Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN

KEPERAWATAN
ABK PADA
ANAK TUNA
RUNGU
KELOMPOK VII
LAPORAN PENDAHULUAN
Tuna rungu adalah seseorang yang
Pengertian memiliki hambatan dalam fungsi
pendengarannya.

Penyebab Ketulian Sementara Penyebab Ketulian Permanen

1. Banyak zat lilin 1. Kondisi herediter


2. Benda asing 2. Beberapa kelainan
3. Lendir berlebih di genetik
3. Paparan penyakit
saluran eustachius saat masih janin
4. Otitis media 4. Suara keras
5. Cedera
6. Penyakit tertentu
Tanda dan Gejala
 Tidak kaget saat mendengar suara nyaring.
 Untuk bayi di bawah 4 bulan, tidak menoleh ke
arah sumber suara.
 Tidak bisa menyebutkan satu kata pun saat
berusia satu tahun.
 Menyadari kehadiran seseorang ketika ia
melihatnya, namun acuh saat dipanggil
namanya.
 Lambat saat belajar bicara atau tidak jelas
ketika berbicara.
 Menjawab tidak sesuai dengan
pertanyaannya.
 Sering berbicara dengan lantang atau
menyetel volume TV keras-keras.
 Memperhatikan orang lain untuk meniru
sesuatu yang diperintahkan, karena ia tidak
mendengar sesuatu yang diinstruksikan.
ASUHAN
KEPERAWATAN
PADA ANAK
DENGAN TUNA
RUNGU
PENGKAJIAN
Anamnesa
 Pengkajian Tanggal Senin, 07-10-
2019 Pukul 15.11 WIB
Identitas pasien
 Nama Klien : Anak B
 Umur : 4 Tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 Agama : KP
 Suku : Dayak
 Pendidikan :-
 Alamat : Jalan Tilung XX
 Diagnosa medis : Tuna Rungu
DATA SUBYEKTIF DAN DATA OBYEKTIF KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH

DS: Faktor keturunan Perubahan sensori/persepsi (pendengaran).


Ibu An B mengatakan An.B tidak merespon
bunyi-bunyi suara ketika dilakukan panggilan. Kerusakan sel rambut sensitif

DO: Gangguan pendengaran


- Anak tampak tidak terkejut saat mendengar
suara yang keras.
- Anak tidak menoleh saat namanya
dipanggil, namun mengalihkan
pandangannya ketika dia melihat ibunya.

DS:
Ibu klien mengatakan An “B” tidak bisa berbicara Gangguan pendengaran
seperti anak seusianya sejak lahir. Gangguan komunikasi verbal
Perubahan persepsi sensori pendengaran
DO:
- Klien tidak bisa berbicara dan
menggunakan bahasa isyarat untuk Penurunan pendengaran terhadap ransangan suara
berkomunkasi.
- Tidak bisa menyebutkan satu katapun saat ketidakmampuan mendengar stimulus suara.
berumur 1 tahun.
- Tidak jelas saat berbicara.
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien : An B
Ruang Rawat : Poli Tumbang Anak
Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional
Perubahan sensori/persepsi Diharapkan setelah dilakukan 1. Bantu anak berfokus pada suara di lingkungan 1. Membantu anak agar kemampuan mendengar
(pendengaran) berhubungan asuhan keperawatan selama dan bicarakan suara tersebut untuk dan berbicara dapat ditingkatkan secara
dengan gangguan 1x7 jam pasien dan keluarga maksimal.
memaksimalkan keterampilan mendengar.
pendengaran. mengetahui akan 2. Memudahkan keluarga untuk memilih alat
mendapatkan pendengaran 2. Diskusikan tipe alat bantu pendengaran dan bantu pendengaran yang tepat untuk pasien.
maksimal yang mungkin perawatan yang layak, untuk alat tersebut 3. Memberikan informasi kepada keluarga
dicapai: mengenai alat bantu pendengaran.
memastikan keuntungan maksimal
4. Membantu keluarga untuk mencari solusi
Orangtua memahami keadaan 3. Tekankan pada keluarga pentingnya dari masalah yang sedang dialami.
yang dialami anak nya.
memanajemen alat bantu pendengaran dengan
Orangtua menerima saran aman dan ajari anak.
yang diberikan oleh pemberi
4. Bantu keluarga melakukan konsultasi ke ahli
asuhan dipoli Tumbang Anak
untuk melakukan konsultasi THT untuk mengetahui kondisi anak.
ke Poli THT.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/Tanggal Tanda tangan dan


Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam Nama Perawat

Senin 07 September 1. Membantu anak berfokus pada suara di lingkungan dan S: Ibu An.B mengatakan anaknya sudah mulai bisa merespon saat
2019 namanya dipanggil.
bicarakan suara tersebut untuk memaksimalkan keterampilan
10.00 WIB mendengar. O:
2. Mendiskusikan tipe alat bantu pendengaran dan perawatan
- Anak mulai mampu memfokuskan perhatiannya untuk
yang layak, untuk alat tersebut memastikan keuntungan
memaksimalkan pendengaran
maksimal - Orangtua anak bersedia untuk melakukan kosultasi ke poli
3. Menekankan pada keluarga pentingnya memanajemen alat THT.
- Keluarga sudah memahami mengenai seberapa pentingnya
bantu pendengaran dengan aman dan ajari anak.
menggunakan alat bantu pendengaran yang ditandai dengan
4. Memberikan saran kepada keluarga untuk melakukan orangtua bersedia anaknya menggunakan alat bantu.
konsultasi ke ahli THT untuk mengetahui kondisi anak.
A: Masalah teratasi sebgaian

P: Lanjutkan intervensi

1. Konsultasi rutin kedokter tht selama 3 bulan sekali.


2. Membantu anak berfokus pada suara di lingkungan dan
bicarakan suara tersebut untuk memaksimalkan keterampilan
mendengar
3. Kosultasi kembali ke Poli Tumbang Anak setiap satu bulan.
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien : An B
Ruang Rawat : Poli Tumbang Anak

Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional


Gangguan komunikasi verbal Setelah di lakukan tindakan 1. Gunakan bahasa yang sederhana dan umum 1. Memudahkan pemahaman dan menghindari
berhubungan dengan keperawatan selama 3x 24 jam di kebingungan akibat bahasa yang berubah-ubah.
dalam berkomunikasi sehari-hari.
ketidakmampuan mendengar harapkan anak dapat menyebutkan 2. Diverifikasi bahasa dapat di berikan jika
stimulus suara. 1-2 huruf vokal dengan artikulasi 2. Gunakan diverifikasi bahasa sesuai dengan tingkat kemampuan anak sudah matang seperti setelah
yang jelas dengan kriteria hasil : kematangan dan pengetahuan anak. umur 9 tahun.
3. Komunikasi yang komprehensif akan
3. Lakukan komunikasi secara komprehendif baik
- anak dapat menyebutkan memperbanyak jumlah stimulus yang di terima
1-2 huruf vokal dengan verbal maupun non verbal anak sehingga akan memperkuat memori anak
artikulasi yang jelas. 4. Berikan;lebih banyak kosa kata merkipun anak terhadap suatu kata
- Anak menunjukkan 4. Anak lebih suka mendengarkan kata-kata dari
belum mampu mengucapkan dengan benar
kertertarikannya terhadap pada mengucapkan.
bahasa isyarat yang
diberikan oleh pemberi
asuhan.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/Tanggal Tanda tangan dan
Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam Nama Perawat

Selasa 08 September 2019 1. Menggunakan bahasa yang sederhana dan umum dalam S: Ibu An.B mengatakan anaknya sudah mulai bisa mengucapkan 1-2 huruf
vokal.
berkomunikasi sehari-hari.
08.00 WIB
2. Menggunakan diverifikasi bahasa sesuai dengan tingkat kematangan O:
dan pengetahuan anak.
- Anak mampu mengucapkan uruf vokal “A” dan “B”.
3. Melakukan komunikasi secara komprehensif baik verbal maupun non
- Anak tampak mampu menggunakan bahasa isyarat.
verbal. - Anak tampak kooperatif saat diajak belajar kosakata.
4. Memberikan;lebih banyak kosa kata merkipun anak belum mampu
mengucapkan dengan benar A: Masalah teratasi sebgaian

P: Lanjutkan intervensi

1. Memberikan;lebih banyak kosa kata merkipun anak belum mampu


mengucapkan dengan benar

2. Melakukan komunikasi secara komprehensif baik verbal maupun non


verbal.

Anda mungkin juga menyukai