang di dalam kamar tidur atau pada mainannya. Sementara itu,
Dalam pemilihan musik, sebaiknya orang tua lebih bijak karena musik bisa
mempengaruhi IQ serta pembentukan karakter anak. Ada baiknya sejak masih di
untuk indera perabaan, kain yang mempunyai tingkat kekasaran atau kelembutan
sebagai wadah kognitif bagi mereka sehingga dapat tumbuh menjadi individu
yang cerdas. Peran orang tua sangat menentukan dalam tumbuh kembang anak.
Selain itu, agar anak tidak hanya cerdas dalam hal pengetahuan, pendidikan
B. Prinsip Stimulasi
1. Sebagai ungkapan rasa cinta & sayang, bermain bersama anak sambil
6. Alat bantu stimulasi (jika perlu) dicari yang sederhana, tidak berbahaya &
mudah didapat.
Tumbuh Kembang (DDTK) yang telah dilakukan sejak tahun 1988 dan termasuk
salah satu program pokok Puskesmas Kegiatan ini dilakukan menyeluruh dan
intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang pada masa lima tahun pertama
berikut :
memberikan mainan berwarna- warni pada usia tiga bulan pertama. Stimulasi
memberikan kasih sayang yang diperlukan oleh anak. Stimulus ini akan
memberikan rasa aman dan percaya diri pada anak sehingga anak akan lebih
macam objek, angka dan benda. Anak belajar utuk merangkai kata, berpikir
abstrak dan memahami hubungan ruang seperti naik, turun, dibawah dan
terbuka.
3. Sosialisasi
4. Kreativitas
ide-idenya.
5. Kesadaran diri
dengan yang lain dan memahami dirinya sendiri. Anak belajar untuk
6. Nilai-nilai Moral
Anak mulai belajar tentang perilaku yang benar dan salah dari lingkungan
yang akan memberikan makna pada latihan moral. Mereka mulai belajar
mentaati aturan.
7. Nilai terapeutik
dapat mengekspresikan emosi dan ketidakpuasan atau situasi sosial serta rasa
E. Jenis Permainan
dan orang dewasa yang dipengaruhi oleh usia anak. Tipe permainannya
teman tanpa interaksi ( pararrel play), permainan bersama tanpa tujuan kelompok
(cooperative play).
Contoh Stimulus yang dapat diberikan pada anak usia kurang dari 1 tahun
4 – 6 BULAN Menonton TV, Mengajak bicara Bermain air Berdiri pada paha
pasangannya.
pasangannya.
mengenal warna.
pasangannya.
pasangannya.
gambar
G pasangannya.
pasangannya.
cocok.
jarak 1 meter.
tema tersebut.
permainan “peran”.
dan simbol.
dan simbol.
keluar, dll.
CD)
tangan.
USIA 7 TAHUN
keluar, dll.
keluar, dll.
CD)
buku petunjuk.
gerakan tangan.
Terdapat beberapa metode yang dianggap cocok dalam intervensi pada anak
dengan hambatan perkembangan kogniti, salah satu yang paling mudah adalah
konservasi. Disamping itu terdapat pula metode lain yang dapat digunakan, antara
lain:
1. Metode TEACCH
2. Metode Multisensori
tactile) adalah suatu cara yang teratur yang digunakan untuk membantu
kognitif yang terjadi pada anak karena hambatan dalam indra tertentu
terhadap rangsang tersebut secara tepat. Penekanan terapi ini adalah pada
2013)
digunakan untuk semua anak usia dini baik yang normal maupun ABK
seperti autis, namun fungsi bagi anak normal akan berbeda dengan anak
akan dilakukan pemolaan terlebih dahulu dan pola itu yang akan menjadi
Permainan edukatif dalam konteks ini ialah suatu bentuk permainan yang
kepuasan dari cara atau alat pendidikan yang digunakan dalam kegiatan
pola, dan memahami berbagai warna dan bentuk anak autis akan lebih
dan Trolip dengan melibatkan subjek ujicoba siswa usia dini autis di
untuk praktek seni seperti ruang khusus seni. Selain itu juga pada media
yang sama saat di kelas. Pendidikan guru yang tidak sesuai dengan
presentase 92%, dan (3) ahli materi yang memperoleh presensate 87%.
ceria sangat layak dan sangat efektif sebagai media pembelajaran untuk
motorik kasar.
kelas sekaligus dalam mendidik anak kelasnya agar anak dapat tumbuh
dan berkembang dengan baik. Untuk itu kegiatan seperti diskusi hari ini
yang selama ini sehari-hari bergelut dengan dunia anak namun disatu
khusus.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
daripada anak yang kurang bahkan tidak mendapatkan stimulasi, stimulasi ini
juga dapat berfungsi sebagai penguat. Prinsip Stimulasi harus dengan prinsip
sebagai ungkapan rasa sayang dan cinta, bertahap dan berkelanjutan, dimulai dari
tahapan perkembangan yang telah dicapai anak, dilakukan dengan wajar, anak
selalu diberi pujian, alat bantu stimulasi, suasana yang menyenangkan. Program
dan umur anak. Metode dan teknik stimulasi diantaranya metode TEACCH,
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Adriana, Dian, 2011. Tumbuh Kembang dan Therapy Bermain pada anak.
Jakarta: Salemba Medika.
Berk, Laura E, 2003. Child Development 6th edition. USA: Pearson Education Inc
Mareza, Lia, 2006. Jurnal Indigenous Vol 1 No. 2 Pengajaran Kreativitas Anak
Berkebutuhan Khusus pada Pendidikan Inklusi. Purwokerto: PGSD-FKIP
Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Nursalam, 2015. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak untuk Perawat dan Bidan.
Jakarta: Salemba Medika.
Soetjiningsih, IG. N. Gde Ranuh, 2013. Tumbuh Kembang Anak Edisi 2. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Wong D. L., Huckenberry M.J, 2008. Wong’s Nursing care of infants and
children. St Louis Missouri: Mosby Company